tag:blogger.com,1999:blog-42118862724686001522023-11-15T05:59:44.840-08:00SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERThis blog is dedicated to those who are concerned to education, especially to the development of teaching and learning strategies in the classroom.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.comBlogger117125tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-90039665466708183142014-06-23T02:43:00.002-07:002014-06-23T02:43:57.415-07:00FINAL TEST WRITING IV 2014
A. Answer the following questions in Indonesian language.
1. what is research article?
2. Mention the procedure of making research paper?
3. What is outline?
4. What is paraphrasing?
5. Mention three techniques to make paraphrase?
6. Make paraphrase the following text
The priority of teaching English in school is reading, because it can cover the three other skills. Besides, the people who always read books written in English, they will be easier to do the other skills.
B. Make an OUTLINE of paper writing by choosing one of the following topics.
1. Improving Students’ Reading Skill
2. Developing students’ speaking skill
3. The Importance of the General Election for Determining a President
4. Scientific Approach for Teaching English at Junior High School
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-36577058139385176162014-06-10T22:32:00.000-07:002014-06-10T22:48:30.009-07:00ECEC MENGGUGAH MINAT SISWA BERBAHASA INGGRIS oleh Kristini, S.Pd ABSTRAK :
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing di negara kita yang dimasukkan dalam kurikulum nasional sebagai mata perlajaran yang dipelajari dari ditingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, bahasa Inggris memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi secara international baik secara lisan maupun tulisan. Oleh sabab itu, di sekolah penekanan pembelajaran bahasa Inggris mencakup 4 keterampilan yaitu Listening (mendengarkan), Speaking (Berbicara), Reading (membaca) dan Writing (menulis). Ada dua faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa Inggris siswa; faktor internal (siswa) dan faktor external (guru, dan lingkungan). Sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan siswa dalam belajar bahasa Inggris, guru perlu menemukan kiat-kiat dan inovasi agar bisa menggugah minat siswa untuk mempelajarinya. Diantara kiat-kiat tersebut adalah ECEC (English Club dan English Compettition).
KatA Kunci : ECEC, Minat, Bahasa Inggris
I. PENDAHULUAN :
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing di negara kita yang dimasukkan dalam kurikulum nasional sebagai mata perlajaran yang dipelajari dari ditingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, bahasa Inggris memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi secara international baik secara lisan maupun tulisan. Oleh sabab itu, di sekolah penekanan pembelajaran bahasa Inggris mencakup 4 keterampilan yaitu Listening (mendengarkan), Speaking (Berbicara), Reading (membaca) dan Writing (menulis). Keempat keterampilan ini harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Namun di sisi lain menguasai ke 4 skill ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Perlu adanya kiat-kiat dan inovasi yang bisa memotivasi, membuat siswa tertarik dan merasa mudah untuk mempelajarinya.
Menilik Perkembangan siswa-siswa di beberapa sekolah-sekolah mengenai pembelajaran bahasa Inggris sangatlah rendah. Hal ini disampaikan oleh beberapa guru bahasa Inggris di suatu forum Musyawarah Guru Mata Pelejaran mengenai hasil nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah semester, nilai akhir semester dan nilai ujian sekolah, try out Ujian Nasional maupun nilai Ujian Nasional yang menurun pada tahun pelajaran 2012/2013. Disampaikan juga bahwa motivasi dan minat siswa-siswa dalam belajar bahasa Inggris sekarang ini sangat rendah. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi.
Faktor-faktor tersebut meliputi faktor intern dan ekstern. Faktor Intern berasal dari dalam diri siswa seperti daya kognitif, sikap dan kreativitas, sedangkan faktor ektern berasal dari luar diri siswa seperti faktor guru, lingkungan dan metode atau tehnik pembelajaran. Kedua faktor itulah yang menjadi kendala dan permasalahan terhadap ketidakberhasilan siswa dalam belajar bahasa Inggris. Dalam hal ini seorang guru mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Bagaimana seorang guru itu membuat siswa menjadi aktif, kreatif, termotivatif, dan inspiratif guru harus membuat suatu perubahan dan pembaharuan atau inovasi pembelajaran.
Untuk itu proses pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting demi terciptanya pembelajaran yang efektif dan tepat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 ayat 1 yang mengatakan: ‘bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik’
Berdasarkan uraian di atas sebagai guru harus melakukan perubahan dan pembaharuan setiap kegiatan belajar mengajar dengan cara membuat inovasi pembelajaran yang bisa menggugah motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris.
II. PEMBAHASAN:
Peran Guru Dalam Inovasi Pembelajaran
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Lalu bagaimanakah pembelajaran yang disebut sukses? Smith dan Ragan mengemukakan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, antara lain efektivitas; efisiensi dan daya tarik. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mampu membawa siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi seperti yang diharapkan. Pembelajaran efisien memiliki makna adanya aktivitas pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan waktu dan sumber daya yang relatif sedikit. Pembelajaran perlu diciptakan agar menjadi sebuah peristiwa yang menarik minat dan motivasi belajar siswa( dalam Pribadi,2011.hal15-16).
Dengan demikian, maka dalam pembelajaran, keterlibatan guru mulai dari perencanaan, pembuatan inovasi sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris.
ECEC Penggugah minat siswa belajar bahasa Inggris
ECEC singkatan dari English Club dan English Competition. Ini merupakan dua inovasi yang seharusnya dikembangkan oleh guru-guru bahasa Inggris di sekolah dalam menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berikut ini akan dijelaskan tentang kedua inovasi tersebut.
English Club
English Club merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah yang dilaksankan satu minggu sekali di luar jam belajar pada sore hari. Pembinanya adalah salah satu guru bahasa Inggris yang ditunjuk oleh sekolah tersebut dan pesertanya adalah siswa-siswa yang memilih ekstrakurikuler tersebut. Namun masih banyak sekolah-sekolah yang belum memilih English Club sebagai kegiatan ekstra kurikuler, hal ini dikarenakan oleh beberapa alasan tertentu yang bersifat intern guru dan sekolah tersebut. Padahal kegiatan ini sangat besar manfaatnya dalam menunjang pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Kegiatan English Club tentunya berbeda dengan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris pagi hari di kelas. Pada English club siswa lebih santai dan releks karena siswa diajak belajar secara tidak formal. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah seperti playing game untuk menguasai vocabulary (kosa kata bahasa Inggris), singing song dan mempraktekkan ke 4 skill dalam bahasa Inggris seperti listening, speaking, reading dan writing. Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini akan jauh lebih berani dan memiliki mental yang kuat serta motivasi yang tinggi dalam menghadapi kesulitan ketika belajar bahasa Inggris. Kegiatan English Club ini juga dilaksanakan untuk mempersiapkan siswa mengikuti english competition yang diadakan di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi maupun nasional. Sehingga mempermudah sekolah untuk memilih atau menyeleksi dan menunujuk siswa yang dianggap berpotensi.
Adapun manfaat-manfaatnya adalah :
Siswa mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan serta kosa kata tentang bahasa Inggris
Siswa bisa mempraktekkan bahasa Inggris secara aktif
Melatih kepercayaan diri siswa untuk berbicara di depan umum
Melatih siswa untuk berpikir kritis dalam mengahadapi dan menyelesaikan masalah.
Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kompetisi bahasa Inggris
Jadi kegiatan ekstrakurikuler english club besar manfaatnya bagi siswa secara individu jika benar-benar dilaksanakan.
English Competition
English competition adalah kompetisi dalam bahasa Inggris berbentuk perlombaan yang biasanya diselenggarakan oleh dinas pendidikan, sekolah, forum guru seperti MGMP dan suatu lembaga pendidikan swasta. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati event-event tertentu seperti memperingati bulan bahasa, hari sumpah pemuda, hari ulang tahun, hari – hari besar lainnya ataupun sudah menjadi agenda resmi tahunan dinas pendidikan untuk mengikuti kompetisi di tingkat provinsi ataupun nasional.
Adapun tujuan mengadakan dan mengikuti english competition adalah :
Untuk menggali potensi dan prestasi siswa dalam berbahasa Inggris.
Untuk mengukur kemampuan siswa berbahasa Inggris.
Untuk melatih keberanian dan mental siswa berbicara didepan umum serta mengajak siswa untuk berpikir kritis.
Mengajak siswa berkempetisi secara sehat, positif, dan sportif.
Jenis-jenis kegiatan dalam English Competition yang sering diselenggarakan baik di sekolah maupun di luar sekolah adalah a. English speech contest
b. English story telling
c. English debate contest
d. English drama
e. Whisperring contest
f. Spelling bee contest
g. Reading poetry
h. Reading news
i. English quiz contest
j. Singing an English Song dll.
Jenis kegiatan kompetisi bahasa Inggris ini bisa juga dilaksanakan di sekolah dalam rangka class meeting ataupun hari ulang tahun sekolah. Yang mana peserta kegiatan tersebut mencakup siswa-siswa yang ada di sekolah tersebut untuk class meeting, sementara untuk kompetisi bahasa Inggris dalam rangka ulang tahun sekolah pesertanya bisa dari luar.
Dalam kompetisi biasanya disediakan hadiah bagi para pemenang dengan tujuan untuk menarik minat siswa dan memotivasi untuk mengikuti kompetisi. Hadiah itu bisa berupa piala, medali, uang ataupun piagam penghargaan. Kegiatan English competition ini mempunyai banyak manfaat diantaranya adalah :
Memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
Mendukung tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Inggris di kelas
Melatih mental siswa berbicara di depan umum..
Melatih siswa berpikir secara kritis dan merasa tertantang untuk mengikuti kompetisi secara sportif.
Melatih siswa berkompetisi secara positif.
Jadi kedua inovasi tersebut di atas merupakan kegiatan pendukung di luar jam mengajar yang sangat membantu guru dalam pengembangan pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Karena English Club sangat membantu siswa-siswa secara individu mempersiapkan keberanian diri, menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kompetensinya berbahasa Inggris. Sedangkan English Competition juga memotivasi siswa untuk berbuat, bertindak dan tertarik pada suatu kegiatan yang sifatnya menantang dan kompetitif untuk mengukir prestasi siswa. Dengan adanya ECEC (English Club dan English Competition) yang diikuti oleh sebagian siswa, guru terbantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
III. PENUTUP:
Guru bahasa Inggris adalah factor yang sangat dominan yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar bahasa Inggris. Untuk itu guru bahasa Inggris dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran bahasa Inggris. English Club dan English competition adalah salah satu buentuk inovasi yang bisa dilakukan oleh guru bahasa Inggris.
Daftar Pustaka
Pribadi Media A.(2011). Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses.
Jakarta: Dian Rakyat.
Undang-undang No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Nuasa Aulia
WWW. EnglishClub.com. (2013). Pentingnya English Club. Diakses tanggal 5
Desember 2013
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-75088979721996274122014-03-12T16:06:00.002-07:002014-03-12T16:06:47.535-07:00THREE COMPONENTS OF WRITING SKILL
There are three components to writing skill. They are grammatical skill, compositional skill, and domain knowledge.
1.Grammatical skill:
Grammatical skill is the ability to construct meaningful sentences. It is the ability to construct sentences, not the ability to diagram them, which is necessary for writing. We all have a basic degree of grammatical skill. We could not communicate without it. When people say that everyone can write, I suspect that they mean simply that everyone can construct meaningful sentences and record them on paper. Not quite everyone qualifies to this standard, but in the developed world, most people do.
We can develop a much higher level of grammatical skill than mere literacy requires. Some people can construct complex and beautiful sentences with ease. A certain elegance, fluidity, and grace in the construction of a sentence is one of the hallmarks of a good writer in all fields.
2.Compositional skill:
Compositional skill is the ability to organize words to produce an effect. Storytelling is a compositional skill. A compelling lecture or blog post displays compositional skill. The ability to express ideas systematically and comprehensively belongs to the composition skill. Compositional skill is not an extension of grammatical skill. It is a separate skill.
3.Domain knowledge:
Many technical writers would vehemently deny that domain knowledge is a component of writing skill. Some even go so far as to suggest that ignorance of the subject domain is an asset, that it allows them to appreciate the perspective of the user.
However, domain knowledge is important for other reasons than knowledge of the subject matter, as important as that may be. Every decent writer will acknowledge that it is important to know your reader. Technical writers often go to great lengths to collect data on their audience, to construct personas so that they have a model of who they are writing for.
There is still another component to domain knowledge. Every domain has its communication conventions. This is in part its language, its jargon, but it goes beyond this. Particular domains have compositional conventions that guide how communications in the field are structured.
The existence of these compositional conventions in different domains has two important consequences for our consideration of what constitutes writing skill. The first is that knowledge of the domain combined with sufficient grammatical skill can allow many people to write successfully for others within their domain. The second is that writers from outside the domain, even if they are possessed of great compositional skills, will often fail to communicate in the domain because they don’t know its compositional conventions. What they write might be brilliantly composed, but it will confuse the reader because it does not conform the the conventions they are used to.
If we have both compositional skill and domain knowledge, this will allow you to exploit and refine the conventions of the domain to achieve a higher degree of communication.
But there is an important caveat to the ability of domain knowledge to compensate for the lack of compositional skill. Domain knowledge, with its attendant knowledge of the compositional forms of the domain, may allow those with little compositional skill to write successfully within their domain, but it does not suffice for communicating outside the domain.
http://everypageispageone.com/2011/09/15/three-components-of-writing-skill/
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-73409535413520707302013-12-09T00:29:00.002-08:002014-06-23T02:44:27.250-07:00Approach, Method, Technique, and Strategy
The terms of approaches, methods and techniques may make some university students and teachers get confuse. As an English teacher the knowledge of these concepts are very important so that we can equip ourselves as a teacher to organize our classroom practices. Teacher as an individual who is put in the classroom situation and is expected to play certain set of roles. In the classroom activities where teacher interact with his students, teacher performs a number of related activities. These activities are the component elements of the teacher's overall behavior in the classroom. In other words, the teacher's behavior in the classroom consists of component acts each of which can be of two kinds. (1). a disorganized and haphazard set of acts without essential and well-intended relatedness among the component acts, (2). an organized, sequential and fully related set of acts each of which is intended to serve some specified purpose. These component units of the teacher's behavior in the classroom is called techniques.
Teacher behaves in the classroom and organizes the teaching activities in accordance to a set of proximate principles which are either the teacher's own mental construct or are based on recommendations by experts. These proximate principles or guidelines are called methods.
These proximate guidelines are directly linked to two factors. (1). the teacher's own understanding of an insights into the nature or language, the child and of classroom practices themselves, (2). Theories which are directly intended to highlight classroom practices in general language teaching in particular. These comparatively remote principles and theories which on the one hand highlight the language behavior in the classroom, and on the other indirectly control the teacher's classroom performance are known as approaches.
The approaches further are determined by the theories on language which may psychological theories or linguistic theories.
Anthony (1963:63-7) defines approach, method, and technique as follows:
An Approach is a set of correlative assumptions dealing with the nature of language teaching and learning. An approach is axiomatic. It describes the nature of the subject matter to be taught.
Method is an overall plan for the orderly presentation of language material, no part of which contradicts, and all of which is based upon, the selected approach. An approach is axiomatic, a method is procedural. Within one approach, there can be many methods.
In reference to the definitions above, it can be stated that an approach is conceptual, method is procedural, and technique is the implementation of method in the teaching and learning process. Meanwhile, strategy is the way we implement the technique in the classroom
References
Anthony, Edward M. 1963. “Approach, Method and Technique.” English Language Teaching 17: 63-57
Brown, H. Douglas 2001 Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy Longman/ Pearson Education, White Plains, New York.
.
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-80472216201805505222013-12-08T23:52:00.002-08:002013-12-08T23:52:30.615-08:00Strategi Penilaian Hasil Belajar Menurut Kurikulum 2013Strategi penilaian hasil belajar dengan menggunakan Metode dan Teknik Penilaian sebagai berikut:
1. Metode Penilaian
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes. Metode tes dipilih bila respons yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI-3 dan KI-4). Bila respons yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar atau salah digunakan metode nontes (KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja.
a. Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia, misalnya soal bentuk pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta peserta menuliskan sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk esai, baik esai isian singkat maupun esai bebas.
b. Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang meminta peserta untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat, misalnya peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan, atau mengoperasikan suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi, misalnya peserta diminta merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode nontes umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Metode nontes lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, penilaian rekan sejawat, dan lain-lain.Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap peserta didik.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu : a. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.
Penilaian unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian.
1) Daftar Cek
Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, ya atau tidak.
2) Skala Penilaian
Ada kalanya kinerja peserta didik cukup kompleks, sehingga sulit atau merasa tidak adil kalau hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak, memenuhi atau tidak memenuhi. Oleh karena itu dapat dipilih skala penilaian lebih dari dua kategori, misalnya 1, 2, dan 3. Namun setiap kategori harus dirumuskan deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat skor 1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut rubrik. Di lapangan sering dirumuskan rubrik universal, misalnya 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik. Deskriptor semacam ini belum akurat, karena kriteria kurang bagi seorang penilai belum tentu sama dengan penilai lain, karena itu deskriptor dalam rubrik harus jelas dan terukur.
) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
a) Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap matapelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya, masalah lingkungan hidup (materi Biologi atau
Geografi). Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar.
e) Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
i. Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. ii. Pertanyaan langsung
Guru juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai “Peningkatan Ketertiban”. Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.
iii. Laporan pribadi
Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang “Kerusuhan Antaretnis” yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat peserta didik dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya
2) Tes Tertulis
a) Pengertian
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.
b) Teknik Tes Tertulis
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
i. Soal dengan memilih jawaban (selected response), mencakup: pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan.
ii. Soal dengan mensuplai jawaban (supply response), mencakup: isian atau melengkapi, uraian objektif, dan uraian non-objektif.
Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
i. materi, misalnya kesesuaian soal dengan KD dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;
ii. konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
iii. bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
iv. kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian.
3) Penilaian Projek
a) Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: i. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
ii. Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. iii. Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
b)Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga menggunakan skala penilaian dan daftar cek
c) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
i. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
ii. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
iii. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
d) TeknikPenilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
i. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
ii. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
e) Penilaian Portofolio
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
i. Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
ii. Saling percayaantara guru dan peserta didik
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
iii. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan.
iv. Milik bersama antara peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
v. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
vi. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
vii. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.
viii. Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
f) Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
i. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya.
ii. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
iii. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
iv. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
v. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik.
vi. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
vii. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
viii. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-16938566038667516012013-11-13T18:13:00.000-08:002013-11-13T18:13:10.429-08:00ARTIKEL <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 315.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">NILAI-NILAI RELIGIUS
<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 315.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">DALAM UNGKAPAN BAHASA BANJAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 315.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Syaifullah, M.Pd<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 315.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 315.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Abstrak <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kajian
terhadap nilai-nilai moral yang terkandung dalam ungkapan bahasa Banjar ini
menurut penulis penting untuk dilakukan,
karena dengan penelitian ini dapat menggali nilai-nilai budaya masyarakat
Banjar dalam rangka memperkaya kebudayaan Nasional juga sebagai bahan penunjang
dalam perencanaan atau kebijaksanaan yang menyangkut kebudayaan daerah
Kalimantan Selatan. Disamping itu, penulis
ingin berpartisipasi melestarikan tradisi daerah yang berbentuk sastra
lisan. Penelitian ini bertujuan untuk me</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;">ndeskripsikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> nilai-nilai religius yang terdapat pada
</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;">ungkapa</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">n</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV;"> bahasa
Banjar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kata Kunci: </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Nilai,
Religius, Bahasa Banjar </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: 14.2pt 315.0pt; text-indent: -61.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Pendahuluan
<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 14.2pt 315.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">A. Latar Belakang <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Masyarakat Banjar kaya
akan peribahasa dan ungkapan tradisional. Peribahasa yang tumbuh dan berkembang
di dalam masyarakat Banjar ini adalah warisan turun temurun dari nenek moyang,
dengan kata lain “Adat Pusaka“ yang dipegang oleh orang-orang Banjar. Dan
“Pusaka Urang Bahari“ ini seharusnyalah kita pertahankan sampai “<i>kamati</i>”. Kalau kita lihat dalam arus
perkembangan zaman ini, yaitu era “Globalisasi“, tentu sangat memperihatinkan.
Sebab orang-orang Banjar sendiri telah melupakan Pusaka Urang Bahari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Peribahasa dalam bahasa
Banjar merupakan salah satu bagian dari bahasa sastra lisan yang telah
dihasilkan oleh masyarakat Banjar pada masa lalu dengan berbagai bentuk dan
keunikannya. Bahkan hingga saat ini pun masih banyak ditemukan dan dipergunakan
oleh masyrakatnya dalam berbagai kesempatan tertentu (Effendi, 1993: 3). <span class="fullpost">Ungkapan tradisional merupakan karya sastra lama dan termasuk
jenis karya sastra lisan yang diwariskan oleh nenek moyang (orang tua dulu yang
pandai berbahasa). Sedangkan keberadaan dari ungkapan tradisional itu sendiri,
tidak hanya memberikan hiburan kepada para pendengar (masyarakat), akan tetapi
lebih ditekankan pada penafsiran makna implisit yang lebih mendalam
(nilai-nilai agung). Keagungan nilai-nilai ungkapan tradisional itu merupakan
gambaran atau lukisan kehidupan manusia sehari-hari.</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan perulangan berubah bunyi dan perulangan unik. Dalam ungkapan
Banjar juga terdapat perulangan berubah bunyi. Misalnya, pada kata-kata berikut,
“adu asah” sama dengan beradu-adu
(sifatnya negatif ), adu domba. Contoh dalam kalimat,” Karana adu asah
Si Udin, kami takalahi“ artinya Karena aduan Si Udin, kami jadi berkelahi.
Makna dari ungkapan bahasa Banjar ini adalah nasihat yang diberikan kepada
seseorang seharusnya juga berguna atau diamalkan bagi diri sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Orang Banjar dulu
sering menggunakan nasihat ini untuk instrospeksi diri, terutama kepada
generasi muda agar melakukan dulu suatu perkara sebelum berani menasihatkan
kepada orang lain. Selain itu dalam ungkapan tersebut ada tersembunyi
makna-makna dari segi kebahasaan tersebut agar dapat dipahami oleh pendengar.
Bahasa Banjar merupakan salah satu bahasa daerah yang berada di Kalimantan
digunakan sebagai alat komunikasi sesama masyarakat Banjar. Bila masyarakat
Banjar berbicara sesama penuturnya maka akan terdengar sangat kontras bahwa
bahasa Banjar memiliki dialek yang khas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam logat daerah
terdapat ciri-ciri khas yang spesifik meliputi tekanan, turun-naiknya nada,
panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda. Maka
dari itu pada penelitian ini yang akan digali adalah tentang nilai-nilai moral ungkapan dari bahasa Banjar yang dilakukan oleh orang
Banjar dalam berkomunikasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sedangkan penelitian
ini khusus memaparkan tentang nilai-nilai moral yang ada dalam ungkapan bahasa
Banjar, peneliti membuat tabulasi dan meneliti nilai-nilai moral yang ada pada
ungkapan bahasa Banjar, mendata nilai moral dalam hubungan manusia dengan
Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menyadari begitu
besarnya pengaruh budaya dari luar, dan mulai memudarnya pengetahuan tentang
peribahasa atau ungkapan Banjar, seiring dengan kemajuan zaman, maka diupayakan penggalian dan pelestarian
nilai-nilai budaya tradisional yang positip dan masih relevan dalam kehidupan
moderen.<span class="fullpost"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berdasarkan
uraian di atas, penulis merasa termotivasi untuk mengangkat ungkapan bahasa
Banjar sebagai bahan utama dalam penelitian ini. Di samping itu, penulis ingin
ikut serta dalam memelihara dan mengembangkan sastra lisan daerah Banjar, serta
mengingat mengingat penduduk masyarakat Banjar adalah mayoritas beragama Islam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kajian
terhadap nilai-nilai moral yang terkandung dalam ungkapan bahasa Banjar ini
menurut penulis penting untuk dilakukan,
karena dengan penelitian ini dapat menggali nilai-nilai budaya masyarakat
Banjar dalam rangka memperkaya kebudayaan Nasional juga sebagai bahan penunjang
dalam perencanaan atau kebijaksanaan yang menyangkut kebudayaan daerah
Kalimantan Selatan. Disamping itu, penulis
ingin berpartisipasi melestarikan tradisi daerah yang berbentuk sastra
lisan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Melalui
penelitian ini, peneliti berusaha untuk membuat dokumentasi tentang ungkapan
bahasa Banjar ini sehingga dapat dipergunakan oleh para generasi muda untuk
belajar kelak, dan juga untuk para pecinta sastra lisan yang ingin mempelajari
bentuk ungkapan tradisional masyarakat Banjar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">B.
Rumusan </span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Masalah
yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bagaimanakah gambaran nilai hubungan
manusia dengan Tuhan yang terdapat dalam ungkapan bahasa Banjar? </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: 14.2pt .5in; text-align: justify; text-indent: -.75in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Tujuan
Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan p</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">enelitian
ini ditujukan untuk </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">m</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">endeskripsikan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> nilai moral dalam
hubungan manusia dengan Tuhan yang terdapat pada </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">ungkapa</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">n</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> bahasa Banjar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">D.</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">
Manfaat Penelitian</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan deskripsi menyeluruh dan mendalam tentang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">nilai
moral</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">yang
terkandung dalam </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">ungkapan bahasa
Banjar, sehingga hasilnya dapat difungsikan untuk keperluan teoritis dan
praktis.</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk:</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
m</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">enambah kajian atas khasanah
ungkapan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> bahasa Banjar dan m</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">emperluas penerapan teori</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
nilai moral</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> ungkapan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> bahasa Banjar</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> pada umumnya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">.
Sedangkan s</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">ecara praktis hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> m</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">emperkaya pengetahuan tentang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">nilai
moral</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> ungkapan bahasa Banjar</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
dan m</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">emperkaya bahan pengajaran </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">nilai
moral</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> yang terkandung dalam </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">ungkapan bahasa </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">B</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">anjar dalam</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">konteks muatan lokal di sekolah-sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -.75in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">II.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> LANDASAN </span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">T</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">EORI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">A.
Pengertian Nilai<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
Arifin (1991: 80), pengertian nilai sastra adalah sesuatu yang penting atau
hal-hal yang berguna bagi manusia atau kemanusiaan yang menjadi sumber ukuran
dalam sebuah karya sastra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Ko</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">e</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">ntjaraningrat</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> (1984: 25)</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> mengatakan bahwa nilai budaya merupakan tingkat yang
paling abstrak dari adat yang terdiri atas konsepsi-konsepsi, yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-halk yang harus
mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu suatu system nilai budaya
biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lawang (1986: 13)
pengertian nilai lebih dikaitkan dengan perilaku sosial. Ia mengatakan bahwa
nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga,
yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang
yang memiliki nilai itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Nilai adalah konsep
abstrak dalam diri manusia apa yang baik dan apa yang buruk (Faruk, 1994: 75).
Nilai adalah sesuatu yang merupakan ukuran masyarakat untuk menentukan sikap
seseorang terhadap sesuatu hal yang dianggap baik dan benar. Nilai yang
dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia yang
ingin dicapai dalam praktik pendidikan. Nilai yang diperoleh secara normatif
bersumber dari norma masyarakat,norma filsafat dan pandangan hidup, bahkan juga
dari dari keyakinan keagamaan yang dianut seseorang (Munip, 2004: 34).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">B.
Pengertian dan Hakikat Moral<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Istilah
moral dilihat dari segi etimologis berasal dari bahasa latin <i>mores</i> yang artinya adat kebiasaan atau
cara hidup. Kata lain yang memiliki arti yang sama dengan moral
adalah etika yang berasal dari bahasa Yunani <i>ethos</i> (Mulyana, 2004: 17). Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘<i>etika</i>’ maka secara etimologis, kata ’<i>etika</i>’ sama dengan kata ‘<i>moral</i>’ karena kedua kata tersebut
sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat. Dengan kata lain, kalau arti
kata ’<i>moral</i>’ sama dengan kata ‘<i>etika</i>’, maka rumusan arti kata ‘<i>moral</i>’ adalah nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja
yaitu ‘<i>etika</i>’ dari bahasa Yunani dan
‘<i>moral</i>’ dari bahasa Latin. Secara
etimologis<i> ‘etika’</i> adalah ajaran
tentang baik buruk yang diterima umum tentang perbuatan. Pada hakekatnya ‘<i>moral’ </i>adalah ukuran-ukuran yang telah
diterima oleh suatu komunitas, sedangkan ‘<i>etika’</i>
lebih dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang dikembangkan pada suatu profesi (Istanto,
2007: 4).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Nilai moral adalah
suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk
dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai
adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia.
Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita
sehari-hari. Nilai-nilai moral sangat penting untuk ditanamkan dalam kehidupan
individu, bermasyarakat bahkan bernegara.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">C. Nilai Religi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Nilai religi adalah
nilai-nilai yang berkaitan dengan keberadaan manusia dengan keberadaan Tuhan
sebagai sang pencipta, serta hubungan manusia dengan kepercayaannya mengenai
kekuatan-kekuatan, kebiasaan-kebiasaan yang terkadang di luar akal manusia,
namun dilakukan masyarakat sebagai suatu ritual atau tradisi dalam kebudayaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gie 2004: 109 lebih
suka menyebutnya nilai kemanusiaan yang bersifat transendental, karena
perwujudannya berkaitan erat dengan eksistensi manusia (yang menyebabkannya
dapat dibedakan dengan segenap makhluk hidup lainnya). Nilai kehidupan
mewujudkan dirinya menjadi diaktualisasikan dalam bentuk-bentuk berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pemujaan
(worship) kepada Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengukuhan
(affirmation) diri dalam kelompok masyarakat religius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Persaudaraan
(fellowship) dalam pergaulan dengan anggota kelompok masyarakat religius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kepastian
(assurance) dalam keyakinan bahwa dibalik dunia yang fana ini ada Tuhan yang
patut di sembah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Harapan
(hope) dalam perasaan bahwa kebaikan akan mengalahkan kejahatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -46.9pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">III.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">M</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ETODE PENELITIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: .5in 1.0in 1.5in 2.0in 2.5in 3.0in 3.5in 331.5pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif ini digunakan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang terjadi (Sudjana,
1987: 52). Metode deskriptif adalah metode yang berusaha menggambarkan sesuatu
yang terjadi dengan apa adanya. Dengan kata lain, metode deskriptif ini
bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi keadaan dan melihat kaitannya
dengan variabel-variabel yang telah dilakukan (Mardalis, 1990: 26). Dengan
metode deskriptif ini peneliti berusaha mengumpulkan data sebanyak mungkin
sesuai kemampuan kemudian menganalisis dan mendeskripsikannya dalam bentuk
laporan. Menurut Sumadi Suryabrata, (2006: 71) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sumber data yang menjadi bahan galian
peneliti adalah beberapa orang informan yang diyakini mengerti dan memahami
tentang ungkapan bahasa Banjar. Selain para informan, peneliti juga menelaah
beberapa buah buku yang relevan dengan ungkapan tradisional.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
Data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka
secara langsung. Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses
penyelidikan, yang mirip dengan pekerjaan detektif (Miles, 1992)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini bertolak dari langkah-langkah yang
dikemukakan Endaswara (2003: 30).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">Melakukan pembacaan ungkapan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">bahasa
Banjar </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">dalam rangka
memperoleh penghayatan dan pemahaman terhadapnya;<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">M</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">elakukan penyajian data berupa</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
tabulasi</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> ungkapan
bahasa Banjar yang sudah diseleksi dan dipadatkan yang terdiri dari atas
klasifikasi atau kategorisasi data berdasarkan domain masalahnya yang
terdiri atas kandungan nilai</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> moral dalam
hubungan manusia dengan Tuhan (Religi), </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">nilai </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">moral dalam hubungan
manusia dengan dirinya sendiri (individu)</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">, nilai moral</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> dalam
hubungan manusia dengan lingkungan sosial</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">M</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">elakukan penafsiran ulang atas ungkapan</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">bahasa </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">B</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">anjar yang sudah diklasifikasi atau
dikategorisasikan dalam rangka menemukan hubungan, kepaduan, dan kesatuan
antar data, dan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">J</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;">ika hasil langkah ke</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">tiga</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"> di atas dipandang kurang memadai, diulang kembali
langkah kesatu, kedua, dan ketiga di atas. Dengan kata lain, jika hasilnya
belum memadai, terutama penghayatan dan pemahamannya belum mendalam dan
memadai, wajib diulang kembali proses pengumpulan dan analisis data</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">.</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">IV.
HASIL PENELITIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Nilai Moral Religi dalam Ungkapan bahasa
Banjar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berdasarkan
penelitian dari berbagai sumber peneliti menemukan nilai-nilai moral yang
berhubungan dengan Tuhan di dalam ungkapan bahasa Banjar. Ungkapan bahasa
Banjar yang mengandung nilai-nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan adalah
sebagai berikut:<b> <span style="display: none; mso-hide: all;">n jar yang mengandung
nilai relj</span></b><o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lurus hati<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“
Mempunyai hati yang lurus”. Ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan kepada
seseorang yang mempunyai hati yang lurus atau jujur sekali. Nilai moral yang
terkandung dalam ungkapan Banjar
tersebut adalah agar kita dianjurkan untuk menjadi orang yang jujur, karena
kejujuran adalah akhlak mulia. Orang yang seperti ini akan disenangi dalam
pergaulan sehari-hari. Ungkapan bahasa Banjar ini adalah gambaran seseorang
yang dalam kesehariannya mempunyai akhlak yang baik, berhati mulia dan dapat
dipercaya. Di kalangan masyarakat Banjar, ungkapan ini difungsikan sebagai
media pendidikan, pedoman tingkah laku dan pengatur aspek-aspek kehidupan
bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahati masigit<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Berhati
mesjid”. Makna ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang baik hati
dan rajin beribadah. Kata masigit (Mesjid) adalah tempat beribadah bagi umat
yang beragama islam dan merupakan tempat yang suci. Orang yang mempunyai hati
seperti mesjid berarti mempunyai hati yang suci. Peneliti berpendapat, sesuai
dengan konotasi kalimatnya sebagai nasehat maka fungsi utama ungkapan ini
adalah sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan pengatur aspek-aspek
kehidupan. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah
agar setiap manusia berbuat baik pada sesama manusia dan selalu patuh kepada
perintah Tuhan serta beribadah dengan
tulus dan ikhlas. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Talanggar dauh<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tertabrak
beduk”. Makna ungkapan Banjar ini adalah ketika orang sholat magrib, kita masih
melakukan sesuatu kegiatan atau masih membicarakan sesuatu. Nilai moral yang
terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah janganlah kita melupakan
kewajiban terhadap Tuhan yaitu sholat, kalau tiba saatnya sholat segeralah
laksanakan, tinggalkan sejenak pekerjaan yang sedang dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Diandak di bahu handak ka kapala<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Diletakkan
di pundak mau ke kapala”. Makna ungkapan tersebut adalah janganlah meminta lebih, merasa tidak puas
dengan yang telah diberikan. Nilai moral yang disampaikan dalam ungkapan Banjar
ini adalah nasehat yang berisi agar jangan menurutkan hawa nafsu, karena dengan
hawa nafsu tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh
Tuhan. Kita hendaknya mementingkan hal-hal lain yang lebih nyata, bukan hal-hal
yang belum pasti, atau memaksakan kehendak kita untuk mencapai suatu keinginan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Halus-halus iwak,ganal-ganal biawak<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kecil-kecil
ikan, besar-besar kadal”. Makna ungkapan Banjar ini adalah manusia harus
bersyukur diberi rezeki walaupun rezeki tersebut sedikit. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Terimalah
rezeki walaupun sedikit tapi halal, lebih baik pada yang banyak tapi didapat
melalui cara haram.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Nilai moral yang yang terkandung
dalam ungkapan Banjar ini adalah nasehat yang berisi agar kita bersyukur kepada
Tuhan atas segala rezeki yang sudah diberikan kepada kita, walaupun rezeki itu
kecil, jangan mengambil jalan pintas dengan mencari rezeki dengan cara yang
tidak halal, karena hal tersebut sangat dibenci oleh Allah. Peneliti
berpendapat, sesuai dengan konotasi kalimatnya sebagai nasehat maka fungsi
utama ungkapan ini adalah sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan
pengatur aspek-aspek kehidupan. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="6" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hulat dalam batu gin ada razakinya<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Ulat
dalam batupun ada rezekinya”. Makna ungkapan tersebut adalah setiap makhluk
yang ada di dunia sudah ditentukan rezekinya”. Nilai moral yang terkandung
dalam ungkapan tersebut adalah nasehat yang berisi jangan mudah putus asa
karena Tuhan Maha Adil dan Maha Kuasa atas segalanya. Setiap makhluk dimuka
bumi ini sudah ditentukan rezekinya, asalkan mau berusaha, berdo’a dan bekerja.
Di kalangan masyarakat Banjar, umgkapan ini difungsikan sebagai nasehat yang diucapkan
dengan nada mengingatkan bahasa Banjar <i>mamadahi</i>). Dalam hal ini kita dinasehati agar selalu
yakin bahwa Allah SWT selaku yang Maha
Pemberi Rezeki selalu memberi rezeki kepada seluruh makhluk ciptaaNya. Sesuai
dengan konotasi kalimatnya ungkapan ini difungsikan sebagai media pendidikan,
pedoman tingkah laku, dan pengatur aspek-aspek kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan paparan di atas peneliti berpendapat, makna konotatif <i>hulat dalam batu gin ada razakinya</i>
merujuk kepada sesuatu yang tidak perlu di kuatirkan, karena segala sesuatunya
sudah ada yang mengatur (Tuhan). <o:p></o:p></span></div>
<ol start="7" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lambat mambalik talapak tangan<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lama
membalik telapak tangan”. Makna ungkapan Banjar ini adalah sesuatu yang bila
dikehendaki oleh Tuhan maka dengan mudah dapat terjadi tanpa bisa diduga atau diusahakan. Nilai moral yang
terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah nasehat yang berisi
pengajaran, kita harus percaya dan yakin bahwa apapun yang dikehendaki oleh
Tuhan, maka akan dengan mudah dapat terjadi tanpa disangka-sangka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="8" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Balang kambingan<o:p></o:p></span></i></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Belang kambingan”. Makna ungkapan
bahasa Banjar tersebut adalah mencerminkan perilaku seseorang yang tidak
teratur kegiatan hidupnya terutama dalam hal beribadah kepada Allah (sholat).
Orang seperti ini, cenderung bersifat malas, artinya sholat yang ia kerjakan
itu tidak rutin. Dia hanya akan mengerjakan sholat, apabila ada keinginan atau
pada waktu-waktu tertentu saja. Pesan moral yang dapat diambil pada ungkapan
Banjar tersebut adalah hendaknya kita selaku muslim dapat mengerjakan sholat
setiap waktu, dan dikerjakan dengan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah,
SWT serta tidak merasa terbebani oleh kewajiban dari Allah, SWT.<o:p></o:p></span></span></div>
<ol start="9" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Alim buak<o:p></o:p></span></i></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Alim seperti burung hantu”. Makna
ungkapan Banjar ini adalah orang yang penampilannya seperti ulama, padahal dia
bukan ulama hanya penampilannya saja.
Buak adalah nama burung yang ada di daerah Banjar pahuluan. Nilai moral
yang terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah janganlah berpura-pura
alim padahal tidak, sesuaikan dengan kepandaiaan atau ilmu yang kita miliki
saja. Allah sangat membenci orang yang suka perpura-pura.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="10" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mangaji mulai di alif<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mengaji
mulai di alif”. Makna ungkapan Banjar ini adalah menuntut ilmu itu dari dasar.
Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah kalau kita
mempelajari sesuatu itu hendaknya dari paling bawah atau paling dasar, jadi
kita benar-benar mengetahui atau menguasai dari dasarnya. Dalam mempelajari
sesuatu itu perlu sebuah proses, tahap demi tahap dari jenjang yang rendah ke
jenjang yang lebih tinggi. Agar hasil yang dicita-citakan akan tercapai dengan
baik dan memuaskan. Di kalangan
masyarakat Banjar, ungkapan ini difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman
tingkah laku dan pengatur aspek-aspek kehidupan beragama.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="11" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dasar rajaki halang
kada ta ka musang </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">“Memang rezeki elang tidak ke musang”. Makna ungkapan Banjar ini adalah
kalau memang sudah rezeki kita </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">atau </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">rezeki yang
ditentukan Allah tidak akan beralih kepada orang lain. Nilai moral yang
terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat supaya kita
jangan merasa kecewa sangat kalau tidak mendapat apa yang dihajatkan tambahan
pula kalau apa yang diharapkan itu diberikan pula pada orang lain. Mungkin
bukan rezeki kita pada kali ini, segalanya adalah ketentuan ilahi.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="12" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Allahu wahdah, Inya mambari kada bapadah, Inya
maambil kada bapadah<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Allah
Maha Esa, Dia memberi nikmat kepada hambaNya tanpa batas, Dia mengambil kembali
tanpa memberi tahu”. Makna ungkapan Banjar ini adalah bahwa Allah memberikan
rezeki tanpa terlebih dahulu memberi tahu dan tak terbatas, dan Dia (Allah)
mengambil rezeki tersebut juga tanpa memberi tahu. Nilai moral yang terkandung
dalam ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat untuk mengingatkan manusia
bahwa Allah yang Maha Esa berbuat sekehendakNya. Oleh karena itu kita sabagai
hambaNya harus bersyukur dan selalu ingat kapadaNya. Bersyukur atas segala
nikmat yang telah diberikanNya kepada kita, ingat bahwa pada suatu saat yang
tidak diketahui, nyawa kita akan diambil dan kembali kehadiratNya untuk
mempertanggung jawabkan amal perbutan kita. Peneliti berpendapat, ungkapan
diatas berisi nasehat agar manusia selalu meningkatkan ketaqwaannya kepada
Allah SWT. Allah Maha Pemberi Rezeki, bila Dia menghendakinya manusia
dilimpahkanNya dalam jumlah yang tak terbatas (kada bawadah). Tapi limpahan
rezeki tersebut bisa saja ditarikNya secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda sama
sekali (kada bapadah). Makna konotatif ungkapan ini secara keseluruhan merujuk
pada pengakuan bahwa Allah SWT adalah Zat Yang Maha Kuasa. Dia (Allah) juga
berhak atas kehendakNya terhadap setiap manusia yang menjadi makhlukNya. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="13" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gala-gala iman.<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tameng
mempertahankan keimanan”. Makna ungkapan Banjar ini adalah anjuran dari segi
agama dari para orang tua kepada keturunannya agar pandai pandai menjaga
imannya.sebab tanpa benteng keimanan yang baik maka hidup akan rugi dunia
akhirat agar kita selalu memperkuat keimanan, selalu membentengi diri dari
perbuatan jahat dan selalu menjalankan perintahNya menjauhi larangannya, apapun
yang terjadi dalam keadaan apapun kita selalu ingat padaNya. Nilai moral yang
terkandung di dalamnya adalah nasihat agar kita selalu membentengi diri dengan
keimanan meyakini dengan hati dan melakukan dengan niat. Oleh sebab itulah
orang-orang Banjar pada umumnya membekali anak-anak mereka selain bidang
pengetahuan umum juga di bidang agama dapat di laksanakan di lingkungan mereka
tinggal seperti ikut mondok di pesantren atau ikut belajar mengaji pada ulama
setempat. Dengan memiliki keimanan yang kokoh maka dalam menjalani kehidupan di
dunia ini akan terhindar dari perbuatan-perbuatan buruk dan akan melapangkan
jalan menuju keselamatan di akherat kelak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="14" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dijamak Jibril <o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Disentuh
malaikat Jibril”. Makna dari ungkapan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Banjar ini adalah mendapatkan
keberuntungan yang tidak disangka-sangka. Nilai moral yang terkandung dalam
ungkapan Banjar tersebut adalah segala sesuatu jika kita jalani dengan sabar
dan selalu berdo’a kapada Allah SWT maka kita akan diberikan berkah dan
keberuntungan yang tidak terduga. Jibril adalah Malaikat, ungkapan ini
mengandung nilai religi karena ungkapan ini memberikan nasehat kepada orang
yang yang beriman agar selalu berdo’a dan berusaha dalam mengarungi kehidupan
di dunia ini. Dan juga jangan lupa bersukur kalau di berikan rezeki yang
berlimpah dan tak disangka-sangka oleh Tuhan. Jangan sampai lupa diri dan melupakan
yang memberikan rezeki tersebut. Bentuk nyata dari rasa syukur itu adalah
dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mau membagi-bagikan rezeki
tersebut kepada orang yang tidak mampu dan sangat membutuhkan. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="15" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mambalakangi agama<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“
Membelakangi agama atau meninggalkan agama”. Makna dari ungkapan Banjar ini
adalah dikiaskan pada seseorang yang melupakan agama atau meninggalkan ajaran
agama yang dianutnya. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar
tersebut adalah berisi nasehat orang tua kepada kaum muda untuk tidak melupakan
ajaran dasar agama islam. Di dalam kehidupan sekarang yang dipenuhi oleh segala
pengaruh informasi dan globalisasi yang menyelimuti sendi-sendi kehidupan
masyarakat yang dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat luas. Oleh karena itu,
kita sebagai anggota masyarakat jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal yang
bertolak belakang dengan ajaran agama. Kita hendaknya ingat akan petuah lama
“janganlah mambalakangi agama”, sama artinya meninggalkan Tuhan dan
ajaran-ajaran yang terkandung dalam agama mayoritas masyarakat Banjar pada
umumnya dan anggota keluarga kita pada khususnya.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="16" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lancar kaji <o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lancar
dalam mengaji”. Makna ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang
pandai dalam pelajaran baik itu pelajaran tentang agama maupun tentang
pengetahuan umum. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut
adalah berisi nasehat kepada kita agar dalam mempelajari sesuatu harus dengan
sepenuh hati dan rajin mengulangi dan mempelajarinya lagi agar lancar dan
menjadi orang yang pandai, karena ada ungkapan yang berbunyi “lancar kaji
karena diulang”. Apabila seseorang rajin mengulang baik itu mengaji atau hal
yang lain maka pasti lancar dan akan menjadi lebih mudah. Misalnya seorang
pelajar bila pulang dari sekolah rajin mempelajari kembali jika sudah di rumah
maka akan terlihat hasilnya bila menghadapi ulangan akan terasa mudah dan bisa
menjawab soal-soal yang di ujikan guru. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="17" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lurus iman<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“
Lurus iman”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang
yang mempunyai keimanan sesuai dengan kitab suci. Dengan penggunaan kata
“lurus” yang sama artinya tidak bengkok, tidak berkelok-kelok, tidak
menyimpang. Kata “lurus” ini dimaksudkan dalam hal keimanan seseorang yang
benar-benar mengikuti kitab suci dan ajaran agama yang benar. Nilai moral yang
terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat agar kita
mempunyai iman sesuai dengan kitab suci, jangan melanggar ajaran-ajaran kitab
suci atau yang menyalahi daripada ajaran tersebut. Di kalangan masyarakat Banjar,
ungkapan ini difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan
pengatur aspek-aspek kehidupan bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="18" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">M<i>awiwir anggit urang</i><o:p></o:p></span></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mengambil
punya orang”. Makna ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang
mengambil milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya. <span class="fullpost">Dalam hukum Islam, seseorang yang mengambil kepunyaan orang lain
yang bukan hal miliknya disebut zolim. Nilai moral yang terkandung dalam
ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat agar sifat yang merugikan orang
lain itu, perlu kita tinggalkan guna kelangsungan hidup bermasyarakat dan
beragama. Pernyataan di atas, kiranya sangat tepat dengan ungkapan “Mawiwir
Anggit Urang”. Seorang hamba Tuhan, tidak akan menikmati indahnya surga, selama
dalam hatinya masih ada tersisa hak orang lain yang ambil tanpa sepengetahuan
dan tanpa seizin dari pemiliknya. </span>Di kalangan masyarakat Banjar,
ungkapan ini difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan
pengatur aspek-aspek kehidupan bermasyarakat.<span class="fullpost"> Adapun
ajaran agama yang dapat kita teladani dari ungkapan itu adalah senantiasa
bersikap adil terhadap sesama manusia, tidak mengambil atau mengaku kepunyaan
orang yang bukan milik kita, dan laksanakanlah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="19" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Razaki halal<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Rezeki
halal”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang
mencari nafkah dengan cara yang jujur dan halal, tidak melanggar norma-norma
agama. Rezeki yang tidak halal itu diperoleh dengan cara yang tidak benar
misalnya mencuri, menipu, dan lain-lain. Rezeki yang diperoleh dengan cara yang
halal akan mendapat limpahan berkah dari Allah SWT. Nilai moral yang terkandung
dalam ungkapan Banjar ini adalah berisi nasehat kepada kita agar memperoleh
rezeki hendaknya dengan cara yang halal, tidak merugikan orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="20" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kupiah haja putih<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Peci
saja yang putih”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada
seseorang yang kelakuannnya tidak sesuai dengan peci putihnya (Haji). Nilai
moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat
untuk seseorang yang sudah menyandang gelar ataupun jabatan hendaknya
disesuaikan sifat dan perbuatan sebagaimana mestinya. Di kalangan masyarakat
Banjar, ungkapan ini difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku
dan pengatur aspek-aspek kehidupan bermasyarakat. Bagi yang sudah bergelar
Haji, sudah sepatutnya kelakuan lebih baik daripada orang yang belum Haji dan
dapat memberi contoh yang baik-baik kepada orang lain. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="21" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lingah hati<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lengah
hati”. Makna ungkapan Banjar ini adalah sindiran pada sesorang yang sedang lupa
pada Tuhan. Orang yang lupa pada Allah SWT cenderung melakukan hal-hal yang
tidak terpuji. Sebagai contoh melupakan sholat, minum-minuman keras, berbohong
dan lain-lain. Semua yang dikerjakannya hanya membawa mudarat atau celaka baik
bagi dirinya sendiri maupun untuk orang banyak. Nilai moral yang terkandung
dalam ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat agar kita jangan sampai
“lengah hati” atau melupakan Tuhan yang menciptakan kita dan alam semesta
ini. Maknanya adalah perbuatan yang
disertai kewaspadaan akan menghasilkan kesejahteraan atau keselamatan,
sedangkan kelengahan akan mengakibatkan kecelakaan atau kerugian. Ungkapan ini
mengandung pendidikan, memperingatkan kepada semua orang agar dalam kehidupan
senantiasa berhati-hati, dan tidak bersikap lengah yang akan menimbulkan
kerugian. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="22" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Angkat dagu<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Angkat
dagu”. Makna ungkapan Banjar ini adalah sindiran pada seseorang yang sombong
atau orang yang tinggi hati. Ungkapan ini merupakan gambaran seseorang yang
mempunyai sifat atau berkarakter angkuh, sombong dan takabur. Orang yang
mempunyai sifat seperti ini tidak akan disenangi orang lain sebab biasanya
merasa dirinya lebih baik dan suka meremehkan orang lain, penyebab yang memicu
ke arah ini sangat rentan sebab hampir semua faktor keberhasilan dan kesuksesan
seseorang dalam segala hal dapat mengarah ke perilaku tersebut. Ia beranggapan
bahwa semua keberhasilan itu adalah atas jerih payahnya sendiri dan tidak ada
andil dari orang lain. Ia menganggap orang lain tidak akan mampu seperti dia.
Orang yang sombong mata hatinya akan tertutup akan ada kekuatan, kebesaran dan
kekuasaan yang lebih tinggi darinya yaitu Sang Pencipta yang mengatur kehidupan
manusia di dunia ini. Kalau sudah tidak mengakui kekuasaan Sang Pencipta
apalagi menghadapi orang lain yang dianggapnya lebih rendah dari dirinya. Di kalangan masyarakat Banjar, ungkapan ini
difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan pengatur
aspek-aspek kehidupan bermasyarakat. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan
Banjar ini adalah berisi nasehat agar kita hendaknya janganlah suka
menyombongkan diri karena sesungguhnya Allah sangat membenci pada orang yang
sombong.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="23" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahati malaikat<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Berhati
malaikat”. Makna ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang
berperilaku baik sekali. Di kalangan masyarakat Banjar, ungkapan ini
difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan pengatur aspek-aspek
kehidupan beragama. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar ini
adalah berisi nasehat agar kita memang seharusnya berperilaku baik, berbudi
luhur dan berhati mulia.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="24" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bisa dua kulit<o:p></o:p></span></i></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Bisa dua kulit”. Makna dari ungkapan
Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang berpura-pura atau tidak jujur.
Dalan ajaran Islam, apabila seseorang mempunyai sifat yang tidak jujur maka ia
dinamakan munafik. Sifat munafik tersebut, sering dilakukan oleh orang yang
tidak senang atau iri dengan keberhasilan orang lain. Di depan orang tersebut,
dia memuji habis-habisan dan seakan-akan dia turut merasakan kebahagiaan yang
diperoleh oleh orang lain. Sedangkan ketika dia berbicara di belakang dengan
orang lain, justru menghina dan mencela orang tersebut, serta berusaha agar
orang lain ikut membencinya. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar
tersebut adalah berisi nasehat supaya kita senantiasa berlaku jujur dan tidak
dengki dengan keberhasilan orang lain. Dikala kita berbicara baik di depan
ataupun di belakang, semuanya harus sama dan berdasarkan kenyataan yang ada.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<ol start="25" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kada tahu wan alip bungkuk<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tidak
tahu sama alip bungkuk”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada
seseorang yang tidak pandai baca tulis Al-Qur’an. Di kalangan masyarakat
Banjar, ungkapan ini difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku
dan pengatur aspek-aspek kehidupan bermasyarakat. Nilai moral yang terkandung
dalam ungkapan Banjar tersebut adalah agar kita hendaknya mau belajar baca
tulis Al-Qur’an untuk bekal kita di akherat kelak. Menuntut ilmu tidak mengenal
usia, baik yang muda maupun yang sudah tua tidak ada batasan yang penting ada
niat dan kemauan. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="26" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bajual pandir<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Berjualan
pembicaraan”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang
yang suka banyak bicara dan banyak bohongnya. Biasanya kalau orang terlalu
banyak bicara pasti banyak bohongnya atau membual belaka. Orang yang suka
berbohong orang lain tidak mempercayainya lagi. Nilai moral yang terkandung
dalam ungkapan Banjar tersebut adalah berisi nasehat agar kita berbicara
seperlunya saja dan jangan suka berkata dusta. Lebih baik diam daripada bicara
yang tidak bermanfaat. Berbohong adalah perbuatan yang tidak baik dan melanggar
ajaran agama serta dimurkai Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="27" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mambasuh siku</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mencuci
siku”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada seseorang yang
sedang mengambil air wudhu. Di kalangan masyarakat Banjar, ungkapan ini
difungsikan sebagai media pendidikan, pedoman tingkah laku dan pengatur aspek-aspek
kehidupan beragama. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar tersebut
adalah berisi nasehat agar kita segeralah berwudhu jika sampai waktunya untuk
mengerjakan sholat. Janganlah kita melalaikan perintah Allah atau melupakan
hanya karena suatu pekerjaan. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="28" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bamuha dua<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Punya
muka dua”. Makna dari ungkapan Banjar ini adalah dikiaskan pada sesorang yang
tidak jujur. Di depan orang dia bersikap pura-pura baik dan memuji tetapi
dibelakang dia mencela. Apa yang dia katakan di hadapan orangnya bertolak
belakang dengan apa yang ada di hatinya.
Orang yang seperti ini sangat dibenci Tuhan. Nilai moral yang terkandung dalam
ungkapan Banjar ini adalah berisi nasehat agar kita selalu berkata jujur dan
berbuat baik terhadap sesama manusia. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="29" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Baluluas luang burit<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“
Hanya membuat lubang pantat menjadi
semakin besar saja”. Ungkapan ini dikiaskan kepada seseorang yang selalu
mengerjakan sholat lima waktu, tetapi dalam kehidupan sehari-hari yang
bersangkutan selalu mencari-cari kesalahan orang lain dan kemudian
menyebarkannya kepada orang lain. Ungkapan ini merupakan kritik atau olok-olok
yang diucapkan dengan nada menyalahkan bahasa Banjar <i>maniwas</i>) lawan bicara. Orang
yang menjadi sasaran kritiknya diolok-olok sebagai orang yang rajin sholat
tetapi tidak memperoleh pahala, yang diperoleh justru lubang pantatnya yang
semakin lebar karena terlalu lama menungging ketika sujud. Berdasarkan paparan
di atas, makna konotatif ungkapan bahasa banjar ini merujuk kapada seseorang
yang di satu sisi rajin mengerjakan sholat lima waktu, tetapi di sisi lain juga
bergunjing. Sholat lima waktu yang dikerjakannya tidak mampu mengubah
perilakunya yang buruk. Gaya bahasa seperti ini disebut <i>sarkasme</i>, yakni sejenis gaya bahasa yang mengandung olok-olok atau
sindiran pedas dan menyakitkan hati (Tarigan 1985: 92). Nilai yang dirujuk
secara tidak langsung dalam ungkapan ini nilai kebaikan (goodnes), yakni
pengendalian diri. Orang disiplin (terkendali) adalah orang yang saleh secara
ritual dan saleh pula secara sosial. Orang ini selalu mengerjakan sholat lima
waktu dan karena dia menjalankan sholat lima waktu itu membentuk kepribadiannya
menjadi orang yang saleh (mampu mencegah drinya untuk tidak berbuat mungkar).
Nilai kebaikan yang ditanamkan secara tidak langsung (dekonstruksi) adalah
kedisiplinan sebagaimana yang ditunjukan pada gambaran orang disiplin
(terkendali) di atas. Lawannya, orang yang tidak disiplin (tidak terkendali),
yakni orang yang selalu mengerjakan sholat lima waktu tetapi ironisnya yang
bersangkutan suka sekali mempergunjingkan orang lain. Orang seperti ini
dikritik atau diolok-olok sebagai orang yang sholatnya merugi, dia tidak
memperoleh pahala dari sholat yang dikerjakannya, yang diperoleh hanya lubang
pantat yang semakin luas. Berdasarkan konotasi kalimatya, ungkapan ini
mencerminkan sikap mental negatif.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="30" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kada bacampur minyak lawan banyu<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tidak
bercampur minyak dengan air”. Makna ungkapan
Banjar tersebut adalah keteguhan iman seseorang yang kuat tidak akan
mudah terpengaruh. Nilai moral yang terkandung dalam ungkapan Banjar ini adalah
nasehat agar dalam kehidupan sehari-hari kita hendaknya jangan mudah
terpengaruh oleh hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama, moral dan
etika. Kita harus teguh mempertahankan pendirian dan keyakinan
yang sudah ada dan tidak menyimpang dari ketentuan norma-norma agama, moral dan
etika.<i> </i>Ungkapan ini dikiaskan pada
seseorang yang kuat imannya dan tidak akan terpengaruh oleh godaan untuk
melakukan suatu perbuatan yang maksiat. Sesorang yang telah kuat imannya tidak
akan terpengaruh sedikitpun meski ia berada di dalam lingkungan orang-orang
yang tidak beriman. Fakta menunjukkan minyak tidak bercampur dengan air,
meskipun diletakkan dalam satu tempat yang sama misalnya di dalam sebuah botol. Ungkapan ini menegaskan bahwa tidak
sama antara orang yang baik dengan orang yang jahat, sekalipun mereka berkumpul
dalam suatu tempat atau lingkungan yang sama. Berbeda dengan dengan orang yang
tidak kuat imannnya, akan mudah terpengaruh jika bergaul dengan orang jahat.
Menurut pendapat peneliti, ungkapan ini merupakan penegasan bahwa orang yang
beriman tidak akan terpengaruh dengan godaan yang dilancarkan oleh para ahli
maksiat. Bila yang bersangkutan sampai tergoda, maka ia tidak berhak lagi
disebut orang beriman karena itu berarti ia telah kalah (imannya tidak kuat
lagi). Berdasarkan paparan di atas, peneliti berpendapat, makna konotataif<i> minyak</i> merujuk kepada seseorang yang
bertabiat buruk, sedangkan <i>banyu</i>
merujuk kepada seseorang yang bertabiat baik.
Gaya bahasa yang terdapat dalam ungkapan ini adalah metafora sebagai
mana dirumuskan oleh Tarigan (1985: 15).<i><o:p></o:p></i></span></div>
<ol start="31" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kada tahu burit kapala<o:p></o:p></span></i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tidak
tahu di mana pantat di mana kepala”. Ungkapan ini merupakan kiasan seseorang
yang terlalu sibuk bekerja sehinggga tidak punya waktu lagi untuk beribadah
atau bergaul dengan tetangga. Kita memang dianjurkan untuk rajin bekerja atau
mencari nafkah, tetapi juga harus bisa membagi waktu. Bekerja harus pula
disertai dengan do’a dan mengingat kepada Allah SWT yang telah memberikan
segalanya. Sebagai orang yang beriman kita harus yakin akan ada kehidupan yang
abadi kelak, dan kita harus mempunyai bekal yang kita kerjakan saat hidup di
dunia. Makna ungkapan di atas berisi anjuran atu nasehat agar kita bekerja
jangan Cuma untuk dunia saja tapi juga untuk kehidupan kita kelak di akherat.
Maksudnya kita jangan sampai lupa diri (gila kerja) tanpa ingat berdo’a dan
bersyukar kepada yang Kuasa. Ungkapan ini bertujuan </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">mengingatkan manusia akan kefanaan segala yang ada di dunia. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bahwa manusia jangan hanya mengejar keduniawian karena harta, pangkat, dan
segala kebendaan tidak akan abadi. Semua dapat diperoleh dengan mudah, tetapi
juga dapat musnah dengan mudah pula. Manusia hendaknya juga memikirkan segala
yang dibutuhkan di alam yang abadi nanti, akhirat. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Manusia harus senantiasa berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan karena
kepada-Nya lah nanti kita kembali.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> III. PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">3.1
Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ungkapan dalam bahasa Banjar yang
merupakan salah satu tradisi lisan yang telah diwariskan secara turun temurun
dari generasi ke generasi ternyata masih ada ditengah kehidupan masyarakat
Banjar. Nilai moral, pesan dan pelajaran yang terkandung dalam ungkapan bahasa
Banjar tidak selalu diungkapkan secara nyata dan terang-terangan. Ada nasehat
moral religi atau nilai-nilai hubungan manusia dengamn Tuhan yang sangat berharga
yang disampaikan secara simbolis yang
disampaikan dalam bentuk impilkatur. Dengan demikian, jika ingin
memahami makna religi ungkapan bahasa Banjar maka tidak cukup kalau hanya
memahami kata-kata atau kalimat yang terucap semata, karena jauh dibalik itu
ada tersembunyi maksud sesunggunhnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">3.2
Saran-saran <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penulis
menyadari bahwa hasil penelitian tentang ungkapan bahasa Banjar yang penulis
laporkan ini kurang sempurna baik dari segi inventarisasi maupun pengungkapan
makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Mengingat berbagai
keterbatasan yang ada pada diri penulis, sangat mungkin ada kalimat-kalimat
ungkapan yang belum penulis dokumentasikan dan belum penulis ungkapkan
maknanya. Atas dasar kesadaran inilah dalam kesempatan ini penulis memberikan
saran-saran dan juga harapan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pertama</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">,
di dalam kesempatan yang akan datang sebaiknya dilakukan penelitian-penelitian
lanjutan sekitar ungkapan bahasa Banjar tersebut sehingga selain dapat
terinventarisasi secara lengkap, dan dapat dipahami makna dan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya. Selain itu juga untuk <span class="fullpost">memperkaya
dan melestarikan sastra lisan daerah Banjar yang berbentuk ungkapan.</span>
Dengan demikian ungkapan Banjar dapat dijadikan sebagai pedoman hidup untuk
generasi kini dan yang datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <i>Kedua</i>, mengingat bahwa banyak ungkapan
Banjar yang mengandung pesan moral dan pelajaran-pelajaran yang berharga, maka
perlu adanya apresiasi yang positif dan proporsional dari berbagai pihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-35313401463505915272013-11-07T16:28:00.001-08:002013-11-13T18:07:16.972-08:00KURIKULUM 2013 PERMENDIKBUD NO 81A 2013<br />
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin-bottom: 8.05pt; margin-left: 39.85pt; margin-right: 30.55pt; margin-top: 0in; text-align: center;">
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
NOMOR 81A
TAHUN 2013 <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
TENTANG
<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
IMPLEMENTASI
KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 102.85pt;">
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 0.5pt; text-align: center;">
MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 8.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 632px;">
<tbody>
<tr style="height: 86.2pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="height: 86.2pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Menimbang <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 86.2pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 21.25pt;" valign="top" width="28"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
: <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 86.2pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 367.9pt;" valign="top" width="491"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
bahwa dalam rangka pelaksanaan kurikulum pada sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah, sekolah menengah pertama/ madrasah tsanawiyah,
sekolah menengah atas/madrasah aliyah, dan sekolah menengah kejuruan/madrasah
aliyah kejuruan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Implementasi Kurikulum; <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="height: 15.75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Mengingat <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 15.75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 21.25pt;" valign="top" width="28"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
: <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 15.75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 367.9pt;" valign="top" width="491"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 121.0pt;">
Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.1pt; margin-left: 127.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 121.0pt;">
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5410); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 91 Tahun 2011; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun
2013; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Keputusan
Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu
II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 60/P Tahun 2013; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 15.8pt; margin-left: 127.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0in 233.1pt 0.0001pt 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 104%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->9.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->10.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 2.2pt; margin-left: 127.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->11.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 121.0pt;">
Tsanawiyah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->12.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->13.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.55pt; mso-list: l20 level1 lfo1; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->14.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan
Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah; <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MEMUTUSKAN:
<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -99.25pt;">
Menetapkan
: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
Pasal
1 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Implementasi kurikulum pada sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), dan sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai
tahun pelajaran 2013/2014. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
Pasal
2 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.35pt; mso-list: l48 level1 lfo2; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Implementasi
kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman
implementasi kurikulum yang mencakup: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.2pt; margin-left: 42.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l48 level2 lfo2; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat
Satuan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 43.1pt;">
Pendidikan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.6pt; mso-list: l48 level2 lfo2; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pedoman
Pengembangan Muatan Lokal; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.6pt; mso-list: l48 level2 lfo2; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pedoman
Kegiatan Ekstrakurikuler; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.6pt; mso-list: l48 level2 lfo2; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pedoman
Umum Pembelajaran; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l48 level2 lfo2; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pedoman Evaluasi Kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.35pt; mso-list: l48 level1 lfo2; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pedoman
implementasi kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran I sampai dengan Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
Pasal
3 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Peraturan Menteri ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin-bottom: 8.0pt; margin-left: 206.1pt; margin-right: 102.4pt; margin-top: 0in;">
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal
27 Juni 2013 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 206.1pt;">
MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
REPUBLIK
INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
TTD.
<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MOHAMMAD
NUH <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 142%; margin-bottom: 8.0pt; margin-left: .5pt; margin-right: 293.35pt; margin-top: 0in;">
Diundangkan di Jakarta pada
tanggal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
REPUBLIK INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
AMIR SYAMSUDIN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2013 NOMOR <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 127.6pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
LAMPIRAN I <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
NOMOR 81A
TAHUN 2013 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
TENTANG <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
IMPLEMENTASI KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
PEDOMAN
PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->I.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENDAHULUAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar
17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010
berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan
keunikan Indonesia adalah antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya,
ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya,
dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman
tersebut selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan
yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan
kehidupan masyarakat di setiap daerah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Terkait dengan pembangunan
pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya
pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon
kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Hal tersebut sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pasal
36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pasal
36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia;
(c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman
potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
(f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional
dan nilainilai kebangsaan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Dari amanat undang-undang tersebut
ditegaskan bahwa: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.3pt; mso-list: l42 level2 lfo4; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan
maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.3pt; mso-list: l42 level2 lfo4; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Kurikulum operasional yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->II.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->TUJUAN<span style="font-size: 9.5pt; line-height: 102%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span>PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman penyusunan dan pengelolaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bertujuan untuk. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menjadi
acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola
KTSP secara optimal di satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menjadi
acuan operasional bagi dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi
dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan
pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->III.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENGGUNA PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman ini digunakan dalam rangka
penyusunan dan pengelolaan KTSP oleh: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kepala
sekolah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->guru;
dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->IV.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->DEFINISI OPERASIONAL <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Beberapa istilah yang perlu
dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Visi
sekolah merupakan cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga
sekolah/madrasah, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga
sekolah/madrasah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Misi
merupakan sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan
bagi penyusunan program pokok sekolah/madrasah, baik jangka pendek dan menengah
maupun jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tujuan
pendidikan sekolah merupakan gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai oleh
setiap sekolah dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap
satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l2 level2 lfo3; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengembangan
diri merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan
ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.05pt; margin-left: 28.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->V.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
A.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan
Pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l2 level3 lfo3; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Visi
mendeskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l2 level3 lfo3; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Misi
mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan melalui rencana
tindakan dalam mewujudkan visi satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l2 level3 lfo3; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tujuan
pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perlu diwujudkan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 70.9pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
B.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.5pt;">
Muatan KTSP terdiri atas muatan
kurikulum pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan
muatan kekhasan satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam
KTSP adalah sebagaimana yang diatur dalam ketentuan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 89.25pt; mso-list: l2 level4 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->untuk SD/MI mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SD/MI; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: 89.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l2 level4 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->untuk SMP/MTs mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 89.4pt;">
Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: 89.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l2 level4 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->untuk SMA/MA mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 89.4pt;">
Dasar dan Struktur Kurikulum
SMA/MA; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 89.25pt; mso-list: l2 level4 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->untuk SMK/MAK mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMK/MAK; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l65 level2 lfo5; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Muatan
Kurikulum pada Tingkat Daerah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP
terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan
lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun
kabupaten/kota. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
Muatan
lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan
gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk seluruh
wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l65 level2 lfo5; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Muatan
Kekhasan Satuan Pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan
pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 70.9pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l17 level1 lfo6; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->C.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengaturan
Beban Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l17 level2 lfo6; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
belajar dalam KTSP diatur dalam bentuk sistem paket atau sistem kredit
semester. a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Sistem Paket <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Beban belajar dengan sistem
paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem
paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Sistem Kredit Semester <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Sistem Kredit Semester (SKS)
diberlakukan hanya untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Beban belajar setiap
mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban
belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1 (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1
(satu) jam penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l17 level2 lfo6; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l27 level3 lfo7; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sistem
Paket <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem
Paket yaitu 0%-40% untuk SD/MI, 0%-50% untuk SMP/MTs, dan 0%-60% untuk
SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l27 level3 lfo7; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sistem
Kredit <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: 92.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri pada satuan pendidikan yang menggunakan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Sistem Kredit Semester (SKS)
mengikuti aturan sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l86 level4 lfo8; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satu sks
pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l86 level4 lfo8; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satu sks
pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka dan 25 menit penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l49 level3 lfo9; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2
(dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4
(empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap
muka. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l49 level3 lfo9; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
Belajar Tambahan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban
belajar pada satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang
bersangkutan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l17 level1 lfo6; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->D.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kalender
Pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kurikulum satuan pendidikan pada
setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l71 level3 lfo10; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Permulaan
Waktu Pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan
dimulai pada setiap awal tahun pelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l71 level3 lfo10; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengaturan
Waktu Belajar Efektif <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: 85.4pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l44 level4 lfo11; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Minggu
efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur
untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.4pt; mso-list: l44 level4 lfo11; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
(kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pengaturan Waktu Libur <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Alokasi waktu minggu efektif
belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel berikut ini. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Tabel 1: Alokasi Waktu pada
Kalender Pendidikan <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: .05pt; mso-padding-alt: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 633px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.4pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #BFBFBF; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.05pt; text-indent: 0in;">
NO <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #BFBFBF; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KEGIATAN <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #BFBFBF; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" width="180"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
ALOKASI WAKTU <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #BFBFBF; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KETERANGAN <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 54.9pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Minggu efektif belajar <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Minimum 34 minggu dan
maksimum 38 minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Jeda tengah semester <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Maksimum 2 minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" valign="top" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Satu minggu setiap semester
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Jeda antar <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Maksimum 2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Antara semester I dan II <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.4pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="background: #BFBFBF; border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.05pt; text-indent: 0in;">
NO <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #BFBFBF; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KEGIATAN <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #BFBFBF; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" width="180"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
ALOKASI WAKTU <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #BFBFBF; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KETERANGAN <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 20.7pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 20.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
semester <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" valign="top" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 68.9pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Libur akhir tahun pelajaran
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Maksimum 3 minggu<sup> </sup><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.1pt; text-indent: 0in;">
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
pelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 111.0pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 111.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.3pt; text-indent: 0in;">
5.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Hari libur <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
keagamaan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
2 – 4 minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Daerah khusus yang
memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.3pt; text-indent: 0in;">
6.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Hari libur <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
umum/nasional <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Maksimum 2 minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 54.85pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.3pt; text-indent: 0in;">
7.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Hari libur khusus <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Maksimum 1 minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 111.15pt; mso-yfti-irow: 10; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.6pt;" valign="top" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.3pt; text-indent: 0in;">
8.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.2pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kegiatan khusus
sekolah/madras ah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.65pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Maksimum 3 minggu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 3.1pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 191.35pt;" width="255"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.0pt; margin-left: .5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
VI.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>MEKANISME PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l56 level2 lfo13; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tahapan
Penyusunan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Penyusunan KTSP merupakan bagian
dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat
kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah
yang diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Tahap kegiatan penyusunan KTSP
secara garis besar meliputi: (i) perumusan visi dan misi berdasarkan analisis
konteks dengan tetap mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional dan
daerah; penyiapan dan penyusunan draf; riviu, revisi, dan finalisasi;
pemantapan dan penilaian; serta pengesahan. Langkah yang lebih rinci dari
masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum
sekolah. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l56 level2 lfo13; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Prinsip-prinsip
Penyusunan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Dalam menyusun KTSP perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kebutuhan
Kompetensi Masa Depan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan
nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat
global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan.
Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peningkatan
Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan
Peserta Didik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Keragaman
Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tuntutan
Pembangunan Daerah dan Nasional <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah
satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tuntutan
Dunia Kerja <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama
bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Perkembangan
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi
dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Agama
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman,
taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->9.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dinamika
Perkembangan Global <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan
bangsa lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->10.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Persatuan
Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->11.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kondisi Sosial
Budaya Masyarakat Setempat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->12.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kesetaraan Jender
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l19 level1 lfo12; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->13.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Karakteristik
Satuan Pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 70.9pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
C.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Mekanisme Pengelolaan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
KTSP dikelola berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki
posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta
didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beragam
dan terpadu <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan
nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
dan muatan lokal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Relevan
dengan kebutuhan kehidupan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (<i>stakeholders</i>)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara <i>hard skills</i> dan <i>soft skills</i> pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan
memperhatikan kesinambungan <i>hard skills</i>
dan <i>soft skills</i> antarkelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menyeluruh
dan berkesinambungan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang
pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Belajar
sepanjang hayat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l91 level1 lfo14; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l87 level1 lfo15; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PIHAK YANG TERLIBAT <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
KTSP dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan Komite
Sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan
atau kantor wilayah kementerian agama provinsi untuk pendidikan menengah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; mso-list: l87 level2 lfo15; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tim
penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas: guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang
terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan dinas yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan di tingkat provinsi untuk SMA dan
SMK. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; mso-list: l87 level2 lfo15; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tim
penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas: guru, konselor, dan kepala
madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP, tim
penyusun melibatkan komite madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh kementerian yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; mso-list: l87 level2 lfo15; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tim
penyusun KTSP pada pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri atas:
guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam
kegiatan penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber,
dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas
provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l87 level1 lfo15; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VIII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENUTUP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Demikian Pedoman ini disusun
sebagai acuan operasional dalam penyusunan dan pengelolaan KTSP oleh satuan
pendidikan. Dengan adanya KTSP tersebut, satuan pendidikan dapat mengatur
implementasi Kurikulum 2013 ke dalam tataran teknis secara fleksibel, terutama
pada aspek pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: .9in; margin-right: 1.05pt; margin-top: 0in; text-align: right;">
MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
REPUBLIK
INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MOHAMMAD
NUH <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 127.6pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
LAMPIRAN II <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
NOMOR 81A
TAHUN 2013 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
TENTANG <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
IMPLEMENTASI
KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
PEDOMAN
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
I.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>PENDAHULUAN
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Muatan lokal, sebagaimana dimaksud
dalam Penjelasan Atas Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Dalam Pasal 77 N Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dinyatakan bahwa : (1) Muatan
lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan
dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Selanjutnya, dalam Pasal 77P antara
lain dinyatakan bahwa : (1) Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan
supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah; (2) Pemerintah
daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan
lokal pada pendidikan dasar; (3) Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan,
dan evaluasi terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku
panduan guru; dan (4) Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi
sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi
pengelolaan kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah
provinsi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Muatan lokal sebagai bahan kajian
yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya
bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada
peserta didik agar: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l66 level1 lfo16; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengenal
dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l66 level1 lfo16; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memiliki
bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang
berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l66 level1 lfo16; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memiliki
sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturanaturan yang berlaku di
daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya
setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l76 level1 lfo17; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->II.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->TUJUAN PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman muatan lokal merupakan
acuan bagi satuan pendidikan (guru, kepala sekolah, dan komite sekolah) dalam
pengembangan muatan lokal oleh masing- masing satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman muatan lokal ini juga
menjadi acuan bagi : (1) Pemerintah daerah provinsi dalam melakukan koordinasi
dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah, dan (2)
Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
muatan lokal pada pendidikan dasar. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l76 level1 lfo17; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->III.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENGGUNA PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman muatan lokal digunakan
bagi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l76 level2 lfo17; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah/ madrasah) dalam mengembangkan
materi/substansi/program muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi
di sekitarnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l76 level2 lfo17; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
provinsi (dinas pendidikan provinsi, kanwil kementerian agama) dalam melakukan
koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah
(SMA/MA dan SMK/MAK). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l76 level2 lfo17; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
daerah kabupaten/kota (dinas pendidikan kabupaten/ kota, kantor kementerian
agama kabupaten/kota) dalam melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
muatan lokal pada pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs). <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 50.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 50.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l76 level1 lfo17; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->IV.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->DEFINISI OPERASIONAL <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Beberapa istilah yang perlu
dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l76 level2 lfo17; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Muatan
lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l76 level2 lfo17; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
provinsi adalah gubernur dan berbagai perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah provinsi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l76 level2 lfo17; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
kabupaten/kota adalah bupati/walikota dan berbagai perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 21.35pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 21.35pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 19.8pt; margin-left: 28.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l76 level1 lfo17; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->V.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->KOMPONEN MUATAN LOKAL <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Ruang Lingkup <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Ruang lingkup muatan lokal adalah
sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Lingkup keadaan dan kebutuhan
daerah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah
tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan
sosial ekonomi, dan lingkungan sosial
budaya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan
masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi
daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan
untuk: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l63 level3 lfo18; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->melestarikan
dan mengembangkan kebudayaan daerah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l63 level3 lfo18; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->meningkatkan
kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan keadaan
perekonomian daerah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l63 level3 lfo18; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->meningkatkan
penguasaan Bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan untuk mendukung
pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l63 level3 lfo18; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->meningkatkan
kemampuan berwirausaha. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Lingkup isi/jenis muatan lokal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah,
bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat
istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar,
serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang
bersangkutan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; mso-list: l60 level1 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]-->Prinsip
Pengembangan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Pengembangan muatan lokal untuk
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK perlu memperhatikan beberapa prinsip
pengembangan sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Utuh <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kontekstual
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Terpadu
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan
pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Apresiatif
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan
dan daerah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fleksibel
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pendidikan Sepanjang Hayat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil
belajar, tetapi juga mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus-
menerus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l60 level2 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Manfaat
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan
dan mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 7.95pt 70.9pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; mso-list: l60 level1 lfo19; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]-->Strategi
Pengembangan Muatan Lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Terdapat dua strategi dalam
pengembangan muatan lokal, yaitu: <i> </i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l89 level3 lfo20; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dari
bawah ke atas (<i>bottom up)</i> <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dapat dibangun
secara bertahap tumbuh di dan dari satuan-satuan pendidikan. Hal ini berarti
bahwa satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan jenis muatan lokal
sesuai dengan hasil analisis konteks. Penentuan jenis muatan lokal kemudian
diikuti dengan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan identifikasi kebutuhan
dan/atau ketersediaan sumber daya pendukung. Jenis muatan lokal yang sudah
diselenggarakan satuan pendidikan kemudian dianalisis untuk mencari dan
menentukan bahan kajian umum/ besarannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l89 level3 lfo20; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dari
atas ke bawah (<i>top down</i>) <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap ini pemerintah daerah) sudah memiliki bahan
kajian muatan lokal yang diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang
diselenggarakan satuan pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal
dapat menganalisis <i>core and content</i>
dari jenis muatan lokal secara keseluruhan. Setelah <i>core and content</i> umum ditemukan, maka tim pengembang kurikulum
daerah dapat merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat
kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 57.35pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 57.35pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.05pt; margin-left: 28.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l59 level1 lfo21; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VI.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->MEKANISME PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l59 level2 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tahapan
Pengembangan Muatan Lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Muatan Lokal dikembangkan melalui
tahapan sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Melakukan
identifikasi dan analisis konteks kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Identifikasi konteks kurikulum meliputi analisis ciri khas,
potensi, keunggulan, kearifan lokal, dan kebutuhan/tuntutan daerah. Metode
identifikasi dan analisis disesuaikan dengan kemampuan tim. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
jenis muatan lokal yang akan dikembangkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Jenis muatan
lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan antara
budaya lokal (dimensi sosiobudaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional
(dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi
fisik). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Budaya
lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-nilai sosial, dan
artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat lokal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kewirausahaan
dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakup pendidikan yang tertuju
pada pengembangan potensi jiwa usaha dan kecakapannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pendidikan
lingkungan & kekhususan lokal lainnya adalah mata pelajaran muatan lokal
yang bertujuan untuk mengenal lingkungan lebih baik, mengembangkan kepedulian
terhadap lingkungan, dan mengembangkan potensi lingkungan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 92.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Perpaduan antara
budaya lokal, kewirausahaan,
pravokasional, lingkungan hidup, dan
kekhususan lokal lainnya yang dapat menumbuhkan suatu kecakapan hidup. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
bahan kajian muatan lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji
berbagai kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahan kajian
sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan. Penentuan bahan
kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kesesuaian
dengan tingkat perkembangan peserta didik; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kemampuan
guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->tersedianya
sarana dan prasarana; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->tidak
bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->tidak
menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kelayakan
yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->karakteristik
yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->komponen
analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan, dan
kebutuhan/tuntutan); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengembangkan
kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->j.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menyusun
silabus muatan lokal. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l59 level2 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Rambu-Rambu
Pengembangan Muatan Lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Berikut ini rambu-rambu yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
pendidikan yang mampu mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
beserta silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran muatan lokal. Apabila
satuan pendidikan belum mampu mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar beserta silabusnya, maka satuan pendidikan dapat melaksanakan muatan
lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh satuan pendidikan,
atau dapat meminta bantuan kepada satuan pendidikan terdekat yang masih dalam
satu daerahnya. Beberapa satuan pendidikan dalam satu daerah yang belum mampu
mengembangkannya dapat meminta bantuan tim pengembang kurikulum daerah atau
meminta bantuan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di propinsinya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bahan
kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup
perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta
didik. Pembelajaran diatur agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak
mengganggu penguasaan kurikulum nasional. Oleh karena itu, pelaksanaan muatan
lokal dihindarkan dari penugasan pekerjaan rumah (PR). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program
pengajaran dikembangkan dengan melihat kedekatannya dengan peserta didik yang
meliputi kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik berarti
bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik,
sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah
dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta
didik. Untuk itu, bahan pengajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar
yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan
dari yang diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke
pengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit.
Selain itu, bahan kajian/pelajaran diharapkan bermakna bagi peserta didik yaitu
bermanfaat karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bahan
kajian/pelajaran diharapkan dapat memberikan keluwesan bagi guru dalam memilih
metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam kaitan
dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat mengembangkan sumber belajar yang
sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan satuan pendidikan, misalnya
dengan memanfaatkan tanah/kebun satuan pendidikan, meminta bantuan dari
instansi terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh
masyarakat. Selain itu, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan strategi
yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara
mental, fisik, maupun sosial. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bahan
kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu
kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta
didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara
terus-menerus diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI, atau dari
kelas VII sampai dengan kelas IX, atau dari kelas X sampai dengan kelas XII.
Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka
waktu satu semester, dua semester, atau satu tahun ajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Alokasi
waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan jumlah
hari/minggu dan minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal pada setiap
semester. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l59 level2 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->C.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Langkah
Pelaksanaan Muatan Lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Berikut adalah rambu-rambu
pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Muatan
lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan
pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan
pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Muatan
lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang
dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Alokasi
waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan
lokal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Muatan
lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga
tahun. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.2pt; margin-left: 71.05pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
(kognitif, afektif, psikomotor, dan <i>action</i>). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran
muatan lokal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penyelenggaraan
muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->9.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat bekerja
sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l59 level2 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->D.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Daya
Dukung Pelaksanaan Muatan Lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Daya dukung pelaksanaan muatan
lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan penting untuk mendukung
keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal, guru, sarana dan
prasarana, dan manajemen sekolah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kebijakan
Muatan Lokal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada
level pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan
diperlukan dalam hal: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kerja
sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pemenuhan
kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana dan lain-lain); dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->penentuan
jenis muatan lokal pada level kabupaten/kota/provinsi sebagai muatan lokal
wajib pada daerah tertentu. Yang dimaksud daerah tertentu adalah daerah yang
memiliki kondisi khusus seperti: rawan konflik, rawan sosial, rawan bencana,
dan lain-lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Guru
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Guru yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal adalah
yang memiliki: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kemampuan
atau keahlian dan/atau lulusan pada bidang yang relevan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pengalaman
melakukan bidang yang diampu; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 92.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->minat tinggi terhadap bidang yang diampu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan,
seperti: satuan pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya,
dan lain-lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sarana
dan Prasarana Sekolah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi
oleh satuan pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana, maka pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja sama dengan
pihak tertentu atau bantuan dari pihak lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.05pt; mso-list: l59 level3 lfo21; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Manajemen
Sekolah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala
sekolah: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menugaskan
guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secara khusus untuk muatan
local; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menjaga
konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsipprinsip pembelajaran umum dan
muatan lokal khususnya; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l59 level4 lfo21; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mencantumkan
kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalender akademik satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l59 level1 lfo21; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PIHAK YANG TERLIBAT
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pihak-pihak yang terkait dengan
pengembangan dan pengelolaan muatan lokal, antara lain : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l77 level2 lfo22; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kepala sekolah, guru, dan komite
sekolah/madrasah secara bersamasama mengembangkan materi/ substansi/program
muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi di sekitarnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l77 level2 lfo22; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
provinsi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Gubernur dan dinas pendidikan
provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada
pendidikan menengah (SMA dan SMK). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l77 level2 lfo22; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kantor
Wilayah Kementerian Agama melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan
lokal pada pendidikan menengah (MA dan MAK). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l77 level2 lfo22; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
Kabupaten/Kota <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Bupati/walikota dan dinas
pendidikan kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan
lokal pada pendidikan dasar (SD dan SMP). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l77 level2 lfo22; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota
melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan
dasar (MI dan MTs). <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l59 level1 lfo21; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VIII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENUTUP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pengembangan dan pelaksanaan muatan
lokal di setiap satuan pendidikan harus tetap sinergi dengan pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum setiap satuan pendidik. Dalam pengembangan muatan lokal
perlu keterlibatan berbagai unsur, terutama di tingkat satuan pendidikan
seperti: guru, kepala sekolah, serta komite sekolah/madrasah. Di sisi lain,
pemerintah daerah beserta perangkat daerah yang melaksanakan pemerintahan
daerah di bidang pendidikan perlu mendukung dalam bentuk supervisi serta
koordinasi sesuai dengan kewenangan masingmasing. Pada kekhususan jenis muatan
lokal, seperti untuk SMK/MAK, berbagai unsur masyarakat baik dari dunia
industri maupun asosiasi profesi dapat dilibatkan. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: .9in; margin-right: 1.05pt; margin-top: 0in; text-align: right;">
MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
REPUBLIK
INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MOHAMMAD
NUH <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br />
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 127.6pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
LAMPIRAN III <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
NOMOR 81A
TAHUN 2013 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
TENTANG <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
IMPLEMENTASI
KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
PEDOMAN
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
I.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>PENDAHULUAN
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pengembangan potensi peserta didik
sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam
program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang
alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (<i>supplement</i> dan <i>complements</i>)
kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Kegiatan ekstrakurikuler
menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti
perbedaan <i>sense</i> akan nilai moral dan
sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan
mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat
sosial yang besar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
salah satu perangkat operasional (<i>supplement</i>
dan <i>complements</i>) kurikulum, yang
perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan
satuan pendidikan (seperti disebutkan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan) serta dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan
pendidikan (seperti disebutkan pada Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan). <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l39 level1 lfo23; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->II.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->TUJUAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman kegiatan ekstrakurikuler
ini disusun dengan tujuan untuk. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menjadi
arahan operasional dalam pengembangan program dan kegiatan ekstrakurikuler oleh
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menjadi
arahan operasional dalam pelaksanaan dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler di
tingkat satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l39 level1 lfo23; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->III.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENGGUNA PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman kegiatan ekstrakurikuler
ini diharapkan bermanfaat bagi pengguna yang meliputi : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dewan
guru dan tenaga kependidikan sebagai pengembang dan pembina program
ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kepala
sekolah sebagai penanggung jawab program ekstrakurikuler di satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komite
sekolah/madrasah sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik
dalam pengembangan program dan dukungan pelaksanaan program ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l39 level1 lfo23; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->IV.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->DEFINISI OPERASIONAL <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Beberapa istilah yang perlu
dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Ekstrakurikuler
adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam
belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan
dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di
luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut,
maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas
belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Ekstrakurikuler
wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta
didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Ekstrakurikuler
pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.1pt; margin-left: 28.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l39 level1 lfo23; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->V.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->KOMPONEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
A.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Visi dan Misi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Visi
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Visi kegiatan ekstrakurikuler
pada satuan pendidikan adalah berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui
kegiatankegiatan di luar kegiatan intrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l39 level2 lfo23; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Misi
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Misi kegiatan ekstrakurikuler
pada satuan pendidikan adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 78.0pt; mso-list: l0 level2 lfo24; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menyediakan
sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat peserta didik.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 78.0pt; mso-list: l0 level2 lfo24; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menyelenggarakan
sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan
mandiri dan atau berkelompok. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 63.85pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l32 level1 lfo25; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fungsi
dan Tujuan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l32 level2 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fungsi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki
fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l32 level3 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fungsi
pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung
perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan
potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l32 level3 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fungsi
sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial
dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas
pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral
dan nilai sosial. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l32 level3 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fungsi
rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta
didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer
sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l32 level3 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fungsi
persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l32 level2 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tujuan
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan adalah: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l32 level3 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l32 level3 lfo25; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam
upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l32 level1 lfo25; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->C.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Prinsip
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kegiatan ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l33 level3 lfo26; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bersifat
individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan
potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l33 level3 lfo26; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bersifat
pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat
dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l33 level3 lfo26; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Keterlibatan
aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta
didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l33 level3 lfo26; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menyenangkan,
yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang
menggembirakan bagi peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l33 level3 lfo26; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Membangun
etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan
dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja
dengan baik dan giat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l33 level3 lfo26; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kemanfaatan
sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan
dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l32 level1 lfo25; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->D.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jenis
Kegiatan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kegiatan ekstrakurikuler dapat
berbentuk. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l84 level3 lfo27; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Krida;
meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah
Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan lainnya; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l84 level3 lfo27; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Karya
ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l84 level3 lfo27; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Latihan/olah
bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta
alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya; atau <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l84 level3 lfo27; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jenis
lainnya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l32 level1 lfo25; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->E.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Format
Kegiatan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kegiatan ekstrakurikuler dapat
diselenggarakan dalam berbagai bentuk. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l12 level3 lfo28; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Individual;
yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh
peserta didik secara perorangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l12 level3 lfo28; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kelompok;
yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l12 level3 lfo28; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Klasikal;
yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh
peserta didik dalam satu kelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l12 level3 lfo28; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat
dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik antarkelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l12 level3 lfo28; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Lapangan;
yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau
kegiatan lapangan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
VI.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>MEKANISME KEGIATAN EKSTRAKURIKULER <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
A.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pengembangan Program dan Kegiatan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kegiatan ekstrakurikuler dalam
Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan
kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
<i>Ekstrakurikuler wajib</i> merupakan program ekstrakurikuler yang harus
diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan
ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI)
hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan
organisasi Kepramukaan setempat/terdekat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
<i>Ekstrakurikuler pilihan</i> merupakan kegiatan yang antara lain OSIS,
UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga dalam bentuk antara lain
kelompok atau klub yang kegiatan ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan
dengan konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub sepak
bola atau klub bola voli. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Berkenaan dengan hal tersebut,
satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) perlu secara
aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya
dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi
peserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula
berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Program ekstrakurikuler berikut
adalah contoh yang dapat dikembangkan di satuan pendidikan sesuai dengan kondisi
dan kemampuan yang dimilikinya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 6.3pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 49.75pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 565px;">
<tbody>
<tr>
<td style="background: #BFBFBF; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
PROGRAM EKSTRAKURIKULER <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Klub Tari,
Nyanyi, Sandiwara, Melukis, berbagai kesenian daerah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Klub Diskusi
Bahasa, Sastra, Drama, Orasi <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.25pt; text-indent: -21.25pt;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Klub Voli, Sepak bola, Basket, Dayung,
Badminton, Renang, Atletik, Silat, Karate, Yudo, Bela Diri lainnya. <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
4.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Klub Pencinta
Matematika, Komputer, Otomotif, Elektronika.
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.2pt; text-indent: 0in;">
5.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Klub Pencinta Alam, Pencinta
Kupu-kupu, Pencinta, Arung <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.25pt; text-indent: 0in;">
Jeram, Pencinta Astronomi, Kebersihan
Lingkungan, Pertanian <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 7.0pt; width: 423.7pt;" width="565"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.25pt; text-indent: -21.25pt;">
6.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Klub Pendaki Gunung, Kelompok Pekerja
Sosial, Polisi Lalu Lintas Sekolah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="border: solid black 1.0pt; margin-left: 56.75pt; margin-right: 0in; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 0in 0in;">
<div align="left" class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 99%; margin: 0in 0in 14.7pt 21.25pt; padding: 0in; text-indent: -21.25pt;">
7.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Perkumpulan Pengelola Rumah Ibadah,
Kelompok Peduli Rumah Jompo, Kelompok Peduli Rumah Yatim. <o:p></o:p></div>
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Satuan pendidikan selanjutnya
menyusun “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan pendidikan
dan mendiseminasikannya kepada peserta didik pada setiap awal tahun pelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Panduan kegiatan ekstrakurikuler
yang diberlakukan pada satuan pendidikan paling sedikit memuat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l90 level1 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kebijakan
mengenai program ekstrakurikuler; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l90 level1 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Rasional
dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l90 level1 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Deskripsi
program ekstrakurikuler meliputi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->ragam
kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->tujuan
dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->keanggotaan/kepesertaan
dan persyaratan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->jadwal
kegiatan; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->level
supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l90 level1 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Manajemen
program ekstrakurikuler meliputi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Struktur
organisasi pengelolaan program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.15pt; margin-left: 92.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan
pendidikan untuk masing-masing kegiatan
ekstrakurikuler; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l90 level2 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Level
asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing
kegiatan ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l90 level1 lfo29; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pendanaan
dan mekanisme pendanaan program ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
B.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Peserta didik harus mengikuti
program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat
mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang
tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya
belajar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Penjadwalan waktu kegiatan
ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di
bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan
peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan
gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran
kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti
OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam
pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 8.15pt 48.95pt; text-indent: 0in;">
Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang
memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu
tertentu (blok waktu). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Khusus untuk Kepramukaan,
kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan
pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina
Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler
rutin. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
C.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Penilaian perlu diberikan
terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria
keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Peserta didik diwajibkan untuk
mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap
semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan
berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah memuaskan
dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa peserta didik
tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan bagi mereka. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Persyaratan demikian tidak
dikenakan bagi peserta didik yang mengikuti program ekstrakurikuler pilihan.
Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor.
Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu
kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai memuaskan atau di atasnya
yang dicantumkan dalam buku rapor. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Satuan pendidikan dapat dan perlu
memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki prestasi sangat
memuaskan atau cemerlang dalam satu kegiatan ekstrakurikuler wajib atau
pilihan. Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam satu
kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir semester, akhir
tahun, atau pada waktu peserta didik telah menyelesaikan seluruh program
pembelajarannya. Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap
menghargai prestasi seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan
penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik
setelah mereka menyelesaikan pendidikannya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 46.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
D.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Evaluasi Program Ekstrakurikuler <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.05pt;">
Program ekstrakurikuler
merupakan program yang dinamis. Satuan pendidikan dapat menambah atau
mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi yang
dilakukan pada setiap semester. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Satuan pendidikan melakukan
revisi “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan pendidikan
untuk tahun ajaran berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan
mendiseminasikannya kepada peserta didik dan pemangku kepentingan lainnya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l58 level1 lfo30; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PIHAK YANG TERLIBAT <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pihak-pihak yang terkait dengan
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler antara lain :
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; mso-list: l58 level2 lfo30; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
Pendidikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kepala sekolah, dewan guru, guru
pembina ekstrakurikuler, dan tenaga kependidikan bersama-sama mengembangkan
ragam kegiatan ekstrakurikuler; sesuai dengan penugasannya melaksanakan
supervisi dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta
melaksanakan evaluasi terhadap program ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; mso-list: l58 level2 lfo30; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komite
Sekolah/Madrasah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Sebagai mitra sekolah yang
mewakili orang tua peserta didik memberikan usulan dalam pengembangan ragam
kegiatan ekstrakurikuler dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; mso-list: l58 level2 lfo30; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->C.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Orang
tua <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Memberikan kepedulian dan
komitmen penuh terhadap suksesnya kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan karena pendidikan holistik bergantung pada pendekatan kooperatif
antara satuan pendidikan/sekolah dan orang tua
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l58 level1 lfo30; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VIII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENUTUP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Demikian pedoman ini disusun
sebagai arahan operasional dalam pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan. Semoga pengembangan dan
pelaksanaan program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan menuai manfaat yang
signifikan dalam pengembangan kemampuan intelektual, emosional, spiritual,
sosial, serta pengembangan keterampilan dan kepribadian peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 206.1pt;">
MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
REPUBLIK
INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MOHAMMAD
NUH <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 127.6pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
LAMPIRAN IV <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
NOMOR 81A
TAHUN 2013 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
TENTANG <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
IMPLEMENTASI KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
PEDOMAN
UMUM PEMBELAJARAN <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
I.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>PENDAHULUAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman Umum Pembelajaran mencakup
kerangka konseptual dan operasional tentang: strategi pembelajaran, sistem
kredit semester, penilaian hasil belajar, dan layanan bimbingan dan konseling.
Cakupan pedoman tersebut dikembangkan dalam kerangka implementasi Kurikulum
2013. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Strategi pembelajaran sangat
diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam
Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan
kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang
diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului
dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Sistem Kredit Semester (SKS)
disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam merintis atau melanjutkan
pengelolaan kurikulum dengan menerapkan SKS sebagai perwujudan konsep belajar
tuntas, yang memungkinkan peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan
belajarnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Strategi penilaian disiapkan untuk
memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen
penilaian hasil belajar dengan pendekatan otentik Penilaian memungkinkan para
pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong
pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk
kategori pebelajar cepat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .4in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Sedangkan substansi bimbingan dan
konseling disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan
proses pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan,
dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik. Khusus untuk SMA/MA dan
SMK/MAK) bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk membantu satuan pendidikan
dalam memfasilitasi peserta didik dalam memilih dan menetapkan program
peminatan akademik bagi peserta didik SMA/MA dan peminatan vokasi bagi peserta
didik SMK/MAK serta pemilihan mata pelajaran lintas peminatan khusus bagi
peserta didik SMA/MA. Selain itu bimbingan dan konseling juga dimaksudkan untuk
memfasilitasi guru bimbingan dan konseling (guru BK) atau konselor sekolah
untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara individual mengalami
masalah psikologis atau psikososial, seperti sulit berkonsentrasi, rasa cemas,
dan gejala perilaku menyimpang. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Dalam konteks konseptual penjelasan
Pasal 77O huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan keempat substansi tersebut secara kurikuler dan pedagogik terkait
erat dengan instrumentasi dan praksis pembelajaran dalam arti luas. Oleh karena
itu, keempat substansi pedoman tersebut dikemas dalam satu pedoman yakni
Pedoman Umum Pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l37 level1 lfo31; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->II.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->TUJUAN PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman ini dimaksudkan untuk: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memfasilitasi
guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus,
strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memfasilitasi
satuan pendidikan dalam merintis atau melanjutkan pengelolaan kurikulum dengan
menerapkan sistem kredit semester sebagai perwujudan konsep belajar tuntas
sesuai dengan kesiapan masing-masing; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memfasilitasi
guru secara individual atau kelompok dalam mengembangkan teknik dan instrumen
penilaian hasil belajar dengan pendekatan otentik untuk muatan dan/atau mata
pelajarannya; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memfasilitasi
satuan pendidikan dalam mewujudkan proses pendidikan sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minat sesuai karakteristik peserta didik dan dalam memfasilitasi
peserta didik untuk memilih dan menetapkan program peminatan, serta
memfasilitasi guru BK atau konselor sekolah untuk menangani dan membantu
peserta didik yang secara individual mengalami masalah psikologis atau
psikososial. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l37 level1 lfo31; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->III.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENGGUNA PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pengguna pedoman ini mencakup
pihak-pihak sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Guru
secara individual atau kelompok guru
(guru mata pelajaran, guru kelas, dan guru pembina kegiatan ekstrakurikuler); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pimpinan
satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Guru
bimbingan dan konseling atau konselor sekolah; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tenaga
kependidikan (pengawas, pustakawan sekolah, pembina pramuka). <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l37 level1 lfo31; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->IV.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->CAKUPAN PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman ini mencakup substansi
sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Konsep dan strategi pembelajaran sebagai dasar dan
kerangka pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaa
pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konsep
dan strategi penerapan Sistem Kredit Semester sebagai landasan bagi satuan
pendidikan dalam merintis atau melanjutkan pengelolaan kurikulum dengan
menerapkan sistem kredit semester. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konsep
dan strategi penilaian sebagai dasar dan kerangka pengembangan teknik dan
instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan otentik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l37 level2 lfo31; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konsep
dan strategi pembimbingan dan konsultasi agar peserta didik mampu mengenali
potensi diri dan akademik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.05pt; margin-left: 28.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l37 level1 lfo31; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->V.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->KONSEP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
A.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pandangan tentang pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Secara prinsip, kegiatan
pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin
lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi
pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi
yang diharapkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Lebih lanjut, strategi
pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang
telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi
pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi
komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus
terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian,
kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta
didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Untuk mencapai kualitas yang
telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu
menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan
kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
(4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi
dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
bermakna. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Di dalam pembelajaran, peserta
didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan
melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut
pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru
ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk
secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.
Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada
peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar
benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu
didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ideidenya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Guru memberikan kemudahan untuk
proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan
peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar
dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru
mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga
yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan
dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik,
pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Di dalam pembelajaran, peserta
didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan
yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks,
dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih
luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang
sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat
tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional
konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum
seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika
seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang
keempat dimulai sejak tahun kelima dan keenam sekolah dasar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Proses pembelajaran terjadi
secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin saja terjadi
akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses
tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik
yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula
terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam proses
pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta
didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Di dalam pembelajaran, peserta
didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya
menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan
potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen
kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin
meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar
untuk belajar sepanjang hayat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Dalam suatu kegiatan belajar
dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi
dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan
penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian,
pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan lain. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: .4in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
B.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pembelajaran langsung dan tidak langsung <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kurikulum 2013 mengembangkan dua
modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses
pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses
pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau
yang disebut dengan <i>instructional</i> <i>effect</i>. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Pembelajaran tidak langsung
adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung
tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh
mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral
dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan
yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di
sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi
proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan
sikap. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Baik pembelajaran langsung maupun
pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam
suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1
dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 142%; margin-left: 50.2pt;">
Proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>mengamati;
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l70 level1 lfo32; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menanya;
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l70 level1 lfo32; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengumpulkan
informasi; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l70 level1 lfo32; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengasosiasi;
dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l70 level1 lfo32; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengkomunikasikan.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai
kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -49.55pt;">
Tabel 1:
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya. <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 42.6pt; mso-padding-alt: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 578px;">
<tbody>
<tr style="height: 54.7pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid black 1.0pt; height: 54.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" width="187"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
LANGKAH PEMBELAJARAN <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" width="219"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KEGIATAN BELAJAR <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" width="171"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
KOMPETENSI <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
YANG <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.1in; text-indent: 0in;">
DIKEMBANGKAN <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 68.9pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" valign="top" width="187"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Mengamati <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" valign="top" width="219"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.1pt; text-indent: 0in;">
Membaca, mendengar, menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat) <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" width="171"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 54.75pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" width="187"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
LANGKAH PEMBELAJARAN <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" width="219"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KEGIATAN BELAJAR <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" width="171"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.1pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
KOMPETENSI <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
YANG <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.1in; text-indent: 0in;">
DIKEMBANGKAN <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 187.6pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 187.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" valign="top" width="187"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Menanya <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 187.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" width="219"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 8.1pt 0.1pt; text-indent: 0in;">
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.1pt; text-indent: 0in;">
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 187.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" valign="top" width="171"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.2pt; text-indent: 0in;">
Mengembangkan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.1pt; text-indent: 0in;">
kreativitas, rasa ingin tahu, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran<i> </i>kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 3.5in; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 3.5in; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" valign="top" width="187"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
Mengumpulkan informasi/ eksperimen <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 3.5in; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" valign="top" width="219"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 7.95pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]-->melakukan
eksperimen <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 7.95pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]-->membaca
sumber lain selain buku teks <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 7.8pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]-->mengamati
objek/ kejadian/ <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]-->aktivitas
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->wawancara
dengan nara sumber <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 3.5in; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" width="171"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Mengembangkan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.2pt; text-indent: 0in;">
sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
mengumpulkan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.1pt; text-indent: 0in;">
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
mengembangkan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat. <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 294.25pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 294.25pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" valign="top" width="187"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin: 0in 0in 7.95pt; text-indent: 0in;">
Mengasosiasikan/ mengolah informasi <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 294.25pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" valign="bottom" width="219"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 1.9pt 2.1pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.2pt 8.9pt; text-indent: 0in;">
kegiatan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.2pt 8.9pt; text-indent: 0in;">
mengumpulkan/eksperi men mau pun hasil dari kegiatan
mengamati <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 7.95pt 8.9pt; text-indent: 0in;">
dan kegiatan mengumpulkan informasi. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 1.9pt 0.0001pt 8.9pt; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 294.25pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" valign="top" width="171"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Mengembangkan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 2.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.1pt; text-indent: 0in;">
berpikir induktif <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
serta deduktif dalam
menyimpulkan . <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 54.75pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" width="187"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
LANGKAH PEMBELAJARAN <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" width="219"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KEGIATAN BELAJAR <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" width="171"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.1pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
KOMPETENSI <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.2pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
YANG <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.1in; text-indent: 0in;">
DIKEMBANGKAN <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 48.7pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 48.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" valign="top" width="187"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 48.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" valign="top" width="219"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 8.9pt; text-indent: 0in;">
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 48.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" valign="top" width="171"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 195.75pt; mso-yfti-irow: 8; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 195.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 140.45pt;" valign="top" width="187"><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
Mengkomunikasikan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 195.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 164.4pt;" valign="top" width="219"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.1pt; text-indent: 0in;">
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 195.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 2.45pt 0in 5.3pt; width: 128.45pt;" width="171"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Mengembangkan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.2pt; text-indent: 0in;">
sikap jujur, teliti, toleransi, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
kemampuan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar. <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
C.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Perencanaan pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Tahap pertama dalam pembelajaran
menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.05pt;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Hakikat RPP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran
yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran,
KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode
pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkahlangkah kegiatan
pembelajaran; dan (7) penilaian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan
untuk guru matapelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal
tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap
awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri
atau secara berkelompok. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri
dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di
dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau
guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok
melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi
oleh pengawas atau dinas pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 50.05pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP
adalah sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->RPP
disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang
telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->RPP
dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan
kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi
belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mendorong
partisipasi aktif peserta didik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sesuai
dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia
yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa
ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar,
keterampilan belajar dan kebiasaan belajar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mengembangkan
budaya membaca dan menulis <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Proses
pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->RPP
memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu
ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta
didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan
kelemahan peserta didik<i>.</i> <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Keterkaitan
dan keterpaduan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->j.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->RPP
disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan,
dan keragaman budaya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->k.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l78 level1 lfo33; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->l.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->RPP
disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.8pt; mso-list: l23 level1 lfo34; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komponen
dan Sistematika RPP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
RPP paling
sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan
dalam bentuk format berikut ini. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 6.25pt 0.5in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 71.0pt; mso-padding-alt: 0in 2.6pt 0in 5.35pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 540px;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 2.6pt 0in 5.35pt; width: 404.7pt;" width="540"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 6.6pt; text-indent: 0in;">
Sekolah : <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 6.6pt; text-indent: 0in;">
Matapelajaran : <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 6.6pt; text-indent: 0in;">
Kelas/Semester : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 142%; margin-bottom: 7.8pt; margin-left: 6.6pt; margin-right: 190.35pt; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 27.85pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kompetensi Inti (KI) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 27.85pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kompetensi Dasar dan Indikator <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 117.15pt 8.15pt 49.1pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->_____________ (KD pada KI-1) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 117.15pt 8.05pt 49.1pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->_____________ (KD pada KI-2) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin: 0in 117.15pt 7.9pt 49.1pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->_____________ (KD pada KI-3) Indikator:
__________________ <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin: 0in 117.15pt 7.95pt 49.1pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->_____________ (KD pada KI-4) Indikator:
__________________ <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="background: #D9D9D9; border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 2.6pt 0in 5.35pt; width: 404.7pt;" width="540"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 7.8pt 8.75pt; text-indent: 0in;">
Catatan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.75pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Calibri;">KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus
dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator
dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses
pembelajaran langsung.</span></i> <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 2.6pt 0in 5.35pt; width: 404.7pt;" width="540"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 30pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->C.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Tujuan Pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 30pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->D.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Materi
Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 30pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->E.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan
Pembelajaran) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 7.95pt 30pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->F.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 44.8pt; text-indent: -18.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Media <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8pt 44.8pt; text-indent: -18.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Alat/Bahan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 44.8pt; text-indent: -18.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Sumber Belajar <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 30pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->G.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 44.8pt; text-indent: -18.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pertemuan Kesatu: <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 65.55pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8pt 65.55pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kegiatan Inti (...menit) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 65.55pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Penutup (…menit) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 44.8pt; text-indent: -18.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pertemuan Kedua: <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 65.55pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 65.55pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kegiatan Inti (...menit) <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 65.55pt; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Penutup (…menit), dan seterusnya. <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 2.6pt 0in 5.35pt; width: 404.7pt;" valign="top" width="540"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
H.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 35.55pt; text-indent: -14.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jenis/teknik
penilaian <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8pt 35.55pt; text-indent: -14.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bentuk
instrumen dan instrumen <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 35.55pt; text-indent: -14.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pedoman
penskoran <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 21.35pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.8pt; mso-list: l23 level1 lfo34; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Langkah-Langkah
Pengembangan RPP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l23 level2 lfo34; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mengkaji
Silabus <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Secara umum, untuk setiap materi
pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada
Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan).
Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta
didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan
peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi,
yakni: mengamati, menanya<i>, </i>mengumpulkan
informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci
lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru
dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian
terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l23 level2 lfo34; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mengidentifikasi
Materi Pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Mengidentifikasi materi
pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->potensi
peserta didik; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->relevansi
dengan karakteristik daerah, <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kebermanfaatan
bagi peserta didik; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->5)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->struktur
keilmuan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->6)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->aktualitas,
kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l23 level3 lfo34; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->7)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->relevansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan 8)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>alokasi
waktu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l23 level2 lfo34; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
Tujuan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Tujuan dapat diorganisasikan
mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu
pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: <i>Audience</i> (peserta didik) dan <i>Behavior</i>
(aspek kemampuan). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l23 level2 lfo34; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan
hidup yang perlu dikuasai peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l80 level1 lfo35; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l80 level1 lfo35; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar
peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l80 level1 lfo35; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru
dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi
kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut
menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk
melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi
oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan
balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l46 level1 lfo36; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penjabaran
Jenis Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Di dalam silabus telah
ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta
didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan
cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l46 level2 lfo36; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan
KI-4. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l46 level2 lfo36; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 106.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l46 level2 lfo36; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sistem
yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l46 level2 lfo36; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Hasil penilaian
dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 106.3pt; mso-list: l46 level2 lfo36; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->5)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sistem
penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya
teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l46 level1 lfo36; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
Alokasi Waktu <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Penentuan alokasi waktu pada
setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran
per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan
oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan
disesuaikan lagi di RPP. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.6pt; mso-list: l46 level1 lfo36; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
Sumber Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Sumber belajar adalah rujukan,
objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa
media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial,
dan budaya. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
D.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Proses pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Tahap kedua dalam pembelajaran
menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l38 level1 lfo37; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
Pendahuluan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kegiatan pendahuluan, guru: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l38 level2 lfo37; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l38 level2 lfo37; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan
materi yang akan dipelajari; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l38 level2 lfo37; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->mengantarkan
peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l38 level2 lfo37; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l38 level1 lfo37; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
Inti <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi,
menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran
yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru
memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli,
peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian
umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi
yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi,
disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam
silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis
data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan,
perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik
harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan
belajar (<i>learning event</i>) yang
diuraikan dalam tabel 1 di atas. a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Mengamati <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Dalam kegiatan mengamati, guru
membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Menanya <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Dalam kegiatan mengamati, guru
membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa
yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang
bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Dari situasi di mana peserta
didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru
untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Dari kegiatan kedua dihasilkan
sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu
peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Pertanyaan terebut menjadi dasar
untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang
ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l43 level1 lfo38; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mengumpulkan
dan mengasosiasikan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Tindak lanjut dari bertanya
adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Informasi tersebut menjadi dasar
bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan
satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l43 level1 lfo38; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Mengkomunikasikan
hasil <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Kegiatan berikutnya adalah
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok
peserta didik tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Kegiatan Penutup <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta
didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat
KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2
berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian
pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui
proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua
matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching
pada setiap kegiatan pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 1in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 1in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.15pt; margin-left: .5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
VI.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>KONSEP DAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM KREDIT SEMESTER <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l40 level1 lfo40; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konsep
Sistem Kredit Semester <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah
sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan
sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Beban belajar setiap mata
pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar
satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan
terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 0.75in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l40 level1 lfo40; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komponen
Sistem Kredit Semester <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 14.2pt; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l73 level1 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Prinsip <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penyelenggaraan SKS di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK mengacu
pada prinsip sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti pada
setiap semester sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat mempersingkat waktu
penyelesaian studinya dari periode belajar yang ditentukan dengan tetap
memperhatikan ketuntasan belajar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik didorong untuk memberdayakan dirinya sendiri dalam belajar secara
mandiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik dapat menentukan dan mengatur strategi belajar dengan lebih fleksibel. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik memiliki kesempatan untuk memilih kelompok peminatan, lintas minat, dan
pendalaman minat, serta mata pelajaran sesuai dengan potensinya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik dapat pindah ke sekolah lain yang sejenis dan telah menggunakan SKS dan
semua kredit yang telah diambil dapat dipindahkan ke sekolah yang baru
(transfer kredit). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sekolah
menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih memadai secara teknis dan
administratif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penjadwalan
kegiatan pembelajaran diupayakan dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan
potensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Guru
memfasilitasi kebutuhan akademik peserta didik sesuai dengan kemampuan, bakat,
dan minatnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level2 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->j.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Persyaratan
Penyelenggaraan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Satuan pendidikan SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK yang
terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dapat
menyelenggarakan SKS. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penyelenggaraan SKS pada setiap satuan pendidikan dilakukan
dengan tetap mempertimbangkan ketuntasan minimal dalam pencapaian setiap
kompetensi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l73 level1 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Unsur-unsur
Beban Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan
dalam sks. Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka,
satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri, yang
pengertiannya sebagai berikut <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 92.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l36 level3 lfo41; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l36 level3 lfo41; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l36 level3 lfo41; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi
dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar kesepakatan
dengan pendidik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Cara Menetapkan Beban Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penetapan beban belajar sks untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK ditetapkan sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level3 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l73 level4 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->SMP/MTs berlangsung selama 40 menit; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l73 level4 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->SMA/MA berlangsung selama 45 menit; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l73 level4 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->SMK/MAK berlangsung selama 45 menit. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level3 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Waktu
untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri bagi peserta didik pada SMP/MTs maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l73 level3 lfo39; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Waktu
untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri bagi peserta didik pada
SMA/MA/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian, cara menetapkan beban belajar sks untuk
SMP/MTs dan SMA/MA masing-masing adalah sebagai berikut: a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penetapan
Beban Belajar sks untuk SMP/MTs <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Sebelum menetapkan beban belajar
sks untuk SMP/MTs yaitu memadukan semua komponen beban belajar, baik untuk
Sistem Paket maupun untuk SKS, sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 1. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.9pt; text-indent: -56.65pt;">
Tabel 1:
Penetapan Beban Belajar sks di SMP/MTs
berdasarkan pada Sistem Paket <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 71.0pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 529px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.45pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: silver; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 155.95pt;" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Kegiatan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 141.7pt;" width="189"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sistem Paket <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 99.05pt;" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sistem SKS <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 155.95pt;" width="208"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tatap Muka <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 141.7pt;" width="189"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
40 menit <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 99.05pt;" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
40 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.55pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 155.95pt;" width="208"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Penugasan Terstruktur <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 141.7pt;" width="189"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
50% x 40 menit = <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
20 menit <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 99.05pt;" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
40 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 155.95pt;" width="208"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kegiatan Mandiri <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 99.05pt;" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
40 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 155.95pt;" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Jumlah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 141.7pt;" width="189"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
60 menit <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.35pt; width: 99.05pt;" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
120 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa
untuk menetapkan beban belajar 1 sks yaitu dengan formula sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 5.35pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-no-proof: yes;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_6744" o:spid="_x0000_i1044" type="#_x0000_t75"
style='width:180.75pt;height:24.75pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="33" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="Picture_x0020_6744" width="241" /><!--[endif]--></span> <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian, beban belajar sks untuk SMP/MTs dengan
mengacu pada rumus tersebut dapat ditetapkan bahwa setiap pembelajaran dengan
beban belajar 1 sks pada SKS sama dengan beban belajar 2 jam pembelajaran pada
Sistem Paket. Agar lebih jelas lagi, dalam Tabel 2 disajikan contoh konversi
kedua jenis beban pembelajaran tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tabel 2: Contoh Konversi Beban Belajar di SMP/MTs <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 71.0pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 540px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: silver; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 201.85pt;" width="269"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sistem Paket <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 202.9pt;" width="271"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
SKS <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.6pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 201.85pt;" width="269"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 202.9pt;" width="271"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 201.85pt;" width="269"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 202.9pt;" width="271"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 201.85pt;" width="269"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
6 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 202.9pt;" width="271"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 201.85pt;" width="269"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
8 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 202.9pt;" width="271"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penetapan Beban Belajar sks untuk SMA/MA dan SMK/MAK <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Sebelum menetapkan beban belajar
sks untuk SMA/MA yaitu memadukan semua komponen beban belajar, baik untuk
Sistem Paket maupun untuk SKS, sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 3. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 127.9pt; text-indent: -56.65pt;">
Tabel
3: Penetapan Beban Belajar sks di SMA/MA dan SMK/MAK berdasarkan pada Sistem
Paket <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 71.0pt; mso-padding-alt: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 529px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.4pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: silver; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 155.85pt;" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Kegiatan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 127.6pt;" width="170"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sistem Paket <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 113.35pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sistem SKS <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 155.85pt;" width="208"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tatap muka <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 127.6pt;" width="170"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
45 menit <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 113.35pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
45 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 155.85pt;" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Penugasan terstruktur
<o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 127.6pt;" width="170"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 6.65pt; text-indent: 0in;">
60% x 45 menit = <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
27 menit <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 113.35pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
45 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 155.85pt;" width="208"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kegiatan mandiri <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 113.35pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
45 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 155.85pt;" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Jumlah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 127.6pt;" width="170"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
72 menit <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.2pt 0in 5.35pt; width: 113.35pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
135 menit <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa
untuk menetapkan beban belajar 1 sks yaitu dengan formula sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 5.45pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 5.3pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-no-proof: yes;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_6965" o:spid="_x0000_i1043" type="#_x0000_t75" style='width:198pt;
height:24.75pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="33" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" v:shapes="Picture_x0020_6965" width="264" /><!--[endif]--></span> <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Dengan
demikian, beban belajar sks untuk SMA/MA dengan mengacu pada rumus tersebut
dapat ditetapkan bahwa setiap pembelajaran dengan beban belajar 1 sks pada SKS
sama dengan beban belajar 1.88 jam pembelajaran pada Sistem Paket. Agar lebih
jelas lagi, dalam Tabel 4 disajikan contoh konversi kedua jenis beban
pembelajaran tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt;">
Tabel 4: Contoh Konversi Beban Belajar di SMA/MA dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
SMK/MAK <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 71.0pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 529px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.4pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: silver; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 3.15in;" width="302"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sistem Paket <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: silver; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 170.0pt;" width="227"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
SKS <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 3.15in;" width="302"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.88 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 170.0pt;" width="227"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 3.15in;" width="302"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.76 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 170.0pt;" width="227"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 3.15in;" width="302"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
5.64 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 170.0pt;" width="227"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 3.15in;" width="302"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
7.52 jam pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.75pt; width: 170.0pt;" width="227"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 sks <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10.2pt 70.9pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l18 level1 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
Belajar Minimal <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Agar proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang
menggunakan SKS dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien perlu ditetapkan
batas minimal beban belajar sks sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik SMP/MTs yaitu minimal 114 sks,
yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan paling lama 5 tahun
(10 semester). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik SMA/MA yaitu minimal 130 sks,
yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun
(4 semester) dan paling lama 5 tahun (10 semester). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beban
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik SMK/MAK yaitu minimal 144 sks,
yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan paling lama 5 tahun
(10 semester). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l18 level1 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komposisi
Beban Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Komposisi beban belajar di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komposisi
beban belajar untuk peserta didik SMP/MTs terdiri atas kelompok A (wajib) dan B
(wajib) . <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komposisi
beban belajar untuk peserta didik SMA/MA terdiri atas kelompok A (wajib), B
(wajib), dan salah satu dari kelompok C (peminatan), serta lintas minat
dan/atau pendalaman minat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komposisi
beban belajar untuk peserta didik SMK/MAK terdiri atas kelompok A (wajib), B
(wajib), C1 (kelompok mata pelajaran bidang keahlian), C2 (kelompok mata
pelajaran dasar program keahlian), dan salah satu dari C3 (kelompok mata
pelajaran paket keahlian). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l18 level1 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kriteria
Pengambilan Beban Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan beban belajar
adalah sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fleksibilitas
dalam SKS yaitu peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan beban belajar
pada setiap semester. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 92.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pengambilan beban belajar oleh peserta didik didampingi
oleh Pembimbing Akademik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l18 level2 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kriteria
yang digunakan untuk menentukan beban belajar bagi peserta didik yaitu: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l8 level3 lfo43; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pengambilan
beban belajar (jumlah sks) pada semester
1 sesuai dengan prestasi yang dicapai pada satuan pendidikan sebelumnya atau
hasil tes seleksi masuk dan/atau penempatan
peserta didik baru; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l8 level3 lfo43; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pengambilan
beban belajar (jumlah sks) semester berikutnya ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh pada semester sebelumnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l8 level3 lfo43; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peserta
didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur
Kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l8 level3 lfo43; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satuan
pendidikan dapat mengatur penyajian mata pelajaran secara tuntas dengan prinsip
<i>”on and off”</i>, yaitu suatu mata
pelajaran bisa diberikan hanya pada semester tertentu dengan mempertimbangkan
ketuntasan kompetensi pada setiap semester. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l18 level1 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian,
Penentuan Indeks Prestasi, dan Kelulusan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi,
dan kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini. a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l16 level4 lfo44; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi
pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33),
sedangkan kompetensi sikap
menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D
seperti pada Tabel 5 di bawah ini. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 163.1pt; text-indent: -49.7pt;">
Tabel 5:
Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.35pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 113.45pt; mso-padding-alt: 0in .3pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 441px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #C6D9F1; border-bottom: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="bottom" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.85pt; text-indent: 0in;">
Predikat <o:p></o:p></div>
</td>
<td colspan="2" style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: none; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 179.35pt;" width="239"><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: right; text-indent: 0in;">
Nilai Kompetensi<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" width="106"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 7.95pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #C6D9F1; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="top" width="106"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.65pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="background: #C6D9F1; border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Pengetahuan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.1pt; text-indent: 0in;">
Keterampilan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sikap <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.6pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
A <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 26.6pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="bottom" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
SB <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 7.95pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.7pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.7pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
A- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.7pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.7pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.7pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="top" width="106"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.55pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
B+ <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
B <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
B <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
B- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.66 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
C+ <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
C <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
C <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
C- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.66 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
D+ <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 26.5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="bottom" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
K <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 8.1pt; mso-yfti-irow: 13;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 8.1pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.1pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.1pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.55pt; mso-yfti-irow: 14; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
D <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in .3pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="top" width="106"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l16 level4 lfo44; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Ketuntasan
minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-) <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l16 level4 lfo44; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pencapaian
minimal untuk kompetensi sikap adalah B. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Untuk kompetensi yang belum
tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum
melanjutkan pada kompetensi berikutnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Untuk mata pelajaran yang belum
tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki
semester berikutnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penentuan Indeks Prestasi (IP)
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
1)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> SMP/MTs
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; text-indent: -21.25pt;">
a)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>IP
merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai
berikut: <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<!--[if gte vml 1]><v:group
id="Group_x0020_106607" o:spid="_x0000_s1104" style='position:absolute;left:0;
text-align:left;margin-left:162.05pt;margin-top:-4pt;width:112.45pt;height:40.75pt;
z-index:-251658240' coordsize="14280,5173" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQA0Ev94FAEAAFACAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSSy07DMBBF
90j8g+UtSpyyQAg16YLHEliUDxjsSWLhl2y3tH/PJE0kqEo33Vj2zNy5x2MvVztr2BZj0t7VfFFW
nKGTXmnX1fxj/VLcc5YyOAXGO6z5HhNfNddXy/U+YGKkdqnmfc7hQYgke7SQSh/QUab10UKmY+xE
APkFHYrbqroT0ruMLhd56MGb5RO2sDGZPe8ofCAJruPs8VA3WNVc20E/xMVJRUSTjiQQgtESMt1N
bJ064iomppKUY03qdUg3BP6Pw5D5y/TbYNK90TCjVsjeIeZXsEQupNHh00NUQkX4ptGmebMozzc9
Qe3bVktUXm4szbCcOs7Y5+0zvQ+Kcb3ceWwz+4rxPzQ/AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/
8cEAAAAyAQAACwAAAF9yZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj
39ubi6AgeJtl2G9m6vYxjeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLB
BhaZ4ljBkFLYSMl6oAm58IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZ
TVuvrxO59CNCmoj3vCwjMfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAA
ACEAPm84KV4DAACeCQAAHwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzMVl1vmzAU
fZ+0/4B4bwOEz6hppbVrNWnaoqb9AY4xAc0YZDs0+fe7/iKIqau0TtrykDjm+vjcc66vubo5ttQb
CBdNx9Z+eBn4HmG4Kxu2X/vPT/cXue8JiViJaMfI2j8R4d9cf/xwhVZ7jvq6wR4gMLFCa7+Wsl8t
FgLXpEXisusJg2dVx1sk4S/fL0qOXgC5pYsoCNJFixrmX5+h7pBE3oE3fwBFO/yDlLeIDUgAJMWr
6YzlSPH7kdGKDQ+83/Ybrpjjb8OGe0259kE5hlqQyF/YBzYM/i5mq/ZngGPFWxXfVZV3XPtRkeRx
mvjeCcZ5UcRhYPDIUXoYAsI4yuIcNsMQkYRpXtgAXH9/AwLXn38PAjQNHRhMKOqh4vhK5mGQpkHm
0n/g3aH37Nw/lgJkApVGgSbp50G2dBpmyzxXIr+SvuhN7r9aniXZmPa2Rj3x9IxLWi1w5rvFwtbN
3PYgDOJIs10WeZGGM9OjKAuWoSGs0xm5QgkehHwgna4iNHwVUu+/L90I1W6Ej8wNOcHSo7pqpf7m
+ns3qtUjqdap1NXQe4HSsyzUXNsN5KnTT6Wq24nSQO38lLJplEMYXYFYEwEDtY02YdwaJqfJUaZZ
BMmyACVQv/YriqRuIFBzrDRaU6ZBnNDyuNX+yeOnrjwpwjv41cbA3kJu5YkSrZgOI6zcII4e4VBT
pHogYRfPW1sdEAGUzkgHQbb9IyhpdnZbCQWpdqLskVTQHNSx1TQF3+9uKfcGpKTXHwutQ9WaqqF0
XBW8ukqFItrXyGJZGLuB5mmRVCSpKmA5h8WWjbEecgUTXQFAnuMiTatj5/UMrgK3ockVws0x6Rus
wtmwafC8Q0JPyCIoctMmIUAeOFGdQs1qC1Q3VeuMnhOQHW36e1BGYauxbejA/O1LBzprg8ldhw8t
YdLcPJxA5cCVJ+qmF77HV6TdEWji/Etpj56QnEgMBekscS6PDyDnKS1XcPOTHeVZak5HnMVFYRJ1
3TxKizyDbq+a+RLOeJRYXR1Kz83h9tQA+IGNuibcQQcSLmRS9mrWGGF/JlKeb6wsydO5G3ruv/HC
lsUo+Tu9MDZEQZ7F6cyHLErUrat9CPIUerGpwb/jA/hhL9HF7M1Em2bfpNTrz/T/9U8AAAD//wMA
UEsDBBQABgAIAAAAIQDqsbAl2gAAADICAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2Ry
YXdpbmcxLnhtbC5yZWxzvJHNSgQxDIDvgu9QcreZGUFEtrMXEfYq6wOENtMpO/2h7S7u21tcBAdW
vIiXQBLy5SPZbN/9Ik6ci4tBQS87EBx0NC5YBW/7l7tHEKVSMLTEwArOXGA73t5sXnmh2obK7FIR
jRKKgrnW9IRY9MyeioyJQ+tMMXuqLc0WE+kDWcah6x4wf2fAuGKKnVGQd+YexP6c2ubf2XGanObn
qI+eQ72yAmvz4gakbLkqkPJSucReNlfA6xrDX2o4306w0vBsHOFnfZAp2J80+n/T6L80cPXp8QMA
AP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUx
LnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6CSEmRI6WldhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00QG89
FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid/WY4nJn9huReufogpt4R5oKwpONXL1V8DycT
FpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVtTShJxwzxYBThGHtgKBFbqONHUqZbGxtiAmIk
LrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42WJTKUJ/Cv0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2SCdbY
4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/f2P7ygbaypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0mD8fl
oI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mzubu522vmWAOUXTps99q9etXCG/brKz7vNNXP
wmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZvreDblZ1eo23hNSiiJDlcQVearXq3mG0JmTK6
54RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAFpEiSxJPzFE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktRwgSI
K7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S2fE/Aau+AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTRo5OH
v2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/fv7899++cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/fnzs
gO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE1NhJQoESpEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfwLgeK
cQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlhHs2S0D04n5m42wgducbuosTKb3+WArcSl8lu
hC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp3SPeLiLOkIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8rNgd3
vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz4PtIRi4nh3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfOTQ7z
NZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVhhySJTOzH4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK1qb7
LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKaaoD4LT6PSXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM6qIS
+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g76n7PXX77zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOlul64
x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3gUr3JMICFCznSOh5n8lMio2GEUljfV31lJBS5
6VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5pVnKYashM3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03ccIY
zHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6RqxQtwrcwKLJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1
kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6QacsJo9xsJ3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTXm4uU
Wu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zxW/UmlMwEpR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBgNpE8
e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANNNIdo36o1IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4Is20
GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsISqzZrqoABkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01ppx2
zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQIyR5IxyHqsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc
9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUvU+5mwXVL64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl
8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQnqvzg95y1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rHh88D
cD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSeZ5ISUy8k9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/TZ+Lw
HUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBLAwQKAAAAAAAAACEAA7BSquAKAADgCgAAGgAA
AGNsaXBib2FyZC9tZWRpYS9pbWFnZTEucG5niVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAFUAAABnCAYAAABx
Rw78AAAAAXNSR0IArs4c6QAAAARnQU1BAACxjwv8YQUAAAqKSURBVHhe7d0HqCVXGQfw2LtZE0us
WV17WzUq9myMLSCKiBobIYrGgIoSBLEkatCIIqIYIVF0TbChgVgRFbNiB0ti7C1rb1Gfxt7/v+VO
mJ1373vn3Hffe3OHOfBnd987c+ac/3zna+eb2UMOGdvCGbjCZMQr5c9rBFdc+B2GO+D/srS/Bf/u
LrEh9Qb5xXHBYcPlYOEr+2dG/HDwk1kj784vvhVgf0QZB38JV88PrtYltdnuf8wvvhL8Y+HPc7gD
Xj1LOym4TneJdKmGVJJ60+CIgH4d29oMUJ1XDt4ckNrLW6NTmx/szF/OCI6fg9G/5ppvBqsU9xxj
bdclV8mN7zYhq2QOK+l0++DXa5FKpB8yYf/mJaO2+hj4zODjldf1qfu1MpmTA3/eJrj1OpObSmr3
GpJ74+DU4FfBf4NSw0VCvxYcHVy1T0xVzMX6Dw2owBODDwSXBn+ewcMf8vMbdcdvdGr75wb4XkBf
GPzwwkkxetcP7hp8OfhF4XV968ZY4+DC4COB3cttYm9IcLv9Pf94U3CQTl1rQdfLL0+Z8YTWkl5P
7w3Bjr6xNed8SC8//jXB7zp8FEtqc29PYSW4V0AldI3arDlS9iTWtd8N/jXnYvp0mcjpG8G1g7sE
jXqrllSL4tgeG/BhRRCl+pUu3h+cENywT+xscC707dlBY2umSmrJPTydxwT7AsaolFj9fhk8q+Qm
S9RnR+bKIFvfZYHwvnQXH7RMwQBX65OVpNr6Xwi4J0Nptv6TJzwQsk8HcyeieAp7ApauRlptEVHH
LTZy8x49EQTyXy+e8MB4HUTqNJdq1vwRqSGH4bpm4UK5JLsCBoyb9dvC6/raDQ+iR2qRvWHEXjsh
eK45ewi28lnBnyYDlUqt/ucG95zrzv26iAp4SiAwWCWp80wVsXcI9gYc5VJSmyf87lxTs0PmmeNm
X8Mw3ST47KJINWGD8tf4oTWkUuxfDx4QUAvL3K6byX9iGqnzWi1Eyg28I/h2BTON+jg91xwTLGuO
YM0lb2QbUtYXBay7eF9YW9LkFGwdupnh+n7JRT3sQyBvGfw+OG/R85NwkSPoxsXrqYX/5BqJF1HK
MjYqkAc0M/O/kUVxKUjcbYPbBaUqxaT0pUZAZmjZmuBG+H5Q28j2bw/EACHFtt5ZwYxU2r0nE/tO
/qRSlr4tilRP7EcBo0Va5R5LJJa0ItY1HgrPYJmPYzZFIERN9wk+H0iLradXm9/L+vwgOCqYKzmx
KauZc9BFSWpze+QwWLJT9w1KizMQaS7+dC0du7Rt0aQiwvYVkjo45GqV3kMwoP/NAgnhpc0RlC64
VmoYHNGW5AuSVlVxzBiQ+tBfYvvCQD1Ck8ipncO29d8sUhHBKaZbZbRAVqekibKODPzp+rFqpsMa
D+BWgSRKqdFq+vF9nTiUeBElD2vL+myWpDYLQBAd6+TAASJpLbXurpEN+2Hw04ARXIq22aQiQcTx
s8C96NjSHAEJpVt5Eeq8VMAsxcnsVpCK2Cb5wncVGKyq6pghgqRaik1w8KVgKVytrSIVZwhVwOaM
61EV+9gcqQ3+rwRM76V1K0nFo8wU3SjeV3BRen8+rIQNFfDjyQOqeC5b27V0UYuaFcPF99wfyEVy
tUrm0KgBJwYrEzVgnF62kgUteuK8AdacxCGVy1XqEchf8iL4wOoJetm2g1REIBapwlFFszsr2Gly
BJ/LNc2JbsXlm991u0i1MrpVfC+PyskvLYl3HMPVomcvCRiwXrXtJBURdKytL5u1q4JYhN45cBTD
zfp5n1jdblJxITktuY0gRJHEkiY3cKdACQ41shQ+bMnCFtWHtEqivDfgdtXkCQQW5walmbBFzXnm
OH2Q1GZyXKSvBg8LVC7XNIbPcQ41sO3HMX0iFYmiJeTyCAQHJc0aGC6hrOBAHcG25mD7RqrkC4nj
h949EPeX+LDWwee9x+T6bS3Q6BupJFNSmg+rOUQsLQ2S1WLskEvHjm0KA2oIvKVcargkbC4InjCy
OZsBEnr/4FPBei/JkW6E6r90JwVbLQTUk5LNL07UwjRXC+GOtZ80Elr+eEjsAwO1oNMKNORn3xPs
Lh9y7IkBlXXPDlaCtrQi9J3BHUea6hggqZLa3s5uv8clknpXUHo0U3fXAfdGqIM/0tg2VsgVfUl0
j62CAZkoIesHO1ueiyXl94JAcDC2CgYcZ3+mI6Gk9TfBi0ZCK5hMV2HpjuD4CYGNYbLlvXf/+qA0
yqq784B7CzVPDJwItC29FzZOC/oYWvf6cXCdnh4oAG4Tyj/9WHBEr2ffw8kJL9Wn0pltQoWgqlO8
xT1KacWDc4TivSoGqO2LItSp6RODkhRgxS2H3RWhktLNB17aUiqT/8hhL3/xq7PllbG/Meh+puiy
/GzvuOXrSVdW+dLAMUr7TRWZfyGonOrYKhgQMSmiaCehOfdcp7cGQ/pESAUt83dF6MODfUE7plfG
85ZAfdXYKhhA6J6AVW9Lqb9fFBxeMdbYNQwwTOpMJUnaEkqnekXolcHoi1aKihD0eUHbbUKosp+T
g9KP3VTedpjdOe4IPSGQFGlberWqzxkJrXvwtrwynqcF3RBUTH9+UFqUVnfnAfe2pR8XKJBob3sf
X9gXPHXAa9+UpTVv/HHku4TKOjklHWP6CuoR6uVdEZNDuoZU9VLeOXX2NBY+VBDaFOS+Itd0Iybv
nD63Yqyxaxjwernqu71B9wtrIqa3BSqmx1bBgLrSUwOGqO06reTfbw+8Rjm0xi7wYDbFi1Eifr/g
Qy1CbX+ulCRJaSHvMpHe+OAOKh8bCMMX1rhOjjze1yKUpCrNUcsvbzrExthSZ9aqCnxh6UqfQXp0
oDqvHdOTUu/rOw4ZamOUn7loUom/jx3sm0KoEPT0YKFbomdPR6JdDnhhkopQqbpnBPsnAxuc1b84
eEkwZF9URs1Hdhu3cSHbf0cGlF3yP1i0IyZFuEofh15JQu2dM9mhToG9hDy3MW5efaRLvGnXDUEV
6FIJQ27cp2MD52mNQZaFmzsfrNoOoSsdQmWdfFLYlyeGHNNbm7dgLphIKVKd/j5iXikSMe0JJJbb
Esp1kiRxmDfkhlDlSV07MjepjI5TTo58+5ze388PfOBg6E2Ao4CunWyfW1Lpip2Bc6R2TM8v9Ymj
BwVD3/JOLx4fsPLtXTo3qWrrzwjazn3zIYSz8vMjByqiBMUHHnYHPB3bvEsoHkiub7wUN66D/y+E
3mwPyPKpgdpVPNLydGTdvR97TCCul8+4dAqh+JAjPi848FJHyXYV0x8dvDw4KmiceU/s/YGMlITJ
EFrzliFjbN0nBQo76FHWflajDs8MTikhldh7NfGFwYM7D4G4vzqQIx1K4yq+KrAzNdJaIngHkboe
GT6l8dGgq0PGf6+u9H5dQ+ZacTlLd9wE65E//r7FwDRSm3N6r3ifNrJVz0CXVP/26QyW/mXBWCxW
xinrP/NrQzIsLFg3Whh16Gy7wke9JJh6mMnKOV/yRbKRxHIO5FLlji9vzfbnnylxfGhwWJnEj71m
MdCQqoBMUvnFI1UbZ6BxbEUNHPyhnnhunKnZI1CViu/kBQ60hlQZKNHTkM+TNpNYelVe5ED7P3fY
Hh14JyJyAAAAAElFTkSuQmCCUEsDBAoAAAAAAAAAIQCBXhHLegEAAHoBAAAaAAAAY2xpcGJvYXJk
L21lZGlhL2ltYWdlMi5wbmeJUE5HDQoaCgAAAA1JSERSAAAAawAAAH0IBgAAAKUwnYoAAAABc1JH
QgCuzhzpAAAABGdBTUEAALGPC/xhBQAAASRJREFUeF7t2bERACAIA0B1/521tXAAA29JRT5nxRge
AQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIE
CBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAg
QIAAAQIEHgLzmu1iQne2EtFWiRRNQigrqGhlKStIwKoECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIBA
QwFn/aDSHR+VFSQQtKqfpawgAasSIECAAAECBAgQIECAAAECBAgQIECAAAECBAgQIECAAAECBAgQ
IECAAAECBAgQIECAAAECBAgQIECAAAECBAgQIEDgE4EDs1sCE0n9HuQAAAAASUVORK5CYIJQSwEC
LQAUAAYACAAAACEANBL/eBQBAABQAgAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/xwQAAADIBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAEUBAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQA+bzgpXgMAAJ4JAAAfAAAAAAAAAAAAAAAAAC8CAABjbGlwYm9h
cmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAOqxsCXaAAAAMgIAACoAAAAA
AAAAAAAAAAAAygUAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BL
AQItABQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAOwGAABjbGlwYm9hcmQvdGhl
bWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItAAoAAAAAAAAAIQADsFKq4AoAAOAKAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAHgN
AABjbGlwYm9hcmQvbWVkaWEvaW1hZ2UxLnBuZ1BLAQItAAoAAAAAAAAAIQCBXhHLegEAAHoBAAAa
AAAAAAAAAAAAAAAAAJAYAABjbGlwYm9hcmQvbWVkaWEvaW1hZ2UyLnBuZ1BLBQYAAAAABwAHAPcB
AABCGgAAAAA=
">
<v:shape id="Shape_x0020_7577" o:spid="_x0000_s1105" style='position:absolute;
left:2010;top:3989;width:12270;height:0;visibility:visible;mso-wrap-style:square;
v-text-anchor:top' coordsize="1227031,0" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA+uqzx8UA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPQWvCQBSE70L/w/IKvelGaY2NrhIEoR5yMBHPz+xr
Esy+Ddk1pv/eLRR6HGbmG2azG00rBupdY1nBfBaBIC6tbrhScC4O0xUI55E1tpZJwQ852G1fJhtM
tH3wiYbcVyJA2CWooPa+S6R0ZU0G3cx2xMH7tr1BH2RfSd3jI8BNKxdRtJQGGw4LNXa0r6m85Xej
IL0W1+OQu3n2mV72iyyzl6h9V+rtdUzXIDyN/j/81/7SCuKPOIbfN+EJyO0TAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQD66rPHxQAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" path="m,l1227031,e" filled="f" strokeweight=".29275mm">
<v:path arrowok="t" textboxrect="0,0,1227031,0"/>
</v:shape><v:shape id="Picture_x0020_106722" o:spid="_x0000_s1106" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:2287;top:474;width:2699;height:3271;
visibility:visible;mso-wrap-style:square' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQAEqzleAAEAAOYBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF
90jcwfIWJU5ZIISSdEHKEipUDjCyJ4lFMrY8bmhvj9O0G0SRWNoz/78nu1wfxkFMGNg6quQqL6RA
0s5Y6ir5sXvJHqXgCGRgcISVPCLLdX17U+6OHlmkNHEl+xj9k1KsexyBc+eR0qR1YYSYjqFTHvQn
dKjui+JBaUcRKWZx7pB12WAL+yGKzSFdLyYBB5bieVmcWZUE7werISZTNZH5QcnOhDwlTzvcW893
SUOqXwnz5DrgnHtLTxOsQbGFEF9hTBrKBFbe6rgPmLbyv3tm0ZEz17ZWY94E3i7Ji9g1gHFfFHD6
b3uTYu84XdrV6ZfqbwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAAjDGKTUAAAAkwEAAAsAAABfcmVscy8u
cmVsc6SQwWrDMAyG74O+g9F9cdrDGKNOb4NeSwu7GltJzGLLSG7avv1M2WAZve2oX+j7xL/dXeOk
ZmQJlAysmxYUJkc+pMHA6fj+/ApKik3eTpTQwA0Fdt3qaXvAyZZ6JGPIoioliYGxlPymtbgRo5WG
Mqa66YmjLXXkQWfrPu2AetO2L5p/M6BbMNXeG+C934A63nI1/2HH4JiE+tI4ipr6PrhHVO3pkg44
V4rlAYsBz3IPGeemPgf6sXf9T28OrpwZP6phof7Oq/nHrhdVdl8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAZHJzL3BpY3R1cmV4bWwueG1ssrGvyM1RKEstKs7Mz7NVMtQzUFJI
zUvOT8nMS7dVCg1x07VQUiguScxLSczJz0u1VapMLVayt+PlAgAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAh
AJNevXnDAAAA3wAAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxET89rwjAUvg/8H8ITvIyZLgcnnVFEUMYo
jFUv3h7Nsyk2L6WJtf73y2Cw48f3e7UZXSsG6kPjWcPrPANBXHnTcK3hdNy/LEGEiGyw9UwaHhRg
s548rTA3/s7fNJSxFimEQ44abIxdLmWoLDkMc98RJ+7ie4cxwb6Wpsd7CnetVFm2kA4bTg0WO9pZ
qq7lzWkoJBWft6+D4vO2K4tWHezz4LSeTcftO4hIY/wX/7k/TJqfLd6Ugt8/CYBc/wAAAP//AwBQ
SwECLQAUAAYACAAAACEABKs5XgABAADmAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlw
ZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAIwxik1AAAAJMBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADEBAABfcmVs
cy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAAAAAAAAAAAAAAC4CAABkcnMv
cGljdHVyZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAk169ecMAAADfAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACf
AgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9wAAAI8DAAAAAA==
">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"
o:title=""/>
</v:shape><v:shape id="Picture_x0020_7586" o:spid="_x0000_s1107" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;top:2087;width:2725;height:3086;visibility:visible;
mso-wrap-style:square' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQAEqzleAAEAAOYBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF
90jcwfIWJU5ZIISSdEHKEipUDjCyJ4lFMrY8bmhvj9O0G0SRWNoz/78nu1wfxkFMGNg6quQqL6RA
0s5Y6ir5sXvJHqXgCGRgcISVPCLLdX17U+6OHlmkNHEl+xj9k1KsexyBc+eR0qR1YYSYjqFTHvQn
dKjui+JBaUcRKWZx7pB12WAL+yGKzSFdLyYBB5bieVmcWZUE7werISZTNZH5QcnOhDwlTzvcW893
SUOqXwnz5DrgnHtLTxOsQbGFEF9hTBrKBFbe6rgPmLbyv3tm0ZEz17ZWY94E3i7Ji9g1gHFfFHD6
b3uTYu84XdrV6ZfqbwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAAjDGKTUAAAAkwEAAAsAAABfcmVscy8u
cmVsc6SQwWrDMAyG74O+g9F9cdrDGKNOb4NeSwu7GltJzGLLSG7avv1M2WAZve2oX+j7xL/dXeOk
ZmQJlAysmxYUJkc+pMHA6fj+/ApKik3eTpTQwA0Fdt3qaXvAyZZ6JGPIoioliYGxlPymtbgRo5WG
Mqa66YmjLXXkQWfrPu2AetO2L5p/M6BbMNXeG+C934A63nI1/2HH4JiE+tI4ipr6PrhHVO3pkg44
V4rlAYsBz3IPGeemPgf6sXf9T28OrpwZP6phof7Oq/nHrhdVdl8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAZHJzL3BpY3R1cmV4bWwueG1ssrGvyM1RKEstKs7Mz7NVMtQzUFJI
zUvOT8nMS7dVCg1x07VQUiguScxLSczJz0u1VapMLVayt+PlAgAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAh
APNiaCbGAAAA3QAAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxEj19rwjAUxd8H+w7hDnwZM1XQlc4oIg72
MsRuY6+X5tp0bW5Kk9XqpzeC4OPh/PlxFqvBNqKnzleOFUzGCQjiwumKSwXfX+8vKQgfkDU2jknB
iTyslo8PC8y0O/Ke+jyUIo6wz1CBCaHNpPSFIYt+7Fri6B1cZzFE2ZVSd3iM47aR0ySZS4sVR4LB
ljaGijr/txGy+zyk5/r3bz3bmryq9enZ/2yUGj0N6zcQgYZwD9/aH1rB6yydw/VNfAJyeQEAAP//
AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEABKs5XgABAADmAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRf
VHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAIwxik1AAAAJMBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADEBAABf
cmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAAAAAAAAAAAAAAC4CAABk
cnMvcGljdHVyZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA82JoJsYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAA
AACfAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9wAAAJIDAAAAAA==
">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png"
o:title=""/>
</v:shape></v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251658218;"><span style="height: 2px; left: 0px; left: 216px; position: absolute; top: -18902px; width: 151px;"><img height="2" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" v:shapes="Group_x0020_106607 Shape_x0020_7577 Picture_x0020_106722 Picture_x0020_7586" width="151" /></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">N</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> x sks</span><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 0.0001pt 138.1pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IP</span></i><o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.3pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
<i>sks</i></span><sup><span style="font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span></sup><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 134.65pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 134.65pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Keterangan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 142%; margin-bottom: 8.0pt; margin-left: 135.15pt; margin-right: 162.5pt; margin-top: 0in;">
IP : Indeks Prestasi ΣN : Jumlah mata pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 170.15pt; text-indent: -35.5pt;">
sks : Satuan kredit semester yang diambil untuk
setiap mata pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Jumlah sks : jumlah sks dalam
satu semester <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; text-indent: -21.25pt;">
b)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Peserta
didik pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil sejumlah mata pelajaran dengan jumlah sks
berdasarkan IP semester sebelumnya
dengan ketentuan sebagai berikut:
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l34 level6 lfo45; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
< 2.66 dapat mengambil maksimal 20
sks. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l34 level6 lfo45; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
2.66 – 3.32 dapat mengambil maksimal 24 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l34 level6 lfo45; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
3.33 – 3.65 dapat mengambil maksimal 28 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin-left: 156.0pt; mso-list: l34 level6 lfo45; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->IP
> 3.65 dapat mengambil maksimal 32 sks.
Selain itu, nilai kompetensi sikap paling rendah B. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
2)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> SMA/MA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; text-indent: -21.25pt;">
a)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>IP
merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai
berikut: <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 9.35pt 134.65pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 0.0001pt 212.7pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_106739" o:spid="_x0000_s1100"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:162.05pt;
margin-top:-4pt;width:112.45pt;height:40.75pt;z-index:-251657216' coordsize="14280,5173"
o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQA0Ev94FAEAAFACAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSSy07DMBBF
90j8g+UtSpyyQAg16YLHEliUDxjsSWLhl2y3tH/PJE0kqEo33Vj2zNy5x2MvVztr2BZj0t7VfFFW
nKGTXmnX1fxj/VLcc5YyOAXGO6z5HhNfNddXy/U+YGKkdqnmfc7hQYgke7SQSh/QUab10UKmY+xE
APkFHYrbqroT0ruMLhd56MGb5RO2sDGZPe8ofCAJruPs8VA3WNVc20E/xMVJRUSTjiQQgtESMt1N
bJ064iomppKUY03qdUg3BP6Pw5D5y/TbYNK90TCjVsjeIeZXsEQupNHh00NUQkX4ptGmebMozzc9
Qe3bVktUXm4szbCcOs7Y5+0zvQ+Kcb3ceWwz+4rxPzQ/AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/
8cEAAAAyAQAACwAAAF9yZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj
39ubi6AgeJtl2G9m6vYxjeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLB
BhaZ4ljBkFLYSMl6oAm58IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZ
TVuvrxO59CNCmoj3vCwjMfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAA
ACEA7zR1SWIDAACeCQAAHwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzMVttu2zAM
fR+wfzD83sZxEl+CugXWrsWAYQua9gMUWY6NybIhKWny9yN1cYwMXYF1wJYHR5aow0MeivLVzaHl
wZ5J1XSiCKeXURgwQbuyEdsifH66v8jCQGkiSsI7wYrwyFR4c/3xwxVZbiXp64YGgCDUkhRhrXW/
nEwUrVlL1GXXMwFrVSdbouFVbielJC+A3PJJHEXJpCWNCK9PUHdEk2Anmz+A4h39wcpbIvZEASSn
y/GM48jp+5HJUuwfZL/uVxKZ02/7lQyasgghc4K0kKJw4hacGbxOznZtTwCHSrZo31VVcCjCOF9k
82QRBscizNM8zxcLi8cOOqBgMJ3H6TwDZxQsFtMkyyPnsP7+BgStP/8eBGhaOjAYUTRD5PhK5NMo
SWe5D/9Bdrs+cHP/OBWQJsjSkKBR+FmUznwO01mWYQ5fCV/1NvZfJU+TJPFhr2vSs8DM+KBxgxff
b1aubs5lj6bRPDZsZ3mWJ9Mz0eM4jWZTS9iEM3CFEtwp/cA6U0Vk/1Vp439b+hGp/YgehB9KRnXA
TdVq85TmuRmy1RON+zB0HAYvUHqOBc613Z49dWZVY92OMg3UTqtcjK08wqAK2FoLGKAbI8LgGibH
wXFhWEQLLDZK+iKsONGmgUDNidLmmgsD4hOtD2ujnz586sojEt7AvxEGfCu91kfOTMaMGRPlikjy
CIeaE+yBTFw8r111gAVQOiHtFFv3j5BJ69m7UgiJnrh4ZBU0Bzy2hqaS280tl8GeYOrNz0EbU9xT
NZwPu6JXd6Ep4X1NHJaDcQ4MT4eElqyqgOU5LHVsrPQQK4joCwDiHDYZWp047RdwFXiHNlYwt8ek
byiai/2qoecdEnpCdjowYKB3kmGnwFkjAXZT3GfzOQLZ8Ka/h8wgNo5dQwfmb1860Fkbyu46umuZ
0PbmkQwqB648VTe9CgO5ZO2GQROXX0p39JSWTFMoSC+JV3lYgJjHtHzBnZ/sOEsTezrm+Tya20B9
N4+TPEuh22Mzn8EZj023B2SP0kt7uAMcAD+Q0dSEP+hg6k1GZY+zVgj3N0rl6cZKE3RtLy2vhpn7
b7SIbbaGlL9TCytDHGXp3BXcoEMaL/DWNTpEWQK92Nbg39EB9HCX6OTsy8SI5r6k8PNn/H79EwAA
//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA6rGwJdoAAAAyAgAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVs
cy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc7yRzUoEMQyA74LvUHK3mRlBRLazFxH2KusDhDbTKTv9oe0u7ttb
XAQHVryIl0AS8uUj2Wzf/SJOnIuLQUEvOxAcdDQuWAVv+5e7RxClUjC0xMAKzlxgO97ebF55odqG
yuxSEY0SioK51vSEWPTMnoqMiUPrTDF7qi3NFhPpA1nGoeseMH9nwLhiip1RkHfmHsT+nNrm39lx
mpzm56iPnkO9sgJr8+IGpGy5KpDyUrnEXjZXwOsaw19qON9OsNLwbBzhZ32QKdifNPp/0+i/NHD1
6fEDAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3Ro
ZW1lMS54bWzsWUtvGzcQvhfof1jsvbHeio3Iga1H3MZOgkhJkSOlpXYZc5cLkrKjW5EcCxQomhY9
NEBvPRRtAyRAL+mvcZuiTYH8hQ65D5ESVTtGChhBLMDYnf1mOJyZ/YbkXrn6IKbeEeaCsKTjVy9V
fA8nExaQJOz4d0aDjy77npAoCRBlCe74cyz8q9sffnAFbU0oSccM8WAU4Rh7YCgRW6jjR1KmWxsb
YgJiJC6xFCfwbMp4jCTc8nAj4OgYBojpRq1SaW3EiCT+NliUylCfwr9ECiWYUD5UZrCXoBhGvzmd
kgnW2OCwqhBiLrqUe0eIdnywGbDjEX4gfY8iIeFBx6/oP39j+8oG2sqVqFyja+gN9F+ulysEhzU9
Jg/H5aCNRrPR2intawCVq7h+u9/qt0p7GoAmE5hp5otps7m7udtr5lgDlF06bPfavXrVwhv26ys+
7zTVz8JrUGa/sYIfDLoQRQuvQRm+uYJvNNq1bsPCa1CGb63g25WdXqNt4TUooiQ5XEFXmq16t5ht
CZkyuueEbzYbg3YtN75AQTWU1aWGmLJErqu1GN1nfAAABaRIksST8xRP0QRqsosoGXPi7ZMwgsJL
UcIEiCu1yqBSh//q19BXOiJoCyNDW/kFnogVkfLHExNOUtnxPwGrvgF5/eKn1y+eeScPn588/PXk
0aOTh79khiytPZSEptarH77858ln3t/Pvn/1+Gs3Xpj4P37+/PffvnIDYaaLELz85umfz5++/PaL
v3587IDvcDQ24SMSY+HdwMfebRbDxHQIbM/xmL+ZxihCxNTYSUKBEqRGcdjvy8hC35gjihy4XWxH
8C4HinEBr83uWw4PIz6TxGHxehRbwAPG6C7jzihcV2MZYR7NktA9OJ+ZuNsIHbnG7qLEym9/lgK3
EpfJboQtN29RlEgU4gRLTz1jhxg7ZnePECuuB2TCmWBT6d0j3i4izpCMyNiqpoXSHokhL3OXg5Bv
KzYHd71dRl2z7uEjGwlvBaIO50eYWmG8hmYSxS6TIxRTM+D7SEYuJ4dzPjFxfSEh0yGmzOsHWAiX
zk0O8zWSfh3oxZ32AzqPbSSX5NBlcx8xZiJ77LAboTh1YYckiUzsx+IQShR5t5h0wQ+Y/Yaoe8gD
Stam+y7BVrpPZ4M7wKymS4sCUU9m3JHLa5hZ9Tuc0ynCmmqA+C0+j0lyKrkv0Xrz/6V1INKX3z1x
zOqiEvoOJ843am+Jxtfhlsm7y3hALj5399AsuYXhdVltYO+p+z11++88da97n98+YS84GuhbLRWz
pbpeuMdr1+1TQulQzineF3rpLqAzBQMQKj29P8XlPi6N4FK9yTCAhQs50joeZ/JTIqNhhFJY31d9
ZSQUuelQeCkTsOzXYqdthaez+IAF2Xa1WlVb04w8BJILeaVZymGrITN0q73YgpXmtbeh3ioXDijd
N3HCGMx2ou5wol0IVZD0xhyC5nBCz+yteLHp8OKyMl+kasULcK3MCiydPFhwdfxmA1RACXZUiOJA
5SlLdZFdncy3mel1wbQqANYRRQUsMr2pfF07PTW7rNTOkGnLCaPcbCd0ZHQPExEKcF6dSnoWN940
15uLlFruqVDo8aC0Fm60L/+XF+fNNegtcwNNTKagiXfc8Vv1JpTMBKUdfwrbfriMU6gdoZa8iIZw
YDaRPHvhz8MsKReyh0SUBVyTTsYGMZGYe5TEHV9Nv0wDTTSHaN+qNSCEC+vcJtDKRXMOkm4nGU+n
eCLNtBsSFensFhg+4wrnU61+frDSZDNI9zAKjr0xnfHbCEqs2a6qAAZEwOlPNYtmQOA4sySyRf0t
Naacds3zRF1DmRzRNEJ5RzHJPINrKi/d0XdlDIy7fM4QUCMkeSMch6rBmkG1umnZNTIf1nbd05VU
5AzSXPRMi1VU13SzmDVC0QaWYnm+Jm94VYQYOM3s8Bl1L1PuZsF1S+uEsktAwMv4ObruGRqC4dpi
MMs15fEqDSvOzqV27ygmeIprZ2kSBuu3CrNLcSt7hHM4EJ6r84PectWCaFqsK3WkXZ8mDlDqjcNq
x4fPA3A+8QCu4AODD7KaktWUDK7gqwG0i+yov+PnF4UEnmeSElMvJPUC0ygkjULSLCTNQtIqJC3f
02fi8B1GHYf7XnHkDT0sPyLP1xb295vtfwEAAP//AwBQSwMECgAAAAAAAAAhAC8jTuSsCQAArAkA
ABoAAABjbGlwYm9hcmQvbWVkaWEvaW1hZ2UxLnBuZ4lQTkcNChoKAAAADUlIRFIAAABVAAAAZwgG
AAAAcUcO/AAAAAFzUkdCAK7OHOkAAAAEZ0FNQQAAsY8L/GEFAAAJVklEQVR4Xu2dd4hdRRTG7V2z
xt4wir0kRuwtG9EgRkRR/1BEgqIiVlCxIKJiQTSiomDBKIoFRYIVxUIiYo/Git21d7Mae/9+y50w
mbyXN+e+u29vmYGPvLw3996Z7545c86ZM7OLLJJK4Qwsmt1xaf27lrBU4U+o7w3/Vde+EH4Nu+hI
3Vo/TBM2qS8Hhfdsru54uDCj3Z3H6Ye3hP8Sojn4W1w9LYxuR+qS+mGS8H0iNZpUBBC+1ghJXSz7
4i/9+6QwWZhd+ECp7w0df/P10OlU9+WK+nCocH0OHj7VNZcIP+e4tiyXjFJDLhWWi2zQoOptJny9
sPowv7kwPYca+EPXPChgQaBOqohl1G4m620zweo0x8xRvQWGfyuCIXas8ITwj5HcX7IXskrkmy5j
Nfq/eCatG+rf54WP2vAQTSod5aYbC9cZSeXNYrudVEa2crQJ9YhK2EqY2YILE6k8nzc2IQepf+qa
p7KG5OhHKS9ZQq3C7Hwl4MNMKr1bSThWgKhO+sX/nfrPCOuVkqJ8jWL0biQMeFzkIhXxRxGfK3AD
C7EYx7OF3fL1oZRXwQd61s01LUmF/U4F3/ZN4TuhX2BWjymoj5WF1YW7Yi6oSJ3f1U6wp0AfiZnc
nwmcqQu8oeWFgwUCCbESS13s1+NMTyt3ZQRxe48DbNSWTkBsN8ZnJMWSSj2IfV84SEDh16EgYBdk
xOKqdkUqIcKJwgsGaYVYdNAnwmndNqAkbwQn4ayiSKVP3HBv4W0jsUjst8KVJSGmm2YgmZsKLwpd
S6prCK5ovzBoJBZTi8DNst30qCTX4hQ83orUvLoAcgaEGcYOYjngVyOtUT6z8f69rO7mlUKfyQtZ
X7jcKK2ogR+FWwVMrqoWHKPHWklqtx2CWLyMW3IQi/37iBBjK3fbzuG4nr6vK+AMFF5cVOslI7EM
n3cFAjdVLdjvC6jQIqQEclg5YPLZRYj1uCASZb+HMCB8UFFm6f+wFN5Yn3CEYPG4aBCTHnbvTsPS
sorfFGLdcgz60uJ1IenYfGtXnIOh5hcx/H0eIOdz4RthOwF3LqaglwAR9tezFxJzXWPqILEshhFP
tUgrruyXwkWNYcrYUSYrQmM/GIlFH0Ps2cbnNaY6EakdhPdyEEu48EjBYkk0hlhIgVhWZq2q4A1d
U8nlmKInqlBaGM6YTLizlmUV9DJuII7BvQL3ScVjwIXJcEmteQS/ZVIOwakEDLgYwe2Z1FlUAQka
d2fSXglih3v4OxIgcVB4VvhJYPUgtqCX+4RZwjuxFzWpnkvZtEiqiy3gcVVy4urFCx6th5yeSayF
XPII8LbI+i516dXw90lgzZxhTB4BUS0WE2MKepnEt70E3GByEVLxGHAm0yH6zmoRkP9K4lwqLRiA
WJJrDxAsagCb9TOBTQylzCMYieHv84uUuoyPdSJFj5exgrCjQIjRZeJFXt6MaujUCcLLOSSWPIJr
mkGTvZfkEewqEKGyqgIiYVfYH9mMK9CPLKkQ6LYQizXxgFCalPiR1qm+uDABQRDqYGeDHNEHlmHG
CATGcWtT8RjAFsVrmmqUVl4IZD6avZREasAAsztSRxAFL8qiCggzEl9IpQUDSCzuKCsAFlIJ1lyc
GG3PACuxU4TYiQu3lyUYlslTacOAS4nfX793cmUxq04WYrc/Np50JO8ood0ObwhncXGfxjNlIMCl
FDG0GeK+jnVxgP30fTpVw0AqVVcVrhXYVOyTykRGEnFayjYS2qf6pwphfhaRKpa/y+TAGLs2MtVZ
JbhQIIbqSygE3ymsNjLNqu5T11TT2SmIp+QTiiv7kDBGyLtnobqsdNly0t5JBPYJZaZ/TWATRiLU
QDA6Em8KP953U0msuE9gr2t4TInh9s2rivRx3AZ7rUJP6mN9x2EGqRgZ2ED1SUwLCSXCf4IQu/Jq
fGx9q2Nr9guhLTpH310m1GGXYE/fHgt5eExsCvYnJlxTNtbGprn3tNFlfhiEsdyMMR/ubGGfVcr4
M7491qV2F/Dp/UgU5GJOcVhBmumNpLLhAkJ9CWWSelVg+3tyQY2EYsDfEBCKtHKOQL+QgiRGQjnM
5WYhdEEZ8lsKpUznMfaxZ9XdkUysI+Eh+TM9i3ZsuEgSanwdSCApPqGEsmB3o5CSeo2EUp298RxI
6EsoYT0OVCAhIs30BlIhawuBWd0PkvCZdXpSdlLUyUAoOpI0Hs5vDldFB/Udx4UkCTUQSlWi95wV
GAZJyPA7WsBFTcXAAFLKyRNfBXqUM1anCGmd3kAmVQnTsRYfekwu6pTCeEZCORrpFAGJDJdD+HsC
uKCpGBjoU90TsyEfRp3wmMjVT4kPBkKpyioo6eI+oXwmoj9WqGOQhD6RnsSkW7glg715juB7TETy
Macwq+poi9InjvHnHFWONEWoCiucJnabECY+EL0/X6hrkARSWZBk7uC4vcJOLOKQhHuEMDWHIMlM
gWXlupZR6pg79rQwUt1ZKW6TmJvtySR5WEAlFK5nSvSGcG6cY1MIqRA6XiBk53tMbm9TofqlRES6
pnBA75mCm5QLIRUFjYSGfwcA04kjlOosoRDL0P8w06eoPrbc53ZqUM6ckMYW83AHCbMg50rV3RbF
fLrD6/9cfZ7czWjiFB5Sc8KoE5kk5wl19+mxS7cRZmdSyjwCqblT5Pt0MR5TmCpOIsRhQt0THxil
pCexu9CfR3KTir7YV2CI+1I6oP/zhxWakJpDXAMTKgxl5iIVwg4UmNnDdfrn9N04oc7FpXgyj7Ta
gpSLVHRIuAOPtzVLmCjU2WPigAfS5Ek4bkUokzVODnNNdBmjmqSKhzM9YTwktI7LygRIrhKYkDmJ
mHhGu72yODpXC0PBok52JL/j058hkJXn60yGwRSBIAJvrw4F72+6QFIcExLekjMNFzYSCRqxJYld
NB1JxSOi4vEBoVzLWxsU6nS4oSPSCVsnoXOCNB+pnaSLfUph4oNlV3NT6jL8pzoyFxbfZDPDTULd
DflOgmX+vRWpTDrkjE4TSIBIpUsGUMoQit1pPRWiKUM97CdzCguck9pxj3nEGXqxBxc0lchwhZj1
t3kBJH/4YzKQN0p2c10N+S4HctvLIZnw51BxpPbp8zECibh1XJwbLjJb3tcRSF4opz9U/Q9v9ZS8
dg9zxi3LAnhOuaPWpejNyDUCO5XVjqHiewxp2Hf3UuZ5lv8Dl+cZ1j9yNvEAAAAASUVORK5CYIJQ
SwMECgAAAAAAAAAhAIFeEct6AQAAegEAABoAAABjbGlwYm9hcmQvbWVkaWEvaW1hZ2UyLnBuZ4lQ
TkcNChoKAAAADUlIRFIAAABrAAAAfQgGAAAApTCdigAAAAFzUkdCAK7OHOkAAAAEZ0FNQQAAsY8L
/GEFAAABJElEQVR4Xu3ZsREAIAgDQHX/nbW1cAADb0lFPmfFGB4BAgQIECBAgAABAgQIECBAgAAB
AgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQI
ECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQeAvOa7WJCd7YS0VaJ
FE1CKCuoaGUpK0jAqgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgEBDAWf9oNIdH5UVJBC0qp+lrCAB
qxIgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAg
QIAAAQIECBAgQOATgQOzWwITSf0e5AAAAABJRU5ErkJgglBLAQItABQABgAIAAAAIQA0Ev94FAEA
AFACAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAh
AK0wP/HBAAAAMgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAARQEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAh
AO80dUliAwAAngkAAB8AAAAAAAAAAAAAAAAALwIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5n
MS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA6rGwJdoAAAAyAgAAKgAAAAAAAAAAAAAAAADOBQAAY2xpcGJv
YXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALY7BCJU
BgAACxoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAA8AYAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0A
CgAAAAAAAAAhAC8jTuSsCQAArAkAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAfA0AAGNsaXBib2FyZC9tZWRpYS9p
bWFnZTEucG5nUEsBAi0ACgAAAAAAAAAhAIFeEct6AQAAegEAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAYBcAAGNs
aXBib2FyZC9tZWRpYS9pbWFnZTIucG5nUEsFBgAAAAAHAAcA9wEAABIZAAAAAA==
">
<v:shape id="Shape_x0020_7666" o:spid="_x0000_s1101" style='position:absolute;
left:2010;top:3989;width:12270;height:0;visibility:visible;mso-wrap-style:square;
v-text-anchor:top' coordsize="1227031,0" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAy1rh/cQA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPQYvCMBSE78L+h/AEb5oq0tWuUYog6KEHq3h+Nm/b
YvNSmmyt/36zIOxxmJlvmM1uMI3oqXO1ZQXzWQSCuLC65lLB9XKYrkA4j6yxsUwKXuRgt/0YbTDR
9sln6nNfigBhl6CCyvs2kdIVFRl0M9sSB+/bdgZ9kF0pdYfPADeNXERRLA3WHBYqbGlfUfHIf4yC
9H65n/rczbN1etsvsszeomap1GQ8pF8gPA3+P/xuH7WCzziO4e9NeAJy+wsAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAMta4f3EAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" path="m,l1227031,e" filled="f" strokeweight=".29275mm">
<v:path arrowok="t" textboxrect="0,0,1227031,0"/>
</v:shape><v:shape id="Picture_x0020_106866" o:spid="_x0000_s1102" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:2287;top:494;width:2699;height:3270;
visibility:visible;mso-wrap-style:square' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQAEqzleAAEAAOYBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF
90jcwfIWJU5ZIISSdEHKEipUDjCyJ4lFMrY8bmhvj9O0G0SRWNoz/78nu1wfxkFMGNg6quQqL6RA
0s5Y6ir5sXvJHqXgCGRgcISVPCLLdX17U+6OHlmkNHEl+xj9k1KsexyBc+eR0qR1YYSYjqFTHvQn
dKjui+JBaUcRKWZx7pB12WAL+yGKzSFdLyYBB5bieVmcWZUE7werISZTNZH5QcnOhDwlTzvcW893
SUOqXwnz5DrgnHtLTxOsQbGFEF9hTBrKBFbe6rgPmLbyv3tm0ZEz17ZWY94E3i7Ji9g1gHFfFHD6
b3uTYu84XdrV6ZfqbwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAAjDGKTUAAAAkwEAAAsAAABfcmVscy8u
cmVsc6SQwWrDMAyG74O+g9F9cdrDGKNOb4NeSwu7GltJzGLLSG7avv1M2WAZve2oX+j7xL/dXeOk
ZmQJlAysmxYUJkc+pMHA6fj+/ApKik3eTpTQwA0Fdt3qaXvAyZZ6JGPIoioliYGxlPymtbgRo5WG
Mqa66YmjLXXkQWfrPu2AetO2L5p/M6BbMNXeG+C934A63nI1/2HH4JiE+tI4ipr6PrhHVO3pkg44
V4rlAYsBz3IPGeemPgf6sXf9T28OrpwZP6phof7Oq/nHrhdVdl8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAZHJzL3BpY3R1cmV4bWwueG1ssrGvyM1RKEstKs7Mz7NVMtQzUFJI
zUvOT8nMS7dVCg1x07VQUiguScxLSczJz0u1VapMLVayt+PlAgAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAh
ADkz6pLEAAAA3wAAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxET11rwjAUfR/4H8IV9iIzdRtFOqNI2WAw
RXTu/dJc22JzU5OsVn/9MhB8PJzv2aI3jejI+dqygsk4AUFcWF1zqWD//fE0BeEDssbGMim4kIfF
fPAww0zbM2+p24VSxBD2GSqoQmgzKX1RkUE/ti1x5A7WGQwRulJqh+cYbhr5nCSpNFhzbKiwpbyi
4rj7NQpOq5erPfY/2uSX15H7Wr9vRnqv1OOwX76BCNSHu/jm/tRxfpJO0xT+/0QAcv4HAAD//wMA
UEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAASrOV4AAQAA5gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5
cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEACMMYpNQAAACTAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAxAQAAX3Jl
bHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEgAAAAAAAAAAAAAAAAAuAgAAZHJz
L3BpY3R1cmV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADkz6pLEAAAA3wAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAA
nwIAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPcAAACQAwAAAAA=
">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png"
o:title=""/>
</v:shape><v:shape id="Picture_x0020_7675" o:spid="_x0000_s1103" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;top:2087;width:2725;height:3086;visibility:visible;
mso-wrap-style:square' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQAEqzleAAEAAOYBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF
90jcwfIWJU5ZIISSdEHKEipUDjCyJ4lFMrY8bmhvj9O0G0SRWNoz/78nu1wfxkFMGNg6quQqL6RA
0s5Y6ir5sXvJHqXgCGRgcISVPCLLdX17U+6OHlmkNHEl+xj9k1KsexyBc+eR0qR1YYSYjqFTHvQn
dKjui+JBaUcRKWZx7pB12WAL+yGKzSFdLyYBB5bieVmcWZUE7werISZTNZH5QcnOhDwlTzvcW893
SUOqXwnz5DrgnHtLTxOsQbGFEF9hTBrKBFbe6rgPmLbyv3tm0ZEz17ZWY94E3i7Ji9g1gHFfFHD6
b3uTYu84XdrV6ZfqbwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAAjDGKTUAAAAkwEAAAsAAABfcmVscy8u
cmVsc6SQwWrDMAyG74O+g9F9cdrDGKNOb4NeSwu7GltJzGLLSG7avv1M2WAZve2oX+j7xL/dXeOk
ZmQJlAysmxYUJkc+pMHA6fj+/ApKik3eTpTQwA0Fdt3qaXvAyZZ6JGPIoioliYGxlPymtbgRo5WG
Mqa66YmjLXXkQWfrPu2AetO2L5p/M6BbMNXeG+C934A63nI1/2HH4JiE+tI4ipr6PrhHVO3pkg44
V4rlAYsBz3IPGeemPgf6sXf9T28OrpwZP6phof7Oq/nHrhdVdl8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAZHJzL3BpY3R1cmV4bWwueG1ssrGvyM1RKEstKs7Mz7NVMtQzUFJI
zUvOT8nMS7dVCg1x07VQUiguScxLSczJz0u1VapMLVayt+PlAgAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAh
AO1A5wrGAAAA3QAAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxEj0trwkAUhfeF/ofhFtwUnVTwQeooIi10
U8SouL1krpk0mTshM9Xor3cEweXhPD7ObNHZWpyo9aVjBR+DBARx7nTJhYLd9rs/BeEDssbaMSm4
kIfF/PVlhql2Z97QKQuFiCPsU1RgQmhSKX1uyKIfuIY4ekfXWgxRtoXULZ7juK3lMEnG0mLJkWCw
oZWhvMr+bYSsf4/Ta3X4W46+TFZW+vLu9yulem/d8hNEoC48w4/2j1YwGU9GcH8Tn4Cc3wAAAP//
AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEABKs5XgABAADmAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRf
VHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAIwxik1AAAAJMBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADEBAABf
cmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAAAAAAAAAAAAAAC4CAABk
cnMvcGljdHVyZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA7UDnCsYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAA
AACfAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9wAAAJIDAAAAAA==
">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png"
o:title=""/>
</v:shape></v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251659242;"><span style="height: 2px; left: 0px; left: 216px; position: absolute; top: -19617px; width: 151px;"><img height="2" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" v:shapes="Group_x0020_106739 Shape_x0020_7666 Picture_x0020_106866 Picture_x0020_7675" width="151" /></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">N</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> x sks</span><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 0.0001pt 138.1pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IP</span></i><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 8.25pt 180.7pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
<i>sks</i></span><sup><span style="font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span></sup><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 134.65pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Keterangan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 142%; margin-bottom: 8.0pt; margin-left: 135.15pt; margin-right: 162.5pt; margin-top: 0in;">
IP : Indeks Prestasi ΣN : Jumlah mata pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 170.15pt; text-indent: -35.5pt;">
sks : Satuan kredit semester yang diambil untuk
setiap mata pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Jumlah sks : jumlah sks dalam
satu semester <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 63pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; text-indent: -21.25pt;">
b)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Peserta
didik pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil sejumlah mata pelajaran dengan jumlah sks
berdasarkan IP semester sebelumnya
dengan ketentuan sebagai berikut:
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l50 level4 lfo46; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
< 2.66 dapat mengambil maksimal 24 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l50 level4 lfo46; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
2.66 – 3.32 dapat mengambil maksimal<s> </s>28 sks. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l50 level4 lfo46; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
3.33 – 3.65 dapat mengambil maksimal 32 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l50 level4 lfo46; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
> 3.65 dapat mengambil maksimal<s> </s>36 sks. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Selain itu, nilai kompetensi
sikap paling rendah B. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
3)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>SMK/MAK
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l18 level3 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai
berikut: <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 9.3pt 134.65pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 0.0001pt 212.7pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_106740" o:spid="_x0000_s1096"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:162.05pt;
margin-top:-4pt;width:112.45pt;height:40.75pt;z-index:-251656192' coordsize="14280,5173"
o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQA0Ev94FAEAAFACAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSSy07DMBBF
90j8g+UtSpyyQAg16YLHEliUDxjsSWLhl2y3tH/PJE0kqEo33Vj2zNy5x2MvVztr2BZj0t7VfFFW
nKGTXmnX1fxj/VLcc5YyOAXGO6z5HhNfNddXy/U+YGKkdqnmfc7hQYgke7SQSh/QUab10UKmY+xE
APkFHYrbqroT0ruMLhd56MGb5RO2sDGZPe8ofCAJruPs8VA3WNVc20E/xMVJRUSTjiQQgtESMt1N
bJ064iomppKUY03qdUg3BP6Pw5D5y/TbYNK90TCjVsjeIeZXsEQupNHh00NUQkX4ptGmebMozzc9
Qe3bVktUXm4szbCcOs7Y5+0zvQ+Kcb3ceWwz+4rxPzQ/AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/
8cEAAAAyAQAACwAAAF9yZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj
39ubi6AgeJtl2G9m6vYxjeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLB
BhaZ4ljBkFLYSMl6oAm58IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZ
TVuvrxO59CNCmoj3vCwjMfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAA
ACEAlkae62EDAACeCQAAHwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzMVl1vmzAU
fZ+0/4B4b/kIARKVVlq7VpOmLWraH+AYE9CMQbZDk3+/6y+CmLpK66QtD4ljro/PPef6mqubY0u9
gXDRdKzwo8vQ9wjDXdmwfeE/P91f5L4nJGIloh0jhX8iwr+5/vjhCq33HPV1gz1AYGKNCr+Wsl8H
gcA1aZG47HrC4FnV8RZJ+Mv3QcnRCyC3NIjDMA1a1DD/+gx1hyTyDrz5Ayja4R+kvEVsQAIgKV5P
ZyxHit+PjNZseOD9tt9wxRx/Gzbca8rCB+UYakEiP7APbBj8DWar9meAY8VbFd9VlXcs/Hi1zJN0
6Xunwk+jNMyy0OCRo/QwBERJnCU5bIYhYhml+coG4Pr7GxC4/vx7EKBp6MBgQlEPFcdXMo/CNEvG
9B94d+g9O/ePpQBSoNIo0CT9PMwWTsNskedK5FfSF73J/VfLs2wJThnXtzXqiadnXNJqgTPfLRa2
bua2h1GYxJrtYpWv0mhmehxn4SIyhHU6I1cowYOQD6TTVYSGr0Lq/felG6HajfCRuSEnWHpUV63U
31x/70a1eiTVOpW6GnovUHqWhZpru4E8dfqpVHU7URqonZ9SNo1yCKMrEGsiYKC20SaMW8PkNDnK
NItwuViBEqgv/IoiqRsI1BwrjdaUaRAntDxutX/y+KkrT4rwDn61MbC3kFt5okQrpsMIKzeIo0c4
1BSpHkjYxfPWVgdEAKUz0kGQbf8ISpqd3VZCQaqdKHskFTQHdWw1TcH3u1vKvQEp6fXHQutQtaZq
KB1Xha+uUqGI9jWyWBbGbqB5WiQVSaoKWM5hsWVjrIdcwURXAJDnuEjT6th5PYOrwG1ocoVwc0z6
BqtwNmwaPO+Q0BPyNHMHBgLkgRPVKdSstkB1U7XO6DkB2dGmvwdlFLYa24YOzN++dKCzNpjcdfjQ
EibNzcMJVA5ceaJueuF7fE3aHYEmzr+U9ugJyYnEUJDOEufy+AByntJyBTc/2XGepeZ0JDDSjQa0
tY04Tld5Bj1ENfMFnPF4aXV1KD03h9tTA+AHNuqacAcdSLiQSdmrWWOE/ZlIeb6xsixN5m7ouf/G
i9iUxSj5O70wNsRhniWpQR59yOKlunW1D2GeQi82Nfh3fAA/7CUazN5MtGn2TUq9/kz/X/8EAAD/
/wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQDqsbAl2gAAADICAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxz
L2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzvJHNSgQxDIDvgu9QcreZGUFEtrMXEfYq6wOENtMpO/2h7S7u21tc
BAdWvIiXQBLy5SPZbN/9Ik6ci4tBQS87EBx0NC5YBW/7l7tHEKVSMLTEwArOXGA73t5sXnmh2obK
7FIRjRKKgrnW9IRY9MyeioyJQ+tMMXuqLc0WE+kDWcah6x4wf2fAuGKKnVGQd+YexP6c2ubf2XGa
nObnqI+eQ72yAmvz4gakbLkqkPJSucReNlfA6xrDX2o4306w0vBsHOFnfZAp2J80+n/T6L80cPXp
8QMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhl
bWUxLnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6CSEmRI6WldhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00
QG89FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid/WY4nJn9huReufogpt4R5oKwpONXL1V8
DycTFpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVtTShJxwzxYBThGHtgKBFbqONHUqZbGxti
AmIkLrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42WJTKUJ/Cv0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2S
CdbY4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/f2P7ygbaypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0m
D8floI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mzubu522vmWAOUXTps99q9etXCG/brKz7v
NNXPwmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZvreDblZ1eo23hNSiiJDlcQVearXq3mG0J
mTK654RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAFpEiSxJPzFE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktR
wgSIK7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S2fE/Aau+AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTR
o5OHv2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/fv7899++cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/
fnzsgO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE1NhJQoESpEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfw
LgeKcQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlhHs2S0D04n5m42wgducbuosTKb3+WArcS
l8luhC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp3SPeLiLOkIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8r
Ngd3vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz4PtIRi4nh3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfO
TQ7zNZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVhhySJTOzH4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK
1qb7LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKaaoD4LT6PSXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM
6qIS+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g76n7PXX77zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOl
ul64x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3gUr3JMICFCznSOh5n8lMio2GEUljfV31l
JBS56VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5pVnKYashM3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03
ccIYzHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6RqxQtwrcwKLJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDl
KUt1kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6QacsJo9xsJ3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTX
m4uUWu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zxW/UmlMwEpR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBg
NpE8e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANNNIdo36o1IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4
Is20GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsISqzZrqoABkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01
ppx2zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQIyR5IxyHqsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTk
DNJc9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUvU+5mwXVL64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIw
yzXl8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQnqvzg95y1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rH
h88DcD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSeZ5ISUy8k9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/T
Z+LwHUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBLAwQKAAAAAAAAACEA5wz9uL4KAAC+CgAA
GgAAAGNsaXBib2FyZC9tZWRpYS9pbWFnZTEucG5niVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAFUAAABnCAYA
AABxRw78AAAAAXNSR0IArs4c6QAAAARnQU1BAACxjwv8YQUAAApoSURBVHhe7Zx3iB1FHMftvZy9
m7OLhSRib1FjjShn8A8LlghKUIxdiAU1dowVFEXsFaMmFoIimtgrGnvXF2ss0dPY+/cTZuJk7+29
mc3e23Iz8OVdmd03893f/ubXZuaaK7bcGZjb3HEBfS4jzJ/7N9T3hv9oat8KvyWnaEldR/8YIwyo
Lwe5z+wX3XG08GLanQfqH28J/0Z4c/C7uLpTWCJJ6rzmD7/qc4awvbBQ7s+0njecR9NaWrhO+Nmd
Iv+g/SiME0YJ79WTg9xnhepcRLAqdNYXJP+wrP4zUjg7wxC+0jU3C0h9VduiGvhRAW9rt/quLzD3
VFLn038GC2MFVEFI+0mdxwsnCejmKjasoM2FxYUug97m0ZTUZhcg0nsILwl/G4J8FjBMjGnChUIP
5V0RhnlzIRYO1hOGC28IX6Tw8L3+voLv3LjpzsI9AaRCPA/hQ+FA3y8qeT/s9i0MuS834SKIVOa6
oNAVSCrEYr/dJ6xVcsJChoeQ7SW8m+AjmFS+FNG+QPgjgFzUAF92m7k+ZPBl7WtX+t00QFcVZCIV
O3Zd4WoBO9ZHt9o+mGl3CTgWdWno22ECgsM8m5Jqjf+0SXMh5Lwv/ClsKmAh+DTUx+oCzsSDPhdU
oA9rBpKK0b+ZGe9f+pycZewQCUEnO0/JR2oZBM4Eq2hdGlzsJDB/JPYDwTpRwXNEr/B0MJt8CLV9
iOI8bQbS6s0IHlQBF8ADET3cU+Y4PUlq6CTxcSF1bWE5zwnxZJcX8Dwg+HXP68rcDTKxY4cKeJAX
GYIzjZmnhD4ZITQCJRYLAkKPz/TN5boIYdxSILLXQ1KzDBVilxIOFUItAsJlEwUWsao3hGtSM1Kz
KFhrSqAnUwO0KYzhoQwSTjQSX2ViWfVBrg1TiaALRn7IwsVAGgKRsMVyHVF7b0Z845Fmkhq6ULnD
hpwvhc+ElQRSMj6Nt4MB4VSsLDxsHorPtWXqgzn1sRk/7muuDYndVXjbkOMrtQzqTQH7t6oNywYv
a7Y2J5Jqb4TEsmBhu4V4XNafXlPXfSog8VVrCAYOTu6kckNWdV6FH4QhQo8UQwpbPGUyuKgP4pbf
VI3VZuPNQ1K5L0+sW8BlI8iwjeAbI8AiWM3gMX0SOqx0y4tUSECXklJpGEY20KdPZtZG21m80LG5
K/12P6E8SbXE4sp+J2wr8Fr7Nh4Arh9jIpVT2ZY3qRCBKiBciH7FN/b1nhgLMQIyBqiAKVVltS9I
hQtirw2BfBWRLd9EIDYsLvAaAnHLj8xDqhS/fUUqJGARQMonQqeAoe/TIBbzjP4PCejpSrW+JNVK
LJVxkEpW0rcxLgo7KG7AFaxUHUFfkwqJhPwwszY00udrw2JqEbfF45osoFIq0dpBKh4H0ooNS3aW
hciHWOtx0Z+KEZyDSqiCdpCKdOHKfi68YwjdxFPkIBZTi4eBmYWOji3BAAR1Cb5BF9uPlAUFGt4l
NkUy3y5JtXNEFfAK4/NvJPiWw+PyrirgHFB+g3NR2tZuUiECw546ApwECi16hM5S2KIf9ivEfi2U
VhUUQSpk4m3h47OA4XX5LFxwjWSvaK7H1CplK4JUiLCuLBILsbsEsIMqIOmGpBJuLJ0NWxSpcAgZ
1AGgY8l1+dYR4HEtadQA9q+txAt4Ln3btUhS7czQsQSnWbhwT30a48YSILyI1/WMz0Xt6lMGUvG4
pgoEUHYUFvacvHVlSTgivc95XtdvurFQ4TUdJOAohNix2LD3CqiEUrQySKolAonFVMIe3TiAHaS0
w0j4FH322NYYcK9cupaJVCZkE4hIrS+xSDl6FTVAuBBTC+siNocBu+3mUf0tRBVAJJ7W9UWzmaWW
qq/HjBp4VWDrEDasb0NiSd1wfWwpDHTo76cFSGu3+p4p+JYf9UvieYtWEU4QeLV7swhINCLZZG99
Xd5+SSqThiB8/XMF4gXNiCXy1RD2joT6ywkWCqVBZ6QQixl2pEBOqxStjAtVkhgkcYZAgDsZf4XQ
UcIdQsiiVgryixwEhcGHCKS6Xd0KoeyB9XVri5xDqb6bIgz237MXy9WneE0PCCFlRaWaWFGDIWLF
vlgbM7Wk4nU9IVCr5ZuOKWoOpfteioGpAnQl1O4gpDDDNw1TuokVMSBWe3L91whEoFwJfVy/E9Au
W8yiCJ68vxO7lIqUGwSi+q6UEm/dXaiCxeI94XZ0JMrEaRjdCUL5/TyB6FVsAQyQ0NtaIGflSig2
KpJLCXt0QQMItcdpTNI1ri2Ka3qFEIMkAWTSFeN9T+EFgco+V0pJQ7NoxRbAAKs4xWqU8riEIq3s
q9pfiAtTAKF07RRIL7vnXxHtp8jiCIE0SWwBDFBlMiZBKBLaEPD1OwLuFbuKAVxQCOUVd3Uov3cJ
vhsvIpliwJ5sQbgOY95d6dGpTwpYArEFMMDChN/OK+5KKBvaJghDDPEBt4xdyTmNSxBKLRXnVoXs
wI5MGukj6gSheEhWSlnpSUcPFnw3CEdCDVlUm9wiuFEniIVgolHRFg0UlQ71P1YgjezqUXJK5wic
VxVbAAMsTOjK15oQerr+ho6NLYABUh1bCc8KrgvKK0+9E/n8GHUKIJS4534CZ1e5tijuKDv/hgfc
K3YVA6SUCYRMEVyfHn1qgyS4qLEFMMBBCNQ1uWWQSCt7//cV6hgkwXrBEySMmbtKo0Sc6JKbVkaf
IrUHCD5nqgQ8v1J0hcROgUPLxgu+m0G8Bo+EYiKhM13TiQTeJUKVj6DrjQCklJ01zJlMhe9hES1J
ZSUfK3BMnUsoKoBDFvnSujaE5f68SbXRe9Ih7kpPRTOrP+eM1jlPz5kvlCHlJqmQhUd0o+B6TPzM
aZVkR3NX3CUSeapkDnOEKZfXv1M3vFvoTrz2Df3eVXMJ5dkSTOcNRUqR1suEzNYNyhkJRZcQC3X1
KDtELhdyXQVLJJ12KJhPVHjbV596BZyazG8mhQ03CVTgJVf6q/Q39uVnvnkJCUwOyQqVlVIbcaMs
KVNjtWO7I2eiuIRO0++jhbrn6REWAkG3C+46QkwjE6kESbYTXhFY3S2pmFLsIqnEGSeZROn/i4hr
TBDcYHtmSWXj1w4CdqfrgvIzJ/EQ4qv7K89bSAFdUu1lJpWzS55KvPIQyrHJBwt1rchDUDjgYaTA
bu1mhFrBCnJyqK2/NPHK83SoddpHwOevWyNAcpxwpXCrQDwjmQ6y6g+irxVmburweV3x6Q8Xjhb4
2V4zVT+fIrAxt/Kn8xqJQDjYZ4CtSSJykBEYnJze6hEgFfJZV1qSiq05QjhGYMVzHwKKmsKyOm2w
xUPCrbYbNJivj+DNRqp5QKkfPKmG4JpO8eeefOAAXGxZ7C01zEp3ljCgFfPx/7Mz0IxUdMlA4Xwh
5LyoyK1hIEkqhGIWnCoME+IWxdaigjrEs3o+rSu19dQ1Jb2FqEfT1xWSmxxhOiuA5EoqZgN7mIYK
dU19tJa7bD3Iw01PLlR4QxjxFOLWMTmXjaqMV1lJJVmFgY+NFtscMmANW/IspD7q6G7OIUUtL7e5
qYm2pyWVT1Z+H++h5bf0ww4Qi16d2f4DXoHdvy5ViOUAAAAASUVORK5CYIJQSwMECgAAAAAAAAAh
AIFeEct6AQAAegEAABoAAABjbGlwYm9hcmQvbWVkaWEvaW1hZ2UyLnBuZ4lQTkcNChoKAAAADUlI
RFIAAABrAAAAfQgGAAAApTCdigAAAAFzUkdCAK7OHOkAAAAEZ0FNQQAAsY8L/GEFAAABJElEQVR4
Xu3ZsREAIAgDQHX/nbW1cAADb0lFPmfFGB4BAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQI
ECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBA
gAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQeAvOa7WJCd7YS0VaJFE1CKCuoaGUpK0jA
qgQIECBAgAABAgQIECBAgAABAgQIECBAgEBDAWf9oNIdH5UVJBC0qp+lrCABqxIgQIAAAQIECBAg
QIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQIAAAQIECBAgQOAT
gQOzWwITSf0e5AAAAABJRU5ErkJgglBLAQItABQABgAIAAAAIQA0Ev94FAEAAFACAAATAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAAMgEA
AAsAAAAAAAAAAAAAAAAARQEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJZGnuthAwAAngkA
AB8AAAAAAAAAAAAAAAAALwIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwECLQAU
AAYACAAAACEA6rGwJdoAAAAyAgAAKgAAAAAAAAAAAAAAAADNBQAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdz
L19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAAAA
AAAAAAAAAAAA7wYAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0ACgAAAAAAAAAhAOcM
/bi+CgAAvgoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAew0AAGNsaXBib2FyZC9tZWRpYS9pbWFnZTEucG5nUEsB
Ai0ACgAAAAAAAAAhAIFeEct6AQAAegEAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAcRgAAGNsaXBib2FyZC9tZWRp
YS9pbWFnZTIucG5nUEsFBgAAAAAHAAcA9wEAACMaAAAAAA==
">
<v:shape id="Shape_x0020_7755" o:spid="_x0000_s1097" style='position:absolute;
left:2010;top:3989;width:12270;height:0;visibility:visible;mso-wrap-style:square;
v-text-anchor:top' coordsize="1227031,0" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAgwW6qsUA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPQYvCMBSE7wv+h/AEb2uq6KrVKEUQ9NDDVvH8bJ5t
sXkpTazdf78RFvY4zMw3zGbXm1p01LrKsoLJOAJBnFtdcaHgcj58LkE4j6yxtkwKfsjBbjv42GCs
7Yu/qct8IQKEXYwKSu+bWEqXl2TQjW1DHLy7bQ36INtC6hZfAW5qOY2iL2mw4rBQYkP7kvJH9jQK
ktv5duoyN0lXyXU/TVN7jeqZUqNhn6xBeOr9f/ivfdQKFov5HN5vwhOQ218AAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCDBbqqxQAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" path="m,l1227031,e" filled="f" strokeweight=".29275mm">
<v:path arrowok="t" textboxrect="0,0,1227031,0"/>
</v:shape><v:shape id="Picture_x0020_106867" o:spid="_x0000_s1098" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:2287;top:487;width:2699;height:3270;
visibility:visible;mso-wrap-style:square' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQAEqzleAAEAAOYBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF
90jcwfIWJU5ZIISSdEHKEipUDjCyJ4lFMrY8bmhvj9O0G0SRWNoz/78nu1wfxkFMGNg6quQqL6RA
0s5Y6ir5sXvJHqXgCGRgcISVPCLLdX17U+6OHlmkNHEl+xj9k1KsexyBc+eR0qR1YYSYjqFTHvQn
dKjui+JBaUcRKWZx7pB12WAL+yGKzSFdLyYBB5bieVmcWZUE7werISZTNZH5QcnOhDwlTzvcW893
SUOqXwnz5DrgnHtLTxOsQbGFEF9hTBrKBFbe6rgPmLbyv3tm0ZEz17ZWY94E3i7Ji9g1gHFfFHD6
b3uTYu84XdrV6ZfqbwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAAjDGKTUAAAAkwEAAAsAAABfcmVscy8u
cmVsc6SQwWrDMAyG74O+g9F9cdrDGKNOb4NeSwu7GltJzGLLSG7avv1M2WAZve2oX+j7xL/dXeOk
ZmQJlAysmxYUJkc+pMHA6fj+/ApKik3eTpTQwA0Fdt3qaXvAyZZ6JGPIoioliYGxlPymtbgRo5WG
Mqa66YmjLXXkQWfrPu2AetO2L5p/M6BbMNXeG+C934A63nI1/2HH4JiE+tI4ipr6PrhHVO3pkg44
V4rlAYsBz3IPGeemPgf6sXf9T28OrpwZP6phof7Oq/nHrhdVdl8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAZHJzL3BpY3R1cmV4bWwueG1ssrGvyM1RKEstKs7Mz7NVMtQzUFJI
zUvOT8nMS7dVCg1x07VQUiguScxLSczJz0u1VapMLVayt+PlAgAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAh
ADmzjTrEAAAA3wAAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxET8uKwjAU3Q/4D+EK7sZUkU6pRlFBcDML
HwuX1+b2gc1NSWLtzNdPBgZmeTjv1WYwrejJ+caygtk0AUFcWN1wpeB6ObxnIHxA1thaJgVf5GGz
Hr2tMNf2xSfqz6ESMYR9jgrqELpcSl/UZNBPbUccudI6gyFCV0nt8BXDTSvnSZJKgw3Hhho72tdU
PM5Po2BxS2/bZvfcfZfF9eLup/7+mZVKTcbDdgki0BD+xX/uo47zkzRLP+D3TwQg1z8AAAD//wMA
UEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAASrOV4AAQAA5gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5
cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEACMMYpNQAAACTAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAxAQAAX3Jl
bHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEgAAAAAAAAAAAAAAAAAuAgAAZHJz
L3BpY3R1cmV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADmzjTrEAAAA3wAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAA
nwIAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPcAAACQAwAAAAA=
">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png"
o:title=""/>
</v:shape><v:shape id="Picture_x0020_7764" o:spid="_x0000_s1099" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;top:2087;width:2725;height:3086;visibility:visible;
mso-wrap-style:square' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQAEqzleAAEAAOYBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRQU7DMBBF
90jcwfIWJU5ZIISSdEHKEipUDjCyJ4lFMrY8bmhvj9O0G0SRWNoz/78nu1wfxkFMGNg6quQqL6RA
0s5Y6ir5sXvJHqXgCGRgcISVPCLLdX17U+6OHlmkNHEl+xj9k1KsexyBc+eR0qR1YYSYjqFTHvQn
dKjui+JBaUcRKWZx7pB12WAL+yGKzSFdLyYBB5bieVmcWZUE7werISZTNZH5QcnOhDwlTzvcW893
SUOqXwnz5DrgnHtLTxOsQbGFEF9hTBrKBFbe6rgPmLbyv3tm0ZEz17ZWY94E3i7Ji9g1gHFfFHD6
b3uTYu84XdrV6ZfqbwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAAjDGKTUAAAAkwEAAAsAAABfcmVscy8u
cmVsc6SQwWrDMAyG74O+g9F9cdrDGKNOb4NeSwu7GltJzGLLSG7avv1M2WAZve2oX+j7xL/dXeOk
ZmQJlAysmxYUJkc+pMHA6fj+/ApKik3eTpTQwA0Fdt3qaXvAyZZ6JGPIoioliYGxlPymtbgRo5WG
Mqa66YmjLXXkQWfrPu2AetO2L5p/M6BbMNXeG+C934A63nI1/2HH4JiE+tI4ipr6PrhHVO3pkg44
V4rlAYsBz3IPGeemPgf6sXf9T28OrpwZP6phof7Oq/nHrhdVdl8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAZHJzL3BpY3R1cmV4bWwueG1ssrGvyM1RKEstKs7Mz7NVMtQzUFJI
zUvOT8nMS7dVCg1x07VQUiguScxLSczJz0u1VapMLVayt+PlAgAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAh
AHE029HGAAAA3QAAAA8AAABkcnMvZG93bnJldi54bWxEj19rwjAUxd+FfYdwhb2IphNXpTOKiIO9
jLGq7PXSXJva5qY0mVY//TIY7PFw/vw4y3VvG3GhzleOFTxNEhDEhdMVlwoO+9fxAoQPyBobx6Tg
Rh7Wq4fBEjPtrvxJlzyUIo6wz1CBCaHNpPSFIYt+4lri6J1cZzFE2ZVSd3iN47aR0yRJpcWKI8Fg
S1tDRZ1/2wj5eD8t7vXXefO8M3lV69vIH7dKPQ77zQuIQH34D/+137SC+Tydwe+b+ATk6gcAAP//
AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEABKs5XgABAADmAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRf
VHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAIwxik1AAAAJMBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADEBAABf
cmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAASAAAAAAAAAAAAAAAAAC4CAABk
cnMvcGljdHVyZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAcTTb0cYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAA
AACfAgAAZHJzL2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9wAAAJIDAAAAAA==
">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\BANG-I~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png"
o:title=""/>
</v:shape></v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251660266;"><span style="height: 2px; left: 0px; left: 216px; position: absolute; top: -20327px; width: 151px;"><img height="2" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" v:shapes="Group_x0020_106740 Shape_x0020_7755 Picture_x0020_106867 Picture_x0020_7764" width="151" /></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">N</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> x sks</span><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 0.0001pt 138.1pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IP</span></i><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in -0.75pt 8.4pt 180.7pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
<i>sks</i></span><sup><span style="font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span></sup><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 134.65pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Keterangan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin-bottom: 8.0pt; margin-left: 135.15pt; margin-right: 162.5pt; margin-top: 0in;">
IP : Indeks Prestasi ΣN : Jumlah mata pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 170.15pt; text-indent: -35.5pt;">
sks : Satuan kredit semester yang diambil untuk
setiap mata pelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Jumlah sks : jumlah sks dalam
satu semester <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 134.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l18 level3 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Peserta didik pada semester 2 dan seterusnya dapat
mengambil sejumlah mata pelajaran dengan
jumlah sks berdasarkan IP semester sebelumnya
dengan ketentuan sebagai berikut:
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l7 level6 lfo47; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
< 2.66 dapat mengambil maksimal 28 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l7 level6 lfo47; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
2.66 – 3.32 dapat mengambil maksimal 32 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l7 level6 lfo47; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
3.33 – 3.65 dapat mengambil maksimal 36 sks.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l7 level6 lfo47; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->(4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->IP
> 3.66 dapat mengambil maksimal 40 sks. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Selain itu, nilai kompetensi
sikap paling rendah B. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
c.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Kelulusan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Peserta didik dapat memanfaatkan
semester pendek hanya untuk mengulang
mata pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang sudah tuntas (mencapai ketuntasan
minimal yang ditetapkan oleh sekolah) tidak diperbolehkan untuk mengikuti
semester pendek. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan yang menyelenggarakan SKS dapat dilakukan pada setiap akhir
semester. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK setelah: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 170.65pt; mso-list: l18 level4 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menyelesaikan
seluruh program pembelajaran; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 170.65pt; mso-list: l18 level4 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->memperoleh
nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin-left: 170.65pt; mso-list: l18 level4 lfo42; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->lulus
ujian sekolah/madrasah; dan 4)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>lulus
Ujian Nasional. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
C.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pihak Yang Terlibat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Berdasarkan amanat tersebut, dalam rangka penerapan SKS
diatur hal-hal sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l67 level3 lfo48; text-indent: -22.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pusat Kurikulum dan Perbukuan membuat model-model
penyelenggaraan SKS bagi satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l67 level3 lfo48; text-indent: -22.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Direktorat teknis persekolahan membuat dan melaksanakan
program pembinaan penerapan SKS sesuai dengan karakteristik masing-masing
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l67 level3 lfo48; text-indent: -22.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota membuat
dan melaksanakan program koordinasi dan supervisi penerapan SKS di setiap
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
D.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Mekanisme Penyelenggaraan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Penyelenggaraan SKS di setiap
satuan pendidikan SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan, kelayakan, dan ketersediaan sumberdaya pendidikan
bagi keberlangsungan penyelenggaraan SKS secara optimal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Kepala satuan pendidikan
menginformasikan terlebih dahulu kepada seluruh komunitas sekolah (guru, tenaga
kependidikan, dan orang tua) sebelum dilaksanakannya penyelenggaraan SKS. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 0.25in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 0.25in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
VII.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>KONSEP DAN STRATEGI PENILAIAN HASIL
BELAJAR <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l6 level1 lfo49; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konsep
Penilaian Hasil Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l6 level2 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Definisi
Operasional <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pedoman ini, pengertian penilaian sama dengan asesmen.
Terdapat tiga kegiatan yang perlu didefinisikan, yakni pengukuran,
penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah
tersebut memiliki makna yang berbeda, walaupun memang saling berkaitan.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria
atau ukuran. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui
pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti
hasil pengukuran. Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan
hasil-hasil penilaian. a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Cakupan
Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi
inti (KI) dirumuskan sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l21 level6 lfo50; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KI-1:
kompetensi inti sikap spiritual. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l21 level6 lfo50; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KI-2:
kompetensi inti sikap sosial. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l21 level6 lfo50; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KI-3:
kompetensi inti pengetahuan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l21 level6 lfo50; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KI-4:
kompetensi inti keterampilan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; text-indent: -21.25pt;">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Untuk
setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD untuk setiap aspek KI. Jadi,
untuk suatu materi pokok tertentu, muncul 4 KD sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l41 level6 lfo51; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KD
pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersifat
generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l41 level6 lfo51; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KD
pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif
generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda
dengan KD lain pada KI-2). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l41 level6 lfo51; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KD
pada KI-3: aspek pengetahuan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l41 level6 lfo51; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->KD
pada KI-4: aspek keterampilan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 113.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l6 level2 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Metode
dan instrumen penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berbagai metode dan instrumen baik formal maupun nonformal
digunakan dalam penilaian untuk mengumpulkan informasi. Informasi yang
dikumpulkan menyangkut semua perubahan yang terjadi baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian
hasil/produk). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Penilaian
informal bisa berupa komentar-komentar guru yang diberikan/diucapkan selama
proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab pertanyaan guru, saat
seorang peserta didik atau beberapa peserta didik mengajukan pertanyaan kepada
guru atau temannya, atau saat seorang peserta didik memberikan komentar
terhadap jawaban guru atau peserta didik lain, guru telah melakukan penilaian
informal terhadap performansi peserta didik tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penilaian proses formal, sebaliknya, merupakan suatu teknik
pengumpulan informasi yang dirancang untuk mengidentifikasi dan merekam
pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Berbeda dengan penilaian proses
informal, penilaian proses formal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan
secara sistematis dengan tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan
peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 70.9pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l6 level1 lfo49; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komponen
Penilaian Hasil Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l6 level2 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Prinsip,
Pendekatan, dan Karakteristik Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Prinsip Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Penilaian hasil belajar peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sahih,
berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Objektif,
berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Adil,
berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Terpadu,
berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Terbuka,
berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->6)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menyeluruh
dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->7)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sistematis,
berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->8)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Beracuan
kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->9)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Akuntabel,
berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l69 level6 lfo52; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->10)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Edukatif, berarti
penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan peserta
didik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pendekatan Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Penilaian menggunakan pendekatan
sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l6 level3 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Acuan
Patokan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 113.9pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Semua kompetensi perlu dinilai
dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar.
Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l6 level3 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Ketuntasan
Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
Ketuntasan belajar ditentukan
sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 6.3pt 113.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 113.45pt; mso-padding-alt: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 441px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.6pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #C6D9F1; border: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.85pt; text-indent: 0in;">
Predikat <o:p></o:p></div>
</td>
<td colspan="3" style="background: #C6D9F1; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 258.75pt;" width="345"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Nilai Kompetensi <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.45pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Pengetahuan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.1pt; text-indent: 0in;">
Keterampilan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #C6D9F1; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Sikap <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
A <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 26.7pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="bottom" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
SB <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 7.95pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.55pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
A- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" valign="top" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="top" width="106"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
B+ <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
B <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
B <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
B- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.66 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
C+ <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
C <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
C <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
C- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.66 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.66 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
D+ <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1.33 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 79.4pt;" valign="top" width="106"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
K <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 12; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 71.6pt;" width="95"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 19.9pt; text-indent: 0in;">
D <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 87.75pt;" width="117"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.7pt 0in 5.4pt; width: 91.6pt;" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 113.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l9 level2 lfo53; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Untuk
KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai <
2.66 dari hasil tes formatif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l9 level2 lfo53; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Untuk
KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l9 level2 lfo53; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Untuk
KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni
jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B)
menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
Implikasi dari ketuntasan
belajar tersebut adalah sebagai berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l88 level5 lfo54; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Untuk
KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 134.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l88 level5 lfo54; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh
nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l88 level5 lfo54; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Untuk
KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l88 level5 lfo54; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Untuk
KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil
sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh
guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l6 level2 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Karakteristik
Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l85 level4 lfo55; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Belajar
Tuntas <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Untuk kompetensi pada kategori
pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar
tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan
yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk
materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l85 level4 lfo55; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Otentik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Memandang penilaian dan
pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia
nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian
otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi
lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l85 level4 lfo55; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Berkesinambungan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Tujuannya adalah untuk
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta
didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan
(ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan
kenaikan kelas). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l85 level4 lfo55; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Berdasarkan
acuan kriteria <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Kemampuan peserta didik tidak
dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang
ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
masing-masing. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l85 level4 lfo55; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Teknik penilaian yang dipilih
dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek,
pengamatan, dan penilaian diri. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 92.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l6 level1 lfo49; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->C.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Strategi
Penilaian Hasi Belajar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Strategi penilaian hasil belajar
dengan menggunakan Metode dan Teknik Penilaian sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l6 level2 lfo49; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Metode Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes.
Metode tes dipilih bila respons yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau
salah (KD-KD pada KI-3 dan KI-4). Bila respons yang dikumpulkan tidak dapat
dikategorikan benar atau salah digunakan metode nontes (KD-KD pada KI-1 dan
KI-2). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l57 level2 lfo56; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tes
tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia, misalnya soal
bentuk pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta
peserta menuliskan sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk esai, baik esai
isian singkat maupun esai bebas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l57 level2 lfo56; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tes
kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang meminta
peserta untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur
secara ketat, misalnya peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah
ditentukan, atau mengoperasikan suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang
menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak
dibatasi, misalnya peserta diminta merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta
membuat rancangan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji hipotesis
tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Metode nontes digunakan untuk
menilai sikap, minat, atau motivasi.
Metode nontes umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1
dan KI-2). Metode nontes lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner,
penilaian diri, penilaian rekan sejawat, dan lain-lain.Hasil penilaian ini
tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar atau salah, namun untuk
mendapatkan deskripsi tentang profil sikap peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Teknik dan Instrumen Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik
dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil
belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara
penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi.
Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar,
baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang
dapat digunakan, yaitu : a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Unjuk Kerja <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Penilaian unjuk kerja merupakan
penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di
laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.
Penilaian unjuk kerja perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l82 level1 lfo57; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Langkah-langkah
kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari
suatu kompetensi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 113.4pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l82 level1 lfo57; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l82 level1 lfo57; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kemampuan-kemampuan
khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l82 level1 lfo57; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Upayakan
kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l82 level1 lfo57; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kemampuan
yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Penilaian unjuk kerja dapat
menggunakan daftar cek dan skala penilaian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l22 level1 lfo58; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Daftar
Cek <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
Daftar cek dipilih jika unjuk
kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja peserta didik
representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, ya atau
tidak. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l22 level1 lfo58; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Skala
Penilaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
Ada kalanya kinerja peserta
didik cukup kompleks, sehingga sulit atau merasa tidak adil kalau hanya
diklasifikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak, memenuhi atau tidak
memenuhi. Oleh karena itu dapat dipilih skala penilaian lebih dari dua
kategori, misalnya 1, 2, dan 3. Namun setiap kategori harus dirumuskan
deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat
skor 1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut
rubrik. Di lapangan sering dirumuskan rubrik universal, misalnya 1 = kurang, 2
= cukup, 3 = baik. Deskriptor semacam ini belum akurat, karena kriteria kurang
bagi seorang penilai belum tentu sama dengan penilai lain, karena itu deskriptor
dalam rubrik harus jelas dan terukur. Berikut contoh penilaian unjuk kerja
dengan skala penilaian beserta rubriknya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Kinerja Melakukan Praktikum <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 92.2pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 501px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.6pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.5pt;" valign="bottom" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-indent: 0in;">
No <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 212.65pt;" valign="bottom" width="284"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Aspek yang dinilai <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: none; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="top" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td colspan="2" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.6pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 84.9pt;" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Penilaian <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 7.95pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="top" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="top" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.4pt;" valign="top" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.5pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="background: #D9D9D9; border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.5pt;" valign="top" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 212.65pt;" valign="top" width="284"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="top" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="top" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.4pt;" valign="top" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.5pt;" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 212.65pt;" width="284"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Merangkai alat <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.4pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.5pt;" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 212.65pt;" width="284"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Pengamatan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.4pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.5pt;" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 212.65pt;" width="284"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Data yang diperoleh <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.4pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 35.5pt;" width="47"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 212.65pt;" width="284"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kesimpulan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.4pt; width: 42.4pt;" width="57"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 113.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
Rubrik: <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 92.2pt; mso-padding-alt: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 510px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.45pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 84.95pt;" width="113"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 2.9pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Aspek
yang dinilai <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: none; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: none; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" width="142"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 31.25pt; text-indent: 0in;">
Penilaian <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" valign="top" width="141"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.6pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" width="113"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" width="142"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.6pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" width="141"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 54.8pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 84.95pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Merangkai <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
alat <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.05pt; text-indent: 0in;">
Rangkaian alat tidak benar <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" width="142"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.05pt; text-indent: 0in;">
Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi
atau <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" width="141"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.05pt; text-indent: 0in;">
Rangkaian alat benar, rapi, dan
memperhatikan <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 62.9pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 62.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 84.95pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 62.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 62.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" valign="top" width="142"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
tidak memperhatikan
keselamatan kerja <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 62.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" valign="top" width="141"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
keselamatan kerja <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 68.75pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 68.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 84.95pt;" valign="top" width="113"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Pengamatan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.15pt 0.0001pt 0in; text-indent: 0in;">
Pengamatan tidak cermat <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" width="142"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 2.05pt; text-indent: 0in;">
Pengamatan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 2.2pt; text-indent: 0in;">
cermat, tetapi mengandung <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
interpretasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" width="141"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Pengamatan cermat dan bebas
interpretasi <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 82.9pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 82.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 84.95pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Data yang diperoleh <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 82.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Data tidak lengkap <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 82.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" width="142"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Data lengkap, tetapi tidak
terorganisir, atau ada yang salah tulis <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 82.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" valign="top" width="141"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Data lengkap, terorganisir,
dan ditulis dengan benar <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 83.05pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 83.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 84.95pt;" valign="top" width="113"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Kesimpulan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 83.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 85.1pt;" valign="top" width="113"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tidak benar atau tidak
sesuai tujuan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 83.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.6pt;" width="142"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Sebagian kesimpulan ada
yang salah atau tidak sesuai tujuan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 83.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 2.9pt 3.0pt 0in 5.35pt; width: 106.1pt;" valign="top" width="141"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Semua benar atau sesuai
tujuan <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
1)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Sikap <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
Sikap bermula dari perasaan
(suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam
merespons sesuatu/objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan
konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang
atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan
atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah
kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
Secara umum, objek sikap yang
perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l30 level1 lfo59; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sikap
terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
matapelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih
mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l30 level1 lfo59; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sikap
terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan
cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik
yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l30 level1 lfo59; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sikap
terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup
suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang
digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.1pt; margin-left: 134.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l30 level1 lfo59; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya, masalah lingkungan hidup
(materi Biologi atau <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Geografi). Peserta didik perlu
memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap
kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan
hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l30 level1 lfo59; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Teknik
Penilaian Sikap <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian sikap dapat dilakukan
dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi
perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Teknik-teknik tersebut secara
ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
i.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Observasi perilaku <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; text-indent: 21.35pt;">
Perilaku
seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Guru
dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi dapat
dijadikan sebagai umpan balik dalam
pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan
peserta didik selama di sekolah. ii.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pertanyaan langsung <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Guru juga dapat menanyakan
secara langsung tentang sikap peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal.
Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru
diberlakukan di sekolah mengenai “Peningkatan Ketertiban”. Berdasarkan jawaban
dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta
didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah,
guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta
didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
iii.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Laporan pribadi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 156.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Teknik ini meminta peserta didik
membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta
menulis pandangannya tentang “Kerusuhan Antaretnis” yang terjadi akhir-akhir
ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat peserta didik dapat dibaca dan
dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
<o:p></o:p></div>
</div>
<span style="font-family: 'Bookman Old Style', serif; font-size: 12pt; line-height: 102%;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 2.2pt; margin-left: .9in; margin-right: 219.25pt; margin-top: 0in; text-align: right;">
-61- <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 9.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br />
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Contoh Format Lembar Pengamatan
Sikap Peserta Didik <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 21.65pt; mso-padding-alt: 0in .25pt 0in .25pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 569px;">
<tbody>
<tr style="height: 167.05pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117917"
o:spid="_x0000_s1092" style='width:11.35pt;height:23.3pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="144363,295656" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAeD3K2jkDAABoDwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsV91O2zAUvp+0d7B8X5K0SUoqUgRs
oEkIEB0PYByniXDsyHZLy9Pv2HGg/FXbGNIu2kjpic/x5/PnT/bB4arhaMmUrqXIcbQXYsQElUUt
5jm++Xk62MdIGyIKwqVgOV4zjQ+nX78ckMlckbaqKQIEoSckx5Ux7SQINK1YQ/SebJkAXSlVQwx8
qnlQKHIPyA0PhmGYBg2pBZ4+QX0jhqCFqv8Cikt6x4oTIpZEAySnk80R7yOnH0cmE7E8U+2svVLW
c3qxvFKoLnIMmROkgRThwCu8GXwGL2bNnwBWpWqsvSxLtHIoa/t2GGxlEIXBKI6jOMGIgmqYJcNx
4teoLt+YRavvW+eBM92iIGw44kTryTvxRdE4i8Z9kGdKLlrkx/6ngEfp6DFRaZLaRL0TsG67aF+X
MostSFfNa0ah/eecITfah2onddBi2QNo3xM2u0hJk+NBMsrszzW5r/BglIxjyCPUMh1noS9lX+ph
OorB3pU6ymCXjJ5FQCat0uaMyQZZIccK3HPoZHmuTedRb2LD48IFKU9rzjutHYGM9M6a1czlwayO
ZbG2xrfwDz1dSfVwCcxQcnmfY+kljPgPoV2fml5QvXDbC8rwE8mtVbf60cLIsvbudfjOOW1mZs2Z
S6rzAjKIGqLO3QIgXDuhFgUTECxsMcLnwFPc4XIxa6nF0S29ogYtCSwZRUkYuv0DQW5aHLOytzW6
s+3NYP6T9qg0W+ycFpB9qZU1VeA0hx7JMRODmxkQ5gP4AbVzXmrJ68Km36Gq+e0JV355cPTR1Wdm
rCyhrl1BIQpiaoHMumUloUAwx1LeNUSgS14glz+MWiKkBlU4DJMwDWN422cITwza2tDqlDQ1h6aL
gNFpRZRmLqMu94x8KjzVnwgPxYAC2OSa6YVEtrehgHbUvaGt7Mhjdy80m7V2U3e7oWt/sOjYYCsn
QCbf4ITYc/GF44EO9U85IQVOiBwlDEbhfvaCE9J4Px3uKMFu/x0l2L7dUcJ2QrObv6eEvc9kBDiT
vcEI/ensHzHCOEvhONLxtD/Y7Rhhd0iY7A4Jv3/E2WSEDxECAPmLUvDijunOGf5ObC+ym9/TXwAA
AP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUx
LnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6CSEmRI6WldhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00QG89
FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid/WY4nJn9huReufogpt4R5oKwpONXL1V8DycT
FpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVtTShJxwzxYBThGHtgKBFbqONHUqZbGxtiAmIk
LrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42WJTKUJ/Cv0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2SCdbY
4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/f2P7ygbaypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0mD8fl
oI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mzubu522vmWAOUXTps99q9etXCG/brKz7vNNXP
wmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZvreDblZ1eo23hNSiiJDlcQVearXq3mG0JmTK6
54RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAFpEiSxJPzFE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktRwgSI
K7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S2fE/Aau+AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTRo5OH
v2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/fv7899++cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/fnzs
gO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE1NhJQoESpEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfwLgeK
cQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlhHs2S0D04n5m42wgducbuosTKb3+WArcSl8lu
hC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp3SPeLiLOkIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8rNgd3
vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz4PtIRi4nh3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfOTQ7z
NZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVhhySJTOzH4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK1qb7
LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKaaoD4LT6PSXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM6qIS
+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g76n7PXX77zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOlul64
x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3gUr3JMICFCznSOh5n8lMio2GEUljfV31lJBS5
6VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5pVnKYashM3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03ccIY
zHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6RqxQtwrcwKLJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1
kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6QacsJo9xsJ3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTXm4uU
Wu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zxW/UmlMwEpR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBgNpE8
e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANNNIdo36o1IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4Is20
GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsISqzZrqoABkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01ppx2
zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQIyR5IxyHqsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc
9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUvU+5mwXVL64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl
8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQnqvzg95y1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rHh88D
cD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSeZ5ISUy8k9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/TZ+Lw
HUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAA
AGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu
0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPsN7NN+7IzeWJMk3ccaloBQae8npzhcOsvuyOQ
lKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4nxpIa0cpEfUBXNoOPVuYio2FBqrs0yPZVdWDx
kwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTLpRcWoIwGMwdKV2edNS1dgYmGff0m3gAAAP//
AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRf
VHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/xwQAAADIBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADYBAABf
cmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQB4PcraOQMAAGgPAAAfAAAAAAAAAAAAAAAAACACAABj
bGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoA
ABoAAAAAAAAAAAAAAAAAlgUAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgA
AAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAAIgwAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVs
cy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAFAGcBAAAlDQAAAAA=
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9463" o:spid="_x0000_s1093" style='position:absolute;
left:-35747;top:67905;width:263499;height:192003;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAJsuxq8YA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2sCMRTE74LfITyhN83aitbVKFKQ7aWC2haPz83b
P7h5WTdRt9/eFASPw8z8hpkvW1OJKzWutKxgOIhAEKdWl5wr+N6v++8gnEfWWFkmBX/kYLnoduYY
a3vjLV13PhcBwi5GBYX3dSylSwsy6Aa2Jg5eZhuDPsgml7rBW4CbSr5G0VgaLDksFFjTR0HpaXcx
Cn6G+8tv4jZHPmTnyejLJ5ssT5R66bWrGQhPrX+GH+1PrWA6Gr/B/5vwBOTiDgAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAJsuxq8YAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
No <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9464" o:spid="_x0000_s1094" style='position:absolute;
left:63571;top:-30895;width:64862;height:192003;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAqSIp38YA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE70K/w/IEb7pRgq3RVYpQ4qVCtYrHZ/bl
D2bfptlV02/fLQgeh5n5DbNYdaYWN2pdZVnBeBSBIM6srrhQ8L3/GL6BcB5ZY22ZFPySg9XypbfA
RNs7f9Ft5wsRIOwSVFB63yRSuqwkg25kG+Lg5bY16INsC6lbvAe4qeUkiqbSYMVhocSG1iVll93V
KDiM99dj6rZnPuU/r/GnT7d5kSo16HfvcxCeOv8MP9obrWAWT2P4fxOegFz+AQAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAqSIp38YAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
. <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9465" o:spid="_x0000_s1095" style='position:absolute;
left:63571;top:-79663;width:64862;height:192003;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAxm6MRMYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2sCMRTE74V+h/AK3mrWorauRpGCrBcFtS0en5u3
f3Dzsm6irt/eCEKPw8z8hpnMWlOJCzWutKyg141AEKdWl5wr+Nkt3r9AOI+ssbJMCm7kYDZ9fZlg
rO2VN3TZ+lwECLsYFRTe17GULi3IoOvamjh4mW0M+iCbXOoGrwFuKvkRRUNpsOSwUGBN3wWlx+3Z
KPjt7c5/iVsfeJ+dPvsrn6yzPFGq89bOxyA8tf4//GwvtYJRfziAx5vwBOT0DgAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAxm6MRMYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117917 Rectangle_x0020_9463 Rectangle_x0020_9464 Rectangle_x0020_9465" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1042" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:23.3pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" valign="top" width="93"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117924"
o:spid="_x0000_s1080" style='width:69.5pt;height:166.7pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="8827,21170" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAvDCzQBUFAACVLgAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsWm1P2zoU/n6l/Yco37cmaZOm1co0
2AVdaRqIbj/AJE4T4TiRY7qyX38f23FbSmFABeKDVal17ePjc/zy5Pjk+fxlVTNvSUVXNXzmh58C
36M8a/KKL2b+r5+nH1Pf6yThOWENpzP/lnb+l6MP/3wm04UgbVllHjTwbkpmfillOx0MuqykNek+
NS3laCsaUROJv2IxyAX5Dc01G0RBkAxqUnH/aKPqG5HEuxHVC1SxJrum+QnhS9JBJcum2zW9jSw7
XDOZ8uWZaOfthVCWZz+WF8Kr8pmPmeOkxhT5g76hF8PfwU6vxUbBqhC1km+KwltpLbfqW+ugK+ll
qEzTKImhP0NTFIbjYNILZOX5nm5Z+e/jHWGOGRaFLVN0UdnygIcYeRKNrJtnorlpvb7uXbk8Ho/v
zdUDLnet8ff+ck5GycS6ekkzHIEFo56utc6qTnZxrYKu3xc7yzqcDMNJ5HtYwDAM4lF8d4HjZDhK
MbNqgSEXBEPVvraZTFvRyTPa1J4qzHwBg/TBIcvvnTSiVkQ5xLh2qzmtGDOtqgb6rHlyNdeey9Vx
k98q4Sv8YieXjfhzDjwoWPN75jd9yffYf7zTu1PagrCFK1sQkp00TEmZ0b/eyKaoevOMfm1cJ+fy
llEYBsf0FwauifiuB0DhUhcqnlMOZ7HxCVsAnZjWy/i8zVSvrs0uMuktCYYMwzgI9KGAk9sSx7Sw
srIzslYM/TetXwv5iJxuheZ+cfXJFzCaYVfMfMo//poDJv/ADqydtrJrWJWr6ddaxeLqhIl+eBi6
NvWOGC0KrKtZUHhBZMU9edvSgmSAleOmua4J985Z7un5872W8KZDUxAFcZAEI3yrT4QPNlNbyaw8
JXXF1K4CjmclER3VM6rnnpJXVZ91r6gei4EFUJMrj+bVNWnV7sYSqnr9jY2latb7+6aj81YdZHMe
zAGAhEGAx3BgvEb2bRxArZ5EPACegQNpmKQJ1uYBHEhGaRI6GFBH3sGA2qkOBh4HMXXcLQx4rwgB
eHSb4O4OBEQHQsAwSWLEKgaM+5DNQYCLBKYuEnh6HPNWELC++NyBgNGBEJBEYZDu3AYcBDgIcBDw
jKvMW0FAsjcKSA6EgHQ8RhbFRQE6DHL5gE3awEUB7y8KQBplz0UgPRACwnAYJpELA1xOUGWktlOH
DgPeHQake/OBqH1BPjCJ42H/WmCI1N9Q5/3J1L74cTcBdxNwN4H3dxNI9+YDUXsYBCSjKExcFOCi
ABcFvPy95hslA9Tr+vs3AdQeBgHpJEnGO1FAPI4TMAYcO8C9FnTsgCdxG7Yx4Aepyeu9GUTufh8M
9A/x55EDRpMUNCBDDtiHA+424G4D7jbw7m4DIO9ZDJiXpAVJUNW8IAzA4w28oD6PYFMA4H4+ymcE
BfXGcAMVW8TyAcHrzC2RjJS2lK24LQowoTzN1fMMxU5oot3VevyWSNVPKVVFD2xAa0q5YaGq5hos
wZ+NFpQ7FFbg8KaV8W0pqwweb1Fa0cGIoaCGNVQuawoqt51lXFmVBBO8l8lIO/MLcOY0+w7UVJ5j
BbQ6/fM34qNeLnaPmUh5fkEEudzh+hnVT6KYIZ+nyI5qehi/pAW4wmD0hoYk+CAvUIuqPgUohOte
PbVwTy8lSlhbkh2KoxHVM9BrUpImqbirNuv1mp0AXiP2o90PmMh1J21Ww+W6PwczXO13CPW+qpKZ
nZ5TPNghZGvhnkCuWN/b/4/+BwAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAGNs
aXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zGToJISZEjpaV2
GXOXC5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA2J39Zjicmf2G
5F65+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35wBW1NKEnHDPFg
FOEYe2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk/jZYlMpQn8K/
RAolmFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev6D9/Y/vKBtrK
lahco2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaLabO5u7nba+ZY
A5RdOmz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQhm+t4NuVnV6j
beE1KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wAAAWkSJLEk/MU
T9EEarKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMTTlLZ8T8Bq74B
ef3ip9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y+D9+/vz3375y
A2GmixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYoQsTU2ElCgRKk
RnHY78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdjGWEezZLQPTif
mbjbCB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplgU+ndI94uIs6Q
jMjYqqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMUUzPg+0hGLieH
cz4xcX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4dWGHJIlM7Mfi
EEoUebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMpwppqgPgtPo9J
ciq5L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZbWDvqfs9dfvv
PHWve5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4ujeBSvckwgIUL
OdI6HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASSC3mlWcphqyEz
dKu92IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJfpGrFC3CtzAos
nTxYcHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zUzpBpywmj3Gwn
dGR0DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl33PFb9SaUzASl
HX8K2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9MA000h2jfqjUg
hAvr3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x2whKrNmuqgAG
RMDpTzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zOEFAjJHkjHIeq
wZpBtbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZdS9T7mbBdUvr
hLJLQMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4RzOBCeq/OD3nLV
gmharCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeFBJ5nkhJTLyT1
AtMoJI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMAUEsDBBQABgAI
AAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnht
bC5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIws+w3s037sjN5
YkyTdxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhzDifGkhrRykR9
QFc2g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlHBMulFxagjAYz
B0pXZ501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAAMgEA
AAsAAAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALwws0AVBQAAlS4A
AB8AAAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwECLQAU
AAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAAByBwAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3Ro
ZW1lMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAAD+DQAAY2xp
cGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAFAAUAZwEAAAEP
AAAAAA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9469" o:spid="_x0000_s1081" style='position:absolute;
left:3931;top:1105;width:5635;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAeQ3DYsUA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT4vCMBTE7wt+h/AEb2uqiNhqFPEPetxVQb09mmdb
bF5KE213P/1mQfA4zMxvmNmiNaV4Uu0KywoG/QgEcWp1wZmC03H7OQHhPLLG0jIp+CEHi3nnY4aJ
tg1/0/PgMxEg7BJUkHtfJVK6NCeDrm8r4uDdbG3QB1lnUtfYBLgp5TCKxtJgwWEhx4pWOaX3w8Mo
2E2q5WVvf5us3Fx3569zvD7GXqlet11OQXhq/Tv8au+1gng0juH/TXgCcv4HAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQB5DcNixQAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Sikap<o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9470" o:spid="_x0000_s1082" style='position:absolute;
left:8168;top:1105;width:649;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAbe78IsIA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPTYvCMBC9C/6HMMLeNFVktdUooi56dFVQb0MztsVm
Upqs7e6vNwdhj4/3PV+2phRPql1hWcFwEIEgTq0uOFNwPn31pyCcR9ZYWiYFv+Rgueh25pho2/A3
PY8+EyGEXYIKcu+rREqX5mTQDWxFHLi7rQ36AOtM6hqbEG5KOYqiT2mw4NCQY0XrnNLH8cco2E2r
1XVv/5qs3N52l8Ml3pxir9RHr13NQHhq/b/47d5rBfF4EvaHN+EJyMULAAD//wMAUEsBAi0AFAAG
AAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBleG1s
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQBt7vwiwgAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMvZG93
bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAhwMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9472" o:spid="_x0000_s1083" style='position:absolute;
left:8168;top:3665;width:649;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA8nDHzsYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPQWvCQBSE74L/YXkFb7qpSDUxq4it6LFqIfX2yL4m
odm3IbuatL++WxA8DjPzDZOue1OLG7WusqzgeRKBIM6trrhQ8HHejRcgnEfWWFsmBT/kYL0aDlJM
tO34SLeTL0SAsEtQQel9k0jp8pIMuoltiIP3ZVuDPsi2kLrFLsBNLadR9CINVhwWSmxoW1L+fboa
BftFs/k82N+uqN8u++w9i1/PsVdq9NRvliA89f4RvrcPWkE8m0/h/014AnL1BwAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA8nDHzsYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9474" o:spid="_x0000_s1084" style='position:absolute;
left:8168;top:6210;width:649;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAEtX6IccA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74V+h+UJvdWNRayJWUXaih79U0i9PbKv
SWj2bciuJvrpXaHgcZiZ3zDpoje1OFPrKssKRsMIBHFudcWFgu/D6nUKwnlkjbVlUnAhB4v581OK
ibYd7+i894UIEHYJKii9bxIpXV6SQTe0DXHwfm1r0AfZFlK32AW4qeVbFE2kwYrDQokNfZSU/+1P
RsF62ix/NvbaFfXXcZ1ts/jzEHulXgb9cgbCU+8f4f/2RiuIx+9juL8JT0DObwAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhABLV+iHHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9476" o:spid="_x0000_s1085" style='position:absolute;
left:8168;top:8771;width:649;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAjUvBzccA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPQWvCQBSE74X+h+UVvNVNpcQkuorUih6tFlJvj+xr
Epp9G7Krif31XUHocZiZb5j5cjCNuFDnassKXsYRCOLC6ppLBZ/HzXMCwnlkjY1lUnAlB8vF48Mc
M217/qDLwZciQNhlqKDyvs2kdEVFBt3YtsTB+7adQR9kV0rdYR/gppGTKIqlwZrDQoUtvVVU/BzO
RsE2aVdfO/vbl837aZvv83R9TL1So6dhNQPhafD/4Xt7pxWkr9MYbm/CE5CLPwAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAI1Lwc3HAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9478" o:spid="_x0000_s1086" style='position:absolute;
left:8168;top:11316;width:649;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAk5jwJMIA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPTYvCMBC9C/6HMMLeNFVktdUooi56dFVQb0MztsVm
Upqs7e6vNwdhj4/3PV+2phRPql1hWcFwEIEgTq0uOFNwPn31pyCcR9ZYWiYFv+Rgueh25pho2/A3
PY8+EyGEXYIKcu+rREqX5mTQDWxFHLi7rQ36AOtM6hqbEG5KOYqiT2mw4NCQY0XrnNLH8cco2E2r
1XVv/5qs3N52l8Ml3pxir9RHr13NQHhq/b/47d5rBfF4EuaGN+EJyMULAAD//wMAUEsBAi0AFAAG
AAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBleG1s
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCTmPAkwgAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMvZG93
bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAhwMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9480" o:spid="_x0000_s1087" style='position:absolute;
left:655;top:13861;width:648;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAWDuMBcIA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy4rCMBTdC/5DuMLsNHWQoa1GEUfR5fgAdXdprm2x
uSlNtJ35+slCcHk479miM5V4UuNKywrGowgEcWZ1ybmC03EzjEE4j6yxskwKfsnBYt7vzTDVtuU9
PQ8+FyGEXYoKCu/rVEqXFWTQjWxNHLibbQz6AJtc6gbbEG4q+RlFX9JgyaGhwJpWBWX3w8Mo2Mb1
8rKzf21era/b8885+T4mXqmPQbecgvDU+bf45d5pBckkDvvDm/AE5PwfAAD//wMAUEsBAi0AFAAG
AAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBleG1s
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQBYO4wFwgAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMvZG93
bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAhwMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9482" o:spid="_x0000_s1088" style='position:absolute;
left:655;top:16421;width:648;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAx6W36cYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74LfYXlCb7pRpCSpq4h/0KNVwfb2yL4m
wezbkF1N2k/vFgSPw8z8hpktOlOJOzWutKxgPIpAEGdWl5wrOJ+2wxiE88gaK8uk4JccLOb93gxT
bVv+pPvR5yJA2KWooPC+TqV0WUEG3cjWxMH7sY1BH2STS91gG+CmkpMoepcGSw4LBda0Kii7Hm9G
wS6ul197+9fm1eZ7dzlckvUp8Uq9DbrlBwhPnX+Fn+29VpBM4wn8vwlPQM4fAAAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAx6W36cYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9484" o:spid="_x0000_s1089" style='position:absolute;
left:655;top:18966;width:5756;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAJwCKBsUA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPQWvCQBSE70L/w/IK3nRTkZJEV5FW0aNVQb09ss8k
NPs2ZFcT++vdguBxmJlvmOm8M5W4UeNKywo+hhEI4szqknMFh/1qEINwHlljZZkU3MnBfPbWm2Kq
bcs/dNv5XAQIuxQVFN7XqZQuK8igG9qaOHgX2xj0QTa51A22AW4qOYqiT2mw5LBQYE1fBWW/u6tR
sI7rxWlj/9q8Wp7Xx+0x+d4nXqn+e7eYgPDU+Vf42d5oBck4HsP/m/AE5OwBAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAnAIoGxQAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Nama<o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9485" o:spid="_x0000_s1090" style='position:absolute;
left:4983;top:18966;width:649;height:1920;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEASEwvncYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE70K/w/IK3nTTopKkriJV0aN/Cra3R/Y1
Cc2+DdnVRD+9Kwg9DjPzG2Y670wlLtS40rKCt2EEgjizuuRcwddxPYhBOI+ssbJMCq7kYD576U0x
1bblPV0OPhcBwi5FBYX3dSqlywoy6Ia2Jg7er20M+iCbXOoG2wA3lXyPook0WHJYKLCmz4Kyv8PZ
KNjE9eJ7a29tXq1+NqfdKVkeE69U/7VbfIDw1Pn/8LO91QqSUTyGx5vwBOTsDgAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEASEwvncYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:shape id="Shape_x0020_9563" o:spid="_x0000_s1091" style='position:absolute;
width:8827;height:21170;visibility:visible;mso-wrap-style:square;
v-text-anchor:top' coordsize="882777,2117090" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEARwIYHMUA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPX2vCMBTF34V9h3AHvmmqQ9FqFJmzDIaMqS++XZtr
W9bclCRq9+2NMPDxcP78OPNla2pxJecrywoG/QQEcW51xYWCw37Tm4DwAVljbZkU/JGH5eKlM8dU
2xv/0HUXChFH2KeooAyhSaX0eUkGfd82xNE7W2cwROkKqR3e4rip5TBJxtJgxZFQYkPvJeW/u4uJ
XMwGR3vanj8mWeW+j6t1/pXtleq+tqsZiEBteIb/259awXQ0foPHm/gE5OIOAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQBHAhgcxQAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" path="m,l882777,2117090e" filled="f" strokeweight=".48pt">
<v:path arrowok="t" textboxrect="0,0,882777,2117090"/>
</v:shape><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif" v:shapes="Group_x0020_117924 Rectangle_x0020_9469 Rectangle_x0020_9470 Rectangle_x0020_9472 Rectangle_x0020_9474 Rectangle_x0020_9476 Rectangle_x0020_9478 Rectangle_x0020_9480 Rectangle_x0020_9482 Rectangle_x0020_9484 Rectangle_x0020_9485 Shape_x0020_9563" width="103" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1041" type="#_x0000_t75" style='width:69.5pt;height:166.7pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117931"
o:spid="_x0000_s1077" style='width:11.35pt;height:79.7pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,10119" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAaTuJjBkDAABmCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVltP2zAUfp+0/2D5veTem0gRsIGm
oYHo+AGu4zQRjh3Zbmn59Tt2HFrY6AMIaQ+0Unric/z5XL/6+GTTcLRmStdS5Dg6CjFigsqiFssc
3/2+GIwx0oaIgnApWI63TOOT2dcvx2S6VKStaooAQegpyXFlTDsNAk0r1hB9JFsmQFdK1RADr2oZ
FIo8AHLDgzgMh0FDaoFnO6hvxBC0UvUboLik96w4J2JNNEByOt1f8T5y+n5kMhXrS9XO2xtlPae/
1jcK1UWOIXOCNJAiHHiFN4PX4MWu5Q5gU6rG2suyRBuHsrVPh8E2BlFYjNI0SjOMKKiiMIqyLPOH
VNf/2Ear74c3gjvdsSDsueJE68srEUbRaJJEfZiXSq5a5Nf+q5CTYbLL1SQZ2Vy9ErJuu3j/Luck
HY/6UG8ZhRFYcobcah+s3dRBi3UPoH1f2PwiJU2OB1kysR/X6L7KgyxNszDFCAoaj7I0Hr8oeDyG
OoPeVXwCw5I8C4JMW6XNJZMNskKOFXjoDiDrK206p3oTGyEXLk55UXPeae0KJKX312zmLhVmcyaL
rTVewC+0diXV4zUQRMnlQ46llzDiP4R27Wp6QfXCoheU4eeSW6vu9NOVkWXt3evwnXPazM2WM5dX
5wUkETVEXbkDQLh1Qi0KJiBYmDTCl0BX3OFyMW+pxdEtvaEGrQkcCUMShm6MIMh9izNW9rZGd7a9
GezfaU9Lc8DOaQHZV1tZUwVOc2iTHDMxuJsDbz6CH1A756WWvC5s+h2qWi7OufLHg6NPrj4zY2UJ
de0KClEQUwtkti0rCQWeOZPyviECXfMCufxh1BIhNajCOMzCYZjC035j+EIztbWh1QVpam55BIid
VkRp5jLqcs/Ih8JT/YHwUAwogE2umf1khqnF6p5AdmyTQyWt2j2hv+zKU5uvNJu3dsC7sejmACw6
ZjjID5DBjvGf8YMfZfhjeDs/DJNsBEQLZRqMJkOgs648ntWH6XgYf3KD5YFPbrB9+8kNh5nNDn/P
De8iBADyl6TgxQ3TsYq/Edtr7P777A8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAa
AAAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3RoZW1lMS54bWzsWUtvGzcQvhfof1jsvbHeio3Iga1H3MZOgkhJ
kSOlpXYZc5cLkrKjW5EcCxQomhY9NEBvPRRtAyRAL+mvcZuiTYH8hQ65D5ESVTtGChhBLMDYnf1m
OJyZ/YbkXrn6IKbeEeaCsKTjVy9VfA8nExaQJOz4d0aDjy77npAoCRBlCe74cyz8q9sffnAFbU0o
SccM8WAU4Rh7YCgRW6jjR1KmWxsbYgJiJC6xFCfwbMp4jCTc8nAj4OgYBojpRq1SaW3EiCT+NliU
ylCfwr9ECiWYUD5UZrCXoBhGvzmdkgnW2OCwqhBiLrqUe0eIdnywGbDjEX4gfY8iIeFBx6/oP39j
+8oG2sqVqFyja+gN9F+ulysEhzU9Jg/H5aCNRrPR2intawCVq7h+u9/qt0p7GoAmE5hp5otps7m7
udtr5lgDlF06bPfavXrVwhv26ys+7zTVz8JrUGa/sYIfDLoQRQuvQRm+uYJvNNq1bsPCa1CGb63g
25WdXqNt4TUooiQ5XEFXmq16t5htCZkyuueEbzYbg3YtN75AQTWU1aWGmLJErqu1GN1nfAAABaRI
ksST8xRP0QRqsosoGXPi7ZMwgsJLUcIEiCu1yqBSh//q19BXOiJoCyNDW/kFnogVkfLHExNOUtnx
PwGrvgF5/eKn1y+eeScPn588/PXk0aOTh79khiytPZSEptarH77858ln3t/Pvn/1+Gs3Xpj4P37+
/PffvnIDYaaLELz85umfz5++/PaLv3587IDvcDQ24SMSY+HdwMfebRbDxHQIbM/xmL+ZxihCxNTY
SUKBEqRGcdjvy8hC35gjihy4XWxH8C4HinEBr83uWw4PIz6TxGHxehRbwAPG6C7jzihcV2MZYR7N
ktA9OJ+ZuNsIHbnG7qLEym9/lgK3EpfJboQtN29RlEgU4gRLTz1jhxg7ZnePECuuB2TCmWBT6d0j
3i4izpCMyNiqpoXSHokhL3OXg5BvKzYHd71dRl2z7uEjGwlvBaIO50eYWmG8hmYSxS6TIxRTM+D7
SEYuJ4dzPjFxfSEh0yGmzOsHWAiXzk0O8zWSfh3oxZ32AzqPbSSX5NBlcx8xZiJ77LAboTh1YYck
iUzsx+IQShR5t5h0wQ+Y/Yaoe8gDStam+y7BVrpPZ4M7wKymS4sCUU9m3JHLa5hZ9Tuc0ynCmmqA
+C0+j0lyKrkv0Xrz/6V1INKX3z1xzOqiEvoOJ843am+Jxtfhlsm7y3hALj5399AsuYXhdVltYO+p
+z11++88da97n98+YS84GuhbLRWzpbpeuMdr1+1TQulQzineF3rpLqAzBQMQKj29P8XlPi6N4FK9
yTCAhQs50joeZ/JTIqNhhFJY31d9ZSQUuelQeCkTsOzXYqdthaez+IAF2Xa1WlVb04w8BJILeaVZ
ymGrITN0q73YgpXmtbeh3ioXDijdN3HCGMx2ou5wol0IVZD0xhyC5nBCz+yteLHp8OKyMl+kasUL
cK3MCiydPFhwdfxmA1RACXZUiOJA5SlLdZFdncy3mel1wbQqANYRRQUsMr2pfF07PTW7rNTOkGnL
CaPcbCd0ZHQPExEKcF6dSnoWN94015uLlFruqVDo8aC0Fm60L/+XF+fNNegtcwNNTKagiXfc8Vv1
JpTMBKUdfwrbfriMU6gdoZa8iIZwYDaRPHvhz8MsKReyh0SUBVyTTsYGMZGYe5TEHV9Nv0wDTTSH
aN+qNSCEC+vcJtDKRXMOkm4nGU+neCLNtBsSFensFhg+4wrnU61+frDSZDNI9zAKjr0xnfHbCEqs
2a6qAAZEwOlPNYtmQOA4sySyRf0tNaacds3zRF1DmRzRNEJ5RzHJPINrKi/d0XdlDIy7fM4QUCMk
eSMch6rBmkG1umnZNTIf1nbd05VU5AzSXPRMi1VU13SzmDVC0QaWYnm+Jm94VYQYOM3s8Bl1L1Pu
ZsF1S+uEsktAwMv4ObruGRqC4dpiMMs15fEqDSvOzqV27ygmeIprZ2kSBuu3CrNLcSt7hHM4EJ6r
84PectWCaFqsK3WkXZ8mDlDqjcNqx4fPA3A+8QCu4AODD7KaktWUDK7gqwG0i+yov+PnF4UEnmeS
ElMvJPUC0ygkjULSLCTNQtIqJC3f02fi8B1GHYf7XnHkDT0sPyLP1xb295vtfwEAAP//AwBQSwME
FAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2lu
ZzEueG1sLnJlbHOEj80KwjAQhO+C7xD2btJ6EJEmvYjQq9QHCMk2LTY/JFHs2xvoRUHwsjCz7Dez
TfuyM3liTJN3HGpaAUGnvJ6c4XDrL7sjkJSl03L2DjksmKAV201zxVnmcpTGKSRSKC5xGHMOJ8aS
GtHKRH1AVzaDj1bmIqNhQaq7NMj2VXVg8ZMB4otJOs0hdroG0i+hJP9n+2GYFJ69elh0+UcEy6UX
FqCMBjMHSldnnTUtXYGJhn39Jt4AAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALvlSJQFAQAAHgIAABMA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEArTA/8cEA
AAAyAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAA2AQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAaTuJjBkD
AABmCwAAHwAAAAAAAAAAAAAAAAAgAgAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL2RyYXdpbmcxLnhtbFBL
AQItABQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAHYFAABjbGlwYm9hcmQvdGhl
bWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAAAAAAAAAAAAAAAIM
AABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHNQSwUGAAAAAAUABQBn
AQAABQ0AAAAA
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9487" o:spid="_x0000_s1078" style='position:absolute;
left:-5445;top:2755;width:12809;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA6fxRUscA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74V+h+UJ3urGIlVjNlIKEi8VqlU8PrMv
fzD7NmZXTb99tyD0OMzMb5hk2ZtG3KhztWUF41EEgji3uuZSwfdu9TID4TyyxsYyKfghB8v0+SnB
WNs7f9Ft60sRIOxiVFB538ZSurwig25kW+LgFbYz6IPsSqk7vAe4aeRrFL1JgzWHhQpb+qgoP2+v
RsF+vLseMrc58bG4TCefPtsUZabUcNC/L0B46v1/+NFeawXzyWwKf2/CE5DpLwAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAOn8UVLHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Keterbukaan <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9488" o:spid="_x0000_s1079" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAmGPFIMIA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy4rCMBTdC/5DuAPuNFVEnWoUEaRuFNQZcXltbh9M
c1ObqJ2/nyyEWR7Oe7FqTSWe1LjSsoLhIAJBnFpdcq7g67ztz0A4j6yxskwKfsnBatntLDDW9sVH
ep58LkIIuxgVFN7XsZQuLcigG9iaOHCZbQz6AJtc6gZfIdxUchRFE2mw5NBQYE2bgtKf08Mo+B6e
H5fEHW58ze7T8d4nhyxPlOp9tOs5CE+t/xe/3Tut4HM8C3PDm/AE5PIPAAD//wMAUEsBAi0AFAAG
AAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBleG1s
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCYY8UgwgAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMvZG93
bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAhwMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117931 Rectangle_x0020_9487 Rectangle_x0020_9488" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1040" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:79.7pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117938"
o:spid="_x0000_s1074" style='width:11.35pt;height:111.85pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,14203" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEACWycbh8DAABsCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVt1O2zAUvp+0d7B8XxKnaWgrAgI2
0DQ0EB0P4DpOk+HYke12LU+/YzsphY1egJB2QSulJz7Hn8/vVx+drBuBVlybWskck4MYIy6ZKmq5
yPHdz4vBGCNjqSyoUJLneMMNPjn+/OmITheatlXNECBIM6U5rqxtp1FkWMUbag5UyyXoSqUbauFV
L6JC09+A3IgoieMsamgt8fEj1BdqKVrq+hVQQrF7XpxTuaIGIAWb7q50Pgr2dmQ6latL3c7aG+08
Zz9WNxrVRY4hc5I2kCIcdYrODF6jZ7sWjwDrUjfOXpUlWnuUjXt6DL62iMEiSVOSjjBioCIpmYyz
zoBV1//Yxqqv+zeCO+FYEHZc8aLz5YUICTmcDKEfQpiXWi1b1K39VyEPs2GfqyQeZmOXzBdCNm2I
9+9yTtLJtqK3nMEILARHfrUP1m0K0HLVA5iuL1x+kVY2x4PRcOI+vtG7Kg/GJCOEYAQFTUmSjIbP
Cj5O0iSBVPuKT2BYvME2CDpttbGXXDXICTnW4KE/gK6ujA1O9SYuQiF9nOqiFiJo3Qrg9f7a9cyn
wq7PVLFxxnP4hdaulH64BoIohfqdY9VJGIlv0vh2tb2ge2HeC9qKcyWcVTj9dGlVWXfuBXzvnLEz
uxHc59V7AUlEDdVX/gAQbr1Qy4JLCBbqQsUC6Ep4XCFnLXM4pmU3zKIVhSMJGcWxnxIIctfijJe9
rTXBtjeD/Y/a09LusfNaQO6qrZ2pBqcFtEmOuRzczYA3H8APqJ330ihRFy79HlUv5udCd8eDo1tX
n5jxsoS6hoJCFNTWEtlNy0vKgGfOlLpvqETXokA+fxi1VCoDqjiJR3EWp/B03wS+KWhry6oL2tTC
8Yjrropqw31Gfe45fVd4Zt4RHooBBXDJtcffueX3Swm5mXNBf1GNXKtDPZ2Rf0KXuZVtsy8Nn7Vu
zMNwhGkAi8APe1kCpjgQ4hOWIGGg4e/h9SyRDUeHgSMGh5MMSC0UqeP2LB1nyQdDODb4YAjXtx8M
sZ/f3PD3DPEmQgCg7qoUPbtnelbp7sXuMrv7fvwHAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYA
AAsaAAAaAAAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3RoZW1lMS54bWzsWUtvGzcQvhfof1jsvbHeio3Iga1H
3MZOgkhJkSOlpXYZc5cLkrKjW5EcCxQomhY9NEBvPRRtAyRAL+mvcZuiTYH8hQ65D5ESVTtGChhB
LMDYnf1mOJyZ/YbkXrn6IKbeEeaCsKTjVy9VfA8nExaQJOz4d0aDjy77npAoCRBlCe74cyz8q9sf
fnAFbU0oSccM8WAU4Rh7YCgRW6jjR1KmWxsbYgJiJC6xFCfwbMp4jCTc8nAj4OgYBojpRq1SaW3E
iCT+NliUylCfwr9ECiWYUD5UZrCXoBhGvzmdkgnW2OCwqhBiLrqUe0eIdnywGbDjEX4gfY8iIeFB
x6/oP39j+8oG2sqVqFyja+gN9F+ulysEhzU9Jg/H5aCNRrPR2intawCVq7h+u9/qt0p7GoAmE5hp
5otps7m7udtr5lgDlF06bPfavXrVwhv26ys+7zTVz8JrUGa/sYIfDLoQRQuvQRm+uYJvNNq1bsPC
a1CGb63g25WdXqNt4TUooiQ5XEFXmq16t5htCZkyuueEbzYbg3YtN75AQTWU1aWGmLJErqu1GN1n
fAAABaRIksST8xRP0QRqsosoGXPi7ZMwgsJLUcIEiCu1yqBSh//q19BXOiJoCyNDW/kFnogVkfLH
ExNOUtnxPwGrvgF5/eKn1y+eeScPn588/PXk0aOTh79khiytPZSEptarH77858ln3t/Pvn/1+Gs3
Xpj4P37+/PffvnIDYaaLELz85umfz5++/PaLv3587IDvcDQ24SMSY+HdwMfebRbDxHQIbM/xmL+Z
xihCxNTYSUKBEqRGcdjvy8hC35gjihy4XWxH8C4HinEBr83uWw4PIz6TxGHxehRbwAPG6C7jzihc
V2MZYR7NktA9OJ+ZuNsIHbnG7qLEym9/lgK3EpfJboQtN29RlEgU4gRLTz1jhxg7ZnePECuuB2TC
mWBT6d0j3i4izpCMyNiqpoXSHokhL3OXg5BvKzYHd71dRl2z7uEjGwlvBaIO50eYWmG8hmYSxS6T
IxRTM+D7SEYuJ4dzPjFxfSEh0yGmzOsHWAiXzk0O8zWSfh3oxZ32AzqPbSSX5NBlcx8xZiJ77LAb
oTh1YYckiUzsx+IQShR5t5h0wQ+Y/Yaoe8gDStam+y7BVrpPZ4M7wKymS4sCUU9m3JHLa5hZ9Tuc
0ynCmmqA+C0+j0lyKrkv0Xrz/6V1INKX3z1xzOqiEvoOJ843am+Jxtfhlsm7y3hALj5399AsuYXh
dVltYO+p+z11++88da97n98+YS84GuhbLRWzpbpeuMdr1+1TQulQzineF3rpLqAzBQMQKj29P8Xl
Pi6N4FK9yTCAhQs50joeZ/JTIqNhhFJY31d9ZSQUuelQeCkTsOzXYqdthaez+IAF2Xa1WlVb04w8
BJILeaVZymGrITN0q73YgpXmtbeh3ioXDijdN3HCGMx2ou5wol0IVZD0xhyC5nBCz+yteLHp8OKy
Ml+kasULcK3MCiydPFhwdfxmA1RACXZUiOJA5SlLdZFdncy3mel1wbQqANYRRQUsMr2pfF07PTW7
rNTOkGnLCaPcbCd0ZHQPExEKcF6dSnoWN94015uLlFruqVDo8aC0Fm60L/+XF+fNNegtcwNNTKag
iXfc8Vv1JpTMBKUdfwrbfriMU6gdoZa8iIZwYDaRPHvhz8MsKReyh0SUBVyTTsYGMZGYe5TEHV9N
v0wDTTSHaN+qNSCEC+vcJtDKRXMOkm4nGU+neCLNtBsSFensFhg+4wrnU61+frDSZDNI9zAKjr0x
nfHbCEqs2a6qAAZEwOlPNYtmQOA4sySyRf0tNaacds3zRF1DmRzRNEJ5RzHJPINrKi/d0XdlDIy7
fM4QUCMkeSMch6rBmkG1umnZNTIf1nbd05VU5AzSXPRMi1VU13SzmDVC0QaWYnm+Jm94VYQYOM3s
8Bl1L1PuZsF1S+uEsktAwMv4ObruGRqC4dpiMMs15fEqDSvOzqV27ygmeIprZ2kSBuu3CrNLcSt7
hHM4EJ6r84PectWCaFqsK3WkXZ8mDlDqjcNqx4fPA3A+8QCu4AODD7KaktWUDK7gqwG0i+yov+Pn
F4UEnmeSElMvJPUC0ygkjULSLCTNQtIqJC3f02fi8B1GHYf7XnHkDT0sPyLP1xb295vtfwEAAP//
AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMv
ZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHOEj80KwjAQhO+C7xD2btJ6EJEmvYjQq9QHCMk2LTY/JFHs2xvoRUHw
sjCz7DezTfuyM3liTJN3HGpaAUGnvJ6c4XDrL7sjkJSl03L2DjksmKAV201zxVnmcpTGKSRSKC5x
GHMOJ8aSGtHKRH1AVzaDj1bmIqNhQaq7NMj2VXVg8ZMB4otJOs0hdroG0i+hJP9n+2GYFJ69elh0
+UcEy6UXFqCMBjMHSldnnTUtXYGJhn39Jt4AAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALvlSJQFAQAA
HgIAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA
rTA/8cEAAAAyAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAA2AQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEA
CWycbh8DAABsCwAAHwAAAAAAAAAAAAAAAAAgAgAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL2RyYXdpbmcx
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAHwFAABjbGlwYm9h
cmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAAAAAAAAA
AAAAAAgMAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHNQSwUGAAAA
AAUABQBnAQAACw0AAAAA
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9490" o:spid="_x0000_s1075" style='position:absolute;
left:-8161;top:4123;width:18241;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA48xf+8IA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy4rCMBTdC/MP4Q6401QRHTtGGQakbhTUUVxem9sH
09zUJmr9e7MQXB7Oe7ZoTSVu1LjSsoJBPwJBnFpdcq7gb7/sfYFwHlljZZkUPMjBYv7RmWGs7Z23
dNv5XIQQdjEqKLyvYyldWpBB17c1ceAy2xj0ATa51A3eQ7ip5DCKxtJgyaGhwJp+C0r/d1ej4DDY
X4+J25z5lF0mo7VPNlmeKNX9bH++QXhq/Vv8cq+0guloGvaHN+EJyPkTAAD//wMAUEsBAi0AFAAG
AAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBleG1s
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQDjzF/7wgAAAN0AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMvZG93
bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAhwMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Ketekunan belajar <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9491" o:spid="_x0000_s1076" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAjID6YMYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv+h+UIfaubiHhJXaUUSvpSwSs+HrMn
F5o9G7Orxn/fLQg+DjPzDTNfdqYWV2pdZVlBPIhAEGdWV1wo2G2/3qYgnEfWWFsmBXdysFz0XuaY
aHvjNV03vhABwi5BBaX3TSKly0oy6Aa2IQ5ebluDPsi2kLrFW4CbWg6jaCwNVhwWSmzos6Tsd3Mx
Cvbx9nJI3erEx/w8Gf34dJUXqVKv/e7jHYSnzj/Dj/a3VjAbzWL4fxOegFz8AQAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAjID6YMYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117938 Rectangle_x0020_9490 Rectangle_x0020_9491" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1039" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:111.85pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117945"
o:spid="_x0000_s1071" style='width:11.35pt;height:60.95pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,7741" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA0xqtKBcDAABfCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVl1P2zAUfZ+0/2D5vSRp07SpSBGw
gaahgej4AcZxmgzHjmxTWn79rj8ChUEfQEh7oJVSx/f6+NwPn3r/YN1ytGJKN1IUONmLMWKCyrIR
ywJf/T4ZTDHShoiScClYgTdM44P51y/7ZLZUpKsbigBB6BkpcG1MN4siTWvWEr0nOybAVknVEgOv
ahmVitwBcsujYRxnUUsageePUN+IIehWNW+A4pLesPKYiBXRAMnpbHsmcOT0/chkJlanqlt0F8oy
p79WFwo1ZYEhc4K0kCIcBUNwg9fo2arlI8C6Uq31l1WF1g5lY58Og60NojCZpGmSjjGiYJpM0jgb
hz3q8xdW0fr7znVAxm8Kgy0ibmiZvBJfkkxyS8IHearkbYfC3P8U8CgbPSQqyYc2Ua8ErDsf7b+l
zNMcQHygl4xC+y85Q262D9Uu8tBi1QPo0BM2u0hJU+DBeJTbj2vyUOHBaJqlcYoRFDPJx5Np+rTY
eZZOEzDbYkMAcTx6EgOZdUqbUyZbZAcFVkDQ4ZPVmTaeU+9iA+TChSlPGs691c5ATnq6Zr1wmTDr
I1lurPM1/EJX11Ldn4M2VFzeFViGEUb8h9CuU00/UP3guh8ow48lt15+98NbI6sm0PP4jpw2C7Ph
zKXVsYAcopaoM7cBDC7doBElExAsHDLCl6BU3OFyseioxdEdvaAGrQhsmSTjOHYnCILc9jhiVe9r
tPft3WD9o/WwMjv8nBWQQ7GVdVVAmkOXFJiJwdUCJPMeeEDtHEsteVPa9DtUtbw+5ipsD0QfqD5x
Y1UFdfUFhSiIaQQym45VhILEHEl50xKBznmJXP4w6oiQGkzxMB7HWZzC036H8IVm6hpD6xPSNtx2
FWg6rYnSzGXU5Z6RD4Wn+gPhoRhQAJtcM//JFPnTCMiNbXGoozW6J3SXnXlo8lvNFp093f5Q+FMA
Hl4WdooDJPQFcQjnGP4R3i4O2Wg8SZw0DCZ5BlLmixP0HJQhG34qg1WBT2WwffupDLt1zR7+Xhne
JQgAFO5H0bOrpVOVcBW299ft9/lfAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAA
AGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zGToJISZEj
paV2GXOXC5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA2J39Zjic
mf2G5F65+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35wBW1NKEnH
DPFgFOEYe2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk/jZYlMpQ
n8K/RAolmFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev6D9/Y/vK
BtrKlahco2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaLabO5u7nb
a+ZYA5RdOmz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQhm+t4NuV
nV6jbeE1KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wAAAWkSJLE
k/MUT9EEarKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMTTlLZ8T8B
q74Bef3ip9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y+D9+/vz3
375yA2GmixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYoQsTU2ElC
gRKkRnHY78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdjGWEezZLQ
PTifmbjbCB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplgU+ndI94u
Is6QjMjYqqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMUUzPg+0hG
LieHcz4xcX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4dWGHJIlM
7MfiEEoUebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMpwppqgPgt
Po9Jciq5L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZbWDvqfs9
dfvvPHWve5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4ujeBSvckw
gIULOdI6HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASSC3mlWcph
qyEzdKu92IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJfpGrFC3Ct
zAosnTxYcHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zUzpBpywmj
3GwndGR0DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl33PFb9SaU
zASlHX8K2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9MA000h2jf
qjUghAvr3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x2whKrNmu
qgAGRMDpTzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zOEFAjJHkj
HIeqwZpBtbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZdS9T7mbB
dUvrhLJLQMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4RzOBCeq/OD
3nLVgmharCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeFBJ5nkhJT
LyT1AtMoJI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMAUEsDBBQA
BgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcx
LnhtbC5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIws+w3s037
sjN5YkyTdxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhzDifGkhrR
ykR9QFc2g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlHBMulFxag
jAYzB0pXZ501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAA
MgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhANMarSgXAwAA
XwsAAB8AAAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwEC
LQAUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAAB0BQAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1l
L3RoZW1lMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAAAADAAA
Y2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAFAAUAZwEA
AAMNAAAAAA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9493" o:spid="_x0000_s1072" style='position:absolute;
left:-3864;top:1958;width:9647;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAEx7BjMcA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv+h+UIfaubtNJqdCOlUNKXCl7x8Zg9
uWD2bJpdNf33rlDo4zAz3zDzRW8acaHO1ZYVxKMIBHFudc2lgu3m82kCwnlkjY1lUvBLDhbp4GGO
ibZXXtFl7UsRIOwSVFB53yZSurwig25kW+LgFbYz6IPsSqk7vAa4aeRzFL1KgzWHhQpb+qgoP63P
RsEu3pz3mVse+VD8vI2/fbYsykypx2H/PgPhqff/4b/2l1YwHU9f4P4mPAGZ3gAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhABMewYzHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kerajinan <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9494" o:spid="_x0000_s1073" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAnPdZ+McA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE70K/w/IK3nRjCW2N2YgIEi8K1bb0+Jp9
+YPZt2l21fTbu0Khx2FmfsOky8G04kK9aywrmE0jEMSF1Q1XCt6Pm8krCOeRNbaWScEvOVhmD6MU
E22v/EaXg69EgLBLUEHtfZdI6YqaDLqp7YiDV9reoA+yr6Tu8RrgppVPUfQsDTYcFmrsaF1TcTqc
jYKP2fH8mbv9N3+VPy/xzuf7ssqVGj8OqwUIT4P/D/+1t1rBPJ7HcH8TnoDMbgAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJz3WfjHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117945 Rectangle_x0020_9493 Rectangle_x0020_9494" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1038" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:60.95pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117952"
o:spid="_x0000_s1068" style='width:11.35pt;height:89.05pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,11308" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEALCTk4xcDAABoCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVttO4zAQfV9p/8Hye0nSNCmpSBGw
C1oJLYjCBxjHuQjHjmxTWr5+x45Dy60PIKR9oJHSiT0+njkzPsnB4arlaMmUbqTIcbQXYsQElUUj
qhzfXJ+O9jHShoiCcClYjtdM48P5zx8HZFYp0tUNRYAg9IzkuDammwWBpjVrid6THRMwV0rVEgOP
qgoKRR4AueXBOAzToCWNwPMN1C9iCLpXzQeguKR3rDghYkk0QHI62x7xMXL6eWQyE8sz1S26S2Uj
p3+Xlwo1RY6BOUFaoAgHfsK7wWPwYlW1AViVqrX+sizRyqGs7d1hsJVBFAajySSaJBhRmIqiOIxD
70DrizeW0fr37oUQTr8tGFuhONPG8k6GUTTNkvGQ5pmS9x3yY/9VynEab7jaDzNL5jsp667P93U5
s0mWDqleMQpHoOIMudEhWbuohxbLAUD7vrD8IiVNjkdJnNmfa3Rf5VE6jpNkghEUNI6ScfKq4HEG
hfZZZHBY4mdJkFmntDljskXWyLGCCN0GZHmuTR/U4GIz5MLlKU8bzvtZOwKkDPGa1cJRYVbHslhb
51v4h9aupXq8AIEouXzIsfQWRvyP0K5dzWCowbgdDGX4ieTWq9/96N7IsvHh9fguOG0WZs2Z49VF
ASSilqhztwEYV85oRMEEJAsnjfAK5Io7XC4WHbU4uqOX1KAlgS2jKAn7UwJJbnscs3LwNbr3deQ7
Luhm9qg0O/zcLCzx1VbWVUHQHNokx0yMbhagm48QB9TORaklbwpLv0NV1e0JV357CPQp1GdurCyh
rn1BIQtiGoHMumMloaAzx1LetUSgC14gxx9GHRFSw1Q4DpMwDSdwt9cYLmi2rjG0PiVtw62OgLDT
mijNHKOOe0a+FJ7qL4SHYkABLLlmfs1EVUElkCKaINvmUEvr4O7QYXbkqdHvNVt09oj3B6M/CeDR
a8NOhZi+qRDTXr3h1fBxhUjjZBo5fRhNsxQErS+Q1/V0sp+CELv3wbc6fKsDdP23OuzSNnv4B3X4
lCAAkP9MCl58YzpV8d/E9kN2+3n+DwAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAA
AGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zGToJISZEj
paV2GXOXC5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA2J39Zjic
mf2G5F65+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35wBW1NKEnH
DPFgFOEYe2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk/jZYlMpQ
n8K/RAolmFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev6D9/Y/vK
BtrKlahco2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaLabO5u7nb
a+ZYA5RdOmz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQhm+t4NuV
nV6jbeE1KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wAAAWkSJLE
k/MUT9EEarKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMTTlLZ8T8B
q74Bef3ip9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y+D9+/vz3
375yA2GmixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYoQsTU2ElC
gRKkRnHY78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdjGWEezZLQ
PTifmbjbCB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplgU+ndI94u
Is6QjMjYqqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMUUzPg+0hG
LieHcz4xcX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4dWGHJIlM
7MfiEEoUebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMpwppqgPgt
Po9Jciq5L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZbWDvqfs9
dfvvPHWve5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4ujeBSvckw
gIULOdI6HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASSC3mlWcph
qyEzdKu92IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJfpGrFC3Ct
zAosnTxYcHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zUzpBpywmj
3GwndGR0DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl33PFb9SaU
zASlHX8K2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9MA000h2jf
qjUghAvr3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x2whKrNmu
qgAGRMDpTzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zOEFAjJHkj
HIeqwZpBtbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZdS9T7mbB
dUvrhLJLQMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4RzOBCeq/OD
3nLVgmharCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeFBJ5nkhJT
LyT1AtMoJI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMAUEsDBBQA
BgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcx
LnhtbC5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIws+w3s037
sjN5YkyTdxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhzDifGkhrR
ykR9QFc2g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlHBMulFxag
jAYzB0pXZ501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAA
MgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACwk5OMXAwAA
aAsAAB8AAAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwEC
LQAUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAAB0BQAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1l
L3RoZW1lMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAAAADAAA
Y2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAFAAUAZwEA
AAMNAAAAAA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9496" o:spid="_x0000_s1069" style='position:absolute;
left:-6236;top:3153;width:14391;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAA2liFMYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE70K/w/IEb2ajiK3RVYog8aJQbUuPz+zL
H8y+jdlV47fvFoQeh5n5DbNYdaYWN2pdZVnBKIpBEGdWV1wo+Dxuhm8gnEfWWFsmBQ9ysFq+9BaY
aHvnD7odfCEChF2CCkrvm0RKl5Vk0EW2IQ5ebluDPsi2kLrFe4CbWo7jeCoNVhwWSmxoXVJ2PlyN
gq/R8fqduv2Jf/LL62Tn031epEoN+t37HISnzv+Hn+2tVjCbzKbw9yY8Abn8BQAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAA2liFMYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Tenggang rasa <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9497" o:spid="_x0000_s1070" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAbCXHj8cA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv9D8sRfKsbi9Qas5FSkPhSod7w8Zg9
uWD2bMyumv77bkHo4zAz3zDJojeNuFHnassKxqMIBHFudc2lgt12+fIOwnlkjY1lUvBDDhbp81OC
sbZ3/qbbxpciQNjFqKDyvo2ldHlFBt3ItsTBK2xn0AfZlVJ3eA9w08jXKHqTBmsOCxW29FlRft5c
jYL9eHs9ZG594mNxmU6+fLYuykyp4aD/mIPw1Pv/8KO90gpmk9kU/t6EJyDTXwAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAGwlx4/HAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117952 Rectangle_x0020_9496 Rectangle_x0020_9497" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1037" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:89.05pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117959"
o:spid="_x0000_s1065" style='width:11.35pt;height:77.05pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,9784" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAYEQBvhsDAABjCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVt1O2zAUvp+0d7B8X/LTNCUVKQI2
0DQ0EB0PYBynsXDsyDal5el3bCdQ2OgFCGkXtFJ64nP8+fx+9cHhuhVoxbThSpY42YsxYpKqistl
ia9/n472MTKWyIoIJVmJN8zgw/nXLwdkttSkazhFgCDNjJS4sbabRZGhDWuJ2VMdk6CrlW6JhVe9
jCpN7gG5FVEax3nUEi7x/AnqG7EE3Wn+Biih6C2rTohcEQOQgs62V3ofBX0/MpnJ1ZnuFt2ldp7T
X6tLjXhVYsicJC2kCEe9ojeD1+jFruUTwLrWrbNXdY3WHmXjnh6DrS2isJhkWZJNMKKgKqbTIu71
tLn4xy7afN+5D5wJh4Kw5YgXnSevxJck02JSDEGeaXXXoX7tfwp4nI+HRO1nceES+UrApgvR/l3K
IiseA71iFNp/KRjyq0OoblOAlqsBwPQ94bKLtLIlHk3Ghfv4Ju8rPJqkaRrDWEEx0zxLivxFsdNx
nqVJCCIpYFDGz4Igs04be8ZUi5xQYg0e+gPI6tzY4NRg4iIU0sepTrkQQetWICmDv3a98Kmw62NV
bZzxDfxCWzdKP1wAOdRC3ZdY9RJG4oc0vlXtIOhBuBkEbcWJEs4qnH50Z1XNe/cCvnfO2IXdCObz
6r2AJKKW6HN/AAhXXuCyYhKChSkjYglUJTyukIuOOhzT0Utq0YrAkUkyicOIQJDbFsesHmytCbZ+
knwu6JP2qLY77LwWtvTV1s5Ug9MC2qTETI6uF8CZD+AH1M57aZTglUu/R9XLmxOh++PB0UdXn5mx
uoa6hoJCFMRyieymYzWhwDHHSt22RKILUSGfP4w6IpUBVZzGkziPM3i6bwrfDLTc0uaUtFxA2yXQ
fbQh2jCfUZ97Rj4UnpoPhIdiQAFccu38J6u44Z3gEtLjuhxK6fT+CQ3mVh77/M6wRecmPMxFGASw
CNSwgyCgwQYm3CIIt+qTCf8KbyeIfDyZwvhDnUbTIgc6C/XpOT3P9vP0kxwcEXySg+vbT3LYTW1u
+AdyeBchAFB/R4peXC89q/TXYXeH3X6f/wEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoA
ABoAAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6C
SEmRI6WldhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00QG89FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid
/WY4nJn9huReufogpt4R5oKwpONXL1V8DycTFpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVt
TShJxwzxYBThGHtgKBFbqONHUqZbGxtiAmIkLrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42
WJTKUJ/Cv0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2SCdbY4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/
f2P7ygbaypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0mD8floI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mz
ubu522vmWAOUXTps99q9etXCG/brKz7vNNXPwmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZv
reDblZ1eo23hNSiiJDlcQVearXq3mG0JmTK654RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAF
pEiSxJPzFE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktRwgSIK7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S
2fE/Aau+AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTRo5OHv2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/
fv7899++cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/fnzsgO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE
1NhJQoESpEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfwLgeKcQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlh
Hs2S0D04n5m42wgducbuosTKb3+WArcSl8luhC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp
3SPeLiLOkIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8rNgd3vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz
4PtIRi4nh3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfOTQ7zNZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVh
hySJTOzH4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK1qb7LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKa
aoD4LT6PSXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM6qIS+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g
76n7PXX77zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOlul64x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3g
Ur3JMICFCznSOh5n8lMio2GEUljfV31lJBS56VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5
pVnKYashM3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03ccIYzHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6Rq
xQtwrcwKLJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6Q
acsJo9xsJ3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTXm4uUWu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zx
W/UmlMwEpR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBgNpE8e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANN
NIdo36o1IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4Is20GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsI
SqzZrqoABkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01ppx2zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQ
IyR5IxyHqsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUv
U+5mwXVL64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQ
nqvzg95y1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rHh88DcD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSe
Z5ISUy8k9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/TZ+LwHUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBL
AwQUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3
aW5nMS54bWwucmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPs
N7NN+7IzeWJMk3ccaloBQae8npzhcOsvuyOQlKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4n
xpIa0cpEfUBXNoOPVuYio2FBqrs0yPZVdWDxkwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTL
pRcWoIwGMwdKV2edNS1dgYmGff0m3gAAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAA
EwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/x
wQAAADIBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADYBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQBgRAG+
GwMAAGMLAAAfAAAAAAAAAAAAAAAAACACAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1s
UEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAeAUAAGNsaXBib2FyZC90
aGVtZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAA
BAwAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAF
AGcBAAAHDQAAAAA=
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9499" o:spid="_x0000_s1066" style='position:absolute;
left:-5222;top:2642;width:12364;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAcvb2ZscA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wX/w3KEvulGkWpSN6EUSnxR8NLSx9Ps
yYVmz8bsqum/7xYKfRxm5htmkw2mFTfqXWNZwXwWgSAurG64UnA+vU7XIJxH1thaJgXf5CBLx6MN
Jtre+UC3o69EgLBLUEHtfZdI6YqaDLqZ7YiDV9reoA+yr6Tu8R7gppWLKHqUBhsOCzV29FJT8XW8
GgVv89P1PXf7T/4oL6vlzuf7ssqVepgMz08gPA3+P/zX3moF8TKO4fdNeAIy/QEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAHL29mbHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kedisiplinan <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9500" o:spid="_x0000_s1067" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAfSfF4cQA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy2rCQBTdF/oPwy24ayaW2mqaUUqhxI2CporLa+bm
QTN30syo8e+dRcHl4bzTxWBacabeNZYVjKMYBHFhdcOVgp/8+3kKwnlkja1lUnAlB4v540OKibYX
3tB56ysRQtglqKD2vkukdEVNBl1kO+LAlbY36APsK6l7vIRw08qXOH6TBhsODTV29FVT8bs9GQW7
cX7aZ2595EP59/668tm6rDKlRk/D5wcIT4O/i//dS61gNonD/vAmPAE5vwEAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAH0nxeHEAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117959 Rectangle_x0020_9499 Rectangle_x0020_9500" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1036" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:77.05pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117966"
o:spid="_x0000_s1062" style='width:11.35pt;height:66pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,8382" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAKy/CYhQDAABgCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVt1O2zAUvp+0d7B8X/LTNDQVKQI2
0DQ0EB0PcHCcNsOxI9stLU+/YyeBrhu9ACHtgkZKj+3jz+f3i4+O17UgK65NpWROo4OQEi6ZKio5
z+ntz/PBmBJjQRYglOQ53XBDj6efPx3BZK6hWVSMIII0E8jpwtpmEgSGLXgN5kA1XOJaqXQNFod6
HhQaHhC5FkEchmlQQyXp9BnqC1ggS129Akoods+LM5ArMAgp2GR7prNRsLcjw0SuLnQza661s5z9
WF1rUhU5xchJqDFENOgWOjUcBju75s8A61LXTl+VJVl7lI17ewy+toThZJQkUTKihOHSeDjG2HVn
LK7+sYstvu7dh8a0h6KwZYgXnSUv+BdFh1ma9k5eaLVsSDf3Pzk8TIe7gXrBYdO03v6dymwUxr2j
N5xh+c8FJ362d9Vt6hPbA5iuJlx0iVY2p4PRMHM/X+RdhgdJPM7SjBJMZhwdxnG6k+wwybIkaZ2I
Mkz20Ck8OQGTRht7wVVNnJBTjRb6A2B1aWyr2qs4D4X0fqrzSoh21c0gXm+vXc98KOz6VBUbp3yH
/1jWC6Ufr5AcSqEecqo6iRLxTRpfqrYXdC/c9YK24kwJp9WefrK0qqw681p8b5yxM7sRHA1Dx/wL
D65BX/oDULjxQiULLtFZ7DIQc6Qq4XGFnDXM7TINu2aWrACPjKJR2LYIOrmtccrLXteaVtd3ko8F
e149Ke0ePb+KW7psa6eq0WiBZZJTLge3M+TMR7TDNaoHUqIqXPj9QM/vzoTujkdDn0w122q8LDGv
bULRC7CVJHbT8BIYcsypUvc1SHIlCuLjR0kDUhlcCuNwFKZhgm/3xPhgMTWVZYtzqCuBZRchqbMF
aMN9RH3sObwrPDPvCI/JwAS44Nrpd65/gYEaiCtxzKNb9G+sLjfzVORLw2eNa++2KdouQI2WF/ay
A1JMy/V/sIPvU/9JeD07pMPRYeS5YeDotoPsPwRpMk6Rmdx34IMZPpjBVfwHM+zjNdf8PTO8iRAQ
qLsgBTt3S88q3V3YXWC3x9PfAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAGNs
aXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zGToJISZEjpaV2
GXOXC5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA2J39Zjicmf2G
5F65+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35wBW1NKEnHDPFg
FOEYe2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk/jZYlMpQn8K/
RAolmFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev6D9/Y/vKBtrK
lahco2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaLabO5u7nba+ZY
A5RdOmz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQhm+t4NuVnV6j
beE1KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wAAAWkSJLEk/MU
T9EEarKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMTTlLZ8T8Bq74B
ef3ip9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y+D9+/vz3375y
A2GmixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYoQsTU2ElCgRKk
RnHY78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdjGWEezZLQPTif
mbjbCB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplgU+ndI94uIs6Q
jMjYqqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMUUzPg+0hGLieH
cz4xcX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4dWGHJIlM7Mfi
EEoUebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMpwppqgPgtPo9J
ciq5L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZbWDvqfs9dfvv
PHWve5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4ujeBSvckwgIUL
OdI6HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASSC3mlWcphqyEz
dKu92IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJfpGrFC3CtzAos
nTxYcHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zUzpBpywmj3Gwn
dGR0DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl33PFb9SaUzASl
HX8K2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9MA000h2jfqjUg
hAvr3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x2whKrNmuqgAG
RMDpTzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zOEFAjJHkjHIeq
wZpBtbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZdS9T7mbBdUvr
hLJLQMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4RzOBCeq/OD3nLV
gmharCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeFBJ5nkhJTLyT1
AtMoJI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMAUEsDBBQABgAI
AAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnht
bC5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIws+w3s037sjN5
YkyTdxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhzDifGkhrRykR9
QFc2g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlHBMulFxagjAYz
B0pXZ501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAAMgEA
AAsAAAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACsvwmIUAwAAYAsA
AB8AAAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwECLQAU
AAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAABxBQAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3Ro
ZW1lMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAAD9CwAAY2xp
cGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAFAAUAZwEAAAAN
AAAAAA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9502" o:spid="_x0000_s1063" style='position:absolute;
left:-4290;top:2173;width:10499;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA4rn+DccA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74V+h+UJvdVNpNYaXUMpSLxUqFrx+My+
/KHZtzG7avrtXaHQ4zAzv2HmaW8acaHO1ZYVxMMIBHFudc2lgt12+fwGwnlkjY1lUvBLDtLF48Mc
E22v/EWXjS9FgLBLUEHlfZtI6fKKDLqhbYmDV9jOoA+yK6Xu8BrgppGjKHqVBmsOCxW29FFR/rM5
GwXf8fa8z9z6yIfiNHn59Nm6KDOlngb9+wyEp97/h//aK61gOo5GcH8TnoBc3AAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAOK5/g3HAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kerjasama <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9503" o:spid="_x0000_s1064" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAjfVblscA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74V+h+UJvTUbrdoaXUUKkl4qqK14fGZf
/tDs2zS7avrt3YLgcZiZ3zCzRWdqcabWVZYV9KMYBHFmdcWFgq/d6vkNhPPIGmvLpOCPHCzmjw8z
TLS98IbOW1+IAGGXoILS+yaR0mUlGXSRbYiDl9vWoA+yLaRu8RLgppaDOB5LgxWHhRIbei8p+9me
jILv/u60T936yIf893X46dN1XqRKPfW65RSEp87fw7f2h1YwGcUv8P8mPAE5vwIAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAI31W5bHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117966 Rectangle_x0020_9502 Rectangle_x0020_9503" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1035" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:66pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 12.9pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117973"
o:spid="_x0000_s1057" style='width:11.35pt;height:133.2pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,16916" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA8f8fJ3YDAACTEwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsWN1O2zAUvp+0d7B8X5r/NhUpAjbQ
JDQQHQ9gHKeJcOzINqXl6XfsJFAYIARU2kVaKXV8jo/P79dj7x+sa45WTOlKigz7ex5GTFCZV2KZ
4as/J6MpRtoQkRMuBcvwhml8MP/+bZ/Mloo0ZUURSBB6RjJcGtPMxmNNS1YTvScbJoBWSFUTA69q
Oc4VuQPJNR8HnpeMa1IJPH8U9YMYgm5V9QFRXNIblh8TsSIaRHI6257pdOT085LJTKxOVbNoLpTV
nP5eXShU5RkGzwlSg4vwuCN0bPA6frZq+ShgXaja8suiQGsnZWOfTgZbG0Rh0o8iP4oxokDyk9RP
oo6BlucvLKPlz7cXgjrttjDYUsUNrS6vWOj7k3QS9maeKnnboG7uvzI5TEDJZ756xWTdtPb+G840
9ia9qZeMQgksOUNutjfWLuqD2wvQXV5Y/yIlTYZHcZjaj0v0LsqjIE6SqY+RDWgQBWkcPY34xIvD
BErPWZFCsYSW/mAEmTVKm1Mma2QHGVagoduArM60aVl7FmshF85OeVJx3lLtDMjr9TXrhXOFWR/J
fGOZr+EXUruU6v4cAKLg8i7DshthxH8J7dLV9APVD677gTL8WHLL1e5+eGtkUXXqtfKdctoszIYz
UAwMcw/YuCbqzG0Ag0s3qETOBBgLlUb4EuCKO7lcLBpqV+mGXlCDVgS29P3Y81yVgJHbHEes6HmN
bnl7Nlj/SD0szBt8jgqSu2gry6pAaQ5pkmEmRlcLwM17G13QwgmSvMqt+92LWl4fc9VtD4o+qKq3
2VhRQFzbgIIVxFQCmU3DCkIBZ46kvKmJQOc8R85/GDVESA0kL/BiL/EieNpvAN8IqJWh5QmpK27T
zmZXSZRmzqPO94zsVDzVOxQPwYAAWOea+SWpSYlsekMMLcE9IbPszEOC32q2aGxptwXRVgBwtJjw
JjKA71qsf4IM07aG4S/h48iQhPGkwwUvDKZx8hQXkmiaBAMsWAgYYMEm7gALb4Oarf4eFnaJCOmL
iJB+ASKMEt8PU+hoALRDL/UD1wqQ2WNz6EeTFApi6BUGUBh6hfd0OtugAC3lEpooA0dWsUOA8B+O
h9stA8w6DP+ilmE0SRM4+7S9XHcEHDqG4SAxGw4S7z8GbYPDpwABBHU3KuNn11HuINJdn9k7r+33
+V8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3Ro
ZW1lMS54bWzsWUtvGzcQvhfof1jsvbHeio3Iga1H3MZOgkhJkSOlpXYZc5cLkrKjW5EcCxQomhY9
NEBvPRRtAyRAL+mvcZuiTYH8hQ65D5ESVTtGChhBLMDYnf1mOJyZ/YbkXrn6IKbeEeaCsKTjVy9V
fA8nExaQJOz4d0aDjy77npAoCRBlCe74cyz8q9sffnAFbU0oSccM8WAU4Rh7YCgRW6jjR1KmWxsb
YgJiJC6xFCfwbMp4jCTc8nAj4OgYBojpRq1SaW3EiCT+NliUylCfwr9ECiWYUD5UZrCXoBhGvzmd
kgnW2OCwqhBiLrqUe0eIdnywGbDjEX4gfY8iIeFBx6/oP39j+8oG2sqVqFyja+gN9F+ulysEhzU9
Jg/H5aCNRrPR2intawCVq7h+u9/qt0p7GoAmE5hp5otps7m7udtr5lgDlF06bPfavXrVwhv26ys+
7zTVz8JrUGa/sYIfDLoQRQuvQRm+uYJvNNq1bsPCa1CGb63g25WdXqNt4TUooiQ5XEFXmq16t5ht
CZkyuueEbzYbg3YtN75AQTWU1aWGmLJErqu1GN1nfAAABaRIksST8xRP0QRqsosoGXPi7ZMwgsJL
UcIEiCu1yqBSh//q19BXOiJoCyNDW/kFnogVkfLHExNOUtnxPwGrvgF5/eKn1y+eeScPn588/PXk
0aOTh79khiytPZSEptarH77858ln3t/Pvn/1+Gs3Xpj4P37+/PffvnIDYaaLELz85umfz5++/PaL
v3587IDvcDQ24SMSY+HdwMfebRbDxHQIbM/xmL+ZxihCxNTYSUKBEqRGcdjvy8hC35gjihy4XWxH
8C4HinEBr83uWw4PIz6TxGHxehRbwAPG6C7jzihcV2MZYR7NktA9OJ+ZuNsIHbnG7qLEym9/lgK3
EpfJboQtN29RlEgU4gRLTz1jhxg7ZnePECuuB2TCmWBT6d0j3i4izpCMyNiqpoXSHokhL3OXg5Bv
KzYHd71dRl2z7uEjGwlvBaIO50eYWmG8hmYSxS6TIxRTM+D7SEYuJ4dzPjFxfSEh0yGmzOsHWAiX
zk0O8zWSfh3oxZ32AzqPbSSX5NBlcx8xZiJ77LAboTh1YYckiUzsx+IQShR5t5h0wQ+Y/Yaoe8gD
Stam+y7BVrpPZ4M7wKymS4sCUU9m3JHLa5hZ9Tuc0ynCmmqA+C0+j0lyKrkv0Xrz/6V1INKX3z1x
zOqiEvoOJ843am+Jxtfhlsm7y3hALj5399AsuYXhdVltYO+p+z11++88da97n98+YS84GuhbLRWz
pbpeuMdr1+1TQulQzineF3rpLqAzBQMQKj29P8XlPi6N4FK9yTCAhQs50joeZ/JTIqNhhFJY31d9
ZSQUuelQeCkTsOzXYqdthaez+IAF2Xa1WlVb04w8BJILeaVZymGrITN0q73YgpXmtbeh3ioXDijd
N3HCGMx2ou5wol0IVZD0xhyC5nBCz+yteLHp8OKyMl+kasULcK3MCiydPFhwdfxmA1RACXZUiOJA
5SlLdZFdncy3mel1wbQqANYRRQUsMr2pfF07PTW7rNTOkGnLCaPcbCd0ZHQPExEKcF6dSnoWN940
15uLlFruqVDo8aC0Fm60L/+XF+fNNegtcwNNTKagiXfc8Vv1JpTMBKUdfwrbfriMU6gdoZa8iIZw
YDaRPHvhz8MsKReyh0SUBVyTTsYGMZGYe5TEHV9Nv0wDTTSHaN+qNSCEC+vcJtDKRXMOkm4nGU+n
eCLNtBsSFensFhg+4wrnU61+frDSZDNI9zAKjr0xnfHbCEqs2a6qAAZEwOlPNYtmQOA4sySyRf0t
Naacds3zRF1DmRzRNEJ5RzHJPINrKi/d0XdlDIy7fM4QUCMkeSMch6rBmkG1umnZNTIf1nbd05VU
5AzSXPRMi1VU13SzmDVC0QaWYnm+Jm94VYQYOM3s8Bl1L1PuZsF1S+uEsktAwMv4ObruGRqC4dpi
MMs15fEqDSvOzqV27ygmeIprZ2kSBuu3CrNLcSt7hHM4EJ6r84PectWCaFqsK3WkXZ8mDlDqjcNq
x4fPA3A+8QCu4AODD7KaktWUDK7gqwG0i+yov+PnF4UEnmeSElMvJPUC0ygkjULSLCTNQtIqJC3f
02fi8B1GHYf7XnHkDT0sPyLP1xb295vtfwEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEA
ACoAAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHOEj80KwjAQhO+C
7xD2btJ6EJEmvYjQq9QHCMk2LTY/JFHs2xvoRUHwsjCz7DezTfuyM3liTJN3HGpaAUGnvJ6c4XDr
L7sjkJSl03L2DjksmKAV201zxVnmcpTGKSRSKC5xGHMOJ8aSGtHKRH1AVzaDj1bmIqNhQaq7NMj2
VXVg8ZMB4otJOs0hdroG0i+hJP9n+2GYFJ69elh0+UcEy6UXFqCMBjMHSldnnTUtXYGJhn39Jt4A
AAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALvlSJQFAQAAHgIAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250
ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAA2
AQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEA8f8fJ3YDAACTEwAAHwAAAAAAAAAAAAAAAAAg
AgAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL2RyYXdpbmcxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYA
AAsaAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAANMFAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItABQA
BgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAAAAAAAAAAAAAAF8MAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3Mv
X3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHNQSwUGAAAAAAUABQBnAQAAYg0AAAAA
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9507" o:spid="_x0000_s1058" style='position:absolute;
left:-2567;top:12429;width:7054;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA8s5dlcYA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPS2sCQRCE74H8h6ED3uKsEqNuHEWEsF4UfJJjZ6f3
QXZ61p1R13+fEQSPRVV9RU1mranEhRpXWlbQ60YgiFOrS84V7Hff7yMQziNrrCyTghs5mE1fXyYY
a3vlDV22PhcBwi5GBYX3dSylSwsy6Lq2Jg5eZhuDPsgml7rBa4CbSvaj6FMaLDksFFjToqD0b3s2
Cg693fmYuPUv/2Sn4cfKJ+ssT5TqvLXzLxCeWv8MP9pLrWA8iIZwfxOegJz+AwAA//8DAFBLAQIt
ABQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10u
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAALgEAAF9yZWxzLy5y
ZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhADMvBZ5BAAAAOQAAABAAAAAAAAAAAAAAAAAAKQIAAGRycy9zaGFw
ZXhtbC54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA8s5dlcYAAADdAAAADwAAAAAAAAAAAAAAAACYAgAAZHJz
L2Rvd25yZXYueG1sUEsFBgAAAAAEAAQA9QAAAIsDAAAAAA==
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Ramah <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9508" o:spid="_x0000_s1059" style='position:absolute;
left:636;top:10328;width:648;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAg1HJ58QA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy2rCQBTdF/oPwy24ayaW2mqaUUqhxI2CporLa+bm
QTN30syo8e+dRcHl4bzTxWBacabeNZYVjKMYBHFhdcOVgp/8+3kKwnlkja1lUnAlB4v540OKibYX
3tB56ysRQtglqKD2vkukdEVNBl1kO+LAlbY36APsK6l7vIRw08qXOH6TBhsODTV29FVT8bs9GQW7
cX7aZ2595EP59/668tm6rDKlRk/D5wcIT4O/i//dS61gNonD3PAmPAE5vwEAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAINRyefEAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9509" o:spid="_x0000_s1060" style='position:absolute;
left:-6114;top:3092;width:14147;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA7B1sfMcA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74V+h+UVeqsbpbY1uoYiSLwoqK14fGZf
/tDs25jdaPz23ULB4zAzv2FmSW9qcaHWVZYVDAcRCOLM6ooLBV/75csHCOeRNdaWScGNHCTzx4cZ
xtpeeUuXnS9EgLCLUUHpfRNL6bKSDLqBbYiDl9vWoA+yLaRu8RrgppajKHqTBisOCyU2tCgp+9l1
RsH3cN8dUrc58TE/v7+ufbrJi1Sp56f+cwrCU+/v4f/2SiuYjKMJ/L0JT0DOfwEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAOwdbHzHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
dengan teman <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9510" o:spid="_x0000_s1061" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA+P5TPMQA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy2rCQBTdC/2H4QrudJJiH0bHUAoSNxWqrbi8Zm4e
NHMnzUw0/r2zKHR5OO9VOphGXKhztWUF8SwCQZxbXXOp4Ouwmb6CcB5ZY2OZFNzIQbp+GK0w0fbK
n3TZ+1KEEHYJKqi8bxMpXV6RQTezLXHgCtsZ9AF2pdQdXkO4aeRjFD1LgzWHhgpbeq8o/9n3RsF3
fOiPmdud+VT8vsw/fLYrykypyXh4W4LwNPh/8Z97qxUsnuKwP7wJT0Cu7wAAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAPj+UzzEAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117973 Rectangle_x0020_9507 Rectangle_x0020_9508 Rectangle_x0020_9509 Rectangle_x0020_9510" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1034" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:133.2pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" valign="top" width="46"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 2.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117980"
o:spid="_x0000_s1052" style='width:31.75pt;height:84.7pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="4034,10759" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAvWKjY4EDAACUEwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsWN1O2zAUvp+0d7B8X5qkjdNUBARs
sEloIDoewDhOG+HYke2WlqffsZNAy4BNMKRdpJFSxz7+fP78+ST7h+tKoBXXplQyw+FegBGXTOWl
nGf4+ufpYIKRsVTmVCjJM7zhBh8efP60T6dzTetFyRAgSDOlGV5YW0+HQ8MWvKJmT9VcwlihdEUt
POr5MNf0DpArMYyCgAwrWkp88Aj1hVqKlrp8A5RQ7JbnJ1SuqAFIwabbPa2Ogr0fmU7l6kzXs/pS
O83Zj9WlRmWeYfCcpBW4CA/bgVYMHodPZs0fAdaFrpy8Kgq09igbd/cYfG0Rg85xMIqiGCMGQ2GQ
xCRtBdji4plpbPH19YmgTrMsNLZU8U2nywsWhmGSTh7MPNNqWaO2778yeTwePfoqHY+dM18w2dSN
vb+HM43DqIvoFWewBeaCI9/bGesmNdBy1QGYNi+cf5FWNsODeJS6n0/0NsqDeJIEJMUIAhqlZJKE
uwEPR4SEoHgT8RQ2y2jHCDqttbFnXFXINTKsQUO/AF2dG9so1Yk4C4X0dqrTUohm1PWAUzp97Xrm
XWHXxyrfOOEb+IfUXih9fwEEUQh1l2HVtjAS36Xx6Wq7hu4aN11DW3GihJNqVj9aWlWUrXoNvlfO
2JndCO796rUAJ6KK6nO/ADSufKOUOZdgLKQgFXOgK+FxhZzVzOGYml0yi1YUlgzDOAj8LgEjtyWO
edHJWtPIdmIw/3H0qLCvyPlRQG6jrZ2oBqUFpEmGuRxcz4A370EPiJ3X0ihR5s79HlXPb06EbpcH
RR9U3RHjRQFxbQIKVlBbSmQ3NS8oA545Vuq2ohJdiBx5/2FUU6kMDAVREAckGMPdXRFckEx1adni
lFalcDwCxM4WVBvuPep9z+mHwjPzgfAQDAiAc649+OaPHPBGTpFLcoikG/Z3yC/X85DmS8Nntdvg
zbZo9gFINMzwKj8AyzSMv8MPfqf6g+Ht/EBGMVCCY4dBkhLSQnbHARlPCHCTPw16bui5AXK+54bX
mM1t/o4bPpIQoER7hhDi5myHSvHthDAIozhKgbKBEkZJGI+T3YIhJUFC4FzsOQG7wqHnhJ4T/lDt
bHOC0lC2Ibv80GqBPEsO5B+QwyiKSNyUC2kCBecuNfTVQv8mMe3fJP7+PWibGd5VLQBQ+0ll+OR7
lH8Hab+fuY9e288HvwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAABjbGlwYm9h
cmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6CSEmRI6WldhlzlwuS
sqNbkRwLFCiaFj00QG89FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid/WY4nJn9huReufog
pt4R5oKwpONXL1V8DycTFpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVtTShJxwzxYBThGHtg
KBFbqONHUqZbGxtiAmIkLrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42WJTKUJ/Cv0QKJZhQ
PlRmsJegGEa/OZ2SCdbY4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/f2P7ygbaypWoXKNr
6A30X66XKwSHNT0mD8floI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mzubu522vmWAOUXTps
99q9etXCG/brKz7vNNXPwmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZvreDblZ1eo23hNSii
JDlcQVearXq3mG0JmTK654RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAFpEiSxJPzFE/RBGqy
iygZc+LtkzCCwktRwgSIK7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S2fE/Aau+AXn94qfX
L555Jw+fnzz89eTRo5OHv2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/fv7899++cgNhposQ
vPzm6Z/Pn7789ou/fnzsgO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE1NhJQoESpEZx2O/L
yELfmCOKHLhdbEfwLgeKcQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlhHs2S0D04n5m42wgd
ucbuosTKb3+WArcSl8luhC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp3SPeLiLOkIzI2Kqm
hdIeiSEvc5eDkG8rNgd3vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz4PtIRi4nh3M+MXF9
ISHTIabM6wdYCJfOTQ7zNZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVhhySJTOzH4hBKFHm3
mHTBD5j9hqh7yANK1qb7LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKaaoD4LT6PSXIquS/R
evP/pXUg0pffPXHM6qIS+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g76n7PXX77zx1r3uf
3z5hLzga6FstFbOlul64x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3gUr3JMICFCznSOh5n
8lMio2GEUljfV31lJBS56VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5pVnKYashM3SrvdiC
lea1t6HeKhcOKN03ccIYzHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6RqxQtwrcwKLJ08WHB1
/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6QacsJo9xsJ3RkdA8T
EQpwXp1KehY33jTXm4uUWu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zxW/UmlMwEpR1/Ctt+
uIxTqB2hlryIhnBgNpE8e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANNNIdo36o1IIQL69wm
0MpFcw6SbicZT6d4Is20GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsISqzZrqoABkTA6U81
i2ZA4DizJLJF/S01ppx2zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQIyR5IxyHqsGaQbW6
adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUvU+5mwXVL64SyS0DA
y/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQnqvzg95y1YJoWqwr
daRdnyYOUOqNw2rHh88DcD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSeZ5ISUy8k9QLTKCSN
QtIsJM1C0iokLd/TZ+LwHUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA
nGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVs
c4SPzQrCMBCE74LvEPZu0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPsN7NN+7IzeWJMk3cc
aloBQae8npzhcOsvuyOQlKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4nxpIa0cpEfUBXNoOP
VuYio2FBqrs0yPZVdWDxkwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTLpRcWoIwGMwdKV2ed
NS1dgYmGff0m3gAAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAAEwAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/xwQAAADIBAAALAAAA
AAAAAAAAAAAAADYBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQC9YqNjgQMAAJQTAAAfAAAA
AAAAAAAAAAAAACACAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgA
AAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAA3gUAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEu
eG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAAagwAAGNsaXBib2Fy
ZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAFAGcBAABtDQAAAAA=
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9512" o:spid="_x0000_s1053" style='position:absolute;
left:-5870;top:2969;width:13660;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAZ2Bo0McA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv+h+UIfaubSC8aXaUUSvpSQVPFx2P2
5ILZs2l21fTfu0LBx2FmvmHmy9404kydqy0riEcRCOLc6ppLBT/Z59MEhPPIGhvLpOCPHCwXg4c5
JtpeeE3njS9FgLBLUEHlfZtI6fKKDLqRbYmDV9jOoA+yK6Xu8BLgppHjKHqVBmsOCxW29FFRftyc
jIJtnJ12qVsdeF/8vj1/+3RVlKlSj8P+fQbCU+/v4f/2l1YwfYnHcHsTnoBcXAEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAGdgaNDHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Hormat pada <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9513" o:spid="_x0000_s1054" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEACCzNS8cA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE34X+h+UUfNNNatU2dZVSKPGlgpeKj6fZ
kwvNnk2zq8Z/7xYEH4eZ+YaZLTpTixO1rrKsIB5GIIgzqysuFOy2n4MXEM4ja6wtk4ILOVjMH3oz
TLQ985pOG1+IAGGXoILS+yaR0mUlGXRD2xAHL7etQR9kW0jd4jnATS2fomgiDVYcFkps6KOk7Hdz
NAq+4+1xn7rVDx/yv+nzl09XeZEq1X/s3t9AeOr8PXxrL7WC13E8gv834QnI+RUAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAAgszUvHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9515" o:spid="_x0000_s1055" style='position:absolute;
left:-1254;top:3716;width:9607;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA6InwpMcA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74LfYXkFb7qJqG1TVxFB4kWh2pYeX7Mv
fzD7NmZXjd++WxB6HGbmN8x82ZlaXKl1lWUF8SgCQZxZXXGh4OO4Gb6AcB5ZY22ZFNzJwXLR780x
0fbG73Q9+EIECLsEFZTeN4mULivJoBvZhjh4uW0N+iDbQuoWbwFuajmOopk0WHFYKLGhdUnZ6XAx
Cj7j4+Urdfsf/s7Pz5OdT/d5kSo1eOpWbyA8df4//GhvtYLXaTyFvzfhCcjFLwAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAOiJ8KTHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
orang tua <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9516" o:spid="_x0000_s1056" style='position:absolute;
left:3225;top:971;width:649;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAGFtu08cA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE70K/w/IK3nQTqVZTV5FCiRcFTZUeX7Mv
f2j2bZpdNf323ULB4zAzv2GW69404kqdqy0riMcRCOLc6ppLBe/Z22gOwnlkjY1lUvBDDtarh8ES
E21vfKDr0ZciQNglqKDyvk2kdHlFBt3YtsTBK2xn0AfZlVJ3eAtw08hJFM2kwZrDQoUtvVaUfx0v
RsEpzi7n1O0/+aP4fn7a+XRflKlSw8d+8wLCU+/v4f/2VitYTOMZ/L0JT0CufgEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhABhbbtPHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif" v:shapes="Group_x0020_117980 Rectangle_x0020_9512 Rectangle_x0020_9513 Rectangle_x0020_9515 Rectangle_x0020_9516" width="51" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75" style='width:31.75pt;height:84.7pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117987"
o:spid="_x0000_s1049" style='width:11.35pt;height:62.4pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,7924" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA2s64LhEDAABfCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVt1O2zAUvp+0d7B8X5I0adpUpAjY
QNPQiuh4AOM4P+DYke2WlqffsZOUroNegJB2QSO5xz7Hn8+fP/n4ZF1ztGJKV1KkODjyMWKCyqwS
RYpvf18MJhhpQ0RGuBQsxRum8cns65djMi0UacqKIkAQekpSXBrTTD1P05LVRB/JhgnQ5VLVxMBU
FV6myCMg19wb+n7s1aQSePYM9Y0YgpaqegMUl/SBZedErIgGSE6nuyudj5y+H5lMxepSNYvmWlnP
6a/VtUJVlmLInCA1pAh7naIzg6m3t6t4Bljnqrb2Ms/R2qFs7Ogw2NogCotBFAXRCCMKqnEyjCad
npbzF3bR8vvBfeBMeygIO4440XrySnxBME4m4z7ISyWXDerW/qeAwzjcT9QrAeumjfbfUiajANq+
reYNo9D+BWfIrfah2k19YXsA3fWEzS5S0qR4MAoT+3NN3lV4ECaTURxjBMUc+kES7BU7mSRBCHm2
xQ4SuCehbYZtDGTaKG0umayRFVKswEGHT1ZX2rSmvYkNkAsXpryoOG+1dgXwenfNeuEyYdZnMttY
4zv4h64upXqaAzfkXD6mWHYSRvyH0K5TTS+oXrjrBWX4ueTWqj39dGlkXnXutfjOOW0WZsMZOAaB
uQEOrom6cgeAcOOESmRMQLBwyQgvgKm4w+Vi0VC7Szf0mhq0InBkEIx83yUVgty1OGN5b2t0a9ub
wf5n7WluDtg5LSB3xVbWVIHTHLokxUwMbhdAmU/gB9TOeaklrzKbfoeqirtzrrrjwdGtq3+ZsTyH
urYFhSiIqQQym4blhALFnEn5UBOB5jxDLn8YNURIDSp/6I/82I9gtN8Qvgi0laHlBakrbrsKmpuW
RGnmMupyz8iHwlP9gfBQDCiATa6Z/WT3y/ulgtzYFoc6WqUbobvsyrbJl5otGnu720vR3gKwaGnh
IDkkL5JDsiX+t5NDHI7GgaOGwTiJgcra4nR8HkeTePjJDJYFPpnB9u0nMxzmNXv5e2Z4FyEAUPc+
8vaelo5Vuqewfb/uzmd/AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAGNsaXBi
b2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zGToJISZEjpaV2GXOX
C5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA2J39Zjicmf2G5F65
+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35wBW1NKEnHDPFgFOEY
e2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk/jZYlMpQn8K/RAol
mFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev6D9/Y/vKBtrKlahc
o2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaLabO5u7nba+ZYA5Rd
Omz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQhm+t4NuVnV6jbeE1
KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wAAAWkSJLEk/MUT9EE
arKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMTTlLZ8T8Bq74Bef3i
p9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y+D9+/vz3375yA2Gm
ixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYoQsTU2ElCgRKkRnHY
78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdjGWEezZLQPTifmbjb
CB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplgU+ndI94uIs6QjMjY
qqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMUUzPg+0hGLieHcz4x
cX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4dWGHJIlM7MfiEEoU
ebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMpwppqgPgtPo9Jciq5
L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZbWDvqfs9dfvvPHWv
e5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4ujeBSvckwgIULOdI6
HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASSC3mlWcphqyEzdKu9
2IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJfpGrFC3CtzAosnTxY
cHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zUzpBpywmj3GwndGR0
DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl33PFb9SaUzASlHX8K
2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9MA000h2jfqjUghAvr
3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x2whKrNmuqgAGRMDp
TzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zOEFAjJHkjHIeqwZpB
tbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZdS9T7mbBdUvrhLJL
QMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4RzOBCeq/OD3nLVgmha
rCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeFBJ5nkhJTLyT1AtMo
JI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5y
ZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIws+w3s037sjN5YkyT
dxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhzDifGkhrRykR9QFc2
g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlHBMulFxagjAYzB0pX
Z501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAAMgEAAAsA
AAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhANrOuC4RAwAAXwsAAB8A
AAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwECLQAUAAYA
CAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAABuBQAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3RoZW1l
MS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAAD6CwAAY2xpcGJv
YXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAFAAUAZwEAAP0MAAAA
AA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9518" o:spid="_x0000_s1050" style='position:absolute;
left:-3985;top:2019;width:9890;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEABohfOsQA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy2rCQBTdC/2H4QrudJJiH0bHUAoSNxWqrbi8Zm4e
NHMnzUw0/r2zKHR5OO9VOphGXKhztWUF8SwCQZxbXXOp4Ouwmb6CcB5ZY2OZFNzIQbp+GK0w0fbK
n3TZ+1KEEHYJKqi8bxMpXV6RQTezLXHgCtsZ9AF2pdQdXkO4aeRjFD1LgzWHhgpbeq8o/9n3RsF3
fOiPmdud+VT8vsw/fLYrykypyXh4W4LwNPh/8Z97qxUsnuIwN7wJT0Cu7wAAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAAaIXzrEAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kejujuran <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9519" o:spid="_x0000_s1051" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAacT6occA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBTE74LfYXlCb7qJtFqjq4gg6aVC1ZYen9mX
P5h9G7Orpt++WxB6HGbmN8xi1Zla3Kh1lWUF8SgCQZxZXXGh4HjYDl9BOI+ssbZMCn7IwWrZ7y0w
0fbOH3Tb+0IECLsEFZTeN4mULivJoBvZhjh4uW0N+iDbQuoW7wFuajmOook0WHFYKLGhTUnZeX81
Cj7jw/UrdbsTf+eX6fO7T3d5kSr1NOjWcxCeOv8ffrTftILZSzyDvzfhCcjlLwAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAGnE+qHHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117987 Rectangle_x0020_9518 Rectangle_x0020_9519" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:62.4pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_117994"
o:spid="_x0000_s1046" style='width:11.35pt;height:87.35pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,11094" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAnIQRVx0DAABpCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVt1O2zAUvp+0d7B8X5I0bUorUgRs
oEkMEB0PYBynCTi2Zbul5el3bCe0MKi0IaRd0ErpiX38nf+vPjhcNRwtmTa1FDlO9mKMmKCyqMU8
xze/Tnv7GBlLREG4FCzHa2bw4fTrlwMymWuiqpoiQBBmQnJcWasmUWRoxRpi9qRiAvZKqRti4VXP
o0KTB0BueNSP4yxqSC3wdAP1jViCFrr+Bygu6T0rTohYEgOQnE62V1ofOX0/MpmI5ZlWM3Wlnef0
YnmlUV3kGDInSAMpwlG70arBa/Ti1HwDsCp14/RlWaKVR1m7p8dgK4soLCaDQTIYYkRhK0nicQov
wUh1+coxWn3ffRDcCWZB2HLFi86XNyJMktF4POjCPNNyoVC79l+FnGbpJleDUepy9UbIRoV4/yzn
eNhPulCvGYURmHOG/GoXrDsUoMWyAzBtX7j8Ii1tjnvDdOw+vtHbKvcyKGIGFYWCpvF+EnsfyWRT
8CQepaM2ijEMy/MgyERpY8+YbJATcqzBQ2+ALM+NDU51Ki5CLnyc8rTmPOy6FUhK569dzXwq7OpY
FmunfAu/0NqV1I+XQBAllw85lq2EEf8hjG9X2wm6E247QVt+IrnTCtaPFlaWdetewPfOGTuza858
Xr0XkETUEH3uDYBw7YVaFExAsDBphM+BrrjH5WKmqMMxil5Ri5YETCbJMI79GEGQ2xrHrOx0rQm6
nRqc3+welXaHnt8F5Lba2qlqcJpDm+SYid7NDHjzEfyA2nkvjeR14dLvUfX89oTr1jw4+uTqMzVW
llDXUFCIgthaILtWrCQUeOZYyvuGCHTJC+Tzh5EiQhrYivvxMM7iATzdtw9fmFtVW1qdkqbmjkeA
2GlFtGE+oz73jHwoPDUfCA/FgAK45NrpTyaYgmyhOyLuauT6HIrpNPwTWsytPHX6wrCZcjMeJiOM
AmgEcthJEf1XKaLfsvOFp4WA+rcUkaXDERAQVKo3GmfAaKFCLbFng/0MbPs/hE96+KQHaPtPethF
bm74O3p4FyEAUHtPil5cMj2rtJdid5Pdfp/+BgAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAAL
GgAAGgAAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zG
ToJISZEjpaV2GXOXC5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA
2J39Zjicmf2G5F65+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35w
BW1NKEnHDPFgFOEYe2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk
/jZYlMpQn8K/RAolmFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev
6D9/Y/vKBtrKlahco2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaL
abO5u7nba+ZYA5RdOmz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQ
hm+t4NuVnV6jbeE1KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wA
AAWkSJLEk/MUT9EEarKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMT
TlLZ8T8Bq74Bef3ip9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y
+D9+/vz3375yA2GmixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYo
QsTU2ElCgRKkRnHY78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdj
GWEezZLQPTifmbjbCB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplg
U+ndI94uIs6QjMjYqqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMU
UzPg+0hGLieHcz4xcX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4
dWGHJIlM7MfiEEoUebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMp
wppqgPgtPo9Jciq5L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZ
bWDvqfs9dfvvPHWve5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4u
jeBSvckwgIULOdI6HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASS
C3mlWcphqyEzdKu92IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJf
pGrFC3CtzAosnTxYcHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zU
zpBpywmj3GwndGR0DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl3
3PFb9SaUzASlHX8K2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9M
A000h2jfqjUghAvr3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x
2whKrNmuqgAGRMDpTzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zO
EFAjJHkjHIeqwZpBtbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZ
dS9T7mbBdUvrhLJLQMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4Rz
OBCeq/OD3nLVgmharCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeF
BJ5nkhJTLyT1AtMoJI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMA
UEsDBBQABgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2Ry
YXdpbmcxLnhtbC5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIw
s+w3s037sjN5YkyTdxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhz
DifGkhrRykR9QFc2g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlH
BMulFxagjAYzB0pXZ501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4C
AAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0w
P/HBAAAAMgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJyE
EVcdAwAAaQsAAB8AAAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAAB6BQAAY2xpcGJvYXJk
L3RoZW1lL3RoZW1lMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAA
AAAGDAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAF
AAUAZwEAAAkNAAAAAA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9521" o:spid="_x0000_s1047" style='position:absolute;
left:-6093;top:3081;width:14106;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAWd48GscA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv+h+UIfaubSC8aXaUUSvpSQVPFx2P2
5ILZs2l21fTfu0LBx2FmvmHmy9404kydqy0riEcRCOLc6ppLBT/Z59MEhPPIGhvLpOCPHCwXg4c5
JtpeeE3njS9FgLBLUEHlfZtI6fKKDLqRbYmDV9jOoA+yK6Xu8BLgppHjKHqVBmsOCxW29FFRftyc
jIJtnJ12qVsdeF/8vj1/+3RVlKlSj8P+fQbCU+/v4f/2l1YwfRnHcHsTnoBcXAEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAFnePBrHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Menepati janji <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9522" o:spid="_x0000_s1048" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAqQyibccA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv+h+UIvtWNQXuJrlIKJb5U0LTFx2P2
5ILZs2l21fTfu0LBx2FmvmEWq9404kydqy0rmIwjEMS51TWXCr6yj8cXEM4ja2wsk4I/crBaDh4W
mGh74S2dd74UAcIuQQWV920ipcsrMujGtiUOXmE7gz7IrpS6w0uAm0bGUfQkDdYcFips6b2i/Lg7
GQXfk+z0k7rNgffF7/P006ebokyVGg37tzkIT72/h//ba63gdRbHcHsTnoBcXgEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAKkMom3HAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_117994 Rectangle_x0020_9521 Rectangle_x0020_9522" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:87.35pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_118001"
o:spid="_x0000_s1043" style='width:11.35pt;height:70.1pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,8900" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAHAh3mR8DAABhCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVm1P2zAQ/j5p/8Hy95KkTUNbkSJg
A01DgOj4AcZxmgjHtmy3tPv1O78EChtIG0LaBxopvdjnx3fPnR/54HDTcbRm2rRSlDjbSzFigsqq
FcsS3/w4HUwwMpaIinApWIm3zODD+edPB2S21EQ1LUWAIMyMlLixVs2SxNCGdcTsScUEzNVSd8TC
p14mlSb3gNzxZJimRdKRVuD5I9QXYgla6fYfoLikd6w6IWJNDEByOtsdiTFy+nZkMhPrM60W6kq7
yOnF+kqjtioxMCdIBxThJE5EN/hMnq1aPgJsat05f1nXaONRtu7tMdjGIgqDWZ5n+RgjClOTybQY
jeMezeUfVtHm66vrIJiwKRg7gXjTRfJCflk2SdOsT/JMy5VCcex/SnhUjCJRUwi3cES9kLBRIdvf
SzkdD/M+0WtGof2XnCE/2qfqFgVose4BTOwJxy7S0pZ4MB5N3c83eazwIC9G+XAfIyjmcJSPJ7GY
D8UGUicFdJOrdjaFgzJ6kgSZKW3sGZMdckaJNUToNyDrc2NDUL2Ly5ALn6c8bTkPs24ESOnjtZuF
p8JujmW1dc638A9t3Uj98xLEoebyvsQyWhjxb8L4VrW9oXvjtje05SeSO6+w+9HKyrqN4QV8H5yx
C7vlzPPqowASUUf0ud8AjGtvtKJiApIFXghfglRxj8vFQlGHYxS9ohatCWyZZeM09UcIktz1OGZ1
72tN8O3dYP3j7FFtX/Hzs4Acq62dq4agObRJiZkY3CxAM39CHFA7H6WRvK0c/R5VL29PuI7bQ6AP
oT5xY3UNdQ0FhSyIbQWyW8VqQkFjjqW864hAl7xCnj+MFBHSwFQ6TMdpkebwds8QHmhm1VranJKu
5a6rQNRpQ7RhnlHPPSPvCk/NO8JDMaAAjlw7/84Uq1a8BXJcj0Mh3ax/Q3u5kYcuXxm2UO58h1MR
jgF4BGF4VR5AjIPYP5GHXpYvvCQE1L+VBxD3fVBZqNJgf1qAmIXqREUv8kkx/JAGJwMf0uD69kMa
Xhc2d/h7aXiTIABQvCElzy6XXlXiZdjdYHe/578AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYA
AAsaAAAaAAAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3RoZW1lMS54bWzsWUtvGzcQvhfof1jsvbHeio3Iga1H
3MZOgkhJkSOlpXYZc5cLkrKjW5EcCxQomhY9NEBvPRRtAyRAL+mvcZuiTYH8hQ65D5ESVTtGChhB
LMDYnf1mOJyZ/YbkXrn6IKbeEeaCsKTjVy9VfA8nExaQJOz4d0aDjy77npAoCRBlCe74cyz8q9sf
fnAFbU0oSccM8WAU4Rh7YCgRW6jjR1KmWxsbYgJiJC6xFCfwbMp4jCTc8nAj4OgYBojpRq1SaW3E
iCT+NliUylCfwr9ECiWYUD5UZrCXoBhGvzmdkgnW2OCwqhBiLrqUe0eIdnywGbDjEX4gfY8iIeFB
x6/oP39j+8oG2sqVqFyja+gN9F+ulysEhzU9Jg/H5aCNRrPR2intawCVq7h+u9/qt0p7GoAmE5hp
5otps7m7udtr5lgDlF06bPfavXrVwhv26ys+7zTVz8JrUGa/sYIfDLoQRQuvQRm+uYJvNNq1bsPC
a1CGb63g25WdXqNt4TUooiQ5XEFXmq16t5htCZkyuueEbzYbg3YtN75AQTWU1aWGmLJErqu1GN1n
fAAABaRIksST8xRP0QRqsosoGXPi7ZMwgsJLUcIEiCu1yqBSh//q19BXOiJoCyNDW/kFnogVkfLH
ExNOUtnxPwGrvgF5/eKn1y+eeScPn588/PXk0aOTh79khiytPZSEptarH77858ln3t/Pvn/1+Gs3
Xpj4P37+/PffvnIDYaaLELz85umfz5++/PaLv3587IDvcDQ24SMSY+HdwMfebRbDxHQIbM/xmL+Z
xihCxNTYSUKBEqRGcdjvy8hC35gjihy4XWxH8C4HinEBr83uWw4PIz6TxGHxehRbwAPG6C7jzihc
V2MZYR7NktA9OJ+ZuNsIHbnG7qLEym9/lgK3EpfJboQtN29RlEgU4gRLTz1jhxg7ZnePECuuB2TC
mWBT6d0j3i4izpCMyNiqpoXSHokhL3OXg5BvKzYHd71dRl2z7uEjGwlvBaIO50eYWmG8hmYSxS6T
IxRTM+D7SEYuJ4dzPjFxfSEh0yGmzOsHWAiXzk0O8zWSfh3oxZ32AzqPbSSX5NBlcx8xZiJ77LAb
oTh1YYckiUzsx+IQShR5t5h0wQ+Y/Yaoe8gDStam+y7BVrpPZ4M7wKymS4sCUU9m3JHLa5hZ9Tuc
0ynCmmqA+C0+j0lyKrkv0Xrz/6V1INKX3z1xzOqiEvoOJ843am+Jxtfhlsm7y3hALj5399AsuYXh
dVltYO+p+z11++88da97n98+YS84GuhbLRWzpbpeuMdr1+1TQulQzineF3rpLqAzBQMQKj29P8Xl
Pi6N4FK9yTCAhQs50joeZ/JTIqNhhFJY31d9ZSQUuelQeCkTsOzXYqdthaez+IAF2Xa1WlVb04w8
BJILeaVZymGrITN0q73YgpXmtbeh3ioXDijdN3HCGMx2ou5wol0IVZD0xhyC5nBCz+yteLHp8OKy
Ml+kasULcK3MCiydPFhwdfxmA1RACXZUiOJA5SlLdZFdncy3mel1wbQqANYRRQUsMr2pfF07PTW7
rNTOkGnLCaPcbCd0ZHQPExEKcF6dSnoWN94015uLlFruqVDo8aC0Fm60L/+XF+fNNegtcwNNTKag
iXfc8Vv1JpTMBKUdfwrbfriMU6gdoZa8iIZwYDaRPHvhz8MsKReyh0SUBVyTTsYGMZGYe5TEHV9N
v0wDTTSHaN+qNSCEC+vcJtDKRXMOkm4nGU+neCLNtBsSFensFhg+4wrnU61+frDSZDNI9zAKjr0x
nfHbCEqs2a6qAAZEwOlPNYtmQOA4sySyRf0tNaacds3zRF1DmRzRNEJ5RzHJPINrKi/d0XdlDIy7
fM4QUCMkeSMch6rBmkG1umnZNTIf1nbd05VU5AzSXPRMi1VU13SzmDVC0QaWYnm+Jm94VYQYOM3s
8Bl1L1PuZsF1S+uEsktAwMv4ObruGRqC4dpiMMs15fEqDSvOzqV27ygmeIprZ2kSBuu3CrNLcSt7
hHM4EJ6r84PectWCaFqsK3WkXZ8mDlDqjcNqx4fPA3A+8QCu4AODD7KaktWUDK7gqwG0i+yov+Pn
F4UEnmeSElMvJPUC0ygkjULSLCTNQtIqJC3f02fi8B1GHYf7XnHkDT0sPyLP1xb295vtfwEAAP//
AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMv
ZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHOEj80KwjAQhO+C7xD2btJ6EJEmvYjQq9QHCMk2LTY/JFHs2xvoRUHw
sjCz7DezTfuyM3liTJN3HGpaAUGnvJ6c4XDrL7sjkJSl03L2DjksmKAV201zxVnmcpTGKSRSKC5x
GHMOJ8aSGtHKRH1AVzaDj1bmIqNhQaq7NMj2VXVg8ZMB4otJOs0hdroG0i+hJP9n+2GYFJ69elh0
+UcEy6UXFqCMBjMHSldnnTUtXYGJhn39Jt4AAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALvlSJQFAQAA
HgIAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEA
rTA/8cEAAAAyAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAA2AQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEA
HAh3mR8DAABhCwAAHwAAAAAAAAAAAAAAAAAgAgAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL2RyYXdpbmcx
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAHwFAABjbGlwYm9h
cmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAAAAAAAAA
AAAAAAgMAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHNQSwUGAAAA
AAUABQBnAQAACw0AAAAA
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9524" o:spid="_x0000_s1044" style='position:absolute;
left:-4634;top:2346;width:11188;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEASamfgscA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv9D8sp+FY3irY2zUakIPGlglf6eJo9
uWD2bJpdNf33rlDo4zAz3zDJvDeNuFDnassKRsMIBHFudc2lgv1u+TwD4TyyxsYyKfglB/P08SHB
WNsrb+iy9aUIEHYxKqi8b2MpXV6RQTe0LXHwCtsZ9EF2pdQdXgPcNHIcRS/SYM1hocKWPirKT9uz
UXAY7c7HzK2/+av4eZ18+mxdlJlSg6d+8Q7CU+//w3/tlVbwNh1P4P4mPAGZ3gAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAEmpn4LHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kepedulian <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9525" o:spid="_x0000_s1045" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAJuU6GccA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv9D8sp9K1uItra1I2IIOlLBa/08TR7
csHs2ZhdNf33rlDo4zAz3zDTWW8acaHO1ZYVxIMIBHFudc2lgt12+TIB4TyyxsYyKfglB7P08WGK
ibZXXtNl40sRIOwSVFB53yZSurwig25gW+LgFbYz6IPsSqk7vAa4aeQwil6lwZrDQoUtLSrKj5uz
UbCPt+dD5lY//F2c3kZfPlsVZabU81M//wDhqff/4b/2p1bwPh6O4f4mPAGZ3gAAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhACblOhnHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_118001 Rectangle_x0020_9524 Rectangle_x0020_9525" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:70.1pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 167.05pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_118008"
o:spid="_x0000_s1040" style='width:11.35pt;height:99.85pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,12679" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAt9Nk/hsDAABpCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVttO4zAQfV9p/8Hye0nSpulFpAjY
Ba2EFkThA1zHuSyOHdluafl6xnbSFnbpAwhpH2ildOIZH8/11Mcn65qjFVO6kiLF0VGIERNUZpUo
Unx/d9EbY6QNERnhUrAUb5jGJ7Pv347JtFCkKSuKAEHoKUlxaUwzDQJNS1YTfSQbJkCXS1UTA6+q
CDJFHgG55kE/DJOgJpXAsx3UD2IIWqrqHVBc0geWnROxIhogOZ3ur7Q+cvpxZDIVq0vVzJsbZT2n
v1c3ClVZiiFzgtSQIhy0itYMXoNXu4odwDpXtbWXeY7WDmVjnw6DrQ2isBjFcRQPMaKgivrJKE5a
A1pe/2MbLX8e3gju+GNB2HPFidaXNyKMonEYQj/4MC+VXDaoXfuvQh4kg12uJsnYJvONkHXj4/27
nJNhf9SFessojEDBGXKrXbB2k4cWqw5At31h84uUNCnuDQcT+3GN3la5N4riUQIVhYIOkigCrQPd
FjzpR8NB0kYxgWEZvAiCTBulzSWTNbJCihV46A4gqyttvFOdiY2QCxenvKg491q7Aknp/DXruUuF
WZ/JbGONF/ALrV1K9XQNBJFz+Zhi2UoY8V9Cu3Y1naA6YdEJyvBzya2VP/10aWRete55fOecNnOz
4cylwHkBSUQ1UVfuABBunVCJjAkIFiaN8ALoijtcLuYNtTi6oTfUoBWBI6NoGIZuSiDIfYszlne2
Rnvbzgz277SnuTlg57SA3FZbWVMFTnNokxQz0bufA28+2XEFLxyQ5FVm0+9eVLE456o9Hhzduqr3
zVieQ119QSEKYiqBzKZhOaHAM2dSPtREoGueIZc/jBoipAZV2A+HYRLG8LTfPnxj0FaGlhekrrjl
ERhkWhKlmcuobz/yqfBUfyI8FAMKYJNrZndQhWIpCvSHPJIFsn0OxbQW7gktZle2nb7UbN7YGfeT
4UcBLDw5HKSILRu+oAjHOO6/4f0UkQyGo8gRRG80SYDRfIVaYk/icdL/ogdLBV/0YPv2ix4Ok5sd
/o4ePkQIANTek4JXl0zHKu2l2N5k999nzwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoA
ABoAAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6C
SEmRI6WldhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00QG89FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid
/WY4nJn9huReufogpt4R5oKwpONXL1V8DycTFpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVt
TShJxwzxYBThGHtgKBFbqONHUqZbGxtiAmIkLrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42
WJTKUJ/Cv0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2SCdbY4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/
f2P7ygbaypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0mD8floI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mz
ubu522vmWAOUXTps99q9etXCG/brKz7vNNXPwmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZv
reDblZ1eo23hNSiiJDlcQVearXq3mG0JmTK654RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAF
pEiSxJPzFE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktRwgSIK7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S
2fE/Aau+AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTRo5OHv2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/
fv7899++cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/fnzsgO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE
1NhJQoESpEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfwLgeKcQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlh
Hs2S0D04n5m42wgducbuosTKb3+WArcSl8luhC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp
3SPeLiLOkIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8rNgd3vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz
4PtIRi4nh3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfOTQ7zNZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVh
hySJTOzH4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK1qb7LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKa
aoD4LT6PSXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM6qIS+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g
76n7PXX77zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOlul64x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3g
Ur3JMICFCznSOh5n8lMio2GEUljfV31lJBS56VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5
pVnKYashM3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03ccIYzHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6Rq
xQtwrcwKLJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6Q
acsJo9xsJ3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTXm4uUWu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zx
W/UmlMwEpR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBgNpE8e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANN
NIdo36o1IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4Is20GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsI
SqzZrqoABkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01ppx2zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQ
IyR5IxyHqsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUv
U+5mwXVL64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQ
nqvzg95y1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rHh88DcD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSe
Z5ISUy8k9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/TZ+LwHUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBL
AwQUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3
aW5nMS54bWwucmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPs
N7NN+7IzeWJMk3ccaloBQae8npzhcOsvuyOQlKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4n
xpIa0cpEfUBXNoOPVuYio2FBqrs0yPZVdWDxkwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTL
pRcWoIwGMwdKV2edNS1dgYmGff0m3gAAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAA
EwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/x
wQAAADIBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADYBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQC302T+
GwMAAGkLAAAfAAAAAAAAAAAAAAAAACACAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1s
UEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAeAUAAGNsaXBib2FyZC90
aGVtZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAA
BAwAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAF
AGcBAAAHDQAAAAA=
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_9527" o:spid="_x0000_s1041" style='position:absolute;
left:-7147;top:3612;width:16214;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAuXsB9ccA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPW2vCQBSE3wv9D8sp9K1ulLZqdBUplPSlgld8PGZP
Lpg9m2bXJP77rlDo4zAz3zDzZW8q0VLjSssKhoMIBHFqdcm5gv3u82UCwnlkjZVlUnAjB8vF48Mc
Y2073lC79bkIEHYxKii8r2MpXVqQQTewNXHwMtsY9EE2udQNdgFuKjmKondpsOSwUGBNHwWll+3V
KDgMd9dj4tZnPmU/49dvn6yzPFHq+alfzUB46v1/+K/9pRVM30ZjuL8JT0AufgEAAP//AwBQSwEC
LQAUAAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNd
LnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8u
cmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hh
cGV4bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALl7AfXHAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRy
cy9kb3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACMAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Tanggung jawab <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_9528" o:spid="_x0000_s1042" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAyOSVh8QA
AADdAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPy2rCQBTdF/oPwy24q5NItW10IlIocaOgqdLlNXPz
wMydNDNq+vedhdDl4bwXy8G04kq9aywriMcRCOLC6oYrBV/55/MbCOeRNbaWScEvOVimjw8LTLS9
8Y6ue1+JEMIuQQW1910ipStqMujGtiMOXGl7gz7AvpK6x1sIN62cRNFMGmw4NNTY0UdNxXl/MQoO
cX45Zm574u/y5/Vl47NtWWVKjZ6G1RyEp8H/i+/utVbwPp2EueFNeAIy/QMAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAMjklYfEAAAA3QAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_118008 Rectangle_x0020_9527 Rectangle_x0020_9528" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:99.85pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
5 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
6 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
7 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 8; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 27.8pt;" width="37"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 9.9pt; text-indent: 0in;">
8 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 70.0pt;" width="93"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.1pt;" width="33"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.3pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.95pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.9pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 34.8pt;" width="46"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.2pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 26.15pt;" width="35"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in .25pt 0in .25pt; width: 25.25pt;" width="34"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.15pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.9pt;">
Keterangan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.9pt;">
Skala penilaian sikap dibuat
dengan rentang antara 1 s.d 5. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.7pt; mso-list: l4 level1 lfo60; text-indent: -11.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->1<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->=
sangat kurang; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.7pt; mso-list: l4 level1 lfo60; text-indent: -11.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->2<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->=
kurang konsisten; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.7pt; mso-list: l4 level1 lfo60; text-indent: -11.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->3<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->=
mulai konsisten; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.7pt; mso-list: l4 level1 lfo60; text-indent: -11.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->4<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->=
konsisten; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 46.7pt; mso-list: l4 level1 lfo60; text-indent: -11.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->5<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->=
selalu konsisten. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 35.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
2)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Tes Tertulis <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l14 level4 lfo61; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengertian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Tes Tertulis merupakan tes
dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk
menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l14 level4 lfo61; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Teknik
Tes Tertulis <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
Ada
dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 156.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l45 level4 lfo62; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Soal dengan memilih jawaban (selected response),
mencakup: pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l45 level4 lfo62; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Soal
dengan mensuplai jawaban (supply response), mencakup: isian atau melengkapi,
uraian objektif, dan uraian non-objektif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penyusunan instrumen penilaian
tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l4 level2 lfo60; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->materi,
misalnya kesesuaian soal dengan KD dan indikator pencapaian pada kurikulum
tingkat satuan pendidikan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l4 level2 lfo60; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->konstruksi,
misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l4 level2 lfo60; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->bahasa,
misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l4 level2 lfo60; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iv.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->kaidah
penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai
bentuk soal penilaian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
3)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Projek <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l26 level1 lfo63; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengertian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Pada penilaian proyek
setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: i.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Kemampuan pengelolaan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
ii.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Relevansi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; text-indent: 21.35pt;">
Kesesuaian
dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran. iii.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Keaslian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Projek yang dilakukan peserta
didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l26 level1 lfo63; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Teknik
Penilaian Proyek <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 135.15pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Penilaian proyek dilakukan mulai
dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru
perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala
penilaian. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 1in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Contoh Teknik Penilaian Proyek <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Matapelajaran :
_________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama Proyek :
_________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Alokasi Waktu :
_________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Guru Pembimbing :
_________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama :
___________________________________________
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
NIS : ___________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Kelas :
___________________________________________
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 6.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: -5.35pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in .05in; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 630px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.45pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 33.65pt;" valign="bottom" width="45"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.35pt; text-indent: 0in;">
No <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 304.75pt;" valign="bottom" width="406"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
ASPEK <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: none; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td colspan="4" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 107.25pt;" width="143"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
SKOR (1 - 5) <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 8.0pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.0pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.0pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.8pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.0pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.0pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.0pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.95pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.55pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="background: #D9D9D9; border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 33.65pt;" valign="top" width="45"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 304.75pt;" valign="top" width="406"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 6pt; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.8pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 6.05pt; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 6pt; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 6pt; text-indent: 0in;">
4 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.55pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.95pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 6.1pt; text-indent: 0in;">
5 <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 66.8pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 33.65pt;" valign="top" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 304.75pt;" width="406"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin: 0in 177.85pt 7.9pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
PERENCANAAN : a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Persiapan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Rumusan Judul <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.8pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.95pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 127.0pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 33.65pt;" valign="top" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 304.75pt;" width="406"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
PELAKSANAAN : <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 23.15pt; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Sistematika Penulisan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 23.15pt; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Keakuratan Sumber Data / Informasi <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 23.15pt; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kuantitas Sumber Data <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 23.15pt; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Analisis Data <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 23.15pt; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Penarikan Kesimpulan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.8pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 127.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.95pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 66.85pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 33.65pt;" valign="top" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 304.75pt;" width="406"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin: 0in 158.65pt 7.8pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
LAPORAN PROYEK : a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Performans <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Presentasi / Penguasaan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.8pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.95pt;" valign="top" width="36"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.8pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: solid black 1.0pt; border-right: none; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 33.65pt;" valign="top" width="45"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 304.75pt;" width="406"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 92.65pt; text-indent: 0in;">
TOTAL SKOR <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.8pt;" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.75pt;" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in .05in; width: 26.95pt;" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian Proyek dilakukan
mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir proyek.
Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal
atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga menggunakan
skala penilaian dan daftar cek <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l81 level1 lfo64; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
Produk <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian produk adalah
penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk
meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan
seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan
produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian
yaitu: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l81 level2 lfo64; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tahap
persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l81 level2 lfo64; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tahap
pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 156.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l81 level2 lfo64; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iii.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Tahap penilaian
produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan<i>. </i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l81 level1 lfo64; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->TeknikPenilaian
Produk <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian produk biasanya
menggunakan cara holistik atau analitik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l81 level2 lfo64; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Cara
holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l81 level2 lfo64; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Cara
analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 0.5in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Contoh Penilaian Produk <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Mata Ajar :
_____________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama Proyek : ______________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Alokasi Waktu :
______________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama Peserta didik :
______________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Kelas/SMT : ______________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: .05pt; mso-padding-alt: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 624px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.4pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 38.95pt;" width="52"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 6.2pt; text-indent: 0in;">
No <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 329.6pt;" width="439"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Tahapan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.4pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 99.2pt;" width="132"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.2pt; text-indent: 0in;">
Skor ( 1 – 5 )* <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 38.95pt;" width="52"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 329.6pt;" width="439"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tahap Perencanaan Bahan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 99.2pt;" width="132"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 86.8pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 86.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 38.95pt;" valign="top" width="52"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 86.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 329.6pt;" width="439"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
Tahap Proses Pembuatan : <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 17.05pt; text-indent: -17.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Persiapan alat dan bahan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 17.05pt; text-indent: -17.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Teknik Pengolahan <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 17.05pt; text-indent: -17.05pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan) <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 86.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 99.2pt;" valign="top" width="132"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 66.85pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 38.95pt;" valign="top" width="52"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 329.6pt;" width="439"><div class="MsoNormal" style="line-height: 141%; margin-bottom: 7.7pt; margin-left: 0in; margin-right: 146.65pt; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
Tahap Akhir (Hasil
Produk) a.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Bentuk fisik <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
b.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Inovasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 66.85pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 99.2pt;" valign="top" width="132"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: solid black 1.0pt; border-right: none; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 38.95pt;" valign="top" width="52"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 329.6pt;" width="439"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 100.6pt; text-indent: 0in;">
TOTAL SKOR <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 2.55pt 0in 5.4pt; width: 99.2pt;" width="132"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Catatan : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.35pt; text-indent: -21.35pt;">
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima), dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan
dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
e)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Portofolio <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Pengertian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian portofolio merupakan
penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Penilaian portofolio pada
dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode
untuk suatu matapelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan
dan dinilai oleh guru dan peserta didik.Berdasarkan informasi perkembangan
tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan
peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat
memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya,
antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara
lain: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Karya
peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Guru melakukan penelitian atas
hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya
tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Saling
percayaantara guru dan peserta didik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Dalam proses penilaian guru dan
peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling
membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kerahasiaan<i> </i>bersama antara guru dan peserta didik<i> </i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Kerahasiaan hasil pengumpulan
informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak
disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi
dampak negatif proses pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 156.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iv.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Milik
bersama antara peserta didik dan guru <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Guru dan peserta didik perlu
mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa
memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan
berupaya terus
meningkatkan kemampuannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->v.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kepuasan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Hasil kerja portofolio
sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta
didik untuk lebih meningkatkan diri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->vi.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kesesuaian <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Hasil kerja yang dikumpulkan
adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam
kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->vii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
proses dan hasil <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Penilaian portofolio menerapkan
prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari
catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l31 level1 lfo65; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->viii.<!--[endif]-->Penilaian
dan pembelajaran <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Penilaian portofolio merupakan
hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini
sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan
kekurangan peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
f)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Teknik Penilaian Portofolio <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Teknik penilaian portofolio di
dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jelaskan
kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta
didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tentukan
bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa
berbeda. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kumpulkan
dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder di rumah
masing atau loker masing-masing di sekolah.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->iv.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Berilah
tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->v.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tentukan
kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->vi.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Minta
peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing
peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang
kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya.
Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->vii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Setelah
suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu
karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 156.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l53 level1 lfo66; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->viii.<!--[endif]-->Bila perlu, jadwalkan pertemuan
untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan
diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio,
sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya<i>. </i><o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 629px;">
<tbody>
<tr style="height: 35.75pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="height: 35.75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 120.5pt;" valign="top" width="161"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 35.75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 351.15pt;" valign="bottom" width="468"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 34.7pt; text-indent: 0in;">
Contoh Penilaian Portofolio <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 20.1pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="height: 20.1pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 120.5pt;" valign="top" width="161"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Sekolah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 20.1pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 351.15pt;" valign="top" width="468"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
:
________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 20.1pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="height: 20.1pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 120.5pt;" valign="top" width="161"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Matapelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 20.1pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 351.15pt;" valign="top" width="468"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
:
________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.7pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="height: 15.7pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 120.5pt;" valign="top" width="161"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Durasi Waktu <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="height: 15.7pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 351.15pt;" valign="top" width="468"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
:
________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama Peserta didik :
________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Kelas/SMT :
________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 6.4pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: .05pt; mso-padding-alt: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 624px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.45pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 36.2pt;" width="48"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.85pt; text-indent: 0in;">
No <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 117.4pt;" width="157"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
KI / KD / PI <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Waktu <o:p></o:p></div>
</td>
<td colspan="4" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
KRITERIA <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.45pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Ket <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 70.15pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 70.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 11.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_119217"
o:spid="_x0000_s1037" style='width:11.35pt;height:64.6pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,8201" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAva7c+BoDAABkCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVt1O2zAUvp+0d7B8XxKnSfojUkTZ
QJMQIDoewHWcJsKxI9stLU+/YyeBwkYvQEi7oJXSE5/jz+f3q49PtrVAG65NpWSGyVGIEZdM5ZVc
Zfju9/lgjJGxVOZUKMkzvOMGn8y+fzum05WmTVkxBAjSTGmGS2ubaRAYVvKamiPVcAm6QumaWnjV
qyDX9AGQaxFEYZgGNa0knj1D/aCWorWu3gElFLvn+RmVG2oAUrDp/krno2AfR6ZTubnQzaK50c5z
drW50ajKMwyZk7SGFOGgU3Rm8Bq82rV6BtgWunb2qijQ1qPs3NNj8K1FDBZJHJM4wYiBakwmo3HS
nVFe/2MXK38e3AfOtIeCsOeIF50nb8RHyCQioz7IC63WDerW/qeAh+mwS1QUkjR1iXojYNO00f5d
SkKiNOojveUM+n8lOETrlvtg3bYWXG56CNN1hcsv0spmeJAMJ+7j27yr8SAm6TiEwYJyRoQMk7gF
fSp3GCVpBA64ekPWw3D4Igw6bbSxF1zVyAkZ1uCiP4BuLo1tnepNXIxC+kjVeSVEq3UrkJbeX7td
+GTY7VzlO2e8hF9o7FLpx2ugh0KohwyrTsJI/JLGN6vtBd0Ly17QVpwp4aza00/XVhVV516L750z
dmF3gvu8ei8giaim+tIfAMKtFyqZcwnBwpxRsQKyEh5XyEXDHI5p2A2zaEPhSEKSMPRDBEHuW8x5
0dta09r2ZrD/WXta2AN2XgvIXbW1M9XgtIA+yTCXg7sFsOYj+AG1814aJarcpd+j6tXyTOjueHD0
ydUXZrwooK5tQSEKaiuJ7K7hBWXAMnOl7msq0bXIkc8fRg2VyoAqjMIkTMMYnu4bwTcGbWVZeU7r
Sriugu5jJdWG+4z63HP6qfDMfCI8FAMK4JJrZ3OulxWjmiLX4lBHp/RP6C638tTka8MXjZvvdija
KQCLlhkO8wOwTEv3L/nBT6r/W3g/P6TDZEQ8OwxGkzR9xQ5pPE5B+8UN2JHEFzdAz39xwyFmc+Pf
c8OHKAGAuktS8Op+6Xmluw+7S+z+++wPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAA
GgAAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1s7FlLbxs3EL4X6H9Y7L2x3oqNyIGtR9zGToJI
SZEjpaV2GXOXC5Kyo1uRHAsUKJoWPTRAbz0UbQMkQC/pr3Gbok2B/IUOuQ+RElU7RgoYQSzA2J39
Zjicmf2G5F65+iCm3hHmgrCk41cvVXwPJxMWkCTs+HdGg48u+56QKAkQZQnu+HMs/KvbH35wBW1N
KEnHDPFgFOEYe2AoEVuo40dSplsbG2ICYiQusRQn8GzKeIwk3PJwI+DoGAaI6UatUmltxIgk/jZY
lMpQn8K/RAolmFA+VGawl6AYRr85nZIJ1tjgsKoQYi66lHtHiHZ8sBmw4xF+IH2PIiHhQcev6D9/
Y/vKBtrKlahco2voDfRfrpcrBIc1PSYPx+WgjUaz0dop7WsAlau4frvf6rdKexqAJhOYaeaLabO5
u7nba+ZYA5RdOmz32r161cIb9usrPu801c/Ca1Bmv7GCHwy6EEULr0EZvrmCbzTatW7DwmtQhm+t
4NuVnV6jbeE1KKIkOVxBV5qtereYbQmZMrrnhG82G4N2LTe+QEE1lNWlhpiyRK6rtRjdZ3wAAAWk
SJLEk/MUT9EEarKLKBlz4u2TMILCS1HCBIgrtcqgUof/6tfQVzoiaAsjQ1v5BZ6IFZHyxxMTTlLZ
8T8Bq74Bef3ip9cvnnknD5+fPPz15NGjk4e/ZIYsrT2UhKbWqx++/OfJZ97fz75/9fhrN16Y+D9+
/vz3375yA2GmixC8/Obpn8+fvvz2i79+fOyA73A0NuEjEmPh3cDH3m0Ww8R0CGzP8Zi/mcYoQsTU
2ElCgRKkRnHY78vIQt+YI4ocuF1sR/AuB4pxAa/N7lsODyM+k8Rh8XoUW8ADxugu484oXFdjGWEe
zZLQPTifmbjbCB25xu6ixMpvf5YCtxKXyW6ELTdvUZRIFOIES089Y4cYO2Z3jxArrgdkwplgU+nd
I94uIs6QjMjYqqaF0h6JIS9zl4OQbys2B3e9XUZds+7hIxsJbwWiDudHmFphvIZmEsUukyMUUzPg
+0hGLieHcz4xcX0hIdMhpszrB1gIl85NDvM1kn4d6MWd9gM6j20kl+TQZXMfMWYie+ywG6E4dWGH
JIlM7MfiEEoUebeYdMEPmP2GqHvIA0rWpvsuwVa6T2eDO8CspkuLAlFPZtyRy2uYWfU7nNMpwppq
gPgtPo9Jciq5L9F68/+ldSDSl989cczqohL6DifON2pvicbX4ZbJu8t4QC4+d/fQLLmF4XVZbWDv
qfs9dfvvPHWve5/fPmEvOBroWy0Vs6W6XrjHa9ftU0LpUM4p3hd66S6gMwUDECo9vT/F5T4ujeBS
vckwgIULOdI6HmfyUyKjYYRSWN9XfWUkFLnpUHgpE7Ds12KnbYWns/iABdl2tVpVW9OMPASSC3ml
WcphqyEzdKu92IKV5rW3od4qFw4o3TdxwhjMdqLucKJdCFWQ9MYcguZwQs/srXix6fDisjJfpGrF
C3CtzAosnTxYcHX8ZgNUQAl2VIjiQOUpS3WRXZ3Mt5npdcG0KgDWEUUFLDK9qXxdOz01u6zUzpBp
ywmj3GwndGR0DxMRCnBenUp6FjfeNNebi5Ra7qlQ6PGgtBZutC//lxfnzTXoLXMDTUymoIl33PFb
9SaUzASlHX8K2364jFOoHaGWvIiGcGA2kTx74c/DLCkXsodElAVck07GBjGRmHuUxB1fTb9MA000
h2jfqjUghAvr3CbQykVzDpJuJxlPp3gizbQbEhXp7BYYPuMK51Otfn6w0mQzSPcwCo69MZ3x2whK
rNmuqgAGRMDpTzWLZkDgOLMkskX9LTWmnHbN80RdQ5kc0TRCeUcxyTyDayov3dF3ZQyMu3zOEFAj
JHkjHIeqwZpBtbpp2TUyH9Z23dOVVOQM0lz0TItVVNd0s5g1QtEGlmJ5viZveFWEGDjN7PAZdS9T
7mbBdUvrhLJLQMDL+Dm67hkaguHaYjDLNeXxKg0rzs6ldu8oJniKa2dpEgbrtwqzS3Ere4RzOBCe
q/OD3nLVgmharCt1pF2fJg5Q6o3DaseHzwNwPvEAruADgw+ympLVlAyu4KsBtIvsqL/j5xeFBJ5n
khJTLyT1AtMoJI1C0iwkzULSKiQt39Nn4vAdRh2H+15x5A09LD8iz9cW9veb7X8BAAD//wMAUEsD
BBQABgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdp
bmcxLnhtbC5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7SehCRJr2I0KvUBwjJNi02PyRR7Nsb6EVB8LIws+w3
s037sjN5YkyTdxxqWgFBp7yenOFw6y+7I5CUpdNy9g45LJigFdtNc8VZ5nKUxikkUigucRhzDifG
khrRykR9QFc2g49W5iKjYUGquzTI9lV1YPGTAeKLSTrNIXa6BtIvoST/Z/thmBSevXpYdPlHBMul
FxagjAYzB0pXZ501LV2BiYZ9/SbeAAAA//8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAAT
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HB
AAAAMgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAANgEAAF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAL2u3Pga
AwAAZAsAAB8AAAAAAAAAAAAAAAAAIAIAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQ
SwECLQAUAAYACAAAACEAtjsEIlQGAAALGgAAGgAAAAAAAAAAAAAAAAB3BQAAY2xpcGJvYXJkL3Ro
ZW1lL3RoZW1lMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAAAD
DAAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxzL2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsFBgAAAAAFAAUA
ZwEAAAYNAAAAAA==
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_11262" o:spid="_x0000_s1038" style='position:absolute;
left:-4168;top:2114;width:10255;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA1i+x+MQA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+C/6HZYTedJMgtkRXEaHES4VqFY9jdvLA
7GyaXTX9991Cwdt8fM9ZrHrTiDt1rrasIJ5EIIhzq2suFXwd3sdvIJxH1thYJgU/5GC1HA4WmGr7
4E+6730pQgi7FBVU3replC6vyKCb2JY4cIXtDPoAu1LqDh8h3DQyiaKZNFhzaKiwpU1F+XV/MwqO
8eF2ytzuwufi+3X64bNdUWZKvYz69RyEp94/xf/urQ7z42SWwN874Qa5/AUAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhANYvsfjEAAAA3gAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Berbicara <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_11263" o:spid="_x0000_s1039" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAuWMUY8UA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+F/oflhG81U1s0RKzkSKUeKngo6XHMTt5
YHY2ZldN/71bKPQ2H99z0uVgWnGl3jWWFcSTCARxYXXDlYLD/v3pFYTzyBpby6Tghxwss8eHFBNt
b7yl685XIoSwS1BB7X2XSOmKmgy6ie2IA1fa3qAPsK+k7vEWwk0rp1E0kwYbDg01drSqqTjtLkbB
Z7y/fOVuc+Tv8jx/+fD5pqxypcaj4W0BwtPg/8V/7rUO8+Pp7Bl+3wk3yOwOAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQC5YxRjxQAAAN4AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_119217 Rectangle_x0020_11262 Rectangle_x0020_11263" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:64.6pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 70.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_119224"
o:spid="_x0000_s1033" style='width:25.9pt;height:47.8pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="3287,6068" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAUIp/TVEDAAB6DwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsV91O2zAUvp+0d7B8X/LTJG0qUkTZ
QJPQQBQewDhOE+HYke2WlqffsZPQwqAXMKRdtJHSE/v48/nzl5Pjk3XN0YopXUmR4eDIx4gJKvNK
LDJ8d3s+GGOkDRE54VKwDG+YxifT79+OyWShSFNWFAGC0BOS4dKYZuJ5mpasJvpINkzAXCFVTQw8
qoWXK/IIyDX3Qt9PvJpUAk+3UD+IIWipqg9AcUkfWH5GxIpogOR0sjvS2cjp55HJRKwuVDNvrpW1
nP5eXStU5RmGyAlSQ4iw1010avDovVq12AKsC1VbfVkUaO1QNvbuMNjaIAqDw3AcpjFGFKYSP4nC
uNujvHpjFS1/7l0HxrSbgrBjiBOtJe/4FwRpGEa9kxdKLhvUjf1PDo8SqNguUGM/sYF6x2HdtN7+
ncogCJNR7+kNo1D/C87AWzvcO2uXteBi1UPoripsfJGSJsODeJjanyvzLseDII6HwwQjSGcQxUHi
rCSTPt2xD/t06Yag+370wgsyaZQ2F0zWyAoZVmChwyerS21am3oV6yIXzlF5XnHeztoRiEpvrlnP
XSzMeibzjVW+h3+o61Kqpytgh4LLxwzLTsKI/xLa1arpBdUL972gDD+T3Gq1u58ujSyqzrwW3xmn
zdxsOHNhdVZADFFN1KXbAIQbJ1QiZwKchWNG+AK4ijtcLuYNtTi6odfUoBWBLYMg9n13hsDJXY0Z
K3pdo1vdXg3Wb2dPC7NHz80CcpdsZVUVGM2hTDLMxOBuDqT5BHZA7pyVWvIqt+F3qGpxf8ZVtz0Y
+mzqCzVWFJDXNqHgBTGVQGbTsIJQIJmZlA81EeiK58jFD6OGCKlhyg/92E/8CO72CuGCY9tUhpbn
pK64rTp7RkqiNHMRdbFn5Evhqf5CeEgGJMAG10xv7UvEVjek0I67OxSWHXmu76Vm88ae7PY8tAcA
NFpO2M8M6dvMkP4LZkj9OAB8m6JhOh6NW8yeGEZRMI7Dlt4cMQwPxIAOxHAghndpzRJATwwzUhL9
pdQweu4BXzQNMOwYFnrFjzcNYTRKbVMA1DAYpUnieoJtz5BE4yQ4MINtDw4tg32rHVqG/Q3PLjN8
ql0AoO7TyXv11el6ju4r2X7a7j5P/wAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoA
AABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6CSEmR
I6WldhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00QG89FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid/WY4
nJn9huReufogpt4R5oKwpONXL1V8DycTFpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVtTShJ
xwzxYBThGHtgKBFbqONHUqZbGxtiAmIkLrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42WJTK
UJ/Cv0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2SCdbY4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/f2P7
ygbaypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0mD8floI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mzubu5
22vmWAOUXTps99q9etXCG/brKz7vNNXPwmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZvreDb
lZ1eo23hNSiiJDlcQVearXq3mG0JmTK654RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAFpEiS
xJPzFE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktRwgSIK7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S2fE/
Aau+AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTRo5OHv2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/fv78
99++cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/fnzsgO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE1NhJ
QoESpEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfwLgeKcQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlhHs2S
0D04n5m42wgducbuosTKb3+WArcSl8luhC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp3SPe
LiLOkIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8rNgd3vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz4PtI
Ri4nh3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfOTQ7zNZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVhhySJ
TOzH4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK1qb7LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKaaoD4
LT6PSXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM6qIS+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g76n7
PXX77zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOlul64x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3gUr3J
MICFCznSOh5n8lMio2GEUljfV31lJBS56VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5pVnK
YashM3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03ccIYzHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6RqxQtw
rcwKLJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6QacsJ
o9xsJ3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTXm4uUWu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zxW/Um
lMwEpR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBgNpE8e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANNNIdo
36o1IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4Is20GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsISqzZ
rqoABkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01ppx2zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQIyR5
IxyHqsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUvU+5m
wXVL64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQnqvz
g95y1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rHh88DcD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSeZ5IS
Uy8k9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/TZ+LwHUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBLAwQU
AAYACAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5n
MS54bWwucmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPsN7NN
+7IzeWJMk3ccaloBQae8npzhcOsvuyOQlKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4nxpIa
0cpEfUBXNoOPVuYio2FBqrs0yPZVdWDxkwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTLpRcW
oIwGMwdKV2edNS1dgYmGff0m3gAAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAAEwAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/xwQAA
ADIBAAALAAAAAAAAAAAAAAAAADYBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQBQin9NUQMA
AHoPAAAfAAAAAAAAAAAAAAAAACACAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1sUEsB
Ai0AFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAArgUAAGNsaXBib2FyZC90aGVt
ZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAAOgwA
AGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAFAGcB
AAA9DQAAAAA=
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_11267" o:spid="_x0000_s1034" style='position:absolute;
left:-1553;top:1452;width:5026;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAxlgSYMUA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+C/6HZQRvuomIljQbKYLES4VqW3qcZicP
mp2N2VXTf98VhN7m43tOuhlMK67Uu8aygngegSAurG64UvB+2s2eQDiPrLG1TAp+ycEmG49STLS9
8Rtdj74SIYRdggpq77tESlfUZNDNbUccuNL2Bn2AfSV1j7cQblq5iKKVNNhwaKixo21Nxc/xYhR8
xKfLZ+4O3/xVntfLV58fyipXajoZXp5BeBr8v/jh3uswP16s1nB/J9wgsz8AAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQDGWBJgxQAAAN4AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Tata <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_11269" o:spid="_x0000_s1035" style='position:absolute;
left:-905;top:1399;width:7418;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA2IsjicQA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+C/0Pywi96SYitkZXKYKklwrVKh7H7OSB
2dmYXTX9992C4G0+vufMl52pxY1aV1lWEA8jEMSZ1RUXCn5268E7COeRNdaWScEvOVguXnpzTLS9
8zfdtr4QIYRdggpK75tESpeVZNANbUMcuNy2Bn2AbSF1i/cQbmo5iqKJNFhxaCixoVVJ2Xl7NQr2
8e56SN3mxMf88jb+8ukmL1KlXvvdxwyEp84/xQ/3pw7z49FkCv/vhBvk4g8AAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhANiLI4nEAAAA3gAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Bahasa <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_11270" o:spid="_x0000_s1036" style='position:absolute;
left:2480;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAzGgcycgA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbESPT2vCQBDF74V+h2UK3uomIlWiq5RCiZcK1Soex+zk
D83Oxuyq6bfvHAq9zTBv3nu/5XpwrbpRHxrPBtJxAoq48LbhysDX/v15DipEZIutZzLwQwHWq8eH
JWbW3/mTbrtYKTHhkKGBOsYu0zoUNTkMY98Ry630vcMoa19p2+NdzF2rJ0nyoh02LAk1dvRWU/G9
uzoDh3R/PeZhe+ZTeZlNP2K+LavcmNHT8LoAFWmI/+K/742V+ulkJgCCIzPo1S8AAAD//wMAUEsB
Ai0AFAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVz
XS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMv
LnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3No
YXBleG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQDMaBzJyAAAAN4AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABk
cnMvZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAjQMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.gif" v:shapes="Group_x0020_119224 Rectangle_x0020_11267 Rectangle_x0020_11269 Rectangle_x0020_11270" width="44" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style='width:25.9pt;height:47.8pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 70.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_119231"
o:spid="_x0000_s1029" style='width:25.75pt;height:32.4pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="327243,411480" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEACJ6nnkMDAAB1DwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsV91O2zAUvp+0d7B8X/LTNGkrUgRs
oGloIDoewDhOE+HYkW1Ky9Pv2IlLy4CLAdIu2kip43P8+fz5y8nh0arhaMmUrqXIcXQQYsQElUUt
Fjm++X02GGOkDREF4VKwHK+Zxkezr18OyXShSFvVFAGC0FOS48qYdhoEmlasIfpAtkyArJSqIQYe
1SIoFHkA5IYHcRimQUNqgWdPUN+IIehe1f8AxSW9Y8UpEUuiAZLT6fZMbyOn70cmU7E8V+28vVLW
cvpreaVQXeQYIidIAyHCQS/o1eAxeLZq8QSwKlVj9WVZopVDWdu7w2ArgyhMDuMsjEcYURAlUZSM
ezmtLl9YRavvb64DY7pNYbBliBtaS17xL4om8TDyTp4red+ifu5/cjhOhs8D9YrDuu28/TuVURRn
iff0mlGo/wVn4K2d9s7aZT61HkL3VWHji5Q0OR6MhhP7c2Xe53gQZVk6jDFy6RwnPabP9ijJ4hSO
nc02xDwMnXzjBJm2SptzJhtkBzlWYKCDJ8sLbTqTvIr1kAvnpzyrOe+kdgbwvLVmNXehMKsTWayt
8i38Q1lXUj1eAjmUXD7kWPYjjPgPoV2pGj9QfnDrB8rwU8mtVrf78b2RZd2b1+E747SZmzVnLqrO
Cgghaoi6cBvA4NoNalEwAc7CKSN8AVTFHS4X85ZaHN3SK2rQksCWUTQKQ3dEwMltjRNWel2jO12v
BuufpMeleUPPSQG5z7WyqgqM5lAlOWZicDMHznwEOyB3zkoteV3Y8DtUtbg95arfHgzdmLqjxsoS
8tolFLwgphbIrFtWEgoccyLlXUMEuuQFcvHDqCVCahCFcTgK0zCBu71iuKCW29rQ6ow0NbdVZaur
IkozF1EXe0Y+FZ7qT4SHZEACbHDN7KfUBNnqhhTaeXeHwrIzm/q+12ze2oPdnYfuAIBGRwlvE0P6
MjGkH0AMyWQ8nDhayLJ4Mtx9CSSjcTjuuc3RgpOD0f4N4s/8nhZ2Dv2eFva0ALRgW8vPpIXsZVrI
PoAW4iRNRtB5AXMPsnAUTXaJIU3GKUg37cKeFzDatwv7duHVZse2Bb5deBcnAFD/1RQ8++B0/Ub/
gWy/arefZ38AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQC2OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAY2xpcGJvYXJkL3Ro
ZW1lL3RoZW1lMS54bWzsWUtvGzcQvhfof1jsvbHeio3Iga1H3MZOgkhJkSOlpXYZc5cLkrKjW5Ec
CxQomhY9NEBvPRRtAyRAL+mvcZuiTYH8hQ65D5ESVTtGChhBLMDYnf1mOJyZ/YbkXrn6IKbeEeaC
sKTjVy9VfA8nExaQJOz4d0aDjy77npAoCRBlCe74cyz8q9sffnAFbU0oSccM8WAU4Rh7YCgRW6jj
R1KmWxsbYgJiJC6xFCfwbMp4jCTc8nAj4OgYBojpRq1SaW3EiCT+NliUylCfwr9ECiWYUD5UZrCX
oBhGvzmdkgnW2OCwqhBiLrqUe0eIdnywGbDjEX4gfY8iIeFBx6/oP39j+8oG2sqVqFyja+gN9F+u
lysEhzU9Jg/H5aCNRrPR2intawCVq7h+u9/qt0p7GoAmE5hp5otps7m7udtr5lgDlF06bPfavXrV
whv26ys+7zTVz8JrUGa/sYIfDLoQRQuvQRm+uYJvNNq1bsPCa1CGb63g25WdXqNt4TUooiQ5XEFX
mq16t5htCZkyuueEbzYbg3YtN75AQTWU1aWGmLJErqu1GN1nfAAABaRIksST8xRP0QRqsosoGXPi
7ZMwgsJLUcIEiCu1yqBSh//q19BXOiJoCyNDW/kFnogVkfLHExNOUtnxPwGrvgF5/eKn1y+eeScP
n588/PXk0aOTh79khiytPZSEptarH77858ln3t/Pvn/1+Gs3Xpj4P37+/PffvnIDYaaLELz85umf
z5++/PaLv3587IDvcDQ24SMSY+HdwMfebRbDxHQIbM/xmL+ZxihCxNTYSUKBEqRGcdjvy8hC35gj
ihy4XWxH8C4HinEBr83uWw4PIz6TxGHxehRbwAPG6C7jzihcV2MZYR7NktA9OJ+ZuNsIHbnG7qLE
ym9/lgK3EpfJboQtN29RlEgU4gRLTz1jhxg7ZnePECuuB2TCmWBT6d0j3i4izpCMyNiqpoXSHokh
L3OXg5BvKzYHd71dRl2z7uEjGwlvBaIO50eYWmG8hmYSxS6TIxRTM+D7SEYuJ4dzPjFxfSEh0yGm
zOsHWAiXzk0O8zWSfh3oxZ32AzqPbSSX5NBlcx8xZiJ77LAboTh1YYckiUzsx+IQShR5t5h0wQ+Y
/Yaoe8gDStam+y7BVrpPZ4M7wKymS4sCUU9m3JHLa5hZ9Tuc0ynCmmqA+C0+j0lyKrkv0Xrz/6V1
INKX3z1xzOqiEvoOJ843am+Jxtfhlsm7y3hALj5399AsuYXhdVltYO+p+z11++88da97n98+YS84
GuhbLRWzpbpeuMdr1+1TQulQzineF3rpLqAzBQMQKj29P8XlPi6N4FK9yTCAhQs50joeZ/JTIqNh
hFJY31d9ZSQUuelQeCkTsOzXYqdthaez+IAF2Xa1WlVb04w8BJILeaVZymGrITN0q73YgpXmtbeh
3ioXDijdN3HCGMx2ou5wol0IVZD0xhyC5nBCz+yteLHp8OKyMl+kasULcK3MCiydPFhwdfxmA1RA
CXZUiOJA5SlLdZFdncy3mel1wbQqANYRRQUsMr2pfF07PTW7rNTOkGnLCaPcbCd0ZHQPExEKcF6d
SnoWN94015uLlFruqVDo8aC0Fm60L/+XF+fNNegtcwNNTKagiXfc8Vv1JpTMBKUdfwrbfriMU6gd
oZa8iIZwYDaRPHvhz8MsKReyh0SUBVyTTsYGMZGYe5TEHV9Nv0wDTTSHaN+qNSCEC+vcJtDKRXMO
km4nGU+neCLNtBsSFensFhg+4wrnU61+frDSZDNI9zAKjr0xnfHbCEqs2a6qAAZEwOlPNYtmQOA4
sySyRf0tNaacds3zRF1DmRzRNEJ5RzHJPINrKi/d0XdlDIy7fM4QUCMkeSMch6rBmkG1umnZNTIf
1nbd05VU5AzSXPRMi1VU13SzmDVC0QaWYnm+Jm94VYQYOM3s8Bl1L1PuZsF1S+uEsktAwMv4Obru
GRqC4dpiMMs15fEqDSvOzqV27ygmeIprZ2kSBuu3CrNLcSt7hHM4EJ6r84PectWCaFqsK3WkXZ8m
DlDqjcNqx4fPA3A+8QCu4AODD7KaktWUDK7gqwG0i+yov+PnF4UEnmeSElMvJPUC0ygkjULSLCTN
QtIqJC3f02fi8B1GHYf7XnHkDT0sPyLP1xb295vtfwEAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7
AAAAJAEAACoAAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHOEj80K
wjAQhO+C7xD2btJ6EJEmvYjQq9QHCMk2LTY/JFHs2xvoRUHwsjCz7DezTfuyM3liTJN3HGpaAUGn
vJ6c4XDrL7sjkJSl03L2DjksmKAV201zxVnmcpTGKSRSKC5xGHMOJ8aSGtHKRH1AVzaDj1bmIqNh
Qaq7NMj2VXVg8ZMB4otJOs0hdroG0i+hJP9n+2GYFJ69elh0+UcEy6UXFqCMBjMHSldnnTUtXYGJ
hn39Jt4AAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALvlSJQFAQAAHgIAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAAAAAAAA
AAAAAAA2AQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwECLQAUAAYACAAAACEACJ6nnkMDAAB1DwAAHwAAAAAAAAAA
AAAAAAAgAgAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL2RyYXdpbmcxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQC2
OwQiVAYAAAsaAAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAKAFAABjbGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbFBL
AQItABQABgAIAAAAIQCcZkZBuwAAACQBAAAqAAAAAAAAAAAAAAAAACwMAABjbGlwYm9hcmQvZHJh
d2luZ3MvX3JlbHMvZHJhd2luZzEueG1sLnJlbHNQSwUGAAAAAAUABQBnAQAALw0AAAAA
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_11274" o:spid="_x0000_s1030" style='position:absolute;
left:-177632;top:41844;width:547268;height:192004;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAs1MaysQA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+C/0PyxS8mU1EtKSuIoUSLwpVW3qcZicP
zM7G7Krx33cFwdt8fM+ZL3vTiAt1rrasIIliEMS51TWXCg77z9EbCOeRNTaWScGNHCwXL4M5ptpe
+YsuO1+KEMIuRQWV920qpcsrMugi2xIHrrCdQR9gV0rd4TWEm0aO43gqDdYcGips6aOi/Lg7GwXf
yf78k7ntH/8Wp9lk47NtUWZKDV/71TsIT71/ih/utQ7zk/FsAvd3wg1y8Q8AAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhALNTGsrEAAAA3gAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kosa <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_11276" o:spid="_x0000_s1031" style='position:absolute;
left:49839;top:77293;width:458083;height:192003;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEALM0hJsUA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+C/6HZQRvuomIljQbKYLES4VqW3qcZicP
mp2N2VXTf98VhN7m43tOuhlMK67Uu8aygngegSAurG64UvB+2s2eQDiPrLG1TAp+ycEmG49STLS9
8Rtdj74SIYRdggpq77tESlfUZNDNbUccuNL2Bn2AfSV1j7cQblq5iKKVNNhwaKixo21Nxc/xYhR8
xKfLZ+4O3/xVntfLV58fyipXajoZXp5BeBr8v/jh3uswP16sV3B/J9wgsz8AAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAszSEmxQAAAN4AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Kata <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_11277" o:spid="_x0000_s1032" style='position:absolute;
left:246451;top:-70519;width:64861;height:192003;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAQ4GEvcQA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+F/oflin0VjcRMSW6SilIvFSoVvE4ZicP
zM7G7Krx33cFwdt8fM+ZznvTiAt1rrasIB5EIIhzq2suFfxtFh+fIJxH1thYJgU3cjCfvb5MMdX2
yr90WftShBB2KSqovG9TKV1ekUE3sC1x4ArbGfQBdqXUHV5DuGnkMIrG0mDNoaHClr4ryo/rs1Gw
jTfnXeZWB94Xp2T047NVUWZKvb/1XxMQnnr/FD/cSx3mx8Mkgfs74QY5+wcAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAEOBhL3EAAAA3gAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif" v:shapes="Group_x0020_119231 Rectangle_x0020_11274 Rectangle_x0020_11276 Rectangle_x0020_11277" width="43" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style='width:25.75pt;height:32.4pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 70.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" valign="top" width="47"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.9pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
<!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><span
style='mso-element:field-begin;mso-field-lock:yes'></span><span
style='mso-spacerun:yes'> </span>SHAPE <span
style='mso-spacerun:yes'> </span>\* MERGEFORMAT <span style='mso-element:
field-separator'></span><![endif]--><!--[if gte vml 1]><v:group id="Group_x0020_119238"
o:spid="_x0000_s1026" style='width:11.35pt;height:52.6pt;
mso-position-horizontal-relative:char;mso-position-vertical-relative:line'
coordsize="1443,6677" o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF
dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ
gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI
+gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb
mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu
ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y
ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx
jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5
8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj
MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAp6E6FhUDAABgCwAA
HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVttO4zAQfV9p/8Hye8m16UWkCNgF
rYQA0eUDjONchGNHtltavn7HdgKFXfqwLNI+0Eip4xkfz5wZn+TwaNNytGZKN1LkODoIMWKCyqIR
VY5vf56NphhpQ0RBuBQsx1um8dHi65dDMq8U6eqGIkAQek5yXBvTzYNA05q1RB/IjgmwlVK1xMCj
qoJCkQdAbnkQh2EWtKQRePEM9Y0Yglaq+QsoLuk9K06JWBMNkJzOd2f6GDl9PzKZi/W56pbdtbKR
08v1tUJNkWNgTpAWKMJBb+jd4DF4tap6BtiUqrX+sizRxqFs7d1hsI1BFCajNI3SMUYUTFk2Sabj
fo/66g+raP197zoIxm8Kg51A3NBG8kZ+UTSLE+gGn+S5kqsO9XP/U8JJljwRNckyS9QbCevOZ/t7
KaMonkZDpjeMQv9XnEG2dnpI1i7z4GI9QOi+Kyy/SEmT49E4mdmfa/O+xqMkGqdZjBGUM8rCJHxV
7mkcz+KZzwJID8PkRRZk3iltzplskR3kWEGEDp+sL7TxMQ0uNkUuXKLyrOHcW+0MsDKEazZLx4XZ
nMhia53v4B/6upbq8QrUoeTyIceyH2HEfwjtetUMAzUM7oaBMvxUcuvldz9eGVk2fXge3wWnzdJs
OXO0uiiAQ9QSdeE2gMGNGzSiYAKShWNGeAVaxR0uF8uOWhzd0Wtq0JrAllE0Dj2pkOSuxwkrB1+j
va/j3nFBn63Hpdnj56ywpC+2sq4KgubQJjlmYnS7BNF8hDigdi5KLXlTWPodqqruTrnqt4dAn0J9
4cbKEurqCwpZENMIZLYdKwkFkTmR8r4lAl3xAjn+MOqIkBpMYRyOwyxM4W6vGK4UrI2h9RlpG267
Ds4xrYnSzDHquGfkQ+Gp/kB4KAYUwJJrFreUABPI9jcU0VrcHVrLzjx1+EqzZWfPtj8R/giAh1eF
/doAR9er4EttiP+BNmTJeALSAzUaTWZZlnrI4UWQpdMMrPY98CkMn8JgG/5TGPbJmj3+gzC8SxIA
qP9ACl59Wzpd6b+F7Qfs7vPiFwAAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAABj
bGlwYm9hcmQvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZS28bNxC+F+h/WOy9sd6KjciBrUfcxk6CSEmRI6Wl
dhlzlwuSsqNbkRwLFCiaFj00QG89FG0DJEAv6a9xm6JNgfyFDrkPkRJVO0YKGEEswNid/WY4nJn9
huReufogpt4R5oKwpONXL1V8DycTFpAk7Ph3RoOPLvuekCgJEGUJ7vhzLPyr2x9+cAVtTShJxwzx
YBThGHtgKBFbqONHUqZbGxtiAmIkLrEUJ/BsyniMJNzycCPg6BgGiOlGrVJpbcSIJP42WJTKUJ/C
v0QKJZhQPlRmsJegGEa/OZ2SCdbY4LCqEGIuupR7R4h2fLAZsOMRfiB9jyIh4UHHr+g/f2P7ygba
ypWoXKNr6A30X66XKwSHNT0mD8floI1Gs9HaKe1rAJWruH673+q3SnsagCYTmGnmi2mzubu522vm
WAOUXTps99q9etXCG/brKz7vNNXPwmtQZr+xgh8MuhBFC69BGb65gm802rVuw8JrUIZvreDblZ1e
o23hNSiiJDlcQVearXq3mG0JmTK654RvNhuDdi03vkBBNZTVpYaYskSuq7UY3Wd8AAAFpEiSxJPz
FE/RBGqyiygZc+LtkzCCwktRwgSIK7XKoFKH/+rX0Fc6ImgLI0Nb+QWeiBWR8scTE05S2fE/Aau+
AXn94qfXL555Jw+fnzz89eTRo5OHv2SGLK09lISm1qsfvvznyWfe38++f/X4azdemPg/fv7899++
cgNhposQvPzm6Z/Pn7789ou/fnzsgO9wNDbhIxJj4d3Ax95tFsPEdAhsz/GYv5nGKELE1NhJQoES
pEZx2O/LyELfmCOKHLhdbEfwLgeKcQGvze5bDg8jPpPEYfF6FFvAA8boLuPOKFxXYxlhHs2S0D04
n5m42wgducbuosTKb3+WArcSl8luhC03b1GUSBTiBEtPPWOHGDtmd48QK64HZMKZYFPp3SPeLiLO
kIzI2KqmhdIeiSEvc5eDkG8rNgd3vV1GXbPu4SMbCW8Fog7nR5haYbyGZhLFLpMjFFMz4PtIRi4n
h3M+MXF9ISHTIabM6wdYCJfOTQ7zNZJ+HejFnfYDOo9tJJfk0GVzHzFmInvssBuhOHVhhySJTOzH
4hBKFHm3mHTBD5j9hqh7yANK1qb7LsFWuk9ngzvArKZLiwJRT2bckctrmFn1O5zTKcKaaoD4LT6P
SXIquS/RevP/pXUg0pffPXHM6qIS+g4nzjdqb4nG1+GWybvLeEAuPnf30Cy5heF1WW1g76n7PXX7
7zx1r3uf3z5hLzga6FstFbOlul64x2vX7VNC6VDOKd4XeukuoDMFAxAqPb0/xeU+Lo3gUr3JMICF
CznSOh5n8lMio2GEUljfV31lJBS56VB4KROw7Ndip22Fp7P4gAXZdrVaVVvTjDwEkgt5pVnKYash
M3SrvdiClea1t6HeKhcOKN03ccIYzHai7nCiXQhVkPTGHILmcELP7K14senw4rIyX6RqxQtwrcwK
LJ08WHB1/GYDVEAJdlSI4kDlKUt1kV2dzLeZ6XXBtCoA1hFFBSwyval8XTs9Nbus1M6QacsJo9xs
J3RkdA8TEQpwXp1KehY33jTXm4uUWu6pUOjxoLQWbrQv/5cX58016C1zA01MpqCJd9zxW/UmlMwE
pR1/Ctt+uIxTqB2hlryIhnBgNpE8e+HPwywpF7KHRJQFXJNOxgYxkZh7lMQdX02/TANNNIdo36o1
IIQL69wm0MpFcw6SbicZT6d4Is20GxIV6ewWGD7jCudTrX5+sNJkM0j3MAqOvTGd8dsISqzZrqoA
BkTA6U81i2ZA4DizJLJF/S01ppx2zfNEXUOZHNE0QnlHMck8g2sqL93Rd2UMjLt8zhBQIyR5IxyH
qsGaQbW6adk1Mh/Wdt3TlVTkDNJc9EyLVVTXdLOYNULRBpZieb4mb3hVhBg4zezwGXUvU+5mwXVL
64SyS0DAy/g5uu4ZGoLh2mIwyzXl8SoNK87OpXbvKCZ4imtnaRIG67cKs0txK3uEczgQnqvzg95y
1YJoWqwrdaRdnyYOUOqNw2rHh88DcD7xAK7gA4MPspqS1ZQMruCrAbSL7Ki/4+cXhQSeZ5ISUy8k
9QLTKCSNQtIsJM1C0iokLd/TZ+LwHUYdh/teceQNPSw/Is/XFvb3m+1/AQAA//8DAFBLAwQUAAYA
CAAAACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54
bWwucmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPsN7NN+7Iz
eWJMk3ccaloBQae8npzhcOsvuyOQlKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4nxpIa0cpE
fUBXNoOPVuYio2FBqrs0yPZVdWDxkwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTLpRcWoIwG
MwdKV2edNS1dgYmGff0m3gAAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAAEwAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/xwQAAADIB
AAALAAAAAAAAAAAAAAAAADYBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQCnoToWFQMAAGAL
AAAfAAAAAAAAAAAAAAAAACACAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1sUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhALY7BCJUBgAACxoAABoAAAAAAAAAAAAAAAAAcgUAAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90
aGVtZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAA/gsAAGNs
aXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAFAGcBAAAB
DQAAAAA=
">
<v:rect id="Rectangle_x0020_11281" o:spid="_x0000_s1027" style='position:absolute;
left:-3154;top:1603;width:8228;height:1920;rotation:-5898239fd;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAlvHJdcUA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+C/6HZQRvuolIlZiNlEJJLxWqrXgcs5MH
zc6m2VXTf98tCN7m43tOuh1MK67Uu8aygngegSAurG64UvB5eJ2tQTiPrLG1TAp+ycE2G49STLS9
8Qdd974SIYRdggpq77tESlfUZNDNbUccuNL2Bn2AfSV1j7cQblq5iKInabDh0FBjRy81Fd/7i1Hw
FR8ux9ztznwqf1bLd5/vyipXajoZnjcgPA3+Ib6733SYHy/WMfy/E26Q2R8AAAD//wMAUEsBAi0A
FAAGAAgAAAAhAPD3irv9AAAA4gEAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54
bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAMd1fYdIAAACPAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAAAuAQAAX3JlbHMvLnJl
bHNQSwECLQAUAAYACAAAACEAMy8FnkEAAAA5AAAAEAAAAAAAAAAAAAAAAAApAgAAZHJzL3NoYXBl
eG1sLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCW8cl1xQAAAN4AAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAJgCAABkcnMv
ZG93bnJldi54bWxQSwUGAAAAAAQABAD1AAAAigMAAAAA
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
Ucapan <o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><v:rect id="Rectangle_x0020_11282" o:spid="_x0000_s1028" style='position:absolute;
left:636;top:-796;width:647;height:1920;rotation:-5898239fd;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;v-text-anchor:top' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDw94q7/QAAAOIBAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbJSRzUrEMBDH
74LvEOYqbaoHEWm6B6tHFV0fYEimbdg2CZlYd9/edD8u4goeZ+b/8SOpV9tpFDNFtt4puC4rEOS0
N9b1Cj7WT8UdCE7oDI7ekYIdMayay4t6vQvEIrsdKxhSCvdSsh5oQi59IJcvnY8TpjzGXgbUG+xJ
3lTVrdTeJXKpSEsGNHVLHX6OSTxu8/pAEmlkEA8H4dKlAEMYrcaUSeXszI+W4thQZudew4MNfJUx
QP7asFzOFxx9L/lpojUkXjGmZ5wyhjSRJQ8YKGvKv1MWzIkL33VWU9lGfl98J6hz4cZ/uUjzf7Pb
bHuj+ZQu9z/UfAMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhADHdX2HSAAAAjwEAAAsAAABfcmVscy8ucmVs
c6SQwWrDMAyG74O9g9G9cdpDGaNOb4VeSwe7CltJTGPLWCZt376mMFhGbzvqF/o+8e/2tzCpmbJ4
jgbWTQuKomXn42Dg63xYfYCSgtHhxJEM3Elg372/7U40YalHMvokqlKiGBhLSZ9aix0poDScKNZN
zzlgqWMedEJ7wYH0pm23Ov9mQLdgqqMzkI9uA+p8T9X8hx28zSzcl8Zy0Nz33r6iasfXeKK5UjAP
VAy4LM8w09zU50C/9q7/6ZURE31X/kL8TKv1x6wXNXYPAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAMy8F
nkEAAAA5AAAAEAAAAGRycy9zaGFwZXhtbC54bWyysa/IzVEoSy0qzszPs1Uy1DNQUkjNS85PycxL
t1UKDXHTtVBSKC5JzEtJzMnPS7VVqkwtVrK34+UCAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAZiNXAsQA
AADeAAAADwAAAGRycy9kb3ducmV2LnhtbERPS2vCQBC+F/wPywje6iZBrERXKYKkFwVfpccxO3nQ
7GyaXTX9912h4G0+vucsVr1pxI06V1tWEI8jEMS51TWXCk7HzesMhPPIGhvLpOCXHKyWg5cFptre
eU+3gy9FCGGXooLK+zaV0uUVGXRj2xIHrrCdQR9gV0rd4T2Em0YmUTSVBmsODRW2tK4o/z5cjYJz
fLx+Zm534a/i522y9dmuKDOlRsP+fQ7CU++f4n/3hw7z42SWwOOdcINc/gEAAP//AwBQSwECLQAU
AAYACAAAACEA8PeKu/0AAADiAQAAEwAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnht
bFBLAQItABQABgAIAAAAIQAx3V9h0gAAAI8BAAALAAAAAAAAAAAAAAAAAC4BAABfcmVscy8ucmVs
c1BLAQItABQABgAIAAAAIQAzLwWeQQAAADkAAAAQAAAAAAAAAAAAAAAAACkCAABkcnMvc2hhcGV4
bWwueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAGYjVwLEAAAA3gAAAA8AAAAAAAAAAAAAAAAAmAIAAGRycy9k
b3ducmV2LnhtbFBLBQYAAAAABAAEAPUAAACJAwAAAAA=
" filled="f" stroked="f">
<v:textbox inset="0,0,0,0">
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=left style='margin:0in;margin-bottom:.0001pt;
text-align:left;text-indent:0in;line-height:115%'>
<span
style='mso-spacerun:yes'> </span><o:p></o:p></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:rect><w:wrap type="none"/>
<w:anchorlock/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="4" src="file:///C:/Users/BANG-I~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" v:shapes="Group_x0020_119238 Rectangle_x0020_11281 Rectangle_x0020_11282" width="24" /><!--[endif]--><!--[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]><v:shape
id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:11.35pt;height:52.6pt'>
<v:imagedata croptop="-65520f" cropbottom="65520f"/>
</v:shape><span style='mso-element:field-end'></span><![endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.7pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td rowspan="4" style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 36.2pt;" width="48"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
1 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="4" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 117.4pt;" width="157"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Pengenalan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
16/07/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
24/07/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
17/08/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Dst.... <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td rowspan="3" style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 36.2pt;" width="48"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
2 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="3" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 117.4pt;" width="157"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Penulisan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
12/09/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
22/09/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
15/10/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td rowspan="2" style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 36.2pt;" width="48"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
3 <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 117.4pt;" width="157"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Ingatan Terhadap Kosakata <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
15/11/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 10; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 80.4pt;" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5.3pt; text-indent: 0in;">
12/12/07 <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 42.6pt;" width="57"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 35.3pt;" width="47"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 5.05pt 1.6pt 0in 5.4pt; width: 70.75pt;" width="94"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Catatan: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
PI = Pencapaian Indikator <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 135.15pt;">
Untuk setiap karya peserta
didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang masuk dalam
portofolio. Skor yang digunakan dalam penilaian portofolio menggunakan rentang
antara 0 -10 atau 10 – 100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan
karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.9pt;">
g)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penilaian Diri <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l10 level1 lfo67; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengertian
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Penilaian diri adalah suatu
teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi
kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari
suatu matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta
didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya
terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk
melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi tertentu,
peniaian diri perlu digabung dengan teknik lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Penggunaan teknik ini dapat
memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan
penggunaan penilaian diri di kelas antara lain: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l10 level2 lfo67; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->dapat
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l10 level2 lfo67; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->peserta
didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan
penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l10 level2 lfo67; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->dapat
mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.0pt; mso-list: l10 level1 lfo67; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->ii.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Teknik
Penilaian Diri <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Penilaian diri dilakukan
berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri
oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l35 level3 lfo68; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l35 level3 lfo68; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l35 level3 lfo68; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Merumuskan
format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l35 level3 lfo68; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(d)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Meminta
peserta didik untuk melakukan penilaian diri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l35 level3 lfo68; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(e)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Guru
mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 177.3pt; mso-list: l35 level3 lfo68; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->(f)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menyampaikan
umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil
penilaian yang diambil secara acak. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Contoh Format Penilaian Konsep Diri
Peserta Didik <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama sekolah :
_____________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Mata Ajar :
_____________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Nama :
_____________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
Kelas :
_____________________________________________________________ <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 6.35pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: .05pt; mso-padding-alt: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 620px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="bottom" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
No <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" valign="bottom" width="385"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Pernyataan <o:p></o:p></div>
</td>
<td colspan="2" style="background: #D9D9D9; border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 126.4pt;" width="169"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Alternatif <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 7.95pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #D9D9D9; border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 7.95pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.65pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="background: #D9D9D9; border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" valign="top" width="385"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Ya <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="background: #D9D9D9; border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Tidak <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 54.8pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">1.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: .1pt; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
Saya
berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat
ridho-Nya dalam belajar <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 54.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">2.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Saya berusaha belajar
dengan sungguhsungguh <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">3.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Saya optimis bisa meraih
prestasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">4.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Saya bekerja keras untuk
meraih cita-cita <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">5.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan
masyarakat <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">6.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Saya suka membahas masalah politik, hukum dan pemerintahan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">7.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">8.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Saya berusaha membela kebenaran dan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 20.5pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 20.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" valign="top" width="385"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
keadilan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">9.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan
Negara <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 13;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">10.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-indent: 0in;">
Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" valign="top" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" valign="top" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 14; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: solid black 1.0pt; border-right: none; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 49.25pt;" valign="top" width="66"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 289.05pt;" width="385"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 68.9pt; text-indent: 0in;">
JUMLAH SKOR <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 58.55pt;" width="78"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 1.6pt 0in 5.4pt; width: 67.85pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 156.55pt;">
Inventori digunakan untuk
menilai konsep diri peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan diri peserta didik.Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2.
Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya adalah jika rentang
nilai antara 0–5 dikategorikan tidak positif; 6–10, kurang positif; 11– 5
positif dan 16–20 sangat positif. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 49.7pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
D.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pihak Yang Terlibat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.2pt; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l15 level1 lfo69; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Penilaian Berdasarkan Standar <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebuah standar, serendah apapun diperlukan karena ia
berperan sebagai patokan dan sekaligus pemicu untuk memperbaiki aktivitas
hidup. Dalam konteks pendidikan, standar diperlukan sebagai acuan minimal
(dalam hal kompetensi) yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan dari suatu
lembaga pendidikan sehingga setiap calon lulusan dinilai apakah yang
bersangkutan telah memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan. Dengan
diterapkannya standar dalam bentuk SKL, KI, dan KD sebagai acuan dalam proses
pendidikan, diharapkan semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan
pendidikan di semua tingkatan, termasuk anak didik itu sendiri akan mengarahkan
upayanya pada pencapaian standar dimaksud. Diharapkan dengan pendekatan ini
guru memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harus dikuasai anak di
setiap tingkatan dan jenjang, serta pada saat yang sama memiliki kebebasan yang
luas untuk mendesain dan melakukan proses pembelajaran yang ia pandang paling
efektif dan efisien untuk mencapai standar tersebut. Dengan demikian, guru
didorong untuk menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas (master learning)
serta tidak berorientasi pada pencapaian target
kurikulum semata. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.25pt; margin-left: 70.95pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l15 level1 lfo69; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Penilaian Kelas Otentik
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti dijelaskan di atas, implikasi diterapkannya SKL
adalah proses penilaian yang dilakukan oleh guru, baik yang bersifat formatif
maupun sumatif harus menggunakan acuan kriteria. Untuk itu, guru harus
mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan yang menjamin pencapaian dan
penguasaan kompetensi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh
guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik
melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan
secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah
benar-benar dikuasai dan dicapai. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l13 level1 lfo70; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Proses
penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran,
bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian harus mencerminkan
masalah dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l13 level1 lfo70; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar, <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l13 level1 lfo70; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran
(sikap, keterampilan, dan pengetahuan). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Karakteristik penilaian kelas: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l72 level1 lfo71; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pusat
belajar. Penilaian kelas berfokus perhatian guru dan peserta didik pada
pengamatan dan perbaikan belajar, daripada pengamatan dan perbaikan mengajar.
Penilaian kelas memberi informasi dan petunjuk bagi guru dan peserta didik
dalam membuat pertimbangan untuk memperbaiki hasil belajar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l72 level1 lfo71; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Partisipasi-aktif
peserta didik. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian kelas memerlukan
partisipasi aktif peserta didik. Kerjasama dalam penilaian, peserta didik
memperkuat penilaian materi matapelajaran dan skill dirinya. Guru memotivasi
peserta didik agar meningkat dengan tiga pertanyaan bagi guru: (1) apakah
kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar?; (2) bagaimana
saya dapat menemukan bahwa peserta didik sedang belajar?; (3) bagaimana saya
dapat membantu peserta didik belajar lebih baik? Karena guru bekerja lebih
dekat dengan peserta didik untuk menjawab pertanyaan ini,maka guru dapat memperbaiki skill mengajarnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l72 level1 lfo71; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Formatif.
Tujuan penilaian kelas adalah untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta
didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l72 level1 lfo71; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kontekstual
spesifik. Pelaksanaan penilaian kelas adalah jawaban terhadap kebutuhan khusus
bagi guru dan peserta didik. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan
peserta didik yangharus bekerja dengan baik dalam kelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l72 level1 lfo71; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Umpan
balik. Penilaian kelas adalah suatu alur proses umpan balik di kelas. Dengan
sejumlah TPK, guru dan peserta didik dengan cepat dan mudah menggunakan umpan
balik dan melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil-hasil penilaian.
Untuk mengecek pemanfaatan saran tersebut, pimpinan sekolah menggunakan hasil
penilaian kelas,dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan
umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari, maka komunikasi alur
hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan peserta didik dalam KBM akan menjadi
lebih efisien dan lebih efektif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l72 level1 lfo71; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Berakar
dalam praktek mengajar yang baik. Penilaian kelas adalah suatu usaha untuk
membangun praktek mengajar yang lebih baik dengan melakukan umpan balik pada
pembelajaran peserta didik lebih sistimatik, lebih fleksibel, dan lebih
efektif. Guru siap menanyakan dan mereaksi pertanyaan peserta didik, memonitor
bahasa badan dan ekspresi wajah peserta didik, mengerjakan pekerjaan rumah dan
tes peserta didik,dan seterusnya. Penilaian kelas memberi suatu cara untuk
melakukan penilaian secara menyeluruh dan sistimatik dalam proses pembelajaran
di kelas. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 0.25in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 0.25in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.05pt; margin-left: .5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
VIII.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l64 level1 lfo72; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->A.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konsep
Layanan Bimbingan dan Konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah
siswa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Layanan bimbingan dan konseling
adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun
rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan
konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling
serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.<i> </i><o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 78pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l64 level1 lfo72; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->B.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komponen
Layanan Bimbingan dan Konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Pedoman bimbingan dan konseling
mencakup komponen-komponen berikut ini. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Jenis Layanan meliputi : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, seperti lingkungan
satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru
yang efektif dan berkarakter. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar,
peminatan/lintas minat/pendalaman minat,
program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah,
objektif dan bijak. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Penguasaan Konten yaitu
layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam
melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur
perseorangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika
kelompok. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Konseling Kelompok yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji melalui dinamika kelompok. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan
kepada pihak ketiga sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l25 level2 lfo73; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->j.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Layanan
Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l28 level1 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
Pendukung Layanan meliputi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l28 level2 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Aplikasi
Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l28 level2 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Himpunan Data
yaitu kegiatan menghimpun
data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang
diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan
bersifat rahasia. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l28 level2 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Konferensi
Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh
pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan, yang
bersifat terbatas dan tertutup. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l28 level2 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kunjungan
Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan
atau anggota keluarganya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l28 level2 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tampilan
Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karir/ jabatan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l28 level2 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Alih
Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah peserta didik
ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l28 level1 lfo74; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Format
Layanan meliputi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l74 level3 lfo75; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Individual
yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik
secara perorangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l74 level3 lfo75; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kelompok
yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta
didik melalui suasana dinamika kelompok. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l74 level3 lfo75; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Klasikal yaitu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik
dalam satu kelas rombongan belajar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l74 level3 lfo75; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Lapangan yaitu
format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan
di luar kelas
atau lapangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l74 level3 lfo75; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pendekatan
Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l74 level3 lfo75; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jarak
Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti
surat dan sarana elektronik. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 78pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
C.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Program Layanan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan
pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan
dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut : <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l68 level1 lfo76; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program Tahunan yaitu
program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar
pada satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l68 level1 lfo76; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program
Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester
yang merupakan jabaran program tahunan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l68 level1 lfo76; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program
Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l68 level1 lfo76; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program Mingguan
yaitu program pelayanan
bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu
yang merupakan jabaran program bulanan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l68 level1 lfo76; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program
Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada
hari-hari tertentu dalam satu minggu.
Program harian merupakan jabaran dari
program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan
dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan
bimbingan dan konseling. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l79 level1 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penyelenggaraan
Layanan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2)
pelayanan pengembangan, (3) pelayanan
peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pelayanan
Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling
elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada
umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant persons
berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pelayanan
Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai
dengan tahaptahap dan tugas-tugas perkem-bangannya. Dengan pelayanan
pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan
perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh
penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan
cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan
pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan
pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam
penyelenggaraan pengembangan terhadap
siswa. Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada
tahap dan tugas perkembangan siswa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pelayanan
Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan yang
secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta
didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial,
belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan
kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan
aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pelayanan
Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan
dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan
keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta
didik, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan. Peran
pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat
menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan
peminatan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pelayanan
Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat
lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan
arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses
pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi peserta didik. Pelayanan
diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan
kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.95pt; mso-list: l79 level1 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Waktu
dan Posisi Pelaksanaan Layanan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Semua
kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan konseling)
diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau
di luar kelas (di luar jam pembelajaran) 1)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> Di dalam jam pembelajaran: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l55 level3 lfo78; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam
tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang
dapat dilakukan di dalam kelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l55 level3 lfo78; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Volume
kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar
per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l55 level3 lfo78; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi,
kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan
kepustakaan, dan alih tangan kasus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
2)<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span> Di luar jam pembelajaran: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l79 level3 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan
kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l79 level3 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Satu
kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di luar
jam pembelajaran ekuivalen dengan
2 (dua) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 134.65pt; mso-list: l79 level3 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran satuan pendidikan
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui
dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l79 level2 lfo77; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program
pelayanan bimbingan dan konseling pada masingmasing satuan pendidikan dikelola
oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan memperhatikan keseimbangan
dan kesi-nambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan
dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 92.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
D.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pihak Yang Terlibat <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Pelaksana utama pelayanan
bimbingan dan konseling adalah Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor.
Penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling di SD/MI/SDLB adalah Guru
Kelas. Penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling di SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK adalah Guru Bimbingan dan Konseling. <o:p></o:p></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 70.95pt; margin-right: 1.05pt; margin-top: 0in; mso-list: l1 level1 lfo79; text-align: right; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pelaksana Pelayanan bimbingan dan konseling pada
SD/MI/SDLB <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level2 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Guru
Kelas sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di SD/ MI/SDLB
melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan
penguasaan konten dengan cara menginfusikan materi layanan bimbingan dan
konseling tersebut ke dalam pembelajaran mata pelajaran. Untuk siswa Kelas IV,
V, dan VI dapat diselenggarakan layanan bimbingan dan konseling perorangan,
bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level2 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pada
satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling. <o:p></o:p></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 8.0pt; margin-left: 70.95pt; margin-right: 1.05pt; margin-top: 0in; mso-list: l1 level1 lfo79; text-align: right; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pelaksana
Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan
SMK/MAK. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level2 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pada
satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK diangkat sejumlah Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor dengan rasio 1 : 150 (satu Guru bimbingan dan konseling
atau Konselor melayani 150 orang siswa) pada setiap tahun ajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level2 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jika
diperlukan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs
dan/atau SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan
peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling di satuan pendidikan SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/ SMALB, dan SMK/MAK, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor wajib menguasai spektrum pelayanan pada
umumnya, khususnya pelayanan profesional
bimbingan dan konseling, meliputi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengertian,
tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana bimbingan dan
konseling profesional <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Bidang
dan materi pelayanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya materi
pendidikan karakter dan arah peminatan siswa <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Jenis
layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 92.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan
bimbingan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.65pt;">
dan konseling, termasuk di
dalamnya pengubahan tingkah laku, penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan
peserta didik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
hasil dan proses layanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penyusunan
program pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengelolaan
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penyusunan
laporan pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kode
etik profesional bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level3 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->j.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Peran
organisasi profesi bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor merumuskan dan
menjelaskan kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan satuan
pendidikan, Guru Mata Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level4 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sejak
awal bertugas di satuan pendidikan, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
merumuskan secara konkrit dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, meliputi: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Struktur
pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Program
pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengelolaan
program pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Evaluasi
hasil dan proses pelayanan bimbingan dan konseling <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->5)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tugas
dan kewajiban pokok Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level4 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Hal-hal
sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada siswa, pimpinan,
dan sejawat pendidik (Guru Mata pelajaran dan Wali Kelas) pada satuan
pendidikan, dan orang tua secara profesional dan proporsional. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.5pt; mso-list: l1 level4 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kerjasama
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dalam
melaksanakan tugas pelayanan bimbingan dan konseling Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan di luar
satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 113.4pt; mso-list: l1 level5 lfo79; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kerjasama
tersebut di atas dalam rangka manajemen bimbingan dan konseling yang menjadi
bagian integral dari manajemen satuan pendidikan secara menyeluruh. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l51 level1 lfo80; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->IX.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->MEKANISME PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .4in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Mengingat pedoman umum pembelajaran
memuat unsur-unsur yang juga bersifat umum, diperlukan adanya panduan teknis
lebih lanjut yang dapat dikembangkan oleh direktorat teknis persekolah dan/atau
pemangku kepentingan lainnya yang terkait. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pengembangan pembelajaran lebih
lanjut ke dalam panduan teknis perlu melibatkan pihak para kepala sekolah,
guru, dan pengawas agar panduan tersebut dapat dipahami dan diterapkan oleh
para kepala sekolah, guru, dan pengawas secara terkoordinasi. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l51 level1 lfo80; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->X.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENUTUP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Dengan adanya Pedoman Umum
Pembelajaran ini diharapkan agar Kurikulum 2013 bisa diimplementasikan secara
optimal oleh seluruh pemangku kepentingan, utamanya para guru mata pelajaran
atau guru kelas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru
bimbingan dan konseling, konselor sekolah, pengawas, pustakawan sekolah, dan
pembina kegiatan ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Para pemangku kepentingan tersebut
memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,
baik secara lokal dan regional maupun secara nasional. <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: .9in; margin-right: 1.05pt; margin-top: 0in; text-align: right;">
MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
REPUBLIK
INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MOHAMMAD
NUH <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.1pt 127.6pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
LAMPIRAN V <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
NOMOR 81A
TAHUN 2013 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
TENTANG <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 128.1pt;">
IMPLEMENTASI KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
PEDOMAN
EVALUASI KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5pt;">
I.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>PENDAHULUAN
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pengembangan kurikulum merupakan
kegiatan sistematis dan terencana yang terdiri atas kegiatan pengembangan ide
kurikulum<i>,</i> dokumen kurikulum<i>,</i> implementasi kurikulum<i>,</i> dan evaluasi kurikulum<i>.</i> Keempat dimensi pengembangan kurikulum
ini saling terkait dan merupakan satu kesatuan keseluruhan proses
pengembangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Sebagai bagian dari pengembangan
kurikulum, evaluasi kurikulum merupakan kegiatan yang dilakukan sejak awal
pengembangan ide kurikulum, pengembangan dokumen, implementasi, dan sampai
kepada saat di mana hasil kurikulum sudah memiliki dampak di masyarakat.
Evaluasi dalam proses pengembangan ide dan dokumen kurikulum dilakukan untuk
mendapatkan masukan mengenai kesesuaian ide dan desain kurikulum untuk
mengembangkan kualitas yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi lulusan (SKL).
Evaluasi terhadap implementasi dilakukan untuk memberikan masukan terhadap
proses pelaksanaan kurikulum agar sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam
dokumen. Evaluasi terhadap hasil memberikan keputusan mengenai dampak kurikulum
terhadap individu warga negara, masyarakat, dan bangsa. Secara singkat,
evaluasi kurikulum dilakukan untuk menegakkan akuntabilitas kurikulum terhadap
masyarakat dan bangsa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Evaluasi terhadap ide dan dokumen
kurikulum dilakukan terhadap upaya
mencari informasi dan memberikan pertimbangan berkenaan dengan keajekan
konsistensi ide kurikulum untuk mengembangkan kualitas yang diharapkan, dan
keajekan desain kurikulum dengan model dan prinsip pengembangan kurikulum.
Evaluasi terhadap ide kurikulum menentukan apakah filosofi, teori, dan model
yang akan dikembangkan telah mampu memenuhi fungsi kurikulum dalam
mempersiapkan generasi muda bangsa untuk menjalani kehidupan sebagai seorang
individu dan warga negara di masa yang akan datang sebagaimana ditetapkan dalam
SKL. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.1pt; margin-left: .4in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Evaluasi kurikulum dilaksanakan dengan mengacu pada Pasal 57
ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan
program pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu program pendidikan yang
menjadi rujukan inti pelaksanaan sistem pendidikan nasional. Sebagaimana
tercantum dalam Pasal 77Q ayat (1) <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: .4in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa evaluasi kurikulum
merupakan upaya mengumpulkan dan mengolah informasi dalam rangka meningkatkan
efektivitas pelaksanaan kurikulum pada tingkat nasional, daerah, dan satuan
pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt 28.3pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l3 level1 lfo81; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->II.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->TUJUAN PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman ini disusun dengan tujuan
untuk: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l11 level2 lfo82; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menjadi
acuan operasional bagi berbagai pemangku kepentingan; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l11 level2 lfo82; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->menjadi
acuan operasional di tingkat satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l3 level1 lfo81; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->III.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENGGUNA PEDOMAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pengguna pedoman ini mencakup: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kementerian
Agama; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pemerintah
daerah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->penyelenggara
pendidikan oleh masyarakat; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->satuan
pendidikan; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pihak
lain yang berkepentingan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.15pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l3 level1 lfo81; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->IV.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->DEFINISI OPERASIONAL <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Evaluasi kurikulum adalah
serangkaian tindakan sistematis dalam mengumpulkan informasi, pemberian
pertimbangan dan keputusan mengenai nilai dan makna kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pertimbangan dan keputusan mengenai
nilai berkenaan dengan keajekan ide, desain, implementasi, dan hasil kurikulum.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pertimbangan dan keputusan mengenai
arti berkenaan dengan dampak kurikulum terhadap masyarakat. Dampak dimaknai
sebagai sesuatu yang positif. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 20.05pt; margin-left: 28.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l3 level1 lfo81; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->V.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->KOMPONEN EVALUASI KURIKULUM <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
A.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Fokus Evaluasi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Evaluasi Kurikulum berfokus pada
empat dimensi kurikulum yaitu ide, dokumen, implementasi, dan hasil. Evaluasi
terhadap dua dimensi kurikulum yaitu terhadap ide dan desain telah dilakukan
selama proses pengembangan keduanya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Fokus dari pedoman ini adalah
pada implementasi kurikulum. Implementasi diartikan sebagai kegiatan
merealisasikan ide dan rancangan kurikulum dalam proses pendidikan dan
pembelajaran. Implementasi terdiri atas dua fase yaitu implementasi awal dan
implementasi penuh<i>. </i>Atas dasar
pengertian implementasi tersebut maka fokus dari pedoman ini adalah evaluasi
terhadap:<i> </i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.05pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->pengadaan dokumen kurikulum dan distribusi ke
pengguna <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
(fokus 1); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.2pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->kegiatan persiapan lapangan untuk melaksanakan
kurikulum <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
(fokus 2); dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l3 level2 lfo81; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->implementasi
kurikulum secara terbatas dan menyeluruh (fokus 3). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Fokus pada pengadaan dokumen
kurikulum meliputi ketersediaan dokumen untuk digunakan oleh sekolah dan guru
yang akan mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada tahun 2013-2014, 20142015,
dan 2015-2016. Evaluasi terhadap ketersediaan diarahkan pada adanya dokumen
kurikulum, buku panduan guru dan buku teks pelajaran untuk peserta didik, serta
pedoman lain sebelum tahun pendidikan baru dimulai. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Evaluasi terhadap persiapan
lapangan berkenaan dengan pelatihan para pengguna kurikulum terutama guru,
kepala sekolah dan pengawas. Evaluasi persiapan lapangan berkenaan pula dengan
kesiapan administrasi sekolah untuk melaksanakan kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt;">
Evaluasi terhadap implementasi
kurikulum ditujukan untuk mengkaji
rancangan yang dibuat oleh satuan pendidikan, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), dan kegiatan pembelajaran. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana proses pelaksanaan kurikulum mampu mencapai kompetensi peserta
didik yang diharapkan. Termasuk dalam evaluasi ini adalah kajian tentang
seberapa jauh pedoman implementasi kurikulum memfasilitasi pengelolaan
kurikulum secara optimal di lapangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.05pt;">
Evaluasi untuk fokus 1 dan 2
bersifat reflektif yang ditujukan untuk mengkaji kesahihan isi, keberterimaan,
keterlaksanaan, dan legalitas melalui diskusi tim pengembang kurikulum dan uji
publik secara nasional. Sedangkan fokus 3 merupakan evaluasi formatif terhadap
implementasi kurikulum secara terbatas dan evaluasi sumatif yang merupakan
penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional setelah
implementasi kurikulum berjalan selama 5 (lima) tahun. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 49.55pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
B.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Aspek Evaluasi Implementasi <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.05pt;">
Aspek evaluasi kurikulum
mencakup: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; text-indent: -14.15pt;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Evaluasi
reflektif dilakukan dalam suatu proses diskusi intensif dalam kelompok
pengembang kurikulum (tim pengarah dan tim teknis) dan tim nara sumber secara
internal. Evaluasi reflektif tersebut dilaksanakan melalui diskusi mengenai
landasan filosofi, teoritik, dan model yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Landasan filosofi yang digunakan
adalah pemikiran yang bersifat eklektik yang berakar dari filosofi
perenialisme, esensialisme, progresivisme, rekonstruksi sosial, dan humanisme
dinyatakan sebagai landasan filosofi yang dipilih sebagai landasan dan kerangka
pengembangan kurikulum. Dengan pandangan filosofis yang bersifat eklektik
tersebut kurikulum dikembangkan dengan tetap berakar pada nilai dan moral
Pancasila untuk mewarisi keunggulan bangsa, menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dan bangsa,
mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik, dan memberikan
kontribusi pada upaya pembangunan masyarakat, bangsa dan negara dalam
menghadapi tantangan kehidupan abad ke 21. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Desain kurikulum mengalami
perubahan. Perubahan ini diyakini lebih memperkuat konsep kurikulum yang
berbasis kompetensi, dan memperkuat organisasi vertikal (antar tingkat satuan
pendidikan) dan horizontal (antarmuatan atau mata pelajaran) kurikulum.
Keterkaitan konten kurikulum secara horizontal dan vertikal dilakukan melalui
Kompetensi Inti (KI). Untuk memastikan bahwa disain kurikulum ini mampu
menjawab berbagai tantangan abad ke 21, diperlukan evaluasi konseptual dilihat
dari koherensi ide dengan kenyataan. Review dan revisi terhadap Kompetensi
Dasar (KD) yang menjadi konten/kompetensi kurikulum dilakukan segera setelah KD
selesai dikembangkan dan umpan balik untuk revisi segera diberikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi terhadap kesesuaian
konten dengan tahap perkembangan psikologi anak dilakukan oleh para ahli
psikologi anak dan psikologi pendidikan terutama untuk konten kurikulum SD.
Perumusan ulang dan penyederhanaan KD-SD yang telah dikembangkan tim dilakukan
untuk memberikan kepastian mengenai kesuaian antar materi kurikulum dengan
kemampuan kognitif, sosial, dan afektif peserta didik SD. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Di SMP dan SMA/SMK yang peserta
didiknya telah memasuki tahap kemampuan berpikir formal, evaluasi terhadap
konten kurikulum dilakukan oleh para ahli dalam bidang materi pelajaran.
Evaluasi menghasilkan berbagai penyesuaian KD terhadap KI dan keterkaitan
antara satu KD dengan KD lainnya. Hasil dari evaluasi ini memberikan keyakinan
akan organisasi horizontal dan tata urutan konten kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi terhadap kesinambungan
konten antara satu kelas (tahun) dengan kelas lainnya dilakukan secara terbuka.
Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perubahan beberapa KD yang dianggap terlalu
tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kelas sebelumnya. Pelaksanaan
evaluasi sangat intensif dan dilakukan secara internal dalam pertemuan antartim
pengembang. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi keterkaitan antara KD-SD
dengan KD-SMP dan KD-SMP dengan KD-SMA dilakukan dengan menempatkan KD-SD
sebagai dasar untuk mengembangkan KD-SMP dan KD-SMP sebagai dasar untuk
mengembangkan KD-SMA. Evaluasi kesesuaian dilakukan secara terbuka dalam proses
pengembangan kurikulum. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi oleh tim eksternal
dilakukan dengan mengundang para pakar dari 12 perguruan tinggi yang memiliki
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Temuan dari tim eksternal
langsung dikomunikasikan kepada tim teknis pengembang. Masukan dari tim eksternal merevisi berbagai
KD yang telah dirumuskan dan hasil rumusan tersebut dianggap final. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; mso-list: l47 level1 lfo83; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Evaluasi dokumen kurikulum mencakup kegiatan penilaian
terhadap: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 85.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->dokumen kurikulum setiap satuan pendidikan atau program
pedidikan (kerangka dasar dan struktur kurikulum); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->dokumen
kurikulum setiap mata pelajaran (silabus); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pedoman
implementasi kurikulum (pedoman penyusunan dan pengelolaan KTSP, pedoman umum
pembelajaran, pedoman pengembangan muatan lokal, dan pedoman kegiatan
ekstrakurikuler); <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->buku
teks pelajaran; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->buku
panduan guru; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->dokumen
kurikulum lainnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi dilakukan untuk
mengkaji ketersediaan, keterpahaman, dan kemanfaatan dari dokumen tersebut dilihat
dari sisi/kelompok pengguna. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; mso-list: l47 level1 lfo83; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Evaluasi implementasi kurikulum dilakukan untuk
mengkaji keterlaksanaan dan dampak dari penerapan kurikulum pada tingkat
nasional, daerah, dan satuan pendidikan. Pada tingkat nasional mencakup
penilaian implementasi kurikulum secara nasional. Pada tingkat daerah penilaian
implementasi kurikulum mencakup kajian pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan
muatan lokal oleh pemerintah daerah. Sedangkan pada tingkat satuan pendidikan
evaluasi dilakukan pada tingkat satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi implementasi kurikulum
pada tingkat nasional mencakup kajian kebijakan dalam penyiapan dan distribusi
dokumen, penyiapan dan peningkatan kemampuan sumber daya yang diperlukan, dan
pelaksanaan kurikulum, serta dampak kebijakan terhadap pengelolaan kurikulum
pada tingkat daerah dan tingkat satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi implementasi kurikulum
pada tingkat daerah mencakup kajian kebijakan dalam penyiapan dan distribusi
dokumen muatan lokal, penyiapan dan peningkatan kemampuan sumber daya yang diperlukan,
dan pelaksanaan kurikulum muatan lokal serta keterlaksanaannya pada tingkat
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Evaluasi implementasi kurikulum
pada tingkat satuan pendidikan mencakup kajian penyusunan dan pengelolaan KTSP,
penyiapan dan peningkatan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan yang
diperlukan, dan pelaksanaan pembelajaran secara umum serta muatan lokal, dan
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; mso-list: l47 level1 lfo83; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Evaluasi hasil implementasi kurikulum merupakan
evaluasi ketercapaian standar kompetensi lulusan pada setiap peserta didik pada
satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Capaian standar kompetensi
lulusan setiap peserta didik dikaji
melalui: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->hasil
penilaian individual yang bersifat otentik; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->hasil
ujian sekolah; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.1pt; mso-list: l47 level2 lfo83; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->hasil
ujian yang bersifat nasional. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 49.55pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
C.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Desain dan Instrumen <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.85pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l83 level1 lfo84; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Desain <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Desain evaluasi implementasi
kurikulum dapat dilakukan melalui evaluasi yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 63.85pt; mso-padding-alt: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 548px;">
<tbody>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td rowspan="2" style="border-bottom: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="bottom" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Aspek evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="top" width="186"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Desain <o:p></o:p></div>
</td>
<td colspan="2" style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 158.05pt;" width="211"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Pendekatan <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 8.35pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.35pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: none; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 8.35pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 18.25pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 18.25pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.25pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="top" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.25pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.05in; text-indent: 0in;">
kuantitatif <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 18.25pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
kualitatif <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 47.8pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Reflektif <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 47.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="bottom" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Analisis iluminatif
berbentuk eksplanasi secara tuntas tentang <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 47.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 47.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 55.15pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 55.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 55.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="top" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
prinsip yang digunakan
<o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 55.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
- <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 55.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 35.8pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Dokumen <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="bottom" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Analisis diskrepansi
berbentuk kajian <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 47.15pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 47.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="top" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
kesenjangan antara dokumen
dengan implementasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.15pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 35.8pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Implementasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="bottom" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Analisis kontingensi
berbentuk kajian <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.8pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 61.3pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 61.3pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 61.3pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="top" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
kesenjangan antara tuntutan
kurikulum dan kenyataan pembelajaran <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 61.3pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 61.3pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 35.75pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 35.75pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Hasil <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.75pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="bottom" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Analisis hasil belajar
(sikap, pengetahuan, <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.75pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 35.75pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 47.2pt; mso-yfti-irow: 10; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 47.2pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 113.45pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.2pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 139.7pt;" valign="top" width="186"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
dan keterampilan) secara
individual dan/atau kelompok. <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.2pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 80.05pt;" valign="top" width="107"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 47.2pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 5.75pt 0in 5.3pt; width: 78.0pt;" valign="top" width="104"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
v <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; text-indent: 0in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.85pt; mso-list: l83 level1 lfo84; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Instrumen <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 64.35pt;">
Instrumen dikembangkan sesuai
dengan desain dan jenis data dan informasi yang akan dikumpulkan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l29 level1 lfo85; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VI.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->MEKANISME PELAKSANAAN <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Evaluasi kurikulum dilakukan
melalui mekanisme sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->evaluasi
kurikulum pada tingkat nasional; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->evaluasi
kurikulum pada tingkat daerah; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->evaluasi
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 28.3pt; mso-padding-alt: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 605px;">
<tbody>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" width="123"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Tingkatan evaluasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Inisiator <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" width="180"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Pelaksana <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" width="151"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Pengguna <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 68.9pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Nasional <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
Kemdikbud <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kemenag <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 2.35pt; margin-top: 0in; text-indent: 0in;">
Unit
utama yang ditunjuk untuk
melaksanakan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kemdikbud Kemenag, dan
pemerintah daerah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 111.15pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Daerah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Pemerintah daerah, kantor
wilayah kementerian Agama, kantor kementerian agama <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Unit terkait <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 111.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kemdikbud, Kemenag, dan
permerintah daerah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 68.9pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Satuan pendidikan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" valign="top" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Unit terkait <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kepala sekolah/madrasah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 68.9pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 8.9pt 5.75pt 0in 5.4pt; width: 113.4pt;" width="151"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kemdikbud, Kemenag, dan
pemerintah daerah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Mekanisme <o:p></o:p></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="TableGrid" style="border-collapse: collapse; margin-left: 28.3pt; mso-padding-alt: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 605px;">
<tbody>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" width="123"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Tingkatan evaluasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Mekanisme <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center; text-indent: 0in;">
Keterangan <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td rowspan="5" style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Nasional <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: -.25in;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penetapan
kebijakan evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
Kemdikbud, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
Kemenag <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 34.1pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 34.1pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pembentukan tim kerja <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.5pt; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Desain induk evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" valign="top" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tim kerja yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" valign="top" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
4.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pelaksanaan evaluasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Unit utama yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 34.1pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 34.1pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
5.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penyusunan laporan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 34.1pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tim kerja yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td rowspan="2" style="border-bottom: none; border-left: solid black 1.0pt; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Daerah <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: -.25in;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penetapan
kebijakan evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 40.7pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" valign="bottom" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Pemerintah daerah, kantor
wilayah kementerian Agama, <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 8.35pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-right: solid black 1.0pt; border: none; height: 8.35pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" valign="top" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 33.85pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td rowspan="4" style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 33.85pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 33.85pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" valign="top" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pembentukan tim kerja <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 33.85pt; mso-border-bottom-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-right-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" valign="top" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
kantor kementerian agama <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.5pt; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Desain induk evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" valign="top" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tim kerja yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
4.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pelaksanaan evaluasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Unit terkait di daerah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.5pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
5.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penyusunan laporan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.5pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tim kerja yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td rowspan="5" style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 92.2pt;" valign="top" width="123"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Satuan pendidikan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-indent: -.25in;">
1.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penetapan
kebijakan evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td rowspan="2" style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Unit terkait di daerah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 13;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
2.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pembentukan tim kerja <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.7pt; mso-yfti-irow: 14;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.5pt; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Desain induk evaluasi kurikulum <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.7pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" valign="top" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tim kerja yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 40.55pt; mso-yfti-irow: 15;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" valign="top" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
4.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Pelaksanaan evaluasi <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 40.55pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Kepala sekolah/madrasah <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 26.65pt; mso-yfti-irow: 16; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 198.5pt;" width="265"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt 3.5pt; text-indent: 0in;">
5.<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"> </span>Penyusunan laporan <o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-top-alt: solid black .5pt; padding: 0in 11.65pt 0in 5.4pt; width: 163.0pt;" width="217"><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
Tim kerja yang ditunjuk <o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l29 level1 lfo85; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PIHAK YANG TERLIBAT <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kementerian
Agama; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemerintah
daerah; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penyelenggara
pendidikan oleh masyarakat; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->pendidik dan tenaga kependidikan satuan
pendidikan; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Komite
Sekolah; dan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; mso-list: l29 level2 lfo85; text-indent: -21.35pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pihak
lain yang relevan. <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 28.3pt; mso-list: l29 level1 lfo85; text-indent: -28.3pt;">
<!--[if !supportLists]-->VIII.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->PENUTUP <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .4in;">
Pedoman Evaluasi Kurikulum ini
memberikan arahan bagi para pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi
kurikulum. Dengan demikian, kurikulum baik dokumen maupun implementasinya bisa
terpantau kekuatan dan kelemahannya secara periodik. Hasil dari evaluasi
kurikulum dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan yang
terkait dengan kurikulum.<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt; text-align: center; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: .9in; margin-right: 1.05pt; margin-top: 0in; text-align: right;">
MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN <o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
REPUBLIK
INDONESIA, <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 177.25pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.05pt 39.85pt; text-align: center;">
MOHAMMAD
NUH <o:p></o:p></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 8.2pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-28006089173231834422012-03-04T16:34:00.000-08:002012-03-04T16:35:08.114-08:00KATA MUTIARA CINTACinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi<br /><br />Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.<br /><br />Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”<br /><br />Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.<br /><br />Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.<br /><br />Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.<br /><br />Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.<br /><br />Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.<br /><br />Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.<br /><br />Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.<br /><br />Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka<br /><br />Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.<br /><br />Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.<br /><br />Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.<br /><br />Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.<br />Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.<br /><br />Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.<br /><br />Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.<br /><br />Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.<br /><br />Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !<br /><br />Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.<br /><br />Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka<br /><br />Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.<br /><br />Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya<br /><br />Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.<br /><br />Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.<br /><br />Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.<br /><br />Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-18779139884672081802010-11-23T18:07:00.001-08:002012-03-04T16:01:46.444-08:00131 MODEL PEMBELAJARAN AKTIF1. Bertukar Tempat<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Strategi ini memungkinkan siswa untuk lebih mengenal. berbagi pendapat dan membahas gagasan, nilai-nilai atau pemecahan masalah baru. Ini merupakan cara yang luar biasa bagus untuk meningkatkan keterbukaan-diri atau bertukar pendapat secara aktif.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan siswa satu buku catatan merek apa saja. [Putuskan apakah aktivitasnya akan berjalan lebih baik dengan membatasi siswa pada satu atau beberapa sumbang saran.]<br />2. Mintalah mereka untuk menulis pada buku catatan tersebut salah satu dari hal-hal berikut ini:<br />a. Nilai-nilai yang mereka anut<br />b. Pengalaman. yang mereka dapatkan belakangan ini.<br />c. Gagasan. atau solusi kreatif atas persoalan yang anda kernukakan <br />d. Pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang diajarkan di kelas<br />e. Pendapat mereka tentang topik yang anda pilih. <br />f. Fakta tentang mereka sendiri dan mata pelajaran di kelas.<br />3. Perintahkan siswa untuk melekatkan kertas catatan pada baju mereka dan berkeliling di sekitar ruang kelas untuk saling membaca catatan mereka.<br />4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk kembali ke kelompok masing-masing dan merundingkan pertukaran catatan satu sama lain. Pertukaran itu harus didasarkan pada keinginan untuk memiliki nilal, pengalaman. gagasan, pertanyaan, pendapat atau fakta tertentu dalam jangka pendek. Buatlah aturan bahwa semua pertukar¬an harus berlangsung timbal-balik. Perintahkan siswa, untuk melakukan pertukaran sesering mungkin.<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan berbagi pengalaman tentang pertukaran apa yang telah dia lakukan dan apa sebabnya. (Misalnya, "Saya bertukar catatan dengan Sally, yang isinya menjelaskan bahwa dia pemah mengunjungi Eropa Timur. Saya sungguh ingin bepergian ke sana karena saya memiliki leluhur dari Hungaria dan Ukraina.")<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk membentuk sub kelompok, bukannya bertukar catatan, dan suruhlah siswa mendiskusikan isi catatan mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menempelkan catatan mereka di tempat terbuka (misalnya papan tulis, whiteboard. dsb) dan diskusikan persamaan dan perbedaannya.<br /><br />2. Siapa Saja yang Ada di Kelas?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Akivitas pembuka yang terkenal ini merupakan perburuan atau pencarian teman sekelas, bukannya pencarian benda. Perburuan ini bisa dirancang dalam sejumlah cara dan untuk ukuran kelas apapun. Cara ini membantu terbentuknya semangat tim dan memungkinkan adanya gerakan flslk semenjak awal pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah 6 hingga 10 pernyataan deskriptif untuk melengkapi frase: Carilah seseorang yang . <br />Sertakan pernyataan yang mengidentifikasi informasi pribadi dan/atau isi kelas. Gunakan sebagian dari penggalan kalimat awal Ini:<br />Carilah seseorang yang....<br />menyukal _____<br />mengetahui apa itu _____ <br />menganggap bahwa _____<br />mahir dalam hal telah_____<br />termotlvasi oleh _____<br />percaya bahwa _____<br />belakangan ini telah membaca buku tentang_____<br />berpengalaman dengan ______<br />tidak menyukai ______<br />telah mempelajari_____<br />memlliki usul yang balk untuk _____ <br />memiliki sebuah ______<br />menginginkan atau tidak menginginkan_____<br />2. Bagikan pernyataan tertulis itu kepada siswa dan beri-kan perintah berikut ini:<br />Kegiatan ini tidak ubahnya perburuan binatang, namun yang kalian buru adalah orang, bukan binatang. Bila saya katakan "mulai," berkelilinglah ke seputar ruangan kelas untuk mencari siswa yang cocok dengan pernyataan-pernyataan tertulis yang kalian pegang. Kalian bisa menggunakan masing-masing teman untuk satu pernyataan yang cocok, sekalipun dia cocok dengan lebih dari satu pernyataan. Bila kalian sudah menemukan yang cocok, tulislah nama depan teman kalian itu. <br />3. Bila sebagian besar siswa sudah selesai, perintahkan untuk menghentikan perburuan dan kembali ke tempat duduk masing-masing.<br />4. Anda mungkin perlu menawarkan hadiah penghargaan kepada .siswa yang selesai paling duluan. Dan yang lebih penting, surveilah masing-masing butir pernyataan semua siswa. Perintahkan siswa untuk melakukan diskusi singkat tentang beberapa butir yang mungkin dapat menstimulasi minat terhadap topik pelajaran.<br /><br />VARIASI<br />1. Hindarilah persaingan dengan cara mengalokaslkan cukup waktu bagi semua siswa untuk menyelesalkan perburuan mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menemui teman-temannya dan mencari tahu seberapa banyak kecocokan yang bisa didapatkan oleh tiap siswa.<br /><br /><br /><br />3. Resume Kelompok<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Resume biasanya menjelaskan hal-hal yang telah dicapai individu. Resume kelompok merupakan cara menarik untuk membantu siswa lebih mengenal satu sama lain atau melakukan semacam pembentukan tim yang anggotanya sudah saling mengenal. Aktivitas ini bisa sangat efektif jika resume itu sangat relevan dengan materi pelajaran yang anda ajarkan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok beranggotakan 3 hingga 6 siswa.<br />2. Katakan kepada siswa bahwa aktivitas ini akan menggali bakat mereka dan merupakan pengalaman yang luar biasa.<br />3. Katakan bahwa satu cara untuk mengenali dan membanggakan sumber daya kelas adalah dengan membuat resume kelompok. (Anda mungkin perlu menunjukkan tugas atau kontrak imajiner yang akan ditawarkan kepada kelas.)<br />4. Berikan kertas koran dan spidol kepada kelompok untuk menunjukkan resume mereka. Resume ini harus mencantumkan informasi yang membanggakan kelompok secara keseluruhan, data-data berikut ini bisa disertakan di dalamnya:<br />Latar belakang pendidikan; sekolah yang sudah dimasuki<br />Pengetahuan tentang isi mata pelajaran<br />Pengalaman bekerja<br />Posisi yang diduduki<br />Ketrampilan<br />Hobi, bakat, perjalanan, keluarga<br />Prestasi<br />5. Perintahkan semua kelompok untuk rnenyajikan re¬sume dan memaparkan semua sumberdaya dalam keseluruhan kelompok. Berikut adalah resume yang bisa dibuat oleh kelompok dalam pelajaran tulis-menulis bisnis:<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VARIASI <br />1. Untuk mempercepat kegiatari tersebut, berikan garis-garis besar resume yang telah dipersiapkan yang isinya menyebutkan informasi apa saja yang mesti dikumpulkan<br />2. Perintahkan siswa untuk saling mewawancarai tentang kategori yang anda sediakan, bukannya memlnta siswa menyusun resume sendiri.<br /><br /><br />4. Prediksi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara menyenangkan guna membantu siswa lebih rnengenal satu sama lain. Kegiatan ini juga merupakan eksperimen berkesan menarik.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Bentuklah sub-sub kelompok beranggotakan 3 atau 4 siswa (yang relatif kurang akrab satu sama lain). <br />2. Katakan kepada siswa bahwa tugas mereka adalah memprediksi bagaimana masing-masing siswa di dalam kelompok mereka akan menjawab pertanyaan tertentu yang telah anda siapkan. Berikut ini adalah alternatif pertanyaannya:<br />1. Jenis musik apakah yang kamu sukai?<br />2. Apa keglatan favoritmu di kala senggang?<br />3. Berapa jamkah biasanya kamu tidur malam?<br />4. Berapa banyak saudara kandung kamu, dan kamu ini anak keberapa? <br />5. Di manakah kamu dibesarkan? <br />6. Seperti apakah kamu waktu kecil? <br />7. Orang tuamu punya sikap keras ataukah lembut sih?<br />8. Pekerjaan apa yang pemah kamu punyai?<br /><br />Catatan: Pertanyaan lain bisa ditambahkan atau diku-rangi tergantung pada siswa di dalam kelas pelajaran anda.<br /><br />3. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memulai dengan menyeleksi satu orang sebagai "subyek" pertama. Desaklah anggota kelompok untuk sedetail mungkin dalam memprediksi subyek itu. Katakan pada mereka untuk tidak takut dalam melakukan prediksi secara blak-blakan! Ketika membuat dugaan, perintahkan "subyek" untuk tidak memberikan indikasi tentang ketepatan prediksi yang dilakukan terhadap dirinya. Ketika siswa yang lain sudah menyelesaikan prediksi mereka tentang si "subyek". si "subyek" kemudian harus mengemukakan jawaban atas pertanyaan tentang dirinya.<br />4. Perintahkan agar tiap anggota kelompok melakukan giliran menjadi sasaran prediksi.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah sejumlah pertanyaan yang mengharuskan siswa membuat prediksi tentang pendapat dan keyakinan (bukannya informasi faktual) masing-masing. Sebagai contoh, tanyakan: "Sifat apakah yang paling penting untuk dimliki oleh seorang teman?<br />2. Hilangkan prediksi. Sebagai gantinya, perintahkan siswa. satu demi satu. untuk menjawab pertanyaan itu segera. Kemudian, perintahkan tiap anggota sub kelompok untuk mengemukakan fakta-fakta apa saja—tentang sesama siswa—yang "mengejutkan" mereka (berdasarkan kesan pertama).<br /><br /><br />5. Iklan Televisi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan kegiatan pembukan yang baik bagi siswa yang telah mengenal satu sama lain. Aktivitas ini dapat memunculkan semangat tim dengan cepat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan tidak lebih dart 6 orang.<br />2. Perintahkan tirn-tim tersebut untuk membuat Iklan tv tiga puluh detik yang menawarkan rnata pelajaran— menekankan. misalnya. nilai gunanya bagi mereka (atau bahkan bagi dunia!), tokoh-tokoh terkenal yang terkait dengan materi pelajaran ini, dan sebagainya.<br />3. Iklan tersebut harus berisi slogan (misalnya.. "Dengan Ilmu Kimia, Hidup Menjadi Lebih Baik") dan media vi¬sual (misalnya, produk kimia terkenal).<br />4. Jelaskan bahwa dengan membuat konsep umum dan garis-garis besar ikian saja sudah cukup. Namun jika sebuah tim ingin memperagakan ikiannya. itu boleh-boleh saja.<br />5. Sebelum masing-masing tim mulai merencanakan ikiannya, diskusikan karakteristik dari beberapa ikian yang belakangan sedang terkenal untuk menyemarakkan kegiatan (misalnya, gunakan karakter terkenal, humor, perbandingan hingga persaingan, daya tarik seksual). <br />6. Perintahkan tiap tim untuk menyajikan gagasannya pujilah kreativltas semua siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif, perintahkan tiap tim untuk membuat ikian media cetak, bukannya ikian TV. Atau, jika mungkin, perintahkan mereka untuk benar-benar membuat iklan dengan menggunakan kamera video.<br />2. Perintahkan tim untuk mengiklankan kemampuan mereka atau sekolah mereka, bukannya mata pelajaran.<br /><br /><br />6. Teman yang Kita Miliki<br /><br />URAIAN SENGKAT<br />Kegiatan ini memperkenalkan gerak fisik dari awal pelajaran dan membantu siswa lebih mengenal satu sama lain. Kegiatan ini berlangsungcepat dan sangat menyenangkan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah daftar kategori yang menurut anda cocok dalam kegiatan pengenalan bag siswa yang anda ajar. Kategori umumnya meliputi:<br />• Bulan kelahiran<br />• Orang yang menyukai/tidak menyukai.....(kenali preferensi semisal, puisi, drama. ilmu pengetahuan, atau kornputer)<br />• Favorit (kenali segala benda atau barang, misalnya buku. lagu, atau restoran cepat saji). <br />• Tangan mana yang digunakan untuk menulis.<br />• Wama sepatu.<br />• Kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan atau opini pada persoalan aktual (misalnya.. "Asuransi perawatan kesehatan harus bersifat menyeluruh.")<br />Kita juga dapat menggunakan kategori-kategori yang terkait langsung dengan mata pelajaran yang kita ajarkan, misalnya:<br />• Penulis favorit<br />• Orang yang setuju/tidak setuju.... (kenali sebuah persoalan yang terkait dengan topik pelajaran anda).<br />• Orang yang tahu/tidak tahu siapa atau apa (kenali orang atau konsep yang terkait dengan topik pelajaran anda)<br />2. Kosongkan sebagian ruang kelas agar siswa bisa bergerak lebihi bebas.<br />3. Sebutkan satu kategori. Arahkan siswa untuk menempatkan secepat mungkin orang-orang yang terkait dengan kategori yang diberikan. Sebagai contoh, siswa yang kidal dan yang tidak kidal akan dipisah menjadi dua kelompok, atau, mereka yang setuju dengan sebuah pernyataan akan dipisahkan dari mereka yang tidak setuju. Jika kategorinya berisi lebih dari dua pilihan (misalnya, bulan dari hari ulang tahun siswa), perintahkan siswa untuk berkumpul dengan mereka yang bulan kelahirannya sama, yang dengan demikian akan membentuk beberapa kelompok.<br />4. Ketika siswa telah membentuk regu yang pas, perintahkan mereka untuk berjabat tangan dengan "teman yang mereka memiki". Perintahkan semua untuk mengamati kira-kira berapa banyak orang dalam masing-masing kelompok.<br />5. Beranjaklah segera ke kategori berikutnya. Upayakan agar siswa terus bergerak dari satu kelompok ke kelom¬pok lain ketika anda mengumumkan kategori-kategori baru.<br />6. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke tempat masing-masing. Diskusikan keragaman siswa yang terungkap dari aktivitas itu.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk menempatkan seorang siswa yang berbeda dari mereka. jangan yang sama. Sebagai misal, anda dapat meminta siswa menemukan teman yang memiliki mata/kulit/rambut yang warnanya ber¬beda dengan mereka. (Bilamana terdapat jumlah yang tidak sama dalam kategori yang berbeda, ijinkan lebih dari satu orang dari satu kelompok untuk membentuk regu dengan seorang siswa dari kelompok lain.)<br />2. Perintahkan siswa untuk mengajukan kategorinya.<br /><br /><br />7. Benar-benar Kian Mengenal<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Sebagian besar kegiatan perkenalan merupakan peluang emas untuk berjumpa dengan sesama siswa. Sebagai alternatifnya adalah menyusun sebuah kegiatan di mana pasangan siswa bisa benar-benar mengenal.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pasangkan siswa dengan cara yang anda kehendaki. Kriteria untuk memasangkan siswa bisa mencakup:<br />• Dua siswa yang belum pernah bertemu sebelumnya<br />• Dua siswa yang tidak pemah bekerja bersama <br />• Dua siswa yang berasal dari jurusan atau latar belakang yang berbeda<br />• Dua siswa yang memiliki tingkat pengetahuan atau pengalaman yang berbeda.<br />2. Perintahkan pasangan-pasangan yang sudah terbentuk untuk saling berkenalan dan mengakrabkan diri selama 30 hingga 60 menit. Sarankan agar mereka berjalan-jalan bersama, minum kopi atau soda bersama, atau jika mungkin, untuk saling mengunjungi.<br />3. Berikan beberapa pertanyaan yang bisa digunakan oleh siswa untuk saling mewawancarai.<br />4. Bila seluruh siswa sudah kembali berkumpul, berikan pasangan-pasangan itu tugas untuk kerjakan bersama yang memungkinkan mereka untuk mulal mempelajari materi pelajaran. (Lihat "Sepuluh Tugas untuk memberikan Mitra Belajar" him 25).<br />5. Pertimbangkan kecocokan pasangan untuk kemudian dibentuk menjadi kemitraan belajar jangka-panjang.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif. bentuklah trio, atau kuartet, sebagai ganti pasangan.<br />2. Perintahkan siswa untuk memperkenalkan pasangan masing-masing kepada seluruh siswa di kelas.<br /><br /><br />8. “Benteng Pertahanan”<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Seringkali, kegiatan belajar aktif akan menjadi lebih bergairah dengan menciptakan tim-tim belajar jangka panjang yang bisa belajar bersama, mengerjakan proyek, dan terlibat dalam kegiatan belajar bersama lainnya. Bila ini termasuk dalam rencana anda, ada baiknya melakukan semacam kegiatan pembentukan tim awal untuk memastikan awal yang baik. Memang banyak kegiatan pembentukan tim yang bisa menjadi bahan pertimbangan, namun yang berikut ini merupakan kegiatan favorit.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Sediakan setumpuk kartu indeks kepada tiap tim (akan lebih baik jika memiliki ukuran berbeda dalam masing-masing tumpukan).<br />2. Tantanglah masing-masing tim untuk menjadi kelompok yang seefektif mungkin dengan membentuk model tiga dimensi "Benteng Pertahanan" hanya dari kartu indeks. Melipat dan merobek kartu diperbolehkan, namun tidak boleh ada tambahan pasokan lain untuk melengkapi bangunan itu. Doronglah tim untuk merencanakan penarikan mundur mereka sebelum mulai rnembangunnya. Sediakan spidol agar tim bisa menggambari kartu dan menghiasi bentengnya bila mereka pandang cocok.<br />3. Berikan waktu minimal 15 menit untuk menyelesalkannya. Jangan mendesak atau membuat siswa terburu-buru. Penting bagi tim untuk merasakan pengalaman keberhasilan.<br />4. Bila bangunan itu sudah jadi. perintahkan siswa untuk melakukan tur penarikan mundur melalui benteng. Kunjungi tiap benteng dan perintahkan agar anggota tim menunjukkan karya mereka dan menjelaskan seluk-beluk bangunan yang mereka buat. Berikan tepuk tangan atas apa yang dicapal oleh tiap tim. Jangan membuat kondisi yang menyebabkan siswa saling Bersaing menbandingkan karya masing-masing.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif, perintahkan tim untuk membangun mouumen tim. Desaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika.<br />2. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali pengalaman tersebut dengan menjawab pertanyaan mi: Tindakan-tindakan apa sajakah yang agak membantu dan kurang membantn yang kita lakukan sebagai tim dan sebagai individu ketika bekerjasama?<br /><br /><br />9. Mengakrabkan Kembali<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Pada mata pelajaran yang bekelanjutan ada baiknya meluangkan waktu untuk menghubungkan atau mengingatkan kembali siswa setelah lewat beberapa waktu dari pelajaran yang pernah diajarkan. Aktivitas ini mempertimbangkan sejumlah cara untuk melakukannya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Sambut kembali kedatangan siswa ke dalam kelas. Jelaskan apa yang menurut anda berharga untuk meluangkan beberapa menit guna mengakrabkan kembali sebelum memulai pelajaran hari ini. <br />2. Ajukan satu atau beberapa pertanyaan berikut ini kepada siswa:<br />• Apa yang kalian ingat tentang pelajaran kita yang lalu? Apa yang menarik menurut kalian?<br />• Pernahkah kalian membaca/memikirkan/mengerjakan sesuatu yang distimulasi oleh pelajaran kita yang lalu?<br />• Pengalaman menarik apakah yang kalian dapatkan selama mengikuti mata pelajaran ini?<br />• Apa yang ada di pikiran kalian sekarang (misalnya, kecemasan) yang dapat mengganggu kemampuan kalian dalam memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran hari ini?<br />• Bagaimana perasaan kalian harl in? (bisa juga disisipi canda semisal "Saya merasa seperti buah pisang yang kelewat matang.")<br />• (Buatlah pertanyaan anda sendlri.) <br />3. Mintakan jawabannya dengan menggunakan salah satu format, misalnya sub kelompok atau memanggil pembicara berikutnya. (Lihat "Sepuluh Metoda Untuk Mendapatkan Partisipasi Kapan Saja" pada halaman 22.) <br />4. Beralihlah ke topik pelajaran hari ini secara perlahan.<br /><br />VARIASI<br />1. Lakukan wawancara tentang pelajaran yang laju.<br />2. Ajukan dua pertanyaan. konsep. atau beberapa informasi yang tercakup dalam pelajaran yang lalu. Perintahkan siswa untuk memilih mana yang paling mereka suka untuk ditinjau kembali dalam kelas. <br />10. Hembusan Angin Kencang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan kegiatan pembuka yang cepat dan memberi siswa keleluasaan untuk bergerak dan tertawa. Kegiatan ini merupakan sarana pembentuk tim yang baik dan memungkinkan siswa untuk lebih mengenal satu sama lain.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Aturlah kursi secara melingkar. Perintahkan siswa untuk duduk pada salah satu kursi. Harus ada cukup kursi bagi semua siswa.<br />2. Katakan bahwa jika mereka setuju dengan pernyataan anda berikutnya. mereka harus berdiri dan berpindah ke kursi lain.<br />3. Berdirilah di tengah lingkaran dan katakan: "Nama saya adalah _____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS bagi semua orang yang . . ." Pilihlah ending yang lebih pas untuk semua siswa dalam kelas, semisal "menyukai es krim coklat."<br />4. Sampai di sini, setiap siswa yang menyukai eskrim coklat berdiri dan berpindah ke kursi yang kosong. Ketika siswa berpindah, pastikan bahwa anda menempati salah satu kursi kosong. Jika sudah, selanjutnya satu orang siswa tidak akan mendapatkan kursi untuk duduk dan akan menggantikan anda sebagai orang yang berdiri di tengah-tengah.<br />5. Perintahkan agar siswa yang baru berdiri di tengah-tengah itu menyelesaikan kalimat tidak utuh yang sejenis. misalnya: "Nama saya adalah ____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS untuk semua orang yang ..." dengan menambahkan ending yang baru. Ending ini bisa bernada canda (misalnya., "yang tidur dengan keremangan malam") atau serius (misalnya. "yang khawatir dengan deflsit anggaran pemerintah pusat"),<br />6. Mainkan permainan ini dengan mempertimbangkan kesesuaian situasi.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan daftar panjang ending yang bisa digunakan oleh siswa. Sertakan materi yang relevan dengan mata pelajaran (misalnya., "yang lebih menyukai Macintosh ketimbang IBM") atau ketimbang pengalaman kerja atau pengalaman hidup siswa ("yang merasa bahwa mengikuti ujian merupakan sesuatu yang membikin stres").<br />2. Perintahkan agar yang berada di tengah adalah pasangan siswa. bukannya satu orang siswa. Perintahkan mereka untuk secara bersama memilih ending yang tepat untuk kalimat yang dilontarkan.<br /><br />11. Penyusun Aturan lasar Kelas<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan metoda jajak pendapat yang memungkinkan siswa untuk menetapkan aturan bagi perilaku mereka sendiri. Bila siswa merupakan bagian dari proses pernbentukan tim ini, mereka lebih cenderung mendukung norma atau aturan yang mereka tetapkan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Tunjuk beberapa siswa untuk bertugas sebagai pewawancara (sesuai dengan jumlah siswa di kelas).<br />2. Dalam waktu 10 hingga 15 menit. perintahkan pewawancara itu untuk berkeliling dalam kelas, melakukan kontak dengan sebanyak mungkin sampel siswa dalam waktu yang tersedia. Perintahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan berikut ini kepada anggota kelas: "Perilaku apakah yang menurut kamu membantu atau tidak membantu yang kamu jumpai di kelas ini?" (Sediakan sejumlah contoh jawaban untuk mengarahkan jawaban yang dikehendaki.).<br />3. Pada akhir dari waktu yang disediakan, perintahkan pewawancara untuk melaporkan temuan mereka kembali kepada kelas. (Jika dikehendaki, cantumkan temuan-temuan itu pada papan tulis.)<br />4. Untuk mendapatkan gambaran tentang aturan dasar perilaku yang dikehendaki oleh kelompok, biasanya cukup dengan hanya mendengar ungkapan-ungkapan yang terkumpul dari siswa. Namun demikian, bukan tidak mungkin untuk menganalisa temuan-temuan itu, mencari tahu ada tidaknya ketumpang-tindihan dan kemudian menggabungkan daftar-daftar itu.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan daftar yang berisi beberapa kemungkinan aturan dasar. Perintahkan siswa untuk memilih tiga aturan yang ada dalam daftar. Butir-butir berikut ini boleh jadi cocok untuk daftar anda:<br />• Menghormati kerahasiaan <br />• Semua siswa berpartisipasi ketika bekerja dalam kelompok atau tim kecil.<br />• Mematuhi waktu dimulainya pelajaran. <br />• Memaharni perbedaan orang lain dari diri kita.<br />• Memberi kesempatan siswa lain menyelesaikan apa yang mereka bicarakan tanpa menginterupsinya.<br />• Tidak merendahkan atau mencemooh.<br />• Bicaralah untuk diri sendiri, bukannya mengung-kapkan pendapat orang lain.<br />• Berbicara singkat dan langsung ke pokok persoalan. <br />• Gunakan bahasa yang peka terhadap gender. <br />• Bersiap mengikuti pelajaran. <br />• Jangan duduk di kursi yang sama selama berlangsungnya pelajaran.<br />• Menghargai perbedaan pendapat. <br />• Memberi semua siswa kesempatan untuk bicara. <br />• Saling memahami pendapat sebelum melancarkan kritik.<br />2. Perintahkan kepada seluruh siswa untuk merumuskan aturan dasar partisipasi mereka. Kemudian gunakan prosedur yang disebut mutivoting untuk sampal pada daftar akhlr. Mulitvoting merupakan metoda untuk mengurangi daftar butir hingga setengahnya. Setiap siswa mengusulkan sebanyak mungkin butir sesuai yang ia inginkan; setengah dari butir-butir yang paling banyak dipilih akan tetap berada dalam daftar. (Prosedur ini bisa diulang sesering yang dikehendaki; setiap pilihan akan mengurangi daftar hingga setengahnya.).<br /><br />Strategi Penilaian Sederhana<br />Strategi-strategi yang berikut ini dapat digunakan dalam kaitannya dengan upaya pembentukan tim. Semuanya dirancang untuk membantu mempeiajari kelas anda sembari melibatkan siswa semenjak awal. Beberapa di antara strategi itu memunginkan anda untuk menilai hal-hal tertentu tentang siswa, sedangkan sebagian lain cukup berguna untuk memberi anda gambaran umum. Strategi penilaian sederhana ini terutama berguna ketika anda tidak memliki kesempatan untuk mempelajari karakteristik siswa anda sebelum saat dimulainya pelajaran. Strategi-strategi itu juga bisa digunakan untuk memperkuat informasi yang anda kumpulkan sebelum dimulainya pemberian materi pelajaran.<br /><br /><br />12. Pertanyaan Penilaian<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara menarik untuk menilai kelas anda secara langsung dan pada saat bersamaan, melibatkan siswa dari awal untuk mengenal satu sama lain dan bekerjasama.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Susunlah tiga atau empat pertanyaan untuk mernpelajari seperti apa siswa anda. Anda dapat menyertakan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal berikut ini: <br />• Pengetahuan mereka tentang materi pelajaran<br />• Sikap mereka terhadap materi pelajaran <br />• Pengalaman-pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran".<br />• Keterampilan yang telah mereka dapatkan.<br />• Latarbelakang mereka<br />• Apa yang mereka butuhkan atau harapkan dari mata pelajaran ini.<br />Tulislah pertanyaan-pertanyaannya agar bisa didapatkan jawaban yang konkret. Hindari pertanyaan yang terbuka. Misalnya. tanyakan: "Berapakah dari____ yang berikut ini yang kalian ketahui?" Bukannya pertanyaan "Apa yang kalian ketahui tentang___?"<br />2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) atau empat orang (kuartet) (tergantung Jumlah pertanyaan yang telah anda buat, Beri setiap siswa satu dari masing-masing pertanyaan penilaian. Mintalah dia untuk mewawancarai siswa lain dalani kelompok dan dapatkan (serta catat) jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepadanya. <br />3. Kumpulkan kembali siswa dalam sub-sub kelompok yang telah diberi pertanyaan yang sama. Sebagai contoh. Jika terdapat 18 siswa, buatlah menjadi kelompok-kelompok tiga orang. 6 dari mereka akan mendapatkan pertanya¬an yang sama.<br />4. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyatukan data mereka dan mengikhtisarkannya. Kemudian perintahkan tiap sub kelompok untuk melaporkan kepada seluruh siswa apa yang telah mereka pelajari satu sama lain.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk menyusun pertanyaan mereka sendiri.<br />2. Dengan mengguhakan pertanyaan yang sama. pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk mewawan¬carai satu sama lain. (Variasi ini cocok bila anda menangani kelas dengan jumlah siswa yang besar.)<br /> <br /><br />13. Pertanyaan yang Dimiliki Siswa<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka dibutuhkan dan diharapkan. Cara ini memanfaatkan tehnik yang mengundang partisipasi melalui penulisan, bukannya pembicaraan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan kartu indeks kosong kepada tiap siswa.<br />2. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti (nama tidak. perlu dicantumkan). Sebagai contoh, seorang siswa dapat bertanya: "Bagaimana perbedaan Aljabar II dengan Aljabar I? Atau "Apakah pada akhir dari pelajaran ini siswa diwajibkan membuat karya tulis?" <br />3. Bagikan kartu tersebut ke seluruh kelompok searah jarum jam. Ketika masing-masing kartu dibagikan kepada siswa berikutnya. dia harus membacanya dan memberi tanda centang pada kartu itu jika berisi per¬tanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang membacanya<br />4. Ketika semua kartu siswa kembali kepada pemiliknya, tiap siswa harus meninjau semua "pertanyaan" kelompok. Sampai di sini, kenali pertanyaan yang menerima banyak suara (tanda centang). Berikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan ini dengan (a) memberlkan jawaban yang langsung dan singkat; (b) menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat; atau (c) mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab pertanyaan atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi, jika memungkinkan).<br />5. Perintahkan siswa untuk berbagi pertanyaan mereka secara sukarela. sekalipun pertanyaan mereka itu tidak mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak. <br />6. Kumpulkan semua kartu. Kartu-kartu itu mungkin berisi pertanyaan yang dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuan mendatang.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kartu ke seluruh kelompok. bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan ikuti instruksi yang sama. Atau. kumpulkan saja kartu-kartu tersebut tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya ke seluruh kelas dan merespon pada satu sampel pertanyaan. <br />2. Sebagai alternatif dari pengajuan pertanyaan pada kartu indeks, perintahkan siswa untuk menuliskan harapan dan/atau keprihatinan mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang mereka harapkan akan dibahas oleh anda. atau aturan dasar untuk pertisipasi kelas yang mesti mereka dipatuhi.<br /><br /><br />14. Penilaian Instan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi yang menyenangkan dan tidak mengancam untuk mengetahui siswa anda. Anda bisa menggunakannya untuk menilai "secara instan" latar-belakang. pengalaman, sikap, harapan dan kepedulian siswa.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Buatlah sekumpulan kartu "responder" untuk tiap siswa. Kartu-kartu ini bisa berisi huruf A, B, atau C untuk per¬tanyaan pilihan ganda, B atau S untuk pertanyaan benar-salah, atau penilaian angka semisal 1 sampal 5. (Jika pembuatan kartu dirasa terlalu menyita waktu, perintahkan siswa untuk membuat kartu sendiri di tempat masing-masing).<br />2. Susunlah sekumpulan peryataan yang kira-kira bisa dijawab oleh siswa dengan salah satu kartu mereka. Berikut adalah contoh untuk tiap tipe kartu responder yang dijelaskan tadi<br />• Saya mengambil pelajaran ini karena<br />a. Diharuskan. <br />b. Sangat tertarik dengan pelajaran ini<br />c. Sepertinya mudah.<br />• Saya khawatir kalau-kalau akan kesulitan mengikuti pelajaran ini. Benar atau salah? <br />• Saya yakin bahwa pelajaran ini akan bermanfat bagi saya di masa depan.<br />1________2________3________4________5<br /> Sangat tidak Sangat<br /> Setuju Setuju<br />Anda dapat membuat pernyataan-pernyataan serupa tentang pengetahuan, sikap, dan pengalaman siswa.<br />3. Bacalah peryataan pertama dan perintahkan siswa untuk menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka.<br />4. Nilailah dengan cepat tanggapan siswa. Perintahkan sejumlah siswa untuk mendiskusikan alasan pilihan mereka.<br />5. Lanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang tersisa.<br />VARIASI<br />1. Sebagai ganti penggunaan kartu. perintahkan siswa untuk berdiri ketika pilihan mereka diumumkan.<br />2. Gunakan sistem tunjuk jari, namun tambahkan unsur yang menarik dengan meminta siswa untuk mengangkat kedua tangan bila mereka sangat setuju dengan sebuah jawaban.<br /><br /><br />15. Sampel Perwakilan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Adakalanya jumlah siswa dalam kelas sedemikian banyaknya dan mustahil untuk segera memahami siapa saja mereka ini. Prosedur ini memungkinkan anda untuk menarik sampel perwakilan siswa dari seluruh kelas dan mengetahuinya dengan mewawancarai mereka di depan kelas<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan bahwa anda ingin mengenal semua siswa di kelas, namun tugas ini akan memakan banyak waktu.<br />2. Ingat bahwa cara yang lebih cepat untuk melakukannya adalah dengan membentuk sampel kecil siswa yang mewakili sejumlah keragaman di kelas.<br />3. Jelaskan beberapa hal yang membedakan siswa. Perin¬tahkan agar anggota pertama dari "sampel perwakilan kelas" untuk menjadi relawan siswa (siswa yang ditunjuk untuk diberi tugas). Bila siswa itu mengangkat tangan, ajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui siswa Itu dan memahami harapan, ketrampllan, peng¬alaman, latarbelakang, pendapatnya.<br />4. Setelah mendengar jawaban dari relawan pertama, perintahkan relawan kedua yang berbeda dalam beberapa hal dari relawan pertama.<br />5. Teruskan meminta beberapa siswa untuk menjadi relawan (anda yang memutuskan jumlahnya) yang berbeda dari mereka yang telah diwawancarai sebelumnya.<br /><br />VARIASI<br />1. Tatalah meja dan kursi agar cocok untuk diskusi panel. Perintahkan tiap anggota sampel perwakilan untuk bergabung dalam panel setelah dia diwawancarai. Bila panel telah lengkap, ajukan pertanyaan panel secara keseluruhan tentang harapan, ketrampilan, pengalaman kerja. latarbelakang. pendapat mereka dan/atau perintahkan siswa yang lain untuk juga mengajukan per¬tanyaan.<br />2. Perintahkan siswa lain untuk menemui anda di luar kelas dan di pertemuan berikutnya agar anda bisa lebih mengenalnya. Jika memungkinkan, lakukan penggiliran pertemuan agar anda bisa bertemu dengan semua siswa.<br /><br /><br />16. Persoalan Pelajaran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Siswa biasanya memiliki persoalan terhadap pelajaran yang mereka ikuti untuk pertamakalinya, khususnya jika pelajaran ini menggunakan cara belajar aktif. Aktivitas ini memungkinkan diungkapkan dan didiskusikannya persoalan-persoalan tersebut secara bebas tapi sopan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa mereka mungkin memiliki persoalan dengan materi pelajaran. Persoalan itu boleh jadi mencakup hal-hal berikut ini:<br />• Seberapa sulit atau seberapa lamakah tugas-tugasnya nanti<br />• Bagaimana cara berpartisipasi secara bebas dan nyaman<br />• Bagaimana siswa akan berperan dalam kelompok kecil.<br />• Seberapa siapkah gurunya.<br />• Akses terhadap materi bacaan.<br />• Jadwal mata pelajaran.<br />2. Buatlah daftar wilayah persoalan ini di papan tulis. Dapatkan persoalan lain dari siswa.<br />3. Susunlah prosedur pemungutan suara yang memungkinkan siswa untuk memilih tiga atau empat persoalan umum yan palig umum dihadapi<br />4. Bentuklah kelas menjadi tiga atau empat sub kelompok. Perintahkan tiap kelompok untuk menjabarkan salah satu persoalan yang dihadapi. Perintahkan mereka untuk sejelas mungkin dalam memaparkannya. <br />5. Perintahkan sengap kelompok untuk mengikhtisarkan diskusinya untuk seluruh kelas. Mintalah reaksi atau tanggapan mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan kelompok untuk memikirkan beberapa solusi yang menurut mereka bisa dilakukan oleh siswa ataupun guru untuk mengatasi persoalan mereka.<br />2. Sebagai alternatif dari diakhrinya kegiatan dengan laporan kelompok, buatlah diskus panel atau terbuka (baca "Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan Partislpasi Kapanpun," pada halaman 22.)<br /><br />Strategi Pelibatan Belajar Langsung<br />Cara lain untuk menjadikan siswa aktif dari awal adalah dengan menggunakan strategi-strategi berikut. Strategi itu dirancang untuk mengenalkan siswa terhadap mata pelajaran guna membangun minat, menimbulkan rasa ingin tahu, dan merangsang mereka untuk berfikir. Siswa tidak bisa berbuat apa-apa jika pikiran mereka - atau jika "komputer" mereka - tidak di"on"kan! Banyak guru yang membuat kesalahan dengan mengajar terlalu awal - yakni sebelum siswa merasa terlibat dan siap secara mental. Penggunaan beberapa Strategi berikut ini akan mengoreksi kecenderungan ini.<br /><br />17. Berbagi Pengetahuan Secara Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara bagus untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang anda ajarkan. Anda juga dapat menggunakannya untuk menilaiungkat pengetahuan siswa sembari melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok pada segala ukuran kelas dan dengan niateri pelajaran apapun.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran yang akan anda ajarkan. Anda dapat menyertakan beberapa atau semua dari kategori-kategori berikut ini:<br />• Kata-kata untuk didefinisikan (misalnya. "Apa arti arnblvalen”?)<br />• Pertanyaan pilihan ganda mengenal fakta atau konsep (misalnya. “Tes psikologi baru absah jlka ia (a) secara konsisten mengukur atribut dan (b) mengukur apa yang memang hendak ia ukur.")<br />• Orang yang hendak diidentifikasi (misalnya, "Siapakah George Washington Carver?")<br />• Pertanyaan-pertanyaan tentang tindakan yang bisa • diambil oleh seseorang dalam situasi tertentu (misalnya, "Bagaimana anda mendaftarkan diri untuk mendapatkan hak pilih?").<br />• Kailmat tidak lengkap (misalnya, "_____ mengidentifikasi kategori dasar dari tugas yang dapat kailan kerjakan menggunakan:program computer”<br />Sebagai contoh, seorang guru sejarah dapat mernulai pengajarannya tentang abad ke-20 dengari membagikan kuis berikut ini:<br />a. Apa yang terjadi dalam tahun-tahun berikut ini: 1928, 1945, 1965, 1998.? <br />b. Kenali nama-nama berikut ini:<br />Mussolini<br />Chamberlain<br />Trotsky <br />Mao <br />McCarthy (Joseph dan Eugene)<br />c. Menurut pendapat kalian, peristiwa terpenting apakah yang terjadi dalam abad ke-20?<br />2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa.<br />3. Kemudian perintahkan mereka untuk menyebar di dalam ruangan, mencari siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu cara menjawabnya. Doronglah siswa untuk saling membantu.<br />4. Perintahkan mereka untuk kembali ke tempat semula dan bahaslah jawaban yang mereka dapatkan. Isilah jawaban yang tak satupun siswa bisa menjawabnya. Gunakan informasi ini sebagai cara untuk memperkenalkan topik-topik penting dalam mata pelajaran anda.<br /> <br />VARlASI <br />1. Berikan satu lembar kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan mereka untuk menuliskan satu informasi yang menurut mereka akurat tentang materi yang diajarkan. Suruhlah mereka untuk berpencar di dalam kelas, berbagi pendapat tentang apa yang mereka tuliskan pada kartu tersebut. Doronglah mereka untuk menuilskan informasi baru yang dikumpulkan oleh siswa lain. Bila mereka, sudah kembali ke kelompok masing-masing, bahaslah informasi yang berhasil dikumpulkan.<br />2. Gunakan pertanyaan opini, bukannya pertanyaan faktual. atau gabungkan pertanyaan faktual dengan pertanyaan opini.<br /><br />18. Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas mereka. Pertukar¬an pendapat ini bisa dengan mudah diarahkan kepada materi yang akan diajarkan di kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah beragam pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran. Gunakan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar-salah.<br />Sebagai contoh, seorang guru Bahasa Inggris boleh jadi akan bertanya:<br />• Apa. yang kalan sukai tentang drama Shakespeare? Kalau, kalian tidak menyukainya, kenapa?<br />• Mengapa. Shakespeare dianggap sebagai salah. satu. dramawan terbesar sepanjang waktu?<br />• Pilih salah satu dan drarnawan atau sineas abad ke-19 atau ke-20. Bagaimana kalian membandingkannya dengan Shakespeare?<br />2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Aturlah kelompok trio tersebut di dalam ruang kelas agar masing-masing bisa melihat dengan jelas trio yang di sisi kanan dan di sisi kirinya, Formasi kelompok-kelompok trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk bundar atau persegi.<br />3. Berikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk masing-masing trio) untuk dibahas. Pilihlah pertanyaan yang paling ringan yang telah anda susun untuk memulai pertukaran pendapat kelornpok-kelompok trio itu, Anjurkan agar tiap siswa di dalam kelompok mendapat giliran menjawab pertanyaan.<br />4. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing masing kelompok untuk memberikan angka 0,1. atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya. Arahkan siswa yang benomor 1 untuk berpindah ke kelompok trio satu searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bemomor 0 (nol) untuk tetap di ternpat duduknya karena ia adalah anggota tetap dan kelompok trio mereka. Suruh mereka mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan mereka. Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru.<br />5. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru. Naikkan tingkat kesulitan atau "tingkat ancaman" dari pertanyaan manakala anda memulai babak baru.<br />6. Anda bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang anda miliki dan waktu diskusi yang tersedia. Gunakan selalu prosedur rotasi yang sama. Sebagai contoh, pada pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain.<br /><br />VARIASI <br />1. Setelah masing-masing babak pertanyaan. Segeralah meminta jawaban dari seluruh kelompok sebelum merotasi siswa ke kelompok trio baru. <br />2. Gunakan pasangan atau kuartet sebagai alternatif dari trio.<br /><br /><br />19. Kembali ke Tempat Semula<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara yang cukup dikenal untuk menyertakan gerakan fisik pada awal pelajaran. Strategi ini cukup fleksibel untuk digunakan pada beragam akuvitas yang dirancang untuk menstimulir minat awal terhadap mata pelajaran anda.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Tempelkan sejumlah tanda di seluruh dinding kelas. Anda dapat menggunakan dua tanda untuk menciptakan pilihan dikotomis atau beberapa tanda untuk menyediakan lebih banyak pilihan.<br />2. Tanda-tanda ini bisa menunjukkan beragam preferensi:<br />• Topik atau keterampilan yang menarik bagi siswa (misalnya, pengolahan kata, penyimpanan data).<br />• Pertanyaan tentang materi pelajaran (misalnya, "Bagaimana cara kerja mesin turbo?")<br />• Beberapa solusi yang berbeda terhadap persoalan yang sama (misalnya, hukuman mati versus hukuman seumur hidup)<br />• Nilal-nilai yang berbeda (misalnya, uang, ketenaran, keluarga)<br />• Karakteristik atau gaya kepribadian yang berbeda (misalnya, auditori, visual, kinestetik)<br />• Berbagai penulis atau orang-orang terkenal di bidangnya (misalnya, Thomas Jefferson, Franklin Delano Roosevelt, John F. Kennedy)<br />• Kutipan peribahasa, atau pasal di dalam naskah yang berbeda (misalnya. "Hormatilah Ibu dan Ayahmu" ver¬sus "Hak Bertanya")<br />3. Perintahkan siswa untuk melihat tanda-tanda tersebut dan memilih salah satunya. Sebagai contoh, beberapa siswa mungkin lebih tertarik pada pengolahan kata ketimbang penataan data Suruh mereka menunjukkan preferensi (kelebihsukaan) dengan beranjak menuju tempat di ruang kelas di mana tanda pilihan mereka ditempelkan.<br />4. Perintahkan sub-sub kelompok yang telah terbentuk untuk mendiskusikan alasan mereka menempatkan diri pada tanda yang mereka pilih. Mintalah perwakilan dari tiap kelompok untuk mengikhtisarkan alasan mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Pasangkan siswa yang preferensinya berbeda dan perintahkan mereka untuk memperbandingkan pandangan mereka. Atau buatlah panel diskusi dengan perwakilan dari tiap kelompok preferensi.<br />2. Perintahkan tiap kelompok preferensi untuk membuat presentasi, membuat ikian atau menyiapkan sebuah lakon atau drama singkat yang memperagakan preferen¬si mereka.<br /><br /><br />20. Menyemarakkan Suasana Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Sebuah kelas bisa dengan cepat mewujudkan iklirn belajar informal yang santai dengan meminta siswa menggunakan humor kreatif tentang materi pelajaran yang tengah diajarkan. Strategi ini tidak hanya akan membuat siswa berhumor ria, namunjuga berfilkir.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan latihan pembuka yang menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke hal-hal serius dalam materi yang diajarkan. <br />2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka tugas yang secara gamblang meminta mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep atau persoalan penting dalam materi yang anda ajarkan.<br />3. Contohnya antara lain:<br />• Pemerintah: Buatlah uraiah tentang pemerintahan yang paling kejam sekaligus paling bobrok yang bisa kita bayangkan.<br />• Matematika: Susunlah sebuah daftar berisi cara-cara penghitungan matematis yang paling tidak efisien<br />• Kesehatan: Buatlah menu makanan yang sama sekali tidak bergizi. <br />• Tehnik: Buatlah disain jembatan yang gampang ambruk.<br />4. Perintahkan sub-sub, kelompok untuk menyajikan "kreasi" mereka. Beri tepuk tangan.<br />5. Tanyakan: "Apa yang kalian pelajari tentang materi pelajaran kita dari latihan ini?"<br /><br />VARIASI <br />1. Pengajar dapat membuat lelucon tentang materi pela¬jaran dengan kreasinya sendiri.<br />2. Buatlah pretest pilihan ganda tentang materi yang akan anda ajarkan. Tambahkan humor pada butir pilihan gandanya. Untuk tiap pertanyaan, perintahkan siswa untuk memilih jawaban yang menurut mereka merupakan jawaban yang tidak mungkin benar.<br /><br /><br />21. Bertukar Pendapat<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Kegiatan ini bisa digunakan untuk menstimulasi keterlibatan siswa dalam pelajaran yang akan anda sampaikan. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa untuk mendengarkan secara cermat dan membuka diri terhadap bermacam pendapat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan label nama kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk menuliskan nama mereka pada label dan mengenakannya. <br />2. Perintahkan siswa untuk berpasangan dan memperkenalkan diri kepada siswa lain. Kemudian perintahkan pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi pendapat tentang jawaban atas pertanyaan atau pernyataan provokatif yang memancing opini mereka tentang persoalan seputar materi yang anda ajarkan.<br />• Contoh pertanyaannya adalah: "Apa batasan bagi imigrasi asing?"<br />• Contoh pernyataannya adalah: "Injil merupakan kitab suci."<br />3. Ucapkan, "kerjakan sekarang", dan arahkan siswa untuk bertukar label nama atau tanda pengenal mereka dengan pasangannya dan kemudian menemui siswa lain. Perintahkan siswa, bukannya untuk memperkenalkan diri. melainkan berbagi pendapat dari siswa yang merupakan pasangan sebelumnya (yakni siswa yang label/tanda pengenalnya ia kenakan sekarang.)<br />4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk berganti label nama lagi dan mencari siswa lain untuk diajak bicara," dan berbagi pendapat dari siswa yang tanda penge¬nalnya la kenakan sekarang.<br />5. Lanjutkan proses itu hingga sebagian besar siswa telah saling bertemu. Kemudian katakan kepada tiap siswa untuk mendapatkan kembali label namanya sendiri.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan proses pertukaran label nama ini sebagai pengantar pergaulan dengan menginstruksikan siswa untuk bertukar informasi latarbelakang mereka sendiri, sebagai ganti pertukaran pendapat tentang pertanyaan atau pernyataan provokatif.<br />2. Hilangkan pertukaran label nama. Sebagai gantinya, perintahkan siswa untuk terus menemukan siswa lain, dan mendengarkan selalu pertanyaan atau pernyataan yang anda berikan.<br /><br /><br />22. Benar atau Salah?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas kerjasama ini juga segera menstlrnulasi keterlibatan tcrhadap pengajaran yang anda lakukan. Kegiatan ini meningkatkan pembentukan tim. pertukaran pendapat, dan pembelajaran langsung.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah sebuah daftar pernyataan yang terkait dengan materi pelajaran anda, yang setengahnya benar dan setengahnya salah. Sebagai contoh, pernyataan "Mariyuana bisa menimbulkan kecanduan" adalah benar. dan pernyataan, "Alkohol merupakan obat perangsang" adalah salah; Tuils tiap pernyataan pada kartu indeks yang terpisah. Pastikan jumlah kartunya sesuai dengan jumlah siswa yang hadir. (Jika siswa yang hadir jumlahnya ganjil, pilihliah satu kartu untuk anda sendiri.)<br />2. Bagikan satu kartu untuk satu siswa. Katakan kepada siswa bahwa misi mereka adalah menentukan kartu mana yang benar (berisi pernyataan benar) dan mana yang salah. Jelaskan bahwa mereka bebas memilih cara apapun yang mereka inginkan dalam menyelesaikan tugas ini.<br />3. Bila para siswa sudah selesai, perintahkan agar setiap kartu dibaca dan mintakan pendapat siswa tentang benar atau salahkah pernyataan tersebut. Beri kesempatan munculnya pendapat minoritas.<br />4. Berikan umpan balik tentang masing-masing kartu, dan catat cara-cara siswa dalam bekerjasama menyelesaikan tugas ini.<br />5. Tunjukkan bahwa dalam pelajaran ini diperlukan keterampilan tim yang positif karena hal ini menunjukkan kegiatan belajar yang sifatnya aktif.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebelum dimulainya kegiatan, rekrutlah beberapa siswa sebagai pengamat. Mintalah agar mereka memberikan umpan balik tentang kualitas kerja tim yang berlangsung.<br />2. Sebagai ganti pernyataan faktual, buatlah daftar opini dan tempatkan tiap opini pada sebuah kartu indeks. Bagikan kartu tersebut dan mintalah siswa agar berupaya mencapai mufakat tentang reaksi mereka terhadap tiap opini. Mintalah mereka supaya menghargai pendapat minoritas.<br /><br /><br />23. Bertanggung jawab terhadap Matapelajaran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Rancangan ini memberi peluang bagi siswa untuk memikirkan dan mengakui tanggungjawab Individual mereka dalam kegiatan belajar aktif di kelas<br /><br />PROSEDUR <br />1. Buatlah salinan dari kontrak berikut ini:<br />Saya memahami bahwa dalam pelajaran ini saya akan mempelajari tentang - (diisi dengan matapelajaran). Tujuan dari mata pelajaran ini adalah - (diisi dengan tujuan anda). Saya berpegang pada tujuan ini dan akan berupaya keras mengerjakan hal-hal berikut ini:<br />• Menggunakan waktu saya di kelas untuk mendukung tujuan ini melalui partisipasi dalam kegiatan.<br />• Bertanggungjawab atas kegiatan belajar saya sendiri dan tidak akan menunggu siapapun untuk memovasi saya.<br />• Membantu siswa lain memaksimalkan belajar mereka dengan mendengarkan apa yang harus mereka katakan dan menawarkan tanggapan positif. <br />• Memikirkan, meninjau, dan menerapkan apa yang telah saya pelajari di luar kelas.<br />Tanda tangan Tanggal <br />2. Berjanilah bersama-sama siswa untuk melakukan apapun semampu kita guna menjadikan mata pelajaran ini sebagai pengalaman belajar yang efektif.<br />3. Bagikan salinan kontrak atau perjanjian itu dan mintalah mereka supaya membacanya. Jelaskan bahwa anda tidak bisa menjamin pencapaian tujuan mata pelajaran tanpa upaya dan komitmen mereka untuk belajar aktif. Perintahkan mereka untuk mempertimbangkan ke-seriusan bekerjasama dengan mau,menandatangani kontrak tertulis itu.<br />4. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan berfikir. Jelaskan bahwa siswa harus mematuhi kontrak yang mereka tandatangani. Pasrahkan kepada siswa apakah mereka akan menandatanginya atau tidak.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan pernyataan tertulis tentang tanggungjawab anda dalam pelajaran ini. Pertimbangkan beberapa dari hal-hal berikut ini:<br />• Dengarkan secara aktif apa yang mesti dikatakan siswa.<br />• Bersikaplah mendukung upaya siswa untuk mengambil resiko belajar. <br />• Variasikan metoda mengajar anda. <br />• Mulai dan akhirilah pelajaran secara tepat waktu.<br />• Bagikan materi atau buku ajar yang mudah dibaca.<br />• Bersikaplah terbuka terhadap pendapat siswa.<br />• Sediakan instrumen visual.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengemukakan apa yang mereka harapkan tentang perilaku anda sebagai pengajar.<br /><br />Bagaimana Membantu Siswa Mendapatkan Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap Secara Aktif<br /><br />Jika strategi-strategi yang disajikan dalam bagian sebelumnya merupakan "hidangan pembuka" untuk kegiatan belajar aktif. strategi-strategi yang akan segera diperkenalkan kepada anda merupakan "entri"-nya. Pendidikan di segala jenjang pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan. ketrampilan, dan sikap. Pembelajaran kognitif (pengetahuan) mencakup pemerolehan informasi dan konsep. Pembelajaran ini tidak hanya berkenaan dengan pemahaman bahan ajar, namun juga dengan analisis dan penerapannya pada situasi baru. Pembelajaran perilaku (ketrampilan) men¬cakup pengembangan kompetensi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah. dan mengungkapkan pendapat. Pembelajaran afektif (sikap) mencakup pengkajian dan penjelasan tentang perasaan dan preferensi. Siswa dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan hubungan pribadi mereka terhadap materi pelajaran. Bagaimana pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang didapatkan bisa menimbulkan segenap perbedaan pada diri mereka? Akankah ini dilakukrn secara pasif ataukah aktif?<br />Pembelajaran aktif atas informasi, ketrampilan, dan sikap berlangsung melalui proses penyelidikan atau proses bertanya. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari bukan sekadar menerima (reaktif). Dengan kata lain, mereka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Mereka mengupayakan pemecahan atas permasalahan yang diajukan oleh guru. Mereka tertarik untuk mendapatkan informasi atau menguasai ketrampilan guna'menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Dan mereka dihadapkan pada persoalan yang membuat mereka tergerak untuk mengkaji apa yang mereka nilai dan yakni. Semua ini terjadi bila siswa dilibatkan dalam tugas dan kegiatan yang secara halus mendesak mereka untuk berfikir, bekerja, dan merasa. Kita dapat membuat jenis-jenis kegiatan ini dengan menggunakan banyak strategi yang akan kita jumpai dalam bahasan ini. Bahasan ini dibagi menjadi beberapa bagian:<br /><br />KEGIATAN BELAJAR DALAM SATU KELAS-PENUH<br />Bagian ini membahas cara-cara untuk menjadikan pengajaran yang dibimbing oleh guru lebih interaktif. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk menyajikan informasi dan gagasan yang melibatkan siswa secara metal.<br /><br />MENSTIMULASI DISKUSI<br />Bagian ini menggali cara-cara untuk mengidentifkkan dialog dan debat tentang persoalan-persoalan utama, dalam materi yang anda ajarkan. Anda akan menjumpai sejumlah strategi yang mendorong partisipasi aktif dan menyeluruh dari siswa<br /><br />PENGAJUAN PERTANYAAN<br />Bagian ini membahas cara membantu siswa agar mau mengajukan pertanyaan. Anda akan menjumpai strategi-strategi yang memungkinkan siswa merumuskan pertanyaan yang diajukan yang menjelaskan apa.yang telah anda ajarkan kepada mereka.<br /><br />BELAJAR BERSAMA<br />Bagian ini menyajikan cara-cara untuk merancang tugas belajar yang dikerjakan oleh siswa dalam kelompok kecll. Anda akan menjumpai strategi-strategi yang mendorong kerjasama dan saling ketergantungan di antara siswa.<br /><br />PENGAJARAN SESAMA SISWA<br />Bagian ini membahas cara-cara yang memungkinkan siswa untuk mengajar satu sama lain.<br /><br />BELAJAR SECARA MANDIRI<br />Bagian ini terkait dengan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa secara individual dan pribadi. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk rneningkatkan tanggungjawab siswa dalam menerapkan cara belajar mereka sendiri.<br /><br />PEMBELAJARAN AFEKTIF<br />Bagian ini membahas peritang siswa dalam memahami perasaan. nilai-nilai dan sikap mereka. Anda akan men¬jumpai strategi-strategi untuk memfasilitasi pemahaman diri dan penjelasan nilai.<br /><br />PENGEMBANGAN KETRAMPILAN<br />Bagian ini membahas tentang ketrampilan mempelajari dan mempraktikkan – baik teknis maupun non-teknis. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk memacu perkembangan ketrampilan awal dan penerapannya.<br /><br /><br />Kegiatan Belajar dalam Satu Kelas-Penuh<br />Strategi di bagian ini dirancang untuk memajukan pengajaran satu kelas penuh. Seperti yang akan anda baca penyampaian pelajaran dengan metoda ceramah pun bisa dijadikan aktif dengan memanfaatkan berbagai macam tehnik. Anda juga akan menjumpai cara-cara untuk mengkritisi tayangan video dan penampilan pre-senter tamu. Terakhir, anda akan menjumpai cara-cara baru untuk mengajarkan konsep dan gagasan yang sulit sehingga siswa bisa memahaminya secara maksimal<br /><br /><br />24. Pikiran yang Penuh Tanya Selalu Ingin Mengetahui<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik sederhana ini menstimulasi rasa ingin tahu siswa dengan mendorong mereka untuk memikirkan tentang sebuah topik atau pertanyaan. Siswa lebih cenderung mengingat suatu pengetahuan tentang materi pelajaran yang belum pernah dibahas sebelumnya jika mereka dilibatkan semenjak awal dalam pengalaman kegiatan belajar satu kelas penuh.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Ajukan pertanyaan yang njelimet untuk menstimulasi keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak anda bahas. Pertanyaannya haruslah merupakan per¬tanyaan yang menurut anda ada beberapa siswa yang mengetahui jawabannya.<br />Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Pertanyaan. sehari-hari ("Mengapa kita mesti membayar pajak penghasilan?")<br />• Cara melakukan ("Menurut pakar, seperti apakah cara-cara terbaik untuk mengawetkan mumi?")<br />• Definisi ("Apa lubang hitam Itu?)<br />• Judul ("Menurut kalian, karya dramanya Ibsen, A Doll's House, berkisah tentang apa?)<br />• Cara kerja ("Apa yang menjadikan mobil bisa ber-jalan?").<br />• Akibat ("Menurut kalian, bagaimana akhir dari alur cerita ini? "Bagaimana pemecahan atas masalah ini?").<br />2. Doronglah siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum. Gunakan frase semisal, "Coba tebak" atau "Coba jawab".<br />3. Jangan buru-buru memberikan tanggapan. Tampung dulu semua dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang "sesungguhnya."<br />4. Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang hendak anda ajarkan. Sertakan jawaban atas pertanyaan anda dalam penyajian materi anda. Anda perlu memastikan bahwa siswa lebih menaruh perhatian dibanding biasanya.<br /><br />VARIASI<br />1. Pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk secara kolektif membuat dugaan.<br />2. Sebagai ganti pertanyaan katakan kepada siswa apa yang hendak anda ajarkan dan mengapa hal Itu menarik. Cobalah untuk menghangatkan tahap pengenalan ini dengan cara seperti mengiklankan sebuah film yang akan segera ditayangkan.<br /><br /><br />25. Tim Pendengar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap fokus dan jeli selama berlangsungnya pengajaran berbasis ceramah. Tim pendengar merupakan kelompok-kelompok kecil yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi materi pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi empat tim, dan berikan tim-tim tersebut tugas berikut:<br />Tim Peran Tugas<br /> 1 Penanya Setelah pengajaran berbasis-ceramah, ajukan<br /> setidaknya dua pertanyaan tentang materi <br /> yang dibahas.<br /> 2 Penyetuju Setelah pengajaran berbasis-cera¬mah, <br /> katakan hal-hal mana yang mereka setujui (atau <br /> dirasa membantu) dan jelaskan alasannya.<br /> 3 Pembantah Setelah pengajaran berbasis-ceramah, beri<br /> komentar tentang hal mana yang tidak mereka<br /> setujui (atau tidak banyak membantu) dan jelaskan <br /> alasannya.<br />3. Pemberi contoh Setelah pengajaran berbasis-ceramah, berilah <br /> contoh dan materi atau pelajaran penerapan kusus.<br />2. Sajikan pengajaran berbasis ceramah anda. Setelah selesai, berikan waktu bagi tim untuk menyelesaikan - tugasnya.<br />3. Perintahkan tiap tim untuk menanyakan. menyetujui dan sebagainya. Anda mesti mendapatkan lebih banyak partisipasi siswa ketimbang yang anda bayangkan.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah peran lain. Sebagai contoh. perintahkan sebuah tim untuk mengikhtisarkan pengajaran “berbasis-ceramah”. atau mintalah sebuah tim untuk membuat pertanyaan yang menguji pemahaman siswa tentang materi pelajaran.<br />2. Ajukan pertanyaan-pertanyaannya terlebih dahulu, yang mana jawabannya akan ditemukan dalam penyajian materi pelajaran. Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat guna mendapatkan jawabannya. Tim yang dapat menjawab sebagian besar pertanyaan akan menang.<br /><br /><br />26. Membuat Catatan dengan Bimbingan<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Dalam tehnik yang populer ini, anda menyediakan formulir atau lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk membuat catatan sewaktu anda mengajar. Gerak fisik yang minimal seperti ini pun akan lebih melibatkan siswa ketimbang jika kita sekadar menyediakan buku pegangan yang lengkap. Ada bermacam metoda untuk membuat catatan secara terarah. Yang paling sederhana di antaranya adalah mengisi bagian-bagian yang kosong.<br /><br />PROSEDUR<br /><br />1. Siapkan sebuah catatan yang mengikhtisarkan hal-hal utama pada penyajian materi pelajaran anda.<br />2. Sebagai ganti menyediakan teks secara lengkap, kosongkan bagian-bagian di dalamnya, dan untuk selanjutnya diisi oleh siswa.<br />3. Beberapa cara dalam melakukannya antara lain:<br />• Sediakan sejumlah istilah dan definisinya, bIarkan istilah atau definisinya kosong. ________: merupakan bentuk segilima, Oktagon: ________<br />• Kosongkan satu atau beberapa poin.<br />Peran Majelis Perwakilan Roma<br />a. Menerapkan. undang-undang dan ketetapan yang dibuat oleh konsul<br />b. ________________________<br />c. Menerima duta besar luar negeri.<br />d. ________________________<br />• Kosongkan kata-kata kunci dalam paragraf pendek.<br />Di masa kini, manajer seringkali menghadapi permasalahan semisal rendahnya ________, tingginya________, dan________ kualitas pelayanan. Solusi manajemen tradisional seringkali cenderung seperti________ ________, untuk menghasilkan________ persoalan baru untuk satu persoalan yang sudah dipecahkan.<br />4. Bagikan lembar kerja kepada siswa. Jelaskan bahwa anda memang sengaja mengosongkan beberapa bagian kalimat untuk membantu mereka mendengarkan secara aktif terhadap apa yang anda ajarkan.<br /><br />VARIASI<br />1. Siapkan lembar kerja yang memuat sub-sub topik utama dari materi yang anda ajarkan. Kosongkan sejumlah bagian kalimat untuk membantu pembuatan catatan. Hasilnya akan tampak seperti ini:<br />Empat Jenis Masyarakat yang Tidak Adil Menurut Socrates<br />Timokrasi:<br />Oligarki:<br />Demokrasi:<br />Tirani:<br />[Opsionol: Setelah pemberian pelajaran, beri siswa salinan kedua dari lembar catatan yang beberapa bagiannya dikosongkan. Tugaskan mereka untuk mengisi bagian yang kosong itu tanpa melihat catatan.]<br />2. Buatlah penyajian materi pelajaran anda menjadi bebe¬rapa bagian. Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat sewaktu anda berbicara, namun jangan membuat catatan. Sebagai gantinya, perintahkan mereka untuk menulis catatan selama jeda waktu dalam penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah.<br /><br />27. Mata Pelajaran Ala Permainan Bingo<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Pelajaran bisa menjadi tidak menjemukan dan siswa akan leblh menaruh perhatian jika anda menjadikannya dalam bentuk permainan bingo. Di sini, poin utamanya didiskusikan sewaktu siswa bermain bingo.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Lakukan penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah dengan 9 poin utama.<br />2. Susunlah kartu Bingo yang berisi poin-poin ini dalam 3X3 tumpukan. Tempatkan satu poin yang berbeda pada tiap kotak. Jika anda memiliki kurang dari 9 poin utama, kosongkanlah beberapa kotak.<br />3. Buatlah beberapa kartu Bingo tambahan dengan poin utama yang sama. namun tempatkan poin-poin itu dalam kotak yang berbeda. Hasilnya ialah bahwa hanya sedikit sekali kartu Bingo yang serupa.<br />4. Bagikan kartu Bingo kepada siswa. Juga sediakan siswa dengan satu strip kartu yang terdiri dari 9 titik wama (berdiameter sekitar setengah atau tiga perempat inci). Jelaskan kepada siswa bahwa ketika anda tengah menyajikan materi dari poin ke poin, mereka harus menempatkan satu titik pada kartu mereka untuk tiap poin yang anda bahas. (Catatan: Kotak yang kosong tidak dapat ditutup dengan satu titik.).<br />5. Ketika siswa mengumpulkan tiga titik vertikal, horizon¬tal, atau diagonal secara berturut-turut, mereka akan berteriak "Bingo!" <br />6. Selesalkanlah penyajian materi pelajaran anda. Biarkan siswa mendapatkan Bingo sebanyak yang mereka bisa.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan istilah atau nama-nama utama yang dijelas-kan dalam penyajian materi anda (sebagai ganti poin utama) sebagai dasar permainan kartu Bingo. Ketika istilah atau nama tersebut untuk pertama kallnya dijelaskan, siswa dapat menempatkan stiker pada kotak yang sesuai.<br />2. Buatlah tumpukan kartu Bingo berukuran 2X2. Lanjutkan dengan membahas beberapa poin. istilah atau nama-nama utama dalam pelajaran berbasis-ceramah anda. Tunjukan hanya empat di antaranya pada salah satu kartu Bingo. Cobalah untuk membuat beberapa kartu menjadi serupa dengan menyertakan informasi yang berbeda pada tiap kartu.<br /><br /><br />28. Pengajaran Sinergis<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda ini merupakan perubahan langkah yang sesungguhnya. Metoda ini memungkinkan para siswa yang memiliki pengalaman berbeda dalam mempelajari materi yang sama untuk saling membandingkan catatan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah kelas menjadi dua kelompok.<br />2. Kirimkan satu kelompok ke ruang lain untuk membaca topik yang anda ajarkan. Pastikan bahwa materi bacaannya tertata dengan balk dan mudah dibaca.<br />3. Dalam pada itu, berikanlah pelajaran berbasis ceramah atau lisan tentang materi yang sama dengan yang sedang dibaca oleh kelompok yang ada di ruang sebelah.<br />4. Selanjutnya, baliklah pengalaman belajarnya. Sediakan materi bacaan tentang topik anda untuk kelompok yang telah mendengarkan penyajian mata pelajaran dan sediakan materi pelajaran untuk kelompok pembaca.<br />5. Pasangkan anggota dan tiap kelompok dan perintahkan mereka mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan setengah dari siswa untuk mendengarkan penyajian materi pelajaran dengan mata tertutup sedangkan setengah siswa yang lain melhat informasi visual semisal melalui OHP yang menyertai penyajian materi pelajaran dengan telinga tertutup. Setelah penya¬jian materi pelajaran secara lisan tersebut usai, perintah¬kan tiap kelompok untuk membandingkan catatan tentang apa yang mereka lihat dan dengar.<br />2. Berikan contoh konkret tentang konsep atau teori yang hendak anda ajarkan kepada setengah dari jumlah siswa. Jangan katakan kepada mereka tentang konsep atau teori yang mereka gambarkan. Sajikan kepada setengah kelas konsep atau teori itu tanpa disertai contoh. Pasangkan siswa dari kedua kelompok dan perintahkan mereka untuk membahas pelajaran secara bersama.<br /><br /><br />29. Pengajaran Terarah<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Dalam tehnik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori. Metoda pengajaran terarah merupakan seilngan yang mengasyikkan dl sela-sela cara pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan anda untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa yang anda ajarkan. Metoda ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal "Bagalmana kamu menjelaskan seberapa cerdasnya seseorang?”<br />2. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka. <br />3. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksilah jawaban mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda semisal "kemampuan membuat mesin pada kategori kecerdasan. kinestetika-tubuh.<br />4. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi mformasi tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran anda.<br /><br />VARIASI<br />1. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.<br />2. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa memilah-milah gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang berguna.<br /><br /><br />30. Menemui Pembicara Tamu<br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk melibatkan pembicara tamu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menyiapkan sebuah sesi pelajaran. Pada saat bersamaan, aktivitas memberi siswa peluang untuk berinteraksi dengan pakar pelajaran dengan cara yang unik dan mengambil peran aktif dalam menyiapkan pernbicara tamu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Undanglah pembicara tamu untuk memberi ceramah kepada siswa anda sebagai pakar dalam pelajaran yang kini anda ajarkan. (Contoh; Pejabat pemerintah setempat dapat mengunjungi kelas di mana anda mengajarkan tentang kewarganegaraan atau tata-negara.)<br />2. Siapkan pembicara tamu dengan menjelaskan kepadanya bahwa sesi kelas ini akan dilaksanakan layaknya konferensi pers. Agar sesuai dengan format tersebut. pembicara mesti menyiapkan ceramah singkat atau pernyataan pembuka dan kemudian bersiap menerima pertanyaan dari "pers."<br />3. Sebelum hadirya pembicara tamu, persiapkan siswa dengan mendiskusikan bagaimana konferensi pers akan dilaksanakan, dan kemudian berilah mereka kesempatan untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada pembicara.<br />VARIASI<br />1. Anda dapat memilih menghadirkan beberapa pembicara tamu dalam waktu bersamaan dan melakukan diskusi meja bundar. Tempatkan tiap tamu pada meja di bagian depan kelas atau pada deretan kursi yang ditata melengkung agar bisa berbagi informasi dan pengalaman dengan kelompok kecIl. Anggota kelompok akan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan pembicara tamu dengan mengajukan pertanyaan dalam suasana yang lebih santai. Bagilah sesi pelajaran menjadi sejumlah babak. Tentukan panjang waktu masing-masing babak sesuai dengan waktu yang tersedia dan jumlah tamu-nya. Pada umumnya, 10 atau 15 menit untuk tiap babak sudah memadai. Arahkan kelompok kecil untuk mengalihkan pertanyaan dari satu pembicara tamu ke pem¬bicara berikutnya sesuai dengan beralihnya babak.<br />2. Undanglah sejumlah siswa yang sebelumnya pemah mengikuti pelajaran anda untuk menjadi pembicara "tamu."<br /><br /><br />31. Mempraktikkan Materi yang Diajarkan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Adakalanya sejumlah konsep atau prosedur masih belum bisa dipahami. betapapun gamblangnya penjelasan verbal atau visual yang anda berikan. Satu cara untuk rnembantu membangun gambaran tentang materi yang diajarkan adalah dengan meniinta sejumlah siswa untuk mempraktikkan atau menerapkan prosedur yang anda jelaskan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya. Beberapa contohnya meliputi:<br />• Penyusunan kalimat.<br />• Menemukan persamaan.<br />• Sirkulasi jantung<br />• Arsitektur gotik<br />2. Gunakan salah satu dari beberapa metoda berikut ini:<br />• Perintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan tugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang tengah anda terangkan.<br />• Buatlah kartu besar yang mencantumkan bagian-baglan dari suatu prosedur atau konsep. Berikan kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa. Tempatkan siswa yang memegang kartu tersebut sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar.<br />• Buatlah drama yang meminta siswa memperagakan materi yang anda ajarkan.<br />• Tunjuklah beberapa siswa untuk mempraktikkan prosedur itu setahap demi setahap.<br />3. Diskusikan drama pembelajaran yang telah anda buat. Kemukakan inti pengajaran apapun yang ingin anda sampaikan.<br />VARIASI<br />1. Rekamlah sekolompok siswa yang memperagakan konsep atau prosedur tersebut menggunakan kamera video dan perlihatkan kepada seluruh siswa.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat tata cara .mempera¬gakan konsep atau prosedur tanpa arahan dari anda.<br /><br /><br />32. Yang Manakah Kelompok Saya?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini menawarkan pendekatan baru untuk membantu siswa mempelajari materi kognltif. Dengan menerapkan tayangan permainan lama dl televisi, siswa berkesempatan untuk membahas materi yang baru saja diajarkan dan menguji satu sama lain untuk memperkuat ingatan akan pelajaran anda.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi dua tim atau leblh.<br />2. Tulislah salah satu dari yang berikut ini pada slip kertas yang berbeda: <br />• Saya: (beri nama orang) misal. Saya Karl Marx<br />• Saya: (beri nama kejadian) misal. Saya "gerhana bulan."<br />• Saya: (beri nama teori) misal, Saya "Darwinisme." <br />• Saya: (beri nama konsep) misal, Saya "inflasi." <br />• Saya: (beri nama keahlian) misal, Saya "manuverHeimlich<br />• Saya: (beri nama kutipan) misal, Saya "ada atau tiada"<br />• Saya: (beri nama rumus) misal, Saya adalah e=mc2”.<br />3. Masukkan slip kertas ke dalam sebuah kotak, dan perintahkan tiap tim untuk memilih satu slip. Slip yang dipilh menunjukkan identitas dari tamu misteri.<br />4. Berikan tim waktu lima menit kepada tim untuk mengerjakan tugas berikut:<br />• Memilih anggota tim untuk menjadi "tamu misteri."<br />• Persiapkan pertanyaan yang akan di ajukan dan pikirkan cara menjawabnya. <br />5. Pilihlah tim yang akan menghadirkan tamu misteri pertama.<br />6. Buatlah panel siswa dari tim lain (dengan metoda apapun yang anda pilih).<br />7. Mulailah permainan. Perintahkan tamu misteri untuk mengemukakan kategorinya (orang, kejadian, dll). Para panelis mengambil giliran mengajukan pertanyaan ya- atau -tidak tentang tamu misteri hingga salah satu panelis dapat mengenali si tamu misterius itu.<br />8. Perintahkan tim yang lain untuk menghadirkan tamu misteri mereka. Buatlah panel baru untuk tiap tamu misteri.<br /><br />VARIASI<br />1. Beri kesempatan tamu misteri untuk berkonsultasi dengan rekan satu timnya jika dia tidak yakin dengan cara menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis. <br />2. Guru dapat menetapkan bagaimana si tamu misteri harus berakting. Sebagai contoh, seorang tamu misteri bisa memperagakan seolah-olah ia adalah orang terkenal yang sedang menjadi bahan pembicaraan.<br /><br />33. Menjadi Kritikus Tayangan Video<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Seringkali menonton tayangan video edukatif merupakan kegiatan pasif. Siswa duduk di kursi sembari menunggu tayangan diputar. Namun yang ini merupakan cara aktif untuk menjadikan siswa merasa terlibat dalam menonton tayangan video.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah video yang ingin anda pertunjukkan kepada siswa.<br />2. Katakan kepada siswa, sebelum menonton video, bahwa anda ingin mereka mengkritisi apa yang akan ditayangkan. Perintahkan mereka untuk meninjau beberapa faktor. termasuk:<br />• Realisme (dari para pelakunya)<br />• Relevansi<br />• Saat-saat tak terlupakan<br />• Penataan isi<br />• Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka.<br />3. Putarlah video. <br />4. Laksanakan diskusi yang dapat anda sebut "pojok kritikus." <br />5. Lakukan jajak pendapat terhadap siswa (opslonal). dengan menggunakan semacam sistern penlalan keseluruhan,semisal:<br />• Bintang satu sampai lima.<br />• Jempol ke atas (bagus), jempol ke bawah (jelek).<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah panel pemirsa video.<br />2. Putar kembali video itu. Lantaran ada kalanya kritikus berubah pendirian ketika mereka menyaksikan sesuatu untuk kedua kalinya.<br /><br />Mestimulasi Diskusi Kelas<br />Sering sekali. seorang guru berupaya menstimulasi diskusi kelas namun dihadapkan pada kebungkaman yang tidak menyenangkan karena siswa sendiri tidak tahu siapa yang berani berbicara duluan. Memulai sebuah diskusi tidak jauh berbeda dengan memulai pengajaran berbasis ceramah atau penyajian materi secara lisan. Anda harus terlebih dahulu rnembangkitkan minat! Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang telah berhasil menstimulasi diskusi. Sebagian di antaranya bahkan akan menciptakan pertukaran pendapat yang seru namun tertib antar siswa. Semuanya dirancang sedemikian rupa agar setiap siswa bisa terlibat.<br /><br />34. Debat Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Sebuah debat bisa menjadi metoda berharga untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan, terutama jlka siswa diharapkan mengemukakan pendapat yang ber-tentangan dengan diri mereka sendiri. Ini merupakan strategi debat yang secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas—tidak hanya mereka yang berdebat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah sebuah pernyataan yang berisi pendapat tentang isu kontroversial yang terkait dengan mata pelajaran anda (misalnya., "Media cuma membuat berita, bukan melaporkannya.")<br />2. Bagilah siswa menjadi dua tim debat. Berikan (secara acak) posisi "pro" kepada satu kelompok dan posisi "kontra" kepada kelompok yang lain.<br />3. Selanjutnya, buatlah dua hingga empat sub kelompok dalam masing-masing tim debat. Misalnya, dalam sebuah kelas yang berisi 24 siswa anda dapat membuat tiga sub kelompok pro dan tiga sub kelompok kontra, yang masing-masing terdiri dan empat anggota. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyusun argumen bagi pendapat yang dipegangnya, atau menyediakan daftar panjang argumen yang mungkin akan mereka diskusikan dan pilih. Pada akhir dari diskusi mereka. perintahkan sub kelompok untuk memilih juru bicara.<br />4. Tempatkan dua hingga empat kursi (tergantung jumlah dari sub kelompok yang dibuat untuk tiap pihak) bagi para juru bicara dari pihak yang pro dalam posisi berhadapan dengan jumlah kursi yang sama bagi juru bicara dari pihak yang kontra. Posisikan siswa yang lain di belakang tim debat mereka. Untuk contoh sebelumnya, susunannya akan tampak seperti ini:<br /><br />x x<br />x x<br />x x <br />x pro kon x<br />x pro kon x<br />x pro kon x<br />x x<br />x x<br />x x<br /><br />Mulailah "debat" dengan meminta para Juru bicara mengemukakan pendapat mereka. Sebutlah proses Ini sebagai "argumen pembuka."<br />5. Setelah semua siswa mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan suruh mereka kembali ke sub kelompok awal mereka. Perintahkan sub-sub kelompok untuk menyusun strategi dalam rangka mengkonter argumen pembuka dari pihak lawan. Sekali lagi, perintahkan tiap sub kelompok memllih juru bicara, akan lebih baik bila menggunakan orang baru.<br />6. Kembali ke "debat". Perintahkan para juru bicara, yang duduk berhadap-hadapan, untuk memberikan "argu¬men tandingan" Ketika debat berlanjut (pastikan untuk menyelang-nyeling antara kedua belah pihak), anjurkan siswa lain untuk memberikan catatan yang memuat argumen tandingan atau bantahan kepada pendebat mereka. Juga, anjurkan mereka untuk memberi tepuk tangan atas argumen yang disampaikan oleh perwakilan tim debat mereka.<br />7. Bila anda rasa perlu, akhirilah debat. Tanpa menyebutkan pemenangnya, perintahkan siswa untuk kembali berkumpul membentuk satu lingkaran. Pastikan untuk mengumpulkan siswa dengan meminta mereka duduk bersebelahan dengan siswa yang berasal dari pihak lawan debatnya. Lakukan diskusi dalam satu kelas penuh tentang apa yang didapatkan oleh siswa dari persoalan yang diperdebatkan. Juga perintahkan siswa untuk mengenali apa yang menurut mereka merupakan argumen terbaik yang dikemukakan oleh kedua belah pihak.<br /><br />VARIASI<br />1. 'Tambahkan satu atau beberapa kursi kosong bagi tim-tim debat. Ijinkan siswa untuk menempati kursi-kursi kosong ini manakala mereka ingin turut berdebat.<br />2. Mulailah segera kegiatan ini dengan argumen pembuka perdebatan. Lakukanlah dengan debat konvensional, namun sering-seringlah menggilir para pendebatnya.<br /><br /><br />35. Rapat Dewan Kota<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas besar. Dengan menclptakan suasana yang menyerupai rapat dewan kota, seluruh siswa bisa terlibat dalarn diskusi.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah topik menarik atau problema kasus mengenai mata pelajaran anda. Sajikan secara singkat topik atau problemanya seobyektif mungkin, dengan mernberikan infomasi latar belakang dan uraian singkat tentang beragam sudut pandang. Jika anda menghendaki. sediakanlah dokumen yang dapat memperjelas topik atau problemanya.<br />2. Tegaskan bahwa anda menginginkan pendapat dari siswa sendiri tentang persoalan itu. Tanpa memanggil siswa dari bagian depan kelas, jelaskan bahwa anda akan mengikuti format yang disebut "panggil pembicara berikutnya." Manakala seorang siswa selesai berbicara, siswa itu harus melihat ke sekeliling ruang kelas dan memanggil siswa lain yang juga ingin berbicara (ketahuan dari siswa yang mengangkat tangan).<br />3. Anjurkan siswa agar berbicara singkat dan padat supaya siswa yang lain mendapat kesempatan berpartisipasi dalam rapat "dewan kota" Jika anda menghendaki tetapkan batas waktu sampai pembicara mendapatkan giliran untuk berbicara. Arahkan siswa untuk memanggil siswa lain yang belum pernah mendapat giliran sebelum memilih siswa yang sudah mendapat giliran.<br />4. Lanjutkan diskusi selama hal itu dirasa ada gunanya..<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah pertemuan itu menjadi perdebatan. Perintahkan siswa untuk duduk di sisi ruangan yang berbeda, sesuai dengan posisi perdebatannya. Ikuti format "memanggil pembicara berikutnya," dengan instruksi bahwa pembicara berikutnya harus memiliki pendapat yang bertentangan. Perintahkan siswa untuk berpindah ke sisi ruangan yang berbeda jika pendapat mereka terpengaruhi oleh debat itu.<br />2. Mulailah rapat "dewan kota" dengan diskusi panel. Perintahkan para panelis untuk mengemukakan pen¬dapat mereka dan kemudian memanggil pembicara dari kalangan pendengar.<br /><br /><br />36. Keputusan Terbuka Tiga-Tahap<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan format diskusi di mana sebagian dari siswa membentuk lingkaran diskusi dan sebagian yang lain rnembentuk lingkaran pendengar di sekeliling kelompok diskusi (Lihat Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan Partisipasi Kapanpun", pada halaman 22.) Berikut ini adalah salah satu dari cara-cara yang lebih menarik untuk membentuk diskusi terbuka.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah tiga pertanyaan diskusi yang relevan dengan materi pelajaran anda. Dalam kelas ekologi, sebagai misal, pertanyaannya boleh jadi sebagai berikut:<br />• Bagaimanakah lingkungan mengalami perusakan?<br />• Langkah-langkah apakah yang bisa diambil oleh pemerintah dan industri swasta untuk mengatasi masalah ini?<br />• Apakah yang dapat kita lakukan secara pribadi?<br />Idealnya, pertanyaan-pertanyaan itu mesti berkaitan, namun itu tidak diharuskan. Putuskan dalam urutan seperti apakah anda menghendaki didiskusikannya pertanyaan-pertanyaan itu.<br />2. Susunlah kursi dalam konfigurasi perut ikan (yakni dua lingkaran memusat) Perintahkan siswa untuk berhitung 1,2, dan 3. Perintahkan anggota kelompok 1 untuk menempati kursi lingkar diskusi dan perintahkan anggota kelompok 2 dan 3 untuk duduk di kursi lingkar-luamya. Ajukan pertanyaan pertama anda untuk didiskusikan. Berikan waktu diskusi selarna 10 menit. Perintahkan satu orang siswa untuk memfasilitasi diskusi atau bertindak sebagai fasilitator. <br />3. Selanjutnya, perintahkan anggota kelompok 2 untuk duduk di lingkar dalam. menggantikan anggota ke¬lompok 1 yang sekarang duduk di lingkar luar. Tanyalah anggota kelompok 2 apakah mereka hendak memberikan tanggapan singkat tentang diskusi pertama, dan kemudlan beralihkan ke topik diskusi kedua.<br />4. Ikuti prosedur yang sama dengan anggota kelompok 3.<br />5. Bila ketiga pertanyaan itu telah didiskusikan, kembalikan siswa menjadi satu kelompok besar diskusi. Perin¬tahkan mereka untuk membahas keseluruhan diskusi yang telah berlangsung.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif, jika tidak memungkinkan untuk melakukan penataan kursi secara melingkar, buatlah diskusi panel secara bergiliran. Sepertiga kelas menjadi panelis untuk tiap pertanyaan diskusi. Para panelis bisa duduk di depan kelas menghadap kepada siswa lainnya di kelas. Jika anda menggunakan susunan kelas berbentuk U atau meja konferensi (lihat "Sepuluh Tata-letak untuk Menyusun Kelas," halaman 17), tunjuklah kelompok sebelah sebagai kelompok panel.<br />2. Gunakan hanya satu pertanyaan diskusi saja. Perintah¬kan tiap kelompok berikutnya untuk menanggapi diskusi kelompok sebelumnya.<br /><br /><br />37.Memperbanyak Anggota Diskusi Panel<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk menstimulasi diskusi dan memberi siswa kesempatan untuk mengenali. menjelaskan. dan mengklarifikasi persoalan sembari tetap bisa berpartisipasi aktif dengan seluruh siswa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pillhlah sebuah masalah yang akan mengundang minat siswa. Sajikan persoalan Itu agar siswa terstimulasi untuk mendiskusikan pendapat mereka. Sebutkan lima pertanyaan untuk didiskusikan.<br />2. Pilihlah empat hingga enam siswa untuk membentuk kelompok diskusi panel. Aturlah mereka dalam formasi semi lingkaran di bagian depan kelas.<br />3. Perintahkan siswa yang lain untuk duduk di sekeliling kelompok diskusi pada tiga sisi dalam formasi sepatu kuda.<br />4. Mulailah dengan pertanyaan pembuka yang provokatif. Serahkan tanggung jawab diskusi panel kepada kelom¬pok inti sedangkan siswa yang lain membuat catatan dalam rangka mempersiapkan giliran diskusi mereka.<br />Sebagai contoh, beberapa poin yang dapat dikemukakan dalam sebuah diskusi adalah tentang pertanyaan "Apa sajakah pendapat pro dan kontra terhadap rekayasa genetik?"<br />Pro<br />• Ilmu kesehatan telah mencapai tahap yang memungkinkan hal ini, lantas mengapa mesti menolaknya?<br />• Ilmuwan akan mampu menghilangkan rasa nyeri dan penderitaan.<br />• Orang tua akan bisa menghindari kelahiran bayi yang cacat-lahir.<br /><br /><br />Kontra<br />• Manusia tidak boleh merusak rencana Tuhan.<br />• Kelainan genetik akan timbul.<br />• Orang tua tidak boleh memutuskan seperti apa anak yang ingin mereka miliki.<br />5. Pada akhir periode diskusi yang sudah ditetapkan. pisahkan seluruh kelas menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melanjutkan diskusi tentang pertanyaan yang masih ada.<br /><br />VARIASI<br />1. Baliklah urutannya; mulalah dengan diskusi kelompok kecil dan diikuti dengan diskusi panel.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan diskusi.<br /><br />38. Argumen dan Argumen Tandingan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Kegiatan ini merupakan cara yang sangat bagus untuk menstimulir diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang persoalan kompleks. Formatnya serupa dengan sebuah debat, namun tidak begitu formal dan berlangsung lebih cepat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua sisi atau lebih.<br />2. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok sesual dengan jumlah pendapat yang telah anda nyatakan, dan perintahkan tiap kelompok untuk mengemukakan argumen yang mendukung pihaknya. Doronglah mereka untuk bekerja dengan rekan sebangku atau dalam gugusan kelompok kecil.<br />3. Jelaskan bahwa siswa mana saja bisa memulai debat. Setelah seorang siswa memiliki kesempatan untuk mengajukan satu argumen yang mendukung pendapatnya, beri kesempatan untuk munculnya argumen lain atau argumen yang berseberangan dari kelompok lain. Lanjutkan diskusi, lakukan prosesnya dengan cepat.<br />4. Akhiri kegiatan ini dengan membandlngkan persoalan menurut pandangan anda Sebagai guru. Beri kesempatan dilakukannya diskusi lanjutan.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai ganti debat antar kelompok, pasangkan masing-masing siswa dari kelompok yang berbeda dan perintah¬kan mereka untuk saling beradu argumentasi. Ini bisa dilakukan secara serentak, dan dengan demikian setiap siswa terlibat dalam perdebatan dalam waktu bersamaan.<br />2. Buatlah formasi dua kelompok yang bertentangan agar mereka berhadapan satu sama lain. Ketika satu siswa mengakhiri argumennya, perintahkan agar siswa itu melemparkan suatu benda (misalnya bola atau benda semacamnya) kepada anggota dari pihak yang berlawanan. Siswa yang menangkap benda yang dilemparkan itu harus membantah argumen dari siswa sebelumnya.<br />39. Membaca Keras-keras<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Yang rnengherankan, membaca sebuah teks keras-keras ternyata dapat membantu siswa memfokuskan pikiran. mengajukan pertanyaan, dan menstimulasi diskusi. Strategi Ini agak serupa dengan pelajaran mengkaji kitab suci. Cara ini memililki dampak berupa terfokusnya perhatian dan terciptanya kelompok yang padu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca keras-keras. Batasi diri anda untuk memilih teks yang berisi kurang dari 500 kata.<br />2. Perkenalkan teks itu kepada siswa. Cermati poin-poin atau persoalan utama yang hendak diajukan.<br />3. Bagilah teks itu berdasarkan paragrafnya atau dengan cara lain. Tunjuklah sejumlah siswa untuk membaca keras-keras beberapa bagian yang berbeda.<br />4. Ketika pembacaan sedang berlangsung. hentikan pada beberapa bagian untuk menekankan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh. Beri kesempatan untuk melakukan diskusi singkat jika siswa memperlihatkan minat terhadap bagian tertentu. Selanjutnya bahaslah apa yang dimuat dalam teks.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Lakukan pembacaan oleh anda sendiri jika anda merasa hal ini akan meningkatkan cara penyajian teks, atau anda jika meragukan kemampuan baca siswa. <br />2. Perintahkan pasangan siswa untuk membacakan sata sama lain, hentikan untuk klarifikasi dan diskusi bila itu dirasa perlu.<br /><br /><br />40.Pengadilan oleh Majelis Hakim<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini memanfaatkan pengadilan bohong-bohongan. lengkap dengan saksi, jaksa penuntut, pembela, anggota pengadilan dan lain-lain. Ini merupakan metoda yang baik untuk memicu "belajar berbeda pendapat"yakni belajar dengan secara efektif mengemukakan sebuah sudut pandang dan menentang pendapat yang sebaliknya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah dakwaan yang akan membantu siswa mengetahui sisi-sisi yang berbeda dari sebuah persoalan. Contoh-contoh "kejahatan" yang bisa didakwakan kepada seseorang atau kepada suatu benda adalah: orang berpendidikan atau orang biasa yang moralnya bobrok; buku kontroversial; teori yang tidak terbukti; nilal-nilal yang tidak memlliki manfaat; dan proses, hukum, atau institusi yang menyimpang.<br />2. Berikan peran kepada siswa. Tergantung pada jumlah siswa, anda dapat menggunakan semua atau beberapa dari peran berikut ini, pembela, saksi meringankan, jaksa penuntut umum, saksi memberatkan, panitera, hakim ketua, dan hakim anggota. Tiap peran bisa diisi oleh satu orang siswa atau satu tim. Anda bisa menetapkan sendiri jumlah majelis hakimnya<br />3. Berikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan diri. Ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga satu jam, tergantung pada kerumitan masalahnya.<br />4. Laksanakan pengadilan. Pertimbangkan untuk menggunakan aktivitas berikut ini: argumen pembuka, kasus yang diajukan oleh penuntut dan saksi, laporan singkat panitera persidangan, dan argumen penutup.<br />5. Lakukan pertimbangan hakim. Ini bisa dilakukan secara terbuka, agar semua siswa bisa mendengar bagaimana bukti ditimbang. Anggota non-hakim bisa diberi tugas untuk mendengarkan berbagai aspek kasus.<br /><br />VARIASI<br />1. Perluas kegiatan dengan pentarafan pengadilan ulang.<br />2. Hilangkan pengadilan oleh majelis hakim dan gantikan pengadilan hanya oleh hakim.<br /><br /><br />Pengajuan Pertanyaan<br />”Ada pertanyaan?" tanya guru. Seringkali, setelah ditanya seperti itu siswa justru diam. Sebagian guru menganggap diamnya siswa menunjukkan bahwa mereka tidak berrninat Sebagian lain mungkin menyimpulkan bahwa semuanya sudah jelas. Sayangnya. yang sesung-guhnya terjadi ialah bahwa siswa belum siap mengajukan pertanyaan. Strategi-strategi yang berikut ini akan membantu anda mengubah keadaan seperti ini. Siswa akan lebih tertantang untuk membuat pertanyaan karena mereka memlliki kesempatan untuk memahami materi yang diajarkan.<br /><br />41. Belajar berawal dari Pertanyaan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika si pembelajar dalarn kondisi aktif, bukannya reseptif. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran seperti ini adalah dengan menstimulir siswa untuk rnenyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajarannya, tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru. Strategi sederhana ini menstimulasi pengajuan pertanyaan, yang mana merupakan kunci belajar.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagikan kepada siswa bahan ajar yang anda pilih sendiri. (Anda dapat menggunakan satu halaman dalam sebuah buku teks, sebagai ganti buku pegangan.) Inti dari pilihan materi anda adalah kebutuhan untuk men¬stimulir pertanyaan di pihak pembaca. Sebuah buku pegangan yang menyediakan informasi luas namun tidak memiliki rincian penjelas adalah yang ideal. Grafik atau diagram yang melukiskan sejumlah pengetahuan merupakan pilihan yang baik. Sebuah naskah yang terbuka bagi munculnya bermacam interpretasi juga merupakan pilihan yang balk. Tujuan utamanya adalah memicu keingintahuan.<br />2. Perintahkan siswa untuk mempelajari buku pegangan dengan pasangannya. Perintahkan agar masing-masing pasangan sebisa mungkin berupaya memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak mereka paharni dengan menandai dokumen dengan pertanyaan di dekat informasi yang tidak mereka pahami. Anjurkan siswa untuk menyislpkan sebanyak mungkin tanda tanya sesual yang mereka kehendaki. Jika waktunya memungkinkan, bentuklah pasangan-pasangan tersebut menjadi kuartet (kelonipok empat siswa) dan beri waktu bagi tiap pasangan untuk saling membantu. <br />Seorang guru fisika, misalnya, dapat membagikan sebuah diagram yang menggambarkan bagaimana energi potensial berubah menjadi energi kinetik dengan menunjukkan seorang penerjun sirkus yang melompat dari galah sepanjang 50 kaki Siswa bekerja bersama pasangannya untuk membahas. Iustrasinya dan menentukan pertanyaannya (misalnya, Kapankah pastinya energi potensial menjadi energi kinetik? Apa perbedaan mendasar antara energi kinetik dan potensial?<br />3. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah pertanyaan-pertanyaan siswa. Anda mengajar melalui jawaban anda atas pertanyaan siswa secara keseluruhan, dan baru kemudian mengajarkan mata pelajaran hari ini, dengan melakukan upaya khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Jika anda merasa bahwa siswa akan kesulitan untuk mempelajari sendiri materi pelajarannya, berikan sejumlah informasi yang mengarahkan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan sendiri. Selanjutnya bentuklah kelompok-kelompok belajar.<br />2. Mulailah prosedur Ini dengan belajar sendiri-sendin bukannya belajar secara berpasangan.<br /><br /><br />42. Pertanyaan yang Disiapkan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini memungkinkan anda untuk menyajikan informasi Sebagai jawaban atas pertanyaan yang telah disiapkan pada siswa yang anda tunjuk. Kendati anda pada kenyataannya memberikan pelajaran yang tersiapkan dengan baik, namun bagi siswa lain (selain siswa yang anda tunjuk) anda tampak hanya melakukan sesi tanya-jawab.<br /><br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan kepada pelajaran anda. Tulislah tiga hingga enam pertanyaan dan urutkan secara logis.<br />2. Tulislah masing-masing pertanyaan pada sebuah kartu, indeks dan tulislah isyarat yang akan anda gunakan untuk menandakan bahwa anda ingin agar pertanyaan itu diajukan. Tanda-tanda atau isyarat yang dapat anda gunakan meliputi:<br />• menggaruk-garuk hidung anda.<br />• melepas kacamata anda.<br />• menjentikkan jemari anda.<br />• menguap<br />Kartu instruksinya bisa tampak seperti ini:<br /><br />4. Sebelum pelajaran dimulai, pilihiah siswa yang akan mengajukan pertanyaan. Berikan masing-masing satu kartu indeks, dan jelaskan tanda-tanda mereka. pastikan bahwa mereka tidak mengungkapkan kepada siapapun bahwa mereka telah diberi pertanyaan.<br />5. Bukalah sesi tanya-jawab dengan mengumumkan topiknya dan berikan isyarat pertama anda. Panggilah siswa yang sudah diberi pertanyaan, jawablah pertanyaan itu. dan kemudian lanjutkan dengan isyarat dan pertanyaan berikutnya.<br />6. Sekarang, bukalah kesempatan bagi seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan baru, bukan yang telah diberikan sebelumnya. Anda mesti memastikan adanya beberapa siswa yang tunjuk jari.<br /><br />VARIASI<br />1. Sertakan jawaban atas pertanyaan tersebut pada kertas lipat, transparansi OHP, atau buku pegangan pengajaran yang anda bagikan ketika maslng-masing pertanya dijawab. Ungkapkan secara dramatis jawabannya ketika pertanyaan diajukan.<br />2. Berikan pertanyaan yang telah anda perslapkan kepad siswa yang paling sedikit memperlihatkan minat ata yang memperllhatkan sikap peran kurang bersahabat<br /><br />43. Pertanyaan Pembalikan Peran<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Sekalipun anda meminta siswa untuk memikirkan pertanyaannya selama berlangsungnya pelajaran, bukan hanya pada akhir pelajaran, anda mungkm akan mendapatkan tanggapan yang hangat-hangat kuku atau biasa-biasa ketika anda bertanya, "Apakah ada perta¬nyaan?" Dengan tehnik ini, anda membalik peran: Anda mengajukan pertanyaan dan siswa berupaya menjawab.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah pertanyaan yang akan anda ajukan tentang beberapa materi pelajaran jika anda yang berperan sebagai siswa. Buatlah pertanyaan yang:<br />• Berupaya mengklarifikasi rnateri yang sulit atau rumit (misalnya, Tolong anda jelaskan lagi cara untuk¬________?”)<br />• Membandingkan materi dengan informasi lain (misalnya, "Seperti apa bedanya ini dengan______?”)<br />• Menantang pendapat anda (misalnya, "Mengapa hal ini perlu dilakukan? Bukankah hal ini akan menimbulkan banyak kebingungan?”)<br />• Meminta contoh tentang gagasan yang tengah dibahas (misalnya. "Bisakah kalian berikan contoh tentang_______?”)<br />• Menguji daya terap materi (misalnya, saya menggunakan gagasan ini dalam kehidupan nyata? <br />3. Pada awal sesi pertanyaan, umumkan kepada anak-anak bahwa anda akan "menjadi" mereka, dan mereka bersama akan "menjadi" anda. Lanjutkan pengajuan pertanyaan<br />4. Bersikaplah argumentatif, penuh canda, atau apapun untuk memancing mereka agar membombardir dengan banyak jawaban.<br />5. Membalikkan peran beberapa kali akan menjadikan siswa slap dan mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai ganti penggunaan tehnik ini pada awal sesi tanya-jawab. baliklah posisinya ketika siswa telah puas dengan pertanyaan.<br />2. Ubahlah acaranya menjadi "konferensi media." Anda menjadi media, yang memperkenalkan diri sebagai "W' Suditomo dari RCTI" atau semacamnya, dan hujani siswa dengan pertanyaan yang menyelldik, menyerang, atau menjelek-jelekan materi belajar yang dipertanyakan.<br /><br />Belajar Bersama<br />Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta ketrampilan mereka akan membantu menjadikan belajar bersama sebagai bagian berharga dari iklim belajar di kelas anda. Namun demikian, belajar bersama tidaklah selalu berlangsung efektif. Bolehjadi terdapat partisipasi yang tidak seimbang, komunikasi yang buruk, dan kebingungan, bukannya belajar yang sesungguhnya. Strategi-strategi berikut ini dirancang untuk memaksimalkan manfaat dari belajar bersama dan meminimalkan kesenjangan.<br /><br />44. Pencarian Informasi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda ini bisa disamakan dengan ujian open-book Tim-tim di kelas mencari informasi (biasanya akan diungkap dalam pengajaran ala ceramah) yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Metoda ini sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengah mencari informasi yang bisa ditemukan dalam buku sumber yang telah anda bagikan kepada siswa. Materi surnbernya bisa mencakup:<br />• Buku pegangan<br />• Dokumen.<br />• Buku teks.<br />• Panduan referensi<br />• Informasi yang diakses melalui komputer.<br />• Artifak.<br />• Peralatan "berat: (misalnya mesin)<br />2. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya.<br />3. Perintahkan siswa untuk mencari informasi dalam tim kecil. Kompetisi yang bersahabat bisa diwujud untuk mendorong partipasi.<br />4. Bahaslah jawabannya di depan kelas. Perluaslah jawabnya guna memperluas cakupan pembelajaran.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah pertanyaan yang mendorong siswa untuk menyimpulkan jawaban dan informasi sumber yang tersedia. Bukannya menggunakan pertanyaan yang bisa dijawab langsung dengan mencari informasinya.<br />2. Sebagai ganti pencarian jawaban, berikan siswa tugas yang berbeda semisal problema kasus untuk dipecahkan, sebuah latihan yang mengharuskan mereka mencocokkan butir-butir, atau sejumlah kata yang diaduk-aduk yang menjelaskan istilah penting yang terkandung dalam informasi sumber jika bisa diurutkan dengan benar.<br /><br /><br />45. Kelompok Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda ini memberi siswa tanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa campur tangan guru. Tugas yang diberikan mesti jelas betul untuk memastikan bahwa sesi belajar yang dihasilkan akan efektif dan kelompok bisa mengatur diri mereka sendiri.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Beri siswa materi pelajaran yang pendek dan terformat dengan baik; naskah singkat; grafik atau diagram yang menarik. Perintahkan mereka untuk membacanya dalam hati. Kelompok belajar akan bekerja sangat baik bila materinya cukup menantang atau terbuka bagi munculnya bermacam interpretasi.<br />2. Bentuklah sub-sub kelompok dan beri mereka ruang yang tenang untuk melaksanakan sesi belajar mereka. <br />3. Berikan petunjuk yang jelas yang memandu siswa untuk belajar dan menjelaskan materinya dengan cermat. Sertakan arahan semacam ini:<br />• Jelaskan isinya. .<br />• Buatlah contoh, ilustrasi, atau penerapan informi atau gagasan itu.<br />• Kenali hal-hal yang membingungkan atau tidak kalian setujui.<br />• Bantahlah apa yang ada dalam teks, buatlah sudut pandang yang bertentangan.<br />• Nilailah seberapa balk kalian memahami materinya. <br /><br />Berikut adalah salah satu contohnya:<br />Langkah-langkah Penyadaran Serangan Jantung (CPR)<br />a. Perhatikan keadaan.<br />b. Periksa ketidakresponsifannya<br />c. Carilah bantuan. <br />d. Bukalah saluran pernafasan. <br />e. Lihat, dengarkan, dan rasakan pernafasan si korban.<br />f. Berikan napas bantuan dua kali. <br />g. Periksa denyut nadi.<br />h. Lakukan penekanan dada sebanyak 15 kali (jika korbannya dewasa), dan kemudian berikan nafas bantuan dua kali. <br />i. Ulangi tiga kali.<br />j. Periksa kembali denyut nadinya. Jika tidak ada, kembali ke langkah d.<br /><br />Diskusikan tiap langkah.<br />Berikan ilustrasi dari tiap langkah.<br />Langkah manakah yang kalian ingin saya menjelaskan atau mempraktikannya?<br /><br />Berikut ini adalah contoh yang lain:<br />Dasar-dasar Impresionisme<br /><br /> A. Impersonalitas: <br />Si seniman memang tidak tertarik dengan subyeknya dan menciptakan gambar tanpa melibatkan perasaannya.<br /><br /> Diskusikan.<br /> Berikan contoh.<br /> Seberapa baik anda memahami konsep ini? 1,2,3,4,5<br /><br />B. Cahaya: Seniman berupaya menciptakan ilusi bentuk-bentuk yang bermandikan cahaya dan atmosfer, yang mana memerlukan pengkajian cahaya sebagai sumber warna. <br /> Diskusikan.<br /> Berikan contoh.<br /> Seberapa baik anda memahami konsep ini? <br /><br />C. Persepsi: Seniman mencatat sensasi warnan sendiri. bukannya menggambar dan sebagaimana kita melihatnya dengan mata.<br /> Diskusikan.<br /> Beri contohnya<br /> Seberapa baik anda memahami konsep ini? <br />4. Berikan tugas kepada anggota kelompok, misalnya Sebagai fasilitator. pengatur waktu. pencatat atau juru bicara (baca "Sepuluh Alternatif dalam Memilih Ketua Kelompok dan Mengisi Tugas Lain," halaman 33).<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan lakukan salah satu atau beberapa hal berikut ini:<br />• Membahas materi secara bersama.<br />• Beri siswa pertanyaan kuis.<br />• Dapatkan pertanyaannya.balik <br />• Perintahkan siswa untuk menilai seberapa mereka memahami materi.<br />• Sediakan latihan penerapan atau kuls bagi siswa untuk menguji pemahaman mereka<br /><br />VARIASI<br />1. Jangan membentuk sub-sub kelompok. Baca keras materinya bila seluruh siswa sedang dalam semangat "kelompok kajian kitab sucl." Hentikan membacanya untuk kemudian menjawab pertanyaan siswa, mengalukan pertanyaan anda sendiri, atau menjelaskan naskahnya.<br />2. Jika jumlah siswanya cukup besar, buatlah empat atau enam kelompok belajar. Pasangkan kelompok-kelompok belajar itu dan mintalah mereka untuk membandingkan catatan dan membantu satu sama lain..<br /><br />46. Pemilahan Kartu<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan aktivltas kerjasama yang bisa digunaka untuk mengajarkan konsep, karakteiistik klasifikasi fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik yang ada dl dalammnya dapat membantu menggairah-kan siswa yang merasa penat.<br />PROSEDUR<br />1. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi Informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa ketegori. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Jenis-jenis pohon vs jenis-jenis tumbuhan hijau.<br />• Karakter dalain berbagai drama Shakespeare.<br />• Kekuasaan lembaga eksekutif, leglslatif. dan yudikatif pemerintah.<br />• Gejala-gejala dari beragam penyaklt.<br />• Informasi yang cocok dengan berbagai bagian re¬sume kerja <br />• Karakteristik dari berbagai logam.<br />• Kata benda. kata kerja. kata keterangan, preposis <br />• Buku-buku karya Dickens, Faulkner, Herningway dan Updike.<br />2. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok dengan yang sama. (Anda dapat mengumurnkan kategorinya cebelumnya atau biarkan siswa menemukannya sendiri)<br />3. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk menawarKan diri kepada siswa lain.<br />4. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poln nengajaran yang menurut anda penting.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat presentasi pengajaran tentang kategorinya.<br />2. Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berikan tiap tim satu dus kartu. Pastikan bahwa mereka mengocoknya agar kategori-kategori yang cocok dengan mereka tidak jelas di mana letaknya. Perintahkan tiap tim untuk memilah-milah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap tim bisa mendapatkan skor untuk jumlah kartu yang dipilih dengan benar.<br /><br />47. Turnamen Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik Ini merupakan versi sederhana dari ”Turnamen permainan-tim," yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya. Tehnik ini menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim, dan bisa digunakan untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta. konsep, dan ketrampilan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan 2 hingga 8 siswa. Pastikan bahwa tim memlliki jumlah yang sama. (Jika ini tidak bisa dilakukan. anda harus merata-ratakan skor dari tiap tim.)<br />2. Berikan materi kepada tim untuk dipelajari bersama.<br />3. Buatlah beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan/atau penglngatan akan materi pelajaran. Gunakan format yang memudahkan penilaian sendlri. misalnya pllihan ganda, mengisi titik-tltik. benar/salah, atau definisi istilah. Dalam pelajaran komputer. misalnya. siswa diberi sejumlah istilah seperti yang berikut ini untuk dipelajari:<br />Cascade : Cara menata jendela yang terbuka.<br />Icon : Gambar grafis yang mewakili unsur program. <br />Multitasking : Kernampuan komputer untuk menjalankan lebih dari satu program secara bersamaan. <br />Path : Lokasi file dalam cabang direktori.<br />Server : Sebuah komputer yang menyediakan ruang data atau printer bagi komputerkomputer lain.<br />Attribute : Informasi tentang file.<br />4. Berikan sebaglan pertanyaan kepada siswa. Sebutlah ini sebagai "ronde satu" dari tumamen belajar. Tiap siswa harus menjawab pertanyaan secara perseorangan.<br />5. Setelah pertanyaan diajukan, sediakan jawabannya dan perintahkan siswa untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar. Selanjutnya perintahkan mereka untuk menyatukan skor mereka dengan tiap anggota tim mereka untuk mendapat skor tim. Umumkan skor dari tiap tim. <br />6. Perintahkan mereka untuk belajar lagi untuk ronde kedua dalam tumamen. Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi sebagai bagian dari "ronde kedua." Perintahkan tim untuk sekali lagi menggabungkan skor mereka dan menambahkannya ke skor mereka di ronde pertama.<br />7. Anda bisa membuat ronde sebanyak yang anda mau, namun pastikan nntuk memberi kesempatan tim untuk nienjalani sesi belajar antar masing-masing ronde.(Lamanya tumamen belajar juga bisa bervariasi. Bisa singkat selama dua puluh menit atau bahkan beberapa jam.)<br /><br />VARIASI<br />1. Beri penaiti kepada siswa yang memberi jawaban salah dengan memberi mereka skor minus 2 atau minus 3. Jika mereka tidak yakin dengan jawabannya, lembar jawaban kosong bisa dianggap 0 (nol).<br />2. Jadikan pemeragaan sejumlah ketrampilan dasar turnamen<br /><br /><br />48. Kekuatan Dua Orang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan menegaskan manfaat dari sinergi yakni, bahwa dua kepala adalah lebih baik daripada satu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan perenungan dan pemikiran. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Bagaimanakah tubuh kita mencema makanan?<br />• Apakah pengetahuan itu?<br />• Apa "proses yang seharusnya" Itu?<br />• Bagaimana kemiripan otak manusia dengan komputer?<br />• Mengapakah hal-hal buruk kadang terjadi pada orang-orang baik?<br />2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perseorangan.<br />3. Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, Aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan "mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain. <br />4. Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perseorangan. <br />5. Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain di dalam kelas.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan seluruh siswa untuk memlih jawaban terbaik untuk tiap pertanyaan.<br />2. Untuk menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada pasangan tertentu. Bukannya memerintahkan semua pasangan menjawab semua pertanyaan.<br /><br />49. Kuis Tim<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Tehnik tim ini dapat meningkatkan rasa tanggungjawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancani atau tidak membuat mereka takut.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah topik yang bisa disajikan dalam tiga segmen.<br />2. Bagilah siswa menjadi tiga tim.<br />3. Jelaskan format pelajaran dan mulailah penyajian materinya. Batasi hingga 10 menit atau kurang dari itu.<br />4. Perintahkan Tim A untuk menyiapkan kuls jawaban singkat. Kuis tersebut harus sudah siap dalam tidak lebih dari 5 menit. Tim B dan C menggunakan waktu ini untuk memeriksa catatan mereka.<br />5. Tim A memberi kuis kepada anggota Tim B. Jlka Tim B tidak dapat menjawab satu pertanyaan, Tim C segera menjawabnya. <br />6. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada aggota Tim C, dan mengulang proses tersebut.<br />7. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan dengan segmen kedua dari pelajaran anda, dan tunjuklah Tim B sebagai Pandu kuis.<br />8. Setelah Tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengah segmen ketiga dari pelajaran anda. dan tunjuk Tim C sebagai pemandu kuis.<br /><br />VARIASI<br />1. Berikan tim pertanyaan kuis yang telah dipersiapkan yang darinya mereka memilih kapan mereka mendapat giliran menjadi pemandu kuis.<br />2. Berikan satu penyajian materi secara kontinyu. Bagilah siswa menjadi dua tim. Pada akhir pelajaran, perintahkan dua tim untuk saling memberi kuis.<br /><br />Pengajaran sesama siswa <br />Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran haru benar-benar dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan balk dan, sekaligus, menjadi narasumber bagi satu sama lain. Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara praktis untuk mengadakan pengajaran sesama siswa di kelas. Strategi ini juga memungkinkan guru untuk memberi tambahan. bila dirasa perlu, pada pengajaran yang dilakukan oleh siswa”.<br /><br />50. Pertukaran Kelompok dengan Kelompok<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Dalam strategi ini, tugas-tugas yang berbeda diberlkan kepada kelompok siswa yang berbeda. Setiap kelompok "mengajarkan" kepada siswa lain apa yang ia pelajari.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pllihah topik yang mencakup gagasan. kejadian, pendapat, konsep atau pendekatan yang berbeda. Topik Itu haruslah topik yang mendukung pertukaran pendapat atau informasi (Sebagai ganti debat). Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Dua pertempuran terkenal selama Perang Saudara (diAmerika).<br />• Gagasan dari dua atau beberapa penults.<br />• Tahap-tahap perkembangan anak.<br />• Beragam cara untuk meningkatkan gisi.<br />• Beragam sistern operasi untuk komputer.<br />2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan. Pada umumnya kegiatan Ini cocok untuk dua hingga empat kelovw Berikan waktu yang mencukupi kepada tiap kelompok untuk menyiapkan cara mereka menyajikan topik yang ditugaskan kepada mereka. Sebagai contoh, satu kelompok dapat menyajikan sebuah buku karya James Baldwin, dan kelompok berikutnya dapat menyajikan buku karya Toni Morrison.<br />3. Bila tahap persiapan sudah selesai, perintahkan kelornpok untuk memilih juru bicara. Undang tiap juru hicara untuk memberikan presentasi kepada kelompok lain.<br />4. Setelah presentasi singkat, doronglah siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang pendapat presenter atau menawarkan pendapat mereka sendirl. Beri kesempatan anggota lain dari kelompok si juru bicara untuk member! tanggapan.<br />5. Lanjutnya presentasi kelompok lain agar tiap kelompok berkesempatan memberikan informasi dan menjawab serta menanggapi pertanyaan dan komentar audiens. Perbandingkan dan perbedaan pendapat dan informasi yang dipertukarkan. Sebagai contoh, seorang guru melakukan pembandingan antara dua negara sebagaimana disebutkan dalam tugas, dengan menggunakan metoda ini. Satu kelompok diberi tugas mempelajari Costa Rica (yang dikenal sebagai kota negara yang damai) dan kelompok lain diberi tugas mempelajari El Salvador (yang belakangan ini dilanda perang saudara). Setelah maslng-masing kelompok menyajikan budaya dan sejarah negara-negara tersebut, selanjutnya dilakukan diskusi untuk menganalisa mengapa dua negara bertetangga itu memiliki pengalaman yang sebegitu berbeda.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan kelompok untuk melakukan pembahasan menyeluruh sebelum memberikan presentasi.<br />2. Gunakan format diskusi panel untuk tiap presentasi kelompok.<br /><br />51. Belajar ala Permainan Jigsaw<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Belajar ala Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran kelompok-dengan-kelompok, namun ada satu perbedaan penting:<br />yakni tiap siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang, blla digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pillhlah materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian. Sebuah bagian bisa sependek kalimat atau spanjang beberapa paragraf. (Jika materinya panjang, perintahkan siswa untuk membaca tugas mereka sebelum pelajaran.)<br />Contohnya antara lain:<br />• Modul berisi beberapa poin penting.<br />• Bagian-bagian eksperimen ilmu pengetahuan<br />• Sebuah naskah yang memlliki bagian atau subjudul yang berbeda.<br />• Sebuah artikel setelah majalah atau jenis materi bacaan pendek yang lain.<br />2. Hitunglah jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. Bagikan secara adil berbagai tugas kepada berbagai kelompok siswa. Sebagai contoh, bayangkan sebuah kelas yang terdiri dari 12 siswa. Dimisalkan bahwa anda bisa membagi materi pelajaran menjadi tiga segmen atau bagian. Anda mungkin selanjutnya dapat membentuk kuartet (kelompok empat anggota), dengan memberikan segmen 1,2. atau 3 kepada tiap kelompok. Kemudian. perintahkan tiap kuartet atau "kelompok belajar" untuk membaca, mendiskusikan, dan mempelajari materi yang mereka terima. (Jika anda menghen-daki. anda dapat membentuk dua pasang "rekan belajar" terlebih dahulu dan kemudian menggabungkan pasangan-pasangan itu menjadi kuartet untuk berkonsultasi dan saling berbagi pendapat.)<br />3. Setelah waktu belajar selesai. bentuklah kelompok-kelompok "belajar ala jigsaw." Kelompok tersebut terdiri dari perwakilan tiap "kelompok belajar” di kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan. anggota dari tiap kuar¬tet dapat berhitung mulai dari 1, 2, 3, dan 4. Kemudian bentuklah kelompok belajar jigsaw dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah empat kelompok trio. Dalam masing-masing trio akan ada satu siswa yang telah mempelajari segmen 1, segmen 2, dan segmen 3. Diagram berikut ini menunjukkan urutannya.<br />4. Perintahkan anggota kelompok "jigsaw" untuk mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari.<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka membahas pertanyaan yang masih tersisa guna memastikan pemahaman yang akurat.<br /><br />VARIASI <br />1. Berikan tugas baru misalnya menjawab sejumlah pertanyaan yang didasarkan pada pengetahuan yang akumulatif dari semua anggota kelompok belajar jigsaw.<br />2. Beri siswa tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan, sebgai alternatif dari pemberian informasi kognitif. Perintahkan siswa untuk saling mengajarkan ketrampilan yang telah mereka pelajari.<br /><br />52. Setiap Siswa Bisa Menjadi Guru Sendiri <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertldak sebagai "guru" bagi siswa lain.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagikan kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar yang tengah dipelajari di kelas (misalnya., tugas membaca) atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas. Dalam sebuah pelajaran tentang cerita pendek Amerika, sebagai misal, guru. dapat membuat landasan untuk diskusi kelas tentanq kisah Sheriey Jackson, The Lottery" dengan membagikan kartu indeks dan meminta. siswa menuliskan sebuah pertanyaan yang mereka miliiki tentang kisah tersebut. Berikut adatah beberapa pertanyaan yang ditulis oleh siswa dan kemudian dibagikan kembali kepada seluruh kelas untuk mendapatkan jawabannya:<br />a. Siapa yang hendak disenangkan oleh penduduk desa dengan diadakannya lotre?<br />b. Bagaimana ritual lotre bermula?<br />c. Mengapa setiap orang terus-menerus melemparkan batu?<br />d. Mengapa Mr Summer yang bertanggungjawab atas lotere Itu?<br />2. Kumpulkan kartu, kemudlan kocoklah, dan baeik satu-satu kepada siswa. Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan atau topik pada kartu yang mereka terima dan pikirkan jawabannya.<br />3. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka dapatkan dan memberikan jawabanya.<br />4. Setelah memberikan jawaban. perintahkan siswa lain untuk memberi tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartunya itu.<br />5. Lanjutkan prosedur ini blla waktunya memungklnkan.<br /><br />VARIASI<br />1. Peganglah kartu-kartu yang telah anda kumpulkan. Buatlah sebuah panel responden. Baca tiap kartu dan perintahkan untuk didiskusikan. Gilirlah anggota panel sesering mungkin.<br />2. Perintahkan siswa untuk menuliskan pendapat atau hasll pengamatan mereka tentang materi pelajaran pada kartu. Perintahkan siswa lain untuk mengungkapkan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pendapat atau pengamatan tersebut<br /><br />53. Pemberian Pelajaran Antar Siswa <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi untuk mendukung pengajaran sesama siswa di dalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh tanggungjawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Buatlah sub-sub kelompok dengan jumlah yang sesuai dengan topik yang akan diajarkan.<br />2. Beri tiap kelompok sejumlah informasi, konsep, atau ketrampilan untuk diajarkan kepada siswa lain. Berikut adalah beberapa contoh topiknya:<br />• Susunan paragraf yang efektif<br />• Mekanisme pertahanan psikologis<br />• Memecahkan teka-teki matematika<br />• Penyebaran AIDS<br />Topik yang anda berikan kepada siswa harus saling berkaitan.<br />3. Peritahkan tiap kelompok untuk menyusun cara dalam menyajikan atau mengajarkan topik mereka kepada slswa lain. Sarankan mereka untuk menghindari cara , mengajar sistem ceramah atau semacam pembacaan laporan. Doronglah mereka untuk menjadikan pengalarnan belajar sebagai pengalaman yang aktif bagi siswa.<br />4. Kemukakan beberapa saran sebagai berikut: <br />• Sediakan media visual.<br />• Buatiah lakon pemeragaan (jika memungkinkan)<br />• Gunakan contoh dan/atau analogi untuk mengemukakan poin-poin pengajaran.<br />• Libatkan siswa melalui diskusi. permalnan kuis tugas menulis, sandiwara, imajinasi mental, atau studi kasus.<br />• Beri siswa kesempatan untuk mengajukan per-tanyaan.<br />Sebagai contoh. seorang guru memberikan tugas kepada siswa dalam pelajaran soslologi untuk menyusun presentasi tentang empat isu utama penuaan. Empat sub kelompok dibentuk dan pilihlah format berikut untuk pengajaran sesama siswa:<br />• Proses Penuaan: permainan kuis benar/salah tentang fakta-fakta penuaan.<br />• Aspek-aspek Fisik Penuaan: Sebuah simulasi tentang aspek-aspek umum penuaan (misalnya, radang sendi, berkurangnya pendengaran, penurunan daya lihat).<br />• Stereotip tentang Penuaan: Tugas menulis dimana anggota kelas menulis tentang persepsi masyarakat mengenai penuaan.<br />• Hilangnya kemandirian: Sebuah latihan drama yang melibatkan anak-anak yang membicarakan transisi dengan orang tuanya.<br />Anda juga dapat memilih beberapa metode dari buku ini sebagai strategi pengajaran<br />5. Berikan waktu yang mencukupi untuk merencanakan dan mempersiapkannya (bai di dalam maupun di luar kelas). Kemudian perintahkan tiap kelompok untuk menyajikan pelajaran mereka. beri tepuk tangan atas usaha keras mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari pengajaran kelompok, perintah¬kan siswa untuk mengajar atau memberi bimbingan kepada siswa lain secara individual atau dalam kelom¬pok kecil.<br />2. Beri kesempatan tiap kelompok untuk memberi siswa. tugas membaca sebelum memulai pelajaran mereka.<br /><br /><br />54. Studi Kasus Bikinan-Siswa<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Studi kasus diakui secara luas sebagai salah satu metoda belajar terbaik. Diskusi kasus pada umumnya berfokus pada persoalan yang ada dalam situasi atau contoh konkret. Tindakan yang mesti diambil dan pelajaran yang bisa dipetik, serta cara-cara menangani atau menghindari situasi semacam itu di masa mendatang. Tehnik-tehnik yang berikut ini memungkinkan siswa untuk membuat studi kasus mereka sendiri.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah kelas menjadi pasangan atau trio. Perintahkan mereka untuk membuat studi kasus yang bisa di¬analisis dan didiskusikan oleh siswa lain.<br />2. Jelaskan bahwa tujuan dan sebuah studi kasus adalah mempelajari sebuah topik dengan mengkaji situasi atau contoh konkret yang mencerminkan topik itu. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Sebuah syair Jepang bisa ditulis untuk menunjukkan cara niembacakannya.<br />• Sebuah resume aktual bisa dianalisis untuk mem¬pelajari cara menulis resume.<br />• Sebuah laporan tentang cara seseorang melakukan eksperimen ilmiah bisa didiskusikan untuk mem¬pelajari tentang prosedur ilmiah.<br />• Sebuah dialog antara seorang manajer dan karyawan bisa ditelaah untuk mempelajari cara memberikan dukungan positif. <br />• Sejumlah langkah yang diambil oleh orang tua dalam situasi konflik dengan seorang anak bisa dikaji untuk mempelajari cara menangani perilaku.<br />3. Sediakan waktu yang mencukupi bagi pasangan atau trio untuk membuat situasi kasus singkat yang mengandung contoh atau isu untuk didiskusikan atau sebuah persoalan untuk dipecahkan yang relevah dengan materi pelajaran di kelas.<br />Sebagai misal, dalam pelajaran sejarah Amerika abad ke-20, guru dapat memilih tiga peristiwa sejarah yang berbeda fcetika Amerika Serikat menginteruensi negara lain. Guru memberi tugas berupa satu. peristiwa sejarah kepada tiap pasangan siswa agar masing-masing dapat membuat studi kasus untuk meninjau kebanyakan luar negeri Amerika.<br /><br />Studi kasus ini antara lain:<br />1. Invasi Teluk Babi<br />2. Intervensi tentara di Vietnam<br />3. Penugasan tentara ke Somalia<br /><br />Tiap pasangan selanjutnya menuliskan studi kasus intisari yang secara khusus memerinci kejadian-kejadian yang mengarah kepada keputusan untuk mengirimkan tentara AS ke luar negeri. Pertanyaan-pertanyaan untuk dianalisis antara lain:<br />• Apakah alasan utama intervensi AS?<br />• Seberapa tahukah khalayak AS tentang keputusan itu?<br />• Siapakah yang mengambil keputusan itu?<br />• Apa saja presiden yang mengawali munculnya kebijakan luar negeri AS?<br />4. Bila studi kasus ini selesai, perintahkan kelompok untuk menyajikannya kepada siswa lain. Beri kesempatan anggota kelompok untuk memimpin diskusi kasus.<br /><br />VARIASI<br />1. Tunjuk beberapa orang siswa untuk telah terlebih dahulu menyiapkan studi kasus untuk siswa lain. (Penyiapan sebuah studi kasus merupakan tugas belajar yang baik.)<br />2. Buatlah beberapa kelompok dalam Jumlah genap. Pasangkan kelompok dan perintahkan mereka untuk bertukar studi kasus.<br /><br />55. Pemberitaan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara menarik untuk melibatkan siswa dan memancing minat mereka terhadap topik pelajaran sebelum mereka mengikuti pelajaran. Pendekatan pengajaran sesama siswa ini juga akan menghasilkan banyak materi dan informasi yang bisa diceritakan antarsiswa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk membawa artikel, penggalan berita, editorial, dan kartun yang terkait dengan topik pelajaran. Sebagai contoh, seorang guru dapat meminta agar siswa membawa berita koran atau majalah tentang cuaca, misalnya pembahasan tentang pemanasan glo¬bal.<br />2. Bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan perintah¬kan mereka untuk saling berbagi penggalan berita dan pilihlah dua atau tiga yang paling menarik.<br />3. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke posisi semula dan perintahkan perwakilan dari tiap kelompok untuk berbagi pilihan mereka dengan siswa lain.<br />4. Ketika kelompok-kelompok memberikan laporan, dengarkan poin penting yang akan anda bahas dalam kelas dan gunakan informasi itu untuk menyemarakkan diskusi.<br /><br />VARIASI<br />1. Kumpulkan semua unsur berita dari siswa, saliniah, dan bagikan kembali kepada mereka sebagai tindak an untuk sesi pelajaran. Atau perintahkan siswa untuk menyerahkan penggalan berita mereka sebelum pelajaran dimulai. Anda selanjutnya dapat menyalinnya dan mengirimkannya kepada semua siswa sebagai tugas bacaan.<br />2. Gunakan butir-butir berita itu sebagai studi kasus atau naskah dasar latihan sandiwara.<br /><br /><br />56. Poster<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda presentasi alternatif ini merupakan cara yang bagus untuk memberi Informasi kepada siswa secara cepat, memahami apa yang mereka bayangkan, dan memerintahkan pertukaran gagasan antarmereka. Tehnik ini juga merupakan cara baru dan jelas yang memungkinkan siswa mengungkapkan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang tengah anda diskusikan dalam suasana santai.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan setiap siswa untuk memilih sebuah topik yang berkait dengan topik pelajaran umum atau sub bahasan yang tengah didiskusikan.<br />2. Mintalah siswa untuk memajang konsep mereka pada papan poster atau papan buletin. (Anda yang menentukan ukurannya.) Tampilan poster mesti dengan sendirinya menunjukkan isinya; yakni, begitu melihatnya orang dengan mudah memahami gagasannya tanpa perlu Penjelasan leblh lanjut, baik lisan maupun tertulis. Namun demikian, siswa juga boleh menyiapkan satu halaman penjelasan yang berisi uraian lebih rinci dan sekaligus sebagai materi rujukan lebih lanjut.<br />3. Selama berlangsungnya pelajaran yang telah ditentukan, perintahkan siswa untuk menempelkan sajian materi visual mereka dan berkeliling mengitari ruangan untuk mengamati dan mendiskusikan poster masing-masing. Sebagai contoh, dalam pembahasan tentang stress pada pelajaran kesehatan, topik-topik yang diberikan mencakup yang berikut ini:<br />• Penyebab stres <br />• Gejala-gejala stres<br />• Pengaruh stres terhadap diri sendiri dan orang lain<br />• Pereda stres<br />Salah seorang siswa menggambarkan gejala stres dengan membuat tampilan poster yang menunjukkan gambar-gambar berikut:<br />• Orang kelebihan berat badan yang berdiri pada timbangan<br />• Orang meminum minimum beralcohol<br />• Dua orang bertengkar<br />• Orang sakit kepala<br />Di bawah tiap gambar diberi paragraf singkat yang menjelaskan bagaimana dan mengapa orang stres dapat menunjukkan gejala-gejala yang digambarkan itu.<br />4. Lima belas menit sebelum berakhirnya pelajaran, perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke posisi semula dan mendiskusikan apa yang menurut mereka berharga pada kegiatan tersebut.<br /><br />VARIASI <br />1. Anda dapat memilih untuk membentuk tim beranggotakan dua atau tiga, sebagai alternatif dari penugas individual, terutama jika topiknya memiliki lingkup yang terbatas.<br />2. Tindaklanjuti sesi poster dengan diskusi panel, dengan menggunakan beberapa siswa yang memajang poster-poster tersebut Sebagai panelis.<br /><br />Belajar Secara Mandiri<br />Belajar bersama dan belajar dalam satu kelas penuh bisa ditingkatkan dengan aktivitas belajar mandiri. Ketika siswa belajar dengan caranya sendiri, mereka mengembangkan kemampuan untuk memfokuskan diri dan merenung. Bekerja dengan cara mereka sendiri juga memberi siswa kesempatan untuk memikul tanggung jawab pribadi atas apa yang mereka pelajari. Strategi yang berikut ini merupakan perpaduan tehnik-tehnik yang bisa digunakan di dalam dan di luar kelas.<br /><br />57. Imajinasi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Melalul imaji visual, siswa dapat menciptakan gagasan mereka sendiri. Imaji cukup efektif sebagai suplemen kreatif dalam belajar bersama. Cara ini juga bisa berfungsi sebagai papan loncat menuju proyek atau tugas independen yang pada awalnya mungkin tampak membuat siswa kewalahan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perkenalkan topik yang akan dibahas. Jelaskan kepada siswa bahwa mata pelajaran ini menuntut kreativitas dan bahwa penggunaan imaji visual dapat membantu upaya mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menutup mata, Perkenalkan latihan relaksasi yang akan membersihkan pikiran-pikiran yang ada sekarang dan benak siswa. Gunakan musik latar, lampu temaram, dan pernafasan untuk bisa mencapai hasilnya.<br />3. Lakukan latihan pemanasan untuk membuka “mata batin” mereka. Perintahkan siswa, dengan mata mereka tertutup, untuk berupaya menggambarkan apa yang terlihat dan apa yang terdengar, misalnya ruang tidur mereka, lampu lalulintas sewaktu berubah wama, dan rintik hujan.<br />4. Ketika para siswa merasa rileks dan terpanaskan (setelah latihan pemanasan), berikanlah sebuah imaji untuk mereka bentuk. Saran-sarannya meliputi:<br />• Pengalaman masa depan<br />• Suasana yang asing<br />• Persoalan untuk dipecahkan<br />• Sebuah proyek yang menanti untuk dikenakan<br />Sebagai contoh, seorang guru membantu siswa menyiapkan sebuah wawancara kerja. Siswa diberi pertanyaan berikut ini:<br />• Apa yang kamu kenakan?<br />• Jam berapakah sekarang?<br />• Seperti apa sih kantor itu?<br />• Kursi seperti apakah yang kamu duduki itu?<br />• Di manakah posisi duduk si pewawancara?<br />• Seperti apakah si pewawancara itu?<br />• Apa yang kamu. rasakan?<br />• Apa yang ditanyakan pewawancara kepada kamu?<br />• Bagaimana kamu menjawabnya?<br />5. Sewaktu menggambarkan imajinya, berikan selang waktu hening secara reguler agar siswa dapat membangun Imaji visual mereka sendiri. Buatlah pertanyaan yang mendorong penggunaan semua indera, semisal;<br />• Seperti apakah rupanya?<br />• Siapa yang kamu lihat? Apa yang mereka lakukan?<br />• Apa yang kamu rasakan?<br />6. Akhiri pengarahan imaji dan instruksikan siswa untuk mengingat Imaji mereka. Akhiri latihan itu dengan perlahan.<br />7. Perintahkan siswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan berbagi pengalaman imaji mereka Perintahkan mereka untuk menjelaskan imaji mereka satu sama lain dengan menggunakan sebanyak mungkin penginderaan. Atau perintahkan mereka untuk enuliskan apa yang mereka imajinasikan.<br /><br />VARIASI<br />1. Setelah siswa mengingat kembali bagaimana mereka akan bertindak dalam situasi tertentu, perintahkan mereka untuk merencanakan bagaimana mereka akan benar-benar bertindak berdasarkan apa yang mereka pikirkan.<br />2. Lakukan latihan Imaji di mana siswa mengalami kegagalan. Selanjutnya perintahkan mereka untuk membayangkan atau mengimajinaslkan sebuah keberhasilan.<br /><br /><br />58. Menulis Di Sini dan Saat Ini<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Aktivitas menulis memungkinkan siswa untuk memikirkan pengalaman yang mereka miliki. Sebuah cara dramatis untuk meningkatkan perenungan secara mandiri adalah dengan meminta siswa menuliskan laporan tindakan kala kini (present tense) tentang sebuah pengalaman yang mereka miliki (seakan itu terjadi di sini dan sekarang).<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah jenis pengalaman yang anda ingin siswa menuliskannya. Pengalaman itu bisa dari masa lalu atau masa depan. Di antara kemungkinannya adalah:<br />• Persoalan sekarang. <br />• Acara keluarga.<br />• Hari pertama menjalani pekerjaan baru. <br />• Penyajian materi.<br />• Pengalaman dengan seorang teman. <br />• Situasi belajar.<br />2. Jelaskan kepada siswa tentang pengalaman yang anda pilih untuk tujuan penulisan perenungan. Katakan pada mereka bahwa cara yang balk untuk merenungkan sebuah pengalaman adalah dengan menghidupkannya 5 kembali atau mengalaminya untuk pertama kalinya di dini dan sekarang juga. Cara ini akan menimbulkan dampak yang lebih jelas dan lebih dramatis ketimbang menulis tentang sesuatu "di suatu tempat dan dahulu" atau dalam waktu yang kelak akan datang.<br />3. Sediakan kertas yang putih bersih untuk menulis. Pintakan privasi dan suasana hening.<br />4. Perintahkan siswa untuk menulis, dalam kala kini (present tense), tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai dari awal pengalaman dan menuliskan apa yang mereka dan orang lain alami dan rasakan, semisal, "Aku berdiri di depan teman-teman sekelas untuk menyajikan materi. Aku benar-benar ingin terlihat percaya diri. . ." perintahkan siswa untuk menulis sebanyak yang mereka suka tentang kejadian yang berlangsung dan perasaan yang ditimbulkan.<br />5. Beri waktu yang cukup untuk menulis. Siswa jangan sampai merasa diburu waktu. Bila sudah selesai, perintahkan mereka untuk membaca hasil renungan mereka di sini dan sekarang.<br />6. Diskusikan tindakan-tindakan baru apa yang mungkin akan mereka ambil di masa mendatang.<br /><br />VARIASI<br />1. Untuk membantu siswa mendapatkan kegairahan dalam menulis imajinatif, pertama-tama lakukan latihan imajinasi mental atau laksanakan diskusi kelompok yang relevan dengan topik yang anda tugaskan kepada mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang yang telah mereka tulis. Salah satu alternatifnya adalah dengan memerintahkan sejumlah siswa untuk membacakan karya mereka yang sudah rampung. Alternatif yang kedua adalah dengan meminta pasangan untuk saling bercerita tentang apa yang mereka tulis.<br /><br />59. Peta Pikiran<br /><br />URIAN SINGKAT <br />Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinannya antara lain:<br />• Sebuah masalah atau isu yang anda ingin siswa membuatkan gambaran penanganannya.<br />• Sebuah konsep atau ketrampilan yang telah anda ajarkan.<br />• Sebuah tugas yang mesu direncanakan penyelesaiannya oleh siswa.<br />2. Buatkan sebuah peta pikiran sederhana untuk siswa dengan menggunakan warna, gambar, atau simbol. Salah satu contohnya adalah perjalanan ke toko grosir dimana seseorang berbelanja berdasarkan peta pikiran yang mengkategorikan butir-butir yang diperlukan sesuai dengan konter di mana barang belanjaan itu dapat dijumpai (misalnya, konter produk susu, produk alami, dan makanan beku). Jelaskan bagaimana warna gambar, dan simbol dalam peta pikiran anda meningkatkan seluruh kerja pikiran (versus pemikiran otak kiri kanan). Perintahkan siswa untuk menyisipkan contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari mereka yang dapat mereka buatkan peta pikirannya.<br />3. Sediakan kertas, spidol, dan materi sumber lain yang menurut anda akan membantu siswa menciptakan peta pikiran yang semarak dan cerah. Tugaskan siswa untuk membuat pemetaan pikiran. Sarankan agar mereka memulai peta mereka dengan membuat sentra gambar yang menggambarkan topik atau gagasan utamanya. Selanjutnya. doronglah mereka agar memecah keseluruhannya menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dan menggambarkan unsur-unsur ini di sekeliling peta (menggunakan warna dan grafis). Perintahkan mereka untuk mengungkapkan tiap gagasan menggunakan gambar, dengan menyertakan sedikit mungkin kata-kata. Setelah itu. mereka dapat memerincinya di dalam pikiran mereka.<br />4. Sediakan waktu yang banyak bagi siswa untuk menyusun peta pikiran mereka. Sarankan mereka untuk melihat karya siswa lain guna mendapatkan gagasan.<br />5. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang peta pikira mereka. Lakukan diskusi tentang manfaat dari cara pengungkapan gagasan kreatif ini.<br /><br />VARIASI<br />1. Berikan tugas pembuatan peta pikiran dalam tim, sebagai alternatif dari pembuatan peta pikiran secara perseorangan.<br />2. Gunakan komputer untuk membuat peta pikiran.<br /><br />60. Belajar Sekaligus Bertindak<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Belajar sekaligus bertindak memberi siswa kesempatan untuk mengalami penerapan topik dan isi materi yang dipelajari atau didiskusikan di kelas dalam situasi kehidupan sesungguhnya. Sebuah proyek luar-kelas menghadapkan mereka pada cara penemuan dan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dalam bertukar pendapat tentang penemuan mereka dengan sesama siswa. Keunggulan dari kegiatan ini adalah bahwa ia bisa digunakan dengan mata pelajaran apapun.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perkenalkan topik kepada siswa dengan menyediakan sejumlah informasi pendukung melalui pengajaran berbasis-ceramah singkat dan diskusi kelas.<br />2. Jelaskan bahwa anda akan memberi mereka kesempatan untuk mengalami kejadian seputar topik pelajaran untuk pertamakali dengan melakukan "kunjungan lapangan" menuju situasi kehidupan sesungguhnya.<br />3. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok beranggotakan empat hingga lima orang dan perintahkan mereka untuk menyusun sebuah daftar pertanyaan dan/atau hal khusus yang mesti mereka cari selama “kunjungan lapangan."<br />4. Perintahkan sub-sub kelompok untuk menempelkan butir-butir pertanyaan mereka dan berbagi pendapat tentangnya dengan siswa lain. <br />5. Para siswa akan mendiskusikan butir-butir itu dan menyusun daftar umum untuk digunakan oleh setiap siswa.<br />6. Beri siswa tenggat waktu (misalnya satu minggu) dan arahkan mereka untuk mengunjungi lokasi atau beberapa lokasi dan menggunakan daftar pertanyaan untuk mewawancarai atau mengamati. Mereka boleh memilih tempatnya, atau anda mungkin perlu membuat penugasan khusus untuk menghindari duplikasi atau agar terfadi persebaran siswa secara merata. Sebagai contoh. siswa dapat diminta untuk mengunjungi tempat-tempat usaha semisal toko eceran, restoran cepat saji, hotel atau bengkel mobil. Mereka selanjutnya mengun¬jungi tempat-tempat usaha ini sebagai pelanggan untuk mengetahui bagaimana pelayanan terhadap mereka.<br />7. Pertanyaan-pertanyaannya harus spesifik dan memungkinkan untuk dilakukan pembandingan dengan temuan sesama siswa.<br />Sebagai contoh, butir-butir pengamatan berikut ini cocok dengan layanan konsumen:<br />• Berapa lamakah waktu yang diperlukan karyawan untuk melayani pelanggan?<br />• Apakah karyawan itu tersenyum?<br />• Apakah karyawan itu sopan dan ramah? <br />• Apakah karyawan itu mengajukan pertanyaan terbuka untuk memahami persoalannya? Apakah karyawan Itu menggunakan tehnik mendengarkan aktif? Beri contohnya.<br />• Apakah karyawan itu memberikan pemecahan masalah?<br />• Apakah kamu, selaku pelanggan, senang dengan pengalaman Itu? Mengapa demikian, atau mengapa tidak demikian? <br />5. Perintahkan siswa untuk berbagi temuan mereka dengan siswa lain melalui sejumlah metoda kreatif (misalnya, dengan drama atau peragaan singkat, wawancara bohong-bohongan, diskusi panel atau permainan).<br /><br />VARIASI<br />1. Anda mungkin perlu membentuk tim beranggotakan dua atau tiga siswa sebagai alternatif dari pemberian tugas individual.<br />2. Sebagai ganti penugasan seluruh siswa untuk menyu¬sun sebuah daftar pertanyaan atau garis-garis besar pengamatan, tiap siswa dapat membuat daftar mereka sendiri.<br /><br />61. Jurnal Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Bila siswa diminta untuk menggambarkan secara tertulis pengalaman belajar yang telah mereka jalani mereka akan terdorong untuk menyadari apa yang mereka alami dan mampu mengungkapkan secara tertulis. Tehnik yang banyak digunakan dalam hal ini adalah jurnal belajar, sebuah catatan reflektif atau diari yang dibuat oleh siswa dari hari ke hari.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa pengalaman tidak mesti merupakan guru terbaik dan bahwa sangatlah penting untuk merenungkan kembali pengalaman guna menyadari pelajaran apa yang kita dapatkan dari pengalaman itu.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang refleksi dan pembelajaran mereka.<br />3. Sarankan agar mereka menulis, dua kali seminggu, sebagian dari apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang hal-hal yang mereka pelajari. Katakan pada mereka untuk mencatat semua komentar itu sebagai catatan pribadi (tanpa khawatir dengan kesalahan eja tata bahasa, dan tanda baca).<br />4. Perintahkan siswa untuk berfokus pada beberapa semua kategori berikut ini: <br />• Apa yang belum jelas bagi mereka atau apa yang mereka tidak setujui.<br />• Bagaimana kaitan antara pengalaman belajar dengan kehidupan pribadi mereka. <br />• Bagaimana pengalaman belajar terrefleksikan dalam hal-hal lain yang mereka baca, lihat dan kerjakan. <br />• Apa yang telah mereka amati tentang diri mereka dan orang lain semenjak merasakan pengalaman belajar.<br />• Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar. Apa yang hendak mereka kerjakan sebagai hasil dari pengalaman belajar. <br />5. Kumpulkan, baca, dan komentari jumal tersebut secara berkala agar siswa menjadi merasa bertanggungjawab untuk menyimpannya dan agar anda dapat menerima umpan balik tentang hasil belajar mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari pemberian buku catatan kosong, siswa bisa disediakan formulir terstruktur untuk menyusun entri jurnal mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menulis selama pelajaran langsung, bukannya setelah selesai pelajaran.<br /><br />62. Kontrak Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Belajar yang timbul dan keinginan sendiri acapkali lebih mendalam dan lebih permanen ketimbang belajar yang diarahkan oleh guru. Namun demikian, anda mesti memastikan bahwa kesetujuan terhadap apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari haruslahjelas. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan kontrak belajar.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan tiap siswa untuk mernilih sebuah topik yang dia ingin pelajari sendiri.<br />2. Sarankan tiap siswa untuk berfikir cermat melalui rencana belajar. Berikan waktu yang banyak untuk riset dan konsultasi dalam menyusun rencana.<br />3. Mintalah siswa untuk menulis kontrak yang mencakup kategori-kategori berikut ini:<br />• Tujuan belajar yang ingin dicapai siswa.<br />• Pengetahuan atau ketrampilan khusus yang mesti dikuasai.<br />• Kegiatan belajar yang akan dilakukan.<br />• Bukti yang akan diajukan siswa untuk menunjukkan bahwa tujuan itu telah tercapai.<br />• Tanggal penyelesaian.<br />Berikut ini adalah sebuah kontrak yang dibuat oleh siswa yang ingin mengerjakan resumenya.<br />Topik: Mengungkapkan diri saya dengan baik secara tertulis. <br />Tujuan pembelajaran: Memilih format yang tepat. <br /> Memadatkan empat halaman menjadi dua. <br /> Menulis tujuan karier yang lebih jelas.<br />Aktivitas pembelajaran: Meninjau resume sampel. <br /> Memilih sampel yang saya suka dan mengomentarinya.<br /> Menyiapkan tulisan berdasarkan kritikan guru. <br /> Menulis ulang bila perlu. <br /> Menyerahkan salinan kepada tiga siswa dan meminta komentar mereka. <br /> Menyiapkan resume akhir. <br />Tanggal penyelesaian: Dalam dua minggu.<br />4. Temui siswa dan diskusikan kontrak yang diajukan. Sarankan materi belajar yang ada kepada siswa. lcarakan perubahan yang Ingin anda lakukan.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah kontrak belajar kelompok, sebagai alternatif dari kontrak belajar individu. <br />2. Sebagai alternatif dari pemberian kebebasan memilih, pilihkan topik dan tujuan untuk siswa atau tawarkan pilihan yang terbatas. Namun demikian. berikan pilihan yang banyak tentang cara mempelajari topik itu.<br /><br />Belajar yang Efektif<br />Aktivitas belajar yang efektif membantu siswa mengenali perasaan, nilai-nilai, dan sikap mereka. Topik yang paling tehnis sekalipun melibatkan belajar yang efektif. Sebagai contoh, apa gunanya kemampuan menggunakan komputer jika siswa cemas dan tidak yakin dengan diri sendiri ketika mereka menggunakan komputer? Strategi yang berikut ini dirancang untuk menimbulkan kesadaran akan perasan, nilai-nilai, dan sikap yang menyertai banyak topik kelas. Strategi ini dengan halus mendesak siswa untuk mengenali keyakinan mereka dan bertanya pada diri sendiri apakah mereka memiliki komitmen terhadap cara-cara baru dalam mengerjakan segala hal.<br /><br /><br />63. Mengetahui yang Sebenarnya<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Acapkali, sebuah topik dapat menlngkatkan pemahaman dan kepekaan terhadap orang atau situasi yang tidak akrab bagi siswa. Salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menciptakan aktivitas efektif yang menstimulasi keingintahuan tentang seperti apa sebenarnya orang atau situasi yang kurang akrab tersebut. <br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah tipe orang atau situasi yang anda ingin siswa mempelajarinya. Berikut adalah beberapa contohnya: <br />• Seperti apa rasanya berada di kalangan minoritas.<br />• Seperti apa rasanya berada dalam periode waktu yang berbeda dalam sejarah.<br />• Seperti apa rasanya menjadi orang yang berasal dan budaya yang berbeda.<br />• Seperti apa rasanya menjadi orang yang memiliki persoalan atau tantangan pelik.<br />2. Buatlah cara untuk mensimulasikan orang atau situasi itu. Di antara cara-cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut:<br />• Perintahkan siswa untuk berbusana seperti yang dikenakan oleh orang-orang dalam situasi itu. Atau perintahkan mereka untuk menangani peralatan, perkakas, aksesoris, atau barang-barang milik lainnya dari orang atau situasi itu atau dengan terlibat dalam kegiatan tertentu yang biasa dilakukan orang itu. <br />Sebagai contoh, kondisikan siswa pada proses normal penuaan dengan memberi mereka kacamata yang berlumuran noda pelembab, membawa kacang buncis dalam keranjang, katun pembersih telinga, dan mengenakan kaus kaki bersepatu sandal. Kemudian perintahkan mereka untuk mengambil pensil dan kertas dan menuliskan nama mereka, alamat dan nomor telepon, atau untuk berjalan-jalan ke luar ruang kelas, membuka pintu, dan mencari-cari jalan.<br />• Tempatkan siswa dalam situasi di mana mereka diharuskan merespons sesuai peran yang harus mereka mainkan.<br />• Gunakan analogi dalam membuat simulasi: Buatlah sebuah skenario yang tidak terlalu asing bagi siswa yang isinya menjelaskan situasi yang tidak begitu mereka kenal. Sebagai contoh, anda dapat meminta seluruh siswa yang kidal untuk menggambarkan seorang yang secara budaya berbeda dari siswa yang lain. <br />• Tirukan gerak-gerik seseorang dan perintahkan siswa untuk mewawancarai anda dan mencari tahu tentang pengalaman, pandangan dan perasaan anda. Sebagai contoh, seorang guru sains (Kate Brooks) Berpakaian seperti Galileo dan menyajikan drama tentang kehidupannya dan dilema etika yang dia (Galileo) hadapi. Musik jaman renaisans dimainkan dan lilin dinyalakan di planetarium, sementara Galileo mendapatkan temuan dengan teleskop. Drama Itu berakhir dengan dihukumnya galileo dan upayanya untuk mempertahankan ajarannya. Pada akhir drama itu, siswa menulis sebuah esai tentang persoalan etika yang dihadapi Galileo, memberikan pandangan mereka tentang keputusan Galileo, dan menebak apa yang akan mereka lakukan.<br />3. Tanyakan kepada siswa bagaimana rasanya simulasi tersebut. Diskusikan pengalaman sewaktu mengenakan sepatu orang lain. Perintahkan siswa untuk mengenali tantangan yang dimunculkan oleh orang atau situasi yang tidak begitu mereka kenal.<br /><br />VARIASI<br />1. Jika memungkinkan, lakukan pertemuan nyata dengan situasi atau orang yang tidak mereka kenal akrab.<br />2. Buatlah pengalaman imaji mental dl mana siswa memvisualkan orang atau situasi yang tidak mereka kenal akrab.<br /><br /><br />64.Pemeringkatan pada Papan Pengumuman<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Banyak materi belajar yang tidak mengandung muatan benar atau salah. Ketika terdapat nilal-nilai, opini, gagasan, dan preferensi tentang topik yang anda ajar-kan, aktivitas ini bisa digunakan untuk menstimulasi pemikiran dan diskusi.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok beranggotakan empat hingga enam orang.<br />2. Berikan kepada siswa daftar yang berisi salah satu dari yang berikut ini:<br />• Nilai-nilai yang mereka pegang (misalnya, 1. Loyalitas, 2. ... dll)<br />• Opini yang mungkin mereka dukung (misalnya, 1. Pencegahan kejahatan. harus menjadi perhatian utama bangsa kita, 2. .....dll)<br />• Solusi alternatif atas suatu masalah (misalnya. Hematlah energi dengan 1. Berkendara secara 3 in 1. 2. .... dll)<br />• Pilihan keputusan yang mereka atau orang lain hadapi (misalnya, 1. Melegalkan narkoba, 2. .... dll)<br />• Atribut yang mereka kehendaki (misalnya, l tampil menawan. 2. .... dll)<br />• Preferensi yang mereka miliki (misalnya, I. Edgar Allan Poe, 2……,dll)<br />Sebagai contoh. siswa dapat ditanya sifat apa yang mereka harapkan ada pada seorang teman: bisa diandalkan, lucu, keren, pengertian, dll)<br />4. Berikan tiap kelompok buku bloknot. Perintahkan mereka untuk menuliskan tiap butir dalam daftar itu pada kertas terpisah.<br />5. Buatlah "papan pengumuman" dimana sub-sub kelompok dapat memajang preferensi urutan peringkat mereka. (kertas Bloknote boleh ditempelkan pada papan tulis. whiteboard, atau pada kertas karton lebar.)<br />6. Bandingkan dan bedakan pemeringkatan antar kelom¬pok yang kini dipajang.<br /><br />VARIASI<br />1. Upayakan untuk mencapai konsesus seluruh siswa.<br />2. Perintahkan siswa untuk mewawancarai anggota kelompok yang peringkatnya berbeda dengan peringkat mereka.<br /><br /> <br />65. Apa? Lantas Apa? Dan Sekarang Bagaimana?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Nilai dari aktivitas belajar eksperiensial akan meningkat dengan meminta siswa untuk merenungkan kembali pengalaman yang baru mereka alami dan menggali implikasinya. Periode perenungan ini seringkali disebut sebagai pengolahan atau debriefing (pewawancaraan-pentanyajawaban). Sebagian kalangan pendidik kini menggunakan istilah harvesting (pemanenan). Berikut adalah urutan tiga tahap untuk memanen pengalaman yang kaya akan pembelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Kondisikan siswa ke dalam pengalaman yang sesuai dengan topik yang anda ajarkan. Pengalaman-pengalaman ini dapat mencakup yang berikut ini:<br />• Permainan atau latihan simulasi <br />• Kunjungan lapangan Tayangan Video <br />• Proyek belajar praktik <br />• Debat <br />• Drama <br />• Latihan imaji mental<br />2. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang apa yang terjadi pada mereka selama latihan tersebut:<br />• Apa yang mereka lakukan?<br />• Apa yang mereka amati? Pikirkan?<br />• Apa yang mereka rasakan selama latihan itu?<br />3. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk bertanya pada diri sendiri, "Lantas, bagaimana?"<br />• Manfaat apa yang mereka dapatkan dari latihan itu?<br />• Apa yang mereka pelajari? Dan Pelajari kembali?<br />• Apa implikasi dari aktivitas itu?<br />• Bagaimanakah kaitan antara pengalaman itu (jika itu berupa simulasi atau drama) dengan dunia nyata?<br />4. Terakhir, perintahkan siswa untuk memikirkan "Sekarang bagaimana? "<br />• Bagaimana kalian ingin melakukan sesuatu secara berbeda di masa mendatang?<br />• Bagaimana kalian dapat memperluas pembelajaran yang kalian dapatkan?<br />• Langkah-langkah apa yang dapat kallan ambil untuk menerapkan apa yang telah kalian pelajari?<br /><br />VARIASI<br />1. Batasi diskusi pada "'Apa?" dan "Lantas bagaimana?"<br />2. Gunakan kedua pertanyaan ini untuk menstimulir penulisan jurnal (lihat strategi 61, "Jurnal Belajar").<br /><br /><br />66. Penilaian-Diri secara Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Melalui metoda ini, siswa mampu berbagi sikap mereka tentang sebuah mata pelajaran melalui penilaian-diri. Metoda ini memungkinkan guru untuk mengukur perasaan dan keyakinan siswa, dan berfungsi sebagai papan loncat bagi diskusi kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah sebuah daftar pernyataan yang akan dibacakan kepada siswa untuk menilai sikap dan perasaan mereka tentang pelajaran yang diberikan.<br />Sebagai contoh, seorang guru menyusun pernyataan-pernyataan berikut ini:<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang memungkinkan saya untuk bekerja dengan orang lain.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang memberi saya pendapatan paling besar, berkat kemampuan saya.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang aman dan bebas dari rasa khawatir akan terus-menerus dievaluasi.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang tidak perlu saya lembur di rumah.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang tidak menuntut banyak bepergian. <br />• Saya menginginkan pekerjaan memiliki nilai guna bagi masyarakat.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang terus-menerus memacu peningkatan kemampuan saya.<br />2. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan, dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.<br />3. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan kelas dengan menggunakan papan tulis atau dengan menempelkan angka pada dinding.<br />4. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan. Setelah mendengarkan pernyataan-pernyataan itu, siswa harus berdiri di depan angka penilai¬an yang paling cocok dengan sikap mereka terhadap pengetahuan seputar mata pelajaran. Tergantung pada mata pelajarannya, angka 1 bisa berarti "Sangat Setuju" atau "Paham Betul." sedangkan angka 5 untuk "Sangat Tidak Setuju" atau Tidak Paham."<br />5. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang kelas yang paling cocok dengan penge¬tahuan atau posisi mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai posisi. perintahkan beberapa siswa untuk saling menjelaskan alasan mereka memilih posisi itu.<br />6. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain. Perintah¬kan sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu untuk melakukannya.<br />7. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan opini atau pengetahuan mereka.<br />8. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.<br />9. Sekarang, perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan kembali pendapat mereka terhadap butir. Perintahkan mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang mencerminkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perin¬tahkan siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap pernyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak ke bagian-bagian ruangan yang telah dinomori.<br />2. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan penilaian individual (pribadi).<br /><br /><br />67. Peraga Peran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara menarik untuk menstimulasi diskusi tentang nilai dan sikap. Siswa diminta untuk menominasikan sosok-sosok terkenal yang mereka pandang sebagai peraga peran dari ciri-ciri yang berkaitan dengan sebuah topik yang tengah dipelajari di kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa nienjadi sub-sub kelompok beranggotakan lima atau enam orang, dan berikan kepada tiap kelom¬pok selembar kertas dan bolpoin.<br />1. Perintahkan tiap kelompok untuk mengenali tiga siswa yang akan mereka kenali sebagai perwakilan dari mata pelajaran yang tengah didiskusikan. Dalam pelajaran musik, sebagai misal, mereka dapat memilih Elton John, Billy Joel, dan Stevie Wonder.<br />2. Setelah mereka mengenali tiga sosok terkenal, perintah¬kan mereka untuk membuat daftar karakteristik yang dimiliki oleh ketiganya yang mengkualifikasi mereka sebagai contoh atau peraga peran untuk mata pelajaran yang tengah mereka diskusikan. Mereka mesti mendaftar orang dan karakteristik pada kertas dan menempelkannya pada dinding.<br />3. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan membandingkan daftar mereka, perintahkan tiap kelompok untuk menjelaskan alasan yang melandasi pilihan mereka.<br />4. Arahkan siswa dalam sebuah diskusi tentang berbagai persepsi di kalangan siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari menyebut orang sungguhan, perintahkan siswa untuk memilih karakter fiksional.<br />2. Berikan kepada tiap kelompok daftar khusus tentang orang yang merupakan perwakilan atau tokoh dari mata pelajaran yang didiskusikan.<br /><br />Pengembangan Keterampilan<br />Salah satu tujuan terpenting dari pendidikan di jaman sekarang adalah pemerolehan keterampilan untuk kebutuhan pekerjaan modern. Terdapat keterampilan tehnis seperti menulis dan komputasi. Ada pula keterampilan non-tehnis semisal mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan jelas. Ketika siswa berupaya mempelajari keterampilan-keterampilan baru dan meningkatkan kemampuan yang ada, mereka perlu mempraktikannya secara efektif dan mendapat umpan balik yang berguna. Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang berbeda untuk mengembangkan ketrampilan. Beberapa di antaranya cukup intens dan sebagian lagi menyenangkan. Bermacam pemeranan ditampilkan secara khusus.<br /><br /><br />68. Formasi Regu Tembak<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Ini merupakan format yang cepat dan dinamis yang bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan, misalnya menguji dan memerankan suatu lakon. Format ini menampilkan pasangan secara bergilir. Siswa mendapat peluang untuk merespon dengan cepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara bertubi-tubi atau jems tantangan lain;<br /><br />PROSEDUR<br />1. Tetapkan tujuan anda untuk menggunakan "regu tembak." Berikut Ini adalah contohnya bila yang menjadi tujuan anda adalah pengembangan kemampuan:<br />• Siswa dapat menguji atau melatih satu sama lain.<br />• Siswa dapat melakonkan (mendramatisasi) situasi yang diberikan kepada mereka.<br />• Siswa dapat mengajar satu sama lain.<br />Anda juga dapat menggunakan strategi ini untuk situasi lain. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Siswa dapat mewawancarai temannya untuk mengetahui pendapat dan pandangannya. Siswa dapat mendiskusikan kutipan atau naskah Pendek.<br />2. Susunlah kursi dalam formasi dua barisan berhadapan. Sediakan kursi yang cukup untuk seluruh siswa kelas.<br />3. Pisahkan kursi-kursi menjadi sejumlah regu berangggotakan tiga hingga lima siswa pada tiap sisi atau deret. Formasi ini bisa tampak seperti gambar berikut:<br /><br /><br /><br /><br />4. Bagikan pada tiap siswa x sebuah kartu berisi sebuah tugas atau pekerjaan yang akan dia mintakan untuk dijawab oleh siswa y yang duduk berhadapan dengannya. Gunakan salah satu dari yang berikut ini:<br />• Sebuah topik wawancara (misalnya, ajukan kepada siswa yang duduk di hadapanmu pertanyaan ini:<br />"Bagaimana perasaanmu terhadap karakter ____ dalam buku _____?")<br />• Pertanyan tes (misalnya, tanyakan kepada siswa yang duduk di hadapanmu, "Apa rumus untuk ____?")<br />• Naskah pendek atau kutipan (misalnya, tanyakan kepada siswa yang duduk di hadapanmu pendapatnya tentang frase "Kamu tidak memiliki sesuatu yang banyak membantu mewujudkan cita-citamu. )<br />• Sebuah karakter untuk dilakonkan/diperankan (misalnya, perintahkan siswa yang duduk di hada¬panmu untuk memerankan seseorang yang harus menasehati kawannya untuk tidak minum-minuman keras sambil mengemudi)<br />• Tugas mengajar (misalnya, perintahkan siswa y duduk di hadapanmu untuk mengajarkan kepadamu kapan menggunakan titik-dua dan titik-koma)<br /><br /><br />Berikan kartu yang berbeda untuk tiap anggota x dari sebuah regu.<br />Sebagai contoh, seorang guru tengah melatih siswa untuk melakukan tatapan mata yang baik dan berbicara dengan lancar. Guru memberikan satu dari kartu-kartu berikut ini kepada anggota x dari tiap regu:<br />• Perintahkan, siswa yang duduk di hadapanmu untuk memberikan pendapatnya tentang presiden Indonesia yang sekarang. <br />• Perintahkon siswa yang duduk di hadapanmu untuk menceritakan tentang masa kanak-kanaknya. <br />• Perintahkan siswa yang duduk di hadapanmu untuk menjelaskan ciri-ciri dan keunggulan dari pastagigi yang dia gunakan.<br />• Perintahkan siswa yang duduk di hadapanmu untuk menceritakan tentang hobi dan minatnya.<br />5. Mulailah tugas pertama. Dalam waktu yang tidak begitu lama, umumkan bahwa sekaranglah waktunya bagi siswa y untuk berpindah satu kursi di sebelah kirinya di dalam regunya. Jangan merotasi atau memindahkan siswa x. Perintahkan siswa x untuk "menembakkan" tugas atau pertanyaannya kepada siswa y yang duduk di hadapannya. Lanjutkan dengan jumlah babak sesuai dengan jumlah tugas yang anda berikan.<br /><br />VARIASI<br />1. Baliklah peran agar siswa x bisa menjadi siswa y.<br />2. Dalam beberapa situasi, bolehjadi akan lebih menarik dan lebih tepat untuk memberikan tugas yang sama kepada tiap anggota regu. Dalam hal ini, siswa y akan diminta untuk menjawab instruksi yang sama untuk tiap anggota regunya. Sebagai contoh, seorang siswa dapat diminta untuk melakonkan situasi yang sama beberapa kali. <br /><br />69. Pengamatan dan Pemberian Masukan Secara Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Prosedur umum dalam menggunakan pengamat pada latihan drama atau sesi latihan ketrampilan adalah dengan menunggu hingga pementasan selesai sebelum meminta pemberian masukan. Prosedur ini memberi umpan balik yang sifatnya segera bagi si pemeran. Ini juga menjadikan pengamat untuk tetap siap selama pementasan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah latihan pemeranan di mana beberapa siswa memperagakan ketrampilan sedangkan siswa yang lain menjadi pengamat.<br />2. Sediakan bagi pengamat daftar konkret tentang perilaku positif dan/atau negatif untuk diperhatikan. Perintahkan mereka untuk memberi isyarat kepada pemain drama ketika perilaku yang dikehendaki terjadi dengan isyarat yang berbeda bila perilaku yang tidak dikehendaki muncul. Isyarat yang bisa digunakan antara lain:<br />• Mengangkat tangan<br />• Meniup peluit<br />• Menjentikkan jari<br />• Tepuk tangan satu kali<br />Siswa di dalam pelajaran bahasa Spanyol konvensional, Misalnya, dapat menggunakan aktivitas ini untuk mempraktikkan tatabahasa. Guru menyiapkan 10 situasi yang berbeda dan meminta partisipan pemeran drama untuk memilih salah satunya dari sebuah topi. Sebelum peme¬ranan lakon dimulai, siswa memilih isyarat untuk menandakan penggunaan tata bahasa yang tidak benar (menjentikkan jari) dan satu untuk dukungan positif (melambaikan tangan). Pemeran lakon dua siswa memulai dialog dalam bahasa Spanyol. Jika kemudian dijumpai kesalahan gramatika anggota, audiens dapat menjentikkan jari; untuk memberikan umpan balik positif, mereka melambaikan tangan. Variasi untuk menghindari interupsi terus-menerus adalah dengan menetapkan waktu interval satu menit dan memberikan penghargaan umum (jumlah jentikkan atau lambaian tangan) atau penilaian langsung.<br />3. Jelaskan bahwa tujuan dari isyarat-isyarat itu adalah memberikan umpan balik segera kepada pemeran lakon mengenal pementasan mereka.<br />4. Diskusikan pengalaman itu dengan pemeran lakon yang terlibat dalam pemeragaan ketrampilan. Cari tahu apakah masukan yang sifatnya segera itu membantu, ataukah justru mengganggu mereka.<br /><br />VARIASI <br />1. Beri kesempatan pengamat untuk menggunakan sebuah sinyal (misalnya, meniup peluit) untuk menghentikan aksi pemeran lakon dan mengajukan pertanyaan atau memberikan umpanbalik yang lebih rinci kepada para pemeran lakon.<br />2. Rekamlah pemeranan lakon itu dengan kamera video. Jangan sampai ada yang memberikan masukan selama perekaman. Perintahkan siswa untuk menonton rekaman itu dan menggunakan isyarat yang baku pemutaran ulang ulang.<br /><br />70. Pemeranan Lakon yang Tidak Membuat Grogi Siswa<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini mengurangi ancaman atau rasa khawatir siswa dalam pemeranan lakon. Caranya adalah dengan menempatkan guru pada peran utama dan melibatkan siswa dalam memberikan respons dan menetapkan arah skenarionya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah peran lakon di mana anda akan menunjukkan perilaku yang dikehendaki, misalnya mengatasi orang yang sedang sangat marah.<br />2. Beritahu siswa bahwa anda akan memegang peran utama dalam pemeranan lakon Itu. Tugas siswa adalah membantu anda mengatasi situasi.<br />3. Perintahkan beberapa siswa untuk mengambil peran sebagai orang lain dalam situasi itu (misalnya, orang yang sedang marah). Berikan kepada siswa itu naskah pembuka untuk dibaca guna membantu dia memahami perannya. Mulailah pemeranan tersebut, namun hentikan pada beberapa selang waktu dan perintahkan siswa untuk memberikan umpan balik dan arahan seiring berjalannya skenario. Jangan ragu-ragu untuk meminta siswa memberikan panduan khusus untuk anda gunakan. Sebagai contoh, pada poin tertentu. tanyakan "Apa yang selanjutnya mesti saya katakan?" Dengarkan saran mereka dan kemudian cobalah.<br />4. Lanjutkan pemeranan lakon agar siswa kian melatih anda tentang cara mengatasi situasi. Ini akan memberi mereka praktik keterampilan sementara anda melakukan pemeranan aktual bagi mereka. <br /><br />VARIASI<br />1. Dengan menggunakan prosedur yang sama, perintahkan siswa untuk melatih kawannya (Sebagai alternatif dari melatih gurunya).<br />2. Rekamlah seluruh pemeranan lakon. Putar ulang dan diskusikan dengan siswa tentang cara lain untuk merespons poin tertentu dalam situasi itu.<br /><br />71. Pemeranan Lakon Oleh Tiga Orang Siswa<br /><br />URAIANSINGKAT<br />Tehnik ini memperluas pemeranan lakon tradisional dengan menggunakan tiga siswa yang berbeda dalam situasi pemeranan lakon yang sama. Tehnik ini menunjukkan pengaruh dari variasi gaya individual terhadap akibat dari situasi itu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Dengan bantuan siswa, tunjukkan konsep dasar peme¬ranan lakon (jika perlu) dengan sebuah situasi semisal siswa yang memprotes nilainya kepada seorang guru.<br />2. Buatlah skenario dan jelaskan kepada siswa.<br />3. Perintahkan empat siswa untuk mengambil peran karakter dalam pemeranan lakon. Tugaskan satu siswa untuk tetap menjadi karakter standar (misalnya, seorang guru) dan instruksikan tiga siswa yang lain bahwa mereka akan memainkan peran yang lainnya (misalnya sebagai siswa) secara bergiliran.<br />4. Perintahkan tiga siswa secara bergilir untuk meninggalkan ruang dan memutuskan pada urutan mana ereka akan berpartisipasi. Bila sudah siap, siswa yang pertama kembali memasuki ruangan dan memulai peranan lakon dengan dua siswa lainnya.<br />5. Setelah tiga menit, umumkan waktunya dan perintahkan siswa kedua untuk memasuki ruangan dan mengulang situasi yang sama. Siswa pertama kini dan dapat tetap tinggal dalam ruangan. Setelah tiga menit dengan siswa kedua, lanjutkan dengan siswa ketiga dengan ulang skenario itu.<br />6. Pada akhir pemeranan lakon, perintahkan siswa u niembandingkan dan membedakan gaya dan kpf siswa relawan dengan mengidentifikasi tehnik-tehnik mana yang efektif dan dengan mencatat bagian man saja yang perlu diperbaiki.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari memimpin diskusi kelas, bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Berikan satu dari tiga pemeran lakon kepada tiap kelompok. Perintahkan tiap kelompok untuk menentukan siswa yang akan memberi mereka umpan balik pendukung. Gunakan prosedur ini ketika anda merasa perlu mengurangi kemungkinan adanya rasa malu karena dilakukannya pembandingan antar para pemeran lakon secara terbuka.<br />2. Untuk kelompok yang lebih besar, bagilah siswa menjadi tiga bagian dan ikuti prosedur penggiliran dari pemeranan lakon rangkap tiga. Siswa selanjutnya kembah ke posisi semula untuk membandingkan dan membe¬dakan ketiga gaya pemeranan lakon tersebut.<br /><br />72. Mengilir Peran <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara yang bagus untuk memberi kesempatan bagi tiap siswa untuk mempraktikkan ketrampilan melalui pemeranan lakon tentang situasi kehidupan nyata.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan tiga siswa, yang tersebar di ruang kelas, dengan celah yang seluas mungkin antar ketiganya.<br />2. Perintahkan tiap trio (kelompok tiga siswa) untuk membuat skenario kehidupan nyata yang membahas topik yang telah anda diskusikan.<br />3. Setelah masing-masing trio menulis ketiga skenarionya pada lembar yang terpisah, satu anggota tim dari tiap kelompok menyampaikan skenario itu kepada kelompok selanjutnya dan sudah disediakan ketika anggota kelompok membaca skenario untuk mengklarifikasi atau memberikan informasi tambahan bilamana perlu. Siswa kemudian kembali ke kelompok aslinya.<br />4. Secara bergiliran, tiap anggota trio akan memiliki kesempatanan untuk mempraktikan peran primemya (yakni sebagai orang tua), peran sekundernya (sebagai anak) dan pengamat.<br />5. Tiap babak mesti berlangsung minimal 10 menit pemeran lakon, dengan 5 hingga 10 menit pemerian umpan balik dari pengamat. Andalah yang menentukan panjang tiap babak sesuai dengan waktu yang tersedia, topik yang dibahas, dan tingkat kemampuan siswa.<br />6. Datam tiap babak, pengamat mesti berkonsentrasi pada pengidentifikasian apa yang dilakukan dengan baik oleh pemain primer dalam menggunakan konsep ketrampilan yang dipelajari di kelas dan apa yang dapat dia lakukan untuk memperbaikinya.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari penugasan tiap kelompok untuk menulis skenarionya sendiri anda dapat mempersiapkan skenarionya.<br />2. Sediakan lembar masukan bagi pengamat yang mengidentifikasi ketrampilan dan tehnik-tehnik khusus yang mesti ia cermati.<br /><br />73. Memperagakan Caranya<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini memberi siswa kesempatan untuk mempraktikan, melalui peragaan, ketrampulan khusus yang diajarkan di kelas. Pemeragaan acapkali merupakan alternatif yang cocok untuk pemeranan lakon karena cara ini tidak begitu mengancam atau membuat siswa grogi. Siswa diberi banyak waktu untuk membuat skenario mereka sendiri dan menentukan bagaimana mereka ingin mengilustraikan ketrampilan dan tehnik yang baru saja di bahas di kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Setelah berlangsungnya kegiatan belajar tentang topik tertentu, kenalilah beberapa situasi umum di mana siswa mungkin diharuskan menggunakan ketrampilan yang baru saja dibahas.<br />2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok sesuai dengan jumdah peserta yang diperlukan untuk memperagakan sekenario yang ada. Umumnya diperlukan dua atau tiga siswa.<br />3. Berikan sub-sub kelompok itu waktu 10 hingga 15 menit untuk membuat skenario tertentu yang mengbarkan situasi umum.<br />4. Sub-sub kelompok itu juga menentukan bagaimana mereka akan memperagakan keterpilan itu kelompok. Beri mereka 5 hingga 7 menit untuk mempraktikkannya.<br />5. Tiap sub kelompok akan mendapat giluran melakukan pemeragaan bagi siswa yang lain. Beri kesempatan adanya pemberian masukan setelah masing-masing pemeragaan selesai dilakukan.<br /><br />VARIASI<br />1. Anda dapat membuat sub kelompok dengan jumlah siswa yang lebih banyak untuk keperluan pemeragaan bertiindak selaku pembuat skenario, pengarah dan penasihat.<br />2. Anda dapat membuat skenario khusus dan menugaskannya kepada sub-sub kelompok tertentu.<br /><br />74. Pemeragaan Tanpa Bicara<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strateg untuk digunakan manakala anda mengajarkan prosedur setahap-demi-setahap. Dengan memperagakan sebuah prosedur tanpa banyak bicara, anda mendorong siswa untuk cermat secara mental. <br /><br />PROSEDUR<br />1. Tetapkan sebuah prosedur multilangkah yang anda ingin siswa mempelajarinya. Prosedur-prosedurnya antara lain mencakup yang berikut ini:<br />• Menggunakan aplikasi komputer<br />• Menggunakan peralatan laboratorium <br />• Menjalankan mesin<br />• Memberikan pertolongan pertama <br />• Memecahkan soal matematika <br />• Mencari materi rujukan<br />• Menggambar atau melakukan kegiatan artistik lain <br />• Memperbaiki peralatan<br />• Menerapkan prosedur akuntansi<br />2. Perintahkan siswa untuk memperhatikan anda memperagakan seluruh prosedur. Lakukan saja, dengan sedikit atau tanpa penjelasan atau komentar tentang apa dan mengapa anda melakukan hal itu. Beri mereka gambaran seklias tentang seluruh tugas. Jangan berharap untuk melakukan pengulangan. Sampai di sini, anda baru mewujudkan kesiapan siswa untuk meipelajari<br />3. Bentuklah sejumlah pasangan. Peragakan bagian pertama dari prosedur itu, sekali lagi dengan sedikit atau tanpa penjelasan atau komentar. Perintahkan pasangan untuk mendiskusikan apa yang mereka amati peragaan anda. (Mengatakan kepada siswa apa yang anda lakukan justru akan menurunkan kewaspadaan atau kecermatan mental mereka) Tunjuklah seorang siswa untuk menjelaskan apa yang anda lakukan. Jika siswa mengalami kesulitan. peragakanlah kembali. Hargaliah pengamatan yang benar. <br />4. Perintahkan pasangan untuk saling mempraktikan bagian pertama dari prosedur itu. Bila mereka sudah menguasai bagian ini. lakukan pemeragaan bagian berikutnya dari prosedur itu tanpa bicara. diikuti dengan praktik berpasangan. <br />5. Akhiri dengan memberi tantangan kepada siswa untuk melakukan seluruh prosedur tanpa bantuan.<br /><br />VARIASI<br />1. Jika memungkinkan, beri siswa tugas pembuka untuk mencoba prosedur itu sebelum pemeragaan. Beri kesempatan mereka untuk menduga dan maklumilah mereka jika terjadi kesalahan. Dengan melakukan hal ini, anda akan segera menjadikan siswa terlibat secara menjadikan siswa terlibat cecara mental. Selanjutnya, perintahkan mereka untuk mencermati apa yang anda peragakan.<br />2. Jika ada beberapa siswa yang dapat menguasai prosedur itu lebih cepat dibanding yang lain, rekrutlah mereka sebagai "peraga diam."<br /><br /><br />75. Pasangan dalam Praktik – Pengulangan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi sederhana untuk mempraktikkan dan mengulang ketrampilan atau prosedur dengan pasangan belajar. Tujuannya adalah memasukan bahwa kedua pasangan dapat memperagakan ketrampilan atau prosedur Itu.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Pilihlah sejumlah ketrampilan atau prosedur yang anda ingin siswa kuasai. Buatlah pasangan. Dalam tiap pasangan, berikan dua peran: (1) penjelas atau pemeraga dan (2) pemeriksa.<br />2. Penjelas atau pemeraga menjelaskan dan/atau mem¬peragakan cara mengerjakan ketrampilan atau prosedur tertentu. Pemeriksa memastikan apakah penjelasan dan/atau pemeragaan itu benar, memberi dorongan dan memberikan pelatihan bila diperlukan.<br />3. Pasangan berganti peran. Penjelas/pemeraga yang baru diberikan ketrampilan atau prosedur lain untuk dikerjakan. <br />4. Proses itu berlanjut hingga semua ketrampilan diulang.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan ketrampilan atau prosedur multilangkah sebagai alternatif dari beberapa prosedur yang berbebeda. Perintahkan penjelas/pemeraga melakukan satu lakah dan perintahkan pasangannya melakukan langkah selanjutnya hingga urutan langkahnya lengkap.<br />2. Bila pasangan telah menyelesaikan tugas merek buatlah sebuah peragaan di depan kelompok.<br /><br />*Tehnik ini didasarkan pada "DrillReview Pairs" karya David W. Johnson, Roger T. Johnson, dan Karl A. Smith.<br /><br /> <br />76. Pemberi Peran <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Dalam strategi ini, siswa mendapatkan peran seseorang yang pekerjaannya mereka pelajari. Siswa diberikan tugas praktik nyata dengan terlebih dahulu diberi sedikit instruksi, dan belajar "dengan mengerjakan."<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihian peran yang anda ingin siswa peragakan. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />Saya adalah walikota<br /> Pelancong (ke negara lain)<br /> Penyunting <br />Sejarawan <br />Ilmuwan <br />Pelamar kerja<br />Pemilik usaha<br />Peneliti<br />Wartawan<br />2. Siapkan instruksi tertulis yang menjelaskan satu atau berapa tugas yang bisa diberikan pada peran itu. Sebagai contoh, seorang walikota dapat diminta untuk mengajukan program kerja kepada dewan kota.<br />3. Pasangkan siswa dan berikan tugas pada tiap pasangan. Beri mereka alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas itu. Sediakan materi rujukan untuk membantu dalam mengerjakan tugas itu.<br />4. Perintahkan siswa untuk kembali ke possil semula mendiskusikan tugas itu. <br /><br />VARIASI<br />1. Ijinkan siswa untuk meninggalkan ruang kelas dan mendapatkan pelatihan dari rekan karyawan yang dapat bertindak selaku narasumber bagi mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengerjakan tugas Itu sendiri tanpa dukungan dari pasangannya.<br /><br />77. Para Bola<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara dramatis dalam mempraktikkan ketrampilan kerja. Cara ini menempatkan siswa dalam situasi sulit yang harus mereka jelaskan cara mengatasinya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah situasi yang lazim terjadi pada tugas yang tengah dipelajari oleh siswa. Contoh-contohnya meliputi:<br />• Memimpin pertemuan<br />• Memberikan tugas kepada kaiyawan <br />• Mendapatkan tugas dari manajer <br />• Membuat presentasi <br />• Memberikan laporan kepada manajer<br />• Berbicara kepada pelanggan<br />2. Rekrutlah beberapa siswa untuk menjadi relawan yang mau memerankan lakon dalam situasi tertentu. Pastikan untuk menjelaskan situasinya secara rinci.<br />3. Bagikan instruksinya kepada siswa lain yang mengrahkan mereka untuk melemparkan bola kepada siswa lawan. Sebutlah beberapa tindakan yang bisa diambil untuk memberi kesulitan kepada relawan dalam mengatasi situasi itu. Jangan memperlihatkan instruksi “lemar-bola" itu kepada siswa relawan. Sebagai contoh, dalam sebuah wawancara, kerja pelamar bisa saja diminta untuk mengungkapkan informasimasi pribadinya (yang mana hal ini tidak dibenarkan) Pelamar perlu memutuskan cara menanggapi permintaan itu.<br />4. Beri kesempatan kepada relawan untuk menepat situasi itu. Beri tepuk tangan atas usahanya. Diskusikan cara-cara untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tak terduga dengan seluruh siswa. <br />5. Rekrutlah relawan baru dan berikan tantangan berbeda kepada mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk memilih "lemparan-bola" mereka sendiri untuk diarahkan kepada relawan.<br />2. Sebagai alternatif dari penggunaan relawan, peragakan sendiri oleh anda cara menangkap "lemparan-bola" dari siswa.<br /><br /><br />78. Kelompok Penasehat<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi untuk mendapatkan umpanbalik selama berlangsungnya pelajaran multisesi. Acapkali, guru meminta umpanbalik siswa setelah pelajaran selesai, dan ini tentunya terlalu terlambat untuk melakukan penyesuaian.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Seusai pelajaran, tetapkan kapanwaktunyaandaakan meniinta umpan balik dari siswa.<br />2. Perintahkan sekelompok kecil siswa relawan untuk bertemu dengan anda. Katakan kepada mereka bahwa tugas mereka adalah meminta tanggapan dari siswa lain sebelum waktu pertemuan.<br />3. Gunakan pertanyaan-pertanyaan seperti yang berikut ini: <br />• Hal-hal apa saja yang bermanfaat? Dan yang tidak berrnanfaat?<br />• Bagian mana yang belum jelas? <br />• Apa yang dapat membantu kalian untuk bisa mempelajari dengan lebih baik?<br />• Apakah kalian siap untuk beranjak ke materi baru? <br />• Apakah materi saya memiliki kaitan erat dengan kehidupan kalian?<br />• Apa lag yang kalian inginkan dari pelajara berikutnya?<br />• Apa yang tidak begitu kalian inginkan? <br />• Apa yang kalian ingin lanjutkan?<br /><br />VARIASI<br />1. Cobalah strategi mengajar dengan "kelompok penasehat" yang anda rencanakan untuk digunakan selama pelajaran. Mintalah tanggapan.<br />2. Gunakan alternatif lain untuk mendapatkan umpan balik, misalnya survei reaksi pasca-pertemuan atau survei lisan mengenal tanggapan siswa.<br /><br /><br />BAGAIMANA MENJADI BELAJAR <br />TIDAK TERLUPAKAN<br /><br />Sebagian guru mengajar hingga batas akhir masa sekolah, semester, atau bidang studi. Mereka mungkin beranggapan bahwa pada saat-saat akhir mereka dapat menjejalkan lebih banyak informasi dan menyelesaikan topik dan materi yang niasih dalam agenda mereka.<br />Makna dari "menyelesaikan" matapelajaran masih perlu dipertanyakan, karena adakalanya guru hanya sekadar menyelesaikan materi yang masih tersisa. Memaksakan diri untuk mengajar hingga batas akhir seringkali berakibat pada terjadinya pengajaran yang tidak tertata, ada yang terlewatkan. atau ada yang masih belum jelas. Sebaliknya, bila kegiatan belajar bersifat aktif, ada peluang untuk terjadinya pemahaman. Bila kita menyediakan waktu untuk memantapkan apa yang telah dipelajari, maka ada peluang untuk terjadinya pengingatan.<br />Pikirkanlah apa yang terjadi bila anda bekerja keras menggunakan komputer, mencari informasi, memecahkan masalah. dan menyusun konsep namun, anda lupa menyimpan hasil pekerjaan anda. Tentu saja, semua pekerjaan anda akan hilang sia-sia. Demikian pula, hasil pembelajaran dapat menghilang bila siswa tidak diberi kesempatan untuk menyimpannya. <br />Di samping menyimpan apa yang lelah dipelajari, penting pula untuk menikmatinya. Seperti halnya pengalaman, pembelajaran akan dapat dinikmati bila ada kesempatan untuk mengingatnya dan memberinya sentuhan akhir yang menyentuh perasaan. Sebagaimana yang telah kita bicarakan tentang "hidangan pembuka" dan "entri" dari kegiatan belajar aktif, sekarang yang akan kita bahas adalah "hidangan penutup."<br />Ada banyak tindakan positif yang bisa kita ambil untuk menciptakan penutup mata pelajaran yang bermakna dan, barangkali, tak terlupakan. Di bagian ini kami akan mernbahasnya dalam empat kategori.<br />1. Strategi Peninjauan Kembali: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan dan kemampuan mereka yang sekarang. Anda akan menjumpai strategi peninjauan kembali yang menarik bagi siswa dan membantu "menyimpan" pembelajaran yang telah mereka terima.<br />2. Penilaian-Sendiri: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa menilai apa yang kini mereka ketahui, apa yang kini dapat mereka kerjakan, dan sikap apa yang sekarang mereka pegang. Anda akan menjum¬pai strategi penilaian yang membantu siswa mengevaluasi kemajuan mereka.<br />3. Perencanaan Masa Depan: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan dalam rangka menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari. Anda akan mendapati strategi perencanaan masa depan yang menghadapkan siswa pada fakta bahwa kegiatan belajar mereka tidak berhenti di ruang kelas.<br />4. Ucapan perpisahan: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa mengenang pengalaman mereka bersama-sama dan mengungkapkan apresiasi mereka. Anda akan mendapati strategi-strategi yang membantu menghadirkan bagian penutup pelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengucapkan perpisahan.<br /><br />Strategi Peninjauan Kembali<br />Salah satu cara yang pasti untuk membuat penibelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran ketimbang materi yang tidak. Itu karena pembahasan kembali memungkinkan siswa untuk memiklrkan kembali infonnasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya di dalam otak.<br />Yang berikut ini merupakan serangkaian strategi untuk mendukung peninjauan kembali. Selain menjadi aktif, strategi ini menjadikan peninjauan kembali sebagai aktivitas yang menyenangkan.<br /><br />79. Pencocokan Kartu Indeks<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temanya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada kartu Indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.<br />2. Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu.<br />3. Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk.<br />4. Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian mendapatkan kartu jawabannya.<br />5. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama. (Katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).<br />6. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, peritahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.<br /><br />VARIASI<br />1. Susunlah kartu yang berisi sebuah kalimat dengan beberapa kata yang dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata yang hilang itu— misalnya, "Presiden merupakan _____ angkatan bersenjata. (panglima tertinggi).<br />2. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawabannya—misalnya, "Apa sajakah cara-cara untuk meredam konflik?" Cocokkan kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkan beberapa jawaban dari siswa lain.<br /><br />80. Peninjauan-Ulang Topik<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini memberi siswa tantangan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dalam tiap topik atau unit matapelajaran. Ini merupakan cara yang bagus untuk membantu siswa meninjau-ulang materi yang telah anda bahas. <br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada akhir pelajaran, berikan siswa sebuah daftar topik yang telah anda bahas. Jelaskan bahwa anda ingin mengetahui apa yang mereka ingat tentang topik-topik itu dan apa saja yang telah mereka lupakan. Usahakan agar suasananya tetap santal agar mereka tidak merasa terancam oleh aktivitas itu.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengingat hal-hal seputar topik yang telah dibahas dan hal-hal lain yang rnasih mereka ingat. Ajukan pertanyaan semisal:<br />• Mengacu kepada hal apakah topik ini?<br />• Mengapa topik ini penting?<br />• Siapa dapat memberi saya contoh tentang apa V kita pelajari dalam topik ini? <br />• Nilal-nilai apakah yang kalian dapatkan dari ini ?<br />• Pengalaman belajar apa sajakah yang kita dapatkan dari topik ini.<br />Jika tidak banyak yang diingat, olok-oloklah daya ingat baik secara bergurau. atau salahkan diri anda karena tak bisa menjadikan topik itu sebagai sesuatu yang tak terlupakan."Urutkan pengajuan pertanyaan itu secara kronologis hingga anda menyinggung semua materi yang pernah dibahas(atau lakukan selama waktu anda mencukupi).<br />Waktu anda membahas isinya, buatlah pernyataan nenyimpul sesuai dengan yang anda kehendaki.<br /><br />VARIASI <br />1. Sebagai alternatif dari penggunaan proses diskusi satu kelas penuh, perintahkan pasangan atau sub-sub kelompok untuk saling berdiskusi.<br />2. Jika hanya ada sepuluh siswa, atau bahkan kurang, perintahkan mereka untuk berkumpul di sekeliling sebuah daftar topik pelajaran pada papan tulis dan melakukan peninjauan ulang atas materi yang sudah dibahas. Agar tidak terkesan bahwa peninjauan-ulang itu merupakan tes, cobalah anda meninggalkan ruangan sewaktu prosesnya sedang berlangsung. Ini akan mem-berdayakan siswa untuk menggunakan waktu secara tepat.<br /><br /> <br />81. Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi pernbentukan-tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauaan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan dua kartu Indeks kepada masing-niasing siswa.<br />2. Perintahkan tiap siswa untuk melengkapl kalimat berikut ini:<br />Kartu 1: Saya masih memiliki pertanyaan tentang _______________<br />Kartu 2: Saya bisa menjawab pertanyaan tentang ¬¬¬¬¬¬¬¬_______________<br />3. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkah tiap kelompok untuk memilih "pertanyaan paling relevan untuk diajukan" dan "pertanyaan paling menarik untuk dijawab" dari kartu anggota kelompok mereka.<br />4. Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk diajukan" yang ia pilih. Pastikan apakaha ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya.<br />5. Perintahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok untuk berbagi jawaban dengan siswa yang lain.<br /><br />VARIASI <br />1. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa per¬tanyaan yang dapat mereka jawab.<br />2. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa jawab¬an yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang telah mereka pelajari<br /><br /><br />82. Teka-teki Silang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk tek teki silang akan mengundang minat dan Partisipasi siswa. Teka-teki silang bisa diisi secara perseorangan atau kelompok.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Langkah pertama adalah dengan menjelaskan beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan matapelajaran yang telah anda ajarkan.<br />2. Susunlah sebuah teka-teki silang sederhana, dengan menyertakan sebanyak mungkin unsur pelajaran. (Catatan: Jika terlalu sulit untuk membuat teka-teki silang tentang apa yang terkandung dalam pelajaran, sertakan unsur-unsur yang bersifat menghibur, yang tidak mesti berhubungan dengan pelajaran. sebagai selingan)<br />3. Susunlah kata-kata pemandu pengisian teka-teki silang anda. Gunakan jenis yang berikut ini:<br />• Definisi singkat ("sebuah tes untuk menentukan sebuah reliabilitas")<br />• Sebuah kategori yang cocok dengan unsumya (Jenis gas")<br />• Sebuah contoh ("...undang-undang adalah contohnya)<br />• Lawan kata ("lawan kata demokrasi")<br />4. Bagikan teka-teki itu kepada siswa, baik secara perseorangan maupun kelompok.<br />5. Tetapkan batas waktunya. Berikan penghargaan kepada /ini individu atau tim yang paling banyak memiliki jawaban benar.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan seluruh kelompok untuk bekerjasama dalam mengisi teka-teki silang tersebut.<br />2. Sederhanakan teka-teki itu dengan menetapkan satu kata yang merupakan kunci dari pelajaran. Tuliskan dalam kotak mendatar. Gunakan kata yang menunjukkan unsur-unsur lain dalam pelatihan dan cocokan secara menurun agar membentuk kata kunci.<br /><br /><br />83. Meninjau Kesulitan pada Materi Pelajaran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini dirancang seperti tayangan permainan TV— Jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannva adalah mengajukan pertanyaan yang cocok atau benar Format Ini bisa dengan mudah digunakan sebagai tinjauan tentang materi pelajaran..<br /><br />PROSEDUR <br />1. Buatlah tiga hingga enam kategori pertanyaan tinjauan. Gunakan salah satu dari beberapa kategori umum ini<br />• Konsep atau Gagasan<br />• Fakta<br />• Ketrampilan<br />• Nama<br />Atau buatlah kategori berdasarkan topiknya. Sebag contoh, pelajaran bahasa Perancis mungkin melibatk topik semisal, buton, angka. dan wama.<br />2. Buatlah setidaknya tiga jawaban (dan pertanyaan yang terkait) per kategori. Sebagai contoh, jawaban "Angggur berwama ini biasanya dihidangkan dalam temperatur ruangan" bisa dicocokan dengan pertanyaan "Minuman Rouge itu apa sih? Kita tidak perlu memiliki jumlah pertanyaan dan jawaban yang sama dalam tiap kategori, namun kita harus menyusun pertanyaan dan jawaban dengan derajat kesulitan yang terus meningkat.<br />3. Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal. Umumkan kategorinya dan nilal poinnya untuk tiap kategori. Berikut adalah papan permainan sampel:<br /> Bulan Warna Angka <br /> 10 poin 10 poin 10 poin<br /> 20 poin 20 poin 20 poin<br /> 30 poin 30 poin 30 poin<br />4. Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim. Jika memungkinkan, buatlah kelompok dengan beragam tingkat ketrampilan atau pengetahuan.<br />5. Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.<br />• Kapten tim mewakili tim. la merupakan satu-satu-nya yang bisa mengacungkan kartu penjawab dan memberikanjawabannya. Kapten tim harus berun-ding dengan tim sebelum memberikan jawaban.<br />• Pencatat nilai bertanggungjawab menambahkan dan mengurangi nilai untuk tim mereka.<br /> Catalan; Sebagai moderator permainan, anda bertang¬gungjawab mencermati pertanyaan mana saja yang telah diajukan. Ketika tiap pertanyaan diajukan, beri tanda silang pada papan permainan. Berikan tanda centang pada pertanyaan yang sulit dijawab oleh siswa. Anda bisa kembali kepada pertanyaan ini bila permainan selesai.<br /> Tinnjaulah beberapa aturan permainan berikut ini:<br />• Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan kesempatan untuk menjawab.<br />• Semua jawaban harus diberikan dalam bnetuk pertanyaan.<br />• Jika jawaban yang diberikan benar, nilal untuk kategorinya akan diberikan. Jika jawaban tidak benar, nilai angka pada skor tim dikurangi. Dan tim lain berkesempatan untuk menjawab. <br />• Tim yang memberikan jawaban terakhir yang bena akan menguasai papan perrnainan.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari penggunaan kapten tim, perintahkan tiap anggota tim untuk mengambil giliran memainkan permainan tinjauan ulang. Dia tidak boleh berkonsultasi dengan anggota tim sebelum menjawab.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat pertanyaan per¬mainan<br /><br /><br />84. Bowling Kampus <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini merupakan alternatif dalam peninjauan-ulang materi. Strategi ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi sejauhmana siswa telah menguasai materi, dan bertugas menguatkan, menjelaskan, dan mengikhtisarkan poin-poin utamanya.<br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi beberapa tim beranggotakan tiga atau empat orang. Perintahkan tiap tim memilih nama organisasi (tim olah raga, perusahaan, kendaraan bermotor, dll) yang mereka wakili.<br />2. Beri tiap siswa sebuah kartu indeks. Siswa akan mengacungkan kartu mereka untuk menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan. Format permainannya sama seperti lempar koin: Tiap kali anda mengajukan sebuah pertanyaan, anggota tim boleh menunjukkan keinginannya untuk menjawab.<br />3. Jelaskan aturan berikut ini:<br />• Untuk menjawab sebuah pertanyaan, acungkan kartu kalian. <br />• Kalian dapat mengacungkan kartu sebelum sebuah pertanyaan selesai diajukan jika kalian merasa sudah tahu jawabannya, segera setelah kali melakukan interupsi pembacaan pertanyaan itu dihentikan. <br />• Tim menilai satu angka untuk setiap jawaban pertanyaan yang benar. <br />• Ketika seorang siswa memberikan jawaban yan salah, tim lain bisa mengambil alih untuk menjawah (Mereka dapat mendengarkan seluruh pertanyaan jika tim lain menginterupsi pembacaan pertanyaan)<br />4. Setelah semua pertanyaan diajukan. jumlahkan skornya dan umumkan pemenangnya.<br />5. Berdasarkan jawaban permainan, tinjaulah materi yang belum jelas atau yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif penggunaan format lempar koin, selang-selinglah pertanyaan kepada tiap tim.<br />2. Sebagai alternatif dari menjawab pertanyaan yang sifatnya pengetahuan. gunakan permainan itu untuk menguji apakah siswa dapat mempraktikkan sebuah ketrampilan dengan benar.<br /><br />85. Ikhtisar Siswa <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari dan untuk menyajikan ikhtisar kepada siswa lain. Ini merupakan cara yang baik untuk mendorong siswa merekapitulasi apa yang telah mereka pelajari dengan cara mereka sendiri.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa bila anda sendiri yang membuatkan ikhtisar pelajaran itu berarti bertentangan dengan prinsip belajar aktif.<br />2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat orang.<br />3. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat ikhtisar mereka sendiri tentang mata pelajaran yang mereka tempuh. Doronglah mereka untuk membuat uraian singkat, peta pemikiran, atau instrumen lain yang akan memungkinkan mereka menyampaikan ikhtisar kepada siswa lain.<br />Gunakan salah satu dari pertanyaan berikut untuk memandu pekerjaan mereka:<br />• Apa topik utama yang telah kita bahas?<br />• Apa sajakah poin-poin utama yang dikemukakan dalam pelajaran hari ini?<br />• Apa pengalaman yang kalian dapatkan dan manfaat apa yang kalian dapatkan darinya?<br />• Gagasan atau saran apakah yang kalian dapatk dari pelajaran ini?<br />4. Perintahkan kelompok untuk saling berbagi ikhtisar mereka. Beri tepuk tangan atas usaha mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Siapkan garis-garis besar topik hari ini dan perintahkan siswa untuk mengisi rincian dari hal-hal yang telah dibahas.<br />2. Perintahkan siswa untuk melagukan ikhtisar itu. Perintahkan mereka supaya menggunakan irama dari lagu-lagu yang sudah dikenal atau cobalah perintahkan mereka untuk membuat lagu rap berisi ikhtisar pelajaran.<br /><br /><br />86. Tinjauan Ala Permainan Bingo<br /><br />URAIAN SINGKAT <br /> Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan format permainan Bingo.<br /><br /> PROSEDUR<br />1. Susunlah sejumlah angka 24 atau 25 pertanyaan tentang materi pelajaran anda yang bisa dijawab dengan beberapa contoh istilahnya:<br />• Angka penyebut yang paling sedikit<br />• Hieroglifik<br />• Inflasi<br />• Otokrasi<br />• Database<br />• Hokum Hamurabi<br />• Byte<br />• Impresionisme<br />• Alegori<br />• Fotosintesa<br />• Bilangan urutan<br />• Skizofrenia<br />• Klausa pengendalian <br />Anda juga dapat menggunakan nama, sebagai alternative dari istilah. Berikut adalah beberapa conotohnya:<br />• Feud<br />• Copernicus<br />• Caesar <br />• Blake<br />• Roosovelt<br />• Marco Polo <br />• Joan Arc<br />• Dewey<br />• Pasteur<br />• Van Gogh<br />• Cuirie<br />• Chaucer<br />• Russel<br />• Ailey<br />2. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Label tiap tumpukan dengan huruf B-I-N-G-O. kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu-kartu ini mesti mirip sesuai dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5X5 (celah tengah "Kosong.")<br />3. Bacalah sebuah pertanyan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertikal, horizontal, maupun di¬agonal). siswa tersebut boleh meneriakkan "Bingo." Permainan dapat diteruskan hingga ke25 celah tersebut terisi.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa mendapatkan Bingo.<br />2. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan istilah utama (plus sel "kosong" di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan, jika siswa yakin bahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaannya di sampingnya.<br /><br />87. Tinjauan ala Permainan Hollywood Squares<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Strategi peninjauan ini didasarkan pada tayangan kuis TV yang pernah propuler “Hollywood Squares."<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran. Pertanyaannya bisa dalam format pilihan ganda, benar/ salah. atau isian. <br />2. Kumpulkan pertanyaan. Jika anda menghendaki, tambahkan beberapa pertanyaan dari anda sendiri.<br />3. Simulasikan format tayangan permainan tic-tac-toc yang digunakan dalam Hollywood Squares. Tatalah tiga kursi di depan kelas. Perintahkan tiga siswa untuk duduk di lantai di depan kursi, tiga duduk di kursi dan tiga lagi berdiri di belakangnya.<br />4. Berikan kepada sembilan "selebriti" itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak di satu sisi dan di sisi lain untuk ditempelkan ke tubuh mereka bila pertanyaannya berhasil dijawab.<br />5. Perintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan memilih anggota dari "celebrity square" untuk menjawab pertanyaan permainan. <br />6. Ajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran kontestan menjawab dengan "setuju" atau "tidak setuju”' kepada tanggapan panel manakala mereka membentuk tic-tac-toc. <br />7. Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan "setuju" di satu sisi dan "tidak setuju" di sisi lain untuk diberikan kepada kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan.<br /><br />VARIASI <br />1. Lakukan rotasi pada para "selebriti" itu.<br />2. Pasangkan siswa. Perintahkan mereka untuk bermain tic-tac-toc kepada satu sama lain, berdasarkan kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan tinjauan anda.<br /><br />Penilaian Sendiri<br />Akhir mid semester, akhir semester, atau akhir mata pelajaran merupakan waktu untuk melakukan perenungan. Apa yang telah saya pelajari? Apa yang sekarang saya yakini? Apa saja ketrampilan saya? Apa saja yang perlu diperbaiki? Menyediakan waktu untuk penilaian diri memberi siswa kesempatan untuk mengkaji apa yang bisa ia dapatkan dari pelajaran. Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara terstruktur untuk meningkatkan jenis penlialan diri ini. Itu semua merupakan penutup pelajaran yang memberi makna bagi pengalaman siswa<br /><br />88. Mempertimbangkan Kembali<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Salah satu cara paling efektif untuk mendisain sebuah unit atau materi pelajaran adalah dengan meminta siswa mengemukakan pandangan mereka tentang topik pelajaran semenjak awal dan kemudian menilai kembali pandangan ini pada akhir pelajaran. Ada beberapa cara untuk melakukan bentuk pertimbangan kembali ini.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada awal dari sebuah unit atau mata pelajaran. perintahkan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang topik pelajaran. Sebagai contoh, tanyakanlah tentang:<br />• Apa yang menjadikan _____ efektif (misalnya, tugas akhir)<br />• Apa manfaat dari sebuah __ (konstitusi)<br />• Apa saran yang hendak mereka berikan untuk menjadi _____ (misalnya aktor yang lebih baik)<br /> Gunakan salah satu dari format berlkut:<br />• Diskusi kelompok<br />• Kuesioner<br />• Debat pembuka <br />• Pernyataan tertulis<br />2. Pada akhir dari mata pelajaran, perintahkan siswa untuk kembali mengemukakan pendapat mereka.<br />3. Tanyakan kepada siswa apakah pandangan mereka masih sama ataukah sudah berubah.<br /><br />VARIASI<br />1. Diskusikan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan pandangan.<br />2. Mulailah pelajaran dengan sebuah latihan yang memin¬ta siswa menuliskan situasi saat ini di mana mereka tidak begitu terampil atau tahu banyak sebagaimana mereka nantinya (setelah mengikuti pelajaran). Akhirilah pelajaran dengan sebuah latihan yang meminta siswa menanyakan pada diri sendiri bagaimana mereka akan mengatasi situasi secara lebih efektif di waktu mendatang.<br /><br />89. Keuntungan dari Investasi Anda<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Pendekatan ini meminta siswa untuk menilai apakah mereka akan mendapatkan manfaat dari pelajaran. Pendekatan ini menempatkan mereka dalam posisi "memiliki" harapan terhadap apa yang mereka pelajari, bukan hanya sekadar mengikuti pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada awal pelajaran, perintahkan siswa untuk menuliskan apa yang bisa mereka dapatkan dari pelajaran.<br />Berikut adalah beberapa cara untuk menyusun latihan ini:<br />• Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi, tujuan belajar mereka atas pelajaran ini.<br />• Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi apa saja yang menurut mereka sulit atau tidak menarik pada pelajaran ini.<br />• Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi cara-cara yang bisa mereka gunakan untuk memanfaatkan apa yang mereka pelajari.<br />2. Meluangkan waktu secara berkala bagi siswa untuk membaca pernyataan awal mereka dan mempertimbangkan nilai-nilai apa yang selama ini mereka dapatkan dari pelajaran tersebut.<br />3. Pada akhir penyajian materi, akhir semester, atau akhir pelajaran, perintahkan siswa untuk menilai apakah investasi waktu dan usaha mereka di kelas ada manfaatnya jika ditinjau dari apa yang menjadi harapan mereka pada awal pelajaran.<br />4. Mintalah umpan balik dari siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah sebuah pajangan berisi tujuan siswa agar mereka dapat mencocokkannya dengan mudah selama berlangsungnya pelajaran.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat penyajian materi yang menjelaskan apa yang mereka dapatkan dari investasi mereka dalam mengikuti pelajaran. Sebagai contoh, seorang siswa yang merasa bahwa pelajaran yang ia ikuti memiliki manfaat mungkin akan mengungkapkan bahwa dia mendapatkan keuntungan sebesar 75 persen dari investasi mereka.<br /><br />90. Galeri Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan suatu cara untuk menilai, mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat orang.<br />2. Perintahkan tiap kelompok untuk mendiskusikan apa yang didapatkan oleh pada anggotanya dari pelajaran yang mereka ikuti. Hal itu boleh jadi mencakup yang berikut ini:<br />• Pengetahuan baru <br />• Ketrampilan baru <br />• Peningkatan dalam bidang ketrampilan__________(misalnya pemrograman) <br />• Minat baru di bidang __________(misalnya sastra)<br />• Percaya diri dalam ___________(misalnya, berbicara bahasa Jerman)<br />Kemudian perintahkan mereka untuk membuat sebuati daftar pada kertas lebar berisi hasil "pembelajaran" ini. Perintahkan mereka untuk memberi judul atau menamai daftar itu "Hal-hal Yang Kita Dapatkan."<br />3. Tempelkan daftar tersebut pada dinding.<br />4. Perintahkan siswa untuk berjalan melewati tiap daftar. Perintahkan agar tiap siswa memberikan tanda centang di dekat hasil belajar yang juga dia dapatkan pada daftar selain dari daftarnya sendiri.<br />5. Surveilah hasilnya, cermati hasil pembelajaran yang pal¬ing umum didapatkan. Jelaskan sebagian hasil pembelajaran yang tidak biasa atau tidak diduga-duga.<br /><br />VARIASI <br />1. Jika jumlah siswanya memungkinkan, perintahkan tiap siswa untuk membuat daftarnya sendiri.<br />2. Sebagai alternatif dari pembuatan daftar berisi 'hasil pembelajaran'. perintahkan siswa untuk membuat daftar "pengingat"—yang berisi gagasan atau saran yang diberikan selama pelajaran yang menurut siswa layak untuk diingat untuk diterapkan di kemudian hari.<br /><br /><br />91.Penilaian-Diri secara Fisik<br /> <br /> URAIAN SINGKAT <br />Aktivitas ini serupa dengan Aktivitas 66, "Penilaian Diri Aktif." Dengan menggunakannya pada akhir pelajaran siswa dapat menilai seberapa banyak yang mereka pelajari atau mengubah pendirian yang dia punyai sebelum mengikuti pelajaran.<br /><br /> PROSEDUR .<br />1. Buatlah satu atau beberapa pernyataan yang menilai perubahan pada siswa. Contohnya meliputi:<br />• Saya berubah pendirian tentang _________lantaran mengikuti pelajaran ini.<br />• Saya mengalami peningkatan ketrampilan di bidang__________<br />• Saya mempelajari informasi dan konsep baru<br />2. Sisihkan meja atau kursi ke samping ruangan dan perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan.<br />3. Buatlah skala penilaian angka dari 1 hingga 5 pada papan tulis atau dengan menempelkan skala angka itu di dinding.<br />4. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sebuah pernyataan kepada siswa. Setelah mendengarkan masing-masing pernyataan, siswa harus berdiri di depan angka skala penilaian yang paling cocok dengan penilaian-dirinya. Gunakan skala yang berikut ini:<br />1 = sangat tidak setuju<br />2 = tidak setuju<br />3 = ragu-ragu<br />4 = setuju<br />5 = sangat setuju<br />Manakala tiap pernyataan dibacakan, siswa harus beranjak ke tempat di dalam ruangan itu yang paling cocok dengan penilaian diri mereka. Sarankan siswa untuk menilai diri mereka secara realistis. Kemukakan bahwa beberapa faktor dapat menciptakan sedikit per¬ubahan atau samasekali tidak, Faktor-faktor itu meliputi tingkat pengetahuan atau ketrampilan sebelumnya. kebutuhan akan latlhan atau waktu yang lebih banyak, dan sebagainya.<br />5. Setelah terbentuk barisan di depan berbagai posisi, pe¬rintahkan siswa untuk berbagi alasan mengapa mereka memilih penilaian itu. Garis bawahi kejujuran mereka.<br />6. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain, perintah¬kan setiap siswa yang ingin mengubah posisi angka mereka pada skala tersebut untuk melakukannya.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan penilaian sendiri dengan menggunakan alat tulis sendiri sebagai alternatif dari pemberian latihan secara terbuka.<br />2. Perintahkan siswa untuk berbaris guna mengetahui seberapa banyak yang setuju dengan tiap pernyataan. Tehnik ini, yang disebut "garis-lurus fisik," memaksa siswa untuk mendiskusikan satu sama lain aoa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka mengalami perbahan manakala mereka menempatkan diri pada anak posisi yang mereka kehendaki pada garis lurus fisik tersebut. <br /><br />92. Mozaik Penilaian <br /> <br /> URAIAN SINGKAT<br /> Latihan ini menggunakan kegiatan membuat gambar mozaik yang memungkinkan siswa menilai diri mereka dengan cara yang kreatif.<br /> <br /> PROSEDUR <br />1. Kumpulkan beberapa rnajalah. Sediakan gunting, spidol, dan lem (atau isolasi) bagi siswa.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat sebuah mozaik yang menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dan/ atau bagaimana perubahan yang mereka alami setelah mengikuti pelajaran.<br />3. Buatlah saran-saran berikut:<br />• Guntinglah kata-kata dari iklan majalah yang menjelaskan pandangan. ketrampilan, atau pengetahuan kalian. <br />• Tempelkan gambar visual yang secara grafis menjelaskan apa saja yang telah kalian capai.<br />• Gunakan spidol untuk memberi nama mozaik terse¬but dan untuk memberi tambahan penjelasan gambar versi kalian sendiri.<br />• Buatlah sebuah galeri mozaik penilaian. Perintahkan siswa untuk mengunjungi hasil-hasilnya dan memberi komentar tentang mozaik yang dipajang.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah mozaik tim ebagai alternatfi dari mozaik perseorangan <br />2. Sebagai laternatif dari pembuatan mozaik, perintahkan siswa untk membuat “perisai” atau “rompi tentara” yang ditempeli stiker berisi hal-hal yang mereka capai.<br /><br />Perencanaan Masa Depan<br />Pada akhir dari pelajaran yang menampilkan kegiatan belajar aktif, siswa biasanya akan bertanya. "selanjutnya bagairnana?" Keberhasilan belajar aktif benar-benar terukur oleh cara menjawab pertanyaan itu—yakni, bagaimana hal-hal yang telah dipelajari di kelas mempengaruhi apa yang akan dilakukan siswa di masa mendatang. Strategi-strategi yang berikut ini dirancang untuk mendukung perencanaan masa depan. Sebagian di antaranya merupakan teknik yang cukup cepat yang bisa anda gunakan bila waktunya terbatas. Sebagian lain memerlukan lebih banyak waktu dan komitmen namun akan membuahkan hasil yang lebih balk.<br /><br />93. Tetaplah Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini memungklnkan siswa menemukan cara-cara untuk terus mempelajari mata pelajaran yang anda ajarkan.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Kemukakan harapan anda agar siswa tidak berhenti belajar hanya karena pelajaran telah berakhir.<br />2. Kemukakan kepada siswa bahwa ada banyak cara bagi mereka untuk terus belajar secara mandiri.<br />3. Tunjukkan bahwa salah satu caranya adalah dengan membuat daftar berisi gagasan mereka sendiri untuk "terus mempelajari."<br />4. Buatlah sub-sub kelompok. Perintahkan tiap sub kelompok untuk mencetuskan gagasan. Berikut adalah beberapa saran umum:<br />• Carilah artikel majalah, koran dsb, yang terkait dengan mata pelajaran.<br />• Ambil cara lain dalam bidang pelajaran yang sama.<br />• Buatlah daftar bacaan masa mendatang. <br />• Baca kembali buku dan tinjaulah catatan yang dibuat selama pelajaran.<br />• Ajarkan sesuatu yang kalian pelajari kepada siswa lain.<br />• Cari pekerjaan atau tugas yang mengguankan ketrampilan yang telah kalian pelajri<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan perintahkan tiap sub kelompok untuk berbagi gagasan terbaiknya.<br /><br />VARIASI<br />1. Siapkan terlebih dahulu, sebuah daftar saran bagi siswa. Perintahkan mereka untuk memeriksa saran-saran yang dicmggap cocok bagi mereka.<br />2. Kirimi siswa gagasan untuk memperpanjang pembelajaran mereka beberapa minggu setelah pelajaran berakhir.<br /><br />94. Stiker yang Sangat Lengket<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi yang menyenangkan ini memungkinkan siswa untuk membuat pengingat, yang mengingatkan mereka supaya menggunakan apa yang telah mereka pelajari. Mereka mesti menempelkannya pada bagian-bagian yang permukaannya rata (kulkas, pintu, meja dsb).<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk membuat stiker imajiner yang dapat dilekatkan pada mobil yang isinya mengiklankan sebagai berikut:<br />• Satu hal yang mereka pelajari di kelas ("Pengamatan merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan"<br />• Pemikiran utama atau penggalan saran yang akan mereka ingat untuk memandu mereka di masa mendatang ("Gunakan kalimat topik")<br />• Langkah pemraktikan yang akan mereka ambil kelak ("Baca-baca dulu materinya sebelum kau membacanya secara serius") <br />• Pertanyaan untuk diajukan ("Apa sih yang menjadi tujuan saya?")<br />2. Perintahkan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka seringkas mungkin. Perintahkan mereka untuk merumuskan kemungkinkan sebelum menentukan pilihan. Doronglah mereka untuk mendapatkan reaksi siswa lain atas gagasan mereka. Mereka bisa mencontoh tulisan pada stiker yang sudah terkenal. misalnya "Berani Berbuat, Berani _____," atau slogan iklan misalnya Tidak ada _____''yang mampu menandinginya.”<br />3. Sediakan materi dan perlengkapan untuk membuat stiker seatraktif mungkin.<br />4. Buatlah galeri pajangan stiker. Pastikan bahwa siswa membawa pulang stiker mereka untuk dipajang di tempat yang menurut mereka cocok.<br /><br />VARIASI<br />1. Berikan kepada siswa stiker buatan anda sendiri untuk mereka bawa pulang.<br />2. Perintahkan siswa untuk merumuskan ide tulisan stiker pada kartu indeks. Kumpulan kartu-kartu tersebut dan bagikan kepada seluruh kelompok. Perintahkan tiap siswa untuk memilih tiga ide dari siswa lain yang cocok dengan mereka.<br /><br /><br />95. Dengan Ini Saya Tetapkan Bahwa...<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi yang banyak dipraktikan untuk mendapatkan komitmen terhadap penerapan atas apa yang telah dipelajari di kelas. Strategi Ini juga merupa¬kan cara yang balk untuk membantu siswa mengingat pelajaran yang telah lama berlalu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk mengatakan kepada anda apa yang mereka dapatkan dari pelajaran. Catat pikiran mereka dan pajanglah dalam bentuk daftar campuran.<br />2. Berikan kepada siswa selembar kertas kosong dan sehelai amplop.<br />3. Perintahkan mereka untuk menulis aendiri sepucuk surat yang mengindikasikan apa yang mereka (secara pribadi) telah atau terus pelajari dari mata pelajaran dengan cara mereka sendiri. Sarankan agar mereka memulal surat dengan kata-kata "Dengan ini saya tetap kan bahwa."<br />4. Katakan pada mereka bahwa surat itu bersifat rahasia. Perintahkan mereka untuk memasukkannya ke dalam amplop. Alamatkan pada diri sendiri, dan kemudian amplopnya dilem.<br />5. Perintahkan siswa untuk menyertakan catatan pada amplop yang menyebutkan kapan mereka ingin mengirimkannya ke alamat mereka sendiri. Janjikan untuk mengirim surat itu, kepada siswa bila mereka memintanya.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari memerintahkan siswa untuk mengirim surat ke alamat sendiri, sarankan mereka untuk menulis kepada orang lain, yang menunjukkan keputusan dan permintaaan dukungan mereka. <br />2. Setelah satu bulan kirimkan sepucuk surat kepada siswa yang isinya adalah ikhtisar pokok-pokok pela¬jaran. Doronglah mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Sarankan beberapa cara untuk terus mempelajari mata pelajaran<br /><br /><br />96. Kuesioner Lanjutan<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Ini merupakan strategi yang cerdik untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pelajaran setelah larna berakhir. Strategi Ini juga berfungsi sebagai cara untuk tetap berhubungan dengan siswa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda hendak mengirimi mereka kuesioner lanjutan satu bulan mendatang. Kuesioner itu dimaksudkan untuk (1) membantu mereka mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari dan seberapa bagus capaian mereka dan (2) memberi anda umpan balik<br />2. Katakan kepada mereka untuk mengisi kuesioner demi kebaikan mereka sendlri. Perintahkan mereka untuk mengemballkan kuesioner itu kapan saja mereka meng-hendaki.<br />3. Ketika anda menyusun kuesioner, pertimbangkan beberapa saran berikut ini:<br />• Usahakan agar nada pertanyaannya informal dan ramah.<br />• Campurkan pertanyaan-pertanyaannya agar pertanyaan yang paling mudahlah yang lebih dahulu diisi. Gunakan format semisal cheklist. skala penilaian, kalimat tak lengkap, dan esai pendek.<br />• Tanyakan tentang apa yang paling mereka ingat, ketrampilan apa yang sekarang mereka terapkan, dan keberhasllan apa yang telah mereka capai.<br />• Tawarkan kepada siswa peluang untuk bertanya kepada anda tentang persoalan dan cara penerapannya.<br />Berikut adalah contohnya:<br />Setelah berpartisipasi dalam sebuah pelajaran "Komunikasi Asertif," siswa diberikan kuesioner lanjutan seperti misal:<br />Halo! Bagamana kabarnya? Saya harap kalian memiliki kesempatan untuk menerapkan ketrampilan. komunikasi asertif kalian. Seperti saya janjikan, saya mengirimi kalian kuesioner ini guna. membantu kalion meninjau ulang dan menilai kemampuan kalian untuk memantapkan diri dalam mencapai tujuan kalian. Dengan mengirimkan kembali kuesioner ini kepada. saya, kalian juga akan membantu saya mengevaluasi pengaruh dari pelayanan yang saya ajarkan. Terima kasih!<br />1. Peringkatkanlah situasi-situasi berikut ini berdasar-kan urutan kesulitannya menurut kalian pada skala dari 1 (sangat tidak sulit) hingga 5 (amat sangat sulit).<br />_______Mengatakan "Tidak" tanpa meminta maaf.<br />_______Memulal percakapan.<br />_______Mencurahkan perasaaan secara jujur. <br />_______Bersikap menyakinkan. <br />_______Menghadapi orang yang sangat sulit.<br />2. Indikaslkan tingkat kesulitan yang kalian imliki dalam situasi berikut ini:<br />Berbicara dengan lawan jenis _____ _____ _____ <br />Mendlsipllnkan anak Berbicara di telepon _____ _____ _____<br />Meminta kenaikan gaji _____ _____ _____<br />Berbicara dalam kelompok _____ _____ _____<br />Menolak tawaran sales _____ _____ _____ <br />Mengembalikan makanan di sebuah restoran _____ _____ _____<br />3. Jelaskan dengan singkat situasi saat Ini. di mana Italian bertindak secara tegas:<br /> <br /> <br /><br />4. Jelaskan situasi terkini dimana kalian tidak bertindak tegas dan menyesalinya <br /> <br /> <br />5. Lengkapilah pernyataan berikut ini:<br />______ Tolong Telepon saya. Saya mengalami kesulitan dengan _____<br />______ Semuanya baik-baik saja kok. Tidak perlu menelpon saya.<br /><br />VARIASI<br />1. Kirimkan materi lanjutan yang mungkin menarik bagi siswa.<br />2. Sebagai alternatif dari pengalaman kuesioner, wawancarailah siswa via telepon atau secara empat mata. Gunakan sampel kecil jika jumlah siswanya banyak.<br /><br /><br />97. Berpegang Erat<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan sebuah prosedur di mana siswa membuat komitmen serius untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk mengisi formulir lanjutan pada akhir pelajaran. Formulir itu berisi pernyataan-pernyatan semisal bagaimana mereka berencana menerapkan apa yang telah mereka pelajari atau untuk terus mempelajari lebih banyak tentang mata pelajaran yang telah mereka ikuti. Berikut adalah formulir sampelnya.<br /><br />Formulir Perencanaan Masa Depan<br /><br />Jelaskan bagaimana kalian berencana menerapkan pelajaran ini dan katakan kapan dan bagaimana kalian berencana menerapkannya. Berikan penjelasan secara rinci.<br />A. Situasi <br /> <br /><br />Rencana yang akan saya terapkan <br /> <br />B. Situasi <br /> <br /><br />Rencana yang akan saya terapkan <br /> <br />Jelaskan apa yang ingin kalian lakukan untuk terus mempelajari (sisipkan nama pelajaran):<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /><br />2. Bila formulir itu sudah lengkap, berltahu siswa bahwa lembar perencanaan masa depan mereka akan dikirim kepada mereka dalam tiga atau empat minggu. Pada selang waktu sebelum itu, mereka dikirimi instruksi lanjutan berikut ini:<br />Silahkan tinjau lembar perencanaan masa depan kalian. Tempatkan huruf A di dekat rencana-rencana yang telah berhasil kalian terapkan. Tempatkan huruf B di samping rencana-rencana yang tengah kalian kerjakan penerapannya. Tempatkan huruf C di dekat rencana-rencana yang belum dapat kalian realisasikan. Jelaskan kendala apa saja yang menghalangi penerapan rencana kalian.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk berbagi rencana masa depan mereka dengan seorang yang bisa memberi saran. Sarankan agar mereka secara bersama menyusun rencana Itu untuk membantu siswa agar "tetap menjadikannya pegangan." <br />2. Cantumkan dukungan pemberi saran atas rencana ini dalam sebuah daftar sebelum pelajaran dimulai.<br /><br />Ucapan Perpisahan<br />Pada umumnya, siswa mengalami rasa kedekatan dengan teman sekelas. Ini terjadijika siswa ainbll bagian dalaiii keglatan belajar aktif. Mereka perlu mengucap-kan perpisahan satu sama lain dan rnengungkapkan penghargaan mereka atas dukungan dan dorongan yang diberikan satu sama lain selama mengikuti pelajaran. Ada banyak cara untuk membantu menyemarakkan suasana perpisahan ini. Strategi-strategi yang berikut Ini cukup baik untuk diterapkan;<br /><br />98. Papan Scrabble Perpisahan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan tehnik yang memungkinkan siswa untuk berkumpul bersama pada akhir pelajaran dan mengenang apa yang telah mereka alami bersama. Ini dilakukan dengan membuat papan scrabble raksasa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah pajangan besar dengan judul mata pelajaran yang diajarkan. Gabungkan kata-kata di dalam judul jika ada lebih dari satu kata. Sebagai contoh, "Sejarah Kuno" menjadi sejarah kuno.<br />2. Berikan spidol kepada siswa. Jelaskan, bila perlu, cara membuat kata-kata dengan sistem scrabble, dengan menggunakan judul yang dipajang sebagai pangkal katanya. Pertimbangkan cara-cara pembentukan kata berikut ini:<br />• Secara mendatar atau menurun<br />• Dimulai dengan. diakhiri dengan, dan disisipi dengan huruf apa saja yang sudah tersedia.<br />Namun demlkian, ingatkan siswa bahwa mereka tidak boleh menggabungkan dua kata haru ada spasi antara keduanya. Gunakan nama atau ejaan yang benar.<br />3. Tetapkan batas waktunya dan perintahkan siswa untuk membuat kata-kata kunci sebanyak yang mereka bias yang berkaitan dengan mata pelajaran atau pengalaman belajar yang telah mereka jalani. <br />4. Sarankan supaya mereka membuat pembagian kerja agar sebagian siswa melakukan pencatatan dan sebgia lain mencari kata-kata baru.<br />5. Ucapkan kata "Mulai" dan perintahkan siswa untuk menghitung kata-kata dan berikan tepuk tangan meriah sebagai penghargaan atas catatan visual yang menarik yang berisi pengalaman mereka<br /><br />VARIASI<br />1. Jika ukuran kelompok tidak memungkinkan atau cukup menyulitkan untuk aktivitas ini, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok yang masing-masing mem¬buat papan Scrabble. Tampilkan hasilnya bersama dan hitunglah jumlah total kata-kata yang dihasilkan oleh seluruh siswa.<br />2. Sederhanakan aktivitas itu dengan menulis judul pela¬jaran secara menurun dan meminta siswa menulis (secara mendatar) sebuah verba, ajektiva, atau kata benda yang mereka kaitkan dengan judul itu dan berawal dari masing-masing huruf dalam judul tersebut<br /><br />99. Menjalin Hubungan <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan sebuah kegiatan yang secara simbolik menggambarkan sebuah pelajaran yang sudah hampir diakhiri. Aktivitas ini terutama cocok bila siswa telah memiliki hubungan erat satu sama lain.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Gunakan seutas benang untuk menghubungkan siswa, dalam artian harfiah maupun simbolis.<br />2. Perintahkan semua siswa untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Mulailah prosesnya dengan menyatakan secara singkat apa yang anda alami selama memberikan pelajaran. <br />3. Dengan memegang ujung benang, lemparkan bundelannya kcpada seorang siswa di sisi lain dari lingkaran itu. Perintahkan siswa tersebut untuk menyatakan secara singkat apa yang dia alami sebagai hasil dari keikutsertaannya dalam pelajaran ini. Kemudian perintahkan siswa itu untuk memegang benang dan melemparkan bundelannya kepada siswa lain.<br />4. Perintahkan tiap siswa untuk mengambil giliran menerima bundelan, berbagi pemikiran, dan melemparkan benang, terus memegang bagian yang menyakitkan dirinya. Formasi yang dihasilkan adalah sebuah jaring benang yang mengkaitkan setiap anggota kelompok.<br /><br />Beberapa komentar yang dapat diungkapkan meliputi:<br />• Saya senang bisa mengenal teman sekelas secara pribadi.<br />• Saya merasa bisa bersikap terbuka dan jujur disini<br />• Saya mendapatkan kegembiraan di kelas ini.<br />• Saya mulai memikirkan cara-cara untuk mempraktikkan apa yang telah saya pelajari.<br />• Kita semua adalah kelompok besar!<br />5. Lengkapi aktivitas itu dengan menyatakan bahwa pro¬gram ini bermula sebagai pengumpulan individu yang mau menjalin hubungan dan belajar satu sama lain.<br />6. Putuskan benang menggunakan gunting agar tiap siswa, kendati datang secara individual, memegang bagian dan siswa lain. Ucapkan terirna kasih kepada siswa atas minat, gagasan, waktu dan usaha mereka.<br /><br />VARIASI <br />1. Perintahkan tiap siswa untuk mengungkapkan rasa penghargaannya kepada siswa yang mengulurkan benang kepadanya. <br />2. Sebagai altematif dari penggunaan benang, lemparkan atau overkan sebuah bola atau benda serupa itu. Perintahkan tiap siswa untuk menerima bola, kemudian dia boleh mengungkapkan ucapan perpisahan.<br /><br />100. Foto Bersama<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan aktivitas yang mengakui sumbangsih dari setiap siswa sembari mengenang seluruh teman sekelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Kumpulkan seluruh siswa untuk diambil fotonya secara bersama. Sebaiknya dibuatlah minimal tiga deret siswa—deret pertama jongkok di lantai, deret kedua duduk di kursi, dan deret ketiga berdiri di belakang kursi. Ketika anda akan mengambil gambar, ucapkanlah kata-kata perpisahan anda. Tekankan betapa kegiatan belajar aktif sangat bergantung pada dukungan dan keterlibatan siswa. Ucapkan terima kasih kepada siswa atas keikutsertaan mereka demi keberhasilan pelajaran.<br />2. Selanjutnya, perintahkan salah satu siswa untuk meninggalkan kelompok dan menjadi "fotografer". (Opsional: Perintahkan tiap peserta untuk sekadar nadir dan melihat gambar terakhir seluruh teman sekelas.)<br />3. Jika jumlah siswa dalam kelas tidak terlalu besar, perintahkan tiap siswa untuk berbagi pendapat terakhir mereka dengan kelompok. Perintahkan kelompok untuk memberi tepuk tangan kepada siswa itu atas kontribusinya bagi kelas.<br />4. Bila filmnya sudah dicetak, berikan tiap anggota masing-masing satu foto berisi seluruh anggota kelas.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan sesi foto bersama sebagai kesempatan untuk meninjau beberapa inti pelajaran.<br />2. Sebagai alternatif dari membuat kenangan perpisahan bersama, perintahkan siswa untuk menulis pendapat akhir pada selembar kertas dan menempelkannya di dinding.<br /><br /><br />101."Ujian Akhir"<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk mengenang kegiatan yang berlangsung dalam kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Beri siswa kertas kosong dan katakan kepada mereka inilah saatnya "ujian akhir". Usahakan agar mereka tegang menghadapi ujian akhir.<br />2. Katakan kepada mereka bahwa tugas mereka adalah menulis secara urut banyaknya aktivitas belajar yang telah mereka jalani di kelas. (Sampai di sini, kemukakan bahwa ini merupakan tantangan yang menyenangkan yang tidak akan dinilai).<br />3. Setelah setiap siswa selesai (atau menyerah!) buatlah daftar kegiatan belajar yang merupakan campuran dari seluruh siswa. Lakukan penyesuaikan sampai daftar urutan kegiatan itu benar.<br />4. Berdasarkan daftar kegiatan belajar yang dipajang, perintahkan siswa untuk mengenang pengalaman-pengalaman tersebut, mengingat saat-saat menyenangkan, saat bekerjasama, dan berbagi pendapat.<br />5. Adakan diskusi agar acara mengenang kembali itu menghadirkan semacam suasana perpisahan yang nuansa emosionalnya kuat bagi seluruh siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan daftar kegiatan dari awal pelajaran. Segeralah memulai diskusi mengenang seluruh kegiatan kelas.<br />2. Sebagai alternatif dari pemfokusan pada kegiatan, fokuskan latihan pada "saat-saat untuk dikenang." Biarkan siswa menginterpretasikan kata-kata ini. Ini dapat menciptakan kenangan yang penuh tawa dan nostalgia bagi seluruh kelas.<br /> <br />102. Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.<br />Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (2000: 2)), “Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg (Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”.<br />Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan ikuiri.<br />1. Ciri-cirinya<br />Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah mencoba menunjukkan cirri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.<br />a. Pengajuan pertanyaa atau masalah.<br />Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidipan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu.<br />b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.<br />Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.<br />c. Penyelidikan autentik.<br />Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata. Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah, mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu, metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang sesdang dipelajari.<br />d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.<br />Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 2000:5-7).<br />Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.<br />2. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar<br />Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhdap ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12) berikut ini.<br />a. Keteramplan Berpikir dan Keterampilan Pemecahan Masalah <br />Berbagai macam ide telah digunakan untuk menggambarkan cara seseorang berpikir. Tetapi, apakah sebenarnya yang terlibat dalam proses berpikir? Apakah keterampilan berpikir itu dan terutama apakah keterampilan berpikir itu?<br />- Berpikir adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran.<br />- Berpikir adalah proses secara simbolik menyatakan (melalui bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan penggunaan pernyataan simbolik itu untuk menemuan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu untuk menemukan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu. Pernyataan simbolik (abstrak) seperti itu biasanya berbeda dengan operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkret dari fakta dan kasus khusus.<br />- Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang seksama. <br />Tentang berpikir tingkat tinggi, Resnick (1987) memberikan penjelasan sebagai berikut:<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah nonalgoritmik, yaitu alur tindakan yang tidak sepenuhnya dapat diterapan sebelumnya.<br />- Berpikir tingkat tinggi cenderung kompleks. Keseluruhan alurnya tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.<br />- Berpikir tingkat tinggi sering kali menghasilkan banyak solusi, masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan dan interpretasi.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan ketidakpastian. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas tidak selamanya diketahui.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak penerapan banya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak pengaturan diri tentang proses berpikir. Kita tidak mengakui sebagai berpikir tingkat tinggi pada seseorang jika ada orang lain membantunya pada setiap tahap.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pencarian makna, menemukan struktur pada keadaan yang tampaknya tidak teratur.<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengerahan kerja mental besar-besaran saat melakukan berbagai jenis elaborasi dan pertimbangan yang dibutuhkan.<br />Perlu dicatat bahwa Resnick menggunakan kata-kata dan ungkapan seperti pertimbangan, pengaturan diri, pencarian makna, dan ketidakpastian. Hal ini berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Resnick juga menekankan pentingnya konteks atau keterkaitan pada saat berpikir tentan berpikir. Meskipun proses memiliki beberapa kesamaan antarsituasi, proses itu juga bervarisai bergantung pada apa yang dipikirkan seseorang. Sebagai contoh, proses yang kita gunakan untuk memikirkan matematika berbeda dengan proses yang kita gunakan untuk memikirkan puisi. Proses berpikir yang digunakan untuk memikirkan ide abstrak berbeda dengan yang digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata. Karena hakikat kekomplekan dan konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret. Keterampilan proses dan berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas dapat diajarkan, dan kebanyakan program dan kurikulum dikembangkan untuk tujuan ini sangat mendasarkan diri pada pendekatan yang sama dengan pengajaran berbasis masalah.<br />a. Pemodelan Peran Orang Dewasa<br />Resnick juga memberikan rasional tentang bagaimana pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam situasi kehidupan nyata dan belajar tentang pentingnya peran orang dewasa. Dalam banyak hal pengajaran berbasis masalah bersesuaian dengan aktivitas mental di luar sekolah sebagaimana yang diperankan oleh orang dewasa.<br />1. Pengajaran berbasis masalah memiliki unsur-unsur belajar magang. Hal tersebut mendorong pengamatan dan dialog dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat memahami peran penting dari aktivitas mental dan belajar yang terjadi di luar sekolah.<br />2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan siswa menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut.<br />b. Pembelajaran yang Otonom dan Mandiri<br />Pengajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Bimbingan guru yang berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri. Dengan begitu, siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri dalam hidupnya.<br />3. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.<br /> Tabel 2.1. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah <br />Tahapan Tingkah Laku Guru<br />Tahap 1 <br />Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya<br />Tahap 2<br />Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubugnan dengan masalah tersebut<br />Tahap 3<br />Membimbing penyelidikan individual dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informsi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penyelasan dan pemecahan masalahnya.<br />Tahap 4<br />Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siwa merekncanakan dan menyiapkan karyayang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.<br />Tahap 5<br />Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan maslah Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.<br /><br />4. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen<br />Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan dalam pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati kelompok kecil dalam pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan system manajemen dalam pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh sifatnya yang terbuka, ada proses demokrasi, dan peranan siswa yang aktif. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran yang terstruktur dan dapat diprediksi dalam pengajaran berbasis masalah, norma di sekitar pelajaran adalah norma inkuiri terbuka dan bebas mengemukakan pendapat. Lingkungan belajar menekankan peranan sentral siswa, bukan guru yang ditekankan. <br /><br />103. Metode Demonstrasi <br />Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 100 C, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.<br />Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.<br />Adapun penggunan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas, dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda ata alat seperti bagian tubuh manusia, atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapat menyaksikan kerjanya sesuatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstasi tersebut, maka ia dapat mengerti juga cara menggunakan sesuatu alat itu seperti menggunakan gunting untuk memotong kain. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara penggunaan seautu alat atau perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui kebenaran dari sesuatu teori di dalam praktek. Misalnya cara memasak roti yang terbaik.<br />Bila melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.<br />2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.<br />3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksaaan lain.<br />4. Apakah anda telah meneliti alat-alat, atau telah mencoba terlebih dahulu, agar demonstasi itu berhasil.<br />5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.<br />6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.<br />7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan tertanya. <br />8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.<br />Penggunaan teknik demonstasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah, dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu direncanakan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibatnya selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini ialah:<br />Bila alatnya telalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses belangsungnya demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus, atau tidak dijalankan tergesa-gesa, sehingga hasilnya memuaskan. Dalam demonstasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.<br />Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu anda perlu menyertai dengan teknik yang lain, atau menkombinasikan dengan lain, sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.<br />104. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)<br />Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa memampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebainya. Suaut konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengemabang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.<br />Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar sndiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situsi teacher learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.<br />Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.<br />Maka teknik ini memiliki keuntungan sebagai berikut:<br />- Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.<br />- Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.<br />- Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.<br />- Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing.<br />- Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.<br />- Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.<br />Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.<br />Walalupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah:<br />- Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.<br />- Bila kelas terlalu besar penggunaan teknikini akan kurang berhasil.<br />- Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.<br />- Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertiansaja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.<br />- Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.<br />105. Metode Eksperimen<br />Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengertahuan, maka segala sesuatu memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas digunakan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajr, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru.<br />Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mamapu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cra berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimaen siswa menemukan bukti keberanaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.<br />Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu pelaksana memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />1. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.<br />2. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.<br />3. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsetrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.<br />4. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memeproleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.<br />5. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakina manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.<br />Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut:<br />1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus mehami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.<br />2. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang:<br />- Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalma percobaan.<br />- Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variable-variabel yang harus dikontrol dengan ketat.<br />- Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.<br />- Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.<br />- Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik dan sebagainya.<br />3. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.<br />4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan ke kelas, dan mengavaluasi dengan tes atau sekedar Tanya jawab.<br />Teknik eksperimen kerap kali digunkan karena memiliki keunggulan ialah:<br />1. Dengan eksperimen siswa berlatih menggunanakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percayha apdda sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.<br />2. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.<br />3. Siswa dalam melaksanakan proses sendiri kebenaran sesuatu teori, sehigga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal. <br /><br />106. Pengajaran Berbasis Inkuiri<br />Pembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan satu komponen penting dalam pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atu pembaharuan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan/inkuiri, siswa didorong untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri, Bruner (1966), penganjur pembelajaran dengan basis inkuiri, menyatakan sebagai berikut: “Kita mengajarkan suatu bahan kajian tidak untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang bahan kajian itu, tetapi lebih ditujukan untuk membuat siswa berpikir untuk diri mereka sendiri, meneladani seperti apa yang dilakukan oleh seorang sejarawan, mereka turut mengambil bagian dalam proses, bukan suatu produk (Nur & Wikandari, 2000:10). Belajar dengan penemuan dapat diterapkan dalam banyak mata pelajaran. Sebagai contoh, siswa diberi sederet silinder dengn ukuran dan berat yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk menggelindingkan silinder tersebut pada suatu bidang miring. Bila percobaan itu dilakukan dengan benar, siswa akan dapat menemukan prinsip-prinsip utama yagn menentuan kecepatan silinder tersebut.<br />Belajar dengan penemuan mempunyai berbagai keuntungan. Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutan pekerjaannya hingga mereka menemukan prinsip-prinsip utama yang menentukan kecepatan silinder tersebut.<br />Belajar dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Siswa juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus selalu menganalisa dan menangani informasi.<br />Pengajaran berbasis inkuiri membutuhkan strategi pengajar yang mengikuti metodologi IPA dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna. Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya dan menjawab. Inkuiri melibatkan observasi dan pengukuran, pembutan hipotesis dan interpretasi, pembentukan model dan pengujian model. Inkuiri menuntut adanya eksperimentasi, refleksi, dan pengenalan akan keunggulan dan kelamahan metode-metodenya sendiri. <br />Selama proses inkuiri berlangsung, seorang guru dapat menajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. Pertanyaannya bersifat open-ended, memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki sendiri dan mereka mencari jawaban sendiri (tetapi tidak hanya satu jawaban yang benar). <br />Inkuiri adalah apa yang dibuat oleh para ilmuwan. Para ilmuwan melakukan ikuiri dengan suatu cara formal dan sitematis, dan dalam proses melakukan inkuiri para ilmuwan memberikan kontribusi pada tubuh informasi yang bersifat kolektif yang kita sebut pengetahuan. Dalam proses mengalami ilmu melalui inkuiri, siswa belajar bagaiman menjadi ilmuwan. Mereka belajar lebih banyak lagi ketimbang hanya konsep dan fakta, mereka mempelajari berbagi proses yang terlibah dalam pemantapan konsep dan fakta. <br />Inkuiri memberikan kepada siswa pengalaman-pengalaman belajar yang nyata dan aktif. Siswa diharapkan mengambil inisiatif. Mereka dilatih bagaimana memecahkan maslah, membuat keputusan, dan memperoleh ketarampilan. Inkuiri memeungkinkan siswa dalam berbgai tahap perkembangannya bekerja dengan masalah-masalah yang sama dan bahkan mereka bekerja sama mencari solusi terhadap masalah-masalah. Setiap siswa harus memainkan dan memfungsikan talentanya masing-masing.<br />Inkuiri memungkinkan terjadinya integrasi berbagai disiplin ilmu. Ketika siswa melakukan eksplorasi mereka cenderung mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan melibatkan IPA dan matematika, ilmu sosial, bahasa, seni, dan teknik. <br />Inkuiri melibatkan pula komunikasi. Siswa harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan berhubungan. Mereka harus melapoirkan hasil-hasil temuannya, lisan atau tertulis. Dengan begitu, mereka bekerja dan mengajar satu sama lain. Inkuiri memungkinkan guru mempelajari siswa-siswanya – siapa mereka, apa yang mereka ketahui, dan bagaimana mereka bekerja. Pemahaman guru tentang siswa akan memungkinkan guru untuk menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam proses pencarian ilmu oleh siswa.<br />Ketika guru menggunakan teknik inkuiri, guru tidak boleh banyak bertanya atau berbicara. Terlalu banyak intervensi, terlalu banyak bertanya, dan terlalu banyak menjawab akan mengurangi proses belajar siswa melalui inkuiri. Dengan demikian, proses belajar tidak akan lagi menyenangkan. Dalam proses inkuiri, siswa dituntut untuk bertanggung jawab bagi pendidikan mereka sendiri. Guru yang menaruh perhatian pada pribadi siswa, akan menemukan kegiatan-kegiatan yang disukai siswa, juga hal-hal yng baik yag ada dalam diri siswa-siswanya, dan kesulitian-kesulitan yang mengganggu siswa dalam proses belajar. Guru dituntut menyesuaikan diri terhadap gaya belajara siswa-siswanya.<br />Siklus inkuiri adalah: (1) Observasi (Observation); (2) Bertanya (Questioning); (3) Mengajukan dugaan (Hipothesis); (4) Pengumpulan data (Data Gathering); dan Penyimpulan (Conclusion).<br />Inkuiri adalah satu proses yang bergerak dari langkah observasi sampai langkah pemahaman. Inkuiri dimulai dengan observasi yang menjadi dasar pemunculan berbagai pertanyaan yang diajukan siswa. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dikejar dan diperoleh melalui suatu siklus pembuatan prediksi, perumusan hipotesis, pengembangan cara-cara pengujian hipotesis, pembuatan observasi lanjutan, penciptaan teori dan model-model konsep yang didasarkan pada data dan pengetahuan. Inkuiri menciptakan berbagai kesempatan bagi guru untuk mempelajari bagaimana otak siswa bekerja. Guru dapat memanfaatkannya untuk menentukan situasi-situasi belajar yang tepat dan memfasilitasi siswa dalam proses pencarian ilmu.<br />Dalam proses inkuiri, siswa belajar dan dilatih bagaimana mereka harus berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan slah satu tujuan pendidikan. Ketika siswa belajar berpikir kritis, merka kan memperlihatkan pikiran-pikiran dan proses-proses sebagai berikut:<br />a. Mengajukan pertanya seperti “Bagaimana itu kita tahu?” atau “Apa buktinya?”<br />b. Mengetahui perbedaan antara observasi dan kesimpulan.<br />c. Mengetahui bahwa semua gagasan ilmiah itu dapat berubah dan bahwa teori yang ada adalah teori-teori yang terbaik berdasarkan bukti yang kita miliki sejuh nini.<br />d. Mengetahui bahwa diperlukan bukti yang cukup untuk menarik suatu kesimpulan yang kuat.<br />e. Memberi penjelasan atau interpretasi, memalkukan observasi dan/atau prediksi.<br />f. Selalu mencari konsistensi terhadap kesimpulan-kesimpulan yang diambil dan memgerikan penjelasan dengan rasa percaya diri.<br />Salah satu tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang diyakini.seperti halnya setiap tujuan yang lain, belajar berpikir kritis bergantung pada penataan suasana kelas yang mendorong penerimaan pandangan divergen (berbeda) dan diskusi bebas. Tatanan itu seharusnya juga lebih menekankan pada pemberian alasan atau pandangan daripada hanya memberikan jawaban benar. Keterampilan dalam berpikir kritis paling baik dicapai bila dihibungkan dengan topik-topik yang dikenal siswa. Tujuan pengajaran berpikir kritis adalah menciptakan suatu semangat berpikir kritis yang mendorong siswa mempertanyakan apa yang mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten atau keliru.<br />Beyer (1988:57) mengidentifiksi 10 keterampilan berpikir kritis yang dpat digunakan siswa untuk mempertimbangkan validitas (keabsahan) tuntutan atau argument, memahami periklanan, dan sebagainya.<br />(1) Membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai yang sulit diverifikasi (diuji kebenarannya).<br />(2) Membedakan antara informasi, tuntutan, atau alasan yang relevan dengan yang tidak relevan.<br />(3) Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu penyataan.<br />(4) Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suaut sumber.<br />(5) Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.<br />(6) Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakn.<br />(7) Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).<br />(8) Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika.<br />(9) Mengenali ketidak-konsistenan logika dalam suatu alur penalaran.<br />(10) Menentukan kekuatan suatu argument atau tuntutan.<br />Beyer mengingatkan bahwa 10 keterampilan berpikir kritis di atas bukan merupakan suatu urutan langkah-langkah tetapi lebih merupakan daftar cra yang dapat dilakukan. Dengan cara-cara itu, siswa dapat menangani informasi untuk mengevaluasi apakah informasi itu benar atau masuk akal. Tugas utama dalam mengajarkan berpikir kritis kepada siswa adalah membantu mereka belajar tidak hanya bagaimana menggunakan tiap-tiap strategi berpikir kritis itu, tetapi juga menyampaikan kapan tiap-tiap strategi berpikir kritis itu cocok untuk dipakai.<br />Proses inkuiri tidak dpat dipisahkan dari konsep berpikir kritis. Konsep berpikir kritis tidak dapat pula dipisahkan dari konsep inteligensi. Inteligensi bukan sesuatu yang hanya dpat diukur dengan tes, buan pula sesuatu yang semata-mata pembawaan genetis secara lahiriah. Howard Gardaner (1983) menunjukan bahwa intelgensi dapat diubah. “Intelligence is the ability to solve problems or to create products that are valued between one or more cultural settings” (Johnson, 2002:141). Intelligensi tidak dapat dipisahkan dari konteks di mana manusia itu hidup dan berkembang.<br />Menurut Gardaner, inteligensi tidak dilahirkan, tepai dapat berkembang atau berkurang, bergantung pada lingkungan atau konteks seseorang. Lingkungan yng dimaksud adalah teman, guru, orang tua, buku, alat-alat belajar (pena, computer, kegiatan-kegiatan fisik, musik), dan hal-hal lain yang mencapai otak melalui panca indera. Dengan menggunakan kriteria khusus untuk mengidentifikasi konsep inteleigenais, Gardaner mengusulkan delapan jenis inteligenwsi, yakni: linguistic, logical-mathematic, musical, spatial, bodily-kinesthetic, interpersonal, intra-personal, dan naturalist. Jenis pekerjan dan aktivitas yang dapat dikembangkan untuk kedelapan jenis inteligensi ini dpat dicontohkan sebagai beikut: (1) linguistic: wartawan, reporter, politikus, atu penulis; (2) logis-mathematis; ahli fisika, neurology, atau insinyur; (3) spasial: pelukis, interior decorator, atau pemain tennis; (4) bodily-kinesthic: penari balet, pemain golf, pembalap, atau petinju; (5) musik: pengarang lagu, penyanyi, atau organis/pianis; (6) interpersonal: hakim, saleperson, atau guru; (7) intrapersonal: biarawan/rohaniawan, pujangga, atau ahli ilmu jiwa/psikolog; dan (8) naturalist: ahli botani, ahli kebun binatang, atau ahli pertamanan.<br />Kedelapan jenis inteligensi ini telah mengilhami para pendidik untuk mengajar dengan dengan mengac pada salah satu dari delapan jenis inteligensi tersebut. “Hundred, perhaps thousands, of classrooms around the world rely today on Gardaner’s theory of multiple intelligences to help students realize their latent potential” (Johnson, 2002:141). Apakah kelas berfokus pada siswa yang kurang mampu atau kelas yang siswa-siswanya berbakat, para pendidik melihat manfaat mengajar yang sesuai dengan cara-cara untuk mencapai berbagai jenis inteligensi yang dikemukakan Gardaner. <br />Setiap siswa mampu mengembangkan setiap jenis inteligensidi atas dengan asumsi bahwa siswa belajar dalam suatu lingkungan belajar yang kaya yang memungkikan mereka menghubungkan makna dengan konteks. “CTL’s component work together to provide this rich environment, offering students many opportunities to ignite the eight multiple intelligences” (Amstrong, 1994:35). Guru CTL menyadari dan menghargai bahwa setiap anak memiliki derajat yang berbeda dalam hal inteligensinya dan bahwa CTL sebagai suatu system holistic berhubungan dengan delapan inteligensi yang dibawa setiap anak pada lingkungan belajar.<br />Delapan inteligensi (Howard Gardaner, 1983)<br />Multiple Intelligences<br />Logika-matematika Peka terhadap pola, keterampilan dan sistematika.<br />Linguistic/ilmu bahasa Peka terhadap bunyi, ritme, dan makna kata<br />Musik Kemapuan menghasilkan dan menghargai ritme, tinggi rendah suara, dan warna suara<br />Spatial/jarak Kemampuan untuk melakukan transformasi mengenai persepsi awal seseorang dan kemampuan mengkreasi kembali aspek-aspek pengalaman visual seseorang.<br />Bodily-kinesthetic/fisik-kinestetik Kemampuan mengontrol gerak tubuh seseorangdan kemampuan menangani objek secara terampil.<br />Inter personal/antar-pribadi Kemampuan untuk menjawab atu memberikan reaksi secara tepat berbagai suasana batin, temperamen, motivasi dan keinginanorang lain.<br />Intapersonal/antar-pribadi Bagaimana menjiwai perasaan sendiri, kemampuan mendiskriminasikan berbagi perasaan seseorang, dan kemampuan menarik kesimpulan untuk menuntun tingkah laku seseorang<br />Naturalist/alamiah Mengamati, mengalami dan mengorganisasikan berbagai pola dalam lingkungan alamiah<br /> <br />Guru yang menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri haru menjadikan siswa mampu berdiri sendiri, harus mendorong siswa untuk mandiri sedini mungkin sejak dari awal masuk sekolah. Timbul pertanyaan, bagaimana caranya guru membantu siswa agar mereka tumbuh mandiri? Jawabannya adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengikuti minat alamiah mereka. Guru harus mendorong siswa untuk memecahkan sendiri msalah yang dihadapinnya atau memecahkan sendiri di dalam kelompoknya, bukan mengajarkan mereka jawaban dari masalah yang mereka hadapi. Siswa akan mendapat keuntungan jika mereka dapat “melihat” dan “melakukan” sesuatu daripada hanya sekedar mendengarkan ceramah atau penjelasan guru. Guru dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dengan bantuan gambar dan demontrasi.<br />Belajar harus luwes dan bersifat menyelidiki atau melalui penemuan. Jika siswa tampak berusaha dengan menghadapi suatu, berikan mereka waktu untuk mencoba sendiri memecahkan masalah tersebut sebelum memberikan pemecahannya. Guru juga harus memperhatikan sikap siswa terhadap belajar. Menurut Jerome, S. Burner, sekolah harus merangsang keingintahuan siswa, meminimalkan risiko kegagalan, dan bertindak serelevan mungkin bagi siswa. Sebagai saran tamhahan bagi guru yangmengajar dengan pendekatan inkuiri: (1) doronglah siswa agar mereka mengajukan dugan awal dengan cara guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan membimbing; (2) gunakan bahan dan permainan yang bervariasi; (3) berikan kesempatan kepada siswa untuk memuaskan keingintahuan mereka, meskipun mereka mengajukan gagasan-gagasan yang tidak berhubungan langsung dengan pelajaran yang diberikan; dan (4) gunakan sejumlah contoh yang kontras atau perlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik-topik yang terkait.<br /><br />107. Metode Numbered Head Together<br />Motode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut. <br />1. Langkah 1 – Penomoran (Numbering): Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor berbeda.<br />2. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning): Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Contoh pertanyaan yang bersifat spesifik adalah “Apakah yang dimaksud angin?”, sedangkan contoh pertanyaan yang bersifat umum adalah “Mengapa makhluk hidup membutuhkan udara?”.<br />3. Langkah 3 – Berpikir Bersama (Head Together): Para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.<br />4. Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering): Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. <br /><br />108. Metode pembelajaran penemuan konsep <br />Metode pembelajaran penemuan konsep menurut Widoko (2001) didefinisikan suatu stategi pengajaran induktif dengan tujuan membantu siswa segala tingkatan umur mempelajari konsep-konsep dan keterampilan berfikir yang analitis praktis.<br />Sedangkan menurut Hasanah (1998) model penemuan konsep dan suatu model pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir induktif. Kemampuan analisis dan mengembangkan konsep.pada pengajaran diawali dengan pemberian contoh dan non-contoh diakhiri dengan kesimpulan yang diberikan siswa.<br />Berdasarkan hasil penelitian tentang Klaus Meier, Tennyson dan Cochareila dalam Widoko (2001) tentang pembelajaran penemuan konsep merupakan model yang menggunakan contoh-contoh positif dan contoh negatif untuk menggambarkan konsep-konsep tersebut lebih mudah.<br />Desain dari model ini, pertama kali diperkenalkan oleh Joice dan Weil (1972) yang mendasari penelitian Jerome Bruiner dan koleganya yang menemukan pengaruh variabel-variabel terhadap proses belajar konsep.<br />Pada penelitian ini konsep yang digunakan adalah konsep listrik statik, dengan menampilkan contoh dan non-contoh yang disertai karakteristiknya, sebagai misal untuk konsep listrik statik; contoh positif batang plastik yang dogosokkan dengan kain wol akan bermuatan negatif mempunyai karakteristik benda menerima elektron dari benda lain atau terjadi perpindahan elektron dari kain wol menuju ke batang plastik.<br />Dari uraian contoh dan non-contoh beserta karakteristiknya siswa diharapkan dapat menemukan definisi dari tiap konsep dan memahami konsep tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan contoh secara mandiri dari konsep tersebut.<br />Sintaks metode pembelajaran penemuan konsep adalah sebagai berikut:<br />Phase I : Presentation of example (menampilkan contoh-contoh). <br /> Pada phase ini guru menjelaskan bagamana aktivitas dimulai dengan memberikan kepada siswa contoh dan bukan contoh. Ketika guru menampilkan contoh positif dan contoh negatif untuk tiap-tiap konsep disertai dengan karakteristiknya di dalam LKS penemuan konsep. Pada penelitian ini konsep yang dipilih adalah konsep listrik statik dengan contoh positif batang plastik yang digosokkan dengan kain woll akan bermuatan negatif.<br /> Phase II : Analysis of hypothesis (menganalisis hipotesa)<br /> Pada phase ini dimulai ketika siswa membuat hipotesis tentang nama suatu konsep, membandingkan karakteristik dari contoh positif dan negatif listrik statik, maka siswa diminta untuk menuliskan hipotesis tentang listrik statik, guru memberikan contoh tambahan dan yang bukan contoh kemudian menganalisis hipotesis sampai semua hipotesis didapatkan. Dari beberapa hipotesis listrik statik yang didapat dari siswa kemudian menguji hipotesis tersebut lewat contoh dan non-contoh sehingga deperoleh satu hipotesis yang benar.<br />Phase III : Clouser (Penutup) <br /> Pada phase ini guru bertanya kepada siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat dari konsep dan menyatakan dari konsep tersebut beserta karakteristiknya.<br />Phase IV : Application (Aplikasi)<br /> Pada phase ini untuk memperkuat pengertian murid akan konsep tentang listrik statik, guru memberikan contoh tambahan dari mereka sendiri.<br />Seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran konsep diharapkan dapat:<br />a. Mengerti isi mata pelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran konsep, sehingga dapat mengidentifikasikan materi pelajaran itu apakan cocok dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran pemenuan konsep.<br />b. Menyeleksi contoh-contoh, sehingga ketika diberikan tujuan pembelajaran maka akan memperoleh daftar contoh-contoh yang akan memberikan gambaran secara efektif dari suatu konsep.<br />c. Mengerti urutan dari contoh-contoh untuk memaksimalkan murid-murid secara praktis dengan keterampilan berfikir<br />Manfaat dari metode pembelajaran penemuan konsep antara lain:<br />a. Meningkatkan keterampilan berfikir<br />b. Membantu siswa untuk menemukan dan memahami konsep dengan memperhatikan obyek, ide atau kejadian-kejadian.<br /><br />109. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing<br />Metode pembelajaran penemuan adalah suatu metode pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi-informasi yang secara tradisional bisa diberitahukan atau diceramahkan saja (Suryabrata, 1997: 1972). Metode pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan melalui proses menemukan. Fungsi pengajar disini bukan untuk menyelesaikan masalah bagi peserta didiknya, melainkan membuat peserta didik mampu menyelesaikan masalah itu sendiri (Hudojo, 1988, 114). Metode pembelajaran yang ekstrim seperti ini sangat sulit dilaksanakan karena peserta didik belum sebagai ilmuwan, tetapi mereka masih calon ilmuwan. Peserta didik masih memerlukan bantuan dari pengajar sedikit demi sedikit sebelum menjadi penemu yang murni. Jadi metode pembelajaran yang mungkin dilaksanakan adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dengan demikian kegiatan belajar mengajar melibatkan secara maksimum baik pengajar maupun pesertra didik.<br />Seperti uraian di atas bahwa penemuan terbimbing (Guided Discovery) merupakan salah satu dari jenis metode pembelajaran penemuan. Oleh Howe (dalam Hariyono, 2001: 3) menyatakan bahwa penemuan terbimbing tidak hanya sekedar keterampilan tangan karena pengalaman, kegiatan pembelajaran dengan model in tidak sepenuhnya diserahkan pada siswa, namum guru masih tetap ambil bagian sebagai pembimbing. Penemuan terbimbing merupakan suatu metode pembelajaran yang tidak langsung (Indirect Instuction). Siswa tetap memiliki porsi besar dalam proses penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.<br />Menurut Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 1) metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran yang sengaja dirancang dengan menggunakan pendekatan penemuan. Para siswa diajak atau didorong untuk melakukan kegiatan eksperimental, sedemikian sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan sesuatu yang diharapkan.<br />Dalam pembelajaran penemuan terbimbing tugas guru cenderung menjadi fasilitator. Tugas ini tidaklah mudah, lebih-lebih kalau menghadapi kelas besar atau siswa yang lambat atau sebaliknya amat cerdas. Karena itu sebelum melaksanakan metode pembelajaran dengan penemuan ini guru perlu benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Baik dalam tiap hal pemahaman konsep-konsep yang akan diajarkan maupun memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di kelas sewaktu pembelajaran tersebut berjalan. Dengan kata lain guru perlu mempersiapkan pembelajaran dengan cermat, Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 18).<br /> Keuntungan dan kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing.<br />1. Keuntungan metode pembelajaran penemuan terbimbing<br />Menurut Siadari (2001: 26) keuntungn dari pembelajaran metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah:<br />a. Pengetahuan ini dapat bertahan lama, mudah diingat dan mudah diterapkan pada situasi baru.<br />b. Meningkatkan penalaran, analisis dan keterampilan siswa memecahkan masalaha tanpa pertolongan orang lain.<br />c. Meningkatkan kreatifitas siswa untuk terus belajar dan tidak hanya menerima saja.<br />d. Terampil dalam menemukan konsep atau memecahkan masalah.<br />2. Kelemahan dalam penemuan konsep atau memecahkan masalah.<br />Adapun kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing menurut Ruseffendi (dalam Siadari, 2001: 26) adalah sebagai berikut:<br />a. Tidak semua materi dapat disajikan dengan mudah, menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing.<br />b. Proses pembelajaran memerlukan waktu yang relatif lebih banyak.<br />c. Bukan merupakan metode pembelajaran murni, maksudnya tidak dapat berdiri sendiri (hanya dapat digunakan jika ada keterlibatan metode lain misal ekspositori, ceramah, dan lain sebagainya).<br />Sintak penemuan terbimbing menurut Arends (dalam Haryono, 2001: 25), dapat ditabelkan sebagai berikut:<br /> Tabel 2.1. Sintaks Penemuan Terbimbing Model Arends<br />No Fase-fase Kegiatan Guru<br />1 Menyampaikan tujuan, mengelompokkan dan menjelaskan prosedur discovery Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta guru menjelaskan aturan dalam metode pembelajaran dengan penemuan terbimbing <br />2 Guru menyampaikan suatu masalah Guru mejelaskan masalah secara sederhana<br />3 Siswa memperoleh data eksperimen Guru mengulangi pertanyaan pada siswa tentang masalah dengan mengarahkan siswa untuk mendapat informsi yang membantu proses inquiry dan penemuan<br />4 Siswa membuat hipotesis dan penjelasan Guru membantu siswa dlam membuat prediksi dan mempersiapkan penjelasan masalah<br />5 Analisis proses peneman Guru membimbing siswa berfikir tentang proses intelektual dn proses penemuan dan menghubungkan dengan pelajaran lain.<br />Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa guru dalam metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah sebagai pembimbing siswa dalam nenemukan konsep.<br /><br />110. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)<br />Metode pemecahan masalah merupakan metode pengajaran yang digunakan guru untuk mendorong siswa mencari dan menemukan serta memecahkan persoalan-persoalan. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara yang ilmiah. Artinya, mengikuti kaidah keilmuan, seperti yang dilakukan dalam penelitian ilmiah. Oleh sebab itu, dalam memecahkan masalah tidak dilakukan dengan trial and error (coba-coba), melainkan dilakukan secara sistematis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:<br />1. Merumuskan masalah dengan memahami, meneliti dan kemudian membatasi masalah.<br />2. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara bagi masalah yang diajukan. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan berdasarkan data dari lapangan.<br />3. Mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan berupa informasi, keterangan, dan barang bukti sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk mengumpulkan data, dapat dilakukn dengan wawancara, angket, studi dokumentasi, dan sebagainya.<br />4. Menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan, diolah, atau dianalisa. Jika data yang dikumpulkan, ternyata sesuai dengan isi hipotesis, berarti hipotesis dapat diterima atau dapat dikatakan benar. Sebaliknya jika hsil analisis menunjukkan tidak sesuai, berarti hipotesis titolak atau tidak benar.<br />5. Menyimpulkan. Berdasarkan hasil pengolahan atau analisis data dapat dihasilkan kesimpulan. selain itu beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran untuk memperbaiki kelemahan yang msih ada serta untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai.<br /><br />111. Metode Struktural <br />Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya. Metode struktural menekankan pada strukur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, seperti metode resitasi, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengankat tangan dan ditunjuk oleh guru. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja sama saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum (goal) untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial. <br /><br />112. Cara Belajar Aktif Model Pencocokan Kartu Indeks<br />1. Uraian Singkat<br /> Ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya.<br />2. Prosedur<br />a. Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah krtu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.<br />b. Pada kartu yang terpisah, tulislah, tulisan jawaban atas masing-masing pertanyaan itu.<br />c. Campurlah dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampuraduk.<br />d. Berikansatu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan mencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya.<br />e. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama. (Katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).<br />f. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawaban.<br />3. Variasi<br />a. Sususunlah kartu yang berisi sebuah kalimat beberapa kata yang dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata yang hilang itu misalnya, “Perubahan wujud dari berudu mejadi katak disebut _________.”<br />c. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawabannya __ misalnya, “cara pencernaan makanan pada hewan?”. Cocokkan kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkann beberapa jawaban dari siswa lain.<br /><br />113. Pengajaran terarah<br />1. Uraian Singkat<br /> Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa untuk mendapatkan hipotesiss atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori. Metoda pengajarann terarah merupakan selingan yangmengasyikkan di sela-sela cara belajar biasa. Cara ini memungkinkan untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa yang akan diajarkan. Metodea ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep yang abstrak.<br />2. Prosedur<br />a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dalam pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban.<br />b. Berikan waktu yang cukup kepada siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka.<br />c. Perintahkan siswa untuk kembali ke tampat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkikan, seleksi jawaban mereka menjadi beberapa kategori yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda/<br />d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yangmemberi iformasi tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran.<br />3. Variasi<br />a. Jangan memilah-milah jwaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan merak untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda membandingkannya dengan konsep yang ada idi pikran anda.<br />b. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa memilah-milah gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang berguna. <br />114. Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.<br />Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (200: 2)), “Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg (Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”.<br />Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan ikuiri.<br />5. Ciri-cirinya<br />Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah mencoba menunjukkan cirri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.<br />a. Pengajuan pertanyaa atau masalah.<br />Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidipan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu.<br />b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.<br />Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.<br />c. Penyelidikan autentik.<br />Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata. Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah, mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu, metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang sesdang dipelajari.<br />d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.<br />Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 200:5-7).<br />Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.<br />6. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar<br />Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhdap ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12) berikut ini.<br />a. Keteramplan Berpikir dan Keterampilan Pemecahan Masalah <br />Berbagai macam ide telah digunakan untuk menggambarkan cara seseorang berpikir. Tetapi, apakah sebenarnya yang terlibat dalam proses berpikir? Apakah keterampilan berpikir itu dan terutama apakah keterampilan berpikir itu?<br />- Berpikir adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran.<br />- Berpikir adalah proses secara simbolik menyatakan (melalui bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan penggunaan pernyataan simbolik itu untuk menemuan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu untuk menemukan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu. Pernyataan simbolik (abstrak) seperti itu biasanya berbeda dengan operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkret dari fakta dan kasus khusus.<br />- Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang seksama. <br />Tentang berpikir tingkat tinggi, Resnick (1987) memberikan penjelasan sebagai berikut:<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah nonalgoritmik, yaitu alur tindakan yang tidak sepenuhnya dapat diterapan sebelumnya.<br />- Berpikir tingkat tinggi cenderung kompleks. Keseluruhan alurnya tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.<br />- Berpikir tingkat tinggi sering kali menghasilkan banyak solusi, masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan dan interpretasi.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan ketidakpastian. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas tidak selamanya diketahui.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak penerapan banya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak pengaturan diri tentang proses berpikir. Kita tidak mengakui sebagai berpikir tingkat tinggi pada seseorang jika ada orang lain membantunya pada setiap tahap.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pencarian makna, menemukan struktur pada keadaan yang tampaknya tidak teratur.<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengerahan kerja mental besar-besaran saat melakukan berbagai jenis elaborasi dan pertimbangan yang dibutuhkan.<br />Perlu dicatat bahwa Resnick menggunakan kata-kata dan ungkapan seperti pertimbangan, pengaturan diri, pencarian makna, dan ketidakpastian. Hal ini berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Resnick juga menekankan pentingnya konteks atau keterkaitan pada saat berpikir tentan berpikir. Meskipun proses memiliki beberapa kesamaan antarsituasi, proses itu juga bervarisai bergantung pada apa yang dipikirkan seseorang. Sebagai contoh, proses yang kita gunakan untuk memikirkan matematika berbeda dengan proses yang kita gunakan untuk memikirkan puisi. Proses berpikir yang digunakan untuk memikirkan ide abstrak berbeda dengan yang digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata. Karena hakikat kekomplekan dan konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret. Keterampilan proses dan berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas dapat diajarkan, dan kebanyakan program dan kurikulum dikembangkan untuk tujuan ini sangat mendasarkan diri pada pendekatan yang sama dengan pengajaran berbasis masalah.<br />c. Pemodelan Peran Orang Dewasa<br />Resnick juga memberikan rasional tentang bagaimana pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam situasi kehidupan nyata dan belajar tentang pentingnya peran orang dewasa. Dalam banyak hal pengajaran berbasis masalah bersesuaian dengan aktivitas mental di luar sekolah sebagaimana yang diperankan oleh orang dewasa.<br />1. Pengajaran berbasis masalah memiliki unsur-unsur belajar magang. Hal tersebut mendorong pengamatan dan dialog dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat memahami peran penting dari aktivitas mental dan belajar yang terjadi di luar sekolah.<br />2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan siswa menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut.<br />d. Pembelajaran yang Otonom dan Mandiri<br />Pengajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Bimbingan guru yang berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri. Dengan begitu, siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri dalam hidupnya.<br />7. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.<br /><br />Tahapan Tingkah Laku Guru<br />Tahap 1 <br />Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya<br />Tahap 2<br />Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubugnan dengan masalah tersebut<br />Tahap 3<br />Membimbing penyelidikan individual dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informsi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penyelasan dan pemecahan masalahnya.<br />Tahap 4<br />Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siwa merekncanakan dan menyiapkan karyayang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.<br />Tahap 5<br />Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan maslah Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.<br /><br />8. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen<br />Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan dalam pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati kelompok kecil dalam pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan system manajemen dalam pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh sifatnya yang terbuka, ada proses demokrasi, dan peranan siswa yang aktif. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran yang terstruktur dan dapat diprediksi dalam pengajaran berbasis masalah, norma di sekitar pelajaran adalah norma inkuiri terbuka dan bebas mengemukakan pendapat. Lingkungan belajar menekankan peranan sentral siswa, bukan guru yang ditekankan. <br /><br />115. Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala Permainan Bingo<br />1. Uraian Singkat<br />Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan format permainan Bingo.<br />2. Prosedur<br />a. Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya.<br />- Angka penyebut yang paling sedikit <br />- Hieroglifik<br />- Inflasi <br />- Otokrasi<br />- Database<br />- Hokum humurabi<br />- Byte<br />- Garis lintang<br />- Impresionisme<br />- Alegori<br />- Fotosintesa<br />- Bilangan urutan<br />- Skozofrenia<br />- Klausa pengadaian <br />Anda juga dapat menggunakannama, sebagai alternative dari istilah. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />- Freud<br />- Caesar<br />- Blake<br />- Roosevelt<br />- Marco Polo<br />- Joan of Arc<br />- Dewey<br />- Pasteur<br />- Van Gogh<br />- Curie<br />- Chaucer<br />- Rusself<br />- Alley<br />b. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan denga huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong.”)<br />c. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar, maka dia dapat mengisi celah tersebut.<br />d. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertical, horizontal maupun diagonal), siswa tersebut boleh meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah tersebut terisi.<br />3. Variasi <br />a. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa mendapatkan Bingo.<br />b. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24 istilah utama (plus sel “kosong” di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan, jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaanya di sampingnya.<br />116. Pengajaran Berbasis Proyek/Tugas <br />Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).<br />Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-tugas outentik/asli yang sebenarnya.<br />Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang efektif. <br />1. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang<br />Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan, khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.<br />Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar bermakna.<br />Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural. Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang “apa yang dilakukan” adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang “mengapa” sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat. Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.<br />2. Menganekaragamkan Tugas-tugas <br />Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri. Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari. <br />3. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan<br />Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri, tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.<br />4. Memonitor Kemajuan Siswa<br />Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu, hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.<br /><br />117. Metode Ceramah <br />1. Pengertian <br />Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah dipergunakan sebagai metode mengajar. <br />Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode ceramah adalah cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. <br />Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.<br />2. Kebaikan Metode Ceramah<br />a. Dapat menamung kelas besar dan tidap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperluan lebih murah.<br />b. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat direncanakan dengan baik.<br />c. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sehemat mungkin.<br />d. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.<br />e. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat Bantu pelajaran tidak menghambat jalanya pelajaran.<br />3. Kelemahan Metode Ceramah<br />a. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.<br />b. Siswa menjadi pasih hanay aktif membuat catatan saja.<br />c. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.<br />d. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.<br />e. Ceramah menyebabkan system belajar siswa menjadi “belajar menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.<br />4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah<br />Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;<br />a. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.<br />b. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.<br />c. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.<br />d. Mengadakan pencatatan yang diperlukan<br />5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah<br />Dalam metode ceramah, peran utama adalah gru. Karena pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti guru mendominasi seluruh kegiatan belajra mengajar. Berhasil tidaknya metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.<br />a. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.<br />b. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.<br />c. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.<br />6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah<br />Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan, metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan, melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal itu.<br />a. Membangkitkan Minat<br />- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.<br />- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan sajian dalam ceramah pengajaran.<br />- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran) agau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.<br />b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan<br />- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.<br />- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki.<br />- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan.<br />c. Melibatkan Siswa Perceramahan<br />- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan.<br />- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.<br />d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan<br />- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran.<br />- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.<br /><br />118. Metode Pembelajaran Kooperatif Model GI (Group Investigation)<br />Model ini merupakan suatu model yang sangat terstruktur dengan enam tahapan pelaksanaan khusus. Keterlibatan siswa terdapat di dalam setiap tahapan mulai dari pemilihan topik hingga evaluasi belajar siswa.<br />Tahap 1. Indentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok. <br />1. Para siswa memeriksa sumber belajar, mengusulkan topik dan mengkategorikan saran-saran.<br />2. Para siswa bergabung ke dalam kelompok mempelajari topik pilihan mereka.<br />3. Komposisi membantu didasarkan kepada minat dan heterogen.<br />4. Guru membantu dan mengumpulkan informasi dan memudahkan organisasi.<br />Tahap 2. Merencanakan tugas belajar<br />Para siswa menyusun rencana bersama.<br /><br />Tahap 3. Melakukan penyelidikan<br />1. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan mengambil kesimpulan.<br />2. Setiap anggota kelompok berkintribusi terhadap upaya kelompok.<br />3. Para siswa saling bertukar gagasan, berdiskusi, dan melakukan klarifikasi.<br />Tahap 4. Mempersiapkan laporan akhir<br />a. Setiap anggota menentukan pesan pokok dan proyek mereka.<br />b. Setiap anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan.<br />c. Perwakilan kelompok membentuk bagian pengendali untuk mengkoordinasikan rencana penyajian.<br />Tahap 5. Menyajikan laporan akhir<br />1. Presentasi dibuat dalam bentuk yang bervasiasi.<br />2. Pendengar menilai kejelasan penyajian berdasarkan kriteria yang ditentukan sebelumnya oleh keseluruhan anggota kelas.<br />Tahap 6. Evaluasi<br />1. Para siswa berbagi umpan balik tentang topik, pekerjaan yang telah dilakukan, dan pengalaman afektifnya.<br />2. Guru dan siswa bekerjasama menilai belajar siswa.<br />3. Penilaian belajar hendaknya menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi.<br /><br />119. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw <br />Siswa bekerja dalam kelomok empat atau lima orang. Setiap angota tim membaca pasal yang berlainan. Selanjutnya para siswa didalam kelompok ahli tersebut kembali lagi ke timnya semula dan bergantian mengerjakan apa yang sudah dipelajarinya kepada anggota tim lain.<br />Akhirnya, para siswa mengikuti kuis yang mencakup seluruh pasal, dan skor kuis menjadi skor tim. Skor yang disumbangkan oleh siswa ke timnya didasarkan pada peningkatan individual, dan siswa-siswa yang berada di tim dengan skor tertinggi berhak mendapat sertifikat atau penghargaan lain. Jadi para siswa dimotivasi untuk mempelajari bahan sebaik mungkin dan bekerja keras di dalam kelompok ahli sehingga dapat membantu anggota kelompok lainnya.<br /><br />120. Pembelajaran Kooperatif Model Learning Together <br />Para siswa dikelompokkan ke dalam tim dengan empat sampai lima orang per tim dan heterogen kemampuannya. Para siswa bekerja sebagai suatu keompok untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan, dan membantu satu sama lain dengan jawaban, dan meminta bantuan dari teman yang lain sebelum bertanya kepada guru, dan si guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan kinerja kelompok.<br /><br />121. Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division)<br />Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode STAD sebagai berikut:<br />1. Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.<br />2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa.<br />3. Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.<br />4. Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya.<br />5. Hasil tes atau kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk skor kelompok.<br />6. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.<br />Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.<br /><br />122. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Team Assisted Individualization <br />Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.<br />Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes. <br />Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam metode pembelajaran ini.<br />Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.<br /><br />123. Metode Pembelajaran Kooperatif Model TAPPS (Thinking Aloud Pair Problem Solving)<br />Sehubungan dengan model-model pembelajaran di atas Felder (1994: 5) menambahkan suatu model pembelajaran kooperatif yaitu TAPPS (Thinking Aloud Pair Problem Solving). Dalam model ini siswa mengerjakan permasalahan yang mereka jumpai secara berpasangan, dengan satu anggota pasangan berfungsi sebagai pemecah permasalahan dan yang lainnya sebagai pendengar. Pemecah permasalahan mengucapkan semua pemikiran dan mereka saat mereka mencari sebuah solusi, pendengar mendorong rekan mereka untuk tetap untuk berbicara dan menawarkan anggapan umum atau petunjuk jika bagian pemecah masalah tertekan.<br />Berdasarkan model pembelajaran tersebut Felder (1994: 6-8) memberikan saran dalam membentuk kelompok pembelajaran kooperatif sebagai beikut:<br /><br />1. Berikan tugas kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat siswa<br />Saat siswa bekerja terpisah, salah satu diantarannya lebih mendominasi dan biasanya bukanlah mekanisme yang baik untuk memecahkan perdebatan, dan dalam tim yang berisi lima orang atau lebih akan menjadi sulit untuk mempertahankan keterlibatan setiap orang dalam proses. Kumpulkan satu tugas per kelompok.<br />2. Usahakan membentuk kelompok yang kemampuannya heterogen<br />Hambatan akan dijumpai jika satu kelompok memiliki anggota yang semuannya lemah akan tampak nyata tetapi dengan mengumpulkan satu kelompok yang memiliki anggota dengan kemapuan kuat juga tidak disarankan.<br />3. Hindari kelompok dimana siswa perempuan dan siswa minoritas yang banyak jumlahnya.<br />Studi-studi telah memperlihatkan bahwa gagasan siswa perempuan dan kontribusinya seringkali dikurangi atau dipotong dalam tim yang memiliki kelompok berjenis kelamin campuran, dan para siswa perempuan akhirnya mengambil peran pasif dalam interaksi kelompok.<br />4. Jika sangat memungkinkan, memilih kelompok sendiri<br />Dalam membentuk kelompok, siswa menentuknan sendiri anggota kelompoknya.<br />5. Memberikan tugas regu dengan masing-masing tugas yang berputar. <br />Dalam kelompok menghendaki perputaran tugas. Tugas-tugas dalam kelompok yaitu: (1) koordinator (mengorganisir tugas ke dalam sub tugas, mengalokasikan tanggungjawab, mempertahankan kelompok tetap berorientasi pada tugas), (2) pemeriksa (memonitor kedua solusi dan pemahaman tiap-tiap anggota regu di antara mereka), (3) perekam (melihat kemungkinan konsensus, menulis solusi kelompok yang lahir), dan (4) skeptis (menyarankan berbagai kemungkinan alternativ, menghindari kelompok melompat pada kesimpulan terlalu awal).<br />6. Mempertimbangkan hal positif yang saling bergantung<br />Semua anggota regu perlu merasakan bahwa mereka mempunyai peran unik untuk berperan serta di salah kelompok dan tugas hanya dapat diselesaikan dengan baik jika semua anggota melakukan tugas mereka.<br />7. Mempertimbangkan tanggungjawab individu<br />Cara terbaik untuk mencapai tujuan adalah dengan memberikan tes individu, selain itu dalam peSeptemberlihan anggota regu perlu menjajikan atau mejelaskan hasil regu itu.<br />8. Membuat kelompok secara teratur menilai prestasi mereka<br />Pada awal tugas, siswa perlu mendiskusikan apa yang sebaiknya dikerjakan, kesulitan apa yang muncul, dan apa yang tiap-tiap angggota dapat lakukan untuk membuat semua hal bekerja lebih baik.<br />9. Menawarkan gagasan agar kelompok berfungsi efektif<br />Suatu pendekatan untuk menyiapkan siswa dengan beberapa unsur-unsur arahan yang akan menghasilkan suatu pernghargaan dari apa sebenarnya kerja kelompok dan untuk membantu pengembangan dari keterampilan hubungan antar pribadi yang menopang di dalam pembentukan regu dan prestasi.<br />10. Menyediakan bantuan regu yang meliki kesukaran dalam bekerja sama.<br />Kelompok yang mempunyai permasalahan harus dipertemukan dengan pengajar untuk mendiskusikan kemungkinan pemecahan masalah.<br />11. Jangan membentuk kembali kelompok yang sudah pernah terbentuk<br />Tujuan bekerjasama yang utama akan membantu para siswa memperluas daftar literatur pendekatan pemecahan masalah mereka, dan tujuan kedua akan membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan kolaboratif, pengambilan keputusan dan tujuan lainnya. Ini hanya dapat dicapai jika para siswa mempunyai cukup waktu untuk mengembangkan suatu dinamika kelompok, persaingan dan menanggulangi berbagai kesulitan dalam bekerja bersama-sama.<br /><br />124. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share<br />Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya dari Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Metode Think-Pair-Share memberikan kepada para siswa untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya, guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai apa yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru tersebut memilih metode Think-Pair-Share daripada metode Tanya jawab untuk kelompok secara keseluruhan (whole-group question and answer). Lyman dan kawan-kawannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: <br />1. Langah 1 – Berpikir (Thinking): Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.<br />2. Langkah 2 – Bepasangan (Pairing): Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu soal khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.<br />3. Langkah 3 – Berbagi (Sharing): Pada akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor.<br />Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.<br />Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes. <br />Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam Think Pair Share ini.<br />Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampau<br /><br />125. Metode Belajar Aktif Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban <br />1. Uraian Singkat <br /> Ini merupakan strategi pembentukan tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran. <br />2. Prosedur<br />a. Berikan dua kartu indeks kepada masing-masing siswa.<br />b. Perintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat berikut ini.<br />- Kartu 1 : Saya measih memiliki pertanyaan tentang ¬¬¬__________.<br />- Kartu 2 : Saya bisa menjawab pertanyaan tentang __________.<br />1. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkan tiap kelompok untuk memilih “pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan pertanyaan paling menarik untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka.<br />2. Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk diajukan” yang ia pilih. Pastikan apakah ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya.<br />5. Pentahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok ntuk berbagai jawaban dengan siswa yang lain.<br />7. Variasi <br />a. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa pertanyaan yang dapat mereka jawab.<br />c. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepadasub-sub kelompok untuk memilih satu ata beberapa jawaban yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang telah mereka pelajari.<br />126. Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kesulitan pada Materi Pelajaran <br />1. Uraian Singkat <br /> Strategi ini dirancang seperti tayangan permainan TV – jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaanyang cocok atau benar. Format ini bisa dengan mudah digunakan sebagai tinjauan tentang materi pelajaran.<br />2. Prosedur<br />d. Buatlah tiga hingga enam kategori pertanyaan tinjauan. Gunakan salah satu dari beberapa kategori umum ini:<br />- Konsep atau gagasan<br />- Fakta <br />- Keterampilan <br />- Nama <br />b. Atau buatlah kategori berdasarkan topiknya. Sebagai contoh, anggur berwarna ini biasanya dihidangkan dalai temperature ruangan” bias dicocokan dengan pertanyaan “Minuman rouge itu apa sih? Kita tidak perlu memiliki jumlah pertanyaan dan jawaban yang sama dalai tiap kategori,namun kita harus menyusun petanyaan dan jawaban dengan derajat kesulitan yang terus meningkat. <br />3. Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal. Umumkan kategorinya dan nilai poinnya untuk tiap kategori. Berikut adalah apana permaina sampel.<br />Bulan Warna Angka<br />10 poin 10 poin 10 poin<br />20 poin 20 poin 20 poin<br />30 poin 30 poin 30 poin <br />4. Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim. Jika memungkinkan, buatlah kelompok dengan beragam tingkat keterampilan atau pengetahuan.<br />5. Pentahkan im untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.<br />- Kapten tim mewakili tim. Ia merupakan salah satunya yang bisa mengacungkan kartu penjawab dan memberikan jawabanya. Kapten tim harus merundingan dengan tim sebelum memberikan jawaban. <br />- Pencatat nilai bertanggung jawab menambahkan dan mengurangi nilai untuk tim mereka.<br /> Catatan: Sebagai moderator permainan, anda bertanggung jawab mencermati pertanyaan mana saja yang telah diajukan. Ketia tiap pertanyaan diajukan, beri tanda silang pada papan permainan. Berikan tanda centang pada pertanyaan yangsulit dijawab oleh siswa. Anda bisa kembli kepada pertanyaan ini bila permainan selesai.<br /> Tinjaulah beberapa aturan permainan berikut ini.<br />- Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatan kesempatan untuk menjawab.<br />- Semua jawaban harus diberikan dalai bentuk pertanyaan.<br />- Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya akan diberikan. Jika jawabannya tidak benar, nilai angka pada skor tim dikurangi, dan tim lain berkesemapatan untuk menjawab.<br />- Tim yang memberikan jawaban terakhir yang benar akan menguasai papan permainan.<br />6. Variasi <br />a. Sebagai alternative dari penggunaan kapten tim, perintahkan tiap anggota tim untuk mengambil giliran memainkan permainan tinjauan ulang. Dia tidak boleh berkonsultasi dengan anggota tim sebelum menjawab. <br />b. Perintahkan siswa untuk membuat pertanyaan permainan.<br /><br />127. Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala Permainan Bingo<br />1. Uraian Singkat<br />Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan format permainan Bingo.<br />2. Prosedur<br />e. Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya.<br />- Angka penyebut yang paling sedikit <br />- Hieroglifik<br />- Inflasi <br />- Otokrasi<br />- Database<br />- Hokum humurabi<br />- Byte<br />- Garis lintang<br />- Impresionisme<br />- Alegori<br />- Fotosintesa<br />- Bilangan urutan<br />- Skozofrenia<br />- Klausa pengadaian <br />Anda juga dapat menggunakannama, sebagai alternative dari istilah. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />- Freud<br />- Caesar<br />- Blake<br />- Roosevelt<br />- Marco Polo<br />- Joan of Arc<br />- Dewey<br />- Pasteur<br />- Van Gogh<br />- Curie<br />- Chaucer<br />- Rusself<br />- Alley<br />f. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan denga huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong.”)<br />g. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar, maka dia dapat mengisi celah tersebut.<br />h. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertical, horizontal maupun diagonal), siswa tersebut boleh meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah tersebut terisi.<br />3. Variasi <br />c. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa mendapatkan Bingo.<br />d. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24 istilah utama (plus sel “kosong” di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan, jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaanya di sampingnya.<br /><br />128. Pengajaran Terarah<br />1. Uraian Singkat<br /> Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori.metode pengajaran terarah merupakan selingan yang mengasyikan di sela-sela cara pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelu memaparkan apa yang guru ajarkan. Metode ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak. <br />2. Prosedur<br />a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal “Bagaimana kamu menjelaskan seberapa cerdanya seseorang?”<br />b. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka.<br />c. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksi jawaban mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda semisal “kemampuan membuat mesin” pada kategori kecerdasan kinestetika-tubuh.<br />d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi informasi tambahan bagi poin pembelajaran.<br />3. Variasi<br />a. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum guru membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.<br />c. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak guru. Cermati bagaimana siswa dan guru secara bersama-sama bisa memilah-milah gagasan mereka menjadi kategori yang berguna.<br /><br />129. Metode Ceramah <br />1. Pengertian <br />Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah dipergunakan sebagai metode mengajar. <br />Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. <br />Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.<br />2. Kebaikan Metode Ceramah<br />f. Dapat menamung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperlukan lebih murah.<br />g. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat direncanakan dengan baik.<br />h. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sehemat mungkin.<br />i. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.<br />j. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat jalanya pelajaran.<br />3. Kelemahan Metode Ceramah<br />f. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.<br />g. Siswa menjadi pasif hanya aktif membuat catatan saja.<br />h. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.<br />i. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.<br />j. Ceramah menyebabkan sistem belajar siswa menjadi “belajar menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.<br />4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah<br />Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;<br />e. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.<br />f. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.<br />g. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.<br />h. Mengadakan pencatatan yang diperlukan.<br />5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah<br />Dalam metode ceramah, pemeran utama adalah garu. Karena pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti guru mendominasi seluruh kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.<br />d. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.<br />e. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.<br />f. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.<br />6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah<br />Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan, metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan, melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal itu.<br />a. Membangkitkan Minat<br />- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.<br />- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan sajian dalam ceramah pengajaran.<br />- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran) atau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.<br />b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan<br />- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.<br />- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki.<br />- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan.<br />c. Melibatkan Siswa Perceramahan<br />- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan.<br />- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.<br />d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan<br />- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran.<br />- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.<br /><br />130. Pengajaran Autentik<br />Pengajran autentik yaitu pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna. Siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting dalam konteks kehidupan nyata. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menerapkan keterampilan yang telah mereka dapatkan di sekolah ke dalam kehidupan nyata sehari-hari karena keterampilan-keterampilan itu lebih diajarkan dalam konteks (situasi yang ada hubungannya dengan) sekolah ketimbang konteks kehidupan nyata.<br />Tugas-tugas sekolah sering lemah dalam konteks (tidak autentik), sehingga tidak bermakna bagi kebanyakan siswa karena siswa tidak dapat menghubungkan tugas-tugas ini denga apa yang telah mereka ketahui. Guru dapat membantu siswa untuk belajar memecahkan masalah dengan memberi tugas-tugas yang memiliki konteks kehidupan nyata dan kaya dengan kandungan akademik serta keterampilan yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata. Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, siswa harus mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kemungkinan pemecahannya, memilih suatu pemecahan, melaksanakan pemecahana atas masalah mereka. Dengan begitu, siswa akan belajar menerapkan keterampilan akademik seperti pengumpulan informasi, menghitung, menulis dan berbicara di dalam konteks kehidupan nyata. <br /><br />131. Kerja Kelompok<br />Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan pula oleh guru.<br />Robert L. Cilstrap dan William R Marti, memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok untuk mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.<br /> Adapun pengelompokkan itu biasanya didasarkan pada:<br />1. Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya.<br />Agar penggunaannya dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan kelomok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan alat-alat itu tidak mungkin. Dengan pembagian kelompok mereka dapat memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin, tanpa saling menunggu gilirannya.<br />2. Kemampuan belajar siswa<br />Di dalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Siswa yang pandai di dalam bahasa Inggris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran sejarah. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kemampunnya.<br />3. Minat Khusus<br />Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan: hal mana yang satu pasti bereda dengan yang lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama, sehingga memungkinkan dibentuknya kelompok, agar mereka dapat dibina dan mengembangkan bersama minat khusus tersebut.<br />4. Memperbesar partisipasi siswa.<br />Di sekolah pada tiap kelas biasanya jumlah siswa terlalu besar, dan kita tahu bahwa jumlah jam pelajaran adalah sangat terbatas, sehingga dalam jam pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru akan mengikutsertakan setiap murid dalam kegiatan itu. Bila itu terjadi siswa yang ditunjuk guru akan aktif, yang tidak disuruh akan tetap pasif saja. Karena itulah bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada masing-masing kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan memecahkannya.<br />5. Pembagian tugas atau pekerjaan.<br />Di dalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing persoalan pada kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang diberikan. Itu.<br />6. Kerja sama yang efektif.<br />Dalam kelompok siswa harus bisa bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbangkan pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama, sehingga mencapai suatu tujuan bersama pula.<br />Apakah keuntungan penggunaan teknik kerja kelompok itu? Keuntungannya ialah:<br />i. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.<br />ii. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.<br />iii. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.<br />iv. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.<br />v. Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.<br />vi. Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain, hal mana mereka telah saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.<br />Tetapi ini tidak ditunjang oleh penelitian yang khusus.<br />vii. Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.<br />viii. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.<br />ix. Keberhasilan strategi kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kekompok atau untuk bekerja sendiri.<br />Bentuk-bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakan ialah:<br />a. Keja kelompok berjangka pendek.<br />Bentuk ini dapat disebutu pula “rapat kilat” karena hanya mengambil waktu ± 15 menit, yang mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan khusus yang terdapat pada sesuatu masalah. Umpamanya: Ketika instruktur menjelaskan sesuatu pelajaran terdapat suatu masalah yang perlu didiskusikan. Guru dapat menunjuk beberapa siswa, atau membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah itu dalam waktu yang singkat.<br /><br /><br />b. Kerja Kelompok berjangka panjang.<br />Pembicaraan di sini memakan waktu yang panjang, misalnya memakan waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin tiga bulan, tergantung pada luas dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa. Apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya di dalam suatu kelompok, ia boleh memilih membantu kelompok lain sesuai dengan minat mereka.<br />Kerja kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan dengan tujuan:<br />b.1. Membahas masalah yang benar-benar ada di dalam masyarakat, umpamanya: masalah koperasi, lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Masalah itu dibahas agar siswa mengetahui, memahami dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat tersebut.<br />b.2. Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Misalnya: penerangan tentang makanan sehat, penggunaan metode mengajar yang lebih efisien, menggalakkan KB dan sebagainya. Jadi dengan kerja kelompok di sini siswa dapat menerapkan teori yang dipelajari di sekolah ke dalam praktek hidup sehari-hari, di samping dapat menyumbangkan pemikirannya/ide-ide serta tenagannya bagi masyarakat sekitarnya.<br />b.3. Dengan melaksanakan kerja kelompok kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan/leadership, seperti membuat rencana sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahkan masalah/menyelesaikan tugas dengan bekerja bersama.<br />b.4. Dengan bekerja sama itu siswa dapat mengumpulkan bahan-bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat.<br />c. Kerja Kelompok Campuran<br />Di sini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kerja kelompok ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sessuai dengan kemampuan masing-masing sehingga kelompok yang pintar dapat selesai terlebih dahulu tidak usah menunggu kelompok yang lain. Kelompok siswa yang agak lamban, diizinkan menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sesuai dengan kemampuannya.agar kerja kelompok campuran itu mencapai sasaran, guru perlu memperhatikan hal-hal ialah harus menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang sesuai dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tugas harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap kelompok dapat mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau guru. Akhirnya guru harus memberi petunjuk yang jelas, sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang diharapkan dari mereka masing-masing.<br />Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-langkah sebagai berikut:<br />x. Menjelaskan tugas kepada siswa.<br />xi. Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.<br />xii. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.<br />xiii. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut.<br />xiv. Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu memberi saran/pertanyaan.<br />xv. Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok.<br /><br />132. Metode Ceramah <br />1. Pengertian <br />Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah dipergunakan sebagai metode mengajar. <br />Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. <br />Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.<br />2. Kebaikan Metode Ceramah<br />k. Dapat menamung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperlukan lebih murah.<br />l. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat direncanakan dengan baik.<br />m. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sehemat mungkin.<br />n. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.<br />o. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat jalanya pelajaran.<br />3. Kelemahan Metode Ceramah<br />k. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.<br />l. Siswa menjadi pasif hanya aktif membuat catatan saja.<br />m. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.<br />n. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.<br />o. Ceramah menyebabkan sistem belajar siswa menjadi “belajar menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.<br />4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah<br />Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;<br />i. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.<br />j. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.<br />k. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.<br />l. Mengadakan pencatatan yang diperlukan.<br />5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah<br />Dalam metode ceramah, pemeran utama adalah garu. Karena pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti guru mendominasi seluruh kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.<br />g. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.<br />h. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.<br />i. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.<br />6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah<br />Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan, metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan, melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal itu.<br />a. Membangkitkan Minat<br />- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.<br />- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan sajian dalam ceramah pengajaran.<br />- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran) atau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.<br />b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan<br />- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.<br />- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki.<br />- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan.<br />c. Melibatkan Siswa Perceramahan<br />- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan.<br />- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.<br />d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan<br />- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran.<br />- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.<br /><br />133. Sumbang Saran (Brain-Storming)<br />Brain Storming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.<br />Tujuan penggunaan teknik ini ialah untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarakan guru ke kelas tersebut.<br />Dalam pelaksanaan metode ini tugas guru adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/salah, juga tidak perlu komentar atau evaluasi.<br />Murid bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah batu, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.<br /> Teknik brain storming digunakan karena memiliki banyak keunggulan sepeti:<br />xvi. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.<br />xvii. Melatih siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.<br />xviii. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.<br />xix. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.<br />xx. Terjadi persaingan yang sehat.<br />xxi. Anak merasa bebas dan gembira.<br />xxii. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.<br />Dan yang perlu diatasi ialah:<br />xxiii. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.<br />xxiv. Anak yang kurang selalu ketinggalan.<br />xxv. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.<br />xxvi. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.<br />xxvii. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah. <br />xxviii. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.<br /><br />134. Model Jigsaw<br />Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Melalui metode Jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari atau enam siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Pada anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu desebut “kelompok pakar” (expert group). Selanjutnya, para pakar siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompoknya semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Dalam metode Jigsaw versi Slavin. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan oleh guru.<br /><br />135. Model Learning Together<br />Para siswa dikelompokkan ke dalam tim dengan empat sampai lima orang per tim dan heterogen kemampuannya. Para siswa bekerja sebagai suatu keompok untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan, dan membantu satu sama lain dengan jawaban, dan meminta bantuan dari teman yang lain sebelum bertanya kepada guru, dan si guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan kinerja kelompok.<br /><br />136. Model Numbered Head Together<br />Model ini kembangkan oleh Spencer Kagan (1993) dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut: <br />1. Langkah 1 – Penomoran (Numbering): Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa daslam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda.<br />2. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning): Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Contoh pertanyaan yang bersifat spesifik adalah “Di mana letak kerajaan Tarumanegara?”, sedangkan contoh pertanyaan yang bersifat umum adalah “Mengapa Diponegoro memberontak kepada pemerintah Belanda?”.<br />3. Langkah 3 – Berpikir Bersama (Head Together): Para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.<br />4. Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering): Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.<br /><br />137. Pemberian Balikan<br /> Dengan mengutip beberapa pandangan, Panjaitan (1993: 23) mengemukakan tentang pengertian pemberian balikan sebagai berikut:<br />a. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan (‘Cardelle dan Corno, 1985: 162-173).<br />b. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada peserta didik sampai sejauh mana ia telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Dawdan Gage, 1967: 181-188).<br />c. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa seberapa jauh ia talah memahami isi pembelajaran sesuai dengan tes dan latihan yang diberikan guru kepadanya (Kulik dan Kulik, 1988: 79-97).<br />d. Pemberian balikan adalah suatu komunikasi antara guru dan siswa dalam hal memudahkan siswa memperbaiki kekurangannya dalam proses pembelajaran (Measn, dkk, 1978: 373-387). <br />e. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang pemahamannya dalam mengerjakan tes atau latihan setelah menyelesaikan suatu topik atau satu sub pokok bahasan yang diberikan guru setelah selang waktu tertentu (Rochim dan Thomson, 1985: 368-372). <br />f. Pemberian balikan adalah salah satu cara untuk memudahkan siswa belajar, yaitu memberi informsi kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan (Anderson dan Faust, 1973: 271-295).<br />g. Pemberian balikan adalah merupakan interaksi antara guru dan siswa yang digunakan sebagai korekasi terhadap jawaban siswa dalam mengerjakan tes atau latihan agar siswa tahu apakah jawabannya dalam mengerjakan tes atau latihan menjawab soal-soal itu benar atau salah (Hill, 1980).<br />h. Benne, dkk, (1975) menyatakan bahwa dengan pemberian balikan siswa akan mengetahui kesalahan/kekurangan dan penilain serta komentar yang diberikan oleh guru tentang tampilannya dalam mengerjakan tes atau latihan dengan maksud agar memudahkan siswa dalam memperbaikinya.<br />i. Pemberian balikan adalah informasi yang diberikan kepada siswa setalah ia memberikan respon atas tes atau latihan yang diberikan guru setelah melakukan proses pembelajaran sesuai denga program yang dirancang oleh guru (Skodmore, dkk. 1979: 89).<br />Berdasarkan makna pengertian pemberian balikan dalam pembelajaran, secara teoritis seperti yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :<br />Pemberian balikan adalah informsi atau pemberitahuan guru kepada siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah selesai mengikuti program pembelajaran yang dirumuskan oleh guru dengan tujuan agar siswa terangsang atau termotivasi untuk berusaha merespon mencari pembetulan.<br />2. Langkah Pemberian Balikan<br /> Menurut Panjaitan (1993: 24) ada dua cara pemberian balikan, sebagia berikut:<br />a. Pemberian Balikan Secara Simbol<br />Pemberian balikan secara simbol adalah pemberian informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar, dan memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah tanpa memberikan keterangan apapun.<br />Tanda-tanda tersebut sebagai simbol apakah pekerjaan siswa benar atau salah.<br />b. Pemberian Balikan Secara Ekspositorik<br />Pemberian balikan secara ekspositorik, adalah pemberian informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, yaitu dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar, dan memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah dan sekaligus memberi penjelasan singkat/terperinci atas kesalahannya dan petunjuk perbaikan serta buku sumber acuannya agar siswa dapat memperbaiki kekurangannya dan kesalahannya yang telah diperbuatnya.<br />Catatan yang diberikan oleh guru (pada umumnya untuk jawaban yang salah) dapat diberikan dengan jelas atau petunjuk lain yang dapat membantu siswa memperbaiki pekerjaannya yang salah.<br />Pembelajaran dengan cara memberikan balikan baik secara simbol maupun secara ekspositorik dari guru kepada siswa agar memudahkan siswa untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya dan diprediksi dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan perolehan hasil belajar.<br />3. Kebijaksanaan Pemberian Balikan<br /> Pemberian balikan dalam bentuk informasi atau pemberitahuan dari guru kepada siswa tentang kekurangan-kekurangannya atau tentang kesalahan-kesalahannya terhadap hasil kerjanya dalam menjawab tes atau latihan setelah selesai mengikuti eksperimen dalam pembelajaran, yang pengaruhnya dapat menimbulkan reaksi minimal tiga kemungkinan pada diri siswa.<br />Kemungkinan yang timbul dalam pemberian balikan dapat menjadikan siswa apatis, patah semangat, atau patah hati, dan menjadi pendorong semangat belajar. Hal demikian tergantung kebijaksaan atau kepandaian akal budi sang guru dalam memberikan balikan. Cara pemberi balikan dapat bersifat positif dan dapat negative. (Jarolimek dan Foster, 1978; Panjaitan, 1993: 27).<br />Pemberian balikan yang bersifat positif dikandung maksud informasi atau pemberitahuan terhadap kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan yang diperbuat oleh siswa, baik yang lisan maupun yang tertulis pada lembar jawaban siswa hsil pengerjaan tes atau latihan seharusnya balikan yang bersifat membangun, harus merupakan balikan yang bersifat konstruktif yaitu informasi atau pemberitahuan yang disampaikan guru kepada siswa harus mampu memberikan dorongan atau motivasi berhasil yang dapat membangkitkan semangat dan kerja keras dalam diri siswa untuk lebih giat berusaha belajar memperbaiki kekurangan-kekurangannya dan kesalahan-kesalahannya yang telah diperbuatnya. Karenanya informasi atau pemberitahuan itu harus dilaksanakan dengan seksama, bersifat pujian, jelas, cermat, dan spesifik, mudah dipahami siswa, sehingga siswa tergerak jiwanya untuk berusaha memperbaikinya. Adapun sebaliknya pemberian balikan yang bersifat negative adalah balikan yang bersifat destruktif atau balikan yang bersifat merusak yaitu informasi atau pemberitahuan guru kepada siswa terhadap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya yang disampaikan dengan nada kecaman, cemoohan, penghinaan, lebih-lebih diikuti dengan rasa emosional guru dengan marah-marah. Tindakan yang demikian dapat menimbulkan:<br />- Rasa apatis pada diri siswa, siswa menjadi masa bodoh terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.<br />- Rasa patah hati, patah semangat pada diri siswa, sehingga siwa menjadi tidak mau belajar lagi terhadap pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang selalu menggunakan akal budinya untuk memberikan balikan yang bersifat konstruktif, dan selalu menghindari pemberian balikan yang bersifat destruktif atau balikan yang bersifat merusak terhadap hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Pemberian balikan harus mampu mendorong siswa untuk lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan belajarnya.<br /><br />138. Model Team Assisted Individualization <br />Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.<br />Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program ilmu penetahuan sosial sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes. <br />Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam metode pembelajaran ini.<br />Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.<br /><br />139. Pengajaran Berbasis Tugas/Proyek<br />Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).<br />Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-tugas outentik/asli yang sebenarnya.<br />Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang efektif. <br />5. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang<br />Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan, khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.<br />Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar bermakna.<br />Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural. Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang “apa yang dilakukan” adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang “mengapa” sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat. Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.<br />6. Menganekaragamkan Tugas-tugas <br />Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri. Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari. <br />7. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan<br />Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri, tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.<br />8. Memonitor Kemajuan Siswa<br />Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu, hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.<br /> 140. Metode Penampilan<br /> Metode penampilan adalah berbentuk pelaksaan praktik oleh siswa di bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau penampilan yang diterima atau diamati siswa.<br /> Metode ini dipergunakan pengajar harus:<br /> 1. Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama siswa berpraktik<br /> 2. Melakukan tindakan pengamatan sebelum kegaitan praktik di mulai untuk keselamatan siswa yang digunakan.<br /> Metode penampilan ini tepat digunakan manakala:<br /> 1. Pelajaran telah mencapai tingkat lanjutan<br /> 2. Kegiatan pembelajaran bersifat formal, latihan kerja atau magang<br /> 3. Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajarinya ke dalam situasi sesungguhnya<br /> 4. Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja<br /> 5. Dapat disediakan bombing kepada siswa secara dekat selama praktik<br /> 6. Kegiatan ini menjadi remedial bagi siswa<br /> Keterbatasan penggunaan metode penampilan adalah:<br /> 1. Membutuhkan waktu panjang, karena siswa harus mendapatkan kesempatan berpraktik sampai baik.<br /> 2. Membutuhkan fasilias dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan dipelihara secara terus menerus.<br /> 3. Membutuhkan pengajar yang lebih banyak, karena setiap pengajar hanya dapat membantu sejumlah siswa.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-3326110640385050352010-08-10T18:03:00.000-07:002010-08-10T18:18:41.702-07:00Model-Model pembelajaran1. KARTU ARISAN<br />Media : Buat kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas ukuran 5x5 cm untuk menulis soal<br />Gelas<br />Langkah – langkah :<br />1. Bentuk kelompok 4 orang secara heterogen<br />2. Kertas jawaban bagikan pada siswa masing – masing 1 lembar / kartu soal digulung dan dimasukkan dalam gelas<br />3. Gelas yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban<br />4. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilahkan tepuk tangan<br />5. Setiap jawaban yang benar siswa diberi point 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan point dari para anggotanya<br />6. Dan seterusnya<br /><br />2. EXAMPLE NON EXAMPLES<br />Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD/K<br />Langkah - langkah :<br />1. Guru mempersiapkan gambar- gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran<br />2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP<br />3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.<br />4. Memalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas<br />5. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca hasil diskusinya.<br />6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai<br />7. Kesimpulan<br /><br /><br /><br />3. PICTURE AND PICTURE<br />Langkah - langkah :<br />1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai<br />2. Menyajikan materi sebagai pengantar<br />3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan materi<br />4. Guru menunjuk/memanggil siswa secar bergantian<br />5. Memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis<br />6. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gamabar tersebut<br />7. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai<br />8. Kesimpulan<br /><br />4. COOPERATIVE SCRIPT<br />Skrip kooperatif, metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengihtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru membagi siswa untuk berpasangan <br />2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan<br />3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertma berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar<br />4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :<br />a. Menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap<br />b. Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.<br />5. Bertukar peran,semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas<br />6. Kesimpulan<br /><br />5. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (Modifikasi Numbered Head Together)<br />Langkah – langkah :<br />1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.<br />2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai<br />3. Misalnya : Siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.<br />4. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerjasama mereka.<br />5. Laporan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain.<br />6. Kesimpulan<br /><br />6. ARTIKULASI<br />Langkah – langkah :<br />1. Menympikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai<br />2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa <br />3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.<br />4. Suruhlah seseorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lain.<br />5. Suruh siswa secara bergantian/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.<br />6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekirannya belum dipahami siswa.<br />7. Kesimpulan<br /><br /><br />7. MIND MAPPING<br />Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai<br />2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaliknya permasalhan yang mempunyai alternatif jawaban<br />3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang<br />4. Tiap kelompok menginventaris/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi<br />5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.<br />6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai kensep yang diberikan guru.<br /><br />8. MAKE A MATCH (Mencari pasangan)<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban<br />2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu<br />3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal kartu yang dipegang<br />4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya<br />5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point<br />6. Setelah satu babak kartu dikocoklagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya<br />7. Demikian seterusnya<br />8. Kesimpulan<br /><br /><br /><br /><br />9. DEBATE<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan satu lainya kontra<br />2. Guru memberikan tugas untuk membacakan materiyang kan didebatkan oleh kelompok diatas<br />3. Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan jawabannya<br />4. Sementara siswa menyampaikan gagasanya guru menulis ide-ide dari setiap pembicaraan dipapan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi<br />5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap<br />6. Dari data-data dipapan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan /rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.<br /><br />10. ROLE PLAYING<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyusun sekenario yang ditampilkan <br />2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum KBM<br />3. Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang<br />4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran<br />5. Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah dipersiapkan<br />6. Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan<br />7. Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk dibahas<br />8. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya<br />9. Guru memberikan kesimpulan secara umum<br />10. Evaluasi<br />11. Penutup<br /><br />11. TALKING STIK<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyiapkan sebuah tongkat<br />2. Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangganya/paketnya<br />3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya<br />4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru<br />5. Guru memberikan kesimpulan <br />6. Evaluasi<br />7. Penutup<br /><br />12. BERTUKAR PASANGAN<br />Langkah – langkah :<br />1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangan atau siswa menunjukkannya)<br />2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya<br />3. Setelah selesai pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain<br />4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing – masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengkukuhkan jawaban mereka<br />5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula<br /><br /><br /><br /><br /><br />13. SNOWBALL THROWLING <br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan <br />2. Guru membentuk kelompok – kelompok dan memanggil masing – masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi<br />3. Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing – masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya<br />4. Kemudian masing – masing siswa diberi satu lembar kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok<br />5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama lebih kurang 5 menit<br />6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian<br />7. Guru memberikan kesimpulan <br />8. Evaluasi<br />9. Penutup<br /><br />14. STUDENT FACILITATOR AND EXPALINING<br />Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai<br />2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi<br />3. Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya<br />4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa <br />5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu<br />6. Penutup<br /><br /><br />15. COURSE REVIEW HORAY<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai<br />2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi sesuai TPK<br />3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab<br />4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing – masing siswa<br />5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban didalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (v) dan kalu salah diisi tanda (x)<br />6. Siswa yang sudah mendapat tanda (v) vertical atau horizontal, atau diagonal harus segera berteriak horay....atau yel – yel lainnya.<br />7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan horay yang diperoleh<br />8. Penutup<br /><br />16. EXPLICIT INSTRUCTION (Pengajaran Langsung)<br />Pembelajaran secara langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah<br />Langkah – langkah :<br />1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa<br />2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan<br />3. Membimbing pelatihan<br />4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik<br />5. Membrikan latihan untuk latihan lanjutan<br /><br /><br /><br /><br /><br />17. COOPERATIF INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CICRC) (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis)<br />Langkah – langkah :<br />1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen<br />2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajran<br />3. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas<br />4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok<br />5. Guru membuat kesimpulan bersama<br />6. Penutup<br /><br /><br />18. INSIDE OUTSIDE CIRCLE (Lingkaran Kecil Lingkaran Besar)<br />Langkah – langlah :<br />1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar<br />2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap kedalam<br />3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Petukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan<br />4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam ditemapat, sementara siswa yang berada dilingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam. Sehingga masing – masing siswa mendapat pasangan baru<br />5. Sekarang giliran siswa di lingkaran besar yang membagikan informasi. Demikian seterusnya<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />19. TEBAK KATA<br />Media : Buat kartu ukuran 10x10 cm dan isilah ciri – ciri atau kata-kata lainya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak<br />Buat kartu ukuran 5x2 cm untuk menuliskan kata/istilah yang mau ditebak(kartu ini dilipat dan ditempelkan pada dahi/diselipkan ditelinga)<br />Langkah – langkah :<br />1. Jelaskan materi lebih kurang 45 menit<br />2. Suruhlah siswa berdiri didepan kelas dan berpasangan<br />3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa lainya diberi kartu 5x2 yang isinya tidak boleh dibaca(dilipat) kemudian ditempelkan didahi atau diselipkan ditelinga<br />4. Sementara siswa yang membawa kartu ukuran 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalmnya sementara pasanganya menebak apa yang dimaksud pada kartu 10x10cm. Jawaban yang tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempel didahi<br />5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis dikartu) maka padangan itu boleh duduk. Apabila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarah dengan kata – kata lain asal jangan langsung memberi jawaban<br />6. Dan seterusnya<br />7. Contoh kartu :<br />8. Perusahaan ini tanggung jawabnya tidak terbatas<br />9. Dimiliki oleh satu orang<br />10. Struktur organisasinya tidak resmi<br />11. Bila untung dimiliki/diambil sendiri<br />Contoh :<br />Nah, siapakah aku ?<br />Jawaban : PERUSAHAAN PERSEORANGAN <br /><br /><br /><br /><br /><br />20. WORD SQURE<br />Media : Membuat kotak sesuai keperluan<br />Buat soal sesuai dengan materi<br />Langkah – langkah :<br />1. Sampaikan materi sesuai kompetensi<br />2. Bagikan lembar jawaban sesuai contoh<br />3. Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban<br />4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak<br /><br />21. SCRAMBLE<br />Media : Membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi<br />Buat jawaban yang diacak hurufnya<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyajikan materi sesuai TPK<br />2. Membagikan lembar kerja sesuai contoh<br />Contoh :<br />Susunlah huruf – huruf pada kolom sehingga merupakan kata kunci(Jawaban) dari pernyataan kolom A<br />NO A B<br />1<br /><br />2<br />3<br />4<br />5<br /><br />6<br /><br />7<br />8<br /><br />9<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara.........<br />Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.........<br />Uang........saat ini banyak dipalsukan<br />Nilai bahan pembuat uang disebut nilai..........<br />Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang/jasa disebut nilai.......<br />Nilai perbandingan nilai uang dalam negeri dengan mata uang asing disebut.......<br />Nilai yang tertulis pada uang uang disebut..........<br />Dorongan seseorang untuk menyimpan uang untuk keperluan jual/beli disebut motif.................<br />Perintah tetulis dari seseorang yang mempunyai rekening di bank untuk membayar sejumlah uang disebut................. TARREB/............<br /><br />GANU/...............<br />TRASEK/..............<br />KISTRIANI/..........<br />LIRI/..................<br /><br />SRUK/.................<br /><br />MINALON/...............<br />SAKSITRAN/............<br /><br />KEC/.................<br /><br /><br />22. TAKE AND GIVE<br />Media : Kartu ukuran 10x15 cm sejumlah peserta, tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu lainnya, materi sesuai TPK)<br />Kartu kontrol sejumlah siswa, contoh : Nama siswa sub materi, Nama yang diberi, dst<br />Langkah – langkah :<br />1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya<br />2. Jelaskan materi sesuai TPK<br />3. Untuk memantapkan penguasaan peserta. Tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari(dihapal) lebih kurang 15 menit<br />4. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi sesuai kartu masing – masing. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu kontrol<br />5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta mampu memberi dan menerima materi masing – masing<br />6. Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan siswa pertanyaan yang sesuai dengan kartunya (kartu orang lain)<br />7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan<br />8. Kesimpulan<br /><br />23. CONCEPT SENTENCE<br />Langkah – langkah :<br />1. Guru menyampaikan tujuan<br />2. Guru menyajikan materi secukupnya<br />3. Guru membentuk kelompok yag anggotanya 4 orang secara heterogen<br />4. Menyajikan kata ”KUNCI” sesuai materi TPK yang disajikan<br />5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat<br />6. Hasil diskusi kelompok, disiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru<br />7. KesimpulanSYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-76410271656238043852009-06-18T18:35:00.000-07:002009-06-18T18:40:57.107-07:00English game 3 : ProfessionGuru akan menyebut sebuah kata dan menunjuk seorang siswanya untuk menjawab. Misalnya, guru menyebut kata" law", maka siswa yang ditunjuk harus menjawab "lawyer". Kemudian guru menyebut kata yang lain dan menunjuk siswa berikutnya. Kata-kata yang dapat disebutkan oleh guru misalnya " science" (scientist) " write" (writer), "speak" (speaker). dst.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-73367510147524828942009-06-18T18:22:00.000-07:002009-06-18T18:34:58.686-07:00English game 2: The ClownPermainan ini dapat diikuti lebih dari 20 pemain. Mereka harus duduk melingkar dan Anda berperan menjadi pemain satu-satunya yang berdiri di tengah lingkaran dan disebut The Clown (badut). Saat permainan dimulai, Anda sebagai The Clown, mesti menunjuk salah satu anggota bagian tubuh atau pakaian Anda dengan pernyataan yang salah kepada pemain pertama. Misalnya Anda menunjuk hidung Anda sambil berkata, "this is my arm" Pemain pertama harus menjawab dengan cepat sambil menuinjuk anggota badan yang disebut "arm" dan berkata " this is my nose" . Jadi, setiap jawaban harus berlawanan dengan gerakan.<br /><br />Pemain yang tidak bisa atau salah menjawab atau salah menunjuk anggota badannya akan mengganti posisi Anda sebagai The Clown. <br />(Ayu Rini 2005)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-68992203332399862252009-06-02T20:45:00.000-07:002009-06-02T20:46:09.085-07:00Peran Guru Sebagai MotivatorImplementasi KTSP berimplikasi pada pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator.<br />Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Dalam perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat menjumpai beberapa teori tentang motivasi (motivation) dan pemotivasian (motivating) yang diharapkan dapat membantu para manajer (baca: guru) untuk mengembangkan keterampilannya dalam memotivasi para siswanya agar menunjukkan prestasi belajar atau kinerjanya secara unggul. Kendati demikian, dalam praktiknya memang harus diakui bahwa upaya untuk menerapkan teori-teori tersebut atau dengan kata lain untuk dapat menjadi seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang sederhana, mengingat begitu kompleksnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku individu (siswa), baik yang terkait dengan faktor-faktor internal dari individu itu sendiri maupun keadaan eksternal yang mempengaruhinya.<br />Terlepas dari kompleksitas dalam kegiatan pemotivasian tersebut, dengan merujuk pada pemikiran Wina Senjaya (2008), di bawah ini dikemukakan beberapa petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.<br />1. Memperjelas Tujuan yang Ingin Dicapai <br /> Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, para siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya. <br />2. Membangkitkan Minat Siswa<br /> Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya :<br />• Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. <br />• Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar. <br />• Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain. <br />3. Ciptakan Suasana yang Menyenangkan dalam Belajar.<br />Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal yang lucu.<br /><br /><br />4. Berilah Pujian yang Wajar terhadap Setiap Keberhasilan Siswa.<br />Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikanpujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan.<br />5. Berikan Penilaian<br />Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.<br />6. Berilah Komentar terhadap Hasil Pekerjaan Siswa<br />Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.<br /><br />7. Ciptakan Persaingan dan kerjasama<br />Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antar-individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok.<br />Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.<br /><br />Sumber:<br />Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-37265424709885068402009-05-31T18:13:00.000-07:002009-05-31T18:19:46.516-07:00140 Model Pembelajaran Aktif1. Bertukar Tempat<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Strategi ini memungkinkan siswa untuk lebih mengenal. berbagi pendapat dan membahas gagasan, nilai-nilai atau pemecahan masalah baru. Ini merupakan cara yang luar biasa bagus untuk meningkatkan keterbukaan-diri atau bertukar pendapat secara aktif.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan siswa satu buku catatan merek apa saja. [Putuskan apakah aktivitasnya akan berjalan lebih baik dengan membatasi siswa pada satu atau beberapa sumbang saran.]<br />2. Mintalah mereka untuk menulis pada buku catatan tersebut salah satu dari hal-hal berikut ini:<br />a. Nilai-nilai yang mereka anut<br />b. Pengalaman. yang mereka dapatkan belakangan ini.<br />c. Gagasan. atau solusi kreatif atas persoalan yang anda kernukakan <br />d. Pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang diajarkan di kelas<br />e. Pendapat mereka tentang topik yang anda pilih. <br />f. Fakta tentang mereka sendiri dan mata pelajaran di kelas.<br />3. Perintahkan siswa untuk melekatkan kertas catatan pada baju mereka dan berkeliling di sekitar ruang kelas untuk saling membaca catatan mereka.<br />4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk kembali ke kelompok masing-masing dan merundingkan pertukaran catatan satu sama lain. Pertukaran itu harus didasarkan pada keinginan untuk memiliki nilal, pengalaman. gagasan, pertanyaan, pendapat atau fakta tertentu dalam jangka pendek. Buatlah aturan bahwa semua pertukar¬an harus berlangsung timbal-balik. Perintahkan siswa, untuk melakukan pertukaran sesering mungkin.<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan berbagi pengalaman tentang pertukaran apa yang telah dia lakukan dan apa sebabnya. (Misalnya, "Saya bertukar catatan dengan Sally, yang isinya menjelaskan bahwa dia pemah mengunjungi Eropa Timur. Saya sungguh ingin bepergian ke sana karena saya memiliki leluhur dari Hungaria dan Ukraina.")<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk membentuk sub kelompok, bukannya bertukar catatan, dan suruhlah siswa mendiskusikan isi catatan mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menempelkan catatan mereka di tempat terbuka (misalnya papan tulis, whiteboard. dsb) dan diskusikan persamaan dan perbedaannya.<br /><br />2. Siapa Saja yang Ada di Kelas?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Akivitas pembuka yang terkenal ini merupakan perburuan atau pencarian teman sekelas, bukannya pencarian benda. Perburuan ini bisa dirancang dalam sejumlah cara dan untuk ukuran kelas apapun. Cara ini membantu terbentuknya semangat tim dan memungkinkan adanya gerakan flslk semenjak awal pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah 6 hingga 10 pernyataan deskriptif untuk melengkapi frase: Carilah seseorang yang . <br />Sertakan pernyataan yang mengidentifikasi informasi pribadi dan/atau isi kelas. Gunakan sebagian dari penggalan kalimat awal Ini:<br />Carilah seseorang yang....<br />menyukal _____<br />mengetahui apa itu _____ <br />menganggap bahwa _____<br />mahir dalam hal telah_____<br />termotlvasi oleh _____<br />percaya bahwa _____<br />belakangan ini telah membaca buku tentang_____<br />berpengalaman dengan ______<br />tidak menyukai ______<br />telah mempelajari_____<br />memlliki usul yang balk untuk _____ <br />memiliki sebuah ______<br />menginginkan atau tidak menginginkan_____<br />2. Bagikan pernyataan tertulis itu kepada siswa dan beri-kan perintah berikut ini:<br />Kegiatan ini tidak ubahnya perburuan binatang, namun yang kalian buru adalah orang, bukan binatang. Bila saya katakan "mulai," berkelilinglah ke seputar ruangan kelas untuk mencari siswa yang cocok dengan pernyataan-pernyataan tertulis yang kalian pegang. Kalian bisa menggunakan masing-masing teman untuk satu pernyataan yang cocok, sekalipun dia cocok dengan lebih dari satu pernyataan. Bila kalian sudah menemukan yang cocok, tulislah nama depan teman kalian itu. <br />3. Bila sebagian besar siswa sudah selesai, perintahkan untuk menghentikan perburuan dan kembali ke tempat duduk masing-masing.<br />4. Anda mungkin perlu menawarkan hadiah penghargaan kepada .siswa yang selesai paling duluan. Dan yang lebih penting, surveilah masing-masing butir pernyataan semua siswa. Perintahkan siswa untuk melakukan diskusi singkat tentang beberapa butir yang mungkin dapat menstimulasi minat terhadap topik pelajaran.<br /><br />VARIASI<br />1. Hindarilah persaingan dengan cara mengalokaslkan cukup waktu bagi semua siswa untuk menyelesalkan perburuan mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menemui teman-temannya dan mencari tahu seberapa banyak kecocokan yang bisa didapatkan oleh tiap siswa.<br /><br /><br /><br />3. Resume Kelompok<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Resume biasanya menjelaskan hal-hal yang telah dicapai individu. Resume kelompok merupakan cara menarik untuk membantu siswa lebih mengenal satu sama lain atau melakukan semacam pembentukan tim yang anggotanya sudah saling mengenal. Aktivitas ini bisa sangat efektif jika resume itu sangat relevan dengan materi pelajaran yang anda ajarkan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok beranggotakan 3 hingga 6 siswa.<br />2. Katakan kepada siswa bahwa aktivitas ini akan menggali bakat mereka dan merupakan pengalaman yang luar biasa.<br />3. Katakan bahwa satu cara untuk mengenali dan membanggakan sumber daya kelas adalah dengan membuat resume kelompok. (Anda mungkin perlu menunjukkan tugas atau kontrak imajiner yang akan ditawarkan kepada kelas.)<br />4. Berikan kertas koran dan spidol kepada kelompok untuk menunjukkan resume mereka. Resume ini harus mencantumkan informasi yang membanggakan kelompok secara keseluruhan, data-data berikut ini bisa disertakan di dalamnya:<br />Latar belakang pendidikan; sekolah yang sudah dimasuki<br />Pengetahuan tentang isi mata pelajaran<br />Pengalaman bekerja<br />Posisi yang diduduki<br />Ketrampilan<br />Hobi, bakat, perjalanan, keluarga<br />Prestasi<br />5. Perintahkan semua kelompok untuk rnenyajikan re¬sume dan memaparkan semua sumberdaya dalam keseluruhan kelompok. Berikut adalah resume yang bisa dibuat oleh kelompok dalam pelajaran tulis-menulis bisnis:<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VARIASI <br />1. Untuk mempercepat kegiatari tersebut, berikan garis-garis besar resume yang telah dipersiapkan yang isinya menyebutkan informasi apa saja yang mesti dikumpulkan<br />2. Perintahkan siswa untuk saling mewawancarai tentang kategori yang anda sediakan, bukannya memlnta siswa menyusun resume sendiri.<br /><br /><br />4. Prediksi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara menyenangkan guna membantu siswa lebih rnengenal satu sama lain. Kegiatan ini juga merupakan eksperimen berkesan menarik.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Bentuklah sub-sub kelompok beranggotakan 3 atau 4 siswa (yang relatif kurang akrab satu sama lain). <br />2. Katakan kepada siswa bahwa tugas mereka adalah memprediksi bagaimana masing-masing siswa di dalam kelompok mereka akan menjawab pertanyaan tertentu yang telah anda siapkan. Berikut ini adalah alternatif pertanyaannya:<br />1. Jenis musik apakah yang kamu sukai?<br />2. Apa keglatan favoritmu di kala senggang?<br />3. Berapa jamkah biasanya kamu tidur malam?<br />4. Berapa banyak saudara kandung kamu, dan kamu ini anak keberapa? <br />5. Di manakah kamu dibesarkan? <br />6. Seperti apakah kamu waktu kecil? <br />7. Orang tuamu punya sikap keras ataukah lembut sih?<br />8. Pekerjaan apa yang pemah kamu punyai?<br /><br />Catatan: Pertanyaan lain bisa ditambahkan atau diku-rangi tergantung pada siswa di dalam kelas pelajaran anda.<br /><br />3. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memulai dengan menyeleksi satu orang sebagai "subyek" pertama. Desaklah anggota kelompok untuk sedetail mungkin dalam memprediksi subyek itu. Katakan pada mereka untuk tidak takut dalam melakukan prediksi secara blak-blakan! Ketika membuat dugaan, perintahkan "subyek" untuk tidak memberikan indikasi tentang ketepatan prediksi yang dilakukan terhadap dirinya. Ketika siswa yang lain sudah menyelesaikan prediksi mereka tentang si "subyek". si "subyek" kemudian harus mengemukakan jawaban atas pertanyaan tentang dirinya.<br />4. Perintahkan agar tiap anggota kelompok melakukan giliran menjadi sasaran prediksi.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah sejumlah pertanyaan yang mengharuskan siswa membuat prediksi tentang pendapat dan keyakinan (bukannya informasi faktual) masing-masing. Sebagai contoh, tanyakan: "Sifat apakah yang paling penting untuk dimliki oleh seorang teman?<br />2. Hilangkan prediksi. Sebagai gantinya, perintahkan siswa. satu demi satu. untuk menjawab pertanyaan itu segera. Kemudian, perintahkan tiap anggota sub kelompok untuk mengemukakan fakta-fakta apa saja—tentang sesama siswa—yang "mengejutkan" mereka (berdasarkan kesan pertama).<br /><br /><br />5. Iklan Televisi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan kegiatan pembukan yang baik bagi siswa yang telah mengenal satu sama lain. Aktivitas ini dapat memunculkan semangat tim dengan cepat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan tidak lebih dart 6 orang.<br />2. Perintahkan tirn-tim tersebut untuk membuat Iklan tv tiga puluh detik yang menawarkan rnata pelajaran— menekankan. misalnya. nilai gunanya bagi mereka (atau bahkan bagi dunia!), tokoh-tokoh terkenal yang terkait dengan materi pelajaran ini, dan sebagainya.<br />3. Iklan tersebut harus berisi slogan (misalnya.. "Dengan Ilmu Kimia, Hidup Menjadi Lebih Baik") dan media vi¬sual (misalnya, produk kimia terkenal).<br />4. Jelaskan bahwa dengan membuat konsep umum dan garis-garis besar ikian saja sudah cukup. Namun jika sebuah tim ingin memperagakan ikiannya. itu boleh-boleh saja.<br />5. Sebelum masing-masing tim mulai merencanakan ikiannya, diskusikan karakteristik dari beberapa ikian yang belakangan sedang terkenal untuk menyemarakkan kegiatan (misalnya, gunakan karakter terkenal, humor, perbandingan hingga persaingan, daya tarik seksual). <br />6. Perintahkan tiap tim untuk menyajikan gagasannya pujilah kreativltas semua siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif, perintahkan tiap tim untuk membuat ikian media cetak, bukannya ikian TV. Atau, jika mungkin, perintahkan mereka untuk benar-benar membuat iklan dengan menggunakan kamera video.<br />2. Perintahkan tim untuk mengiklankan kemampuan mereka atau sekolah mereka, bukannya mata pelajaran.<br /><br /><br />6. Teman yang Kita Miliki<br /><br />URAIAN SENGKAT<br />Kegiatan ini memperkenalkan gerak fisik dari awal pelajaran dan membantu siswa lebih mengenal satu sama lain. Kegiatan ini berlangsungcepat dan sangat menyenangkan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah daftar kategori yang menurut anda cocok dalam kegiatan pengenalan bag siswa yang anda ajar. Kategori umumnya meliputi:<br />• Bulan kelahiran<br />• Orang yang menyukai/tidak menyukai.....(kenali preferensi semisal, puisi, drama. ilmu pengetahuan, atau kornputer)<br />• Favorit (kenali segala benda atau barang, misalnya buku. lagu, atau restoran cepat saji). <br />• Tangan mana yang digunakan untuk menulis.<br />• Wama sepatu.<br />• Kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan atau opini pada persoalan aktual (misalnya.. "Asuransi perawatan kesehatan harus bersifat menyeluruh.")<br />Kita juga dapat menggunakan kategori-kategori yang terkait langsung dengan mata pelajaran yang kita ajarkan, misalnya:<br />• Penulis favorit<br />• Orang yang setuju/tidak setuju.... (kenali sebuah persoalan yang terkait dengan topik pelajaran anda).<br />• Orang yang tahu/tidak tahu siapa atau apa (kenali orang atau konsep yang terkait dengan topik pelajaran anda)<br />2. Kosongkan sebagian ruang kelas agar siswa bisa bergerak lebihi bebas.<br />3. Sebutkan satu kategori. Arahkan siswa untuk menempatkan secepat mungkin orang-orang yang terkait dengan kategori yang diberikan. Sebagai contoh, siswa yang kidal dan yang tidak kidal akan dipisah menjadi dua kelompok, atau, mereka yang setuju dengan sebuah pernyataan akan dipisahkan dari mereka yang tidak setuju. Jika kategorinya berisi lebih dari dua pilihan (misalnya, bulan dari hari ulang tahun siswa), perintahkan siswa untuk berkumpul dengan mereka yang bulan kelahirannya sama, yang dengan demikian akan membentuk beberapa kelompok.<br />4. Ketika siswa telah membentuk regu yang pas, perintahkan mereka untuk berjabat tangan dengan "teman yang mereka memiki". Perintahkan semua untuk mengamati kira-kira berapa banyak orang dalam masing-masing kelompok.<br />5. Beranjaklah segera ke kategori berikutnya. Upayakan agar siswa terus bergerak dari satu kelompok ke kelom¬pok lain ketika anda mengumumkan kategori-kategori baru.<br />6. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke tempat masing-masing. Diskusikan keragaman siswa yang terungkap dari aktivitas itu.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk menempatkan seorang siswa yang berbeda dari mereka. jangan yang sama. Sebagai misal, anda dapat meminta siswa menemukan teman yang memiliki mata/kulit/rambut yang warnanya ber¬beda dengan mereka. (Bilamana terdapat jumlah yang tidak sama dalam kategori yang berbeda, ijinkan lebih dari satu orang dari satu kelompok untuk membentuk regu dengan seorang siswa dari kelompok lain.)<br />2. Perintahkan siswa untuk mengajukan kategorinya.<br /><br /><br />7. Benar-benar Kian Mengenal<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Sebagian besar kegiatan perkenalan merupakan peluang emas untuk berjumpa dengan sesama siswa. Sebagai alternatifnya adalah menyusun sebuah kegiatan di mana pasangan siswa bisa benar-benar mengenal.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pasangkan siswa dengan cara yang anda kehendaki. Kriteria untuk memasangkan siswa bisa mencakup:<br />• Dua siswa yang belum pernah bertemu sebelumnya<br />• Dua siswa yang tidak pemah bekerja bersama <br />• Dua siswa yang berasal dari jurusan atau latar belakang yang berbeda<br />• Dua siswa yang memiliki tingkat pengetahuan atau pengalaman yang berbeda.<br />2. Perintahkan pasangan-pasangan yang sudah terbentuk untuk saling berkenalan dan mengakrabkan diri selama 30 hingga 60 menit. Sarankan agar mereka berjalan-jalan bersama, minum kopi atau soda bersama, atau jika mungkin, untuk saling mengunjungi.<br />3. Berikan beberapa pertanyaan yang bisa digunakan oleh siswa untuk saling mewawancarai.<br />4. Bila seluruh siswa sudah kembali berkumpul, berikan pasangan-pasangan itu tugas untuk kerjakan bersama yang memungkinkan mereka untuk mulal mempelajari materi pelajaran. (Lihat "Sepuluh Tugas untuk memberikan Mitra Belajar" him 25).<br />5. Pertimbangkan kecocokan pasangan untuk kemudian dibentuk menjadi kemitraan belajar jangka-panjang.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif. bentuklah trio, atau kuartet, sebagai ganti pasangan.<br />2. Perintahkan siswa untuk memperkenalkan pasangan masing-masing kepada seluruh siswa di kelas.<br /><br /><br />8. “Benteng Pertahanan”<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Seringkali, kegiatan belajar aktif akan menjadi lebih bergairah dengan menciptakan tim-tim belajar jangka panjang yang bisa belajar bersama, mengerjakan proyek, dan terlibat dalam kegiatan belajar bersama lainnya. Bila ini termasuk dalam rencana anda, ada baiknya melakukan semacam kegiatan pembentukan tim awal untuk memastikan awal yang baik. Memang banyak kegiatan pembentukan tim yang bisa menjadi bahan pertimbangan, namun yang berikut ini merupakan kegiatan favorit.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Sediakan setumpuk kartu indeks kepada tiap tim (akan lebih baik jika memiliki ukuran berbeda dalam masing-masing tumpukan).<br />2. Tantanglah masing-masing tim untuk menjadi kelompok yang seefektif mungkin dengan membentuk model tiga dimensi "Benteng Pertahanan" hanya dari kartu indeks. Melipat dan merobek kartu diperbolehkan, namun tidak boleh ada tambahan pasokan lain untuk melengkapi bangunan itu. Doronglah tim untuk merencanakan penarikan mundur mereka sebelum mulai rnembangunnya. Sediakan spidol agar tim bisa menggambari kartu dan menghiasi bentengnya bila mereka pandang cocok.<br />3. Berikan waktu minimal 15 menit untuk menyelesalkannya. Jangan mendesak atau membuat siswa terburu-buru. Penting bagi tim untuk merasakan pengalaman keberhasilan.<br />4. Bila bangunan itu sudah jadi. perintahkan siswa untuk melakukan tur penarikan mundur melalui benteng. Kunjungi tiap benteng dan perintahkan agar anggota tim menunjukkan karya mereka dan menjelaskan seluk-beluk bangunan yang mereka buat. Berikan tepuk tangan atas apa yang dicapal oleh tiap tim. Jangan membuat kondisi yang menyebabkan siswa saling Bersaing menbandingkan karya masing-masing.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif, perintahkan tim untuk membangun mouumen tim. Desaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika.<br />2. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali pengalaman tersebut dengan menjawab pertanyaan mi: Tindakan-tindakan apa sajakah yang agak membantu dan kurang membantn yang kita lakukan sebagai tim dan sebagai individu ketika bekerjasama?<br /><br /><br />9. Mengakrabkan Kembali<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Pada mata pelajaran yang bekelanjutan ada baiknya meluangkan waktu untuk menghubungkan atau mengingatkan kembali siswa setelah lewat beberapa waktu dari pelajaran yang pernah diajarkan. Aktivitas ini mempertimbangkan sejumlah cara untuk melakukannya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Sambut kembali kedatangan siswa ke dalam kelas. Jelaskan apa yang menurut anda berharga untuk meluangkan beberapa menit guna mengakrabkan kembali sebelum memulai pelajaran hari ini. <br />2. Ajukan satu atau beberapa pertanyaan berikut ini kepada siswa:<br />• Apa yang kalian ingat tentang pelajaran kita yang lalu? Apa yang menarik menurut kalian?<br />• Pernahkah kalian membaca/memikirkan/mengerjakan sesuatu yang distimulasi oleh pelajaran kita yang lalu?<br />• Pengalaman menarik apakah yang kalian dapatkan selama mengikuti mata pelajaran ini?<br />• Apa yang ada di pikiran kalian sekarang (misalnya, kecemasan) yang dapat mengganggu kemampuan kalian dalam memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran hari ini?<br />• Bagaimana perasaan kalian harl in? (bisa juga disisipi canda semisal "Saya merasa seperti buah pisang yang kelewat matang.")<br />• (Buatlah pertanyaan anda sendlri.) <br />3. Mintakan jawabannya dengan menggunakan salah satu format, misalnya sub kelompok atau memanggil pembicara berikutnya. (Lihat "Sepuluh Metoda Untuk Mendapatkan Partisipasi Kapan Saja" pada halaman 22.) <br />4. Beralihlah ke topik pelajaran hari ini secara perlahan.<br /><br />VARIASI<br />1. Lakukan wawancara tentang pelajaran yang laju.<br />2. Ajukan dua pertanyaan. konsep. atau beberapa informasi yang tercakup dalam pelajaran yang lalu. Perintahkan siswa untuk memilih mana yang paling mereka suka untuk ditinjau kembali dalam kelas. <br />10. Hembusan Angin Kencang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan kegiatan pembuka yang cepat dan memberi siswa keleluasaan untuk bergerak dan tertawa. Kegiatan ini merupakan sarana pembentuk tim yang baik dan memungkinkan siswa untuk lebih mengenal satu sama lain.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Aturlah kursi secara melingkar. Perintahkan siswa untuk duduk pada salah satu kursi. Harus ada cukup kursi bagi semua siswa.<br />2. Katakan bahwa jika mereka setuju dengan pernyataan anda berikutnya. mereka harus berdiri dan berpindah ke kursi lain.<br />3. Berdirilah di tengah lingkaran dan katakan: "Nama saya adalah _____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS bagi semua orang yang . . ." Pilihlah ending yang lebih pas untuk semua siswa dalam kelas, semisal "menyukai es krim coklat."<br />4. Sampai di sini, setiap siswa yang menyukai eskrim coklat berdiri dan berpindah ke kursi yang kosong. Ketika siswa berpindah, pastikan bahwa anda menempati salah satu kursi kosong. Jika sudah, selanjutnya satu orang siswa tidak akan mendapatkan kursi untuk duduk dan akan menggantikan anda sebagai orang yang berdiri di tengah-tengah.<br />5. Perintahkan agar siswa yang baru berdiri di tengah-tengah itu menyelesaikan kalimat tidak utuh yang sejenis. misalnya: "Nama saya adalah ____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS untuk semua orang yang ..." dengan menambahkan ending yang baru. Ending ini bisa bernada canda (misalnya., "yang tidur dengan keremangan malam") atau serius (misalnya. "yang khawatir dengan deflsit anggaran pemerintah pusat"),<br />6. Mainkan permainan ini dengan mempertimbangkan kesesuaian situasi.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan daftar panjang ending yang bisa digunakan oleh siswa. Sertakan materi yang relevan dengan mata pelajaran (misalnya., "yang lebih menyukai Macintosh ketimbang IBM") atau ketimbang pengalaman kerja atau pengalaman hidup siswa ("yang merasa bahwa mengikuti ujian merupakan sesuatu yang membikin stres").<br />2. Perintahkan agar yang berada di tengah adalah pasangan siswa. bukannya satu orang siswa. Perintahkan mereka untuk secara bersama memilih ending yang tepat untuk kalimat yang dilontarkan.<br /><br />11. Penyusun Aturan lasar Kelas<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan metoda jajak pendapat yang memungkinkan siswa untuk menetapkan aturan bagi perilaku mereka sendiri. Bila siswa merupakan bagian dari proses pernbentukan tim ini, mereka lebih cenderung mendukung norma atau aturan yang mereka tetapkan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Tunjuk beberapa siswa untuk bertugas sebagai pewawancara (sesuai dengan jumlah siswa di kelas).<br />2. Dalam waktu 10 hingga 15 menit. perintahkan pewawancara itu untuk berkeliling dalam kelas, melakukan kontak dengan sebanyak mungkin sampel siswa dalam waktu yang tersedia. Perintahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan berikut ini kepada anggota kelas: "Perilaku apakah yang menurut kamu membantu atau tidak membantu yang kamu jumpai di kelas ini?" (Sediakan sejumlah contoh jawaban untuk mengarahkan jawaban yang dikehendaki.).<br />3. Pada akhir dari waktu yang disediakan, perintahkan pewawancara untuk melaporkan temuan mereka kembali kepada kelas. (Jika dikehendaki, cantumkan temuan-temuan itu pada papan tulis.)<br />4. Untuk mendapatkan gambaran tentang aturan dasar perilaku yang dikehendaki oleh kelompok, biasanya cukup dengan hanya mendengar ungkapan-ungkapan yang terkumpul dari siswa. Namun demikian, bukan tidak mungkin untuk menganalisa temuan-temuan itu, mencari tahu ada tidaknya ketumpang-tindihan dan kemudian menggabungkan daftar-daftar itu.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan daftar yang berisi beberapa kemungkinan aturan dasar. Perintahkan siswa untuk memilih tiga aturan yang ada dalam daftar. Butir-butir berikut ini boleh jadi cocok untuk daftar anda:<br />• Menghormati kerahasiaan <br />• Semua siswa berpartisipasi ketika bekerja dalam kelompok atau tim kecil.<br />• Mematuhi waktu dimulainya pelajaran. <br />• Memaharni perbedaan orang lain dari diri kita.<br />• Memberi kesempatan siswa lain menyelesaikan apa yang mereka bicarakan tanpa menginterupsinya.<br />• Tidak merendahkan atau mencemooh.<br />• Bicaralah untuk diri sendiri, bukannya mengung-kapkan pendapat orang lain.<br />• Berbicara singkat dan langsung ke pokok persoalan. <br />• Gunakan bahasa yang peka terhadap gender. <br />• Bersiap mengikuti pelajaran. <br />• Jangan duduk di kursi yang sama selama berlangsungnya pelajaran.<br />• Menghargai perbedaan pendapat. <br />• Memberi semua siswa kesempatan untuk bicara. <br />• Saling memahami pendapat sebelum melancarkan kritik.<br />2. Perintahkan kepada seluruh siswa untuk merumuskan aturan dasar partisipasi mereka. Kemudian gunakan prosedur yang disebut mutivoting untuk sampal pada daftar akhlr. Mulitvoting merupakan metoda untuk mengurangi daftar butir hingga setengahnya. Setiap siswa mengusulkan sebanyak mungkin butir sesuai yang ia inginkan; setengah dari butir-butir yang paling banyak dipilih akan tetap berada dalam daftar. (Prosedur ini bisa diulang sesering yang dikehendaki; setiap pilihan akan mengurangi daftar hingga setengahnya.).<br /><br />Strategi Penilaian Sederhana<br />Strategi-strategi yang berikut ini dapat digunakan dalam kaitannya dengan upaya pembentukan tim. Semuanya dirancang untuk membantu mempeiajari kelas anda sembari melibatkan siswa semenjak awal. Beberapa di antara strategi itu memunginkan anda untuk menilai hal-hal tertentu tentang siswa, sedangkan sebagian lain cukup berguna untuk memberi anda gambaran umum. Strategi penilaian sederhana ini terutama berguna ketika anda tidak memliki kesempatan untuk mempelajari karakteristik siswa anda sebelum saat dimulainya pelajaran. Strategi-strategi itu juga bisa digunakan untuk memperkuat informasi yang anda kumpulkan sebelum dimulainya pemberian materi pelajaran.<br /><br /><br />12. Pertanyaan Penilaian<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara menarik untuk menilai kelas anda secara langsung dan pada saat bersamaan, melibatkan siswa dari awal untuk mengenal satu sama lain dan bekerjasama.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Susunlah tiga atau empat pertanyaan untuk mernpelajari seperti apa siswa anda. Anda dapat menyertakan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal berikut ini: <br />• Pengetahuan mereka tentang materi pelajaran<br />• Sikap mereka terhadap materi pelajaran <br />• Pengalaman-pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran".<br />• Keterampilan yang telah mereka dapatkan.<br />• Latarbelakang mereka<br />• Apa yang mereka butuhkan atau harapkan dari mata pelajaran ini.<br />Tulislah pertanyaan-pertanyaannya agar bisa didapatkan jawaban yang konkret. Hindari pertanyaan yang terbuka. Misalnya. tanyakan: "Berapakah dari____ yang berikut ini yang kalian ketahui?" Bukannya pertanyaan "Apa yang kalian ketahui tentang___?"<br />2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) atau empat orang (kuartet) (tergantung Jumlah pertanyaan yang telah anda buat, Beri setiap siswa satu dari masing-masing pertanyaan penilaian. Mintalah dia untuk mewawancarai siswa lain dalani kelompok dan dapatkan (serta catat) jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepadanya. <br />3. Kumpulkan kembali siswa dalam sub-sub kelompok yang telah diberi pertanyaan yang sama. Sebagai contoh. Jika terdapat 18 siswa, buatlah menjadi kelompok-kelompok tiga orang. 6 dari mereka akan mendapatkan pertanya¬an yang sama.<br />4. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyatukan data mereka dan mengikhtisarkannya. Kemudian perintahkan tiap sub kelompok untuk melaporkan kepada seluruh siswa apa yang telah mereka pelajari satu sama lain.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk menyusun pertanyaan mereka sendiri.<br />2. Dengan mengguhakan pertanyaan yang sama. pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk mewawan¬carai satu sama lain. (Variasi ini cocok bila anda menangani kelas dengan jumlah siswa yang besar.)<br /> <br /><br />13. Pertanyaan yang Dimiliki Siswa<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka dibutuhkan dan diharapkan. Cara ini memanfaatkan tehnik yang mengundang partisipasi melalui penulisan, bukannya pembicaraan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan kartu indeks kosong kepada tiap siswa.<br />2. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti (nama tidak. perlu dicantumkan). Sebagai contoh, seorang siswa dapat bertanya: "Bagaimana perbedaan Aljabar II dengan Aljabar I? Atau "Apakah pada akhir dari pelajaran ini siswa diwajibkan membuat karya tulis?" <br />3. Bagikan kartu tersebut ke seluruh kelompok searah jarum jam. Ketika masing-masing kartu dibagikan kepada siswa berikutnya. dia harus membacanya dan memberi tanda centang pada kartu itu jika berisi per¬tanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang membacanya<br />4. Ketika semua kartu siswa kembali kepada pemiliknya, tiap siswa harus meninjau semua "pertanyaan" kelompok. Sampai di sini, kenali pertanyaan yang menerima banyak suara (tanda centang). Berikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan ini dengan (a) memberlkan jawaban yang langsung dan singkat; (b) menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat; atau (c) mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab pertanyaan atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi, jika memungkinkan).<br />5. Perintahkan siswa untuk berbagi pertanyaan mereka secara sukarela. sekalipun pertanyaan mereka itu tidak mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak. <br />6. Kumpulkan semua kartu. Kartu-kartu itu mungkin berisi pertanyaan yang dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuan mendatang.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kartu ke seluruh kelompok. bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan ikuti instruksi yang sama. Atau. kumpulkan saja kartu-kartu tersebut tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya ke seluruh kelas dan merespon pada satu sampel pertanyaan. <br />2. Sebagai alternatif dari pengajuan pertanyaan pada kartu indeks, perintahkan siswa untuk menuliskan harapan dan/atau keprihatinan mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang mereka harapkan akan dibahas oleh anda. atau aturan dasar untuk pertisipasi kelas yang mesti mereka dipatuhi.<br /><br /><br />14. Penilaian Instan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi yang menyenangkan dan tidak mengancam untuk mengetahui siswa anda. Anda bisa menggunakannya untuk menilai "secara instan" latar-belakang. pengalaman, sikap, harapan dan kepedulian siswa.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Buatlah sekumpulan kartu "responder" untuk tiap siswa. Kartu-kartu ini bisa berisi huruf A, B, atau C untuk per¬tanyaan pilihan ganda, B atau S untuk pertanyaan benar-salah, atau penilaian angka semisal 1 sampal 5. (Jika pembuatan kartu dirasa terlalu menyita waktu, perintahkan siswa untuk membuat kartu sendiri di tempat masing-masing).<br />2. Susunlah sekumpulan peryataan yang kira-kira bisa dijawab oleh siswa dengan salah satu kartu mereka. Berikut adalah contoh untuk tiap tipe kartu responder yang dijelaskan tadi<br />• Saya mengambil pelajaran ini karena<br />a. Diharuskan. <br />b. Sangat tertarik dengan pelajaran ini<br />c. Sepertinya mudah.<br />• Saya khawatir kalau-kalau akan kesulitan mengikuti pelajaran ini. Benar atau salah? <br />• Saya yakin bahwa pelajaran ini akan bermanfat bagi saya di masa depan.<br />1________2________3________4________5<br /> Sangat tidak Sangat<br /> Setuju Setuju<br />Anda dapat membuat pernyataan-pernyataan serupa tentang pengetahuan, sikap, dan pengalaman siswa.<br />3. Bacalah peryataan pertama dan perintahkan siswa untuk menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka.<br />4. Nilailah dengan cepat tanggapan siswa. Perintahkan sejumlah siswa untuk mendiskusikan alasan pilihan mereka.<br />5. Lanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang tersisa.<br />VARIASI<br />1. Sebagai ganti penggunaan kartu. perintahkan siswa untuk berdiri ketika pilihan mereka diumumkan.<br />2. Gunakan sistem tunjuk jari, namun tambahkan unsur yang menarik dengan meminta siswa untuk mengangkat kedua tangan bila mereka sangat setuju dengan sebuah jawaban.<br /><br /><br />15. Sampel Perwakilan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Adakalanya jumlah siswa dalam kelas sedemikian banyaknya dan mustahil untuk segera memahami siapa saja mereka ini. Prosedur ini memungkinkan anda untuk menarik sampel perwakilan siswa dari seluruh kelas dan mengetahuinya dengan mewawancarai mereka di depan kelas<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan bahwa anda ingin mengenal semua siswa di kelas, namun tugas ini akan memakan banyak waktu.<br />2. Ingat bahwa cara yang lebih cepat untuk melakukannya adalah dengan membentuk sampel kecil siswa yang mewakili sejumlah keragaman di kelas.<br />3. Jelaskan beberapa hal yang membedakan siswa. Perin¬tahkan agar anggota pertama dari "sampel perwakilan kelas" untuk menjadi relawan siswa (siswa yang ditunjuk untuk diberi tugas). Bila siswa itu mengangkat tangan, ajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui siswa Itu dan memahami harapan, ketrampllan, peng¬alaman, latarbelakang, pendapatnya.<br />4. Setelah mendengar jawaban dari relawan pertama, perintahkan relawan kedua yang berbeda dalam beberapa hal dari relawan pertama.<br />5. Teruskan meminta beberapa siswa untuk menjadi relawan (anda yang memutuskan jumlahnya) yang berbeda dari mereka yang telah diwawancarai sebelumnya.<br /><br />VARIASI<br />1. Tatalah meja dan kursi agar cocok untuk diskusi panel. Perintahkan tiap anggota sampel perwakilan untuk bergabung dalam panel setelah dia diwawancarai. Bila panel telah lengkap, ajukan pertanyaan panel secara keseluruhan tentang harapan, ketrampilan, pengalaman kerja. latarbelakang. pendapat mereka dan/atau perintahkan siswa yang lain untuk juga mengajukan per¬tanyaan.<br />2. Perintahkan siswa lain untuk menemui anda di luar kelas dan di pertemuan berikutnya agar anda bisa lebih mengenalnya. Jika memungkinkan, lakukan penggiliran pertemuan agar anda bisa bertemu dengan semua siswa.<br /><br /><br />16. Persoalan Pelajaran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Siswa biasanya memiliki persoalan terhadap pelajaran yang mereka ikuti untuk pertamakalinya, khususnya jika pelajaran ini menggunakan cara belajar aktif. Aktivitas ini memungkinkan diungkapkan dan didiskusikannya persoalan-persoalan tersebut secara bebas tapi sopan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa mereka mungkin memiliki persoalan dengan materi pelajaran. Persoalan itu boleh jadi mencakup hal-hal berikut ini:<br />• Seberapa sulit atau seberapa lamakah tugas-tugasnya nanti<br />• Bagaimana cara berpartisipasi secara bebas dan nyaman<br />• Bagaimana siswa akan berperan dalam kelompok kecil.<br />• Seberapa siapkah gurunya.<br />• Akses terhadap materi bacaan.<br />• Jadwal mata pelajaran.<br />2. Buatlah daftar wilayah persoalan ini di papan tulis. Dapatkan persoalan lain dari siswa.<br />3. Susunlah prosedur pemungutan suara yang memungkinkan siswa untuk memilih tiga atau empat persoalan umum yan palig umum dihadapi<br />4. Bentuklah kelas menjadi tiga atau empat sub kelompok. Perintahkan tiap kelompok untuk menjabarkan salah satu persoalan yang dihadapi. Perintahkan mereka untuk sejelas mungkin dalam memaparkannya. <br />5. Perintahkan sengap kelompok untuk mengikhtisarkan diskusinya untuk seluruh kelas. Mintalah reaksi atau tanggapan mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan kelompok untuk memikirkan beberapa solusi yang menurut mereka bisa dilakukan oleh siswa ataupun guru untuk mengatasi persoalan mereka.<br />2. Sebagai alternatif dari diakhrinya kegiatan dengan laporan kelompok, buatlah diskus panel atau terbuka (baca "Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan Partislpasi Kapanpun," pada halaman 22.)<br /><br />Strategi Pelibatan Belajar Langsung<br />Cara lain untuk menjadikan siswa aktif dari awal adalah dengan menggunakan strategi-strategi berikut. Strategi itu dirancang untuk mengenalkan siswa terhadap mata pelajaran guna membangun minat, menimbulkan rasa ingin tahu, dan merangsang mereka untuk berfikir. Siswa tidak bisa berbuat apa-apa jika pikiran mereka - atau jika "komputer" mereka - tidak di"on"kan! Banyak guru yang membuat kesalahan dengan mengajar terlalu awal - yakni sebelum siswa merasa terlibat dan siap secara mental. Penggunaan beberapa Strategi berikut ini akan mengoreksi kecenderungan ini.<br /><br />17. Berbagi Pengetahuan Secara Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara bagus untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang anda ajarkan. Anda juga dapat menggunakannya untuk menilaiungkat pengetahuan siswa sembari melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok pada segala ukuran kelas dan dengan niateri pelajaran apapun.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran yang akan anda ajarkan. Anda dapat menyertakan beberapa atau semua dari kategori-kategori berikut ini:<br />• Kata-kata untuk didefinisikan (misalnya. "Apa arti arnblvalen”?)<br />• Pertanyaan pilihan ganda mengenal fakta atau konsep (misalnya. “Tes psikologi baru absah jlka ia (a) secara konsisten mengukur atribut dan (b) mengukur apa yang memang hendak ia ukur.")<br />• Orang yang hendak diidentifikasi (misalnya, "Siapakah George Washington Carver?")<br />• Pertanyaan-pertanyaan tentang tindakan yang bisa • diambil oleh seseorang dalam situasi tertentu (misalnya, "Bagaimana anda mendaftarkan diri untuk mendapatkan hak pilih?").<br />• Kailmat tidak lengkap (misalnya, "_____ mengidentifikasi kategori dasar dari tugas yang dapat kailan kerjakan menggunakan:program computer”<br />Sebagai contoh, seorang guru sejarah dapat mernulai pengajarannya tentang abad ke-20 dengari membagikan kuis berikut ini:<br />a. Apa yang terjadi dalam tahun-tahun berikut ini: 1928, 1945, 1965, 1998.? <br />b. Kenali nama-nama berikut ini:<br />Mussolini<br />Chamberlain<br />Trotsky <br />Mao <br />McCarthy (Joseph dan Eugene)<br />c. Menurut pendapat kalian, peristiwa terpenting apakah yang terjadi dalam abad ke-20?<br />2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa.<br />3. Kemudian perintahkan mereka untuk menyebar di dalam ruangan, mencari siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu cara menjawabnya. Doronglah siswa untuk saling membantu.<br />4. Perintahkan mereka untuk kembali ke tempat semula dan bahaslah jawaban yang mereka dapatkan. Isilah jawaban yang tak satupun siswa bisa menjawabnya. Gunakan informasi ini sebagai cara untuk memperkenalkan topik-topik penting dalam mata pelajaran anda.<br /> <br />VARlASI <br />1. Berikan satu lembar kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan mereka untuk menuliskan satu informasi yang menurut mereka akurat tentang materi yang diajarkan. Suruhlah mereka untuk berpencar di dalam kelas, berbagi pendapat tentang apa yang mereka tuliskan pada kartu tersebut. Doronglah mereka untuk menuilskan informasi baru yang dikumpulkan oleh siswa lain. Bila mereka, sudah kembali ke kelompok masing-masing, bahaslah informasi yang berhasil dikumpulkan.<br />2. Gunakan pertanyaan opini, bukannya pertanyaan faktual. atau gabungkan pertanyaan faktual dengan pertanyaan opini.<br /><br />18. Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas mereka. Pertukar¬an pendapat ini bisa dengan mudah diarahkan kepada materi yang akan diajarkan di kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah beragam pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran. Gunakan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar-salah.<br />Sebagai contoh, seorang guru Bahasa Inggris boleh jadi akan bertanya:<br />• Apa. yang kalan sukai tentang drama Shakespeare? Kalau, kalian tidak menyukainya, kenapa?<br />• Mengapa. Shakespeare dianggap sebagai salah. satu. dramawan terbesar sepanjang waktu?<br />• Pilih salah satu dan drarnawan atau sineas abad ke-19 atau ke-20. Bagaimana kalian membandingkannya dengan Shakespeare?<br />2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Aturlah kelompok trio tersebut di dalam ruang kelas agar masing-masing bisa melihat dengan jelas trio yang di sisi kanan dan di sisi kirinya, Formasi kelompok-kelompok trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk bundar atau persegi.<br />3. Berikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk masing-masing trio) untuk dibahas. Pilihlah pertanyaan yang paling ringan yang telah anda susun untuk memulai pertukaran pendapat kelornpok-kelompok trio itu, Anjurkan agar tiap siswa di dalam kelompok mendapat giliran menjawab pertanyaan.<br />4. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing masing kelompok untuk memberikan angka 0,1. atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya. Arahkan siswa yang benomor 1 untuk berpindah ke kelompok trio satu searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bemomor 0 (nol) untuk tetap di ternpat duduknya karena ia adalah anggota tetap dan kelompok trio mereka. Suruh mereka mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan mereka. Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru.<br />5. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru. Naikkan tingkat kesulitan atau "tingkat ancaman" dari pertanyaan manakala anda memulai babak baru.<br />6. Anda bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang anda miliki dan waktu diskusi yang tersedia. Gunakan selalu prosedur rotasi yang sama. Sebagai contoh, pada pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain.<br /><br />VARIASI <br />1. Setelah masing-masing babak pertanyaan. Segeralah meminta jawaban dari seluruh kelompok sebelum merotasi siswa ke kelompok trio baru. <br />2. Gunakan pasangan atau kuartet sebagai alternatif dari trio.<br /><br /><br />19. Kembali ke Tempat Semula<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara yang cukup dikenal untuk menyertakan gerakan fisik pada awal pelajaran. Strategi ini cukup fleksibel untuk digunakan pada beragam akuvitas yang dirancang untuk menstimulir minat awal terhadap mata pelajaran anda.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Tempelkan sejumlah tanda di seluruh dinding kelas. Anda dapat menggunakan dua tanda untuk menciptakan pilihan dikotomis atau beberapa tanda untuk menyediakan lebih banyak pilihan.<br />2. Tanda-tanda ini bisa menunjukkan beragam preferensi:<br />• Topik atau keterampilan yang menarik bagi siswa (misalnya, pengolahan kata, penyimpanan data).<br />• Pertanyaan tentang materi pelajaran (misalnya, "Bagaimana cara kerja mesin turbo?")<br />• Beberapa solusi yang berbeda terhadap persoalan yang sama (misalnya, hukuman mati versus hukuman seumur hidup)<br />• Nilal-nilai yang berbeda (misalnya, uang, ketenaran, keluarga)<br />• Karakteristik atau gaya kepribadian yang berbeda (misalnya, auditori, visual, kinestetik)<br />• Berbagai penulis atau orang-orang terkenal di bidangnya (misalnya, Thomas Jefferson, Franklin Delano Roosevelt, John F. Kennedy)<br />• Kutipan peribahasa, atau pasal di dalam naskah yang berbeda (misalnya. "Hormatilah Ibu dan Ayahmu" ver¬sus "Hak Bertanya")<br />3. Perintahkan siswa untuk melihat tanda-tanda tersebut dan memilih salah satunya. Sebagai contoh, beberapa siswa mungkin lebih tertarik pada pengolahan kata ketimbang penataan data Suruh mereka menunjukkan preferensi (kelebihsukaan) dengan beranjak menuju tempat di ruang kelas di mana tanda pilihan mereka ditempelkan.<br />4. Perintahkan sub-sub kelompok yang telah terbentuk untuk mendiskusikan alasan mereka menempatkan diri pada tanda yang mereka pilih. Mintalah perwakilan dari tiap kelompok untuk mengikhtisarkan alasan mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Pasangkan siswa yang preferensinya berbeda dan perintahkan mereka untuk memperbandingkan pandangan mereka. Atau buatlah panel diskusi dengan perwakilan dari tiap kelompok preferensi.<br />2. Perintahkan tiap kelompok preferensi untuk membuat presentasi, membuat ikian atau menyiapkan sebuah lakon atau drama singkat yang memperagakan preferen¬si mereka.<br /><br /><br />20. Menyemarakkan Suasana Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Sebuah kelas bisa dengan cepat mewujudkan iklirn belajar informal yang santai dengan meminta siswa menggunakan humor kreatif tentang materi pelajaran yang tengah diajarkan. Strategi ini tidak hanya akan membuat siswa berhumor ria, namunjuga berfilkir.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan latihan pembuka yang menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke hal-hal serius dalam materi yang diajarkan. <br />2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka tugas yang secara gamblang meminta mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep atau persoalan penting dalam materi yang anda ajarkan.<br />3. Contohnya antara lain:<br />• Pemerintah: Buatlah uraiah tentang pemerintahan yang paling kejam sekaligus paling bobrok yang bisa kita bayangkan.<br />• Matematika: Susunlah sebuah daftar berisi cara-cara penghitungan matematis yang paling tidak efisien<br />• Kesehatan: Buatlah menu makanan yang sama sekali tidak bergizi. <br />• Tehnik: Buatlah disain jembatan yang gampang ambruk.<br />4. Perintahkan sub-sub, kelompok untuk menyajikan "kreasi" mereka. Beri tepuk tangan.<br />5. Tanyakan: "Apa yang kalian pelajari tentang materi pelajaran kita dari latihan ini?"<br /><br />VARIASI <br />1. Pengajar dapat membuat lelucon tentang materi pela¬jaran dengan kreasinya sendiri.<br />2. Buatlah pretest pilihan ganda tentang materi yang akan anda ajarkan. Tambahkan humor pada butir pilihan gandanya. Untuk tiap pertanyaan, perintahkan siswa untuk memilih jawaban yang menurut mereka merupakan jawaban yang tidak mungkin benar.<br /><br /><br />21. Bertukar Pendapat<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Kegiatan ini bisa digunakan untuk menstimulasi keterlibatan siswa dalam pelajaran yang akan anda sampaikan. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa untuk mendengarkan secara cermat dan membuka diri terhadap bermacam pendapat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan label nama kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk menuliskan nama mereka pada label dan mengenakannya. <br />2. Perintahkan siswa untuk berpasangan dan memperkenalkan diri kepada siswa lain. Kemudian perintahkan pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi pendapat tentang jawaban atas pertanyaan atau pernyataan provokatif yang memancing opini mereka tentang persoalan seputar materi yang anda ajarkan.<br />• Contoh pertanyaannya adalah: "Apa batasan bagi imigrasi asing?"<br />• Contoh pernyataannya adalah: "Injil merupakan kitab suci."<br />3. Ucapkan, "kerjakan sekarang", dan arahkan siswa untuk bertukar label nama atau tanda pengenal mereka dengan pasangannya dan kemudian menemui siswa lain. Perintahkan siswa, bukannya untuk memperkenalkan diri. melainkan berbagi pendapat dari siswa yang merupakan pasangan sebelumnya (yakni siswa yang label/tanda pengenalnya ia kenakan sekarang.)<br />4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk berganti label nama lagi dan mencari siswa lain untuk diajak bicara," dan berbagi pendapat dari siswa yang tanda penge¬nalnya la kenakan sekarang.<br />5. Lanjutkan proses itu hingga sebagian besar siswa telah saling bertemu. Kemudian katakan kepada tiap siswa untuk mendapatkan kembali label namanya sendiri.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan proses pertukaran label nama ini sebagai pengantar pergaulan dengan menginstruksikan siswa untuk bertukar informasi latarbelakang mereka sendiri, sebagai ganti pertukaran pendapat tentang pertanyaan atau pernyataan provokatif.<br />2. Hilangkan pertukaran label nama. Sebagai gantinya, perintahkan siswa untuk terus menemukan siswa lain, dan mendengarkan selalu pertanyaan atau pernyataan yang anda berikan.<br /><br /><br />22. Benar atau Salah?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas kerjasama ini juga segera menstlrnulasi keterlibatan tcrhadap pengajaran yang anda lakukan. Kegiatan ini meningkatkan pembentukan tim. pertukaran pendapat, dan pembelajaran langsung.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah sebuah daftar pernyataan yang terkait dengan materi pelajaran anda, yang setengahnya benar dan setengahnya salah. Sebagai contoh, pernyataan "Mariyuana bisa menimbulkan kecanduan" adalah benar. dan pernyataan, "Alkohol merupakan obat perangsang" adalah salah; Tuils tiap pernyataan pada kartu indeks yang terpisah. Pastikan jumlah kartunya sesuai dengan jumlah siswa yang hadir. (Jika siswa yang hadir jumlahnya ganjil, pilihliah satu kartu untuk anda sendiri.)<br />2. Bagikan satu kartu untuk satu siswa. Katakan kepada siswa bahwa misi mereka adalah menentukan kartu mana yang benar (berisi pernyataan benar) dan mana yang salah. Jelaskan bahwa mereka bebas memilih cara apapun yang mereka inginkan dalam menyelesaikan tugas ini.<br />3. Bila para siswa sudah selesai, perintahkan agar setiap kartu dibaca dan mintakan pendapat siswa tentang benar atau salahkah pernyataan tersebut. Beri kesempatan munculnya pendapat minoritas.<br />4. Berikan umpan balik tentang masing-masing kartu, dan catat cara-cara siswa dalam bekerjasama menyelesaikan tugas ini.<br />5. Tunjukkan bahwa dalam pelajaran ini diperlukan keterampilan tim yang positif karena hal ini menunjukkan kegiatan belajar yang sifatnya aktif.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebelum dimulainya kegiatan, rekrutlah beberapa siswa sebagai pengamat. Mintalah agar mereka memberikan umpan balik tentang kualitas kerja tim yang berlangsung.<br />2. Sebagai ganti pernyataan faktual, buatlah daftar opini dan tempatkan tiap opini pada sebuah kartu indeks. Bagikan kartu tersebut dan mintalah siswa agar berupaya mencapai mufakat tentang reaksi mereka terhadap tiap opini. Mintalah mereka supaya menghargai pendapat minoritas.<br /><br /><br />23. Bertanggung jawab terhadap Matapelajaran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Rancangan ini memberi peluang bagi siswa untuk memikirkan dan mengakui tanggungjawab Individual mereka dalam kegiatan belajar aktif di kelas<br /><br />PROSEDUR <br />1. Buatlah salinan dari kontrak berikut ini:<br />Saya memahami bahwa dalam pelajaran ini saya akan mempelajari tentang - (diisi dengan matapelajaran). Tujuan dari mata pelajaran ini adalah - (diisi dengan tujuan anda). Saya berpegang pada tujuan ini dan akan berupaya keras mengerjakan hal-hal berikut ini:<br />• Menggunakan waktu saya di kelas untuk mendukung tujuan ini melalui partisipasi dalam kegiatan.<br />• Bertanggungjawab atas kegiatan belajar saya sendiri dan tidak akan menunggu siapapun untuk memovasi saya.<br />• Membantu siswa lain memaksimalkan belajar mereka dengan mendengarkan apa yang harus mereka katakan dan menawarkan tanggapan positif. <br />• Memikirkan, meninjau, dan menerapkan apa yang telah saya pelajari di luar kelas.<br />Tanda tangan Tanggal <br />2. Berjanilah bersama-sama siswa untuk melakukan apapun semampu kita guna menjadikan mata pelajaran ini sebagai pengalaman belajar yang efektif.<br />3. Bagikan salinan kontrak atau perjanjian itu dan mintalah mereka supaya membacanya. Jelaskan bahwa anda tidak bisa menjamin pencapaian tujuan mata pelajaran tanpa upaya dan komitmen mereka untuk belajar aktif. Perintahkan mereka untuk mempertimbangkan ke-seriusan bekerjasama dengan mau,menandatangani kontrak tertulis itu.<br />4. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan berfikir. Jelaskan bahwa siswa harus mematuhi kontrak yang mereka tandatangani. Pasrahkan kepada siswa apakah mereka akan menandatanginya atau tidak.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan pernyataan tertulis tentang tanggungjawab anda dalam pelajaran ini. Pertimbangkan beberapa dari hal-hal berikut ini:<br />• Dengarkan secara aktif apa yang mesti dikatakan siswa.<br />• Bersikaplah mendukung upaya siswa untuk mengambil resiko belajar. <br />• Variasikan metoda mengajar anda. <br />• Mulai dan akhirilah pelajaran secara tepat waktu.<br />• Bagikan materi atau buku ajar yang mudah dibaca.<br />• Bersikaplah terbuka terhadap pendapat siswa.<br />• Sediakan instrumen visual.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengemukakan apa yang mereka harapkan tentang perilaku anda sebagai pengajar.<br /><br />Bagaimana Membantu Siswa Mendapatkan Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap Secara Aktif<br /><br />Jika strategi-strategi yang disajikan dalam bagian sebelumnya merupakan "hidangan pembuka" untuk kegiatan belajar aktif. strategi-strategi yang akan segera diperkenalkan kepada anda merupakan "entri"-nya. Pendidikan di segala jenjang pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan. ketrampilan, dan sikap. Pembelajaran kognitif (pengetahuan) mencakup pemerolehan informasi dan konsep. Pembelajaran ini tidak hanya berkenaan dengan pemahaman bahan ajar, namun juga dengan analisis dan penerapannya pada situasi baru. Pembelajaran perilaku (ketrampilan) men¬cakup pengembangan kompetensi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah. dan mengungkapkan pendapat. Pembelajaran afektif (sikap) mencakup pengkajian dan penjelasan tentang perasaan dan preferensi. Siswa dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan hubungan pribadi mereka terhadap materi pelajaran. Bagaimana pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang didapatkan bisa menimbulkan segenap perbedaan pada diri mereka? Akankah ini dilakukrn secara pasif ataukah aktif?<br />Pembelajaran aktif atas informasi, ketrampilan, dan sikap berlangsung melalui proses penyelidikan atau proses bertanya. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari bukan sekadar menerima (reaktif). Dengan kata lain, mereka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Mereka mengupayakan pemecahan atas permasalahan yang diajukan oleh guru. Mereka tertarik untuk mendapatkan informasi atau menguasai ketrampilan guna'menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Dan mereka dihadapkan pada persoalan yang membuat mereka tergerak untuk mengkaji apa yang mereka nilai dan yakni. Semua ini terjadi bila siswa dilibatkan dalam tugas dan kegiatan yang secara halus mendesak mereka untuk berfikir, bekerja, dan merasa. Kita dapat membuat jenis-jenis kegiatan ini dengan menggunakan banyak strategi yang akan kita jumpai dalam bahasan ini. Bahasan ini dibagi menjadi beberapa bagian:<br /><br />KEGIATAN BELAJAR DALAM SATU KELAS-PENUH<br />Bagian ini membahas cara-cara untuk menjadikan pengajaran yang dibimbing oleh guru lebih interaktif. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk menyajikan informasi dan gagasan yang melibatkan siswa secara metal.<br /><br />MENSTIMULASI DISKUSI<br />Bagian ini menggali cara-cara untuk mengidentifkkan dialog dan debat tentang persoalan-persoalan utama, dalam materi yang anda ajarkan. Anda akan menjumpai sejumlah strategi yang mendorong partisipasi aktif dan menyeluruh dari siswa<br /><br />PENGAJUAN PERTANYAAN<br />Bagian ini membahas cara membantu siswa agar mau mengajukan pertanyaan. Anda akan menjumpai strategi-strategi yang memungkinkan siswa merumuskan pertanyaan yang diajukan yang menjelaskan apa.yang telah anda ajarkan kepada mereka.<br /><br />BELAJAR BERSAMA<br />Bagian ini menyajikan cara-cara untuk merancang tugas belajar yang dikerjakan oleh siswa dalam kelompok kecll. Anda akan menjumpai strategi-strategi yang mendorong kerjasama dan saling ketergantungan di antara siswa.<br /><br />PENGAJARAN SESAMA SISWA<br />Bagian ini membahas cara-cara yang memungkinkan siswa untuk mengajar satu sama lain.<br /><br />BELAJAR SECARA MANDIRI<br />Bagian ini terkait dengan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa secara individual dan pribadi. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk rneningkatkan tanggungjawab siswa dalam menerapkan cara belajar mereka sendiri.<br /><br />PEMBELAJARAN AFEKTIF<br />Bagian ini membahas peritang siswa dalam memahami perasaan. nilai-nilai dan sikap mereka. Anda akan men¬jumpai strategi-strategi untuk memfasilitasi pemahaman diri dan penjelasan nilai.<br /><br />PENGEMBANGAN KETRAMPILAN<br />Bagian ini membahas tentang ketrampilan mempelajari dan mempraktikkan – baik teknis maupun non-teknis. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk memacu perkembangan ketrampilan awal dan penerapannya.<br /><br /><br />Kegiatan Belajar dalam Satu Kelas-Penuh<br />Strategi di bagian ini dirancang untuk memajukan pengajaran satu kelas penuh. Seperti yang akan anda baca penyampaian pelajaran dengan metoda ceramah pun bisa dijadikan aktif dengan memanfaatkan berbagai macam tehnik. Anda juga akan menjumpai cara-cara untuk mengkritisi tayangan video dan penampilan pre-senter tamu. Terakhir, anda akan menjumpai cara-cara baru untuk mengajarkan konsep dan gagasan yang sulit sehingga siswa bisa memahaminya secara maksimal<br /><br /><br />24. Pikiran yang Penuh Tanya Selalu Ingin Mengetahui<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik sederhana ini menstimulasi rasa ingin tahu siswa dengan mendorong mereka untuk memikirkan tentang sebuah topik atau pertanyaan. Siswa lebih cenderung mengingat suatu pengetahuan tentang materi pelajaran yang belum pernah dibahas sebelumnya jika mereka dilibatkan semenjak awal dalam pengalaman kegiatan belajar satu kelas penuh.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Ajukan pertanyaan yang njelimet untuk menstimulasi keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak anda bahas. Pertanyaannya haruslah merupakan per¬tanyaan yang menurut anda ada beberapa siswa yang mengetahui jawabannya.<br />Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Pertanyaan. sehari-hari ("Mengapa kita mesti membayar pajak penghasilan?")<br />• Cara melakukan ("Menurut pakar, seperti apakah cara-cara terbaik untuk mengawetkan mumi?")<br />• Definisi ("Apa lubang hitam Itu?)<br />• Judul ("Menurut kalian, karya dramanya Ibsen, A Doll's House, berkisah tentang apa?)<br />• Cara kerja ("Apa yang menjadikan mobil bisa ber-jalan?").<br />• Akibat ("Menurut kalian, bagaimana akhir dari alur cerita ini? "Bagaimana pemecahan atas masalah ini?").<br />2. Doronglah siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum. Gunakan frase semisal, "Coba tebak" atau "Coba jawab".<br />3. Jangan buru-buru memberikan tanggapan. Tampung dulu semua dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang "sesungguhnya."<br />4. Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang hendak anda ajarkan. Sertakan jawaban atas pertanyaan anda dalam penyajian materi anda. Anda perlu memastikan bahwa siswa lebih menaruh perhatian dibanding biasanya.<br /><br />VARIASI<br />1. Pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk secara kolektif membuat dugaan.<br />2. Sebagai ganti pertanyaan katakan kepada siswa apa yang hendak anda ajarkan dan mengapa hal Itu menarik. Cobalah untuk menghangatkan tahap pengenalan ini dengan cara seperti mengiklankan sebuah film yang akan segera ditayangkan.<br /><br /><br />25. Tim Pendengar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap fokus dan jeli selama berlangsungnya pengajaran berbasis ceramah. Tim pendengar merupakan kelompok-kelompok kecil yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi materi pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi empat tim, dan berikan tim-tim tersebut tugas berikut:<br />Tim Peran Tugas<br /> 1 Penanya Setelah pengajaran berbasis-ceramah, ajukan<br /> setidaknya dua pertanyaan tentang materi <br /> yang dibahas.<br /> 2 Penyetuju Setelah pengajaran berbasis-cera¬mah, <br /> katakan hal-hal mana yang mereka setujui (atau <br /> dirasa membantu) dan jelaskan alasannya.<br /> 3 Pembantah Setelah pengajaran berbasis-ceramah, beri<br /> komentar tentang hal mana yang tidak mereka<br /> setujui (atau tidak banyak membantu) dan jelaskan <br /> alasannya.<br />3. Pemberi contoh Setelah pengajaran berbasis-ceramah, berilah <br /> contoh dan materi atau pelajaran penerapan kusus.<br />2. Sajikan pengajaran berbasis ceramah anda. Setelah selesai, berikan waktu bagi tim untuk menyelesaikan - tugasnya.<br />3. Perintahkan tiap tim untuk menanyakan. menyetujui dan sebagainya. Anda mesti mendapatkan lebih banyak partisipasi siswa ketimbang yang anda bayangkan.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah peran lain. Sebagai contoh. perintahkan sebuah tim untuk mengikhtisarkan pengajaran “berbasis-ceramah”. atau mintalah sebuah tim untuk membuat pertanyaan yang menguji pemahaman siswa tentang materi pelajaran.<br />2. Ajukan pertanyaan-pertanyaannya terlebih dahulu, yang mana jawabannya akan ditemukan dalam penyajian materi pelajaran. Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat guna mendapatkan jawabannya. Tim yang dapat menjawab sebagian besar pertanyaan akan menang.<br /><br /><br />26. Membuat Catatan dengan Bimbingan<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Dalam tehnik yang populer ini, anda menyediakan formulir atau lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk membuat catatan sewaktu anda mengajar. Gerak fisik yang minimal seperti ini pun akan lebih melibatkan siswa ketimbang jika kita sekadar menyediakan buku pegangan yang lengkap. Ada bermacam metoda untuk membuat catatan secara terarah. Yang paling sederhana di antaranya adalah mengisi bagian-bagian yang kosong.<br /><br />PROSEDUR<br /><br />1. Siapkan sebuah catatan yang mengikhtisarkan hal-hal utama pada penyajian materi pelajaran anda.<br />2. Sebagai ganti menyediakan teks secara lengkap, kosongkan bagian-bagian di dalamnya, dan untuk selanjutnya diisi oleh siswa.<br />3. Beberapa cara dalam melakukannya antara lain:<br />• Sediakan sejumlah istilah dan definisinya, bIarkan istilah atau definisinya kosong. ________: merupakan bentuk segilima, Oktagon: ________<br />• Kosongkan satu atau beberapa poin.<br />Peran Majelis Perwakilan Roma<br />a. Menerapkan. undang-undang dan ketetapan yang dibuat oleh konsul<br />b. ________________________<br />c. Menerima duta besar luar negeri.<br />d. ________________________<br />• Kosongkan kata-kata kunci dalam paragraf pendek.<br />Di masa kini, manajer seringkali menghadapi permasalahan semisal rendahnya ________, tingginya________, dan________ kualitas pelayanan. Solusi manajemen tradisional seringkali cenderung seperti________ ________, untuk menghasilkan________ persoalan baru untuk satu persoalan yang sudah dipecahkan.<br />4. Bagikan lembar kerja kepada siswa. Jelaskan bahwa anda memang sengaja mengosongkan beberapa bagian kalimat untuk membantu mereka mendengarkan secara aktif terhadap apa yang anda ajarkan.<br /><br />VARIASI<br />1. Siapkan lembar kerja yang memuat sub-sub topik utama dari materi yang anda ajarkan. Kosongkan sejumlah bagian kalimat untuk membantu pembuatan catatan. Hasilnya akan tampak seperti ini:<br />Empat Jenis Masyarakat yang Tidak Adil Menurut Socrates<br />Timokrasi:<br />Oligarki:<br />Demokrasi:<br />Tirani:<br />[Opsionol: Setelah pemberian pelajaran, beri siswa salinan kedua dari lembar catatan yang beberapa bagiannya dikosongkan. Tugaskan mereka untuk mengisi bagian yang kosong itu tanpa melihat catatan.]<br />2. Buatlah penyajian materi pelajaran anda menjadi bebe¬rapa bagian. Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat sewaktu anda berbicara, namun jangan membuat catatan. Sebagai gantinya, perintahkan mereka untuk menulis catatan selama jeda waktu dalam penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah.<br /><br />27. Mata Pelajaran Ala Permainan Bingo<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Pelajaran bisa menjadi tidak menjemukan dan siswa akan leblh menaruh perhatian jika anda menjadikannya dalam bentuk permainan bingo. Di sini, poin utamanya didiskusikan sewaktu siswa bermain bingo.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Lakukan penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah dengan 9 poin utama.<br />2. Susunlah kartu Bingo yang berisi poin-poin ini dalam 3X3 tumpukan. Tempatkan satu poin yang berbeda pada tiap kotak. Jika anda memiliki kurang dari 9 poin utama, kosongkanlah beberapa kotak.<br />3. Buatlah beberapa kartu Bingo tambahan dengan poin utama yang sama. namun tempatkan poin-poin itu dalam kotak yang berbeda. Hasilnya ialah bahwa hanya sedikit sekali kartu Bingo yang serupa.<br />4. Bagikan kartu Bingo kepada siswa. Juga sediakan siswa dengan satu strip kartu yang terdiri dari 9 titik wama (berdiameter sekitar setengah atau tiga perempat inci). Jelaskan kepada siswa bahwa ketika anda tengah menyajikan materi dari poin ke poin, mereka harus menempatkan satu titik pada kartu mereka untuk tiap poin yang anda bahas. (Catatan: Kotak yang kosong tidak dapat ditutup dengan satu titik.).<br />5. Ketika siswa mengumpulkan tiga titik vertikal, horizon¬tal, atau diagonal secara berturut-turut, mereka akan berteriak "Bingo!" <br />6. Selesalkanlah penyajian materi pelajaran anda. Biarkan siswa mendapatkan Bingo sebanyak yang mereka bisa.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan istilah atau nama-nama utama yang dijelas-kan dalam penyajian materi anda (sebagai ganti poin utama) sebagai dasar permainan kartu Bingo. Ketika istilah atau nama tersebut untuk pertama kallnya dijelaskan, siswa dapat menempatkan stiker pada kotak yang sesuai.<br />2. Buatlah tumpukan kartu Bingo berukuran 2X2. Lanjutkan dengan membahas beberapa poin. istilah atau nama-nama utama dalam pelajaran berbasis-ceramah anda. Tunjukan hanya empat di antaranya pada salah satu kartu Bingo. Cobalah untuk membuat beberapa kartu menjadi serupa dengan menyertakan informasi yang berbeda pada tiap kartu.<br /><br /><br />28. Pengajaran Sinergis<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda ini merupakan perubahan langkah yang sesungguhnya. Metoda ini memungkinkan para siswa yang memiliki pengalaman berbeda dalam mempelajari materi yang sama untuk saling membandingkan catatan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah kelas menjadi dua kelompok.<br />2. Kirimkan satu kelompok ke ruang lain untuk membaca topik yang anda ajarkan. Pastikan bahwa materi bacaannya tertata dengan balk dan mudah dibaca.<br />3. Dalam pada itu, berikanlah pelajaran berbasis ceramah atau lisan tentang materi yang sama dengan yang sedang dibaca oleh kelompok yang ada di ruang sebelah.<br />4. Selanjutnya, baliklah pengalaman belajarnya. Sediakan materi bacaan tentang topik anda untuk kelompok yang telah mendengarkan penyajian mata pelajaran dan sediakan materi pelajaran untuk kelompok pembaca.<br />5. Pasangkan anggota dan tiap kelompok dan perintahkan mereka mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan setengah dari siswa untuk mendengarkan penyajian materi pelajaran dengan mata tertutup sedangkan setengah siswa yang lain melhat informasi visual semisal melalui OHP yang menyertai penyajian materi pelajaran dengan telinga tertutup. Setelah penya¬jian materi pelajaran secara lisan tersebut usai, perintah¬kan tiap kelompok untuk membandingkan catatan tentang apa yang mereka lihat dan dengar.<br />2. Berikan contoh konkret tentang konsep atau teori yang hendak anda ajarkan kepada setengah dari jumlah siswa. Jangan katakan kepada mereka tentang konsep atau teori yang mereka gambarkan. Sajikan kepada setengah kelas konsep atau teori itu tanpa disertai contoh. Pasangkan siswa dari kedua kelompok dan perintahkan mereka untuk membahas pelajaran secara bersama.<br /><br /><br />29. Pengajaran Terarah<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Dalam tehnik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori. Metoda pengajaran terarah merupakan seilngan yang mengasyikkan dl sela-sela cara pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan anda untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa yang anda ajarkan. Metoda ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal "Bagalmana kamu menjelaskan seberapa cerdasnya seseorang?”<br />2. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka. <br />3. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksilah jawaban mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda semisal "kemampuan membuat mesin pada kategori kecerdasan. kinestetika-tubuh.<br />4. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi mformasi tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran anda.<br /><br />VARIASI<br />1. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.<br />2. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa memilah-milah gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang berguna.<br /><br /><br />30. Menemui Pembicara Tamu<br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk melibatkan pembicara tamu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menyiapkan sebuah sesi pelajaran. Pada saat bersamaan, aktivitas memberi siswa peluang untuk berinteraksi dengan pakar pelajaran dengan cara yang unik dan mengambil peran aktif dalam menyiapkan pernbicara tamu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Undanglah pembicara tamu untuk memberi ceramah kepada siswa anda sebagai pakar dalam pelajaran yang kini anda ajarkan. (Contoh; Pejabat pemerintah setempat dapat mengunjungi kelas di mana anda mengajarkan tentang kewarganegaraan atau tata-negara.)<br />2. Siapkan pembicara tamu dengan menjelaskan kepadanya bahwa sesi kelas ini akan dilaksanakan layaknya konferensi pers. Agar sesuai dengan format tersebut. pembicara mesti menyiapkan ceramah singkat atau pernyataan pembuka dan kemudian bersiap menerima pertanyaan dari "pers."<br />3. Sebelum hadirya pembicara tamu, persiapkan siswa dengan mendiskusikan bagaimana konferensi pers akan dilaksanakan, dan kemudian berilah mereka kesempatan untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada pembicara.<br />VARIASI<br />1. Anda dapat memilih menghadirkan beberapa pembicara tamu dalam waktu bersamaan dan melakukan diskusi meja bundar. Tempatkan tiap tamu pada meja di bagian depan kelas atau pada deretan kursi yang ditata melengkung agar bisa berbagi informasi dan pengalaman dengan kelompok kecIl. Anggota kelompok akan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan pembicara tamu dengan mengajukan pertanyaan dalam suasana yang lebih santai. Bagilah sesi pelajaran menjadi sejumlah babak. Tentukan panjang waktu masing-masing babak sesuai dengan waktu yang tersedia dan jumlah tamu-nya. Pada umumnya, 10 atau 15 menit untuk tiap babak sudah memadai. Arahkan kelompok kecil untuk mengalihkan pertanyaan dari satu pembicara tamu ke pem¬bicara berikutnya sesuai dengan beralihnya babak.<br />2. Undanglah sejumlah siswa yang sebelumnya pemah mengikuti pelajaran anda untuk menjadi pembicara "tamu."<br /><br /><br />31. Mempraktikkan Materi yang Diajarkan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Adakalanya sejumlah konsep atau prosedur masih belum bisa dipahami. betapapun gamblangnya penjelasan verbal atau visual yang anda berikan. Satu cara untuk rnembantu membangun gambaran tentang materi yang diajarkan adalah dengan meniinta sejumlah siswa untuk mempraktikkan atau menerapkan prosedur yang anda jelaskan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya. Beberapa contohnya meliputi:<br />• Penyusunan kalimat.<br />• Menemukan persamaan.<br />• Sirkulasi jantung<br />• Arsitektur gotik<br />2. Gunakan salah satu dari beberapa metoda berikut ini:<br />• Perintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan tugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang tengah anda terangkan.<br />• Buatlah kartu besar yang mencantumkan bagian-baglan dari suatu prosedur atau konsep. Berikan kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa. Tempatkan siswa yang memegang kartu tersebut sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar.<br />• Buatlah drama yang meminta siswa memperagakan materi yang anda ajarkan.<br />• Tunjuklah beberapa siswa untuk mempraktikkan prosedur itu setahap demi setahap.<br />3. Diskusikan drama pembelajaran yang telah anda buat. Kemukakan inti pengajaran apapun yang ingin anda sampaikan.<br />VARIASI<br />1. Rekamlah sekolompok siswa yang memperagakan konsep atau prosedur tersebut menggunakan kamera video dan perlihatkan kepada seluruh siswa.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat tata cara .mempera¬gakan konsep atau prosedur tanpa arahan dari anda.<br /><br /><br />32. Yang Manakah Kelompok Saya?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini menawarkan pendekatan baru untuk membantu siswa mempelajari materi kognltif. Dengan menerapkan tayangan permainan lama dl televisi, siswa berkesempatan untuk membahas materi yang baru saja diajarkan dan menguji satu sama lain untuk memperkuat ingatan akan pelajaran anda.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi dua tim atau leblh.<br />2. Tulislah salah satu dari yang berikut ini pada slip kertas yang berbeda: <br />• Saya: (beri nama orang) misal. Saya Karl Marx<br />• Saya: (beri nama kejadian) misal. Saya "gerhana bulan."<br />• Saya: (beri nama teori) misal, Saya "Darwinisme." <br />• Saya: (beri nama konsep) misal, Saya "inflasi." <br />• Saya: (beri nama keahlian) misal, Saya "manuverHeimlich<br />• Saya: (beri nama kutipan) misal, Saya "ada atau tiada"<br />• Saya: (beri nama rumus) misal, Saya adalah e=mc2”.<br />3. Masukkan slip kertas ke dalam sebuah kotak, dan perintahkan tiap tim untuk memilih satu slip. Slip yang dipilh menunjukkan identitas dari tamu misteri.<br />4. Berikan tim waktu lima menit kepada tim untuk mengerjakan tugas berikut:<br />• Memilih anggota tim untuk menjadi "tamu misteri."<br />• Persiapkan pertanyaan yang akan di ajukan dan pikirkan cara menjawabnya. <br />5. Pilihlah tim yang akan menghadirkan tamu misteri pertama.<br />6. Buatlah panel siswa dari tim lain (dengan metoda apapun yang anda pilih).<br />7. Mulailah permainan. Perintahkan tamu misteri untuk mengemukakan kategorinya (orang, kejadian, dll). Para panelis mengambil giliran mengajukan pertanyaan ya- atau -tidak tentang tamu misteri hingga salah satu panelis dapat mengenali si tamu misterius itu.<br />8. Perintahkan tim yang lain untuk menghadirkan tamu misteri mereka. Buatlah panel baru untuk tiap tamu misteri.<br /><br />VARIASI<br />1. Beri kesempatan tamu misteri untuk berkonsultasi dengan rekan satu timnya jika dia tidak yakin dengan cara menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis. <br />2. Guru dapat menetapkan bagaimana si tamu misteri harus berakting. Sebagai contoh, seorang tamu misteri bisa memperagakan seolah-olah ia adalah orang terkenal yang sedang menjadi bahan pembicaraan.<br /><br />33. Menjadi Kritikus Tayangan Video<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Seringkali menonton tayangan video edukatif merupakan kegiatan pasif. Siswa duduk di kursi sembari menunggu tayangan diputar. Namun yang ini merupakan cara aktif untuk menjadikan siswa merasa terlibat dalam menonton tayangan video.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah video yang ingin anda pertunjukkan kepada siswa.<br />2. Katakan kepada siswa, sebelum menonton video, bahwa anda ingin mereka mengkritisi apa yang akan ditayangkan. Perintahkan mereka untuk meninjau beberapa faktor. termasuk:<br />• Realisme (dari para pelakunya)<br />• Relevansi<br />• Saat-saat tak terlupakan<br />• Penataan isi<br />• Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka.<br />3. Putarlah video. <br />4. Laksanakan diskusi yang dapat anda sebut "pojok kritikus." <br />5. Lakukan jajak pendapat terhadap siswa (opslonal). dengan menggunakan semacam sistern penlalan keseluruhan,semisal:<br />• Bintang satu sampai lima.<br />• Jempol ke atas (bagus), jempol ke bawah (jelek).<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah panel pemirsa video.<br />2. Putar kembali video itu. Lantaran ada kalanya kritikus berubah pendirian ketika mereka menyaksikan sesuatu untuk kedua kalinya.<br /><br />Mestimulasi Diskusi Kelas<br />Sering sekali. seorang guru berupaya menstimulasi diskusi kelas namun dihadapkan pada kebungkaman yang tidak menyenangkan karena siswa sendiri tidak tahu siapa yang berani berbicara duluan. Memulai sebuah diskusi tidak jauh berbeda dengan memulai pengajaran berbasis ceramah atau penyajian materi secara lisan. Anda harus terlebih dahulu rnembangkitkan minat! Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang telah berhasil menstimulasi diskusi. Sebagian di antaranya bahkan akan menciptakan pertukaran pendapat yang seru namun tertib antar siswa. Semuanya dirancang sedemikian rupa agar setiap siswa bisa terlibat.<br /><br />34. Debat Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Sebuah debat bisa menjadi metoda berharga untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan, terutama jlka siswa diharapkan mengemukakan pendapat yang ber-tentangan dengan diri mereka sendiri. Ini merupakan strategi debat yang secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas—tidak hanya mereka yang berdebat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah sebuah pernyataan yang berisi pendapat tentang isu kontroversial yang terkait dengan mata pelajaran anda (misalnya., "Media cuma membuat berita, bukan melaporkannya.")<br />2. Bagilah siswa menjadi dua tim debat. Berikan (secara acak) posisi "pro" kepada satu kelompok dan posisi "kontra" kepada kelompok yang lain.<br />3. Selanjutnya, buatlah dua hingga empat sub kelompok dalam masing-masing tim debat. Misalnya, dalam sebuah kelas yang berisi 24 siswa anda dapat membuat tiga sub kelompok pro dan tiga sub kelompok kontra, yang masing-masing terdiri dan empat anggota. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyusun argumen bagi pendapat yang dipegangnya, atau menyediakan daftar panjang argumen yang mungkin akan mereka diskusikan dan pilih. Pada akhir dari diskusi mereka. perintahkan sub kelompok untuk memilih juru bicara.<br />4. Tempatkan dua hingga empat kursi (tergantung jumlah dari sub kelompok yang dibuat untuk tiap pihak) bagi para juru bicara dari pihak yang pro dalam posisi berhadapan dengan jumlah kursi yang sama bagi juru bicara dari pihak yang kontra. Posisikan siswa yang lain di belakang tim debat mereka. Untuk contoh sebelumnya, susunannya akan tampak seperti ini:<br /><br />x x<br />x x<br />x x <br />x pro kon x<br />x pro kon x<br />x pro kon x<br />x x<br />x x<br />x x<br /><br />Mulailah "debat" dengan meminta para Juru bicara mengemukakan pendapat mereka. Sebutlah proses Ini sebagai "argumen pembuka."<br />5. Setelah semua siswa mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan suruh mereka kembali ke sub kelompok awal mereka. Perintahkan sub-sub kelompok untuk menyusun strategi dalam rangka mengkonter argumen pembuka dari pihak lawan. Sekali lagi, perintahkan tiap sub kelompok memllih juru bicara, akan lebih baik bila menggunakan orang baru.<br />6. Kembali ke "debat". Perintahkan para juru bicara, yang duduk berhadap-hadapan, untuk memberikan "argu¬men tandingan" Ketika debat berlanjut (pastikan untuk menyelang-nyeling antara kedua belah pihak), anjurkan siswa lain untuk memberikan catatan yang memuat argumen tandingan atau bantahan kepada pendebat mereka. Juga, anjurkan mereka untuk memberi tepuk tangan atas argumen yang disampaikan oleh perwakilan tim debat mereka.<br />7. Bila anda rasa perlu, akhirilah debat. Tanpa menyebutkan pemenangnya, perintahkan siswa untuk kembali berkumpul membentuk satu lingkaran. Pastikan untuk mengumpulkan siswa dengan meminta mereka duduk bersebelahan dengan siswa yang berasal dari pihak lawan debatnya. Lakukan diskusi dalam satu kelas penuh tentang apa yang didapatkan oleh siswa dari persoalan yang diperdebatkan. Juga perintahkan siswa untuk mengenali apa yang menurut mereka merupakan argumen terbaik yang dikemukakan oleh kedua belah pihak.<br /><br />VARIASI<br />1. 'Tambahkan satu atau beberapa kursi kosong bagi tim-tim debat. Ijinkan siswa untuk menempati kursi-kursi kosong ini manakala mereka ingin turut berdebat.<br />2. Mulailah segera kegiatan ini dengan argumen pembuka perdebatan. Lakukanlah dengan debat konvensional, namun sering-seringlah menggilir para pendebatnya.<br /><br /><br />35. Rapat Dewan Kota<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas besar. Dengan menclptakan suasana yang menyerupai rapat dewan kota, seluruh siswa bisa terlibat dalarn diskusi.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah topik menarik atau problema kasus mengenai mata pelajaran anda. Sajikan secara singkat topik atau problemanya seobyektif mungkin, dengan mernberikan infomasi latar belakang dan uraian singkat tentang beragam sudut pandang. Jika anda menghendaki. sediakanlah dokumen yang dapat memperjelas topik atau problemanya.<br />2. Tegaskan bahwa anda menginginkan pendapat dari siswa sendiri tentang persoalan itu. Tanpa memanggil siswa dari bagian depan kelas, jelaskan bahwa anda akan mengikuti format yang disebut "panggil pembicara berikutnya." Manakala seorang siswa selesai berbicara, siswa itu harus melihat ke sekeliling ruang kelas dan memanggil siswa lain yang juga ingin berbicara (ketahuan dari siswa yang mengangkat tangan).<br />3. Anjurkan siswa agar berbicara singkat dan padat supaya siswa yang lain mendapat kesempatan berpartisipasi dalam rapat "dewan kota" Jika anda menghendaki tetapkan batas waktu sampai pembicara mendapatkan giliran untuk berbicara. Arahkan siswa untuk memanggil siswa lain yang belum pernah mendapat giliran sebelum memilih siswa yang sudah mendapat giliran.<br />4. Lanjutkan diskusi selama hal itu dirasa ada gunanya..<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah pertemuan itu menjadi perdebatan. Perintahkan siswa untuk duduk di sisi ruangan yang berbeda, sesuai dengan posisi perdebatannya. Ikuti format "memanggil pembicara berikutnya," dengan instruksi bahwa pembicara berikutnya harus memiliki pendapat yang bertentangan. Perintahkan siswa untuk berpindah ke sisi ruangan yang berbeda jika pendapat mereka terpengaruhi oleh debat itu.<br />2. Mulailah rapat "dewan kota" dengan diskusi panel. Perintahkan para panelis untuk mengemukakan pen¬dapat mereka dan kemudian memanggil pembicara dari kalangan pendengar.<br /><br /><br />36. Keputusan Terbuka Tiga-Tahap<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan format diskusi di mana sebagian dari siswa membentuk lingkaran diskusi dan sebagian yang lain rnembentuk lingkaran pendengar di sekeliling kelompok diskusi (Lihat Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan Partisipasi Kapanpun", pada halaman 22.) Berikut ini adalah salah satu dari cara-cara yang lebih menarik untuk membentuk diskusi terbuka.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah tiga pertanyaan diskusi yang relevan dengan materi pelajaran anda. Dalam kelas ekologi, sebagai misal, pertanyaannya boleh jadi sebagai berikut:<br />• Bagaimanakah lingkungan mengalami perusakan?<br />• Langkah-langkah apakah yang bisa diambil oleh pemerintah dan industri swasta untuk mengatasi masalah ini?<br />• Apakah yang dapat kita lakukan secara pribadi?<br />Idealnya, pertanyaan-pertanyaan itu mesti berkaitan, namun itu tidak diharuskan. Putuskan dalam urutan seperti apakah anda menghendaki didiskusikannya pertanyaan-pertanyaan itu.<br />2. Susunlah kursi dalam konfigurasi perut ikan (yakni dua lingkaran memusat) Perintahkan siswa untuk berhitung 1,2, dan 3. Perintahkan anggota kelompok 1 untuk menempati kursi lingkar diskusi dan perintahkan anggota kelompok 2 dan 3 untuk duduk di kursi lingkar-luamya. Ajukan pertanyaan pertama anda untuk didiskusikan. Berikan waktu diskusi selarna 10 menit. Perintahkan satu orang siswa untuk memfasilitasi diskusi atau bertindak sebagai fasilitator. <br />3. Selanjutnya, perintahkan anggota kelompok 2 untuk duduk di lingkar dalam. menggantikan anggota ke¬lompok 1 yang sekarang duduk di lingkar luar. Tanyalah anggota kelompok 2 apakah mereka hendak memberikan tanggapan singkat tentang diskusi pertama, dan kemudlan beralihkan ke topik diskusi kedua.<br />4. Ikuti prosedur yang sama dengan anggota kelompok 3.<br />5. Bila ketiga pertanyaan itu telah didiskusikan, kembalikan siswa menjadi satu kelompok besar diskusi. Perin¬tahkan mereka untuk membahas keseluruhan diskusi yang telah berlangsung.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif, jika tidak memungkinkan untuk melakukan penataan kursi secara melingkar, buatlah diskusi panel secara bergiliran. Sepertiga kelas menjadi panelis untuk tiap pertanyaan diskusi. Para panelis bisa duduk di depan kelas menghadap kepada siswa lainnya di kelas. Jika anda menggunakan susunan kelas berbentuk U atau meja konferensi (lihat "Sepuluh Tata-letak untuk Menyusun Kelas," halaman 17), tunjuklah kelompok sebelah sebagai kelompok panel.<br />2. Gunakan hanya satu pertanyaan diskusi saja. Perintah¬kan tiap kelompok berikutnya untuk menanggapi diskusi kelompok sebelumnya.<br /><br /><br />37.Memperbanyak Anggota Diskusi Panel<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk menstimulasi diskusi dan memberi siswa kesempatan untuk mengenali. menjelaskan. dan mengklarifikasi persoalan sembari tetap bisa berpartisipasi aktif dengan seluruh siswa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pillhlah sebuah masalah yang akan mengundang minat siswa. Sajikan persoalan Itu agar siswa terstimulasi untuk mendiskusikan pendapat mereka. Sebutkan lima pertanyaan untuk didiskusikan.<br />2. Pilihlah empat hingga enam siswa untuk membentuk kelompok diskusi panel. Aturlah mereka dalam formasi semi lingkaran di bagian depan kelas.<br />3. Perintahkan siswa yang lain untuk duduk di sekeliling kelompok diskusi pada tiga sisi dalam formasi sepatu kuda.<br />4. Mulailah dengan pertanyaan pembuka yang provokatif. Serahkan tanggung jawab diskusi panel kepada kelom¬pok inti sedangkan siswa yang lain membuat catatan dalam rangka mempersiapkan giliran diskusi mereka.<br />Sebagai contoh, beberapa poin yang dapat dikemukakan dalam sebuah diskusi adalah tentang pertanyaan "Apa sajakah pendapat pro dan kontra terhadap rekayasa genetik?"<br />Pro<br />• Ilmu kesehatan telah mencapai tahap yang memungkinkan hal ini, lantas mengapa mesti menolaknya?<br />• Ilmuwan akan mampu menghilangkan rasa nyeri dan penderitaan.<br />• Orang tua akan bisa menghindari kelahiran bayi yang cacat-lahir.<br /><br /><br />Kontra<br />• Manusia tidak boleh merusak rencana Tuhan.<br />• Kelainan genetik akan timbul.<br />• Orang tua tidak boleh memutuskan seperti apa anak yang ingin mereka miliki.<br />5. Pada akhir periode diskusi yang sudah ditetapkan. pisahkan seluruh kelas menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melanjutkan diskusi tentang pertanyaan yang masih ada.<br /><br />VARIASI<br />1. Baliklah urutannya; mulalah dengan diskusi kelompok kecil dan diikuti dengan diskusi panel.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan diskusi.<br /><br />38. Argumen dan Argumen Tandingan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Kegiatan ini merupakan cara yang sangat bagus untuk menstimulir diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang persoalan kompleks. Formatnya serupa dengan sebuah debat, namun tidak begitu formal dan berlangsung lebih cepat.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua sisi atau lebih.<br />2. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok sesual dengan jumlah pendapat yang telah anda nyatakan, dan perintahkan tiap kelompok untuk mengemukakan argumen yang mendukung pihaknya. Doronglah mereka untuk bekerja dengan rekan sebangku atau dalam gugusan kelompok kecil.<br />3. Jelaskan bahwa siswa mana saja bisa memulai debat. Setelah seorang siswa memiliki kesempatan untuk mengajukan satu argumen yang mendukung pendapatnya, beri kesempatan untuk munculnya argumen lain atau argumen yang berseberangan dari kelompok lain. Lanjutkan diskusi, lakukan prosesnya dengan cepat.<br />4. Akhiri kegiatan ini dengan membandlngkan persoalan menurut pandangan anda Sebagai guru. Beri kesempatan dilakukannya diskusi lanjutan.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai ganti debat antar kelompok, pasangkan masing-masing siswa dari kelompok yang berbeda dan perintah¬kan mereka untuk saling beradu argumentasi. Ini bisa dilakukan secara serentak, dan dengan demikian setiap siswa terlibat dalam perdebatan dalam waktu bersamaan.<br />2. Buatlah formasi dua kelompok yang bertentangan agar mereka berhadapan satu sama lain. Ketika satu siswa mengakhiri argumennya, perintahkan agar siswa itu melemparkan suatu benda (misalnya bola atau benda semacamnya) kepada anggota dari pihak yang berlawanan. Siswa yang menangkap benda yang dilemparkan itu harus membantah argumen dari siswa sebelumnya.<br />39. Membaca Keras-keras<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Yang rnengherankan, membaca sebuah teks keras-keras ternyata dapat membantu siswa memfokuskan pikiran. mengajukan pertanyaan, dan menstimulasi diskusi. Strategi Ini agak serupa dengan pelajaran mengkaji kitab suci. Cara ini memililki dampak berupa terfokusnya perhatian dan terciptanya kelompok yang padu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca keras-keras. Batasi diri anda untuk memilih teks yang berisi kurang dari 500 kata.<br />2. Perkenalkan teks itu kepada siswa. Cermati poin-poin atau persoalan utama yang hendak diajukan.<br />3. Bagilah teks itu berdasarkan paragrafnya atau dengan cara lain. Tunjuklah sejumlah siswa untuk membaca keras-keras beberapa bagian yang berbeda.<br />4. Ketika pembacaan sedang berlangsung. hentikan pada beberapa bagian untuk menekankan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh. Beri kesempatan untuk melakukan diskusi singkat jika siswa memperlihatkan minat terhadap bagian tertentu. Selanjutnya bahaslah apa yang dimuat dalam teks.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Lakukan pembacaan oleh anda sendiri jika anda merasa hal ini akan meningkatkan cara penyajian teks, atau anda jika meragukan kemampuan baca siswa. <br />2. Perintahkan pasangan siswa untuk membacakan sata sama lain, hentikan untuk klarifikasi dan diskusi bila itu dirasa perlu.<br /><br /><br />40.Pengadilan oleh Majelis Hakim<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini memanfaatkan pengadilan bohong-bohongan. lengkap dengan saksi, jaksa penuntut, pembela, anggota pengadilan dan lain-lain. Ini merupakan metoda yang baik untuk memicu "belajar berbeda pendapat"yakni belajar dengan secara efektif mengemukakan sebuah sudut pandang dan menentang pendapat yang sebaliknya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah dakwaan yang akan membantu siswa mengetahui sisi-sisi yang berbeda dari sebuah persoalan. Contoh-contoh "kejahatan" yang bisa didakwakan kepada seseorang atau kepada suatu benda adalah: orang berpendidikan atau orang biasa yang moralnya bobrok; buku kontroversial; teori yang tidak terbukti; nilal-nilal yang tidak memlliki manfaat; dan proses, hukum, atau institusi yang menyimpang.<br />2. Berikan peran kepada siswa. Tergantung pada jumlah siswa, anda dapat menggunakan semua atau beberapa dari peran berikut ini, pembela, saksi meringankan, jaksa penuntut umum, saksi memberatkan, panitera, hakim ketua, dan hakim anggota. Tiap peran bisa diisi oleh satu orang siswa atau satu tim. Anda bisa menetapkan sendiri jumlah majelis hakimnya<br />3. Berikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan diri. Ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga satu jam, tergantung pada kerumitan masalahnya.<br />4. Laksanakan pengadilan. Pertimbangkan untuk menggunakan aktivitas berikut ini: argumen pembuka, kasus yang diajukan oleh penuntut dan saksi, laporan singkat panitera persidangan, dan argumen penutup.<br />5. Lakukan pertimbangan hakim. Ini bisa dilakukan secara terbuka, agar semua siswa bisa mendengar bagaimana bukti ditimbang. Anggota non-hakim bisa diberi tugas untuk mendengarkan berbagai aspek kasus.<br /><br />VARIASI<br />1. Perluas kegiatan dengan pentarafan pengadilan ulang.<br />2. Hilangkan pengadilan oleh majelis hakim dan gantikan pengadilan hanya oleh hakim.<br /><br /><br />Pengajuan Pertanyaan<br />”Ada pertanyaan?" tanya guru. Seringkali, setelah ditanya seperti itu siswa justru diam. Sebagian guru menganggap diamnya siswa menunjukkan bahwa mereka tidak berrninat Sebagian lain mungkin menyimpulkan bahwa semuanya sudah jelas. Sayangnya. yang sesung-guhnya terjadi ialah bahwa siswa belum siap mengajukan pertanyaan. Strategi-strategi yang berikut ini akan membantu anda mengubah keadaan seperti ini. Siswa akan lebih tertantang untuk membuat pertanyaan karena mereka memlliki kesempatan untuk memahami materi yang diajarkan.<br /><br />41. Belajar berawal dari Pertanyaan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika si pembelajar dalarn kondisi aktif, bukannya reseptif. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran seperti ini adalah dengan menstimulir siswa untuk rnenyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajarannya, tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru. Strategi sederhana ini menstimulasi pengajuan pertanyaan, yang mana merupakan kunci belajar.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagikan kepada siswa bahan ajar yang anda pilih sendiri. (Anda dapat menggunakan satu halaman dalam sebuah buku teks, sebagai ganti buku pegangan.) Inti dari pilihan materi anda adalah kebutuhan untuk men¬stimulir pertanyaan di pihak pembaca. Sebuah buku pegangan yang menyediakan informasi luas namun tidak memiliki rincian penjelas adalah yang ideal. Grafik atau diagram yang melukiskan sejumlah pengetahuan merupakan pilihan yang baik. Sebuah naskah yang terbuka bagi munculnya bermacam interpretasi juga merupakan pilihan yang balk. Tujuan utamanya adalah memicu keingintahuan.<br />2. Perintahkan siswa untuk mempelajari buku pegangan dengan pasangannya. Perintahkan agar masing-masing pasangan sebisa mungkin berupaya memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak mereka paharni dengan menandai dokumen dengan pertanyaan di dekat informasi yang tidak mereka pahami. Anjurkan siswa untuk menyislpkan sebanyak mungkin tanda tanya sesual yang mereka kehendaki. Jika waktunya memungkinkan, bentuklah pasangan-pasangan tersebut menjadi kuartet (kelonipok empat siswa) dan beri waktu bagi tiap pasangan untuk saling membantu. <br />Seorang guru fisika, misalnya, dapat membagikan sebuah diagram yang menggambarkan bagaimana energi potensial berubah menjadi energi kinetik dengan menunjukkan seorang penerjun sirkus yang melompat dari galah sepanjang 50 kaki Siswa bekerja bersama pasangannya untuk membahas. Iustrasinya dan menentukan pertanyaannya (misalnya, Kapankah pastinya energi potensial menjadi energi kinetik? Apa perbedaan mendasar antara energi kinetik dan potensial?<br />3. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah pertanyaan-pertanyaan siswa. Anda mengajar melalui jawaban anda atas pertanyaan siswa secara keseluruhan, dan baru kemudian mengajarkan mata pelajaran hari ini, dengan melakukan upaya khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Jika anda merasa bahwa siswa akan kesulitan untuk mempelajari sendiri materi pelajarannya, berikan sejumlah informasi yang mengarahkan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan sendiri. Selanjutnya bentuklah kelompok-kelompok belajar.<br />2. Mulailah prosedur Ini dengan belajar sendiri-sendin bukannya belajar secara berpasangan.<br /><br /><br />42. Pertanyaan yang Disiapkan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini memungkinkan anda untuk menyajikan informasi Sebagai jawaban atas pertanyaan yang telah disiapkan pada siswa yang anda tunjuk. Kendati anda pada kenyataannya memberikan pelajaran yang tersiapkan dengan baik, namun bagi siswa lain (selain siswa yang anda tunjuk) anda tampak hanya melakukan sesi tanya-jawab.<br /><br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan kepada pelajaran anda. Tulislah tiga hingga enam pertanyaan dan urutkan secara logis.<br />2. Tulislah masing-masing pertanyaan pada sebuah kartu, indeks dan tulislah isyarat yang akan anda gunakan untuk menandakan bahwa anda ingin agar pertanyaan itu diajukan. Tanda-tanda atau isyarat yang dapat anda gunakan meliputi:<br />• menggaruk-garuk hidung anda.<br />• melepas kacamata anda.<br />• menjentikkan jemari anda.<br />• menguap<br />Kartu instruksinya bisa tampak seperti ini:<br /><br />4. Sebelum pelajaran dimulai, pilihiah siswa yang akan mengajukan pertanyaan. Berikan masing-masing satu kartu indeks, dan jelaskan tanda-tanda mereka. pastikan bahwa mereka tidak mengungkapkan kepada siapapun bahwa mereka telah diberi pertanyaan.<br />5. Bukalah sesi tanya-jawab dengan mengumumkan topiknya dan berikan isyarat pertama anda. Panggilah siswa yang sudah diberi pertanyaan, jawablah pertanyaan itu. dan kemudian lanjutkan dengan isyarat dan pertanyaan berikutnya.<br />6. Sekarang, bukalah kesempatan bagi seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan baru, bukan yang telah diberikan sebelumnya. Anda mesti memastikan adanya beberapa siswa yang tunjuk jari.<br /><br />VARIASI<br />1. Sertakan jawaban atas pertanyaan tersebut pada kertas lipat, transparansi OHP, atau buku pegangan pengajaran yang anda bagikan ketika maslng-masing pertanya dijawab. Ungkapkan secara dramatis jawabannya ketika pertanyaan diajukan.<br />2. Berikan pertanyaan yang telah anda perslapkan kepad siswa yang paling sedikit memperlihatkan minat ata yang memperllhatkan sikap peran kurang bersahabat<br /><br />43. Pertanyaan Pembalikan Peran<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Sekalipun anda meminta siswa untuk memikirkan pertanyaannya selama berlangsungnya pelajaran, bukan hanya pada akhir pelajaran, anda mungkm akan mendapatkan tanggapan yang hangat-hangat kuku atau biasa-biasa ketika anda bertanya, "Apakah ada perta¬nyaan?" Dengan tehnik ini, anda membalik peran: Anda mengajukan pertanyaan dan siswa berupaya menjawab.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Susunlah pertanyaan yang akan anda ajukan tentang beberapa materi pelajaran jika anda yang berperan sebagai siswa. Buatlah pertanyaan yang:<br />• Berupaya mengklarifikasi rnateri yang sulit atau rumit (misalnya, Tolong anda jelaskan lagi cara untuk¬________?”)<br />• Membandingkan materi dengan informasi lain (misalnya, "Seperti apa bedanya ini dengan______?”)<br />• Menantang pendapat anda (misalnya, "Mengapa hal ini perlu dilakukan? Bukankah hal ini akan menimbulkan banyak kebingungan?”)<br />• Meminta contoh tentang gagasan yang tengah dibahas (misalnya. "Bisakah kalian berikan contoh tentang_______?”)<br />• Menguji daya terap materi (misalnya, saya menggunakan gagasan ini dalam kehidupan nyata? <br />3. Pada awal sesi pertanyaan, umumkan kepada anak-anak bahwa anda akan "menjadi" mereka, dan mereka bersama akan "menjadi" anda. Lanjutkan pengajuan pertanyaan<br />4. Bersikaplah argumentatif, penuh canda, atau apapun untuk memancing mereka agar membombardir dengan banyak jawaban.<br />5. Membalikkan peran beberapa kali akan menjadikan siswa slap dan mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai ganti penggunaan tehnik ini pada awal sesi tanya-jawab. baliklah posisinya ketika siswa telah puas dengan pertanyaan.<br />2. Ubahlah acaranya menjadi "konferensi media." Anda menjadi media, yang memperkenalkan diri sebagai "W' Suditomo dari RCTI" atau semacamnya, dan hujani siswa dengan pertanyaan yang menyelldik, menyerang, atau menjelek-jelekan materi belajar yang dipertanyakan.<br /><br />Belajar Bersama<br />Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta ketrampilan mereka akan membantu menjadikan belajar bersama sebagai bagian berharga dari iklim belajar di kelas anda. Namun demikian, belajar bersama tidaklah selalu berlangsung efektif. Bolehjadi terdapat partisipasi yang tidak seimbang, komunikasi yang buruk, dan kebingungan, bukannya belajar yang sesungguhnya. Strategi-strategi berikut ini dirancang untuk memaksimalkan manfaat dari belajar bersama dan meminimalkan kesenjangan.<br /><br />44. Pencarian Informasi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda ini bisa disamakan dengan ujian open-book Tim-tim di kelas mencari informasi (biasanya akan diungkap dalam pengajaran ala ceramah) yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Metoda ini sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengah mencari informasi yang bisa ditemukan dalam buku sumber yang telah anda bagikan kepada siswa. Materi surnbernya bisa mencakup:<br />• Buku pegangan<br />• Dokumen.<br />• Buku teks.<br />• Panduan referensi<br />• Informasi yang diakses melalui komputer.<br />• Artifak.<br />• Peralatan "berat: (misalnya mesin)<br />2. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya.<br />3. Perintahkan siswa untuk mencari informasi dalam tim kecil. Kompetisi yang bersahabat bisa diwujud untuk mendorong partipasi.<br />4. Bahaslah jawabannya di depan kelas. Perluaslah jawabnya guna memperluas cakupan pembelajaran.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah pertanyaan yang mendorong siswa untuk menyimpulkan jawaban dan informasi sumber yang tersedia. Bukannya menggunakan pertanyaan yang bisa dijawab langsung dengan mencari informasinya.<br />2. Sebagai ganti pencarian jawaban, berikan siswa tugas yang berbeda semisal problema kasus untuk dipecahkan, sebuah latihan yang mengharuskan mereka mencocokkan butir-butir, atau sejumlah kata yang diaduk-aduk yang menjelaskan istilah penting yang terkandung dalam informasi sumber jika bisa diurutkan dengan benar.<br /><br /><br />45. Kelompok Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda ini memberi siswa tanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa campur tangan guru. Tugas yang diberikan mesti jelas betul untuk memastikan bahwa sesi belajar yang dihasilkan akan efektif dan kelompok bisa mengatur diri mereka sendiri.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Beri siswa materi pelajaran yang pendek dan terformat dengan baik; naskah singkat; grafik atau diagram yang menarik. Perintahkan mereka untuk membacanya dalam hati. Kelompok belajar akan bekerja sangat baik bila materinya cukup menantang atau terbuka bagi munculnya bermacam interpretasi.<br />2. Bentuklah sub-sub kelompok dan beri mereka ruang yang tenang untuk melaksanakan sesi belajar mereka. <br />3. Berikan petunjuk yang jelas yang memandu siswa untuk belajar dan menjelaskan materinya dengan cermat. Sertakan arahan semacam ini:<br />• Jelaskan isinya. .<br />• Buatlah contoh, ilustrasi, atau penerapan informi atau gagasan itu.<br />• Kenali hal-hal yang membingungkan atau tidak kalian setujui.<br />• Bantahlah apa yang ada dalam teks, buatlah sudut pandang yang bertentangan.<br />• Nilailah seberapa balk kalian memahami materinya. <br /><br />Berikut adalah salah satu contohnya:<br />Langkah-langkah Penyadaran Serangan Jantung (CPR)<br />a. Perhatikan keadaan.<br />b. Periksa ketidakresponsifannya<br />c. Carilah bantuan. <br />d. Bukalah saluran pernafasan. <br />e. Lihat, dengarkan, dan rasakan pernafasan si korban.<br />f. Berikan napas bantuan dua kali. <br />g. Periksa denyut nadi.<br />h. Lakukan penekanan dada sebanyak 15 kali (jika korbannya dewasa), dan kemudian berikan nafas bantuan dua kali. <br />i. Ulangi tiga kali.<br />j. Periksa kembali denyut nadinya. Jika tidak ada, kembali ke langkah d.<br /><br />Diskusikan tiap langkah.<br />Berikan ilustrasi dari tiap langkah.<br />Langkah manakah yang kalian ingin saya menjelaskan atau mempraktikannya?<br /><br />Berikut ini adalah contoh yang lain:<br />Dasar-dasar Impresionisme<br /><br /> A. Impersonalitas: <br />Si seniman memang tidak tertarik dengan subyeknya dan menciptakan gambar tanpa melibatkan perasaannya.<br /><br /> Diskusikan.<br /> Berikan contoh.<br /> Seberapa baik anda memahami konsep ini? 1,2,3,4,5<br /><br />B. Cahaya: Seniman berupaya menciptakan ilusi bentuk-bentuk yang bermandikan cahaya dan atmosfer, yang mana memerlukan pengkajian cahaya sebagai sumber warna. <br /> Diskusikan.<br /> Berikan contoh.<br /> Seberapa baik anda memahami konsep ini? <br /><br />C. Persepsi: Seniman mencatat sensasi warnan sendiri. bukannya menggambar dan sebagaimana kita melihatnya dengan mata.<br /> Diskusikan.<br /> Beri contohnya<br /> Seberapa baik anda memahami konsep ini? <br />4. Berikan tugas kepada anggota kelompok, misalnya Sebagai fasilitator. pengatur waktu. pencatat atau juru bicara (baca "Sepuluh Alternatif dalam Memilih Ketua Kelompok dan Mengisi Tugas Lain," halaman 33).<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan lakukan salah satu atau beberapa hal berikut ini:<br />• Membahas materi secara bersama.<br />• Beri siswa pertanyaan kuis.<br />• Dapatkan pertanyaannya.balik <br />• Perintahkan siswa untuk menilai seberapa mereka memahami materi.<br />• Sediakan latihan penerapan atau kuls bagi siswa untuk menguji pemahaman mereka<br /><br />VARIASI<br />1. Jangan membentuk sub-sub kelompok. Baca keras materinya bila seluruh siswa sedang dalam semangat "kelompok kajian kitab sucl." Hentikan membacanya untuk kemudian menjawab pertanyaan siswa, mengalukan pertanyaan anda sendiri, atau menjelaskan naskahnya.<br />2. Jika jumlah siswanya cukup besar, buatlah empat atau enam kelompok belajar. Pasangkan kelompok-kelompok belajar itu dan mintalah mereka untuk membandingkan catatan dan membantu satu sama lain..<br /><br />46. Pemilahan Kartu<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan aktivltas kerjasama yang bisa digunaka untuk mengajarkan konsep, karakteiistik klasifikasi fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik yang ada dl dalammnya dapat membantu menggairah-kan siswa yang merasa penat.<br />PROSEDUR<br />1. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi Informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa ketegori. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Jenis-jenis pohon vs jenis-jenis tumbuhan hijau.<br />• Karakter dalain berbagai drama Shakespeare.<br />• Kekuasaan lembaga eksekutif, leglslatif. dan yudikatif pemerintah.<br />• Gejala-gejala dari beragam penyaklt.<br />• Informasi yang cocok dengan berbagai bagian re¬sume kerja <br />• Karakteristik dari berbagai logam.<br />• Kata benda. kata kerja. kata keterangan, preposis <br />• Buku-buku karya Dickens, Faulkner, Herningway dan Updike.<br />2. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok dengan yang sama. (Anda dapat mengumurnkan kategorinya cebelumnya atau biarkan siswa menemukannya sendiri)<br />3. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk menawarKan diri kepada siswa lain.<br />4. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poln nengajaran yang menurut anda penting.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat presentasi pengajaran tentang kategorinya.<br />2. Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berikan tiap tim satu dus kartu. Pastikan bahwa mereka mengocoknya agar kategori-kategori yang cocok dengan mereka tidak jelas di mana letaknya. Perintahkan tiap tim untuk memilah-milah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap tim bisa mendapatkan skor untuk jumlah kartu yang dipilih dengan benar.<br /><br />47. Turnamen Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik Ini merupakan versi sederhana dari ”Turnamen permainan-tim," yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya. Tehnik ini menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim, dan bisa digunakan untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta. konsep, dan ketrampilan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan 2 hingga 8 siswa. Pastikan bahwa tim memlliki jumlah yang sama. (Jika ini tidak bisa dilakukan. anda harus merata-ratakan skor dari tiap tim.)<br />2. Berikan materi kepada tim untuk dipelajari bersama.<br />3. Buatlah beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan/atau penglngatan akan materi pelajaran. Gunakan format yang memudahkan penilaian sendlri. misalnya pllihan ganda, mengisi titik-tltik. benar/salah, atau definisi istilah. Dalam pelajaran komputer. misalnya. siswa diberi sejumlah istilah seperti yang berikut ini untuk dipelajari:<br />Cascade : Cara menata jendela yang terbuka.<br />Icon : Gambar grafis yang mewakili unsur program. <br />Multitasking : Kernampuan komputer untuk menjalankan lebih dari satu program secara bersamaan. <br />Path : Lokasi file dalam cabang direktori.<br />Server : Sebuah komputer yang menyediakan ruang data atau printer bagi komputerkomputer lain.<br />Attribute : Informasi tentang file.<br />4. Berikan sebaglan pertanyaan kepada siswa. Sebutlah ini sebagai "ronde satu" dari tumamen belajar. Tiap siswa harus menjawab pertanyaan secara perseorangan.<br />5. Setelah pertanyaan diajukan, sediakan jawabannya dan perintahkan siswa untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar. Selanjutnya perintahkan mereka untuk menyatukan skor mereka dengan tiap anggota tim mereka untuk mendapat skor tim. Umumkan skor dari tiap tim. <br />6. Perintahkan mereka untuk belajar lagi untuk ronde kedua dalam tumamen. Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi sebagai bagian dari "ronde kedua." Perintahkan tim untuk sekali lagi menggabungkan skor mereka dan menambahkannya ke skor mereka di ronde pertama.<br />7. Anda bisa membuat ronde sebanyak yang anda mau, namun pastikan nntuk memberi kesempatan tim untuk nienjalani sesi belajar antar masing-masing ronde.(Lamanya tumamen belajar juga bisa bervariasi. Bisa singkat selama dua puluh menit atau bahkan beberapa jam.)<br /><br />VARIASI<br />1. Beri penaiti kepada siswa yang memberi jawaban salah dengan memberi mereka skor minus 2 atau minus 3. Jika mereka tidak yakin dengan jawabannya, lembar jawaban kosong bisa dianggap 0 (nol).<br />2. Jadikan pemeragaan sejumlah ketrampilan dasar turnamen<br /><br /><br />48. Kekuatan Dua Orang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan menegaskan manfaat dari sinergi yakni, bahwa dua kepala adalah lebih baik daripada satu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan perenungan dan pemikiran. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Bagaimanakah tubuh kita mencema makanan?<br />• Apakah pengetahuan itu?<br />• Apa "proses yang seharusnya" Itu?<br />• Bagaimana kemiripan otak manusia dengan komputer?<br />• Mengapakah hal-hal buruk kadang terjadi pada orang-orang baik?<br />2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perseorangan.<br />3. Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, Aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan "mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain. <br />4. Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perseorangan. <br />5. Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain di dalam kelas.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan seluruh siswa untuk memlih jawaban terbaik untuk tiap pertanyaan.<br />2. Untuk menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada pasangan tertentu. Bukannya memerintahkan semua pasangan menjawab semua pertanyaan.<br /><br />49. Kuis Tim<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Tehnik tim ini dapat meningkatkan rasa tanggungjawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancani atau tidak membuat mereka takut.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah topik yang bisa disajikan dalam tiga segmen.<br />2. Bagilah siswa menjadi tiga tim.<br />3. Jelaskan format pelajaran dan mulailah penyajian materinya. Batasi hingga 10 menit atau kurang dari itu.<br />4. Perintahkan Tim A untuk menyiapkan kuls jawaban singkat. Kuis tersebut harus sudah siap dalam tidak lebih dari 5 menit. Tim B dan C menggunakan waktu ini untuk memeriksa catatan mereka.<br />5. Tim A memberi kuis kepada anggota Tim B. Jlka Tim B tidak dapat menjawab satu pertanyaan, Tim C segera menjawabnya. <br />6. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada aggota Tim C, dan mengulang proses tersebut.<br />7. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan dengan segmen kedua dari pelajaran anda, dan tunjuklah Tim B sebagai Pandu kuis.<br />8. Setelah Tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengah segmen ketiga dari pelajaran anda. dan tunjuk Tim C sebagai pemandu kuis.<br /><br />VARIASI<br />1. Berikan tim pertanyaan kuis yang telah dipersiapkan yang darinya mereka memilih kapan mereka mendapat giliran menjadi pemandu kuis.<br />2. Berikan satu penyajian materi secara kontinyu. Bagilah siswa menjadi dua tim. Pada akhir pelajaran, perintahkan dua tim untuk saling memberi kuis.<br /><br />Pengajaran sesama siswa <br />Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran haru benar-benar dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan balk dan, sekaligus, menjadi narasumber bagi satu sama lain. Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara praktis untuk mengadakan pengajaran sesama siswa di kelas. Strategi ini juga memungkinkan guru untuk memberi tambahan. bila dirasa perlu, pada pengajaran yang dilakukan oleh siswa”.<br /><br />50. Pertukaran Kelompok dengan Kelompok<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Dalam strategi ini, tugas-tugas yang berbeda diberlkan kepada kelompok siswa yang berbeda. Setiap kelompok "mengajarkan" kepada siswa lain apa yang ia pelajari.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pllihah topik yang mencakup gagasan. kejadian, pendapat, konsep atau pendekatan yang berbeda. Topik Itu haruslah topik yang mendukung pertukaran pendapat atau informasi (Sebagai ganti debat). Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Dua pertempuran terkenal selama Perang Saudara (diAmerika).<br />• Gagasan dari dua atau beberapa penults.<br />• Tahap-tahap perkembangan anak.<br />• Beragam cara untuk meningkatkan gisi.<br />• Beragam sistern operasi untuk komputer.<br />2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan. Pada umumnya kegiatan Ini cocok untuk dua hingga empat kelovw Berikan waktu yang mencukupi kepada tiap kelompok untuk menyiapkan cara mereka menyajikan topik yang ditugaskan kepada mereka. Sebagai contoh, satu kelompok dapat menyajikan sebuah buku karya James Baldwin, dan kelompok berikutnya dapat menyajikan buku karya Toni Morrison.<br />3. Bila tahap persiapan sudah selesai, perintahkan kelornpok untuk memilih juru bicara. Undang tiap juru hicara untuk memberikan presentasi kepada kelompok lain.<br />4. Setelah presentasi singkat, doronglah siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang pendapat presenter atau menawarkan pendapat mereka sendirl. Beri kesempatan anggota lain dari kelompok si juru bicara untuk member! tanggapan.<br />5. Lanjutnya presentasi kelompok lain agar tiap kelompok berkesempatan memberikan informasi dan menjawab serta menanggapi pertanyaan dan komentar audiens. Perbandingkan dan perbedaan pendapat dan informasi yang dipertukarkan. Sebagai contoh, seorang guru melakukan pembandingan antara dua negara sebagaimana disebutkan dalam tugas, dengan menggunakan metoda ini. Satu kelompok diberi tugas mempelajari Costa Rica (yang dikenal sebagai kota negara yang damai) dan kelompok lain diberi tugas mempelajari El Salvador (yang belakangan ini dilanda perang saudara). Setelah maslng-masing kelompok menyajikan budaya dan sejarah negara-negara tersebut, selanjutnya dilakukan diskusi untuk menganalisa mengapa dua negara bertetangga itu memiliki pengalaman yang sebegitu berbeda.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan kelompok untuk melakukan pembahasan menyeluruh sebelum memberikan presentasi.<br />2. Gunakan format diskusi panel untuk tiap presentasi kelompok.<br /><br />51. Belajar ala Permainan Jigsaw<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Belajar ala Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran kelompok-dengan-kelompok, namun ada satu perbedaan penting:<br />yakni tiap siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang, blla digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pillhlah materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian. Sebuah bagian bisa sependek kalimat atau spanjang beberapa paragraf. (Jika materinya panjang, perintahkan siswa untuk membaca tugas mereka sebelum pelajaran.)<br />Contohnya antara lain:<br />• Modul berisi beberapa poin penting.<br />• Bagian-bagian eksperimen ilmu pengetahuan<br />• Sebuah naskah yang memlliki bagian atau subjudul yang berbeda.<br />• Sebuah artikel setelah majalah atau jenis materi bacaan pendek yang lain.<br />2. Hitunglah jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. Bagikan secara adil berbagai tugas kepada berbagai kelompok siswa. Sebagai contoh, bayangkan sebuah kelas yang terdiri dari 12 siswa. Dimisalkan bahwa anda bisa membagi materi pelajaran menjadi tiga segmen atau bagian. Anda mungkin selanjutnya dapat membentuk kuartet (kelompok empat anggota), dengan memberikan segmen 1,2. atau 3 kepada tiap kelompok. Kemudian. perintahkan tiap kuartet atau "kelompok belajar" untuk membaca, mendiskusikan, dan mempelajari materi yang mereka terima. (Jika anda menghen-daki. anda dapat membentuk dua pasang "rekan belajar" terlebih dahulu dan kemudian menggabungkan pasangan-pasangan itu menjadi kuartet untuk berkonsultasi dan saling berbagi pendapat.)<br />3. Setelah waktu belajar selesai. bentuklah kelompok-kelompok "belajar ala jigsaw." Kelompok tersebut terdiri dari perwakilan tiap "kelompok belajar” di kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan. anggota dari tiap kuar¬tet dapat berhitung mulai dari 1, 2, 3, dan 4. Kemudian bentuklah kelompok belajar jigsaw dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah empat kelompok trio. Dalam masing-masing trio akan ada satu siswa yang telah mempelajari segmen 1, segmen 2, dan segmen 3. Diagram berikut ini menunjukkan urutannya.<br />4. Perintahkan anggota kelompok "jigsaw" untuk mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari.<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka membahas pertanyaan yang masih tersisa guna memastikan pemahaman yang akurat.<br /><br />VARIASI <br />1. Berikan tugas baru misalnya menjawab sejumlah pertanyaan yang didasarkan pada pengetahuan yang akumulatif dari semua anggota kelompok belajar jigsaw.<br />2. Beri siswa tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan, sebgai alternatif dari pemberian informasi kognitif. Perintahkan siswa untuk saling mengajarkan ketrampilan yang telah mereka pelajari.<br /><br />52. Setiap Siswa Bisa Menjadi Guru Sendiri <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertldak sebagai "guru" bagi siswa lain.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagikan kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar yang tengah dipelajari di kelas (misalnya., tugas membaca) atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas. Dalam sebuah pelajaran tentang cerita pendek Amerika, sebagai misal, guru. dapat membuat landasan untuk diskusi kelas tentanq kisah Sheriey Jackson, The Lottery" dengan membagikan kartu indeks dan meminta. siswa menuliskan sebuah pertanyaan yang mereka miliiki tentang kisah tersebut. Berikut adatah beberapa pertanyaan yang ditulis oleh siswa dan kemudian dibagikan kembali kepada seluruh kelas untuk mendapatkan jawabannya:<br />a. Siapa yang hendak disenangkan oleh penduduk desa dengan diadakannya lotre?<br />b. Bagaimana ritual lotre bermula?<br />c. Mengapa setiap orang terus-menerus melemparkan batu?<br />d. Mengapa Mr Summer yang bertanggungjawab atas lotere Itu?<br />2. Kumpulkan kartu, kemudlan kocoklah, dan baeik satu-satu kepada siswa. Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan atau topik pada kartu yang mereka terima dan pikirkan jawabannya.<br />3. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka dapatkan dan memberikan jawabanya.<br />4. Setelah memberikan jawaban. perintahkan siswa lain untuk memberi tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartunya itu.<br />5. Lanjutkan prosedur ini blla waktunya memungklnkan.<br /><br />VARIASI<br />1. Peganglah kartu-kartu yang telah anda kumpulkan. Buatlah sebuah panel responden. Baca tiap kartu dan perintahkan untuk didiskusikan. Gilirlah anggota panel sesering mungkin.<br />2. Perintahkan siswa untuk menuliskan pendapat atau hasll pengamatan mereka tentang materi pelajaran pada kartu. Perintahkan siswa lain untuk mengungkapkan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pendapat atau pengamatan tersebut<br /><br />53. Pemberian Pelajaran Antar Siswa <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi untuk mendukung pengajaran sesama siswa di dalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh tanggungjawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Buatlah sub-sub kelompok dengan jumlah yang sesuai dengan topik yang akan diajarkan.<br />2. Beri tiap kelompok sejumlah informasi, konsep, atau ketrampilan untuk diajarkan kepada siswa lain. Berikut adalah beberapa contoh topiknya:<br />• Susunan paragraf yang efektif<br />• Mekanisme pertahanan psikologis<br />• Memecahkan teka-teki matematika<br />• Penyebaran AIDS<br />Topik yang anda berikan kepada siswa harus saling berkaitan.<br />3. Peritahkan tiap kelompok untuk menyusun cara dalam menyajikan atau mengajarkan topik mereka kepada slswa lain. Sarankan mereka untuk menghindari cara , mengajar sistem ceramah atau semacam pembacaan laporan. Doronglah mereka untuk menjadikan pengalarnan belajar sebagai pengalaman yang aktif bagi siswa.<br />4. Kemukakan beberapa saran sebagai berikut: <br />• Sediakan media visual.<br />• Buatiah lakon pemeragaan (jika memungkinkan)<br />• Gunakan contoh dan/atau analogi untuk mengemukakan poin-poin pengajaran.<br />• Libatkan siswa melalui diskusi. permalnan kuis tugas menulis, sandiwara, imajinasi mental, atau studi kasus.<br />• Beri siswa kesempatan untuk mengajukan per-tanyaan.<br />Sebagai contoh. seorang guru memberikan tugas kepada siswa dalam pelajaran soslologi untuk menyusun presentasi tentang empat isu utama penuaan. Empat sub kelompok dibentuk dan pilihlah format berikut untuk pengajaran sesama siswa:<br />• Proses Penuaan: permainan kuis benar/salah tentang fakta-fakta penuaan.<br />• Aspek-aspek Fisik Penuaan: Sebuah simulasi tentang aspek-aspek umum penuaan (misalnya, radang sendi, berkurangnya pendengaran, penurunan daya lihat).<br />• Stereotip tentang Penuaan: Tugas menulis dimana anggota kelas menulis tentang persepsi masyarakat mengenai penuaan.<br />• Hilangnya kemandirian: Sebuah latihan drama yang melibatkan anak-anak yang membicarakan transisi dengan orang tuanya.<br />Anda juga dapat memilih beberapa metode dari buku ini sebagai strategi pengajaran<br />5. Berikan waktu yang mencukupi untuk merencanakan dan mempersiapkannya (bai di dalam maupun di luar kelas). Kemudian perintahkan tiap kelompok untuk menyajikan pelajaran mereka. beri tepuk tangan atas usaha keras mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari pengajaran kelompok, perintah¬kan siswa untuk mengajar atau memberi bimbingan kepada siswa lain secara individual atau dalam kelom¬pok kecil.<br />2. Beri kesempatan tiap kelompok untuk memberi siswa. tugas membaca sebelum memulai pelajaran mereka.<br /><br /><br />54. Studi Kasus Bikinan-Siswa<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Studi kasus diakui secara luas sebagai salah satu metoda belajar terbaik. Diskusi kasus pada umumnya berfokus pada persoalan yang ada dalam situasi atau contoh konkret. Tindakan yang mesti diambil dan pelajaran yang bisa dipetik, serta cara-cara menangani atau menghindari situasi semacam itu di masa mendatang. Tehnik-tehnik yang berikut ini memungkinkan siswa untuk membuat studi kasus mereka sendiri.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah kelas menjadi pasangan atau trio. Perintahkan mereka untuk membuat studi kasus yang bisa di¬analisis dan didiskusikan oleh siswa lain.<br />2. Jelaskan bahwa tujuan dan sebuah studi kasus adalah mempelajari sebuah topik dengan mengkaji situasi atau contoh konkret yang mencerminkan topik itu. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Sebuah syair Jepang bisa ditulis untuk menunjukkan cara niembacakannya.<br />• Sebuah resume aktual bisa dianalisis untuk mem¬pelajari cara menulis resume.<br />• Sebuah laporan tentang cara seseorang melakukan eksperimen ilmiah bisa didiskusikan untuk mem¬pelajari tentang prosedur ilmiah.<br />• Sebuah dialog antara seorang manajer dan karyawan bisa ditelaah untuk mempelajari cara memberikan dukungan positif. <br />• Sejumlah langkah yang diambil oleh orang tua dalam situasi konflik dengan seorang anak bisa dikaji untuk mempelajari cara menangani perilaku.<br />3. Sediakan waktu yang mencukupi bagi pasangan atau trio untuk membuat situasi kasus singkat yang mengandung contoh atau isu untuk didiskusikan atau sebuah persoalan untuk dipecahkan yang relevah dengan materi pelajaran di kelas.<br />Sebagai misal, dalam pelajaran sejarah Amerika abad ke-20, guru dapat memilih tiga peristiwa sejarah yang berbeda fcetika Amerika Serikat menginteruensi negara lain. Guru memberi tugas berupa satu. peristiwa sejarah kepada tiap pasangan siswa agar masing-masing dapat membuat studi kasus untuk meninjau kebanyakan luar negeri Amerika.<br /><br />Studi kasus ini antara lain:<br />1. Invasi Teluk Babi<br />2. Intervensi tentara di Vietnam<br />3. Penugasan tentara ke Somalia<br /><br />Tiap pasangan selanjutnya menuliskan studi kasus intisari yang secara khusus memerinci kejadian-kejadian yang mengarah kepada keputusan untuk mengirimkan tentara AS ke luar negeri. Pertanyaan-pertanyaan untuk dianalisis antara lain:<br />• Apakah alasan utama intervensi AS?<br />• Seberapa tahukah khalayak AS tentang keputusan itu?<br />• Siapakah yang mengambil keputusan itu?<br />• Apa saja presiden yang mengawali munculnya kebijakan luar negeri AS?<br />4. Bila studi kasus ini selesai, perintahkan kelompok untuk menyajikannya kepada siswa lain. Beri kesempatan anggota kelompok untuk memimpin diskusi kasus.<br /><br />VARIASI<br />1. Tunjuk beberapa orang siswa untuk telah terlebih dahulu menyiapkan studi kasus untuk siswa lain. (Penyiapan sebuah studi kasus merupakan tugas belajar yang baik.)<br />2. Buatlah beberapa kelompok dalam Jumlah genap. Pasangkan kelompok dan perintahkan mereka untuk bertukar studi kasus.<br /><br />55. Pemberitaan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara menarik untuk melibatkan siswa dan memancing minat mereka terhadap topik pelajaran sebelum mereka mengikuti pelajaran. Pendekatan pengajaran sesama siswa ini juga akan menghasilkan banyak materi dan informasi yang bisa diceritakan antarsiswa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk membawa artikel, penggalan berita, editorial, dan kartun yang terkait dengan topik pelajaran. Sebagai contoh, seorang guru dapat meminta agar siswa membawa berita koran atau majalah tentang cuaca, misalnya pembahasan tentang pemanasan glo¬bal.<br />2. Bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan perintah¬kan mereka untuk saling berbagi penggalan berita dan pilihlah dua atau tiga yang paling menarik.<br />3. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke posisi semula dan perintahkan perwakilan dari tiap kelompok untuk berbagi pilihan mereka dengan siswa lain.<br />4. Ketika kelompok-kelompok memberikan laporan, dengarkan poin penting yang akan anda bahas dalam kelas dan gunakan informasi itu untuk menyemarakkan diskusi.<br /><br />VARIASI<br />1. Kumpulkan semua unsur berita dari siswa, saliniah, dan bagikan kembali kepada mereka sebagai tindak an untuk sesi pelajaran. Atau perintahkan siswa untuk menyerahkan penggalan berita mereka sebelum pelajaran dimulai. Anda selanjutnya dapat menyalinnya dan mengirimkannya kepada semua siswa sebagai tugas bacaan.<br />2. Gunakan butir-butir berita itu sebagai studi kasus atau naskah dasar latihan sandiwara.<br /><br /><br />56. Poster<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Metoda presentasi alternatif ini merupakan cara yang bagus untuk memberi Informasi kepada siswa secara cepat, memahami apa yang mereka bayangkan, dan memerintahkan pertukaran gagasan antarmereka. Tehnik ini juga merupakan cara baru dan jelas yang memungkinkan siswa mengungkapkan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang tengah anda diskusikan dalam suasana santai.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan setiap siswa untuk memilih sebuah topik yang berkait dengan topik pelajaran umum atau sub bahasan yang tengah didiskusikan.<br />2. Mintalah siswa untuk memajang konsep mereka pada papan poster atau papan buletin. (Anda yang menentukan ukurannya.) Tampilan poster mesti dengan sendirinya menunjukkan isinya; yakni, begitu melihatnya orang dengan mudah memahami gagasannya tanpa perlu Penjelasan leblh lanjut, baik lisan maupun tertulis. Namun demikian, siswa juga boleh menyiapkan satu halaman penjelasan yang berisi uraian lebih rinci dan sekaligus sebagai materi rujukan lebih lanjut.<br />3. Selama berlangsungnya pelajaran yang telah ditentukan, perintahkan siswa untuk menempelkan sajian materi visual mereka dan berkeliling mengitari ruangan untuk mengamati dan mendiskusikan poster masing-masing. Sebagai contoh, dalam pembahasan tentang stress pada pelajaran kesehatan, topik-topik yang diberikan mencakup yang berikut ini:<br />• Penyebab stres <br />• Gejala-gejala stres<br />• Pengaruh stres terhadap diri sendiri dan orang lain<br />• Pereda stres<br />Salah seorang siswa menggambarkan gejala stres dengan membuat tampilan poster yang menunjukkan gambar-gambar berikut:<br />• Orang kelebihan berat badan yang berdiri pada timbangan<br />• Orang meminum minimum beralcohol<br />• Dua orang bertengkar<br />• Orang sakit kepala<br />Di bawah tiap gambar diberi paragraf singkat yang menjelaskan bagaimana dan mengapa orang stres dapat menunjukkan gejala-gejala yang digambarkan itu.<br />4. Lima belas menit sebelum berakhirnya pelajaran, perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke posisi semula dan mendiskusikan apa yang menurut mereka berharga pada kegiatan tersebut.<br /><br />VARIASI <br />1. Anda dapat memilih untuk membentuk tim beranggotakan dua atau tiga, sebagai alternatif dari penugas individual, terutama jika topiknya memiliki lingkup yang terbatas.<br />2. Tindaklanjuti sesi poster dengan diskusi panel, dengan menggunakan beberapa siswa yang memajang poster-poster tersebut Sebagai panelis.<br /><br />Belajar Secara Mandiri<br />Belajar bersama dan belajar dalam satu kelas penuh bisa ditingkatkan dengan aktivitas belajar mandiri. Ketika siswa belajar dengan caranya sendiri, mereka mengembangkan kemampuan untuk memfokuskan diri dan merenung. Bekerja dengan cara mereka sendiri juga memberi siswa kesempatan untuk memikul tanggung jawab pribadi atas apa yang mereka pelajari. Strategi yang berikut ini merupakan perpaduan tehnik-tehnik yang bisa digunakan di dalam dan di luar kelas.<br /><br />57. Imajinasi<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Melalul imaji visual, siswa dapat menciptakan gagasan mereka sendiri. Imaji cukup efektif sebagai suplemen kreatif dalam belajar bersama. Cara ini juga bisa berfungsi sebagai papan loncat menuju proyek atau tugas independen yang pada awalnya mungkin tampak membuat siswa kewalahan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perkenalkan topik yang akan dibahas. Jelaskan kepada siswa bahwa mata pelajaran ini menuntut kreativitas dan bahwa penggunaan imaji visual dapat membantu upaya mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menutup mata, Perkenalkan latihan relaksasi yang akan membersihkan pikiran-pikiran yang ada sekarang dan benak siswa. Gunakan musik latar, lampu temaram, dan pernafasan untuk bisa mencapai hasilnya.<br />3. Lakukan latihan pemanasan untuk membuka “mata batin” mereka. Perintahkan siswa, dengan mata mereka tertutup, untuk berupaya menggambarkan apa yang terlihat dan apa yang terdengar, misalnya ruang tidur mereka, lampu lalulintas sewaktu berubah wama, dan rintik hujan.<br />4. Ketika para siswa merasa rileks dan terpanaskan (setelah latihan pemanasan), berikanlah sebuah imaji untuk mereka bentuk. Saran-sarannya meliputi:<br />• Pengalaman masa depan<br />• Suasana yang asing<br />• Persoalan untuk dipecahkan<br />• Sebuah proyek yang menanti untuk dikenakan<br />Sebagai contoh, seorang guru membantu siswa menyiapkan sebuah wawancara kerja. Siswa diberi pertanyaan berikut ini:<br />• Apa yang kamu kenakan?<br />• Jam berapakah sekarang?<br />• Seperti apa sih kantor itu?<br />• Kursi seperti apakah yang kamu duduki itu?<br />• Di manakah posisi duduk si pewawancara?<br />• Seperti apakah si pewawancara itu?<br />• Apa yang kamu. rasakan?<br />• Apa yang ditanyakan pewawancara kepada kamu?<br />• Bagaimana kamu menjawabnya?<br />5. Sewaktu menggambarkan imajinya, berikan selang waktu hening secara reguler agar siswa dapat membangun Imaji visual mereka sendiri. Buatlah pertanyaan yang mendorong penggunaan semua indera, semisal;<br />• Seperti apakah rupanya?<br />• Siapa yang kamu lihat? Apa yang mereka lakukan?<br />• Apa yang kamu rasakan?<br />6. Akhiri pengarahan imaji dan instruksikan siswa untuk mengingat Imaji mereka. Akhiri latihan itu dengan perlahan.<br />7. Perintahkan siswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan berbagi pengalaman imaji mereka Perintahkan mereka untuk menjelaskan imaji mereka satu sama lain dengan menggunakan sebanyak mungkin penginderaan. Atau perintahkan mereka untuk enuliskan apa yang mereka imajinasikan.<br /><br />VARIASI<br />1. Setelah siswa mengingat kembali bagaimana mereka akan bertindak dalam situasi tertentu, perintahkan mereka untuk merencanakan bagaimana mereka akan benar-benar bertindak berdasarkan apa yang mereka pikirkan.<br />2. Lakukan latihan Imaji di mana siswa mengalami kegagalan. Selanjutnya perintahkan mereka untuk membayangkan atau mengimajinaslkan sebuah keberhasilan.<br /><br /><br />58. Menulis Di Sini dan Saat Ini<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Aktivitas menulis memungkinkan siswa untuk memikirkan pengalaman yang mereka miliki. Sebuah cara dramatis untuk meningkatkan perenungan secara mandiri adalah dengan meminta siswa menuliskan laporan tindakan kala kini (present tense) tentang sebuah pengalaman yang mereka miliki (seakan itu terjadi di sini dan sekarang).<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah jenis pengalaman yang anda ingin siswa menuliskannya. Pengalaman itu bisa dari masa lalu atau masa depan. Di antara kemungkinannya adalah:<br />• Persoalan sekarang. <br />• Acara keluarga.<br />• Hari pertama menjalani pekerjaan baru. <br />• Penyajian materi.<br />• Pengalaman dengan seorang teman. <br />• Situasi belajar.<br />2. Jelaskan kepada siswa tentang pengalaman yang anda pilih untuk tujuan penulisan perenungan. Katakan pada mereka bahwa cara yang balk untuk merenungkan sebuah pengalaman adalah dengan menghidupkannya 5 kembali atau mengalaminya untuk pertama kalinya di dini dan sekarang juga. Cara ini akan menimbulkan dampak yang lebih jelas dan lebih dramatis ketimbang menulis tentang sesuatu "di suatu tempat dan dahulu" atau dalam waktu yang kelak akan datang.<br />3. Sediakan kertas yang putih bersih untuk menulis. Pintakan privasi dan suasana hening.<br />4. Perintahkan siswa untuk menulis, dalam kala kini (present tense), tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai dari awal pengalaman dan menuliskan apa yang mereka dan orang lain alami dan rasakan, semisal, "Aku berdiri di depan teman-teman sekelas untuk menyajikan materi. Aku benar-benar ingin terlihat percaya diri. . ." perintahkan siswa untuk menulis sebanyak yang mereka suka tentang kejadian yang berlangsung dan perasaan yang ditimbulkan.<br />5. Beri waktu yang cukup untuk menulis. Siswa jangan sampai merasa diburu waktu. Bila sudah selesai, perintahkan mereka untuk membaca hasil renungan mereka di sini dan sekarang.<br />6. Diskusikan tindakan-tindakan baru apa yang mungkin akan mereka ambil di masa mendatang.<br /><br />VARIASI<br />1. Untuk membantu siswa mendapatkan kegairahan dalam menulis imajinatif, pertama-tama lakukan latihan imajinasi mental atau laksanakan diskusi kelompok yang relevan dengan topik yang anda tugaskan kepada mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang yang telah mereka tulis. Salah satu alternatifnya adalah dengan memerintahkan sejumlah siswa untuk membacakan karya mereka yang sudah rampung. Alternatif yang kedua adalah dengan meminta pasangan untuk saling bercerita tentang apa yang mereka tulis.<br /><br />59. Peta Pikiran<br /><br />URIAN SINGKAT <br />Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinannya antara lain:<br />• Sebuah masalah atau isu yang anda ingin siswa membuatkan gambaran penanganannya.<br />• Sebuah konsep atau ketrampilan yang telah anda ajarkan.<br />• Sebuah tugas yang mesu direncanakan penyelesaiannya oleh siswa.<br />2. Buatkan sebuah peta pikiran sederhana untuk siswa dengan menggunakan warna, gambar, atau simbol. Salah satu contohnya adalah perjalanan ke toko grosir dimana seseorang berbelanja berdasarkan peta pikiran yang mengkategorikan butir-butir yang diperlukan sesuai dengan konter di mana barang belanjaan itu dapat dijumpai (misalnya, konter produk susu, produk alami, dan makanan beku). Jelaskan bagaimana warna gambar, dan simbol dalam peta pikiran anda meningkatkan seluruh kerja pikiran (versus pemikiran otak kiri kanan). Perintahkan siswa untuk menyisipkan contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari mereka yang dapat mereka buatkan peta pikirannya.<br />3. Sediakan kertas, spidol, dan materi sumber lain yang menurut anda akan membantu siswa menciptakan peta pikiran yang semarak dan cerah. Tugaskan siswa untuk membuat pemetaan pikiran. Sarankan agar mereka memulai peta mereka dengan membuat sentra gambar yang menggambarkan topik atau gagasan utamanya. Selanjutnya. doronglah mereka agar memecah keseluruhannya menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dan menggambarkan unsur-unsur ini di sekeliling peta (menggunakan warna dan grafis). Perintahkan mereka untuk mengungkapkan tiap gagasan menggunakan gambar, dengan menyertakan sedikit mungkin kata-kata. Setelah itu. mereka dapat memerincinya di dalam pikiran mereka.<br />4. Sediakan waktu yang banyak bagi siswa untuk menyusun peta pikiran mereka. Sarankan mereka untuk melihat karya siswa lain guna mendapatkan gagasan.<br />5. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang peta pikira mereka. Lakukan diskusi tentang manfaat dari cara pengungkapan gagasan kreatif ini.<br /><br />VARIASI<br />1. Berikan tugas pembuatan peta pikiran dalam tim, sebagai alternatif dari pembuatan peta pikiran secara perseorangan.<br />2. Gunakan komputer untuk membuat peta pikiran.<br /><br />60. Belajar Sekaligus Bertindak<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Belajar sekaligus bertindak memberi siswa kesempatan untuk mengalami penerapan topik dan isi materi yang dipelajari atau didiskusikan di kelas dalam situasi kehidupan sesungguhnya. Sebuah proyek luar-kelas menghadapkan mereka pada cara penemuan dan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dalam bertukar pendapat tentang penemuan mereka dengan sesama siswa. Keunggulan dari kegiatan ini adalah bahwa ia bisa digunakan dengan mata pelajaran apapun.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perkenalkan topik kepada siswa dengan menyediakan sejumlah informasi pendukung melalui pengajaran berbasis-ceramah singkat dan diskusi kelas.<br />2. Jelaskan bahwa anda akan memberi mereka kesempatan untuk mengalami kejadian seputar topik pelajaran untuk pertamakali dengan melakukan "kunjungan lapangan" menuju situasi kehidupan sesungguhnya.<br />3. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok beranggotakan empat hingga lima orang dan perintahkan mereka untuk menyusun sebuah daftar pertanyaan dan/atau hal khusus yang mesti mereka cari selama “kunjungan lapangan."<br />4. Perintahkan sub-sub kelompok untuk menempelkan butir-butir pertanyaan mereka dan berbagi pendapat tentangnya dengan siswa lain. <br />5. Para siswa akan mendiskusikan butir-butir itu dan menyusun daftar umum untuk digunakan oleh setiap siswa.<br />6. Beri siswa tenggat waktu (misalnya satu minggu) dan arahkan mereka untuk mengunjungi lokasi atau beberapa lokasi dan menggunakan daftar pertanyaan untuk mewawancarai atau mengamati. Mereka boleh memilih tempatnya, atau anda mungkin perlu membuat penugasan khusus untuk menghindari duplikasi atau agar terfadi persebaran siswa secara merata. Sebagai contoh. siswa dapat diminta untuk mengunjungi tempat-tempat usaha semisal toko eceran, restoran cepat saji, hotel atau bengkel mobil. Mereka selanjutnya mengun¬jungi tempat-tempat usaha ini sebagai pelanggan untuk mengetahui bagaimana pelayanan terhadap mereka.<br />7. Pertanyaan-pertanyaannya harus spesifik dan memungkinkan untuk dilakukan pembandingan dengan temuan sesama siswa.<br />Sebagai contoh, butir-butir pengamatan berikut ini cocok dengan layanan konsumen:<br />• Berapa lamakah waktu yang diperlukan karyawan untuk melayani pelanggan?<br />• Apakah karyawan itu tersenyum?<br />• Apakah karyawan itu sopan dan ramah? <br />• Apakah karyawan itu mengajukan pertanyaan terbuka untuk memahami persoalannya? Apakah karyawan Itu menggunakan tehnik mendengarkan aktif? Beri contohnya.<br />• Apakah karyawan itu memberikan pemecahan masalah?<br />• Apakah kamu, selaku pelanggan, senang dengan pengalaman Itu? Mengapa demikian, atau mengapa tidak demikian? <br />5. Perintahkan siswa untuk berbagi temuan mereka dengan siswa lain melalui sejumlah metoda kreatif (misalnya, dengan drama atau peragaan singkat, wawancara bohong-bohongan, diskusi panel atau permainan).<br /><br />VARIASI<br />1. Anda mungkin perlu membentuk tim beranggotakan dua atau tiga siswa sebagai alternatif dari pemberian tugas individual.<br />2. Sebagai ganti penugasan seluruh siswa untuk menyu¬sun sebuah daftar pertanyaan atau garis-garis besar pengamatan, tiap siswa dapat membuat daftar mereka sendiri.<br /><br />61. Jurnal Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Bila siswa diminta untuk menggambarkan secara tertulis pengalaman belajar yang telah mereka jalani mereka akan terdorong untuk menyadari apa yang mereka alami dan mampu mengungkapkan secara tertulis. Tehnik yang banyak digunakan dalam hal ini adalah jurnal belajar, sebuah catatan reflektif atau diari yang dibuat oleh siswa dari hari ke hari.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa pengalaman tidak mesti merupakan guru terbaik dan bahwa sangatlah penting untuk merenungkan kembali pengalaman guna menyadari pelajaran apa yang kita dapatkan dari pengalaman itu.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang refleksi dan pembelajaran mereka.<br />3. Sarankan agar mereka menulis, dua kali seminggu, sebagian dari apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang hal-hal yang mereka pelajari. Katakan pada mereka untuk mencatat semua komentar itu sebagai catatan pribadi (tanpa khawatir dengan kesalahan eja tata bahasa, dan tanda baca).<br />4. Perintahkan siswa untuk berfokus pada beberapa semua kategori berikut ini: <br />• Apa yang belum jelas bagi mereka atau apa yang mereka tidak setujui.<br />• Bagaimana kaitan antara pengalaman belajar dengan kehidupan pribadi mereka. <br />• Bagaimana pengalaman belajar terrefleksikan dalam hal-hal lain yang mereka baca, lihat dan kerjakan. <br />• Apa yang telah mereka amati tentang diri mereka dan orang lain semenjak merasakan pengalaman belajar.<br />• Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar. Apa yang hendak mereka kerjakan sebagai hasil dari pengalaman belajar. <br />5. Kumpulkan, baca, dan komentari jumal tersebut secara berkala agar siswa menjadi merasa bertanggungjawab untuk menyimpannya dan agar anda dapat menerima umpan balik tentang hasil belajar mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari pemberian buku catatan kosong, siswa bisa disediakan formulir terstruktur untuk menyusun entri jurnal mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk menulis selama pelajaran langsung, bukannya setelah selesai pelajaran.<br /><br />62. Kontrak Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Belajar yang timbul dan keinginan sendiri acapkali lebih mendalam dan lebih permanen ketimbang belajar yang diarahkan oleh guru. Namun demikian, anda mesti memastikan bahwa kesetujuan terhadap apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari haruslahjelas. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan kontrak belajar.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan tiap siswa untuk mernilih sebuah topik yang dia ingin pelajari sendiri.<br />2. Sarankan tiap siswa untuk berfikir cermat melalui rencana belajar. Berikan waktu yang banyak untuk riset dan konsultasi dalam menyusun rencana.<br />3. Mintalah siswa untuk menulis kontrak yang mencakup kategori-kategori berikut ini:<br />• Tujuan belajar yang ingin dicapai siswa.<br />• Pengetahuan atau ketrampilan khusus yang mesti dikuasai.<br />• Kegiatan belajar yang akan dilakukan.<br />• Bukti yang akan diajukan siswa untuk menunjukkan bahwa tujuan itu telah tercapai.<br />• Tanggal penyelesaian.<br />Berikut ini adalah sebuah kontrak yang dibuat oleh siswa yang ingin mengerjakan resumenya.<br />Topik: Mengungkapkan diri saya dengan baik secara tertulis. <br />Tujuan pembelajaran: Memilih format yang tepat. <br /> Memadatkan empat halaman menjadi dua. <br /> Menulis tujuan karier yang lebih jelas.<br />Aktivitas pembelajaran: Meninjau resume sampel. <br /> Memilih sampel yang saya suka dan mengomentarinya.<br /> Menyiapkan tulisan berdasarkan kritikan guru. <br /> Menulis ulang bila perlu. <br /> Menyerahkan salinan kepada tiga siswa dan meminta komentar mereka. <br /> Menyiapkan resume akhir. <br />Tanggal penyelesaian: Dalam dua minggu.<br />4. Temui siswa dan diskusikan kontrak yang diajukan. Sarankan materi belajar yang ada kepada siswa. lcarakan perubahan yang Ingin anda lakukan.<br /><br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah kontrak belajar kelompok, sebagai alternatif dari kontrak belajar individu. <br />2. Sebagai alternatif dari pemberian kebebasan memilih, pilihkan topik dan tujuan untuk siswa atau tawarkan pilihan yang terbatas. Namun demikian. berikan pilihan yang banyak tentang cara mempelajari topik itu.<br /><br />Belajar yang Efektif<br />Aktivitas belajar yang efektif membantu siswa mengenali perasaan, nilai-nilai, dan sikap mereka. Topik yang paling tehnis sekalipun melibatkan belajar yang efektif. Sebagai contoh, apa gunanya kemampuan menggunakan komputer jika siswa cemas dan tidak yakin dengan diri sendiri ketika mereka menggunakan komputer? Strategi yang berikut ini dirancang untuk menimbulkan kesadaran akan perasan, nilai-nilai, dan sikap yang menyertai banyak topik kelas. Strategi ini dengan halus mendesak siswa untuk mengenali keyakinan mereka dan bertanya pada diri sendiri apakah mereka memiliki komitmen terhadap cara-cara baru dalam mengerjakan segala hal.<br /><br /><br />63. Mengetahui yang Sebenarnya<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Acapkali, sebuah topik dapat menlngkatkan pemahaman dan kepekaan terhadap orang atau situasi yang tidak akrab bagi siswa. Salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menciptakan aktivitas efektif yang menstimulasi keingintahuan tentang seperti apa sebenarnya orang atau situasi yang kurang akrab tersebut. <br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah tipe orang atau situasi yang anda ingin siswa mempelajarinya. Berikut adalah beberapa contohnya: <br />• Seperti apa rasanya berada di kalangan minoritas.<br />• Seperti apa rasanya berada dalam periode waktu yang berbeda dalam sejarah.<br />• Seperti apa rasanya menjadi orang yang berasal dan budaya yang berbeda.<br />• Seperti apa rasanya menjadi orang yang memiliki persoalan atau tantangan pelik.<br />2. Buatlah cara untuk mensimulasikan orang atau situasi itu. Di antara cara-cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut:<br />• Perintahkan siswa untuk berbusana seperti yang dikenakan oleh orang-orang dalam situasi itu. Atau perintahkan mereka untuk menangani peralatan, perkakas, aksesoris, atau barang-barang milik lainnya dari orang atau situasi itu atau dengan terlibat dalam kegiatan tertentu yang biasa dilakukan orang itu. <br />Sebagai contoh, kondisikan siswa pada proses normal penuaan dengan memberi mereka kacamata yang berlumuran noda pelembab, membawa kacang buncis dalam keranjang, katun pembersih telinga, dan mengenakan kaus kaki bersepatu sandal. Kemudian perintahkan mereka untuk mengambil pensil dan kertas dan menuliskan nama mereka, alamat dan nomor telepon, atau untuk berjalan-jalan ke luar ruang kelas, membuka pintu, dan mencari-cari jalan.<br />• Tempatkan siswa dalam situasi di mana mereka diharuskan merespons sesuai peran yang harus mereka mainkan.<br />• Gunakan analogi dalam membuat simulasi: Buatlah sebuah skenario yang tidak terlalu asing bagi siswa yang isinya menjelaskan situasi yang tidak begitu mereka kenal. Sebagai contoh, anda dapat meminta seluruh siswa yang kidal untuk menggambarkan seorang yang secara budaya berbeda dari siswa yang lain. <br />• Tirukan gerak-gerik seseorang dan perintahkan siswa untuk mewawancarai anda dan mencari tahu tentang pengalaman, pandangan dan perasaan anda. Sebagai contoh, seorang guru sains (Kate Brooks) Berpakaian seperti Galileo dan menyajikan drama tentang kehidupannya dan dilema etika yang dia (Galileo) hadapi. Musik jaman renaisans dimainkan dan lilin dinyalakan di planetarium, sementara Galileo mendapatkan temuan dengan teleskop. Drama Itu berakhir dengan dihukumnya galileo dan upayanya untuk mempertahankan ajarannya. Pada akhir drama itu, siswa menulis sebuah esai tentang persoalan etika yang dihadapi Galileo, memberikan pandangan mereka tentang keputusan Galileo, dan menebak apa yang akan mereka lakukan.<br />3. Tanyakan kepada siswa bagaimana rasanya simulasi tersebut. Diskusikan pengalaman sewaktu mengenakan sepatu orang lain. Perintahkan siswa untuk mengenali tantangan yang dimunculkan oleh orang atau situasi yang tidak begitu mereka kenal.<br /><br />VARIASI<br />1. Jika memungkinkan, lakukan pertemuan nyata dengan situasi atau orang yang tidak mereka kenal akrab.<br />2. Buatlah pengalaman imaji mental dl mana siswa memvisualkan orang atau situasi yang tidak mereka kenal akrab.<br /><br /><br />64.Pemeringkatan pada Papan Pengumuman<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Banyak materi belajar yang tidak mengandung muatan benar atau salah. Ketika terdapat nilal-nilai, opini, gagasan, dan preferensi tentang topik yang anda ajar-kan, aktivitas ini bisa digunakan untuk menstimulasi pemikiran dan diskusi.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok beranggotakan empat hingga enam orang.<br />2. Berikan kepada siswa daftar yang berisi salah satu dari yang berikut ini:<br />• Nilai-nilai yang mereka pegang (misalnya, 1. Loyalitas, 2. ... dll)<br />• Opini yang mungkin mereka dukung (misalnya, 1. Pencegahan kejahatan. harus menjadi perhatian utama bangsa kita, 2. .....dll)<br />• Solusi alternatif atas suatu masalah (misalnya. Hematlah energi dengan 1. Berkendara secara 3 in 1. 2. .... dll)<br />• Pilihan keputusan yang mereka atau orang lain hadapi (misalnya, 1. Melegalkan narkoba, 2. .... dll)<br />• Atribut yang mereka kehendaki (misalnya, l tampil menawan. 2. .... dll)<br />• Preferensi yang mereka miliki (misalnya, I. Edgar Allan Poe, 2……,dll)<br />Sebagai contoh. siswa dapat ditanya sifat apa yang mereka harapkan ada pada seorang teman: bisa diandalkan, lucu, keren, pengertian, dll)<br />4. Berikan tiap kelompok buku bloknot. Perintahkan mereka untuk menuliskan tiap butir dalam daftar itu pada kertas terpisah.<br />5. Buatlah "papan pengumuman" dimana sub-sub kelompok dapat memajang preferensi urutan peringkat mereka. (kertas Bloknote boleh ditempelkan pada papan tulis. whiteboard, atau pada kertas karton lebar.)<br />6. Bandingkan dan bedakan pemeringkatan antar kelom¬pok yang kini dipajang.<br /><br />VARIASI<br />1. Upayakan untuk mencapai konsesus seluruh siswa.<br />2. Perintahkan siswa untuk mewawancarai anggota kelompok yang peringkatnya berbeda dengan peringkat mereka.<br /><br /> <br />65. Apa? Lantas Apa? Dan Sekarang Bagaimana?<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Nilai dari aktivitas belajar eksperiensial akan meningkat dengan meminta siswa untuk merenungkan kembali pengalaman yang baru mereka alami dan menggali implikasinya. Periode perenungan ini seringkali disebut sebagai pengolahan atau debriefing (pewawancaraan-pentanyajawaban). Sebagian kalangan pendidik kini menggunakan istilah harvesting (pemanenan). Berikut adalah urutan tiga tahap untuk memanen pengalaman yang kaya akan pembelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Kondisikan siswa ke dalam pengalaman yang sesuai dengan topik yang anda ajarkan. Pengalaman-pengalaman ini dapat mencakup yang berikut ini:<br />• Permainan atau latihan simulasi <br />• Kunjungan lapangan Tayangan Video <br />• Proyek belajar praktik <br />• Debat <br />• Drama <br />• Latihan imaji mental<br />2. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang apa yang terjadi pada mereka selama latihan tersebut:<br />• Apa yang mereka lakukan?<br />• Apa yang mereka amati? Pikirkan?<br />• Apa yang mereka rasakan selama latihan itu?<br />3. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk bertanya pada diri sendiri, "Lantas, bagaimana?"<br />• Manfaat apa yang mereka dapatkan dari latihan itu?<br />• Apa yang mereka pelajari? Dan Pelajari kembali?<br />• Apa implikasi dari aktivitas itu?<br />• Bagaimanakah kaitan antara pengalaman itu (jika itu berupa simulasi atau drama) dengan dunia nyata?<br />4. Terakhir, perintahkan siswa untuk memikirkan "Sekarang bagaimana? "<br />• Bagaimana kalian ingin melakukan sesuatu secara berbeda di masa mendatang?<br />• Bagaimana kalian dapat memperluas pembelajaran yang kalian dapatkan?<br />• Langkah-langkah apa yang dapat kallan ambil untuk menerapkan apa yang telah kalian pelajari?<br /><br />VARIASI<br />1. Batasi diskusi pada "'Apa?" dan "Lantas bagaimana?"<br />2. Gunakan kedua pertanyaan ini untuk menstimulir penulisan jurnal (lihat strategi 61, "Jurnal Belajar").<br /><br /><br />66. Penilaian-Diri secara Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Melalui metoda ini, siswa mampu berbagi sikap mereka tentang sebuah mata pelajaran melalui penilaian-diri. Metoda ini memungkinkan guru untuk mengukur perasaan dan keyakinan siswa, dan berfungsi sebagai papan loncat bagi diskusi kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah sebuah daftar pernyataan yang akan dibacakan kepada siswa untuk menilai sikap dan perasaan mereka tentang pelajaran yang diberikan.<br />Sebagai contoh, seorang guru menyusun pernyataan-pernyataan berikut ini:<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang memungkinkan saya untuk bekerja dengan orang lain.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang memberi saya pendapatan paling besar, berkat kemampuan saya.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang aman dan bebas dari rasa khawatir akan terus-menerus dievaluasi.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang tidak perlu saya lembur di rumah.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang tidak menuntut banyak bepergian. <br />• Saya menginginkan pekerjaan memiliki nilai guna bagi masyarakat.<br />• Saya menginginkan pekerjaan yang terus-menerus memacu peningkatan kemampuan saya.<br />2. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan, dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.<br />3. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan kelas dengan menggunakan papan tulis atau dengan menempelkan angka pada dinding.<br />4. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan. Setelah mendengarkan pernyataan-pernyataan itu, siswa harus berdiri di depan angka penilai¬an yang paling cocok dengan sikap mereka terhadap pengetahuan seputar mata pelajaran. Tergantung pada mata pelajarannya, angka 1 bisa berarti "Sangat Setuju" atau "Paham Betul." sedangkan angka 5 untuk "Sangat Tidak Setuju" atau Tidak Paham."<br />5. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang kelas yang paling cocok dengan penge¬tahuan atau posisi mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai posisi. perintahkan beberapa siswa untuk saling menjelaskan alasan mereka memilih posisi itu.<br />6. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain. Perintah¬kan sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu untuk melakukannya.<br />7. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan opini atau pengetahuan mereka.<br />8. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.<br />9. Sekarang, perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan kembali pendapat mereka terhadap butir. Perintahkan mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang mencerminkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perin¬tahkan siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap pernyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak ke bagian-bagian ruangan yang telah dinomori.<br />2. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan penilaian individual (pribadi).<br /><br /><br />67. Peraga Peran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara menarik untuk menstimulasi diskusi tentang nilai dan sikap. Siswa diminta untuk menominasikan sosok-sosok terkenal yang mereka pandang sebagai peraga peran dari ciri-ciri yang berkaitan dengan sebuah topik yang tengah dipelajari di kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa nienjadi sub-sub kelompok beranggotakan lima atau enam orang, dan berikan kepada tiap kelom¬pok selembar kertas dan bolpoin.<br />1. Perintahkan tiap kelompok untuk mengenali tiga siswa yang akan mereka kenali sebagai perwakilan dari mata pelajaran yang tengah didiskusikan. Dalam pelajaran musik, sebagai misal, mereka dapat memilih Elton John, Billy Joel, dan Stevie Wonder.<br />2. Setelah mereka mengenali tiga sosok terkenal, perintah¬kan mereka untuk membuat daftar karakteristik yang dimiliki oleh ketiganya yang mengkualifikasi mereka sebagai contoh atau peraga peran untuk mata pelajaran yang tengah mereka diskusikan. Mereka mesti mendaftar orang dan karakteristik pada kertas dan menempelkannya pada dinding.<br />3. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan membandingkan daftar mereka, perintahkan tiap kelompok untuk menjelaskan alasan yang melandasi pilihan mereka.<br />4. Arahkan siswa dalam sebuah diskusi tentang berbagai persepsi di kalangan siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari menyebut orang sungguhan, perintahkan siswa untuk memilih karakter fiksional.<br />2. Berikan kepada tiap kelompok daftar khusus tentang orang yang merupakan perwakilan atau tokoh dari mata pelajaran yang didiskusikan.<br /><br />Pengembangan Keterampilan<br />Salah satu tujuan terpenting dari pendidikan di jaman sekarang adalah pemerolehan keterampilan untuk kebutuhan pekerjaan modern. Terdapat keterampilan tehnis seperti menulis dan komputasi. Ada pula keterampilan non-tehnis semisal mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan jelas. Ketika siswa berupaya mempelajari keterampilan-keterampilan baru dan meningkatkan kemampuan yang ada, mereka perlu mempraktikannya secara efektif dan mendapat umpan balik yang berguna. Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang berbeda untuk mengembangkan ketrampilan. Beberapa di antaranya cukup intens dan sebagian lagi menyenangkan. Bermacam pemeranan ditampilkan secara khusus.<br /><br /><br />68. Formasi Regu Tembak<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Ini merupakan format yang cepat dan dinamis yang bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan, misalnya menguji dan memerankan suatu lakon. Format ini menampilkan pasangan secara bergilir. Siswa mendapat peluang untuk merespon dengan cepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara bertubi-tubi atau jems tantangan lain;<br /><br />PROSEDUR<br />1. Tetapkan tujuan anda untuk menggunakan "regu tembak." Berikut Ini adalah contohnya bila yang menjadi tujuan anda adalah pengembangan kemampuan:<br />• Siswa dapat menguji atau melatih satu sama lain.<br />• Siswa dapat melakonkan (mendramatisasi) situasi yang diberikan kepada mereka.<br />• Siswa dapat mengajar satu sama lain.<br />Anda juga dapat menggunakan strategi ini untuk situasi lain. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />• Siswa dapat mewawancarai temannya untuk mengetahui pendapat dan pandangannya. Siswa dapat mendiskusikan kutipan atau naskah Pendek.<br />2. Susunlah kursi dalam formasi dua barisan berhadapan. Sediakan kursi yang cukup untuk seluruh siswa kelas.<br />3. Pisahkan kursi-kursi menjadi sejumlah regu berangggotakan tiga hingga lima siswa pada tiap sisi atau deret. Formasi ini bisa tampak seperti gambar berikut:<br /><br /><br /><br /><br />4. Bagikan pada tiap siswa x sebuah kartu berisi sebuah tugas atau pekerjaan yang akan dia mintakan untuk dijawab oleh siswa y yang duduk berhadapan dengannya. Gunakan salah satu dari yang berikut ini:<br />• Sebuah topik wawancara (misalnya, ajukan kepada siswa yang duduk di hadapanmu pertanyaan ini:<br />"Bagaimana perasaanmu terhadap karakter ____ dalam buku _____?")<br />• Pertanyan tes (misalnya, tanyakan kepada siswa yang duduk di hadapanmu, "Apa rumus untuk ____?")<br />• Naskah pendek atau kutipan (misalnya, tanyakan kepada siswa yang duduk di hadapanmu pendapatnya tentang frase "Kamu tidak memiliki sesuatu yang banyak membantu mewujudkan cita-citamu. )<br />• Sebuah karakter untuk dilakonkan/diperankan (misalnya, perintahkan siswa yang duduk di hada¬panmu untuk memerankan seseorang yang harus menasehati kawannya untuk tidak minum-minuman keras sambil mengemudi)<br />• Tugas mengajar (misalnya, perintahkan siswa y duduk di hadapanmu untuk mengajarkan kepadamu kapan menggunakan titik-dua dan titik-koma)<br /><br /><br />Berikan kartu yang berbeda untuk tiap anggota x dari sebuah regu.<br />Sebagai contoh, seorang guru tengah melatih siswa untuk melakukan tatapan mata yang baik dan berbicara dengan lancar. Guru memberikan satu dari kartu-kartu berikut ini kepada anggota x dari tiap regu:<br />• Perintahkan, siswa yang duduk di hadapanmu untuk memberikan pendapatnya tentang presiden Indonesia yang sekarang. <br />• Perintahkon siswa yang duduk di hadapanmu untuk menceritakan tentang masa kanak-kanaknya. <br />• Perintahkan siswa yang duduk di hadapanmu untuk menjelaskan ciri-ciri dan keunggulan dari pastagigi yang dia gunakan.<br />• Perintahkan siswa yang duduk di hadapanmu untuk menceritakan tentang hobi dan minatnya.<br />5. Mulailah tugas pertama. Dalam waktu yang tidak begitu lama, umumkan bahwa sekaranglah waktunya bagi siswa y untuk berpindah satu kursi di sebelah kirinya di dalam regunya. Jangan merotasi atau memindahkan siswa x. Perintahkan siswa x untuk "menembakkan" tugas atau pertanyaannya kepada siswa y yang duduk di hadapannya. Lanjutkan dengan jumlah babak sesuai dengan jumlah tugas yang anda berikan.<br /><br />VARIASI<br />1. Baliklah peran agar siswa x bisa menjadi siswa y.<br />2. Dalam beberapa situasi, bolehjadi akan lebih menarik dan lebih tepat untuk memberikan tugas yang sama kepada tiap anggota regu. Dalam hal ini, siswa y akan diminta untuk menjawab instruksi yang sama untuk tiap anggota regunya. Sebagai contoh, seorang siswa dapat diminta untuk melakonkan situasi yang sama beberapa kali. <br /><br />69. Pengamatan dan Pemberian Masukan Secara Aktif<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Prosedur umum dalam menggunakan pengamat pada latihan drama atau sesi latihan ketrampilan adalah dengan menunggu hingga pementasan selesai sebelum meminta pemberian masukan. Prosedur ini memberi umpan balik yang sifatnya segera bagi si pemeran. Ini juga menjadikan pengamat untuk tetap siap selama pementasan.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah latihan pemeranan di mana beberapa siswa memperagakan ketrampilan sedangkan siswa yang lain menjadi pengamat.<br />2. Sediakan bagi pengamat daftar konkret tentang perilaku positif dan/atau negatif untuk diperhatikan. Perintahkan mereka untuk memberi isyarat kepada pemain drama ketika perilaku yang dikehendaki terjadi dengan isyarat yang berbeda bila perilaku yang tidak dikehendaki muncul. Isyarat yang bisa digunakan antara lain:<br />• Mengangkat tangan<br />• Meniup peluit<br />• Menjentikkan jari<br />• Tepuk tangan satu kali<br />Siswa di dalam pelajaran bahasa Spanyol konvensional, Misalnya, dapat menggunakan aktivitas ini untuk mempraktikkan tatabahasa. Guru menyiapkan 10 situasi yang berbeda dan meminta partisipan pemeran drama untuk memilih salah satunya dari sebuah topi. Sebelum peme¬ranan lakon dimulai, siswa memilih isyarat untuk menandakan penggunaan tata bahasa yang tidak benar (menjentikkan jari) dan satu untuk dukungan positif (melambaikan tangan). Pemeran lakon dua siswa memulai dialog dalam bahasa Spanyol. Jika kemudian dijumpai kesalahan gramatika anggota, audiens dapat menjentikkan jari; untuk memberikan umpan balik positif, mereka melambaikan tangan. Variasi untuk menghindari interupsi terus-menerus adalah dengan menetapkan waktu interval satu menit dan memberikan penghargaan umum (jumlah jentikkan atau lambaian tangan) atau penilaian langsung.<br />3. Jelaskan bahwa tujuan dari isyarat-isyarat itu adalah memberikan umpan balik segera kepada pemeran lakon mengenal pementasan mereka.<br />4. Diskusikan pengalaman itu dengan pemeran lakon yang terlibat dalam pemeragaan ketrampilan. Cari tahu apakah masukan yang sifatnya segera itu membantu, ataukah justru mengganggu mereka.<br /><br />VARIASI <br />1. Beri kesempatan pengamat untuk menggunakan sebuah sinyal (misalnya, meniup peluit) untuk menghentikan aksi pemeran lakon dan mengajukan pertanyaan atau memberikan umpanbalik yang lebih rinci kepada para pemeran lakon.<br />2. Rekamlah pemeranan lakon itu dengan kamera video. Jangan sampai ada yang memberikan masukan selama perekaman. Perintahkan siswa untuk menonton rekaman itu dan menggunakan isyarat yang baku pemutaran ulang ulang.<br /><br />70. Pemeranan Lakon yang Tidak Membuat Grogi Siswa<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini mengurangi ancaman atau rasa khawatir siswa dalam pemeranan lakon. Caranya adalah dengan menempatkan guru pada peran utama dan melibatkan siswa dalam memberikan respons dan menetapkan arah skenarionya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah peran lakon di mana anda akan menunjukkan perilaku yang dikehendaki, misalnya mengatasi orang yang sedang sangat marah.<br />2. Beritahu siswa bahwa anda akan memegang peran utama dalam pemeranan lakon Itu. Tugas siswa adalah membantu anda mengatasi situasi.<br />3. Perintahkan beberapa siswa untuk mengambil peran sebagai orang lain dalam situasi itu (misalnya, orang yang sedang marah). Berikan kepada siswa itu naskah pembuka untuk dibaca guna membantu dia memahami perannya. Mulailah pemeranan tersebut, namun hentikan pada beberapa selang waktu dan perintahkan siswa untuk memberikan umpan balik dan arahan seiring berjalannya skenario. Jangan ragu-ragu untuk meminta siswa memberikan panduan khusus untuk anda gunakan. Sebagai contoh, pada poin tertentu. tanyakan "Apa yang selanjutnya mesti saya katakan?" Dengarkan saran mereka dan kemudian cobalah.<br />4. Lanjutkan pemeranan lakon agar siswa kian melatih anda tentang cara mengatasi situasi. Ini akan memberi mereka praktik keterampilan sementara anda melakukan pemeranan aktual bagi mereka. <br /><br />VARIASI<br />1. Dengan menggunakan prosedur yang sama, perintahkan siswa untuk melatih kawannya (Sebagai alternatif dari melatih gurunya).<br />2. Rekamlah seluruh pemeranan lakon. Putar ulang dan diskusikan dengan siswa tentang cara lain untuk merespons poin tertentu dalam situasi itu.<br /><br />71. Pemeranan Lakon Oleh Tiga Orang Siswa<br /><br />URAIANSINGKAT<br />Tehnik ini memperluas pemeranan lakon tradisional dengan menggunakan tiga siswa yang berbeda dalam situasi pemeranan lakon yang sama. Tehnik ini menunjukkan pengaruh dari variasi gaya individual terhadap akibat dari situasi itu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Dengan bantuan siswa, tunjukkan konsep dasar peme¬ranan lakon (jika perlu) dengan sebuah situasi semisal siswa yang memprotes nilainya kepada seorang guru.<br />2. Buatlah skenario dan jelaskan kepada siswa.<br />3. Perintahkan empat siswa untuk mengambil peran karakter dalam pemeranan lakon. Tugaskan satu siswa untuk tetap menjadi karakter standar (misalnya, seorang guru) dan instruksikan tiga siswa yang lain bahwa mereka akan memainkan peran yang lainnya (misalnya sebagai siswa) secara bergiliran.<br />4. Perintahkan tiga siswa secara bergilir untuk meninggalkan ruang dan memutuskan pada urutan mana ereka akan berpartisipasi. Bila sudah siap, siswa yang pertama kembali memasuki ruangan dan memulai peranan lakon dengan dua siswa lainnya.<br />5. Setelah tiga menit, umumkan waktunya dan perintahkan siswa kedua untuk memasuki ruangan dan mengulang situasi yang sama. Siswa pertama kini dan dapat tetap tinggal dalam ruangan. Setelah tiga menit dengan siswa kedua, lanjutkan dengan siswa ketiga dengan ulang skenario itu.<br />6. Pada akhir pemeranan lakon, perintahkan siswa u niembandingkan dan membedakan gaya dan kpf siswa relawan dengan mengidentifikasi tehnik-tehnik mana yang efektif dan dengan mencatat bagian man saja yang perlu diperbaiki.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari memimpin diskusi kelas, bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Berikan satu dari tiga pemeran lakon kepada tiap kelompok. Perintahkan tiap kelompok untuk menentukan siswa yang akan memberi mereka umpan balik pendukung. Gunakan prosedur ini ketika anda merasa perlu mengurangi kemungkinan adanya rasa malu karena dilakukannya pembandingan antar para pemeran lakon secara terbuka.<br />2. Untuk kelompok yang lebih besar, bagilah siswa menjadi tiga bagian dan ikuti prosedur penggiliran dari pemeranan lakon rangkap tiga. Siswa selanjutnya kembah ke posisi semula untuk membandingkan dan membe¬dakan ketiga gaya pemeranan lakon tersebut.<br /><br />72. Mengilir Peran <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan cara yang bagus untuk memberi kesempatan bagi tiap siswa untuk mempraktikkan ketrampilan melalui pemeranan lakon tentang situasi kehidupan nyata.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan tiga siswa, yang tersebar di ruang kelas, dengan celah yang seluas mungkin antar ketiganya.<br />2. Perintahkan tiap trio (kelompok tiga siswa) untuk membuat skenario kehidupan nyata yang membahas topik yang telah anda diskusikan.<br />3. Setelah masing-masing trio menulis ketiga skenarionya pada lembar yang terpisah, satu anggota tim dari tiap kelompok menyampaikan skenario itu kepada kelompok selanjutnya dan sudah disediakan ketika anggota kelompok membaca skenario untuk mengklarifikasi atau memberikan informasi tambahan bilamana perlu. Siswa kemudian kembali ke kelompok aslinya.<br />4. Secara bergiliran, tiap anggota trio akan memiliki kesempatanan untuk mempraktikan peran primemya (yakni sebagai orang tua), peran sekundernya (sebagai anak) dan pengamat.<br />5. Tiap babak mesti berlangsung minimal 10 menit pemeran lakon, dengan 5 hingga 10 menit pemerian umpan balik dari pengamat. Andalah yang menentukan panjang tiap babak sesuai dengan waktu yang tersedia, topik yang dibahas, dan tingkat kemampuan siswa.<br />6. Datam tiap babak, pengamat mesti berkonsentrasi pada pengidentifikasian apa yang dilakukan dengan baik oleh pemain primer dalam menggunakan konsep ketrampilan yang dipelajari di kelas dan apa yang dapat dia lakukan untuk memperbaikinya.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari penugasan tiap kelompok untuk menulis skenarionya sendiri anda dapat mempersiapkan skenarionya.<br />2. Sediakan lembar masukan bagi pengamat yang mengidentifikasi ketrampilan dan tehnik-tehnik khusus yang mesti ia cermati.<br /><br />73. Memperagakan Caranya<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Tehnik ini memberi siswa kesempatan untuk mempraktikan, melalui peragaan, ketrampulan khusus yang diajarkan di kelas. Pemeragaan acapkali merupakan alternatif yang cocok untuk pemeranan lakon karena cara ini tidak begitu mengancam atau membuat siswa grogi. Siswa diberi banyak waktu untuk membuat skenario mereka sendiri dan menentukan bagaimana mereka ingin mengilustraikan ketrampilan dan tehnik yang baru saja di bahas di kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Setelah berlangsungnya kegiatan belajar tentang topik tertentu, kenalilah beberapa situasi umum di mana siswa mungkin diharuskan menggunakan ketrampilan yang baru saja dibahas.<br />2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok sesuai dengan jumdah peserta yang diperlukan untuk memperagakan sekenario yang ada. Umumnya diperlukan dua atau tiga siswa.<br />3. Berikan sub-sub kelompok itu waktu 10 hingga 15 menit untuk membuat skenario tertentu yang mengbarkan situasi umum.<br />4. Sub-sub kelompok itu juga menentukan bagaimana mereka akan memperagakan keterpilan itu kelompok. Beri mereka 5 hingga 7 menit untuk mempraktikkannya.<br />5. Tiap sub kelompok akan mendapat giluran melakukan pemeragaan bagi siswa yang lain. Beri kesempatan adanya pemberian masukan setelah masing-masing pemeragaan selesai dilakukan.<br /><br />VARIASI<br />1. Anda dapat membuat sub kelompok dengan jumlah siswa yang lebih banyak untuk keperluan pemeragaan bertiindak selaku pembuat skenario, pengarah dan penasihat.<br />2. Anda dapat membuat skenario khusus dan menugaskannya kepada sub-sub kelompok tertentu.<br /><br />74. Pemeragaan Tanpa Bicara<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strateg untuk digunakan manakala anda mengajarkan prosedur setahap-demi-setahap. Dengan memperagakan sebuah prosedur tanpa banyak bicara, anda mendorong siswa untuk cermat secara mental. <br /><br />PROSEDUR<br />1. Tetapkan sebuah prosedur multilangkah yang anda ingin siswa mempelajarinya. Prosedur-prosedurnya antara lain mencakup yang berikut ini:<br />• Menggunakan aplikasi komputer<br />• Menggunakan peralatan laboratorium <br />• Menjalankan mesin<br />• Memberikan pertolongan pertama <br />• Memecahkan soal matematika <br />• Mencari materi rujukan<br />• Menggambar atau melakukan kegiatan artistik lain <br />• Memperbaiki peralatan<br />• Menerapkan prosedur akuntansi<br />2. Perintahkan siswa untuk memperhatikan anda memperagakan seluruh prosedur. Lakukan saja, dengan sedikit atau tanpa penjelasan atau komentar tentang apa dan mengapa anda melakukan hal itu. Beri mereka gambaran seklias tentang seluruh tugas. Jangan berharap untuk melakukan pengulangan. Sampai di sini, anda baru mewujudkan kesiapan siswa untuk meipelajari<br />3. Bentuklah sejumlah pasangan. Peragakan bagian pertama dari prosedur itu, sekali lagi dengan sedikit atau tanpa penjelasan atau komentar. Perintahkan pasangan untuk mendiskusikan apa yang mereka amati peragaan anda. (Mengatakan kepada siswa apa yang anda lakukan justru akan menurunkan kewaspadaan atau kecermatan mental mereka) Tunjuklah seorang siswa untuk menjelaskan apa yang anda lakukan. Jika siswa mengalami kesulitan. peragakanlah kembali. Hargaliah pengamatan yang benar. <br />4. Perintahkan pasangan untuk saling mempraktikan bagian pertama dari prosedur itu. Bila mereka sudah menguasai bagian ini. lakukan pemeragaan bagian berikutnya dari prosedur itu tanpa bicara. diikuti dengan praktik berpasangan. <br />5. Akhiri dengan memberi tantangan kepada siswa untuk melakukan seluruh prosedur tanpa bantuan.<br /><br />VARIASI<br />1. Jika memungkinkan, beri siswa tugas pembuka untuk mencoba prosedur itu sebelum pemeragaan. Beri kesempatan mereka untuk menduga dan maklumilah mereka jika terjadi kesalahan. Dengan melakukan hal ini, anda akan segera menjadikan siswa terlibat secara menjadikan siswa terlibat cecara mental. Selanjutnya, perintahkan mereka untuk mencermati apa yang anda peragakan.<br />2. Jika ada beberapa siswa yang dapat menguasai prosedur itu lebih cepat dibanding yang lain, rekrutlah mereka sebagai "peraga diam."<br /><br /><br />75. Pasangan dalam Praktik – Pengulangan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi sederhana untuk mempraktikkan dan mengulang ketrampilan atau prosedur dengan pasangan belajar. Tujuannya adalah memasukan bahwa kedua pasangan dapat memperagakan ketrampilan atau prosedur Itu.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Pilihlah sejumlah ketrampilan atau prosedur yang anda ingin siswa kuasai. Buatlah pasangan. Dalam tiap pasangan, berikan dua peran: (1) penjelas atau pemeraga dan (2) pemeriksa.<br />2. Penjelas atau pemeraga menjelaskan dan/atau mem¬peragakan cara mengerjakan ketrampilan atau prosedur tertentu. Pemeriksa memastikan apakah penjelasan dan/atau pemeragaan itu benar, memberi dorongan dan memberikan pelatihan bila diperlukan.<br />3. Pasangan berganti peran. Penjelas/pemeraga yang baru diberikan ketrampilan atau prosedur lain untuk dikerjakan. <br />4. Proses itu berlanjut hingga semua ketrampilan diulang.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan ketrampilan atau prosedur multilangkah sebagai alternatif dari beberapa prosedur yang berbebeda. Perintahkan penjelas/pemeraga melakukan satu lakah dan perintahkan pasangannya melakukan langkah selanjutnya hingga urutan langkahnya lengkap.<br />2. Bila pasangan telah menyelesaikan tugas merek buatlah sebuah peragaan di depan kelompok.<br /><br />*Tehnik ini didasarkan pada "DrillReview Pairs" karya David W. Johnson, Roger T. Johnson, dan Karl A. Smith.<br /><br /> <br />76. Pemberi Peran <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Dalam strategi ini, siswa mendapatkan peran seseorang yang pekerjaannya mereka pelajari. Siswa diberikan tugas praktik nyata dengan terlebih dahulu diberi sedikit instruksi, dan belajar "dengan mengerjakan."<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihian peran yang anda ingin siswa peragakan. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />Saya adalah walikota<br /> Pelancong (ke negara lain)<br /> Penyunting <br />Sejarawan <br />Ilmuwan <br />Pelamar kerja<br />Pemilik usaha<br />Peneliti<br />Wartawan<br />2. Siapkan instruksi tertulis yang menjelaskan satu atau berapa tugas yang bisa diberikan pada peran itu. Sebagai contoh, seorang walikota dapat diminta untuk mengajukan program kerja kepada dewan kota.<br />3. Pasangkan siswa dan berikan tugas pada tiap pasangan. Beri mereka alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas itu. Sediakan materi rujukan untuk membantu dalam mengerjakan tugas itu.<br />4. Perintahkan siswa untuk kembali ke possil semula mendiskusikan tugas itu. <br /><br />VARIASI<br />1. Ijinkan siswa untuk meninggalkan ruang kelas dan mendapatkan pelatihan dari rekan karyawan yang dapat bertindak selaku narasumber bagi mereka.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengerjakan tugas Itu sendiri tanpa dukungan dari pasangannya.<br /><br />77. Para Bola<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara dramatis dalam mempraktikkan ketrampilan kerja. Cara ini menempatkan siswa dalam situasi sulit yang harus mereka jelaskan cara mengatasinya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pilihlah situasi yang lazim terjadi pada tugas yang tengah dipelajari oleh siswa. Contoh-contohnya meliputi:<br />• Memimpin pertemuan<br />• Memberikan tugas kepada kaiyawan <br />• Mendapatkan tugas dari manajer <br />• Membuat presentasi <br />• Memberikan laporan kepada manajer<br />• Berbicara kepada pelanggan<br />2. Rekrutlah beberapa siswa untuk menjadi relawan yang mau memerankan lakon dalam situasi tertentu. Pastikan untuk menjelaskan situasinya secara rinci.<br />3. Bagikan instruksinya kepada siswa lain yang mengrahkan mereka untuk melemparkan bola kepada siswa lawan. Sebutlah beberapa tindakan yang bisa diambil untuk memberi kesulitan kepada relawan dalam mengatasi situasi itu. Jangan memperlihatkan instruksi “lemar-bola" itu kepada siswa relawan. Sebagai contoh, dalam sebuah wawancara, kerja pelamar bisa saja diminta untuk mengungkapkan informasimasi pribadinya (yang mana hal ini tidak dibenarkan) Pelamar perlu memutuskan cara menanggapi permintaan itu.<br />4. Beri kesempatan kepada relawan untuk menepat situasi itu. Beri tepuk tangan atas usahanya. Diskusikan cara-cara untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tak terduga dengan seluruh siswa. <br />5. Rekrutlah relawan baru dan berikan tantangan berbeda kepada mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk memilih "lemparan-bola" mereka sendiri untuk diarahkan kepada relawan.<br />2. Sebagai alternatif dari penggunaan relawan, peragakan sendiri oleh anda cara menangkap "lemparan-bola" dari siswa.<br /><br /><br />78. Kelompok Penasehat<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi untuk mendapatkan umpanbalik selama berlangsungnya pelajaran multisesi. Acapkali, guru meminta umpanbalik siswa setelah pelajaran selesai, dan ini tentunya terlalu terlambat untuk melakukan penyesuaian.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Seusai pelajaran, tetapkan kapanwaktunyaandaakan meniinta umpan balik dari siswa.<br />2. Perintahkan sekelompok kecil siswa relawan untuk bertemu dengan anda. Katakan kepada mereka bahwa tugas mereka adalah meminta tanggapan dari siswa lain sebelum waktu pertemuan.<br />3. Gunakan pertanyaan-pertanyaan seperti yang berikut ini: <br />• Hal-hal apa saja yang bermanfaat? Dan yang tidak berrnanfaat?<br />• Bagian mana yang belum jelas? <br />• Apa yang dapat membantu kalian untuk bisa mempelajari dengan lebih baik?<br />• Apakah kalian siap untuk beranjak ke materi baru? <br />• Apakah materi saya memiliki kaitan erat dengan kehidupan kalian?<br />• Apa lag yang kalian inginkan dari pelajara berikutnya?<br />• Apa yang tidak begitu kalian inginkan? <br />• Apa yang kalian ingin lanjutkan?<br /><br />VARIASI<br />1. Cobalah strategi mengajar dengan "kelompok penasehat" yang anda rencanakan untuk digunakan selama pelajaran. Mintalah tanggapan.<br />2. Gunakan alternatif lain untuk mendapatkan umpan balik, misalnya survei reaksi pasca-pertemuan atau survei lisan mengenal tanggapan siswa.<br /><br /><br />BAGAIMANA MENJADI BELAJAR <br />TIDAK TERLUPAKAN<br /><br />Sebagian guru mengajar hingga batas akhir masa sekolah, semester, atau bidang studi. Mereka mungkin beranggapan bahwa pada saat-saat akhir mereka dapat menjejalkan lebih banyak informasi dan menyelesaikan topik dan materi yang niasih dalam agenda mereka.<br />Makna dari "menyelesaikan" matapelajaran masih perlu dipertanyakan, karena adakalanya guru hanya sekadar menyelesaikan materi yang masih tersisa. Memaksakan diri untuk mengajar hingga batas akhir seringkali berakibat pada terjadinya pengajaran yang tidak tertata, ada yang terlewatkan. atau ada yang masih belum jelas. Sebaliknya, bila kegiatan belajar bersifat aktif, ada peluang untuk terjadinya pemahaman. Bila kita menyediakan waktu untuk memantapkan apa yang telah dipelajari, maka ada peluang untuk terjadinya pengingatan.<br />Pikirkanlah apa yang terjadi bila anda bekerja keras menggunakan komputer, mencari informasi, memecahkan masalah. dan menyusun konsep namun, anda lupa menyimpan hasil pekerjaan anda. Tentu saja, semua pekerjaan anda akan hilang sia-sia. Demikian pula, hasil pembelajaran dapat menghilang bila siswa tidak diberi kesempatan untuk menyimpannya. <br />Di samping menyimpan apa yang lelah dipelajari, penting pula untuk menikmatinya. Seperti halnya pengalaman, pembelajaran akan dapat dinikmati bila ada kesempatan untuk mengingatnya dan memberinya sentuhan akhir yang menyentuh perasaan. Sebagaimana yang telah kita bicarakan tentang "hidangan pembuka" dan "entri" dari kegiatan belajar aktif, sekarang yang akan kita bahas adalah "hidangan penutup."<br />Ada banyak tindakan positif yang bisa kita ambil untuk menciptakan penutup mata pelajaran yang bermakna dan, barangkali, tak terlupakan. Di bagian ini kami akan mernbahasnya dalam empat kategori.<br />1. Strategi Peninjauan Kembali: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan dan kemampuan mereka yang sekarang. Anda akan menjumpai strategi peninjauan kembali yang menarik bagi siswa dan membantu "menyimpan" pembelajaran yang telah mereka terima.<br />2. Penilaian-Sendiri: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa menilai apa yang kini mereka ketahui, apa yang kini dapat mereka kerjakan, dan sikap apa yang sekarang mereka pegang. Anda akan menjum¬pai strategi penilaian yang membantu siswa mengevaluasi kemajuan mereka.<br />3. Perencanaan Masa Depan: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan dalam rangka menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari. Anda akan mendapati strategi perencanaan masa depan yang menghadapkan siswa pada fakta bahwa kegiatan belajar mereka tidak berhenti di ruang kelas.<br />4. Ucapan perpisahan: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa mengenang pengalaman mereka bersama-sama dan mengungkapkan apresiasi mereka. Anda akan mendapati strategi-strategi yang membantu menghadirkan bagian penutup pelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengucapkan perpisahan.<br /><br />Strategi Peninjauan Kembali<br />Salah satu cara yang pasti untuk membuat penibelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran ketimbang materi yang tidak. Itu karena pembahasan kembali memungkinkan siswa untuk memiklrkan kembali infonnasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya di dalam otak.<br />Yang berikut ini merupakan serangkaian strategi untuk mendukung peninjauan kembali. Selain menjadi aktif, strategi ini menjadikan peninjauan kembali sebagai aktivitas yang menyenangkan.<br /><br />79. Pencocokan Kartu Indeks<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temanya.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada kartu Indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.<br />2. Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu.<br />3. Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk.<br />4. Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian mendapatkan kartu jawabannya.<br />5. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama. (Katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).<br />6. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, peritahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.<br /><br />VARIASI<br />1. Susunlah kartu yang berisi sebuah kalimat dengan beberapa kata yang dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata yang hilang itu— misalnya, "Presiden merupakan _____ angkatan bersenjata. (panglima tertinggi).<br />2. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawabannya—misalnya, "Apa sajakah cara-cara untuk meredam konflik?" Cocokkan kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkan beberapa jawaban dari siswa lain.<br /><br />80. Peninjauan-Ulang Topik<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini memberi siswa tantangan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dalam tiap topik atau unit matapelajaran. Ini merupakan cara yang bagus untuk membantu siswa meninjau-ulang materi yang telah anda bahas. <br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada akhir pelajaran, berikan siswa sebuah daftar topik yang telah anda bahas. Jelaskan bahwa anda ingin mengetahui apa yang mereka ingat tentang topik-topik itu dan apa saja yang telah mereka lupakan. Usahakan agar suasananya tetap santal agar mereka tidak merasa terancam oleh aktivitas itu.<br />2. Perintahkan siswa untuk mengingat hal-hal seputar topik yang telah dibahas dan hal-hal lain yang rnasih mereka ingat. Ajukan pertanyaan semisal:<br />• Mengacu kepada hal apakah topik ini?<br />• Mengapa topik ini penting?<br />• Siapa dapat memberi saya contoh tentang apa V kita pelajari dalam topik ini? <br />• Nilal-nilai apakah yang kalian dapatkan dari ini ?<br />• Pengalaman belajar apa sajakah yang kita dapatkan dari topik ini.<br />Jika tidak banyak yang diingat, olok-oloklah daya ingat baik secara bergurau. atau salahkan diri anda karena tak bisa menjadikan topik itu sebagai sesuatu yang tak terlupakan."Urutkan pengajuan pertanyaan itu secara kronologis hingga anda menyinggung semua materi yang pernah dibahas(atau lakukan selama waktu anda mencukupi).<br />Waktu anda membahas isinya, buatlah pernyataan nenyimpul sesuai dengan yang anda kehendaki.<br /><br />VARIASI <br />1. Sebagai alternatif dari penggunaan proses diskusi satu kelas penuh, perintahkan pasangan atau sub-sub kelompok untuk saling berdiskusi.<br />2. Jika hanya ada sepuluh siswa, atau bahkan kurang, perintahkan mereka untuk berkumpul di sekeliling sebuah daftar topik pelajaran pada papan tulis dan melakukan peninjauan ulang atas materi yang sudah dibahas. Agar tidak terkesan bahwa peninjauan-ulang itu merupakan tes, cobalah anda meninggalkan ruangan sewaktu prosesnya sedang berlangsung. Ini akan mem-berdayakan siswa untuk menggunakan waktu secara tepat.<br /><br /> <br />81. Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi pernbentukan-tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauaan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Berikan dua kartu Indeks kepada masing-niasing siswa.<br />2. Perintahkan tiap siswa untuk melengkapl kalimat berikut ini:<br />Kartu 1: Saya masih memiliki pertanyaan tentang _______________<br />Kartu 2: Saya bisa menjawab pertanyaan tentang ¬¬¬¬¬¬¬¬_______________<br />3. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkah tiap kelompok untuk memilih "pertanyaan paling relevan untuk diajukan" dan "pertanyaan paling menarik untuk dijawab" dari kartu anggota kelompok mereka.<br />4. Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk diajukan" yang ia pilih. Pastikan apakaha ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya.<br />5. Perintahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok untuk berbagi jawaban dengan siswa yang lain.<br /><br />VARIASI <br />1. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa per¬tanyaan yang dapat mereka jawab.<br />2. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa jawab¬an yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang telah mereka pelajari<br /><br /><br />82. Teka-teki Silang<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk tek teki silang akan mengundang minat dan Partisipasi siswa. Teka-teki silang bisa diisi secara perseorangan atau kelompok.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Langkah pertama adalah dengan menjelaskan beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan matapelajaran yang telah anda ajarkan.<br />2. Susunlah sebuah teka-teki silang sederhana, dengan menyertakan sebanyak mungkin unsur pelajaran. (Catatan: Jika terlalu sulit untuk membuat teka-teki silang tentang apa yang terkandung dalam pelajaran, sertakan unsur-unsur yang bersifat menghibur, yang tidak mesti berhubungan dengan pelajaran. sebagai selingan)<br />3. Susunlah kata-kata pemandu pengisian teka-teki silang anda. Gunakan jenis yang berikut ini:<br />• Definisi singkat ("sebuah tes untuk menentukan sebuah reliabilitas")<br />• Sebuah kategori yang cocok dengan unsumya (Jenis gas")<br />• Sebuah contoh ("...undang-undang adalah contohnya)<br />• Lawan kata ("lawan kata demokrasi")<br />4. Bagikan teka-teki itu kepada siswa, baik secara perseorangan maupun kelompok.<br />5. Tetapkan batas waktunya. Berikan penghargaan kepada /ini individu atau tim yang paling banyak memiliki jawaban benar.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan seluruh kelompok untuk bekerjasama dalam mengisi teka-teki silang tersebut.<br />2. Sederhanakan teka-teki itu dengan menetapkan satu kata yang merupakan kunci dari pelajaran. Tuliskan dalam kotak mendatar. Gunakan kata yang menunjukkan unsur-unsur lain dalam pelatihan dan cocokan secara menurun agar membentuk kata kunci.<br /><br /><br />83. Meninjau Kesulitan pada Materi Pelajaran<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini dirancang seperti tayangan permainan TV— Jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannva adalah mengajukan pertanyaan yang cocok atau benar Format Ini bisa dengan mudah digunakan sebagai tinjauan tentang materi pelajaran..<br /><br />PROSEDUR <br />1. Buatlah tiga hingga enam kategori pertanyaan tinjauan. Gunakan salah satu dari beberapa kategori umum ini<br />• Konsep atau Gagasan<br />• Fakta<br />• Ketrampilan<br />• Nama<br />Atau buatlah kategori berdasarkan topiknya. Sebag contoh, pelajaran bahasa Perancis mungkin melibatk topik semisal, buton, angka. dan wama.<br />2. Buatlah setidaknya tiga jawaban (dan pertanyaan yang terkait) per kategori. Sebagai contoh, jawaban "Angggur berwama ini biasanya dihidangkan dalam temperatur ruangan" bisa dicocokan dengan pertanyaan "Minuman Rouge itu apa sih? Kita tidak perlu memiliki jumlah pertanyaan dan jawaban yang sama dalam tiap kategori, namun kita harus menyusun pertanyaan dan jawaban dengan derajat kesulitan yang terus meningkat.<br />3. Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal. Umumkan kategorinya dan nilal poinnya untuk tiap kategori. Berikut adalah papan permainan sampel:<br /> Bulan Warna Angka <br /> 10 poin 10 poin 10 poin<br /> 20 poin 20 poin 20 poin<br /> 30 poin 30 poin 30 poin<br />4. Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim. Jika memungkinkan, buatlah kelompok dengan beragam tingkat ketrampilan atau pengetahuan.<br />5. Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.<br />• Kapten tim mewakili tim. la merupakan satu-satu-nya yang bisa mengacungkan kartu penjawab dan memberikanjawabannya. Kapten tim harus berun-ding dengan tim sebelum memberikan jawaban.<br />• Pencatat nilai bertanggungjawab menambahkan dan mengurangi nilai untuk tim mereka.<br /> Catalan; Sebagai moderator permainan, anda bertang¬gungjawab mencermati pertanyaan mana saja yang telah diajukan. Ketika tiap pertanyaan diajukan, beri tanda silang pada papan permainan. Berikan tanda centang pada pertanyaan yang sulit dijawab oleh siswa. Anda bisa kembali kepada pertanyaan ini bila permainan selesai.<br /> Tinnjaulah beberapa aturan permainan berikut ini:<br />• Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan kesempatan untuk menjawab.<br />• Semua jawaban harus diberikan dalam bnetuk pertanyaan.<br />• Jika jawaban yang diberikan benar, nilal untuk kategorinya akan diberikan. Jika jawaban tidak benar, nilai angka pada skor tim dikurangi. Dan tim lain berkesempatan untuk menjawab. <br />• Tim yang memberikan jawaban terakhir yang bena akan menguasai papan perrnainan.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari penggunaan kapten tim, perintahkan tiap anggota tim untuk mengambil giliran memainkan permainan tinjauan ulang. Dia tidak boleh berkonsultasi dengan anggota tim sebelum menjawab.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat pertanyaan per¬mainan<br /><br /><br />84. Bowling Kampus <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini merupakan alternatif dalam peninjauan-ulang materi. Strategi ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi sejauhmana siswa telah menguasai materi, dan bertugas menguatkan, menjelaskan, dan mengikhtisarkan poin-poin utamanya.<br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi beberapa tim beranggotakan tiga atau empat orang. Perintahkan tiap tim memilih nama organisasi (tim olah raga, perusahaan, kendaraan bermotor, dll) yang mereka wakili.<br />2. Beri tiap siswa sebuah kartu indeks. Siswa akan mengacungkan kartu mereka untuk menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan. Format permainannya sama seperti lempar koin: Tiap kali anda mengajukan sebuah pertanyaan, anggota tim boleh menunjukkan keinginannya untuk menjawab.<br />3. Jelaskan aturan berikut ini:<br />• Untuk menjawab sebuah pertanyaan, acungkan kartu kalian. <br />• Kalian dapat mengacungkan kartu sebelum sebuah pertanyaan selesai diajukan jika kalian merasa sudah tahu jawabannya, segera setelah kali melakukan interupsi pembacaan pertanyaan itu dihentikan. <br />• Tim menilai satu angka untuk setiap jawaban pertanyaan yang benar. <br />• Ketika seorang siswa memberikan jawaban yan salah, tim lain bisa mengambil alih untuk menjawah (Mereka dapat mendengarkan seluruh pertanyaan jika tim lain menginterupsi pembacaan pertanyaan)<br />4. Setelah semua pertanyaan diajukan. jumlahkan skornya dan umumkan pemenangnya.<br />5. Berdasarkan jawaban permainan, tinjaulah materi yang belum jelas atau yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif penggunaan format lempar koin, selang-selinglah pertanyaan kepada tiap tim.<br />2. Sebagai alternatif dari menjawab pertanyaan yang sifatnya pengetahuan. gunakan permainan itu untuk menguji apakah siswa dapat mempraktikkan sebuah ketrampilan dengan benar.<br /><br />85. Ikhtisar Siswa <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari dan untuk menyajikan ikhtisar kepada siswa lain. Ini merupakan cara yang baik untuk mendorong siswa merekapitulasi apa yang telah mereka pelajari dengan cara mereka sendiri.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa bila anda sendiri yang membuatkan ikhtisar pelajaran itu berarti bertentangan dengan prinsip belajar aktif.<br />2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat orang.<br />3. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat ikhtisar mereka sendiri tentang mata pelajaran yang mereka tempuh. Doronglah mereka untuk membuat uraian singkat, peta pemikiran, atau instrumen lain yang akan memungkinkan mereka menyampaikan ikhtisar kepada siswa lain.<br />Gunakan salah satu dari pertanyaan berikut untuk memandu pekerjaan mereka:<br />• Apa topik utama yang telah kita bahas?<br />• Apa sajakah poin-poin utama yang dikemukakan dalam pelajaran hari ini?<br />• Apa pengalaman yang kalian dapatkan dan manfaat apa yang kalian dapatkan darinya?<br />• Gagasan atau saran apakah yang kalian dapatk dari pelajaran ini?<br />4. Perintahkan kelompok untuk saling berbagi ikhtisar mereka. Beri tepuk tangan atas usaha mereka.<br /><br />VARIASI<br />1. Siapkan garis-garis besar topik hari ini dan perintahkan siswa untuk mengisi rincian dari hal-hal yang telah dibahas.<br />2. Perintahkan siswa untuk melagukan ikhtisar itu. Perintahkan mereka supaya menggunakan irama dari lagu-lagu yang sudah dikenal atau cobalah perintahkan mereka untuk membuat lagu rap berisi ikhtisar pelajaran.<br /><br /><br />86. Tinjauan Ala Permainan Bingo<br /><br />URAIAN SINGKAT <br /> Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan format permainan Bingo.<br /><br /> PROSEDUR<br />1. Susunlah sejumlah angka 24 atau 25 pertanyaan tentang materi pelajaran anda yang bisa dijawab dengan beberapa contoh istilahnya:<br />• Angka penyebut yang paling sedikit<br />• Hieroglifik<br />• Inflasi<br />• Otokrasi<br />• Database<br />• Hokum Hamurabi<br />• Byte<br />• Impresionisme<br />• Alegori<br />• Fotosintesa<br />• Bilangan urutan<br />• Skizofrenia<br />• Klausa pengendalian <br />Anda juga dapat menggunakan nama, sebagai alternative dari istilah. Berikut adalah beberapa conotohnya:<br />• Feud<br />• Copernicus<br />• Caesar <br />• Blake<br />• Roosovelt<br />• Marco Polo <br />• Joan Arc<br />• Dewey<br />• Pasteur<br />• Van Gogh<br />• Cuirie<br />• Chaucer<br />• Russel<br />• Ailey<br />2. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Label tiap tumpukan dengan huruf B-I-N-G-O. kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu-kartu ini mesti mirip sesuai dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5X5 (celah tengah "Kosong.")<br />3. Bacalah sebuah pertanyan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertikal, horizontal, maupun di¬agonal). siswa tersebut boleh meneriakkan "Bingo." Permainan dapat diteruskan hingga ke25 celah tersebut terisi.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa mendapatkan Bingo.<br />2. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan istilah utama (plus sel "kosong" di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan, jika siswa yakin bahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaannya di sampingnya.<br /><br />87. Tinjauan ala Permainan Hollywood Squares<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Strategi peninjauan ini didasarkan pada tayangan kuis TV yang pernah propuler “Hollywood Squares."<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran. Pertanyaannya bisa dalam format pilihan ganda, benar/ salah. atau isian. <br />2. Kumpulkan pertanyaan. Jika anda menghendaki, tambahkan beberapa pertanyaan dari anda sendiri.<br />3. Simulasikan format tayangan permainan tic-tac-toc yang digunakan dalam Hollywood Squares. Tatalah tiga kursi di depan kelas. Perintahkan tiga siswa untuk duduk di lantai di depan kursi, tiga duduk di kursi dan tiga lagi berdiri di belakangnya.<br />4. Berikan kepada sembilan "selebriti" itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak di satu sisi dan di sisi lain untuk ditempelkan ke tubuh mereka bila pertanyaannya berhasil dijawab.<br />5. Perintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan memilih anggota dari "celebrity square" untuk menjawab pertanyaan permainan. <br />6. Ajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran kontestan menjawab dengan "setuju" atau "tidak setuju”' kepada tanggapan panel manakala mereka membentuk tic-tac-toc. <br />7. Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan "setuju" di satu sisi dan "tidak setuju" di sisi lain untuk diberikan kepada kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan.<br /><br />VARIASI <br />1. Lakukan rotasi pada para "selebriti" itu.<br />2. Pasangkan siswa. Perintahkan mereka untuk bermain tic-tac-toc kepada satu sama lain, berdasarkan kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan tinjauan anda.<br /><br />Penilaian Sendiri<br />Akhir mid semester, akhir semester, atau akhir mata pelajaran merupakan waktu untuk melakukan perenungan. Apa yang telah saya pelajari? Apa yang sekarang saya yakini? Apa saja ketrampilan saya? Apa saja yang perlu diperbaiki? Menyediakan waktu untuk penilaian diri memberi siswa kesempatan untuk mengkaji apa yang bisa ia dapatkan dari pelajaran. Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara terstruktur untuk meningkatkan jenis penlialan diri ini. Itu semua merupakan penutup pelajaran yang memberi makna bagi pengalaman siswa<br /><br />88. Mempertimbangkan Kembali<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Salah satu cara paling efektif untuk mendisain sebuah unit atau materi pelajaran adalah dengan meminta siswa mengemukakan pandangan mereka tentang topik pelajaran semenjak awal dan kemudian menilai kembali pandangan ini pada akhir pelajaran. Ada beberapa cara untuk melakukan bentuk pertimbangan kembali ini.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada awal dari sebuah unit atau mata pelajaran. perintahkan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang topik pelajaran. Sebagai contoh, tanyakanlah tentang:<br />• Apa yang menjadikan _____ efektif (misalnya, tugas akhir)<br />• Apa manfaat dari sebuah __ (konstitusi)<br />• Apa saran yang hendak mereka berikan untuk menjadi _____ (misalnya aktor yang lebih baik)<br /> Gunakan salah satu dari format berlkut:<br />• Diskusi kelompok<br />• Kuesioner<br />• Debat pembuka <br />• Pernyataan tertulis<br />2. Pada akhir dari mata pelajaran, perintahkan siswa untuk kembali mengemukakan pendapat mereka.<br />3. Tanyakan kepada siswa apakah pandangan mereka masih sama ataukah sudah berubah.<br /><br />VARIASI<br />1. Diskusikan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan pandangan.<br />2. Mulailah pelajaran dengan sebuah latihan yang memin¬ta siswa menuliskan situasi saat ini di mana mereka tidak begitu terampil atau tahu banyak sebagaimana mereka nantinya (setelah mengikuti pelajaran). Akhirilah pelajaran dengan sebuah latihan yang meminta siswa menanyakan pada diri sendiri bagaimana mereka akan mengatasi situasi secara lebih efektif di waktu mendatang.<br /><br />89. Keuntungan dari Investasi Anda<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Pendekatan ini meminta siswa untuk menilai apakah mereka akan mendapatkan manfaat dari pelajaran. Pendekatan ini menempatkan mereka dalam posisi "memiliki" harapan terhadap apa yang mereka pelajari, bukan hanya sekadar mengikuti pelajaran.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Pada awal pelajaran, perintahkan siswa untuk menuliskan apa yang bisa mereka dapatkan dari pelajaran.<br />Berikut adalah beberapa cara untuk menyusun latihan ini:<br />• Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi, tujuan belajar mereka atas pelajaran ini.<br />• Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi apa saja yang menurut mereka sulit atau tidak menarik pada pelajaran ini.<br />• Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi cara-cara yang bisa mereka gunakan untuk memanfaatkan apa yang mereka pelajari.<br />2. Meluangkan waktu secara berkala bagi siswa untuk membaca pernyataan awal mereka dan mempertimbangkan nilai-nilai apa yang selama ini mereka dapatkan dari pelajaran tersebut.<br />3. Pada akhir penyajian materi, akhir semester, atau akhir pelajaran, perintahkan siswa untuk menilai apakah investasi waktu dan usaha mereka di kelas ada manfaatnya jika ditinjau dari apa yang menjadi harapan mereka pada awal pelajaran.<br />4. Mintalah umpan balik dari siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah sebuah pajangan berisi tujuan siswa agar mereka dapat mencocokkannya dengan mudah selama berlangsungnya pelajaran.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat penyajian materi yang menjelaskan apa yang mereka dapatkan dari investasi mereka dalam mengikuti pelajaran. Sebagai contoh, seorang siswa yang merasa bahwa pelajaran yang ia ikuti memiliki manfaat mungkin akan mengungkapkan bahwa dia mendapatkan keuntungan sebesar 75 persen dari investasi mereka.<br /><br />90. Galeri Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Aktivitas ini merupakan suatu cara untuk menilai, mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat orang.<br />2. Perintahkan tiap kelompok untuk mendiskusikan apa yang didapatkan oleh pada anggotanya dari pelajaran yang mereka ikuti. Hal itu boleh jadi mencakup yang berikut ini:<br />• Pengetahuan baru <br />• Ketrampilan baru <br />• Peningkatan dalam bidang ketrampilan__________(misalnya pemrograman) <br />• Minat baru di bidang __________(misalnya sastra)<br />• Percaya diri dalam ___________(misalnya, berbicara bahasa Jerman)<br />Kemudian perintahkan mereka untuk membuat sebuati daftar pada kertas lebar berisi hasil "pembelajaran" ini. Perintahkan mereka untuk memberi judul atau menamai daftar itu "Hal-hal Yang Kita Dapatkan."<br />3. Tempelkan daftar tersebut pada dinding.<br />4. Perintahkan siswa untuk berjalan melewati tiap daftar. Perintahkan agar tiap siswa memberikan tanda centang di dekat hasil belajar yang juga dia dapatkan pada daftar selain dari daftarnya sendiri.<br />5. Surveilah hasilnya, cermati hasil pembelajaran yang pal¬ing umum didapatkan. Jelaskan sebagian hasil pembelajaran yang tidak biasa atau tidak diduga-duga.<br /><br />VARIASI <br />1. Jika jumlah siswanya memungkinkan, perintahkan tiap siswa untuk membuat daftarnya sendiri.<br />2. Sebagai alternatif dari pembuatan daftar berisi 'hasil pembelajaran'. perintahkan siswa untuk membuat daftar "pengingat"—yang berisi gagasan atau saran yang diberikan selama pelajaran yang menurut siswa layak untuk diingat untuk diterapkan di kemudian hari.<br /><br /><br />91.Penilaian-Diri secara Fisik<br /> <br /> URAIAN SINGKAT <br />Aktivitas ini serupa dengan Aktivitas 66, "Penilaian Diri Aktif." Dengan menggunakannya pada akhir pelajaran siswa dapat menilai seberapa banyak yang mereka pelajari atau mengubah pendirian yang dia punyai sebelum mengikuti pelajaran.<br /><br /> PROSEDUR .<br />1. Buatlah satu atau beberapa pernyataan yang menilai perubahan pada siswa. Contohnya meliputi:<br />• Saya berubah pendirian tentang _________lantaran mengikuti pelajaran ini.<br />• Saya mengalami peningkatan ketrampilan di bidang__________<br />• Saya mempelajari informasi dan konsep baru<br />2. Sisihkan meja atau kursi ke samping ruangan dan perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan.<br />3. Buatlah skala penilaian angka dari 1 hingga 5 pada papan tulis atau dengan menempelkan skala angka itu di dinding.<br />4. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sebuah pernyataan kepada siswa. Setelah mendengarkan masing-masing pernyataan, siswa harus berdiri di depan angka skala penilaian yang paling cocok dengan penilaian-dirinya. Gunakan skala yang berikut ini:<br />1 = sangat tidak setuju<br />2 = tidak setuju<br />3 = ragu-ragu<br />4 = setuju<br />5 = sangat setuju<br />Manakala tiap pernyataan dibacakan, siswa harus beranjak ke tempat di dalam ruangan itu yang paling cocok dengan penilaian diri mereka. Sarankan siswa untuk menilai diri mereka secara realistis. Kemukakan bahwa beberapa faktor dapat menciptakan sedikit per¬ubahan atau samasekali tidak, Faktor-faktor itu meliputi tingkat pengetahuan atau ketrampilan sebelumnya. kebutuhan akan latlhan atau waktu yang lebih banyak, dan sebagainya.<br />5. Setelah terbentuk barisan di depan berbagai posisi, pe¬rintahkan siswa untuk berbagi alasan mengapa mereka memilih penilaian itu. Garis bawahi kejujuran mereka.<br />6. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain, perintah¬kan setiap siswa yang ingin mengubah posisi angka mereka pada skala tersebut untuk melakukannya.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan penilaian sendiri dengan menggunakan alat tulis sendiri sebagai alternatif dari pemberian latihan secara terbuka.<br />2. Perintahkan siswa untuk berbaris guna mengetahui seberapa banyak yang setuju dengan tiap pernyataan. Tehnik ini, yang disebut "garis-lurus fisik," memaksa siswa untuk mendiskusikan satu sama lain aoa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka mengalami perbahan manakala mereka menempatkan diri pada anak posisi yang mereka kehendaki pada garis lurus fisik tersebut. <br /><br />92. Mozaik Penilaian <br /> <br /> URAIAN SINGKAT<br /> Latihan ini menggunakan kegiatan membuat gambar mozaik yang memungkinkan siswa menilai diri mereka dengan cara yang kreatif.<br /> <br /> PROSEDUR <br />1. Kumpulkan beberapa rnajalah. Sediakan gunting, spidol, dan lem (atau isolasi) bagi siswa.<br />2. Perintahkan siswa untuk membuat sebuah mozaik yang menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dan/ atau bagaimana perubahan yang mereka alami setelah mengikuti pelajaran.<br />3. Buatlah saran-saran berikut:<br />• Guntinglah kata-kata dari iklan majalah yang menjelaskan pandangan. ketrampilan, atau pengetahuan kalian. <br />• Tempelkan gambar visual yang secara grafis menjelaskan apa saja yang telah kalian capai.<br />• Gunakan spidol untuk memberi nama mozaik terse¬but dan untuk memberi tambahan penjelasan gambar versi kalian sendiri.<br />• Buatlah sebuah galeri mozaik penilaian. Perintahkan siswa untuk mengunjungi hasil-hasilnya dan memberi komentar tentang mozaik yang dipajang.<br /><br />VARIASI<br />1. Buatlah mozaik tim ebagai alternatfi dari mozaik perseorangan <br />2. Sebagai laternatif dari pembuatan mozaik, perintahkan siswa untk membuat “perisai” atau “rompi tentara” yang ditempeli stiker berisi hal-hal yang mereka capai.<br /><br />Perencanaan Masa Depan<br />Pada akhir dari pelajaran yang menampilkan kegiatan belajar aktif, siswa biasanya akan bertanya. "selanjutnya bagairnana?" Keberhasilan belajar aktif benar-benar terukur oleh cara menjawab pertanyaan itu—yakni, bagaimana hal-hal yang telah dipelajari di kelas mempengaruhi apa yang akan dilakukan siswa di masa mendatang. Strategi-strategi yang berikut ini dirancang untuk mendukung perencanaan masa depan. Sebagian di antaranya merupakan teknik yang cukup cepat yang bisa anda gunakan bila waktunya terbatas. Sebagian lain memerlukan lebih banyak waktu dan komitmen namun akan membuahkan hasil yang lebih balk.<br /><br />93. Tetaplah Belajar<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi ini memungklnkan siswa menemukan cara-cara untuk terus mempelajari mata pelajaran yang anda ajarkan.<br /><br />PROSEDUR <br />1. Kemukakan harapan anda agar siswa tidak berhenti belajar hanya karena pelajaran telah berakhir.<br />2. Kemukakan kepada siswa bahwa ada banyak cara bagi mereka untuk terus belajar secara mandiri.<br />3. Tunjukkan bahwa salah satu caranya adalah dengan membuat daftar berisi gagasan mereka sendiri untuk "terus mempelajari."<br />4. Buatlah sub-sub kelompok. Perintahkan tiap sub kelompok untuk mencetuskan gagasan. Berikut adalah beberapa saran umum:<br />• Carilah artikel majalah, koran dsb, yang terkait dengan mata pelajaran.<br />• Ambil cara lain dalam bidang pelajaran yang sama.<br />• Buatlah daftar bacaan masa mendatang. <br />• Baca kembali buku dan tinjaulah catatan yang dibuat selama pelajaran.<br />• Ajarkan sesuatu yang kalian pelajari kepada siswa lain.<br />• Cari pekerjaan atau tugas yang mengguankan ketrampilan yang telah kalian pelajri<br />5. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan perintahkan tiap sub kelompok untuk berbagi gagasan terbaiknya.<br /><br />VARIASI<br />1. Siapkan terlebih dahulu, sebuah daftar saran bagi siswa. Perintahkan mereka untuk memeriksa saran-saran yang dicmggap cocok bagi mereka.<br />2. Kirimi siswa gagasan untuk memperpanjang pembelajaran mereka beberapa minggu setelah pelajaran berakhir.<br /><br />94. Stiker yang Sangat Lengket<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Strategi yang menyenangkan ini memungkinkan siswa untuk membuat pengingat, yang mengingatkan mereka supaya menggunakan apa yang telah mereka pelajari. Mereka mesti menempelkannya pada bagian-bagian yang permukaannya rata (kulkas, pintu, meja dsb).<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk membuat stiker imajiner yang dapat dilekatkan pada mobil yang isinya mengiklankan sebagai berikut:<br />• Satu hal yang mereka pelajari di kelas ("Pengamatan merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan"<br />• Pemikiran utama atau penggalan saran yang akan mereka ingat untuk memandu mereka di masa mendatang ("Gunakan kalimat topik")<br />• Langkah pemraktikan yang akan mereka ambil kelak ("Baca-baca dulu materinya sebelum kau membacanya secara serius") <br />• Pertanyaan untuk diajukan ("Apa sih yang menjadi tujuan saya?")<br />2. Perintahkan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka seringkas mungkin. Perintahkan mereka untuk merumuskan kemungkinkan sebelum menentukan pilihan. Doronglah mereka untuk mendapatkan reaksi siswa lain atas gagasan mereka. Mereka bisa mencontoh tulisan pada stiker yang sudah terkenal. misalnya "Berani Berbuat, Berani _____," atau slogan iklan misalnya Tidak ada _____''yang mampu menandinginya.”<br />3. Sediakan materi dan perlengkapan untuk membuat stiker seatraktif mungkin.<br />4. Buatlah galeri pajangan stiker. Pastikan bahwa siswa membawa pulang stiker mereka untuk dipajang di tempat yang menurut mereka cocok.<br /><br />VARIASI<br />1. Berikan kepada siswa stiker buatan anda sendiri untuk mereka bawa pulang.<br />2. Perintahkan siswa untuk merumuskan ide tulisan stiker pada kartu indeks. Kumpulan kartu-kartu tersebut dan bagikan kepada seluruh kelompok. Perintahkan tiap siswa untuk memilih tiga ide dari siswa lain yang cocok dengan mereka.<br /><br /><br />95. Dengan Ini Saya Tetapkan Bahwa...<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan strategi yang banyak dipraktikan untuk mendapatkan komitmen terhadap penerapan atas apa yang telah dipelajari di kelas. Strategi Ini juga merupa¬kan cara yang balk untuk membantu siswa mengingat pelajaran yang telah lama berlalu.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk mengatakan kepada anda apa yang mereka dapatkan dari pelajaran. Catat pikiran mereka dan pajanglah dalam bentuk daftar campuran.<br />2. Berikan kepada siswa selembar kertas kosong dan sehelai amplop.<br />3. Perintahkan mereka untuk menulis aendiri sepucuk surat yang mengindikasikan apa yang mereka (secara pribadi) telah atau terus pelajari dari mata pelajaran dengan cara mereka sendiri. Sarankan agar mereka memulal surat dengan kata-kata "Dengan ini saya tetap kan bahwa."<br />4. Katakan pada mereka bahwa surat itu bersifat rahasia. Perintahkan mereka untuk memasukkannya ke dalam amplop. Alamatkan pada diri sendiri, dan kemudian amplopnya dilem.<br />5. Perintahkan siswa untuk menyertakan catatan pada amplop yang menyebutkan kapan mereka ingin mengirimkannya ke alamat mereka sendiri. Janjikan untuk mengirim surat itu, kepada siswa bila mereka memintanya.<br /><br />VARIASI<br />1. Sebagai alternatif dari memerintahkan siswa untuk mengirim surat ke alamat sendiri, sarankan mereka untuk menulis kepada orang lain, yang menunjukkan keputusan dan permintaaan dukungan mereka. <br />2. Setelah satu bulan kirimkan sepucuk surat kepada siswa yang isinya adalah ikhtisar pokok-pokok pela¬jaran. Doronglah mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Sarankan beberapa cara untuk terus mempelajari mata pelajaran<br /><br /><br />96. Kuesioner Lanjutan<br /><br />URAIAN SINGKAT <br />Ini merupakan strategi yang cerdik untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pelajaran setelah larna berakhir. Strategi Ini juga berfungsi sebagai cara untuk tetap berhubungan dengan siswa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda hendak mengirimi mereka kuesioner lanjutan satu bulan mendatang. Kuesioner itu dimaksudkan untuk (1) membantu mereka mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari dan seberapa bagus capaian mereka dan (2) memberi anda umpan balik<br />2. Katakan kepada mereka untuk mengisi kuesioner demi kebaikan mereka sendlri. Perintahkan mereka untuk mengemballkan kuesioner itu kapan saja mereka meng-hendaki.<br />3. Ketika anda menyusun kuesioner, pertimbangkan beberapa saran berikut ini:<br />• Usahakan agar nada pertanyaannya informal dan ramah.<br />• Campurkan pertanyaan-pertanyaannya agar pertanyaan yang paling mudahlah yang lebih dahulu diisi. Gunakan format semisal cheklist. skala penilaian, kalimat tak lengkap, dan esai pendek.<br />• Tanyakan tentang apa yang paling mereka ingat, ketrampilan apa yang sekarang mereka terapkan, dan keberhasllan apa yang telah mereka capai.<br />• Tawarkan kepada siswa peluang untuk bertanya kepada anda tentang persoalan dan cara penerapannya.<br />Berikut adalah contohnya:<br />Setelah berpartisipasi dalam sebuah pelajaran "Komunikasi Asertif," siswa diberikan kuesioner lanjutan seperti misal:<br />Halo! Bagamana kabarnya? Saya harap kalian memiliki kesempatan untuk menerapkan ketrampilan. komunikasi asertif kalian. Seperti saya janjikan, saya mengirimi kalian kuesioner ini guna. membantu kalion meninjau ulang dan menilai kemampuan kalian untuk memantapkan diri dalam mencapai tujuan kalian. Dengan mengirimkan kembali kuesioner ini kepada. saya, kalian juga akan membantu saya mengevaluasi pengaruh dari pelayanan yang saya ajarkan. Terima kasih!<br />1. Peringkatkanlah situasi-situasi berikut ini berdasar-kan urutan kesulitannya menurut kalian pada skala dari 1 (sangat tidak sulit) hingga 5 (amat sangat sulit).<br />_______Mengatakan "Tidak" tanpa meminta maaf.<br />_______Memulal percakapan.<br />_______Mencurahkan perasaaan secara jujur. <br />_______Bersikap menyakinkan. <br />_______Menghadapi orang yang sangat sulit.<br />2. Indikaslkan tingkat kesulitan yang kalian imliki dalam situasi berikut ini:<br />Berbicara dengan lawan jenis _____ _____ _____ <br />Mendlsipllnkan anak Berbicara di telepon _____ _____ _____<br />Meminta kenaikan gaji _____ _____ _____<br />Berbicara dalam kelompok _____ _____ _____<br />Menolak tawaran sales _____ _____ _____ <br />Mengembalikan makanan di sebuah restoran _____ _____ _____<br />3. Jelaskan dengan singkat situasi saat Ini. di mana Italian bertindak secara tegas:<br /> <br /> <br /><br />4. Jelaskan situasi terkini dimana kalian tidak bertindak tegas dan menyesalinya <br /> <br /> <br />5. Lengkapilah pernyataan berikut ini:<br />______ Tolong Telepon saya. Saya mengalami kesulitan dengan _____<br />______ Semuanya baik-baik saja kok. Tidak perlu menelpon saya.<br /><br />VARIASI<br />1. Kirimkan materi lanjutan yang mungkin menarik bagi siswa.<br />2. Sebagai alternatif dari pengalaman kuesioner, wawancarailah siswa via telepon atau secara empat mata. Gunakan sampel kecil jika jumlah siswanya banyak.<br /><br /><br />97. Berpegang Erat<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan sebuah prosedur di mana siswa membuat komitmen serius untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Perintahkan siswa untuk mengisi formulir lanjutan pada akhir pelajaran. Formulir itu berisi pernyataan-pernyatan semisal bagaimana mereka berencana menerapkan apa yang telah mereka pelajari atau untuk terus mempelajari lebih banyak tentang mata pelajaran yang telah mereka ikuti. Berikut adalah formulir sampelnya.<br /><br />Formulir Perencanaan Masa Depan<br /><br />Jelaskan bagaimana kalian berencana menerapkan pelajaran ini dan katakan kapan dan bagaimana kalian berencana menerapkannya. Berikan penjelasan secara rinci.<br />A. Situasi <br /> <br /><br />Rencana yang akan saya terapkan <br /> <br />B. Situasi <br /> <br /><br />Rencana yang akan saya terapkan <br /> <br />Jelaskan apa yang ingin kalian lakukan untuk terus mempelajari (sisipkan nama pelajaran):<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /><br />2. Bila formulir itu sudah lengkap, berltahu siswa bahwa lembar perencanaan masa depan mereka akan dikirim kepada mereka dalam tiga atau empat minggu. Pada selang waktu sebelum itu, mereka dikirimi instruksi lanjutan berikut ini:<br />Silahkan tinjau lembar perencanaan masa depan kalian. Tempatkan huruf A di dekat rencana-rencana yang telah berhasil kalian terapkan. Tempatkan huruf B di samping rencana-rencana yang tengah kalian kerjakan penerapannya. Tempatkan huruf C di dekat rencana-rencana yang belum dapat kalian realisasikan. Jelaskan kendala apa saja yang menghalangi penerapan rencana kalian.<br /><br />VARIASI<br />1. Perintahkan siswa untuk berbagi rencana masa depan mereka dengan seorang yang bisa memberi saran. Sarankan agar mereka secara bersama menyusun rencana Itu untuk membantu siswa agar "tetap menjadikannya pegangan." <br />2. Cantumkan dukungan pemberi saran atas rencana ini dalam sebuah daftar sebelum pelajaran dimulai.<br /><br />Ucapan Perpisahan<br />Pada umumnya, siswa mengalami rasa kedekatan dengan teman sekelas. Ini terjadijika siswa ainbll bagian dalaiii keglatan belajar aktif. Mereka perlu mengucap-kan perpisahan satu sama lain dan rnengungkapkan penghargaan mereka atas dukungan dan dorongan yang diberikan satu sama lain selama mengikuti pelajaran. Ada banyak cara untuk membantu menyemarakkan suasana perpisahan ini. Strategi-strategi yang berikut Ini cukup baik untuk diterapkan;<br /><br />98. Papan Scrabble Perpisahan<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan tehnik yang memungkinkan siswa untuk berkumpul bersama pada akhir pelajaran dan mengenang apa yang telah mereka alami bersama. Ini dilakukan dengan membuat papan scrabble raksasa.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Buatlah pajangan besar dengan judul mata pelajaran yang diajarkan. Gabungkan kata-kata di dalam judul jika ada lebih dari satu kata. Sebagai contoh, "Sejarah Kuno" menjadi sejarah kuno.<br />2. Berikan spidol kepada siswa. Jelaskan, bila perlu, cara membuat kata-kata dengan sistem scrabble, dengan menggunakan judul yang dipajang sebagai pangkal katanya. Pertimbangkan cara-cara pembentukan kata berikut ini:<br />• Secara mendatar atau menurun<br />• Dimulai dengan. diakhiri dengan, dan disisipi dengan huruf apa saja yang sudah tersedia.<br />Namun demlkian, ingatkan siswa bahwa mereka tidak boleh menggabungkan dua kata haru ada spasi antara keduanya. Gunakan nama atau ejaan yang benar.<br />3. Tetapkan batas waktunya dan perintahkan siswa untuk membuat kata-kata kunci sebanyak yang mereka bias yang berkaitan dengan mata pelajaran atau pengalaman belajar yang telah mereka jalani. <br />4. Sarankan supaya mereka membuat pembagian kerja agar sebagian siswa melakukan pencatatan dan sebgia lain mencari kata-kata baru.<br />5. Ucapkan kata "Mulai" dan perintahkan siswa untuk menghitung kata-kata dan berikan tepuk tangan meriah sebagai penghargaan atas catatan visual yang menarik yang berisi pengalaman mereka<br /><br />VARIASI<br />1. Jika ukuran kelompok tidak memungkinkan atau cukup menyulitkan untuk aktivitas ini, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok yang masing-masing mem¬buat papan Scrabble. Tampilkan hasilnya bersama dan hitunglah jumlah total kata-kata yang dihasilkan oleh seluruh siswa.<br />2. Sederhanakan aktivitas itu dengan menulis judul pela¬jaran secara menurun dan meminta siswa menulis (secara mendatar) sebuah verba, ajektiva, atau kata benda yang mereka kaitkan dengan judul itu dan berawal dari masing-masing huruf dalam judul tersebut<br /><br />99. Menjalin Hubungan <br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan sebuah kegiatan yang secara simbolik menggambarkan sebuah pelajaran yang sudah hampir diakhiri. Aktivitas ini terutama cocok bila siswa telah memiliki hubungan erat satu sama lain.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Gunakan seutas benang untuk menghubungkan siswa, dalam artian harfiah maupun simbolis.<br />2. Perintahkan semua siswa untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Mulailah prosesnya dengan menyatakan secara singkat apa yang anda alami selama memberikan pelajaran. <br />3. Dengan memegang ujung benang, lemparkan bundelannya kcpada seorang siswa di sisi lain dari lingkaran itu. Perintahkan siswa tersebut untuk menyatakan secara singkat apa yang dia alami sebagai hasil dari keikutsertaannya dalam pelajaran ini. Kemudian perintahkan siswa itu untuk memegang benang dan melemparkan bundelannya kepada siswa lain.<br />4. Perintahkan tiap siswa untuk mengambil giliran menerima bundelan, berbagi pemikiran, dan melemparkan benang, terus memegang bagian yang menyakitkan dirinya. Formasi yang dihasilkan adalah sebuah jaring benang yang mengkaitkan setiap anggota kelompok.<br /><br />Beberapa komentar yang dapat diungkapkan meliputi:<br />• Saya senang bisa mengenal teman sekelas secara pribadi.<br />• Saya merasa bisa bersikap terbuka dan jujur disini<br />• Saya mendapatkan kegembiraan di kelas ini.<br />• Saya mulai memikirkan cara-cara untuk mempraktikkan apa yang telah saya pelajari.<br />• Kita semua adalah kelompok besar!<br />5. Lengkapi aktivitas itu dengan menyatakan bahwa pro¬gram ini bermula sebagai pengumpulan individu yang mau menjalin hubungan dan belajar satu sama lain.<br />6. Putuskan benang menggunakan gunting agar tiap siswa, kendati datang secara individual, memegang bagian dan siswa lain. Ucapkan terirna kasih kepada siswa atas minat, gagasan, waktu dan usaha mereka.<br /><br />VARIASI <br />1. Perintahkan tiap siswa untuk mengungkapkan rasa penghargaannya kepada siswa yang mengulurkan benang kepadanya. <br />2. Sebagai altematif dari penggunaan benang, lemparkan atau overkan sebuah bola atau benda serupa itu. Perintahkan tiap siswa untuk menerima bola, kemudian dia boleh mengungkapkan ucapan perpisahan.<br /><br />100. Foto Bersama<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan aktivitas yang mengakui sumbangsih dari setiap siswa sembari mengenang seluruh teman sekelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Kumpulkan seluruh siswa untuk diambil fotonya secara bersama. Sebaiknya dibuatlah minimal tiga deret siswa—deret pertama jongkok di lantai, deret kedua duduk di kursi, dan deret ketiga berdiri di belakang kursi. Ketika anda akan mengambil gambar, ucapkanlah kata-kata perpisahan anda. Tekankan betapa kegiatan belajar aktif sangat bergantung pada dukungan dan keterlibatan siswa. Ucapkan terima kasih kepada siswa atas keikutsertaan mereka demi keberhasilan pelajaran.<br />2. Selanjutnya, perintahkan salah satu siswa untuk meninggalkan kelompok dan menjadi "fotografer". (Opsional: Perintahkan tiap peserta untuk sekadar nadir dan melihat gambar terakhir seluruh teman sekelas.)<br />3. Jika jumlah siswa dalam kelas tidak terlalu besar, perintahkan tiap siswa untuk berbagi pendapat terakhir mereka dengan kelompok. Perintahkan kelompok untuk memberi tepuk tangan kepada siswa itu atas kontribusinya bagi kelas.<br />4. Bila filmnya sudah dicetak, berikan tiap anggota masing-masing satu foto berisi seluruh anggota kelas.<br /><br />VARIASI<br />1. Gunakan sesi foto bersama sebagai kesempatan untuk meninjau beberapa inti pelajaran.<br />2. Sebagai alternatif dari membuat kenangan perpisahan bersama, perintahkan siswa untuk menulis pendapat akhir pada selembar kertas dan menempelkannya di dinding.<br /><br /><br />101."Ujian Akhir"<br /><br />URAIAN SINGKAT<br />Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk mengenang kegiatan yang berlangsung dalam kelas.<br /><br />PROSEDUR<br />1. Beri siswa kertas kosong dan katakan kepada mereka inilah saatnya "ujian akhir". Usahakan agar mereka tegang menghadapi ujian akhir.<br />2. Katakan kepada mereka bahwa tugas mereka adalah menulis secara urut banyaknya aktivitas belajar yang telah mereka jalani di kelas. (Sampai di sini, kemukakan bahwa ini merupakan tantangan yang menyenangkan yang tidak akan dinilai).<br />3. Setelah setiap siswa selesai (atau menyerah!) buatlah daftar kegiatan belajar yang merupakan campuran dari seluruh siswa. Lakukan penyesuaikan sampai daftar urutan kegiatan itu benar.<br />4. Berdasarkan daftar kegiatan belajar yang dipajang, perintahkan siswa untuk mengenang pengalaman-pengalaman tersebut, mengingat saat-saat menyenangkan, saat bekerjasama, dan berbagi pendapat.<br />5. Adakan diskusi agar acara mengenang kembali itu menghadirkan semacam suasana perpisahan yang nuansa emosionalnya kuat bagi seluruh siswa.<br /><br />VARIASI<br />1. Sediakan daftar kegiatan dari awal pelajaran. Segeralah memulai diskusi mengenang seluruh kegiatan kelas.<br />2. Sebagai alternatif dari pemfokusan pada kegiatan, fokuskan latihan pada "saat-saat untuk dikenang." Biarkan siswa menginterpretasikan kata-kata ini. Ini dapat menciptakan kenangan yang penuh tawa dan nostalgia bagi seluruh kelas.<br /> <br />102. Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.<br />Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (2000: 2)), “Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg (Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”.<br />Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan ikuiri.<br />1. Ciri-cirinya<br />Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah mencoba menunjukkan cirri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.<br />a. Pengajuan pertanyaa atau masalah.<br />Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidipan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu.<br />b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.<br />Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.<br />c. Penyelidikan autentik.<br />Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata. Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah, mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu, metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang sesdang dipelajari.<br />d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.<br />Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 2000:5-7).<br />Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.<br />2. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar<br />Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhdap ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12) berikut ini.<br />a. Keteramplan Berpikir dan Keterampilan Pemecahan Masalah <br />Berbagai macam ide telah digunakan untuk menggambarkan cara seseorang berpikir. Tetapi, apakah sebenarnya yang terlibat dalam proses berpikir? Apakah keterampilan berpikir itu dan terutama apakah keterampilan berpikir itu?<br />- Berpikir adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran.<br />- Berpikir adalah proses secara simbolik menyatakan (melalui bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan penggunaan pernyataan simbolik itu untuk menemuan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu untuk menemukan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu. Pernyataan simbolik (abstrak) seperti itu biasanya berbeda dengan operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkret dari fakta dan kasus khusus.<br />- Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang seksama. <br />Tentang berpikir tingkat tinggi, Resnick (1987) memberikan penjelasan sebagai berikut:<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah nonalgoritmik, yaitu alur tindakan yang tidak sepenuhnya dapat diterapan sebelumnya.<br />- Berpikir tingkat tinggi cenderung kompleks. Keseluruhan alurnya tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.<br />- Berpikir tingkat tinggi sering kali menghasilkan banyak solusi, masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan dan interpretasi.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan ketidakpastian. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas tidak selamanya diketahui.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak penerapan banya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak pengaturan diri tentang proses berpikir. Kita tidak mengakui sebagai berpikir tingkat tinggi pada seseorang jika ada orang lain membantunya pada setiap tahap.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pencarian makna, menemukan struktur pada keadaan yang tampaknya tidak teratur.<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengerahan kerja mental besar-besaran saat melakukan berbagai jenis elaborasi dan pertimbangan yang dibutuhkan.<br />Perlu dicatat bahwa Resnick menggunakan kata-kata dan ungkapan seperti pertimbangan, pengaturan diri, pencarian makna, dan ketidakpastian. Hal ini berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Resnick juga menekankan pentingnya konteks atau keterkaitan pada saat berpikir tentan berpikir. Meskipun proses memiliki beberapa kesamaan antarsituasi, proses itu juga bervarisai bergantung pada apa yang dipikirkan seseorang. Sebagai contoh, proses yang kita gunakan untuk memikirkan matematika berbeda dengan proses yang kita gunakan untuk memikirkan puisi. Proses berpikir yang digunakan untuk memikirkan ide abstrak berbeda dengan yang digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata. Karena hakikat kekomplekan dan konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret. Keterampilan proses dan berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas dapat diajarkan, dan kebanyakan program dan kurikulum dikembangkan untuk tujuan ini sangat mendasarkan diri pada pendekatan yang sama dengan pengajaran berbasis masalah.<br />a. Pemodelan Peran Orang Dewasa<br />Resnick juga memberikan rasional tentang bagaimana pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam situasi kehidupan nyata dan belajar tentang pentingnya peran orang dewasa. Dalam banyak hal pengajaran berbasis masalah bersesuaian dengan aktivitas mental di luar sekolah sebagaimana yang diperankan oleh orang dewasa.<br />1. Pengajaran berbasis masalah memiliki unsur-unsur belajar magang. Hal tersebut mendorong pengamatan dan dialog dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat memahami peran penting dari aktivitas mental dan belajar yang terjadi di luar sekolah.<br />2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan siswa menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut.<br />b. Pembelajaran yang Otonom dan Mandiri<br />Pengajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Bimbingan guru yang berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri. Dengan begitu, siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri dalam hidupnya.<br />3. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.<br /> Tabel 2.1. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah <br />Tahapan Tingkah Laku Guru<br />Tahap 1 <br />Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya<br />Tahap 2<br />Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubugnan dengan masalah tersebut<br />Tahap 3<br />Membimbing penyelidikan individual dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informsi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penyelasan dan pemecahan masalahnya.<br />Tahap 4<br />Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siwa merekncanakan dan menyiapkan karyayang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.<br />Tahap 5<br />Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan maslah Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.<br /><br />4. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen<br />Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan dalam pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati kelompok kecil dalam pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan system manajemen dalam pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh sifatnya yang terbuka, ada proses demokrasi, dan peranan siswa yang aktif. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran yang terstruktur dan dapat diprediksi dalam pengajaran berbasis masalah, norma di sekitar pelajaran adalah norma inkuiri terbuka dan bebas mengemukakan pendapat. Lingkungan belajar menekankan peranan sentral siswa, bukan guru yang ditekankan. <br /><br />103. Metode Demonstrasi <br />Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 100 C, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.<br />Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.<br />Adapun penggunan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas, dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda ata alat seperti bagian tubuh manusia, atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapat menyaksikan kerjanya sesuatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstasi tersebut, maka ia dapat mengerti juga cara menggunakan sesuatu alat itu seperti menggunakan gunting untuk memotong kain. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara penggunaan seautu alat atau perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui kebenaran dari sesuatu teori di dalam praktek. Misalnya cara memasak roti yang terbaik.<br />Bila melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.<br />2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.<br />3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksaaan lain.<br />4. Apakah anda telah meneliti alat-alat, atau telah mencoba terlebih dahulu, agar demonstasi itu berhasil.<br />5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.<br />6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.<br />7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan tertanya. <br />8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.<br />Penggunaan teknik demonstasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah, dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu direncanakan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibatnya selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini ialah:<br />Bila alatnya telalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses belangsungnya demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus, atau tidak dijalankan tergesa-gesa, sehingga hasilnya memuaskan. Dalam demonstasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.<br />Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu anda perlu menyertai dengan teknik yang lain, atau menkombinasikan dengan lain, sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.<br />104. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)<br />Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa memampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebainya. Suaut konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengemabang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.<br />Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar sndiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situsi teacher learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.<br />Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.<br />Maka teknik ini memiliki keuntungan sebagai berikut:<br />- Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.<br />- Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.<br />- Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.<br />- Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing.<br />- Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.<br />- Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.<br />Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.<br />Walalupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah:<br />- Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.<br />- Bila kelas terlalu besar penggunaan teknikini akan kurang berhasil.<br />- Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.<br />- Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertiansaja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.<br />- Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.<br />105. Metode Eksperimen<br />Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengertahuan, maka segala sesuatu memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas digunakan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajr, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru.<br />Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mamapu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cra berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimaen siswa menemukan bukti keberanaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.<br />Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu pelaksana memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />1. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.<br />2. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.<br />3. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsetrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.<br />4. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memeproleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.<br />5. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakina manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.<br />Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut:<br />1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus mehami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.<br />2. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang:<br />- Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalma percobaan.<br />- Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variable-variabel yang harus dikontrol dengan ketat.<br />- Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.<br />- Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.<br />- Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik dan sebagainya.<br />3. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.<br />4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan ke kelas, dan mengavaluasi dengan tes atau sekedar Tanya jawab.<br />Teknik eksperimen kerap kali digunkan karena memiliki keunggulan ialah:<br />1. Dengan eksperimen siswa berlatih menggunanakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percayha apdda sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.<br />2. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.<br />3. Siswa dalam melaksanakan proses sendiri kebenaran sesuatu teori, sehigga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal. <br /><br />106. Pengajaran Berbasis Inkuiri<br />Pembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan satu komponen penting dalam pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atu pembaharuan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan/inkuiri, siswa didorong untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri, Bruner (1966), penganjur pembelajaran dengan basis inkuiri, menyatakan sebagai berikut: “Kita mengajarkan suatu bahan kajian tidak untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang bahan kajian itu, tetapi lebih ditujukan untuk membuat siswa berpikir untuk diri mereka sendiri, meneladani seperti apa yang dilakukan oleh seorang sejarawan, mereka turut mengambil bagian dalam proses, bukan suatu produk (Nur & Wikandari, 2000:10). Belajar dengan penemuan dapat diterapkan dalam banyak mata pelajaran. Sebagai contoh, siswa diberi sederet silinder dengn ukuran dan berat yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk menggelindingkan silinder tersebut pada suatu bidang miring. Bila percobaan itu dilakukan dengan benar, siswa akan dapat menemukan prinsip-prinsip utama yagn menentuan kecepatan silinder tersebut.<br />Belajar dengan penemuan mempunyai berbagai keuntungan. Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutan pekerjaannya hingga mereka menemukan prinsip-prinsip utama yang menentukan kecepatan silinder tersebut.<br />Belajar dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Siswa juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus selalu menganalisa dan menangani informasi.<br />Pengajaran berbasis inkuiri membutuhkan strategi pengajar yang mengikuti metodologi IPA dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna. Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya dan menjawab. Inkuiri melibatkan observasi dan pengukuran, pembutan hipotesis dan interpretasi, pembentukan model dan pengujian model. Inkuiri menuntut adanya eksperimentasi, refleksi, dan pengenalan akan keunggulan dan kelamahan metode-metodenya sendiri. <br />Selama proses inkuiri berlangsung, seorang guru dapat menajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. Pertanyaannya bersifat open-ended, memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki sendiri dan mereka mencari jawaban sendiri (tetapi tidak hanya satu jawaban yang benar). <br />Inkuiri adalah apa yang dibuat oleh para ilmuwan. Para ilmuwan melakukan ikuiri dengan suatu cara formal dan sitematis, dan dalam proses melakukan inkuiri para ilmuwan memberikan kontribusi pada tubuh informasi yang bersifat kolektif yang kita sebut pengetahuan. Dalam proses mengalami ilmu melalui inkuiri, siswa belajar bagaiman menjadi ilmuwan. Mereka belajar lebih banyak lagi ketimbang hanya konsep dan fakta, mereka mempelajari berbagi proses yang terlibah dalam pemantapan konsep dan fakta. <br />Inkuiri memberikan kepada siswa pengalaman-pengalaman belajar yang nyata dan aktif. Siswa diharapkan mengambil inisiatif. Mereka dilatih bagaimana memecahkan maslah, membuat keputusan, dan memperoleh ketarampilan. Inkuiri memeungkinkan siswa dalam berbgai tahap perkembangannya bekerja dengan masalah-masalah yang sama dan bahkan mereka bekerja sama mencari solusi terhadap masalah-masalah. Setiap siswa harus memainkan dan memfungsikan talentanya masing-masing.<br />Inkuiri memungkinkan terjadinya integrasi berbagai disiplin ilmu. Ketika siswa melakukan eksplorasi mereka cenderung mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan melibatkan IPA dan matematika, ilmu sosial, bahasa, seni, dan teknik. <br />Inkuiri melibatkan pula komunikasi. Siswa harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan berhubungan. Mereka harus melapoirkan hasil-hasil temuannya, lisan atau tertulis. Dengan begitu, mereka bekerja dan mengajar satu sama lain. Inkuiri memungkinkan guru mempelajari siswa-siswanya – siapa mereka, apa yang mereka ketahui, dan bagaimana mereka bekerja. Pemahaman guru tentang siswa akan memungkinkan guru untuk menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam proses pencarian ilmu oleh siswa.<br />Ketika guru menggunakan teknik inkuiri, guru tidak boleh banyak bertanya atau berbicara. Terlalu banyak intervensi, terlalu banyak bertanya, dan terlalu banyak menjawab akan mengurangi proses belajar siswa melalui inkuiri. Dengan demikian, proses belajar tidak akan lagi menyenangkan. Dalam proses inkuiri, siswa dituntut untuk bertanggung jawab bagi pendidikan mereka sendiri. Guru yang menaruh perhatian pada pribadi siswa, akan menemukan kegiatan-kegiatan yang disukai siswa, juga hal-hal yng baik yag ada dalam diri siswa-siswanya, dan kesulitian-kesulitan yang mengganggu siswa dalam proses belajar. Guru dituntut menyesuaikan diri terhadap gaya belajara siswa-siswanya.<br />Siklus inkuiri adalah: (1) Observasi (Observation); (2) Bertanya (Questioning); (3) Mengajukan dugaan (Hipothesis); (4) Pengumpulan data (Data Gathering); dan Penyimpulan (Conclusion).<br />Inkuiri adalah satu proses yang bergerak dari langkah observasi sampai langkah pemahaman. Inkuiri dimulai dengan observasi yang menjadi dasar pemunculan berbagai pertanyaan yang diajukan siswa. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dikejar dan diperoleh melalui suatu siklus pembuatan prediksi, perumusan hipotesis, pengembangan cara-cara pengujian hipotesis, pembuatan observasi lanjutan, penciptaan teori dan model-model konsep yang didasarkan pada data dan pengetahuan. Inkuiri menciptakan berbagai kesempatan bagi guru untuk mempelajari bagaimana otak siswa bekerja. Guru dapat memanfaatkannya untuk menentukan situasi-situasi belajar yang tepat dan memfasilitasi siswa dalam proses pencarian ilmu.<br />Dalam proses inkuiri, siswa belajar dan dilatih bagaimana mereka harus berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan slah satu tujuan pendidikan. Ketika siswa belajar berpikir kritis, merka kan memperlihatkan pikiran-pikiran dan proses-proses sebagai berikut:<br />a. Mengajukan pertanya seperti “Bagaimana itu kita tahu?” atau “Apa buktinya?”<br />b. Mengetahui perbedaan antara observasi dan kesimpulan.<br />c. Mengetahui bahwa semua gagasan ilmiah itu dapat berubah dan bahwa teori yang ada adalah teori-teori yang terbaik berdasarkan bukti yang kita miliki sejuh nini.<br />d. Mengetahui bahwa diperlukan bukti yang cukup untuk menarik suatu kesimpulan yang kuat.<br />e. Memberi penjelasan atau interpretasi, memalkukan observasi dan/atau prediksi.<br />f. Selalu mencari konsistensi terhadap kesimpulan-kesimpulan yang diambil dan memgerikan penjelasan dengan rasa percaya diri.<br />Salah satu tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang diyakini.seperti halnya setiap tujuan yang lain, belajar berpikir kritis bergantung pada penataan suasana kelas yang mendorong penerimaan pandangan divergen (berbeda) dan diskusi bebas. Tatanan itu seharusnya juga lebih menekankan pada pemberian alasan atau pandangan daripada hanya memberikan jawaban benar. Keterampilan dalam berpikir kritis paling baik dicapai bila dihibungkan dengan topik-topik yang dikenal siswa. Tujuan pengajaran berpikir kritis adalah menciptakan suatu semangat berpikir kritis yang mendorong siswa mempertanyakan apa yang mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten atau keliru.<br />Beyer (1988:57) mengidentifiksi 10 keterampilan berpikir kritis yang dpat digunakan siswa untuk mempertimbangkan validitas (keabsahan) tuntutan atau argument, memahami periklanan, dan sebagainya.<br />(1) Membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai yang sulit diverifikasi (diuji kebenarannya).<br />(2) Membedakan antara informasi, tuntutan, atau alasan yang relevan dengan yang tidak relevan.<br />(3) Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu penyataan.<br />(4) Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suaut sumber.<br />(5) Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.<br />(6) Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakn.<br />(7) Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).<br />(8) Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika.<br />(9) Mengenali ketidak-konsistenan logika dalam suatu alur penalaran.<br />(10) Menentukan kekuatan suatu argument atau tuntutan.<br />Beyer mengingatkan bahwa 10 keterampilan berpikir kritis di atas bukan merupakan suatu urutan langkah-langkah tetapi lebih merupakan daftar cra yang dapat dilakukan. Dengan cara-cara itu, siswa dapat menangani informasi untuk mengevaluasi apakah informasi itu benar atau masuk akal. Tugas utama dalam mengajarkan berpikir kritis kepada siswa adalah membantu mereka belajar tidak hanya bagaimana menggunakan tiap-tiap strategi berpikir kritis itu, tetapi juga menyampaikan kapan tiap-tiap strategi berpikir kritis itu cocok untuk dipakai.<br />Proses inkuiri tidak dpat dipisahkan dari konsep berpikir kritis. Konsep berpikir kritis tidak dapat pula dipisahkan dari konsep inteligensi. Inteligensi bukan sesuatu yang hanya dpat diukur dengan tes, buan pula sesuatu yang semata-mata pembawaan genetis secara lahiriah. Howard Gardaner (1983) menunjukan bahwa intelgensi dapat diubah. “Intelligence is the ability to solve problems or to create products that are valued between one or more cultural settings” (Johnson, 2002:141). Intelligensi tidak dapat dipisahkan dari konteks di mana manusia itu hidup dan berkembang.<br />Menurut Gardaner, inteligensi tidak dilahirkan, tepai dapat berkembang atau berkurang, bergantung pada lingkungan atau konteks seseorang. Lingkungan yng dimaksud adalah teman, guru, orang tua, buku, alat-alat belajar (pena, computer, kegiatan-kegiatan fisik, musik), dan hal-hal lain yang mencapai otak melalui panca indera. Dengan menggunakan kriteria khusus untuk mengidentifikasi konsep inteleigenais, Gardaner mengusulkan delapan jenis inteligenwsi, yakni: linguistic, logical-mathematic, musical, spatial, bodily-kinesthetic, interpersonal, intra-personal, dan naturalist. Jenis pekerjan dan aktivitas yang dapat dikembangkan untuk kedelapan jenis inteligensi ini dpat dicontohkan sebagai beikut: (1) linguistic: wartawan, reporter, politikus, atu penulis; (2) logis-mathematis; ahli fisika, neurology, atau insinyur; (3) spasial: pelukis, interior decorator, atau pemain tennis; (4) bodily-kinesthic: penari balet, pemain golf, pembalap, atau petinju; (5) musik: pengarang lagu, penyanyi, atau organis/pianis; (6) interpersonal: hakim, saleperson, atau guru; (7) intrapersonal: biarawan/rohaniawan, pujangga, atau ahli ilmu jiwa/psikolog; dan (8) naturalist: ahli botani, ahli kebun binatang, atau ahli pertamanan.<br />Kedelapan jenis inteligensi ini telah mengilhami para pendidik untuk mengajar dengan dengan mengac pada salah satu dari delapan jenis inteligensi tersebut. “Hundred, perhaps thousands, of classrooms around the world rely today on Gardaner’s theory of multiple intelligences to help students realize their latent potential” (Johnson, 2002:141). Apakah kelas berfokus pada siswa yang kurang mampu atau kelas yang siswa-siswanya berbakat, para pendidik melihat manfaat mengajar yang sesuai dengan cara-cara untuk mencapai berbagai jenis inteligensi yang dikemukakan Gardaner. <br />Setiap siswa mampu mengembangkan setiap jenis inteligensidi atas dengan asumsi bahwa siswa belajar dalam suatu lingkungan belajar yang kaya yang memungkikan mereka menghubungkan makna dengan konteks. “CTL’s component work together to provide this rich environment, offering students many opportunities to ignite the eight multiple intelligences” (Amstrong, 1994:35). Guru CTL menyadari dan menghargai bahwa setiap anak memiliki derajat yang berbeda dalam hal inteligensinya dan bahwa CTL sebagai suatu system holistic berhubungan dengan delapan inteligensi yang dibawa setiap anak pada lingkungan belajar.<br />Delapan inteligensi (Howard Gardaner, 1983)<br />Multiple Intelligences<br />Logika-matematika Peka terhadap pola, keterampilan dan sistematika.<br />Linguistic/ilmu bahasa Peka terhadap bunyi, ritme, dan makna kata<br />Musik Kemapuan menghasilkan dan menghargai ritme, tinggi rendah suara, dan warna suara<br />Spatial/jarak Kemampuan untuk melakukan transformasi mengenai persepsi awal seseorang dan kemampuan mengkreasi kembali aspek-aspek pengalaman visual seseorang.<br />Bodily-kinesthetic/fisik-kinestetik Kemampuan mengontrol gerak tubuh seseorangdan kemampuan menangani objek secara terampil.<br />Inter personal/antar-pribadi Kemampuan untuk menjawab atu memberikan reaksi secara tepat berbagai suasana batin, temperamen, motivasi dan keinginanorang lain.<br />Intapersonal/antar-pribadi Bagaimana menjiwai perasaan sendiri, kemampuan mendiskriminasikan berbagi perasaan seseorang, dan kemampuan menarik kesimpulan untuk menuntun tingkah laku seseorang<br />Naturalist/alamiah Mengamati, mengalami dan mengorganisasikan berbagai pola dalam lingkungan alamiah<br /> <br />Guru yang menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri haru menjadikan siswa mampu berdiri sendiri, harus mendorong siswa untuk mandiri sedini mungkin sejak dari awal masuk sekolah. Timbul pertanyaan, bagaimana caranya guru membantu siswa agar mereka tumbuh mandiri? Jawabannya adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengikuti minat alamiah mereka. Guru harus mendorong siswa untuk memecahkan sendiri msalah yang dihadapinnya atau memecahkan sendiri di dalam kelompoknya, bukan mengajarkan mereka jawaban dari masalah yang mereka hadapi. Siswa akan mendapat keuntungan jika mereka dapat “melihat” dan “melakukan” sesuatu daripada hanya sekedar mendengarkan ceramah atau penjelasan guru. Guru dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dengan bantuan gambar dan demontrasi.<br />Belajar harus luwes dan bersifat menyelidiki atau melalui penemuan. Jika siswa tampak berusaha dengan menghadapi suatu, berikan mereka waktu untuk mencoba sendiri memecahkan masalah tersebut sebelum memberikan pemecahannya. Guru juga harus memperhatikan sikap siswa terhadap belajar. Menurut Jerome, S. Burner, sekolah harus merangsang keingintahuan siswa, meminimalkan risiko kegagalan, dan bertindak serelevan mungkin bagi siswa. Sebagai saran tamhahan bagi guru yangmengajar dengan pendekatan inkuiri: (1) doronglah siswa agar mereka mengajukan dugan awal dengan cara guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan membimbing; (2) gunakan bahan dan permainan yang bervariasi; (3) berikan kesempatan kepada siswa untuk memuaskan keingintahuan mereka, meskipun mereka mengajukan gagasan-gagasan yang tidak berhubungan langsung dengan pelajaran yang diberikan; dan (4) gunakan sejumlah contoh yang kontras atau perlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik-topik yang terkait.<br /><br />107. Metode Numbered Head Together<br />Motode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut. <br />1. Langkah 1 – Penomoran (Numbering): Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor berbeda.<br />2. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning): Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Contoh pertanyaan yang bersifat spesifik adalah “Apakah yang dimaksud angin?”, sedangkan contoh pertanyaan yang bersifat umum adalah “Mengapa makhluk hidup membutuhkan udara?”.<br />3. Langkah 3 – Berpikir Bersama (Head Together): Para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.<br />4. Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering): Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. <br /><br />108. Metode pembelajaran penemuan konsep <br />Metode pembelajaran penemuan konsep menurut Widoko (2001) didefinisikan suatu stategi pengajaran induktif dengan tujuan membantu siswa segala tingkatan umur mempelajari konsep-konsep dan keterampilan berfikir yang analitis praktis.<br />Sedangkan menurut Hasanah (1998) model penemuan konsep dan suatu model pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir induktif. Kemampuan analisis dan mengembangkan konsep.pada pengajaran diawali dengan pemberian contoh dan non-contoh diakhiri dengan kesimpulan yang diberikan siswa.<br />Berdasarkan hasil penelitian tentang Klaus Meier, Tennyson dan Cochareila dalam Widoko (2001) tentang pembelajaran penemuan konsep merupakan model yang menggunakan contoh-contoh positif dan contoh negatif untuk menggambarkan konsep-konsep tersebut lebih mudah.<br />Desain dari model ini, pertama kali diperkenalkan oleh Joice dan Weil (1972) yang mendasari penelitian Jerome Bruiner dan koleganya yang menemukan pengaruh variabel-variabel terhadap proses belajar konsep.<br />Pada penelitian ini konsep yang digunakan adalah konsep listrik statik, dengan menampilkan contoh dan non-contoh yang disertai karakteristiknya, sebagai misal untuk konsep listrik statik; contoh positif batang plastik yang dogosokkan dengan kain wol akan bermuatan negatif mempunyai karakteristik benda menerima elektron dari benda lain atau terjadi perpindahan elektron dari kain wol menuju ke batang plastik.<br />Dari uraian contoh dan non-contoh beserta karakteristiknya siswa diharapkan dapat menemukan definisi dari tiap konsep dan memahami konsep tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan contoh secara mandiri dari konsep tersebut.<br />Sintaks metode pembelajaran penemuan konsep adalah sebagai berikut:<br />Phase I : Presentation of example (menampilkan contoh-contoh). <br /> Pada phase ini guru menjelaskan bagamana aktivitas dimulai dengan memberikan kepada siswa contoh dan bukan contoh. Ketika guru menampilkan contoh positif dan contoh negatif untuk tiap-tiap konsep disertai dengan karakteristiknya di dalam LKS penemuan konsep. Pada penelitian ini konsep yang dipilih adalah konsep listrik statik dengan contoh positif batang plastik yang digosokkan dengan kain woll akan bermuatan negatif.<br /> Phase II : Analysis of hypothesis (menganalisis hipotesa)<br /> Pada phase ini dimulai ketika siswa membuat hipotesis tentang nama suatu konsep, membandingkan karakteristik dari contoh positif dan negatif listrik statik, maka siswa diminta untuk menuliskan hipotesis tentang listrik statik, guru memberikan contoh tambahan dan yang bukan contoh kemudian menganalisis hipotesis sampai semua hipotesis didapatkan. Dari beberapa hipotesis listrik statik yang didapat dari siswa kemudian menguji hipotesis tersebut lewat contoh dan non-contoh sehingga deperoleh satu hipotesis yang benar.<br />Phase III : Clouser (Penutup) <br /> Pada phase ini guru bertanya kepada siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat dari konsep dan menyatakan dari konsep tersebut beserta karakteristiknya.<br />Phase IV : Application (Aplikasi)<br /> Pada phase ini untuk memperkuat pengertian murid akan konsep tentang listrik statik, guru memberikan contoh tambahan dari mereka sendiri.<br />Seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran konsep diharapkan dapat:<br />a. Mengerti isi mata pelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran konsep, sehingga dapat mengidentifikasikan materi pelajaran itu apakan cocok dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran pemenuan konsep.<br />b. Menyeleksi contoh-contoh, sehingga ketika diberikan tujuan pembelajaran maka akan memperoleh daftar contoh-contoh yang akan memberikan gambaran secara efektif dari suatu konsep.<br />c. Mengerti urutan dari contoh-contoh untuk memaksimalkan murid-murid secara praktis dengan keterampilan berfikir<br />Manfaat dari metode pembelajaran penemuan konsep antara lain:<br />a. Meningkatkan keterampilan berfikir<br />b. Membantu siswa untuk menemukan dan memahami konsep dengan memperhatikan obyek, ide atau kejadian-kejadian.<br /><br />109. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing<br />Metode pembelajaran penemuan adalah suatu metode pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi-informasi yang secara tradisional bisa diberitahukan atau diceramahkan saja (Suryabrata, 1997: 1972). Metode pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan melalui proses menemukan. Fungsi pengajar disini bukan untuk menyelesaikan masalah bagi peserta didiknya, melainkan membuat peserta didik mampu menyelesaikan masalah itu sendiri (Hudojo, 1988, 114). Metode pembelajaran yang ekstrim seperti ini sangat sulit dilaksanakan karena peserta didik belum sebagai ilmuwan, tetapi mereka masih calon ilmuwan. Peserta didik masih memerlukan bantuan dari pengajar sedikit demi sedikit sebelum menjadi penemu yang murni. Jadi metode pembelajaran yang mungkin dilaksanakan adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dengan demikian kegiatan belajar mengajar melibatkan secara maksimum baik pengajar maupun pesertra didik.<br />Seperti uraian di atas bahwa penemuan terbimbing (Guided Discovery) merupakan salah satu dari jenis metode pembelajaran penemuan. Oleh Howe (dalam Hariyono, 2001: 3) menyatakan bahwa penemuan terbimbing tidak hanya sekedar keterampilan tangan karena pengalaman, kegiatan pembelajaran dengan model in tidak sepenuhnya diserahkan pada siswa, namum guru masih tetap ambil bagian sebagai pembimbing. Penemuan terbimbing merupakan suatu metode pembelajaran yang tidak langsung (Indirect Instuction). Siswa tetap memiliki porsi besar dalam proses penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.<br />Menurut Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 1) metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran yang sengaja dirancang dengan menggunakan pendekatan penemuan. Para siswa diajak atau didorong untuk melakukan kegiatan eksperimental, sedemikian sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan sesuatu yang diharapkan.<br />Dalam pembelajaran penemuan terbimbing tugas guru cenderung menjadi fasilitator. Tugas ini tidaklah mudah, lebih-lebih kalau menghadapi kelas besar atau siswa yang lambat atau sebaliknya amat cerdas. Karena itu sebelum melaksanakan metode pembelajaran dengan penemuan ini guru perlu benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Baik dalam tiap hal pemahaman konsep-konsep yang akan diajarkan maupun memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di kelas sewaktu pembelajaran tersebut berjalan. Dengan kata lain guru perlu mempersiapkan pembelajaran dengan cermat, Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 18).<br /> Keuntungan dan kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing.<br />1. Keuntungan metode pembelajaran penemuan terbimbing<br />Menurut Siadari (2001: 26) keuntungn dari pembelajaran metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah:<br />a. Pengetahuan ini dapat bertahan lama, mudah diingat dan mudah diterapkan pada situasi baru.<br />b. Meningkatkan penalaran, analisis dan keterampilan siswa memecahkan masalaha tanpa pertolongan orang lain.<br />c. Meningkatkan kreatifitas siswa untuk terus belajar dan tidak hanya menerima saja.<br />d. Terampil dalam menemukan konsep atau memecahkan masalah.<br />2. Kelemahan dalam penemuan konsep atau memecahkan masalah.<br />Adapun kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing menurut Ruseffendi (dalam Siadari, 2001: 26) adalah sebagai berikut:<br />a. Tidak semua materi dapat disajikan dengan mudah, menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing.<br />b. Proses pembelajaran memerlukan waktu yang relatif lebih banyak.<br />c. Bukan merupakan metode pembelajaran murni, maksudnya tidak dapat berdiri sendiri (hanya dapat digunakan jika ada keterlibatan metode lain misal ekspositori, ceramah, dan lain sebagainya).<br />Sintak penemuan terbimbing menurut Arends (dalam Haryono, 2001: 25), dapat ditabelkan sebagai berikut:<br /> Tabel 2.1. Sintaks Penemuan Terbimbing Model Arends<br />No Fase-fase Kegiatan Guru<br />1 Menyampaikan tujuan, mengelompokkan dan menjelaskan prosedur discovery Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta guru menjelaskan aturan dalam metode pembelajaran dengan penemuan terbimbing <br />2 Guru menyampaikan suatu masalah Guru mejelaskan masalah secara sederhana<br />3 Siswa memperoleh data eksperimen Guru mengulangi pertanyaan pada siswa tentang masalah dengan mengarahkan siswa untuk mendapat informsi yang membantu proses inquiry dan penemuan<br />4 Siswa membuat hipotesis dan penjelasan Guru membantu siswa dlam membuat prediksi dan mempersiapkan penjelasan masalah<br />5 Analisis proses peneman Guru membimbing siswa berfikir tentang proses intelektual dn proses penemuan dan menghubungkan dengan pelajaran lain.<br />Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa guru dalam metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah sebagai pembimbing siswa dalam nenemukan konsep.<br /><br />110. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)<br />Metode pemecahan masalah merupakan metode pengajaran yang digunakan guru untuk mendorong siswa mencari dan menemukan serta memecahkan persoalan-persoalan. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara yang ilmiah. Artinya, mengikuti kaidah keilmuan, seperti yang dilakukan dalam penelitian ilmiah. Oleh sebab itu, dalam memecahkan masalah tidak dilakukan dengan trial and error (coba-coba), melainkan dilakukan secara sistematis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:<br />1. Merumuskan masalah dengan memahami, meneliti dan kemudian membatasi masalah.<br />2. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara bagi masalah yang diajukan. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan berdasarkan data dari lapangan.<br />3. Mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan berupa informasi, keterangan, dan barang bukti sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk mengumpulkan data, dapat dilakukn dengan wawancara, angket, studi dokumentasi, dan sebagainya.<br />4. Menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan, diolah, atau dianalisa. Jika data yang dikumpulkan, ternyata sesuai dengan isi hipotesis, berarti hipotesis dapat diterima atau dapat dikatakan benar. Sebaliknya jika hsil analisis menunjukkan tidak sesuai, berarti hipotesis titolak atau tidak benar.<br />5. Menyimpulkan. Berdasarkan hasil pengolahan atau analisis data dapat dihasilkan kesimpulan. selain itu beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran untuk memperbaiki kelemahan yang msih ada serta untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai.<br /><br />111. Metode Struktural <br />Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya. Metode struktural menekankan pada strukur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, seperti metode resitasi, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengankat tangan dan ditunjuk oleh guru. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja sama saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum (goal) untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial. <br /><br />112. Cara Belajar Aktif Model Pencocokan Kartu Indeks<br />1. Uraian Singkat<br /> Ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya.<br />2. Prosedur<br />a. Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah krtu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.<br />b. Pada kartu yang terpisah, tulislah, tulisan jawaban atas masing-masing pertanyaan itu.<br />c. Campurlah dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampuraduk.<br />d. Berikansatu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan mencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya.<br />e. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama. (Katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).<br />f. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawaban.<br />3. Variasi<br />a. Sususunlah kartu yang berisi sebuah kalimat beberapa kata yang dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata yang hilang itu misalnya, “Perubahan wujud dari berudu mejadi katak disebut _________.”<br />c. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawabannya __ misalnya, “cara pencernaan makanan pada hewan?”. Cocokkan kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkann beberapa jawaban dari siswa lain.<br /><br />113. Pengajaran terarah<br />1. Uraian Singkat<br /> Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa untuk mendapatkan hipotesiss atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori. Metoda pengajarann terarah merupakan selingan yangmengasyikkan di sela-sela cara belajar biasa. Cara ini memungkinkan untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa yang akan diajarkan. Metodea ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep yang abstrak.<br />2. Prosedur<br />a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dalam pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban.<br />b. Berikan waktu yang cukup kepada siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka.<br />c. Perintahkan siswa untuk kembali ke tampat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkikan, seleksi jawaban mereka menjadi beberapa kategori yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda/<br />d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yangmemberi iformasi tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran.<br />3. Variasi<br />a. Jangan memilah-milah jwaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan merak untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda membandingkannya dengan konsep yang ada idi pikran anda.<br />b. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa memilah-milah gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang berguna. <br />114. Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.<br />Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (200: 2)), “Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg (Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”.<br />Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan ikuiri.<br />5. Ciri-cirinya<br />Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah mencoba menunjukkan cirri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.<br />a. Pengajuan pertanyaa atau masalah.<br />Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidipan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu.<br />b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.<br />Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.<br />c. Penyelidikan autentik.<br />Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata. Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah, mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu, metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang sesdang dipelajari.<br />d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.<br />Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 200:5-7).<br />Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.<br />6. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar<br />Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhdap ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12) berikut ini.<br />a. Keteramplan Berpikir dan Keterampilan Pemecahan Masalah <br />Berbagai macam ide telah digunakan untuk menggambarkan cara seseorang berpikir. Tetapi, apakah sebenarnya yang terlibat dalam proses berpikir? Apakah keterampilan berpikir itu dan terutama apakah keterampilan berpikir itu?<br />- Berpikir adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran.<br />- Berpikir adalah proses secara simbolik menyatakan (melalui bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan penggunaan pernyataan simbolik itu untuk menemuan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu untuk menemukan prinsip-prinsip esensial tentang objek dan kejadian itu. Pernyataan simbolik (abstrak) seperti itu biasanya berbeda dengan operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkret dari fakta dan kasus khusus.<br />- Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang seksama. <br />Tentang berpikir tingkat tinggi, Resnick (1987) memberikan penjelasan sebagai berikut:<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah nonalgoritmik, yaitu alur tindakan yang tidak sepenuhnya dapat diterapan sebelumnya.<br />- Berpikir tingkat tinggi cenderung kompleks. Keseluruhan alurnya tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.<br />- Berpikir tingkat tinggi sering kali menghasilkan banyak solusi, masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan dan interpretasi.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan ketidakpastian. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas tidak selamanya diketahui.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak penerapan banya kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak pengaturan diri tentang proses berpikir. Kita tidak mengakui sebagai berpikir tingkat tinggi pada seseorang jika ada orang lain membantunya pada setiap tahap.<br />- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pencarian makna, menemukan struktur pada keadaan yang tampaknya tidak teratur.<br />- Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengerahan kerja mental besar-besaran saat melakukan berbagai jenis elaborasi dan pertimbangan yang dibutuhkan.<br />Perlu dicatat bahwa Resnick menggunakan kata-kata dan ungkapan seperti pertimbangan, pengaturan diri, pencarian makna, dan ketidakpastian. Hal ini berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Resnick juga menekankan pentingnya konteks atau keterkaitan pada saat berpikir tentan berpikir. Meskipun proses memiliki beberapa kesamaan antarsituasi, proses itu juga bervarisai bergantung pada apa yang dipikirkan seseorang. Sebagai contoh, proses yang kita gunakan untuk memikirkan matematika berbeda dengan proses yang kita gunakan untuk memikirkan puisi. Proses berpikir yang digunakan untuk memikirkan ide abstrak berbeda dengan yang digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata. Karena hakikat kekomplekan dan konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret. Keterampilan proses dan berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas dapat diajarkan, dan kebanyakan program dan kurikulum dikembangkan untuk tujuan ini sangat mendasarkan diri pada pendekatan yang sama dengan pengajaran berbasis masalah.<br />c. Pemodelan Peran Orang Dewasa<br />Resnick juga memberikan rasional tentang bagaimana pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam situasi kehidupan nyata dan belajar tentang pentingnya peran orang dewasa. Dalam banyak hal pengajaran berbasis masalah bersesuaian dengan aktivitas mental di luar sekolah sebagaimana yang diperankan oleh orang dewasa.<br />1. Pengajaran berbasis masalah memiliki unsur-unsur belajar magang. Hal tersebut mendorong pengamatan dan dialog dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat memahami peran penting dari aktivitas mental dan belajar yang terjadi di luar sekolah.<br />2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan siswa menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut.<br />d. Pembelajaran yang Otonom dan Mandiri<br />Pengajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Bimbingan guru yang berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri. Dengan begitu, siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri dalam hidupnya.<br />7. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah <br />Pengajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.<br /><br />Tahapan Tingkah Laku Guru<br />Tahap 1 <br />Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya<br />Tahap 2<br />Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubugnan dengan masalah tersebut<br />Tahap 3<br />Membimbing penyelidikan individual dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informsi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penyelasan dan pemecahan masalahnya.<br />Tahap 4<br />Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siwa merekncanakan dan menyiapkan karyayang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.<br />Tahap 5<br />Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan maslah Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.<br /><br />8. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen<br />Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan dalam pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati kelompok kecil dalam pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan system manajemen dalam pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh sifatnya yang terbuka, ada proses demokrasi, dan peranan siswa yang aktif. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran yang terstruktur dan dapat diprediksi dalam pengajaran berbasis masalah, norma di sekitar pelajaran adalah norma inkuiri terbuka dan bebas mengemukakan pendapat. Lingkungan belajar menekankan peranan sentral siswa, bukan guru yang ditekankan. <br /><br />115. Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala Permainan Bingo<br />1. Uraian Singkat<br />Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan format permainan Bingo.<br />2. Prosedur<br />a. Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya.<br />- Angka penyebut yang paling sedikit <br />- Hieroglifik<br />- Inflasi <br />- Otokrasi<br />- Database<br />- Hokum humurabi<br />- Byte<br />- Garis lintang<br />- Impresionisme<br />- Alegori<br />- Fotosintesa<br />- Bilangan urutan<br />- Skozofrenia<br />- Klausa pengadaian <br />Anda juga dapat menggunakannama, sebagai alternative dari istilah. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />- Freud<br />- Caesar<br />- Blake<br />- Roosevelt<br />- Marco Polo<br />- Joan of Arc<br />- Dewey<br />- Pasteur<br />- Van Gogh<br />- Curie<br />- Chaucer<br />- Rusself<br />- Alley<br />b. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan denga huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong.”)<br />c. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar, maka dia dapat mengisi celah tersebut.<br />d. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertical, horizontal maupun diagonal), siswa tersebut boleh meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah tersebut terisi.<br />3. Variasi <br />a. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa mendapatkan Bingo.<br />b. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24 istilah utama (plus sel “kosong” di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan, jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaanya di sampingnya.<br />116. Pengajaran Berbasis Proyek/Tugas <br />Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).<br />Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-tugas outentik/asli yang sebenarnya.<br />Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang efektif. <br />1. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang<br />Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan, khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.<br />Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar bermakna.<br />Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural. Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang “apa yang dilakukan” adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang “mengapa” sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat. Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.<br />2. Menganekaragamkan Tugas-tugas <br />Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri. Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari. <br />3. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan<br />Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri, tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.<br />4. Memonitor Kemajuan Siswa<br />Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu, hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.<br /><br />117. Metode Ceramah <br />1. Pengertian <br />Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah dipergunakan sebagai metode mengajar. <br />Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode ceramah adalah cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. <br />Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.<br />2. Kebaikan Metode Ceramah<br />a. Dapat menamung kelas besar dan tidap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperluan lebih murah.<br />b. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat direncanakan dengan baik.<br />c. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sehemat mungkin.<br />d. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.<br />e. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat Bantu pelajaran tidak menghambat jalanya pelajaran.<br />3. Kelemahan Metode Ceramah<br />a. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.<br />b. Siswa menjadi pasih hanay aktif membuat catatan saja.<br />c. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.<br />d. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.<br />e. Ceramah menyebabkan system belajar siswa menjadi “belajar menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.<br />4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah<br />Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;<br />a. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.<br />b. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.<br />c. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.<br />d. Mengadakan pencatatan yang diperlukan<br />5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah<br />Dalam metode ceramah, peran utama adalah gru. Karena pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti guru mendominasi seluruh kegiatan belajra mengajar. Berhasil tidaknya metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.<br />a. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.<br />b. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.<br />c. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.<br />6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah<br />Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan, metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan, melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal itu.<br />a. Membangkitkan Minat<br />- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.<br />- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan sajian dalam ceramah pengajaran.<br />- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran) agau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.<br />b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan<br />- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.<br />- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki.<br />- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan.<br />c. Melibatkan Siswa Perceramahan<br />- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan.<br />- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.<br />d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan<br />- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran.<br />- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.<br /><br />118. Metode Pembelajaran Kooperatif Model GI (Group Investigation)<br />Model ini merupakan suatu model yang sangat terstruktur dengan enam tahapan pelaksanaan khusus. Keterlibatan siswa terdapat di dalam setiap tahapan mulai dari pemilihan topik hingga evaluasi belajar siswa.<br />Tahap 1. Indentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok. <br />1. Para siswa memeriksa sumber belajar, mengusulkan topik dan mengkategorikan saran-saran.<br />2. Para siswa bergabung ke dalam kelompok mempelajari topik pilihan mereka.<br />3. Komposisi membantu didasarkan kepada minat dan heterogen.<br />4. Guru membantu dan mengumpulkan informasi dan memudahkan organisasi.<br />Tahap 2. Merencanakan tugas belajar<br />Para siswa menyusun rencana bersama.<br /><br />Tahap 3. Melakukan penyelidikan<br />1. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan mengambil kesimpulan.<br />2. Setiap anggota kelompok berkintribusi terhadap upaya kelompok.<br />3. Para siswa saling bertukar gagasan, berdiskusi, dan melakukan klarifikasi.<br />Tahap 4. Mempersiapkan laporan akhir<br />a. Setiap anggota menentukan pesan pokok dan proyek mereka.<br />b. Setiap anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan.<br />c. Perwakilan kelompok membentuk bagian pengendali untuk mengkoordinasikan rencana penyajian.<br />Tahap 5. Menyajikan laporan akhir<br />1. Presentasi dibuat dalam bentuk yang bervasiasi.<br />2. Pendengar menilai kejelasan penyajian berdasarkan kriteria yang ditentukan sebelumnya oleh keseluruhan anggota kelas.<br />Tahap 6. Evaluasi<br />1. Para siswa berbagi umpan balik tentang topik, pekerjaan yang telah dilakukan, dan pengalaman afektifnya.<br />2. Guru dan siswa bekerjasama menilai belajar siswa.<br />3. Penilaian belajar hendaknya menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi.<br /><br />119. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw <br />Siswa bekerja dalam kelomok empat atau lima orang. Setiap angota tim membaca pasal yang berlainan. Selanjutnya para siswa didalam kelompok ahli tersebut kembali lagi ke timnya semula dan bergantian mengerjakan apa yang sudah dipelajarinya kepada anggota tim lain.<br />Akhirnya, para siswa mengikuti kuis yang mencakup seluruh pasal, dan skor kuis menjadi skor tim. Skor yang disumbangkan oleh siswa ke timnya didasarkan pada peningkatan individual, dan siswa-siswa yang berada di tim dengan skor tertinggi berhak mendapat sertifikat atau penghargaan lain. Jadi para siswa dimotivasi untuk mempelajari bahan sebaik mungkin dan bekerja keras di dalam kelompok ahli sehingga dapat membantu anggota kelompok lainnya.<br /><br />120. Pembelajaran Kooperatif Model Learning Together <br />Para siswa dikelompokkan ke dalam tim dengan empat sampai lima orang per tim dan heterogen kemampuannya. Para siswa bekerja sebagai suatu keompok untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan, dan membantu satu sama lain dengan jawaban, dan meminta bantuan dari teman yang lain sebelum bertanya kepada guru, dan si guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan kinerja kelompok.<br /><br />121. Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division)<br />Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode STAD sebagai berikut:<br />1. Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.<br />2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh. Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa.<br />3. Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.<br />4. Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya.<br />5. Hasil tes atau kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk skor kelompok.<br />6. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.<br />Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan menyenangkan.<br /><br />122. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Team Assisted Individualization <br />Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.<br />Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes. <br />Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam metode pembelajaran ini.<br />Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.<br /><br />123. Metode Pembelajaran Kooperatif Model TAPPS (Thinking Aloud Pair Problem Solving)<br />Sehubungan dengan model-model pembelajaran di atas Felder (1994: 5) menambahkan suatu model pembelajaran kooperatif yaitu TAPPS (Thinking Aloud Pair Problem Solving). Dalam model ini siswa mengerjakan permasalahan yang mereka jumpai secara berpasangan, dengan satu anggota pasangan berfungsi sebagai pemecah permasalahan dan yang lainnya sebagai pendengar. Pemecah permasalahan mengucapkan semua pemikiran dan mereka saat mereka mencari sebuah solusi, pendengar mendorong rekan mereka untuk tetap untuk berbicara dan menawarkan anggapan umum atau petunjuk jika bagian pemecah masalah tertekan.<br />Berdasarkan model pembelajaran tersebut Felder (1994: 6-8) memberikan saran dalam membentuk kelompok pembelajaran kooperatif sebagai beikut:<br /><br />1. Berikan tugas kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat siswa<br />Saat siswa bekerja terpisah, salah satu diantarannya lebih mendominasi dan biasanya bukanlah mekanisme yang baik untuk memecahkan perdebatan, dan dalam tim yang berisi lima orang atau lebih akan menjadi sulit untuk mempertahankan keterlibatan setiap orang dalam proses. Kumpulkan satu tugas per kelompok.<br />2. Usahakan membentuk kelompok yang kemampuannya heterogen<br />Hambatan akan dijumpai jika satu kelompok memiliki anggota yang semuannya lemah akan tampak nyata tetapi dengan mengumpulkan satu kelompok yang memiliki anggota dengan kemapuan kuat juga tidak disarankan.<br />3. Hindari kelompok dimana siswa perempuan dan siswa minoritas yang banyak jumlahnya.<br />Studi-studi telah memperlihatkan bahwa gagasan siswa perempuan dan kontribusinya seringkali dikurangi atau dipotong dalam tim yang memiliki kelompok berjenis kelamin campuran, dan para siswa perempuan akhirnya mengambil peran pasif dalam interaksi kelompok.<br />4. Jika sangat memungkinkan, memilih kelompok sendiri<br />Dalam membentuk kelompok, siswa menentuknan sendiri anggota kelompoknya.<br />5. Memberikan tugas regu dengan masing-masing tugas yang berputar. <br />Dalam kelompok menghendaki perputaran tugas. Tugas-tugas dalam kelompok yaitu: (1) koordinator (mengorganisir tugas ke dalam sub tugas, mengalokasikan tanggungjawab, mempertahankan kelompok tetap berorientasi pada tugas), (2) pemeriksa (memonitor kedua solusi dan pemahaman tiap-tiap anggota regu di antara mereka), (3) perekam (melihat kemungkinan konsensus, menulis solusi kelompok yang lahir), dan (4) skeptis (menyarankan berbagai kemungkinan alternativ, menghindari kelompok melompat pada kesimpulan terlalu awal).<br />6. Mempertimbangkan hal positif yang saling bergantung<br />Semua anggota regu perlu merasakan bahwa mereka mempunyai peran unik untuk berperan serta di salah kelompok dan tugas hanya dapat diselesaikan dengan baik jika semua anggota melakukan tugas mereka.<br />7. Mempertimbangkan tanggungjawab individu<br />Cara terbaik untuk mencapai tujuan adalah dengan memberikan tes individu, selain itu dalam peSeptemberlihan anggota regu perlu menjajikan atau mejelaskan hasil regu itu.<br />8. Membuat kelompok secara teratur menilai prestasi mereka<br />Pada awal tugas, siswa perlu mendiskusikan apa yang sebaiknya dikerjakan, kesulitan apa yang muncul, dan apa yang tiap-tiap angggota dapat lakukan untuk membuat semua hal bekerja lebih baik.<br />9. Menawarkan gagasan agar kelompok berfungsi efektif<br />Suatu pendekatan untuk menyiapkan siswa dengan beberapa unsur-unsur arahan yang akan menghasilkan suatu pernghargaan dari apa sebenarnya kerja kelompok dan untuk membantu pengembangan dari keterampilan hubungan antar pribadi yang menopang di dalam pembentukan regu dan prestasi.<br />10. Menyediakan bantuan regu yang meliki kesukaran dalam bekerja sama.<br />Kelompok yang mempunyai permasalahan harus dipertemukan dengan pengajar untuk mendiskusikan kemungkinan pemecahan masalah.<br />11. Jangan membentuk kembali kelompok yang sudah pernah terbentuk<br />Tujuan bekerjasama yang utama akan membantu para siswa memperluas daftar literatur pendekatan pemecahan masalah mereka, dan tujuan kedua akan membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan kolaboratif, pengambilan keputusan dan tujuan lainnya. Ini hanya dapat dicapai jika para siswa mempunyai cukup waktu untuk mengembangkan suatu dinamika kelompok, persaingan dan menanggulangi berbagai kesulitan dalam bekerja bersama-sama.<br /><br />124. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share<br />Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya dari Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Metode Think-Pair-Share memberikan kepada para siswa untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya, guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai apa yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru tersebut memilih metode Think-Pair-Share daripada metode Tanya jawab untuk kelompok secara keseluruhan (whole-group question and answer). Lyman dan kawan-kawannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: <br />1. Langah 1 – Berpikir (Thinking): Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.<br />2. Langkah 2 – Bepasangan (Pairing): Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu soal khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.<br />3. Langkah 3 – Berbagi (Sharing): Pada akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor.<br />Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.<br />Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes. <br />Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam Think Pair Share ini.<br />Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampau<br /><br />125. Metode Belajar Aktif Model Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban <br />1. Uraian Singkat <br /> Ini merupakan strategi pembentukan tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran. <br />2. Prosedur<br />a. Berikan dua kartu indeks kepada masing-masing siswa.<br />b. Perintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat berikut ini.<br />- Kartu 1 : Saya measih memiliki pertanyaan tentang ¬¬¬__________.<br />- Kartu 2 : Saya bisa menjawab pertanyaan tentang __________.<br />1. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkan tiap kelompok untuk memilih “pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan pertanyaan paling menarik untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka.<br />2. Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk diajukan” yang ia pilih. Pastikan apakah ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya.<br />5. Pentahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok ntuk berbagai jawaban dengan siswa yang lain.<br />7. Variasi <br />a. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa pertanyaan yang dapat mereka jawab.<br />c. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepadasub-sub kelompok untuk memilih satu ata beberapa jawaban yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang telah mereka pelajari.<br />126. Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kesulitan pada Materi Pelajaran <br />1. Uraian Singkat <br /> Strategi ini dirancang seperti tayangan permainan TV – jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaanyang cocok atau benar. Format ini bisa dengan mudah digunakan sebagai tinjauan tentang materi pelajaran.<br />2. Prosedur<br />d. Buatlah tiga hingga enam kategori pertanyaan tinjauan. Gunakan salah satu dari beberapa kategori umum ini:<br />- Konsep atau gagasan<br />- Fakta <br />- Keterampilan <br />- Nama <br />b. Atau buatlah kategori berdasarkan topiknya. Sebagai contoh, anggur berwarna ini biasanya dihidangkan dalai temperature ruangan” bias dicocokan dengan pertanyaan “Minuman rouge itu apa sih? Kita tidak perlu memiliki jumlah pertanyaan dan jawaban yang sama dalai tiap kategori,namun kita harus menyusun petanyaan dan jawaban dengan derajat kesulitan yang terus meningkat. <br />3. Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal. Umumkan kategorinya dan nilai poinnya untuk tiap kategori. Berikut adalah apana permaina sampel.<br />Bulan Warna Angka<br />10 poin 10 poin 10 poin<br />20 poin 20 poin 20 poin<br />30 poin 30 poin 30 poin <br />4. Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim. Jika memungkinkan, buatlah kelompok dengan beragam tingkat keterampilan atau pengetahuan.<br />5. Pentahkan im untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.<br />- Kapten tim mewakili tim. Ia merupakan salah satunya yang bisa mengacungkan kartu penjawab dan memberikan jawabanya. Kapten tim harus merundingan dengan tim sebelum memberikan jawaban. <br />- Pencatat nilai bertanggung jawab menambahkan dan mengurangi nilai untuk tim mereka.<br /> Catatan: Sebagai moderator permainan, anda bertanggung jawab mencermati pertanyaan mana saja yang telah diajukan. Ketia tiap pertanyaan diajukan, beri tanda silang pada papan permainan. Berikan tanda centang pada pertanyaan yangsulit dijawab oleh siswa. Anda bisa kembli kepada pertanyaan ini bila permainan selesai.<br /> Tinjaulah beberapa aturan permainan berikut ini.<br />- Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatan kesempatan untuk menjawab.<br />- Semua jawaban harus diberikan dalai bentuk pertanyaan.<br />- Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya akan diberikan. Jika jawabannya tidak benar, nilai angka pada skor tim dikurangi, dan tim lain berkesemapatan untuk menjawab.<br />- Tim yang memberikan jawaban terakhir yang benar akan menguasai papan permainan.<br />6. Variasi <br />a. Sebagai alternative dari penggunaan kapten tim, perintahkan tiap anggota tim untuk mengambil giliran memainkan permainan tinjauan ulang. Dia tidak boleh berkonsultasi dengan anggota tim sebelum menjawab. <br />b. Perintahkan siswa untuk membuat pertanyaan permainan.<br /><br />127. Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala Permainan Bingo<br />1. Uraian Singkat<br />Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan format permainan Bingo.<br />2. Prosedur<br />e. Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya.<br />- Angka penyebut yang paling sedikit <br />- Hieroglifik<br />- Inflasi <br />- Otokrasi<br />- Database<br />- Hokum humurabi<br />- Byte<br />- Garis lintang<br />- Impresionisme<br />- Alegori<br />- Fotosintesa<br />- Bilangan urutan<br />- Skozofrenia<br />- Klausa pengadaian <br />Anda juga dapat menggunakannama, sebagai alternative dari istilah. Berikut adalah beberapa contohnya:<br />- Freud<br />- Caesar<br />- Blake<br />- Roosevelt<br />- Marco Polo<br />- Joan of Arc<br />- Dewey<br />- Pasteur<br />- Van Gogh<br />- Curie<br />- Chaucer<br />- Rusself<br />- Alley<br />f. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan denga huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong.”)<br />g. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar, maka dia dapat mengisi celah tersebut.<br />h. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertical, horizontal maupun diagonal), siswa tersebut boleh meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah tersebut terisi.<br />3. Variasi <br />c. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa mendapatkan Bingo.<br />d. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24 istilah utama (plus sel “kosong” di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan, jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaanya di sampingnya.<br /><br />128. Pengajaran Terarah<br />1. Uraian Singkat<br /> Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori.metode pengajaran terarah merupakan selingan yang mengasyikan di sela-sela cara pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelu memaparkan apa yang guru ajarkan. Metode ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak. <br />2. Prosedur<br />a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal “Bagaimana kamu menjelaskan seberapa cerdanya seseorang?”<br />b. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau kelompok untuk membahas jawaban mereka.<br />c. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksi jawaban mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda semisal “kemampuan membuat mesin” pada kategori kecerdasan kinestetika-tubuh.<br />d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan. Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi informasi tambahan bagi poin pembelajaran.<br />3. Variasi<br />a. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah. Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum guru membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.<br />c. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak guru. Cermati bagaimana siswa dan guru secara bersama-sama bisa memilah-milah gagasan mereka menjadi kategori yang berguna.<br /><br />129. Metode Ceramah <br />1. Pengertian <br />Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah dipergunakan sebagai metode mengajar. <br />Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. <br />Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.<br />2. Kebaikan Metode Ceramah<br />f. Dapat menamung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperlukan lebih murah.<br />g. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat direncanakan dengan baik.<br />h. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sehemat mungkin.<br />i. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.<br />j. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat jalanya pelajaran.<br />3. Kelemahan Metode Ceramah<br />f. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.<br />g. Siswa menjadi pasif hanya aktif membuat catatan saja.<br />h. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.<br />i. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.<br />j. Ceramah menyebabkan sistem belajar siswa menjadi “belajar menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.<br />4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah<br />Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;<br />e. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.<br />f. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.<br />g. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.<br />h. Mengadakan pencatatan yang diperlukan.<br />5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah<br />Dalam metode ceramah, pemeran utama adalah garu. Karena pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti guru mendominasi seluruh kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.<br />d. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.<br />e. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.<br />f. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.<br />6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah<br />Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan, metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan, melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal itu.<br />a. Membangkitkan Minat<br />- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.<br />- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan sajian dalam ceramah pengajaran.<br />- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran) atau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.<br />b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan<br />- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.<br />- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki.<br />- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan.<br />c. Melibatkan Siswa Perceramahan<br />- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan.<br />- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.<br />d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan<br />- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran.<br />- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.<br /><br />130. Pengajaran Autentik<br />Pengajran autentik yaitu pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna. Siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting dalam konteks kehidupan nyata. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menerapkan keterampilan yang telah mereka dapatkan di sekolah ke dalam kehidupan nyata sehari-hari karena keterampilan-keterampilan itu lebih diajarkan dalam konteks (situasi yang ada hubungannya dengan) sekolah ketimbang konteks kehidupan nyata.<br />Tugas-tugas sekolah sering lemah dalam konteks (tidak autentik), sehingga tidak bermakna bagi kebanyakan siswa karena siswa tidak dapat menghubungkan tugas-tugas ini denga apa yang telah mereka ketahui. Guru dapat membantu siswa untuk belajar memecahkan masalah dengan memberi tugas-tugas yang memiliki konteks kehidupan nyata dan kaya dengan kandungan akademik serta keterampilan yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata. Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, siswa harus mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kemungkinan pemecahannya, memilih suatu pemecahan, melaksanakan pemecahana atas masalah mereka. Dengan begitu, siswa akan belajar menerapkan keterampilan akademik seperti pengumpulan informasi, menghitung, menulis dan berbicara di dalam konteks kehidupan nyata. <br /><br />131. Kerja Kelompok<br />Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan pula oleh guru.<br />Robert L. Cilstrap dan William R Marti, memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok untuk mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.<br /> Adapun pengelompokkan itu biasanya didasarkan pada:<br />1. Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya.<br />Agar penggunaannya dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan kelomok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan alat-alat itu tidak mungkin. Dengan pembagian kelompok mereka dapat memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin, tanpa saling menunggu gilirannya.<br />2. Kemampuan belajar siswa<br />Di dalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Siswa yang pandai di dalam bahasa Inggris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran sejarah. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kemampunnya.<br />3. Minat Khusus<br />Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan: hal mana yang satu pasti bereda dengan yang lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama, sehingga memungkinkan dibentuknya kelompok, agar mereka dapat dibina dan mengembangkan bersama minat khusus tersebut.<br />4. Memperbesar partisipasi siswa.<br />Di sekolah pada tiap kelas biasanya jumlah siswa terlalu besar, dan kita tahu bahwa jumlah jam pelajaran adalah sangat terbatas, sehingga dalam jam pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru akan mengikutsertakan setiap murid dalam kegiatan itu. Bila itu terjadi siswa yang ditunjuk guru akan aktif, yang tidak disuruh akan tetap pasif saja. Karena itulah bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada masing-masing kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan memecahkannya.<br />5. Pembagian tugas atau pekerjaan.<br />Di dalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing persoalan pada kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang diberikan. Itu.<br />6. Kerja sama yang efektif.<br />Dalam kelompok siswa harus bisa bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbangkan pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama, sehingga mencapai suatu tujuan bersama pula.<br />Apakah keuntungan penggunaan teknik kerja kelompok itu? Keuntungannya ialah:<br />i. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.<br />ii. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.<br />iii. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.<br />iv. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.<br />v. Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.<br />vi. Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain, hal mana mereka telah saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.<br />Tetapi ini tidak ditunjang oleh penelitian yang khusus.<br />vii. Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.<br />viii. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.<br />ix. Keberhasilan strategi kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kekompok atau untuk bekerja sendiri.<br />Bentuk-bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakan ialah:<br />a. Keja kelompok berjangka pendek.<br />Bentuk ini dapat disebutu pula “rapat kilat” karena hanya mengambil waktu ± 15 menit, yang mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan khusus yang terdapat pada sesuatu masalah. Umpamanya: Ketika instruktur menjelaskan sesuatu pelajaran terdapat suatu masalah yang perlu didiskusikan. Guru dapat menunjuk beberapa siswa, atau membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah itu dalam waktu yang singkat.<br /><br /><br />b. Kerja Kelompok berjangka panjang.<br />Pembicaraan di sini memakan waktu yang panjang, misalnya memakan waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin tiga bulan, tergantung pada luas dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa. Apabila siswa telah menyelesaikan tugasnya di dalam suatu kelompok, ia boleh memilih membantu kelompok lain sesuai dengan minat mereka.<br />Kerja kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan dengan tujuan:<br />b.1. Membahas masalah yang benar-benar ada di dalam masyarakat, umpamanya: masalah koperasi, lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Masalah itu dibahas agar siswa mengetahui, memahami dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat tersebut.<br />b.2. Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Misalnya: penerangan tentang makanan sehat, penggunaan metode mengajar yang lebih efisien, menggalakkan KB dan sebagainya. Jadi dengan kerja kelompok di sini siswa dapat menerapkan teori yang dipelajari di sekolah ke dalam praktek hidup sehari-hari, di samping dapat menyumbangkan pemikirannya/ide-ide serta tenagannya bagi masyarakat sekitarnya.<br />b.3. Dengan melaksanakan kerja kelompok kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan/leadership, seperti membuat rencana sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahkan masalah/menyelesaikan tugas dengan bekerja bersama.<br />b.4. Dengan bekerja sama itu siswa dapat mengumpulkan bahan-bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat.<br />c. Kerja Kelompok Campuran<br />Di sini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kerja kelompok ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sessuai dengan kemampuan masing-masing sehingga kelompok yang pintar dapat selesai terlebih dahulu tidak usah menunggu kelompok yang lain. Kelompok siswa yang agak lamban, diizinkan menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sesuai dengan kemampuannya.agar kerja kelompok campuran itu mencapai sasaran, guru perlu memperhatikan hal-hal ialah harus menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang sesuai dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tugas harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap kelompok dapat mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau guru. Akhirnya guru harus memberi petunjuk yang jelas, sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang diharapkan dari mereka masing-masing.<br />Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-langkah sebagai berikut:<br />x. Menjelaskan tugas kepada siswa.<br />xi. Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.<br />xii. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.<br />xiii. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut.<br />xiv. Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu memberi saran/pertanyaan.<br />xv. Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok.<br /><br />132. Metode Ceramah <br />1. Pengertian <br />Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah dipergunakan sebagai metode mengajar. <br />Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. <br />Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.<br />2. Kebaikan Metode Ceramah<br />k. Dapat menamung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperlukan lebih murah.<br />l. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat direncanakan dengan baik.<br />m. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan sehemat mungkin.<br />n. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.<br />o. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat jalanya pelajaran.<br />3. Kelemahan Metode Ceramah<br />k. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.<br />l. Siswa menjadi pasif hanya aktif membuat catatan saja.<br />m. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.<br />n. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.<br />o. Ceramah menyebabkan sistem belajar siswa menjadi “belajar menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.<br />4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah<br />Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;<br />i. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.<br />j. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.<br />k. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.<br />l. Mengadakan pencatatan yang diperlukan.<br />5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah<br />Dalam metode ceramah, pemeran utama adalah garu. Karena pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti guru mendominasi seluruh kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.<br />g. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.<br />h. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.<br />i. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.<br />6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah<br />Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan, metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan, melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal itu.<br />a. Membangkitkan Minat<br />- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.<br />- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan sajian dalam ceramah pengajaran.<br />- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran) atau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.<br />b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan<br />- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.<br />- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang siswa miliki.<br />- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang guru katakan.<br />c. Melibatkan Siswa Perceramahan<br />- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan kuis ringan.<br />- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.<br />d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan<br />- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama pengajaran.<br />- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka tes penilaian diri.<br /><br />133. Sumbang Saran (Brain-Storming)<br />Brain Storming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.<br />Tujuan penggunaan teknik ini ialah untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarakan guru ke kelas tersebut.<br />Dalam pelaksanaan metode ini tugas guru adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/salah, juga tidak perlu komentar atau evaluasi.<br />Murid bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah batu, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.<br /> Teknik brain storming digunakan karena memiliki banyak keunggulan sepeti:<br />xvi. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.<br />xvii. Melatih siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.<br />xviii. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.<br />xix. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.<br />xx. Terjadi persaingan yang sehat.<br />xxi. Anak merasa bebas dan gembira.<br />xxii. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.<br />Dan yang perlu diatasi ialah:<br />xxiii. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.<br />xxiv. Anak yang kurang selalu ketinggalan.<br />xxv. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.<br />xxvi. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.<br />xxvii. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah. <br />xxviii. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.<br /><br />134. Model Jigsaw<br />Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Melalui metode Jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari atau enam siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Pada anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu desebut “kelompok pakar” (expert group). Selanjutnya, para pakar siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompoknya semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Dalam metode Jigsaw versi Slavin. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan oleh guru.<br /><br />135. Model Learning Together<br />Para siswa dikelompokkan ke dalam tim dengan empat sampai lima orang per tim dan heterogen kemampuannya. Para siswa bekerja sebagai suatu keompok untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan, dan membantu satu sama lain dengan jawaban, dan meminta bantuan dari teman yang lain sebelum bertanya kepada guru, dan si guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan kinerja kelompok.<br /><br />136. Model Numbered Head Together<br />Model ini kembangkan oleh Spencer Kagan (1993) dengan melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut: <br />1. Langkah 1 – Penomoran (Numbering): Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa daslam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda.<br />2. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning): Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Contoh pertanyaan yang bersifat spesifik adalah “Di mana letak kerajaan Tarumanegara?”, sedangkan contoh pertanyaan yang bersifat umum adalah “Mengapa Diponegoro memberontak kepada pemerintah Belanda?”.<br />3. Langkah 3 – Berpikir Bersama (Head Together): Para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.<br />4. Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering): Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.<br /><br />137. Pemberian Balikan<br /> Dengan mengutip beberapa pandangan, Panjaitan (1993: 23) mengemukakan tentang pengertian pemberian balikan sebagai berikut:<br />a. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan (‘Cardelle dan Corno, 1985: 162-173).<br />b. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada peserta didik sampai sejauh mana ia telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Dawdan Gage, 1967: 181-188).<br />c. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa seberapa jauh ia talah memahami isi pembelajaran sesuai dengan tes dan latihan yang diberikan guru kepadanya (Kulik dan Kulik, 1988: 79-97).<br />d. Pemberian balikan adalah suatu komunikasi antara guru dan siswa dalam hal memudahkan siswa memperbaiki kekurangannya dalam proses pembelajaran (Measn, dkk, 1978: 373-387). <br />e. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang pemahamannya dalam mengerjakan tes atau latihan setelah menyelesaikan suatu topik atau satu sub pokok bahasan yang diberikan guru setelah selang waktu tertentu (Rochim dan Thomson, 1985: 368-372). <br />f. Pemberian balikan adalah salah satu cara untuk memudahkan siswa belajar, yaitu memberi informsi kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan (Anderson dan Faust, 1973: 271-295).<br />g. Pemberian balikan adalah merupakan interaksi antara guru dan siswa yang digunakan sebagai korekasi terhadap jawaban siswa dalam mengerjakan tes atau latihan agar siswa tahu apakah jawabannya dalam mengerjakan tes atau latihan menjawab soal-soal itu benar atau salah (Hill, 1980).<br />h. Benne, dkk, (1975) menyatakan bahwa dengan pemberian balikan siswa akan mengetahui kesalahan/kekurangan dan penilain serta komentar yang diberikan oleh guru tentang tampilannya dalam mengerjakan tes atau latihan dengan maksud agar memudahkan siswa dalam memperbaikinya.<br />i. Pemberian balikan adalah informasi yang diberikan kepada siswa setalah ia memberikan respon atas tes atau latihan yang diberikan guru setelah melakukan proses pembelajaran sesuai denga program yang dirancang oleh guru (Skodmore, dkk. 1979: 89).<br />Berdasarkan makna pengertian pemberian balikan dalam pembelajaran, secara teoritis seperti yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :<br />Pemberian balikan adalah informsi atau pemberitahuan guru kepada siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah selesai mengikuti program pembelajaran yang dirumuskan oleh guru dengan tujuan agar siswa terangsang atau termotivasi untuk berusaha merespon mencari pembetulan.<br />2. Langkah Pemberian Balikan<br /> Menurut Panjaitan (1993: 24) ada dua cara pemberian balikan, sebagia berikut:<br />a. Pemberian Balikan Secara Simbol<br />Pemberian balikan secara simbol adalah pemberian informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar, dan memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah tanpa memberikan keterangan apapun.<br />Tanda-tanda tersebut sebagai simbol apakah pekerjaan siswa benar atau salah.<br />b. Pemberian Balikan Secara Ekspositorik<br />Pemberian balikan secara ekspositorik, adalah pemberian informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, yaitu dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar, dan memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah dan sekaligus memberi penjelasan singkat/terperinci atas kesalahannya dan petunjuk perbaikan serta buku sumber acuannya agar siswa dapat memperbaiki kekurangannya dan kesalahannya yang telah diperbuatnya.<br />Catatan yang diberikan oleh guru (pada umumnya untuk jawaban yang salah) dapat diberikan dengan jelas atau petunjuk lain yang dapat membantu siswa memperbaiki pekerjaannya yang salah.<br />Pembelajaran dengan cara memberikan balikan baik secara simbol maupun secara ekspositorik dari guru kepada siswa agar memudahkan siswa untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya dan diprediksi dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan perolehan hasil belajar.<br />3. Kebijaksanaan Pemberian Balikan<br /> Pemberian balikan dalam bentuk informasi atau pemberitahuan dari guru kepada siswa tentang kekurangan-kekurangannya atau tentang kesalahan-kesalahannya terhadap hasil kerjanya dalam menjawab tes atau latihan setelah selesai mengikuti eksperimen dalam pembelajaran, yang pengaruhnya dapat menimbulkan reaksi minimal tiga kemungkinan pada diri siswa.<br />Kemungkinan yang timbul dalam pemberian balikan dapat menjadikan siswa apatis, patah semangat, atau patah hati, dan menjadi pendorong semangat belajar. Hal demikian tergantung kebijaksaan atau kepandaian akal budi sang guru dalam memberikan balikan. Cara pemberi balikan dapat bersifat positif dan dapat negative. (Jarolimek dan Foster, 1978; Panjaitan, 1993: 27).<br />Pemberian balikan yang bersifat positif dikandung maksud informasi atau pemberitahuan terhadap kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan yang diperbuat oleh siswa, baik yang lisan maupun yang tertulis pada lembar jawaban siswa hsil pengerjaan tes atau latihan seharusnya balikan yang bersifat membangun, harus merupakan balikan yang bersifat konstruktif yaitu informasi atau pemberitahuan yang disampaikan guru kepada siswa harus mampu memberikan dorongan atau motivasi berhasil yang dapat membangkitkan semangat dan kerja keras dalam diri siswa untuk lebih giat berusaha belajar memperbaiki kekurangan-kekurangannya dan kesalahan-kesalahannya yang telah diperbuatnya. Karenanya informasi atau pemberitahuan itu harus dilaksanakan dengan seksama, bersifat pujian, jelas, cermat, dan spesifik, mudah dipahami siswa, sehingga siswa tergerak jiwanya untuk berusaha memperbaikinya. Adapun sebaliknya pemberian balikan yang bersifat negative adalah balikan yang bersifat destruktif atau balikan yang bersifat merusak yaitu informasi atau pemberitahuan guru kepada siswa terhadap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya yang disampaikan dengan nada kecaman, cemoohan, penghinaan, lebih-lebih diikuti dengan rasa emosional guru dengan marah-marah. Tindakan yang demikian dapat menimbulkan:<br />- Rasa apatis pada diri siswa, siswa menjadi masa bodoh terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.<br />- Rasa patah hati, patah semangat pada diri siswa, sehingga siwa menjadi tidak mau belajar lagi terhadap pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang selalu menggunakan akal budinya untuk memberikan balikan yang bersifat konstruktif, dan selalu menghindari pemberian balikan yang bersifat destruktif atau balikan yang bersifat merusak terhadap hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Pemberian balikan harus mampu mendorong siswa untuk lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan belajarnya.<br /><br />138. Model Team Assisted Individualization <br />Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.<br />Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program ilmu penetahuan sosial sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes. <br />Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam metode pembelajaran ini.<br />Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.<br /><br />139. Pengajaran Berbasis Tugas/Proyek<br />Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).<br />Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-tugas outentik/asli yang sebenarnya.<br />Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang efektif. <br />5. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang<br />Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan, khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.<br />Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar bermakna.<br />Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural. Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang “apa yang dilakukan” adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang “mengapa” sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat. Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.<br />6. Menganekaragamkan Tugas-tugas <br />Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri. Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari. <br />7. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan<br />Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri, tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.<br />8. Memonitor Kemajuan Siswa<br />Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu, hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.<br /> 140. Metode Penampilan<br /> Metode penampilan adalah berbentuk pelaksaan praktik oleh siswa di bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau penampilan yang diterima atau diamati siswa.<br /> Metode ini dipergunakan pengajar harus:<br /> 1. Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama siswa berpraktik<br /> 2. Melakukan tindakan pengamatan sebelum kegaitan praktik di mulai untuk keselamatan siswa yang digunakan.<br /> Metode penampilan ini tepat digunakan manakala:<br /> 1. Pelajaran telah mencapai tingkat lanjutan<br /> 2. Kegiatan pembelajaran bersifat formal, latihan kerja atau magang<br /> 3. Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajarinya ke dalam situasi sesungguhnya<br /> 4. Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja<br /> 5. Dapat disediakan bombing kepada siswa secara dekat selama praktik<br /> 6. Kegiatan ini menjadi remedial bagi siswa<br /> Keterbatasan penggunaan metode penampilan adalah:<br /> 1. Membutuhkan waktu panjang, karena siswa harus mendapatkan kesempatan berpraktik sampai baik.<br /> 2. Membutuhkan fasilias dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan dipelihara secara terus menerus.<br /> 3. Membutuhkan pengajar yang lebih banyak, karena setiap pengajar hanya dapat membantu sejumlah siswa.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-46812945522682050042009-05-05T00:16:00.000-07:002009-05-05T00:17:50.552-07:00THE CHALLENGE OF TEACHING LISTENING SKILLSTeaching listening skills is one of the most difficult task for any ESL(English second language). This is because successful listening skills are acquired over time and with lots of practice. It's frustrating for students becouse there are no rules as in grammar teaching. Speaking and writing also have very specefic excercises that can lead to improved skills. This is not to say that there are not ways of improving listening skills, however they are difficult to quantify.<br /> One of the largest inhibitors for srudents is often mental block. while listening, a student suddenly decides that he or she doesn't understand what is being said. At this point, many students just tune out or get cought up in an internal dialoque trying translate a specific word.Some students convince themselves that they are not able to understand spoken English well and create problems for themselves.<br /> The key to helping students improve their listening skills is to convience them than not understanding is ok. This is more of an attitude adjustment than anything else, and it easier for some students to accept than others. Another important point that I try to teach my students ( with differing amounts of succes) is that they need to listen English as often as possible, but for short periods times.<br /> So, the teacher must encourage them to get a film, or listen to an english radio station, but not to watch an entire film or listen for two hours. Student should often listen, but they should listen for short periods - five to ten minutes. This should happen four or five times a week.Even<br /> if they don't understand anything, five to ten minutes is a minor investement. However for this strategy to work, students must not expect improved understanding too quickly. the brain is capable of amazing things if given time, students must have the patience to wait for result. if a student continues this exercise over two to three months their listening comprehension skills will greatly improve.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-30505681283674618922009-04-30T02:14:00.000-07:002009-04-30T02:16:07.146-07:00Bahasa Inggris Sebagai Sarana KomunikasiTidak dapat disangkal, di era global Bahasa Inggris menjadi sarana komunikasi bagi masyarakat berbagai bangsa dan budaya. Di setiap negara, penggunanya juga tumbuh beragam. Dalam pertumbuhan ini ada yang dianggap atau menganggapnya sebagai bahasa standar, dalam proses standarisasi, bahkan ada yang tidak termasuk dalam keduanya.<br /><br />Bahasa Inggris tumbuh dan berkembang dalam berbagai kontek sosial budaya dan lingkungan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangannya cenderung dipengaruhi dan diarahkan oleh lingkungan tersebut.<br /><br />ASEAN sendiri memiliki perbedaan antarnegara sesamanya, apalagi jika dibandingkan dengan kontek Asia dan internasional. Dalam rangka menghimpun dan mengemas perbedaan itu, Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menyelenggarakan Konferensi Bahasa Inggris ASEAN (ESEA) IX selama tiga hari di pertengahan Desember lalu.<br /><br />Konferensi bertema ‘Texts and Contexts of English Language Studies in Southeast Asia’ itu, dimeriahkan dengan penyampaian 25 makalah. Pemakalahnya terdiri atas dosen Bahasa Inggris dalam negeri dan pakar studi Bahasa Inggris mancanegara. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Thailand, Australia dan Selandia Baru.<br /><br />Konferensi dibagi atas sidang pleno dan kelompok. Sidang pleno menampilkan tujuh pemakalah utama (key-note speakers) dari pakar yang mewakili Brunei Darusallam, Malaysia, Hongkong, Singapura, Thailand, Australia dan Indonesia. Selebihnya disampaikan dalam sidang kelompok.<br /><br />Key-note speaker dari Indonesia Prof Dr Suwarsih Madya MA yang juga kahumas BKLN Dep Pendidikan Nasional RI, dalam makalahnya menekankan pentingnya kompetensi berbahasa Inggris bagi pejabat negara, sebagai antisipasi menjalankan tugas di luar negeri. Kompetensi dimaksud mencakup kemampuan berkomunikasi sesuai nilai sosial budaya bangsa sendiri dan bangsa dari negara tujuan, sehingga dalam berkomunikasi tidak akan terjadi kesalahpahaman sosial budaya.<br /><br />Beberapa makalah mengambil tema tentang kecenderungan baru dalam pengajaran Bahasa Inggris di negara Asia Tenggara khususnya dan dunia secara umum, dalam usaha menyikapi perkembangan keberagaman Bahasa Inggris yang semakin marak. Ada juga tema tentang kebahasaan, pengajaran keterampilan berbahasa, sastra, Bahasa Inggris lewat internet dan komputer, serta tentang teori pemerolehan bahasa (akuisisi).<br /><br />Pemakalah dari mancanegara rata-rata mengkhawatirkan kecenderungan semakin berkembangnya bahasa Inggris lokal (Englishes) di negara yang mereka wakili, yang dirasa sangat penting dan mendesak untuk disikapi secara arif dan sangat hati-hati. Ini mengingat, keberagaman Englishes yang memang marak, keberadaannya harus segera memperoleh legalitas baik formal, sosial budaya maupun secara linguistik.<br /><br />Kontek Australia<br /><br />Salah satu fenomena hangat yang dilontarkan dalam konferensi tersebut adalah bagaimana menyikapi keberagaman Englishes di negara masing-masing. Di Australia, misalnya, selain Bahasa Inggris Australia Standar (SAE), berkembang Bahasa Inggris Aborigin (AAE). Yang menarik adalah, SAE berkembang dalam berbagai Englishes sesuai letak geografis penuturnya, begitu juga dengan AAE. Perkembangan ini menciptakan sederet Englishes baru di benua kanguru tersebut bersama dengan sederetan perbedaannya, baik dari ucapan, kosa kata, intonasi maupun tata bahasanya.<br /><br />Keadaan seperti ini menimbulkan sejumlah dampak. Misalnya, dapat terjadi penutur AAE dari tempat berbeda tidak dapat saling berkomunikasi dan kesalahpahaman sering terjadi. Kasus yang sama juga dapat terjadi bagi penutur SAE dari tempat berbeda. Ini hanya merupakan salah satu contoh dari rumitnya pertumbuhan dan dampak Englishes di Australia, sebuah negara di mana Bahasa Inggris merupakan bahasa pertama masyarakatnya.<br /><br />Kontek Singapura<br /><br />Kasus lebih rumit terjadi di Singapura, di mana rakyatnya menggunakan empat bahasa sesuai asal etnis mereka, yaitu Melayu, Tamil, Mandarin dan Inggris Singapura (Singlish). Selain menggunakan bahasa masing-masing dalam berkomunikasi dengan komunitas etnis yang sama, masyarakat Singapura menggunakan Bahasa Inggris dalam komunikasi resmi dan Singlish dalam komunikasi antaretnis mereka (lingua franca). Setiap anggota etnis tertentu berbahasa Inggris dengan pengaruh bahasa dan budaya masing-masing etnisnya, sehingga terbentuk Bahasa Inggris Melayu, Inggris Tamil, Inggris Mandarin dan Singlish, yang semuanya berbeda dengan Bahasa Inggris orang Inggris.<br /><br />Keadaan ini terus berkembang sesuai kebutuhan etnis masing-masing, sehingga dapat dibayangkan betapa rumitnya berbahasa Inggris di Singapura dengan segala keberagamannya. Menjadi pertanyaan kita adalah, Bahasa Inggris manakah yang harus dikembangkan secara resmi oleh pemerintah melalui sekolah, perguruan tinggi dan lembaga bahasa di negara tersebut, tentunya dengan memperoleh legalitas dari pemerintah setempat.<br /><br />Seorang pemakalah mengetengahkan kebaikan dan kelemahan memperoleh informasi lewat internet. Pada satu sisi internet merupakan sarana canggih yang dapat menyajikan informasi mutakhir dari seluruh dunia dengan biaya relatif murah. Namun di sisi lain, informasi yang diberikan tidak selalu benar. Karenanya pengguna internet dianjurkan untuk selektif dalam mengonsumsi suguhan informasi dari internet.<br /><br />Kontek Indonesia<br /><br />Kasus yang terjadi di Australia dan Singapura seperti contoh di atas, juga terjadi di negara lain di dunia termasuk Indonesia. Dalam menyikapi hal ini, ada pemakalah lokal mengetengahkan sebuah tema yang menurut penulis cukup ‘nyleneh’. Ia menganjurkan agar guru Bahasa Inggris tidak perlu mempedulikan kesalahan dan kesilapan yang dibuat siswanya karena hal itu hanya akan menambah beban siswa dan guru. Dalam berkomunikasi, yang penting adalah sampainya pesan si pembicara kepada lawan bicara.<br /><br />Beberapa pemakalah lain tetap menekankan pentingnya tata bahasa, karena dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.<br /><br />Dalam kontek Indonesia di mana sebagian besar penutur Bahasa Inggris berorientasi ke negara Inggris dan Amerika Serikat, sebenarnya juga mengalami kasus yang rumit. Masalahnya adalah, di negara Inggris sendiri terdapat berbagai Englishes dengan segala perbedaannya, seperti Inggris Skotlandia, Inggris Wales dan Inggris London (Cogney). Sebaliknya di Amerika juga terdapat sejumlah American Englishes, seperti Northern English, Midland English, Southern English dan Black English.<br /><br />Lalu, Bahasa Inggris mana yang harus diajarkan di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya? Dalam menyikapi masalah ini kita masih beruntung, karena kebijakan untuk itu berada di pemerintah pusat. Perlu diperhatikan adalah agar kebijakan yang diambil tetap konsisten. Dalam pengertian, bagi yang berorientasi ke Inggris aturan ketatabahasaan dan ucapannya tidak berubah ke Amerika, atau sebaliknya. Dengan demikian Bahasa Inggris yang dipakai adalah bahasa yang ‘berterima’ (acceptable and intelligible) yang dapat dipahami tanpa mengabaikan aturan bahasa yang berlaku, dengan memperhatikan ‘siapa yang berbicara, kepada siapa, di mana dan untuk apa’. Secara singkat dapat dikatakan, Bahasa Inggris berterima ini kira-kira sama dengan Bahasa Inggris yang dipakai masyarakat terpelajar yang berkomunikasi dalam situasi formal.<br /><br />Proses akuisisi<br /><br />Juga penting dan menarik untuk disimak adalah penomena tentang teori pemerolehan bahasa (akuisisi). Belajar bahasa lewat akuisisi ini cukup lama dikenal di mancanegara. Sementara di Indonesia hal ini masih merupakan konsumsi perdebatan antara yang pro dan kontra.<br /><br />Teori ini berpendapat, selain siswa mempelajari bahasa (Inggris) secara formal di dalam kelas, mereka dapat memperolehnya secara tidak terasa dari luar kelas. Misalnya lewat mendengarkan siaran radio berbahasa Inggris, menyaksikan acara televisi berbahasa Inggris, berkomunikasi dengan orang asing dalam Bahasa Inggris dan lain-lain. Teori ini juga meyakini, siswa akan lebih mudah belajar bahasa (lisan) lewat akuisisi, asalkan inputnya optimal dan menantang.<br /><br />Ini lebih dimungkinkan karena dalam proses akuisisi situasinya rilek, dapat dilakukan kapan saja, di mana saja dan bahannya pun apa saja sejauh itu menggunakan Bahasa Inggris. Berlainan dengan belajar di dalam kelas yang situasinya tegang, karena siswa merasa dipaksa untuk duduk khusuk dan sangat terikat pada waktu dan bahan kurikulum. Jika belajar secara akuisisi lebih berorientasi pada kompetensi berkomunikasi, belajar di dalam kelas masih lebih berorientasi pada hasil ulangan/ujian yang baik.<br /><br />Proses akuisisi sebenarnya juga dapat terjadi di dalam kelas, asalkan guru menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mengajar, sesuai batas kemampuan siswanya. Jika hal ini dilakukan terus menerus, dampaknya akan sangat positif baik bagi siswa maupun guru. Dari bahan yang diajarkan, siswa akan memperoleh input baru tentang kebahasaan. Sedang dari bahasa pengantar yang dipakai guru, siswa akan memperoleh kosa kata baru beserta lafalnya. Rasa percaya diri guru akan semakin besar, karena kemampuannya dalam berbicara akan semakin hebat. Di saat yang sama, siswa akan terdorong untuk menggunakan bahasa Inggris dengan gurunya.<br /><br />Menurut penulis, secara umum pelaksanaan konferensi ESEA IX ini berhasil dengan baik, walaupun beberapa hal masih dapat dikembangkan lagi di masa datang. Kualitas makalah sangat memadai, didukung pemakalah mancanegara yang rata-rata berpredikat profesor doktor, sementara pemakalah domestik minimum berpredikat pasca sarjana. Jumlah peserta 100 orang lebih juga cukup memadai, karena mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) yang tersebar dari Sumut sampai Ternate, termasuk Kaltim, Kalbar dan Kalsel. Kegiatan dilangsungkan dalam ruang cukup luas dan bersih, yang semuanya dilengkapi AC dan LCD. Konsumsi, refreshment dan pelayanannya pun sangat memadai.<br /><br />Ada sejumlah kesimpulan yang disepakati sebagai hasil konperensi. Di antaranya, pertumbuhan Bahasa Inggris menjadi Englishes harus dipandang sebagai kenyataan yang tidak dapat dibantah, serta keberadaannya perlu disikapi secara arif dan hati-hati. Ini sesuai dengan jiwa masyarakat ASEAN, yang juga beragam namun cinta kebersamaan.<br /><br />Keberadaan Englishes sebagai variasi atau keberagaman, hendaknya tidak dipandang sebagai sesuatu yang ekstrim atau discrete (antara bahasa dan bukan bahasa), namun sebagai kontinuum. Artinya, ada variasi yang perbedaannya dengan Bahasa Inggris sangat sedikit dan ada variasi Englishes yang jauh berbeda dengan Bahasa Inggris. Kebijakan tentang Bahasa Inggris mana yang akan diikuti dan diajarkan di sekolah, diserahkan kepada negara masing-masing.<br /><br />Pleno menyadari, tujuan utama belajar bahasa adalah untuk komunikasi. Namun komunikasi antarbangsa diharapkan dapat menggunakan bahasa yang ‘berterima’, atau acceptable bagi semua penggunanya dalam kontek tertentu. Pleno juga sepakat untuk memilih Brunei Darussalam sebagai tuan rumah bagi ESEA X, Mei tahun depan.<br /><br />Sebagai seorang pengajar Bahasa Inggris di PTS di Kota Seribu Sungai ini, penulis ikut ambil bagian dalam event ilmiah bertaraf ASEAN yang dilaksanakan USD Jogyakarta tersebut merupakan pengalaman sangat berharga. Dari event itu banyak juga hal baru yang penulis dapatkan. Namun rasa prihatin penulis tidak dapat terbendung, demi merasakan betapa jauh tertinggalnya visi, misi dan persepsi penulis dari perkembangan yang terjadi di luar sana, apalagi dalam kontek ASEAN.<br /><br />Dalam pengamatan penulis, kebanyakan dosen PTS di kota ini masih berkutat pada hal-hal yang rutin, sehingga pengembangan profesional akademik seperti temu ilmiah, seminar dan semacamnya kurang mendapatkan perhatian. Tampaknya belum ada wahana dan dana yang mendukung bagi berlangsungnya event tersebut, dalam rangka menuju peningkatan kualitas SDM PTS khususnya dan kalangan civitas akademika pada umumnya. Kapan ya datangnya kesempatan itu?SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-30848472032212292382009-04-30T02:12:00.000-07:002009-04-30T02:14:14.283-07:00Kiat Meningkatkan kemampuan Mendengarkan (Listening)Mendengarkan adalah ketrampilan performansi. Anda dapat melakukannya dengan baik jika Anda berusaha untuk berbicara banyak. Siswa dalam kelas bahasa asing terkadang mengalami kesulitan mendengarkan dan berbicara karena mereka takut membuat kesalahan. Tidak apa-apa berbuat salah. Santai saja dalam berbicara.<br /><br />Tips meningkatkan ketrampilan mendengarkan<br />Persering penggunaan lab bahasa, baca latihan di buku, kemudian dengarkan dan baca sekaligus. Kemudian dengarkan tanpa melihat buku. Ucapkan keras-keras/tuliskan yang Anda dengar.<br />Dengarkan saat teman Anda berbicara, fokuskan pada apa yang ia ucapkan, dan jangan khawatir bagaimana nanti Anda berbicara.<br />Jika Anda merasa tegang, santai sejenak dengan mengambil napas dalam-dalam. Jika Anda diminta untuk bicara, berhenti, tenang sejenak, dan beri Anda waktu sebentar untuk merespon.<br />Dengarkan tatkala teman Anda mendikte Anda dan tulis yang Anda dengar. Cek kebenarannya.<br />Untuk latihan, bergabunglah dengan klub bahasa, lihat TV asing, dengarkan radio asing.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-17225387350726845362009-04-30T02:08:00.000-07:002009-04-30T02:11:50.709-07:00Kiat Meningkatkan Kemampuan Membaca (reading)Membaca tulisan dalam bahasa asing merupakan ketrampilan analitikal. Anda dapat menguasai ketrampilan membaca jika Anda menggunakan logika Anda serta mencermati kalimat. Latihlah diri Anda untuk memperhatikan dan mengingat-ingat detail penulisan seperti aksen dan pembedaan jenis kelamin (dalam bahasa Inggris, misalnya his atau her).<br /><br />Tips untuk meningkatkan ketrampilan membaca:<br /><br />* Carilah teks bacaan yang mengandung daftar kosa kata dan pertanyaan, misal dari buku test TOEFL. Pertama-tama, bacalah daftar kosa kata yang digunakan, kemudian baca pertanyaan tentang bacaan. Baru kemudian bacalah keseluruhan teks dua atau tiga kali dengan menebak arti berdasarkan konteks. Hindari penerjemahan per kata, karena hanya membuang-buang waktu saja.<br /><br />* Isolasi kosa kata baru dan pelajari secara terpisah. Jangan dituliskan dalam satu baris, tapi gunakan kartu ingatan. Tuliskan satu kata asing pada kartu tersebut dan terjemahannya di halaman sebaliknya. Bawa ke mana saja Anda pergi dan bacalah beberapa kali dalam sehari sesuka Anda. Pelajari terus sampai hapal di luar kepala (misalnya Anda tidak perlu membalik kartu untuk mengetahui artinya, atau Anda mengetahui bahasa Inggris suatu kata tertentu dalam bahasa Indonesia tanpa Anda membalik kartu yang bertuliskan kata dalam bahasa Indonesia).<br /><br />* Isolasi bentuk tata bahasa baru dan pelajari secara terpisah. Tulis polanya pada kartu ingatan dan hafalkan. Buatlah contoh kalimat. Jika Anda menemui pola kalimat tersebut ketika membaca, berhentilah dan lihatlah pola untuk mengenalinya.SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-68053284374288608742009-04-17T20:13:00.000-07:002009-04-17T20:28:06.837-07:00English Vocabulary game 1: AlienPemain terdiri dari beberapa orang anak atau dewasa tanpa membatasi jumlah. Mereka dapat berdiri melingkar atau duduk di kursi masing-masing.Pemain pertama berdiri di depan, disebut ALIEN.Tugas ALIEN adalah mencari satu orang yang mengganti posisinya sebagai ALIEN.<br />Saat permainan dimulai, ALIEN menunjuk seorang pemain, lalu menyebutkan sebuah kata FISH, kemudian mulai menghitung sampai lima. Pemain yang ditunjuk harus menjawab dengan kata khusus, misalnya SHARK, DOLPHIN, SHRIMP, dan lain lain. Jika ia tidak dapat menjawab, ia akan menjadi ALIEN. Sementara kursinya diambil alih oleh ALIEN sebelumnya. Jika pemain yang ditunjuk dapat menjawab dengan benar dalam lima hitungan, si ALIEN harus menunjuk pemain lain sampai posisinya sebagai ALIEN diambil alih oleh pemain lain.(sumber: Ayu Rini: 2005)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-5119029357190528382009-04-15T21:10:00.000-07:002009-04-15T21:15:20.030-07:00Humor: Istri hobi belanjaSekumpulan pria berada di ruang ganti di salah satu tempat gym terkemuka dan eksklusif di pusat kota. Tiba2 terdengar deringan hp di penjuru ruangan itu. Salah satu dari pria itu menjawab panggilan tersebut, dan terjadilah obrolan berikut:<br /><br /><br />"Hallo?"<br /><br />"Abang, ini ayang."<br /><br />"Eemmmmm.... "<br /><br />"Abang masih di tempat gym ya?"<br /><br />"Iya..."<br /><br />"Ayang sekarang lagi ada di mall dekat tempat gym abang. Ayang liat Louis Vuitton punya koleksi tas baru. Harganya murah kok, cuma Rp7 juta aja... Boleh beli nggak, Bang?"<br /><br />"O.K, beli aja kalau kamu memang suka."<br /><br />"Ahhhhh....thanks abang, dan tadi sebelon ayang ke sini, ayang ke pameran mobil dan liat mobil Mercedes terbaru. Ayang suka banget dengan modelnya, dan ayang juga sudah ngobrol dengan penjualnya, dia setuju mau kasi 'good price'. Lagian kan bagus juga kalo mobil BMW yang kita beli tahun lalu itu ditukar dengan yang baru."<br /><br />"Berapa harga yang dia kasih?"<br /><br />"Lagi harga promo, jadi cuma Rp550 juta aja, bang..."<br /><br />"O.K lah, pastikan harga itu sudah 'on the road'."<br /><br />"Great, ada 1 lagi, bang."<br /><br />"Apa?"<br /><br />"Tadi pagi ayang iseng-iseng singgah ke agent real estate dan ternyata rumah yang kita liat kemarin itu ternyata dijual..!!! Abang ingat ga?? Rumah seluas 1000 meter di Kebayoran Baru yang ada kolam renang berbentuk love, trus ada taman orchidnya di belakang rumah yang berhadapan lapangan tennis itu, dan yang garasinya muat 4 mobil itu....Cantik kan bang?"<br /><br />"Berapa harganya?"<br /><br />"Cuma Rp10 milyar aja. ok kan harganya?"<br /><br />"Ya sudah, kalo kamu bisa tawar jadi Rp8,5 milyar, beli aja..."<br /><br />"OK abang sayang, terima kasih bang. Sampai nanti malam ya?? I luv u."<br /><br />"Bye...i luv u too."<br /><br />Pria itu berhenti berbicara dan menutup 'flip' hp nya.<br /><br />Sambil mengangkat tangan dan memegang hp itu, dia bertanya pada orang-orang yang di ruangan tersebut, dan dengan suara keras dia berkata:<br /><br />"ADA YANG TAU NGGAK, INI HANDPHONE PUNYA SIAPA !!???" (kpl/bar)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-8481639616417204602009-04-15T21:05:00.000-07:002009-04-15T21:09:58.634-07:00Humor: SMS yang disingkatPercayalah, bahasa SMS yang disingkat-singkat dengan absurd itu adalah salah satu bahasa paling berbahaya sepanjang sejarah umat manusia. Mungkin harus dibikin sebuah penelitian untuk penyelidikan apakah benar segala rupa perang-perangan yang terjadi di muka bumi ini disebabkan oleh kesalahpahaman gara-gara bahasa 'sableng' ini. Niatnya romantis-romantisan, malah berasa ngajak bunuh-bunuhan... mangkanya ati-ati kalau nulis... <br /><br /><br />Sekarang coba apa yang ada di pikiran anda kalau menerima SMS yang bunyinya seperti ini:<br /><br />5Yg, Km l6 dmn? Km M5H N6R454 mrh? J6n mrh dOn6 kM... KL mRh-mrh nt cPt Tw. B5k km Mw 1kt 4k BlK smp k Rmh skt 6? Kt j3ngUK p4k D053n y6 L6 5kt 1Tu. trs dr 5tu km cbt 4j sMp l65 K rMhMu, k4n uDah d3ket. Ba1k k4n 4k? pkny km j6n Mrh mlUlu 4J KRjny, nt jd s5k Np5 ky 0p4-0P4 :p <br /><br />Arti satu: <br />Sayang, kamu lagi di mana? Kamu masih ngrasa marah? Jangan marah dong kamu... Kalo marah-marah ntar cepet tua.. Besok kamu mau ikut aku balik sampe ke rumah sakit ga? Kita jenguk pak dosen yang lagi sakit itu. Terus dari situ kamu cabut aja sampe langsung ke rumahmu, kan udah deket. Baik kan aku? Pokoknya kamu jangan marah melulu aja kerjanya, ntar jadi sesak napas kayak opa-opa :p <br /><br />Arti dua: <br />Sayang kamu lagi demen? Kamu masih ngrasa murah? Jagoan murah dong kamu... Kalo murah-murah ntar copot tau. Busuk kamu mau ikat aku balok sampe ke rumah sakit ga? Kita jenguk pak dosen yang lagi sakit itu. Trus dari situ kamu cubit aja sampe langsing ke rumahmu, kan udah deket. Baik kan aku? Pokoknya kamu jagoan murah melulu aja kerjanya, ntar jadi sasak napsu kayak opa-opa :p <br /><br />Bhahahah... beda banget kan artinya? Coba bayangkan kalo yang lagi SMS-SMS an itu adalah dua pemimpin dunia yang lagi bertikai... alamat perang dunia. (kpl/dar)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-60173224603540413712009-04-15T20:59:00.000-07:002009-04-15T21:05:45.837-07:00Humor: Perasaan Ibu SajaSuatu hari ada seorang ibu sedang nunggu angkutan kota, ketika angkot tersebut datang, ibu itu langsung duduk di depan samping pak sopir. Tidak berapa lama ibu tersebut merasakan kalau dia ingin buang air besar.<br /><br /><br />Ibu: Pak, tolong berhenti sebentar, saya ingin buang air besar!<br />Sopir: Ah.. paling cuma perasaan ibu saja! <br /><br />Ibu tadi terdiam dan menahan rasa ingin beolnya yang tidak bisa tertahan untuk beberapa lama.<br /><br />Ibu: Pak, berhentilah dulu, saya mau buang air besar.<br />Sopir: Ah.. perasaan ibu saja!!<br /><br />Ibu itu mulai pasrah dan menunggu. Kemudian sopir angkot tersebut mencium bau busuk yang menyebar di ruang kemudinya.<br /><br />Sopir: He! Ibu beol ya!<br />Ibu: Ah.. perasaan bapak saja! (kpl/dar)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-83221666190563534572009-04-15T20:56:00.000-07:002009-04-15T20:59:42.036-07:00Humor: Belajarnya Kapan?Tahu kan Pa... Ma..., setahun itu 365 hari. Ada 52 hari minggu setahun di mana kita tahu ini adalah hari istirahat. Sehingga hari yang tersisa 313 hari.<br /><br /><br />Setahun ada 13 hari libur nasional. Berarti tinggal 300 hari. Liburan sekolah setahun paling sedikit 30 hari (bulan puasa kadang-kadang libur), maka hari yang tersisa hanya 270 hari.<br /><br />Ke sekolah bisa menghabiskan waktu 1 jam pergi 1 jam pulang, ini sama dengan 30 hari setahun. Sisa hari menjadi 240 hari. Umumnya orang perlu 8 jam untuk tidur, berarti 120 hari setahun. Tinggal 120 hari lagi.<br /><br />Anak yang baik pastilah tidak lupa beribadah. Anggaplah 1 – 1 ½ jam sehari berarti setahunnya 25 hari. Hari yang tersisa 95 hari. Bermain juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, sebutlah 1 jam sehari berarti 15 hari setahun. Tinggal 80 hari lagi.<br /><br />Makan, minum, jajan katakanlah 1 jam sehari sehingga menjadi 15 hari setahun. Tersisa 65 hari. Setiap orang pastilah perlu mandi, buang air dan ganti pakaian dan minimal menghabiskan 1 jam sehari berarti 15 hari lagi. Masih ada 50 hari lagi.<br /><br />Jangan lupa, manusia butuh bersosialisasi dengan orang lain katakanlah sehari hanya bicara 1 jam sehingga perlu 15 hari lagi. Tinggal 35 hari lagi. Masak sih ga nonton TV sebutlah 1 jam sehari ini juga berarti 15 hari setahun. Tinggal 20 hari.<br /><br />Biasanya ujian 6 hari per semester, berarti 12 hari setahun. Tersisa 8 hari lagi. Setiap orang pasti bisa sakit. Katakanlah 7 hari sakit setahun cukup masuk akal. Tinggallah 1 hari lagi.<br /><br />Satu hari itu HARI ULANG TAHUNKU Pa.., masak sih belajar? (ilb/bSYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-35671635811294886722009-04-15T20:48:00.000-07:002009-04-15T20:56:40.446-07:00Humor: Etos KerjaApakah Anda sudah yakin? Jika etos kerja Anda adalah yang paling 'juara' di kantor? Atau Anda tipikal orang yang tak peduli soal etos kerja? Katanya (atau kenyataannya), orang Indonesia selalu memiliki etos kerja yang 'luar biasa', bagaimana dengan Anda? Tunggu dulu....apa itu etos kerja? Cari tau, masuk golongan manakah Anda dari 30 kategori berikut.<br /><br /><br />1. Outgoing personality : jarang di tempat! Jalan-jalan melulu<br /><br />2. Great presentation skills : pinter ngebual<br /><br />3. Good communication skills : chating mulu, ngobrol sana-sini<br /><br />4. Works first : bingung mikirin jodoh<br /><br />5. Active socially : suka ngabisin makanan orang<br /><br />6. Independent worker : sibuk sendiri, orang lain gak tau apa yang dikerjain<br /><br />7. Quick thinking : pinter ngeles<br /><br />8. Careful thinker : gak bisa ngambil keputusan<br /><br />9. Good thinker for dificult jobs : sukses berkat kerja keras orang lain<br /><br />10. Good leadership : suaranya kuenceng tenaan<br /><br />11. Good judgement : lucky terus..<br /><br />12. Good sense of humour : banyak stok humor<br /><br />13. Career minded : suka menjelek-jelekkan pekerjaan orang lain<br /><br />14. Loyal : gak dapet pekerjaan di tempat lain<br /><br />15. Great value of company : datang tepat waktu<br /><br />16. Good credibility : ngutang terus! kolektor kartu kredit, suit...suit..!<br /><br />17. Pegawai negeri minded : pinter cari tempat dan waktu untuk tidur<br /><br />18. Wide knowledge : browsing truss!! download truss!<br /><br />19. Open minded : suka ngintip email orang<br /><br />20. Efficient worker : lagi ngejar uang efisiensi<br /><br />21. Good team work : cepat bikin team ..kalo lagi banyak kerjaan<br /><br />22. Potential worker : nyari lowongan truss!!<br /><br />23. Entrepreneurship minded : gak bisa diatur! maunya kerja sendiri<br /><br />24. Key person : pegang kunci...suka over time<br /><br />25. Good vision : punya banyak stok gambar syurrr<br /><br />26. Good listener : tukang gosip, suka nguping pembicaraan orang<br /><br />27. Problem solver : orang yang tepat buat dimaki-maki saat ada problem<br /><br />28. Good emotional intelligence : menyelesaikan persoalan dengan marah-marah<br /><br />29. High intelligence quotient : intelegensinya dipertanyakan<br /><br />30. Good management : punya asisten, konsultan & outsource, tinggal nyantai (ilb/bar)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4211886272468600152.post-10137988580612161442009-04-15T20:45:00.000-07:002009-04-15T20:48:39.386-07:00Humor Banyak AnakYenny yang sedang berjalan berpapasan dengan Pastur Flannagan. Setelah sesaat berbasa-basi sang pastur menanyakan keadaan rumah tangganya, yang proses pernikahannya dilakukan sang pastur.<br /><br /><br />"Memang anda yang menikahkan kami, Pastur," jawab Yenny.<br /><br />Lalu pastur bertanya kembali, soal anak-anak mereka. Namun sayang, semenjak pernikahan itu dirinya belum dikaruniai seorang anak pun. "Belum ada Pastur, kami belum mempunyai anak satupun," tegasnya.<br /><br />"Baiklah, minggu depan aku akan pergi ke Roma, di sana aku akan berdoa dan menyalakan sebuah lilin untukmu," kata Pastur.<br /><br />Bertahun-tahun kemudian, sang pastur kembali bertemu Yenny di jalan dan pastur itu pun kembali bertanya soal anaknya. "Yenny, apakah anda sudah mempunyai anak?," tanyanya dengan halus dan santun.<br /><br />"Sudah Pastur, saya mempunyai tiga pasang anak kembar, dan 4 orang anak yang tidak kembar, jadi semuanya ada sepuluh orang," jawab Yenny setengah malu.<br /><br />Lalu Pastur berkata, "Wow, bukankah itu sangat luar biasa!. Lalu bagaimana keadaan suamimu?"<br /><br />"Dia sedang pergi ke Roma," jawab Yenny.<br /><br />"Ada urusan apa dia berangkat ke Roma?" tanya Pastur.<br /><br />"Mencoba mematikan lilin yang Pastur nyalakan," Jawab Yenny. (kpl/dar)SYAIFULLAH EDUCATION INFORMATION CENTERhttp://www.blogger.com/profile/10556456227572107474noreply@blogger.com0